ISSN 2337-6384 JP3, Volume 1, No. 1, Pebruari 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA LAGU Iin Ika Budiarti (Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unisma) Abstrak: Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang penting dan telah diajarkan beriringan dengan keterampilan berbahasa yang lain, yaitu menyimak, berbicara, dan membaca. Namun kegiatan menulis kurang diminati oleh siswa maupun guru. Karena konteks pembelajaran menulis karangan narasi, minat, dan keinginan siswa masih rendah. Guru mata pelajaran bahasa Indonesia juga sering melewatkan materi menulis. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilaksanakan dua siklus. Siklus I dilaksanakan tiga kali pertemuan dengan mengunakan media lagu. Peningkatan keterampilan menulis karagan narasi pada siswa terlihat dari hasil yang mereka peroleh dari setiap siklus. Pada siklus I nilai rata-rata 67,7% nilai tertinggi 86,6%, dan nilai terendah 60. Proses pembelajaran pada setiap siklus menggunakan media lagu. Dan Pada siklus II nilai rata-rata 86,2% nilai tertinggi 100, dan nilai terendah 80. Masalah penelitian diambil dari pengalaman empiris bahwa kemampuan siswa dalam menulis sangat rendah. Hasil penelitian menggambarkan bahwa menggunakan media lagu berhasil meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas VII SMP PGRI 03 Bantur. Berdasarkan hasil analisis data keterampilan menyatakan bahwa teknik ini telah mampu meningkatkan hasil pembelajaran berupa menulis karangan narasi dengan tingkat ketuntasan 100 persen dengan nilai KKM 75. Kata Kunci : Peningkatan, Kemampuan, Menulis Narasi, Media Lagu PENDAHULUAN Kemampuan menulis dikenal sebagai kunci pembuka untuk memasuki dunia yang lebih luas. Kegiatan menulis membentuk suatu proses berpikir dan berkreasi yang berperan dalam mengolah gagasan serta menjadi alat untuk menyampaikan gagasannya. Sampai saat ini, penguasaan kemampuan menulis oleh lulusan SMP masih jauh dari harapan. Salah satu bentuk upaya dilakukan adalah peningkatan efektifitas pengajaran menulis. Salah satu aspek dari kegiatan menulis dalam pembelajaran Pendidikan Bahasa Indonesia yaitu menulis narasi. Menulis narasi adalah suatu bentuk tulisan yang bertujuan untuk menceritakan atau menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian secara jelas secara runtun waktu, di mana di dalamnya terjadi konflik dari suatu peristiwa berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMP PGRI 03 Bantur, berbagai usaha telah dilakukan oleh guru. Rendahnya nilai belajar siswa pada materi menulis karangan narasi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah kurangnya perhatian siswa selama proses pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran untuk mengantisipasi kelemahan metode pembelajaran yang sering dipakai oleh seorang guru adalah dengan menerapkan teknik pembelajaran dengan menggunakan media lagu. Teknik ini merupakan strategi 56 ISSN 2337-6384 alternative untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu berupa pengembangan kemampuan berfikir, memecahkan masalah, keterampilan ilmiah, meningkatkan kemampuan bekerja sama (kelompok). Dalam hal ini guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, menyampaikan materi sebagai pengantar. Setelah itu guru memutarkan lagu yang berkaitan dengan materi. Siswa tidak hanya mendengar dan membuat catatan, tetapi guru juga curah pendapat kepada siswa mengenai karangan narasi dan devinisi lagu dengan kompetensi yang ingin dicapai. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Pengertian dari PTK adalah suatu penelitian tindakan yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek-praktek pembelajaran secara profesional. subjek penelitian adalah Siswa Kelas VII SMP PGRI 03 Bantur cara pengumpulan data dari penelitian adalah data kuantitatif diperoleh melalui tes pada akhir siklus dan data kualitatif diperoleh dari lembar observasi setiap akhir siklus. Analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil pada siklus pertama dengan siklus-siklus selanjutnya. Hasil pengamatan setiap siklus dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskritptif kualitatif digunakan untuk memaparkan pelaksanaan kegiatan PTK dengan menggambarkan hasil observasi yang dilakukan oleh kolaborator selama pembelajaran berlangsung. