MEMPELAJARI TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KHUSUS PETIKEMAS JENIS BARANG BERBAHAYA (DANGEROUS CARGO) DI TERMINAL PETIKEMAS KOJA Nama NPM Jurusan Pembimbing : Annisa Alfani Biyanni : 30411950 : Teknik Industri : Anita S.T, M.T LATAR BELAKANG PERUSAHAAN PENGGUNAAN MESIN DAN TENAGA KERJA RISIKO KECELAKAAN KERJA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERMINAL PETIKEMAS KOJA RUMUSAN DAN TUJUAN RUMUSAN • Bagaimana teknik keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan oleh TPK KOJA dalam mengawasi petikemas barang berbahaya (dangerous cargo) TUJUAN • Mempelajari proses bongkar muat petikemas barang berbahaya (dangerous cargo) • Mempelajari teknik keselamatan dan kesehatan kerja khusus untuk petikemas barang berbahaya (dangerous cargo) SEJARAH PERUSAHAAN 1990-an 1995 15 Juli 1997 26 Februari 1998 Arus Petikemas Semakin Meningkat Pendirian Terminal Petikemas KOJA Bentuk Kerja Sama Operasi (KSO) antara PT. Pelindo II dengan PT. Humpus Terminal Petikemas (HTP) First Trial Operation (Uji Coba) Grand Opening Awal Pengoperasian Flowchart Proses Bongkar Muat Petikemas Dangerous Cargo ALAT PELINDUNG DIRI (APD) YANG ADA DI PERUSAHAAN Masker (Respirator) Sarung Tangan pelindung Rompi pelindung Safety helmet Kacamata pelindung Sepatu Boot (safety shoes) DIAGRAM ALIR PROSEDUR TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) Mulai Memakai APD Apakah terjadi kecelakaan atau tidak? Tidak Ya Melaporkan ke bagian safety Menerima laporan dan mengidentifikasi kejadian oleh bagian safety Apakah termasuk karyawan TPK KOJA? Ya Penanganan P3K atau dibawa kerumah sakit Tidak Menghubungi pihak keluarga korban Diurus oleh pihak keluarga korban Dokumentasi Laporan kejadian Selesai PERMASALAHAN YANG TERJADI DI PERUSAHAAN Permasalahan yang terjadi di perusahaan TPK KOJA seperti kebocoran petikemas, petikemas sobek serta tenaga kerja yang kurang mentaati peraturan yaitu tidak memakai alat pelindung diri (APD) PENANGANAN PERMASALAHAN YANG TERJADI DI PERUSAHAAN Penanganan permasalahan petikemas yang mengalami kebocoran atau petikemas yang sobek akan dilakukan seperti gambar dibawah ini. Sedangkan untuk tenaga kerja yang tidak memakai alat pelindung diri (APD) akan diberikan peringatan oleh pihak safety KESIMPULAN 1. Proses bongkar muat petikemas dangerous cargo melalui beberapa tahapan yang diawali dengan melengkapi data yang diperlukan oleh bagian marketing, kemudian diproses lebih lanjut. Setelah data sudah lengkap maka proses bongkar atau muat dapat dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Bagian safety melakukan pengawasan terhadap petikemas dangerous cargo, apabila tidak ditemukan petikemas dangerous cargo kelas 1 dan 7, maka dilakukan stacking di blok C12. Sebaliknya apabila ditemukan petikemas dangerous cargo kelas 1 dan 7 maka langsung dibawa keluar pelabuhan dengan pengawasan tim safety dan mobil pemadam kebakaran. 2. Teknik keselamatan dan kesehatan kerja pada TPK KOJA dimulai dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan ketentuan yang ada di perusahaan. Apabila terjadi kecelakaan kerja di lingkungan TPK KOJA maka seluruh kejadian kecelakaan kerja wajib dilaporkan ke bagian safety. Kemudian bagian safety menerima laporan dan menuju lokasi kejadian untuk mengidentifikasi kejadian tersebut. Apabila kejadian tersebut terdapat korban maka petugas safety memberikan penanganan P3K, tetapi apabila harus dilakukan perawatan lebih intensif maka korban dibawa ke rumah sakit terdekat. Apabila korban bukan karyawan TPK KOJA, petugas safety menghubungi pihak pengurus untuk selanjutnya penanganan dilaksanakan oleh pihak pengurus korban. Setelah penanganan terhadap korban, petugas safety melakukan proses dokumentasi di lokasi kejadian. Hasil dari dokumentasi berupa lampiran laporan kejadian.