56 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS

advertisement
ISSN 2337-6384
JP3, Volume 1, No. 1, Pebruari
2013
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI
MELALUI MEDIA LAGU
Iin Ika Budiarti
(Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unisma)
Abstrak: Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang penting dan telah diajarkan
beriringan dengan keterampilan berbahasa yang lain, yaitu menyimak, berbicara, dan
membaca. Namun kegiatan menulis kurang diminati oleh siswa maupun guru. Karena
konteks pembelajaran menulis karangan narasi, minat, dan keinginan siswa masih
rendah. Guru mata pelajaran bahasa Indonesia juga sering melewatkan materi menulis.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilaksanakan
dua siklus. Siklus I dilaksanakan tiga kali pertemuan dengan mengunakan media lagu.
Peningkatan keterampilan menulis karagan narasi pada siswa terlihat dari hasil yang
mereka peroleh dari setiap siklus. Pada siklus I nilai rata-rata 67,7% nilai tertinggi
86,6%, dan nilai terendah 60. Proses pembelajaran pada setiap siklus menggunakan
media lagu. Dan Pada siklus II nilai rata-rata 86,2% nilai tertinggi 100, dan nilai
terendah 80. Masalah penelitian diambil dari pengalaman empiris bahwa kemampuan
siswa dalam menulis sangat rendah. Hasil penelitian menggambarkan bahwa
menggunakan media lagu berhasil meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi
siswa kelas VII SMP PGRI 03 Bantur. Berdasarkan hasil analisis data keterampilan
menyatakan bahwa teknik ini telah mampu meningkatkan hasil pembelajaran berupa
menulis karangan narasi dengan tingkat ketuntasan 100 persen dengan nilai KKM 75.
Kata Kunci : Peningkatan, Kemampuan, Menulis Narasi, Media Lagu
PENDAHULUAN
Kemampuan menulis dikenal sebagai
kunci pembuka untuk memasuki dunia yang
lebih luas. Kegiatan menulis membentuk
suatu proses berpikir dan berkreasi yang
berperan dalam mengolah gagasan serta
menjadi
alat
untuk
menyampaikan
gagasannya. Sampai saat ini, penguasaan
kemampuan menulis oleh lulusan SMP masih
jauh dari harapan. Salah satu bentuk upaya
dilakukan adalah peningkatan efektifitas
pengajaran menulis. Salah satu aspek dari
kegiatan menulis dalam pembelajaran
Pendidikan Bahasa Indonesia yaitu menulis
narasi.
Menulis narasi adalah suatu bentuk
tulisan yang bertujuan untuk menceritakan
atau menggambarkan suatu peristiwa atau
kejadian secara jelas secara runtun waktu, di
mana di dalamnya terjadi konflik dari suatu
peristiwa berdasarkan perkembangan dari
waktu ke waktu. Dalam meningkatkan mutu
pendidikan di SMP PGRI 03 Bantur, berbagai
usaha telah dilakukan oleh guru. Rendahnya
nilai belajar siswa pada materi menulis
karangan narasi disebabkan oleh banyak
faktor, salah satunya adalah kurangnya
perhatian siswa selama proses pembelajaran.
Salah satu metode pembelajaran untuk
mengantisipasi
kelemahan
metode
pembelajaran yang sering dipakai oleh
seorang guru adalah dengan menerapkan
teknik pembelajaran dengan menggunakan
media lagu. Teknik ini merupakan strategi
56
ISSN 2337-6384
alternative
untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran yaitu berupa pengembangan
kemampuan berfikir, memecahkan masalah,
keterampilan
ilmiah,
meningkatkan
kemampuan bekerja sama (kelompok). Dalam
hal ini guru menyampaikan kompetensi yang
ingin dicapai, menyampaikan materi sebagai
pengantar. Setelah itu guru memutarkan lagu
yang berkaitan dengan materi. Siswa tidak
hanya mendengar dan membuat catatan, tetapi
guru juga curah pendapat kepada siswa
mengenai karangan narasi dan devinisi lagu
dengan kompetensi yang ingin dicapai.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas. Pengertian dari PTK adalah suatu
penelitian tindakan yang bersifat reflektif
dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu
agar dapat memperbaiki dan meningkatkan
praktek-praktek
pembelajaran
secara
profesional. subjek penelitian adalah Siswa
Kelas VII SMP PGRI 03 Bantur cara
pengumpulan data dari penelitian adalah data
kuantitatif diperoleh melalui tes pada akhir
siklus dan data kualitatif diperoleh dari
lembar observasi setiap akhir siklus.