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan sebaran data hasil PTK dengan menggunakan teknik persentase dan rata-rata terhadap hasil evaluasi yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dan pada akhir materi pembelajaran. HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini memaparkan hasil penelitian dan pembahasan dari tiap-tiap siklus yang meliputi hasil observasi kegiatan siswa saat kegiatan belajar mengajar dan hasil penilaian JP3, Volume 1, No. 1, Pebruari 2013 terhadap narasi yang ditulis siswa berdasarkan lagu yang disajikan pada setiap siklus. Kelas yang digunakan penelitian adalah kelas VII yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan dengan guru kelas yang bernama Bapak Mulyono, S.Pd. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 2 (2) siklus dari setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan sesuai dengan kompetensi dasar pada siswa kelas VII Sekolah Menengah. Berikut ini digambarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh penulis dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa dengan menggunakan teknik Media Lagu Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I ini, maka dikemukakan beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki anatara lain sebagai berikut: 1. Antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar masih tergolong rendah. 2. Siswa masih banyak yang belum memahami kegiatan belajar yang dilaksanakan. 3. Pada saat kegiatan menulis dilaksanakan siswa masih banyak yang kelihatan kebingungan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. 4. Kemampuan menulis siswa masih rendah baik dari kesesuaian kalimat dengan isi lagu, pilihan kata, peulisan dan tanda baca, struktur bahasa sekaligus penyuunan kalimat Berdasarkan hasil penelitian siklus I yang telah dilakukan, ternyata hasil yang diperoleh siswa dalam menulis narasi belum mengalami peningkatan narasi pada siklus I. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru belum membantu siswa mencapai target keberhasilan Walaupun demikian masih terdapat sedikit kekurangan dalam pelaksanaan tindakan. Berdasarkan hasil diskusi peneliti dengan pengamat, beberapa hal yang perlu diperbaiki antara lain: 1. Guru harus menerapkan kegiatan pembelajaran yang terfokus pada siswa, sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. 57 ISSN 2337-6384 2. Guru perlu meningkatkan penggunaan teknik menggunakan media lagu hingga mampu membuat suasana pembelajaran lebih hidup. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan menulis narasi siswa mengalami peningkatan setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media lagu. Guru mampu memancing siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Guru mampu memberikan contoh yang mudah dipahami siswa. Selain itu siswa juga lebih aktif dalam membantu siswa yang masih kesulitan pada saat kegiatan menulis ini berlangsung, serta pemberian hadiah yang dilakukan guru mampu membuat siswa lebih termotivasi untuk lebih giat dalam pembelajaran. dapat dilihat bahwa keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I yaitu tergolong kurang aktif. Hal ini disebabkan siswa baru mengenal teknik pembelajaran dengan menggunakan media lagu. Masih banyak siswa yang belum mengetahui maksud dari pembelajaran dan apa yang harus dilaksanakan pada pembelajaran tersebut. Pada siklus II, terdapat peningkatan dimana siswa menjadi lebih aktif dari siklus sebelumnya Hasil pengamatan terhadap hasil belajar siswa siswa setiap siklus digambarkan dalam tabel berikut: Tabel 1. Ketuntasan Belajar Siswa siklus I Hasil tes siklus I Jumlah Nilai tertinggi 86,6 Nilai terendah 60 Jumlah siswa yang tuntas 1 Jumlah siswa yang tidak tuntas 17 Presentase ketuntasan 67,7% Tabel 2. Ketuntasan Belajar Siswa siklus I Hasil tes siklus I Jumlah Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 80 Jumlah siswa yang tuntas 18 Jumlah siswa yang tidak tuntas Presentase ketuntasan 86,23% JP3, Volume 1, No. 1, Pebruari 2013 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada siklus I nilai rata-rata siswa yaitu: sebesar 67,7%, Pada siklus II persentase ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 86,23%, semua siswa dinyatakan sudah memenuhi kriteria ketuntasan belajar pada kemampuan menulis narasi ini. