SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PELANTIKAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PURWOKERTO, PALU, DAN BANGKA BELITUNG TANGGAL 3 MARET 2006 DI JAKARTA Bismillahirrahmanirrahim Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Baru saja kita menyaksikan sebuah peristiwa penting dan tiga Sekolah Tinggi, yakni pelantikan Sdr. Drs. H. Khariri, M.Ag, Ketua STAIN Purwokerto, Sdr. Drs. Buswatin Abdullah, Ketua STAIN Bangka Belitung, dan Sdr. Drs. Sudirman Rais, M.Pd, Ketua STAIN Palu. Acara ini merupakan peristiwa yang memiliki makna tersendiri, karena lembaga ini baru saja memiliki Pimpinan yang baru, yang diharapkan mampu menciptakan suasana baru di ketiga STAIN ini. Adalah wajar apabila pada kesempatan ini, para pimpinan dan penanggung jawab pengelolaan STAIN merenung sejenak, mengadakan perhitungan dan penilaian kembali, sampai sejauh mana pranata dan hasil yang telah dicapai oleh ketiga STAIN tersebut sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam dalam rangka memajukan perkembangan pengetahuan agama Islam di tanah air ini. Sesungguhnya, alasan yang paling dasar dari kehadiran STAIN di tanah air kita adalah untuk memajukan dan mengembangkan tentang Islam di Indonesia dengan segala macam seluk beluk dan tali temalinya. Tuntutan dan tantangan zaman membutuhkan tersedianya tenaga ahli yang menguasai ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum yang luas sehingga perpaduan antara ulama cendikia dan cendikiawan yang ulama bersatu pada diri seseorang. Ilmu-ilmu keislaman diperlukan untuk memberi nuansa moralitas dan makna bagi kemajuan-kemajuan IPTEK. Para Ketua STAIN yang baru dilantik memiliki tugas yang berat. Hal ini berkaitan dengan langkah yang ditempuh secara prosedural dalam proses memajukan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI). Pemerintah telah berupaya memberikan rambu-rambu, persyaratan atau ketentuan dalam mendirikan Perguruan Tinggi. Pemerintah telah memberikan pedoman bagaimana seharusnya Perguruan Tinggi dikembangkan. Namun hal ini baru diikuti dari sisi formalnya, sehingga yang tampak perguruan tinggi yang serba formalitas dan berbagai aspek, semua ketentuan hanya dipahami dari sisi formal prosedural semata, sehingga banyak terjadi manipulasi untuk hanya sekedar memenuhi persyaratan kualifikasi. Keadaan inilah yang mempengaruhi beban kerja yang sangat berat bagi STAIN dan PTAI pada umumnya, karena tugas utamanya adalah menjabarkan bentuk gambaran dari citra PTAI dimata masyarakat. Bagaimana STAIN dianggap sebagai Perguruan Tinggi yang sungguh-sungguh dan pantas disebut sebagai Perguruan Tinggi, The Real University. Perkembangan ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang dewasa ini merupakan tantangan bagi warga kampus untuk menjaga diri dari kemandegan-kemandegan intelektual. Tapi pada hakekatnya menjelma dari pikiran yang dinamis dan kreatif. Kepekaan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan menempatkan warga kampus sebagai unsur penggerak perubahan di dalam masyarakat. Untuk itu masyarakat kampus harus ditandai dengan mental ilmu dan moral agama yang didukung oleh idealisme yang tinggi, jiwanya terus bergerak oleh kebutuhan mencapai prestasi dan meraih hasil yang lebih baik, lebih efesien dan lebih sempurna. 1 Berangkat dari pemikiran diatas, pemerintah mengharapkan agar PTAI segera melakukan penataan kelembagaannya seiring dengan restrukturisasi ilmu-ilmu keislaman sebagai salah satu upaya memberikan fokus yang jelas bagi pengembangan PTAI. Semuanya perlu dilakukan dalam kerangka pengembangan Perguruan Tinggi Islam yang meliputi: (1) peningkatan Good Governance dan penjelasan konsep PTAI; (2) peningkatan mutu lulusan PTAI; (3) peningkatan peran PTAI dalam perubahan dari dinamika masyarakat dan peradaban; dan (4) pengembangan dan peningkatan akses PTAI terhadap sumber dana dan mitra pembangunan. Keempat program tersebut dilakukan untuk menjawab tiga permasalahan yang ada: (1) angka partisipasi kasar pada perguruan tinggi masih rendah, (2) tingkat pengangguran pada kelompok sarjana masih tinggi, (3) tingkat moralitas kaum intelektual dan peradaban bangsa masih sangat rentan terhadap ketidak adilan. Keseluruhan penataan kelembagaan PTAI itu hendaknya selalu berorientasi pada upaya penciptaan suasana keagamaan dan suasana akademik yang kondusif bagi pengembangan ilmu-ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum serta mempertinggi mental ilmu dan moralitas warga kampus. Akhirnya, saya mengucapkan selamat bekerja kepada Ketua STAIN Purwokerto, Palu dan Bangka Belitung yang baru. Semoga Allah SWT memberikan bimbingan dan kekuatan kepada kita semua. Amin Ya Robbal Alamin. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Jakarta, Maret 2006 Menteri Agama RI ttd Muhammad M. Basyuni 2