Analisis data dilakukan dengan
membandingkan hasil pada siklus pertama
dengan siklus-siklus selanjutnya. Hasil
pengamatan setiap siklus dianalisis secara
kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskritptif
kualitatif digunakan untuk memaparkan
pelaksanaan
kegiatan
PTK
dengan
menggambarkan hasil observasi yang
dilakukan
oleh
kolaborator
selama
pembelajaran berlangsung. Analisis deskriptif
digunakan untuk menggambarkan sebaran
data hasil PTK dengan menggunakan teknik
persentase dan rata-rata terhadap hasil
evaluasi yang dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung dan pada akhir
materi pembelajaran.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini memaparkan hasil penelitian
dan pembahasan dari tiap-tiap siklus yang
meliputi hasil observasi kegiatan siswa saat
kegiatan belajar mengajar dan hasil penilaian
JP3, Volume 1, No. 1, Pebruari
2013
terhadap narasi yang ditulis siswa berdasarkan
lagu yang disajikan pada setiap siklus. Kelas
yang digunakan penelitian adalah kelas VII
yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 13
siswa perempuan dengan guru kelas yang
bernama Bapak Mulyono, S.Pd. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan 2 (2) siklus
dari setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan
sesuai dengan kompetensi dasar pada siswa
kelas VII Sekolah Menengah. Berikut ini
digambarkan hasil penelitian tindakan kelas
yang dilakukan oleh penulis dalam upaya
meningkatkan kemampuan menulis narasi
siswa dengan menggunakan teknik Media
Lagu
Berdasarkan hasil pengamatan pada
siklus I ini, maka dikemukakan beberapa
kekurangan yang perlu diperbaiki anatara lain
sebagai berikut:
1. Antusiasme siswa dalam mengikuti
kegiatan
belajar
mengajar
masih
tergolong rendah.
2. Siswa masih banyak yang belum
memahami kegiatan belajar yang
dilaksanakan.
3. Pada saat kegiatan menulis dilaksanakan
siswa masih banyak yang kelihatan
kebingungan dan tidak tahu apa yang
harus dilakukan.
4. Kemampuan menulis siswa masih rendah
baik dari kesesuaian kalimat dengan isi
lagu, pilihan kata, peulisan dan tanda
baca,
struktur
bahasa
sekaligus
penyuunan kalimat
Berdasarkan hasil penelitian siklus I
yang telah dilakukan, ternyata hasil yang
diperoleh siswa dalam menulis narasi belum
mengalami peningkatan narasi pada siklus I.
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
guru belum membantu siswa mencapai target
keberhasilan Walaupun demikian masih
terdapat
sedikit
kekurangan
dalam
pelaksanaan
tindakan. Berdasarkan hasil
diskusi peneliti dengan pengamat, beberapa
hal yang perlu diperbaiki antara lain:
1. Guru harus menerapkan kegiatan
pembelajaran yang terfokus pada siswa,
sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
57
ISSN 2337-6384
2.
Guru perlu meningkatkan penggunaan
teknik menggunakan media lagu hingga
mampu membuat suasana pembelajaran
lebih hidup.
Berdasarkan
hasil
penelitian,
kemampuan menulis narasi siswa mengalami
peningkatan
setelah
melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan media
lagu. Guru mampu memancing siswa untuk
lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Guru mampu memberikan contoh yang
mudah dipahami siswa. Selain itu siswa juga
lebih aktif dalam membantu siswa yang masih
kesulitan pada saat kegiatan menulis ini
berlangsung, serta pemberian hadiah yang
dilakukan guru mampu membuat siswa lebih
termotivasi untuk lebih giat dalam
pembelajaran. dapat dilihat bahwa keaktifan
siswa dalam kegiatan pembelajaran pada
siklus I yaitu tergolong kurang aktif. Hal ini
disebabkan siswa baru mengenal teknik
pembelajaran dengan menggunakan media
lagu. Masih banyak siswa yang belum
mengetahui maksud dari pembelajaran dan
apa
yang harus dilaksanakan pada
pembelajaran tersebut. Pada siklus II, terdapat
peningkatan dimana siswa menjadi lebih aktif
dari siklus sebelumnya
Hasil pengamatan terhadap hasil belajar
siswa siswa setiap siklus digambarkan dalam
tabel berikut:
Tabel 1. Ketuntasan Belajar Siswa siklus I
Hasil tes siklus I
Jumlah
Nilai tertinggi
86,6
Nilai terendah
60
Jumlah siswa yang tuntas
1
Jumlah siswa yang tidak tuntas 17
Presentase ketuntasan
67,7%
Tabel 2. Ketuntasan Belajar Siswa siklus I
Hasil tes siklus I
Jumlah
Nilai tertinggi
100
Nilai terendah
80
Jumlah siswa yang tuntas
18
Jumlah siswa yang tidak tuntas Presentase ketuntasan
86,23%
JP3, Volume 1, No. 1, Pebruari
2013
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat
bahwa pada siklus I nilai rata-rata siswa yaitu:
sebesar 67,7%, Pada siklus II persentase
ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi
86,23%, semua siswa dinyatakan sudah
memenuhi kriteria ketuntasan belajar pada
kemampuan menulis narasi ini.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, peneliti menyimpulkan sebagai
berikut.