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti menyimpulkan sebagai berikut. 1. Hasil peningkatan menulis narasi dengan media lagu dapat dilihat berdasarkan ketiga hasil tes yang dilakukan pada siswa kelas VII SMP PGRI 03 Bantur tahun pelajaran 2011/2012 yang meliputi, tes akhir siklus I, dan tes akhir siklus II. Hasil tes menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas sebesar 67,66%, nilai tertinggi 86.6 nilai terendah 60 pada hasil siklus I. sedangkan nilai rata-rata kelas siklus II menjadi 86,23% nilai tertinggi 100, nilai terendah 80. Hal ini menunjukkan bahwa hasil dari siklus I ke siklus II tersebut sudah memenuhi target yang telah ditetapkan. Peningkatan nilai rata-rata ini membuktikan keberhasilan pembelajaran menulis karangan narasi dengan media lagu karya Iwan Fals. 2. Perilaku siswa kelas VII SMP PGRI 03 Bantur tahun pelajaran 2011/2012 mengalami perubahan ke arah positif. Perubahan tersebut yaitu siswa yang awalnya masih cenderung pasif, bermalasmalasan, dan meremehkan penjelasan dan tugas yang diberikan oleh guru (peneliti) berubah menjadi senang, aktif dan serius terhadap meteri ataupun tugas yang diberikan oleh guru (peneliti). Selain itu, mereka terlihat antusias dan menikmati proses pembelajaran.Selain diperoleh simpulan secara umum, juga dapat diperoleh simpulan secara khusus, meliputi: (1) tahap pramenulis, (2) tahap menulis, dan (3) tahap pascamenulis, sebagai berikut. Berdasarkan hasil penelitia penulisan karangan narasi dengan menggunakan media lagu, dikemukakan beberapa saran. Saran58 ISSN 2337-6384 saran tersebut dipaparkan sebagai berikut: berdasarkan uraian dari kesimpulann, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Bagi Kepala Sekolah Disarankan untuk kepala sekolah agar agar memberikan pengarahan kepada guru bidang studi bahasa indonesia tentangtentang media lagu yang digunakan dalam proses pembelajaran menulis karangan. Karena dengan menggunakan media tersebut siswa bisa lebih berlatih memahami suatu pelajaran dibandingkan dengan sistem ceramah dan menulis dipapan tulis, teknik ini bisa memberikan dorongan dan motivasi anak didiknya dalam proses belajarnya, membimbing dan melatih keterampilan, sikap, dan kepercayaan dalam siswa. 2. Bagi Guru Bahasa Indonesia a. Guru Bahasa Indonesia disarankan dalam menggunakan media lagu harus efisien dan tepat dengan bahan ajar b. Selama proses pembelajaran menulis berlangsung guru bahasa indonesia disarankan untuk tetap melakukan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar JP3, Volume 1, No. 1, Pebruari 2013 pembelajaran (online), diakses Agustus 2012 http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/0 3/perbedaan-jenis-jenis-karangandalam-bahasa-indonesia(online), diakses Agustus 2012 http://www.referensimakalah.com/2012/06/pe ngertian-dan-tujuan-perencanaan.html (online), diakses agustus 2012 http://ebookbrowse.com/01-14-pembelajaranmenulis-dengan-media-lagu-pdfd16249520 (online), diakses Agustus 2012 DAFTAR PUSTAKA Fkip. 2005. Panduan Penulisan Skripsi Edisi Pertama. Malang : Universitasd Islam Malang. Arikunto dkk.2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. De Porter, Bobbi and Mike Hernacki. (2002:202). Quantum learning: Unleashing the genius in you, atau Quantum learning: Membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan, terjemahan Alwiyah Abdurrahman. Prasetyoningsih, lluluk sri agus.(2001: 2250). Menulis II. Malang. UNISMA Keraf, Goris. (2007:135-145). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Puataka Utama, 2007. http:// akhmad sudrajat. Wordpress.com/ 2008/01/12/konsep-media59