1. Hasil peningkatan menulis narasi dengan
media lagu dapat dilihat berdasarkan
ketiga hasil tes yang dilakukan pada siswa
kelas VII SMP PGRI 03 Bantur tahun
pelajaran 2011/2012 yang meliputi, tes
akhir siklus I, dan tes akhir siklus II. Hasil
tes menunjukkan bahwa nilai rata-rata
kelas sebesar 67,66%, nilai tertinggi 86.6
nilai terendah 60 pada hasil siklus I.
sedangkan nilai rata-rata kelas siklus II
menjadi 86,23% nilai tertinggi 100, nilai
terendah 80. Hal ini menunjukkan bahwa
hasil dari siklus I ke siklus II tersebut
sudah memenuhi target yang telah
ditetapkan. Peningkatan nilai rata-rata ini
membuktikan keberhasilan pembelajaran
menulis karangan narasi dengan media
lagu karya Iwan Fals.
2. Perilaku siswa kelas VII SMP PGRI 03
Bantur tahun pelajaran 2011/2012
mengalami perubahan ke arah positif.
Perubahan tersebut yaitu siswa yang
awalnya masih cenderung pasif, bermalasmalasan, dan meremehkan penjelasan dan
tugas yang diberikan oleh guru (peneliti)
berubah menjadi senang, aktif dan serius
terhadap meteri ataupun tugas yang
diberikan oleh guru (peneliti). Selain itu,
mereka terlihat antusias dan menikmati
proses pembelajaran.Selain diperoleh
simpulan secara umum, juga dapat
diperoleh simpulan secara khusus,
meliputi: (1) tahap pramenulis, (2) tahap
menulis, dan (3) tahap pascamenulis,
sebagai berikut.
Berdasarkan hasil penelitia penulisan
karangan narasi dengan menggunakan media
lagu, dikemukakan beberapa saran. Saran58
ISSN 2337-6384
saran tersebut dipaparkan sebagai berikut:
berdasarkan uraian dari kesimpulann, ada
beberapa saran yang dapat dikemukakan
sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Sekolah
Disarankan untuk kepala sekolah agar
agar memberikan pengarahan kepada
guru bidang studi bahasa indonesia
tentangtentang
media
lagu
yang
digunakan dalam proses pembelajaran
menulis karangan. Karena dengan
menggunakan media tersebut siswa bisa
lebih berlatih memahami suatu pelajaran
dibandingkan dengan sistem ceramah dan
menulis dipapan tulis, teknik ini bisa
memberikan dorongan dan motivasi anak
didiknya dalam proses belajarnya,
membimbing dan melatih keterampilan,
sikap, dan kepercayaan dalam siswa.
2. Bagi Guru Bahasa Indonesia
a. Guru Bahasa Indonesia disarankan
dalam menggunakan media lagu harus
efisien dan tepat dengan bahan ajar
b. Selama proses pembelajaran menulis
berlangsung guru bahasa indonesia
disarankan untuk tetap melakukan
bimbingan kepada siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajar
JP3, Volume 1, No. 1, Pebruari
2013
pembelajaran
(online),
diakses
Agustus 2012
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/0
3/perbedaan-jenis-jenis-karangandalam-bahasa-indonesia(online),
diakses Agustus 2012
http://www.referensimakalah.com/2012/06/pe
ngertian-dan-tujuan-perencanaan.html
(online), diakses agustus 2012
http://ebookbrowse.com/01-14-pembelajaranmenulis-dengan-media-lagu-pdfd16249520 (online), diakses Agustus
2012
DAFTAR PUSTAKA
Fkip. 2005. Panduan Penulisan Skripsi Edisi
Pertama. Malang : Universitasd Islam
Malang.
Arikunto dkk.2008. Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
De Porter, Bobbi and Mike Hernacki.
(2002:202).
Quantum
learning:
Unleashing the genius in you, atau
Quantum learning: Membiasakan
belajar nyaman dan menyenangkan,
terjemahan Alwiyah Abdurrahman.
Prasetyoningsih, lluluk sri agus.(2001: 2250). Menulis II. Malang. UNISMA
Keraf, Goris. (2007:135-145). Argumentasi
dan Narasi. Jakarta: Gramedia Puataka
Utama, 2007.
http:// akhmad sudrajat. Wordpress.com/
2008/01/12/konsep-media59
Download