11 BAB II KAJIAN TEORI A. Kepuasan Seksual 1. Pengertian

advertisement
11
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kepuasan Seksual
1. Pengertian Kepuasan Seksual
Hubungan seksual merupakan bersatunya alat genital pria dan
wantia, yaitu masuknya alat genital pria (penis) ke dalam vagina
wanita. Namun sebenarnya dalam hubungan seksual ini bukanlah
semata-mata bertemunya secara keadaan fisiologik antara seorang pria
dengan seorang wanita, tetapi juga bertemunya keadaan psikologik
dari kedua individu itu, semua curahan hatinya, curahan perasaannya
dinyatakan pada waktu hubungan seksual tersebut Walgito (dalam
Wahyuningsih, 2006)
Demon dan Byers (dalam Wahyuningsih, 2006) menyatakan
kepuasan seksual adalah suatu bentuk kedekatan seksual yang
dirasakan oleh pasangan suami istri dalam wilayah interpersonal, yaitu
dalam kualitas komunikasi seksual, penyingkapan hubungan seksual
dan keseimbangan hubungan seksual. Kepuasan seksual merupakan
suatu bentuk perasaan yang dirasakan oleh pasangan atas kualitas
hubungan seksual mereka yang dapat berupa sentuhan fisik dan psikis.
Menurut Regina dan Malinton (dalam Zulaikh, 2008) kepuasan
seksual adalah kepuasan suami istri dalam melakukan hubungan
seksual sebagai kesatuan fisik dan psikis dari kedua belah pihak.
11
Perbedaan Antara Kepuasan Seksual…, Eli Susanti, Fakultas Psikologi UMP, 2016
12
Sedangkan menurut Putu (dalam Zulaikh, 2008) kepuasan seksual di
sini tidak hanya hubungan intim suami istri saja, tetapi meliputi
kedekatan secara emosional, komunikasi atas keterbukaan seks,
kepuasan seutuhnya dalam pernikahan, kualitas hubungan.
Glenn dan Weaver (dalam Zulaikh, 2008) mengatakan bahwa
kepuasan dalam kehidupan pernikahan akan berperan dalam
menciptakan kebahagiaan hidup secara keseluruhan daripada kepuasan
yang diperoleh dalam aspek kehidupan yang lain termasuk kepuasan
yang diperoleh sebagai hasil dari kesuksesan dalam dunia kerja.
Offman & Mattheson (dalam Ashdown, 2011) mendefinisikan
kepuasan seksual sebagai respon aktif yang timbul dari hubungan
seksual, termasuk persepsi bahwa salah satu kebutuhan seksual
terpenuhi.
Kepuasan seksual adalah salah satu kebutuhan untuk hubungan
pernikahan yang kuat dan berkelanjutan, dan berkorelasi dengan
kesehatan mental, kebahagiaan umum, prestasi profesional dan
interaksi sosial yang sukses Gheshlaghi, dkk. (2014).
Berkaitan dengan kepuasan seksual, dalam hubungan seksual
semestinya dapat menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi pasangan
suami istri, sekaligus bentuk pelepasan rasa cinta. Artinya, hubungan
seks yang didasari oleh rasa saling cinta akan lebih menyenangkan
dimana masing-masing berusaha memuaskanpasangannya.
Perbedaan Antara Kepuasan Seksual…, Eli Susanti, Fakultas Psikologi UMP, 2016
13
Freud (2002) mengatakan bahwa seks atau nafsu syahwat ialah
kekuatan pendorong manusia untuk hidup yang kuat. Naluri atau
instink dimiliki oleh setiap manusia, naluri dan instink untuk
melakukan seks merupakan pendorong untuk memuaskan kebutuhan
yang ingin selalu dipenuhi berupa seks, dengan adanya insting
pendorong pemenuhan kebutuhan seks berupa libido ditambah dengan
adanya ketidakpuasan seksual yang dialami pasangan suami-istri
merupakan faktor pendorong terjadinya perselingkuhan.
2. Aspek-Aspek Kepuasan Seksual
Banyak hal yang mempengaruhi seseorang dalam memperoleh
kepuasan seksual, berikut merupakan pendapat dari Demon dan Byers
(dalam Wahyuningsih, 2006) mengenai aspek-aspek kepuasan seksual:
a. Komunikasi yaitu terkait dengan komunikasi seksual. Adapun
bentuk komunikasi yang dibangun sebagai bentuk komunikasi
seksual adalah 1) Komunikasi mengenai hubungan seksual yang
memuaskan. 2) Komunikasi mengenai teknik seks. 3) Komunikasi
tentang variasi dan titik sensitif seksual masing-masing pasangan.
b. Penyingkapan seksual (sexual disclosure), aspek ini meliputi 1)
aspek afeksi, 2) frekuensi aktivitas seksual
c. Keseimbangan kedudukan seksual, kedudukan yang sejajar dalam
memintadan menolak hubungan seks.
Perbedaan Antara Kepuasan Seksual…, Eli Susanti, Fakultas Psikologi UMP, 2016
14
Di dalam perkawinan seks tidak semata-mata untuk meneruskan
keturunan saja namun lebih dari itu seks merupakan bentuk ungkapan
perasaan secara emosional terhadap pasangan yang mana pada saat
berhubungan seksual pasangan dapat mencurahkan kasih sayang dan
komunikasi terbuka antara pasangan yang dapat melanggengkan ikatan
perkawinan, apabila seks yang dilakukan hanya sebatas pemenuhan
kebutuhan biologis tanpa mampu memberikan kepuasan emosional
dan variasi seksual maka salah satu atau keduanya mencari kepuasan
seksual diluar perkawinan dengan perselingkuhan.
Menurut McKinney (dalam Wahyuningsih, 2006) bagi pria,
perselingkuhan dilakukan karena keinginan untuk mencari kepuasan
seksual dan sedikit yang melibatkan perasaan, namun bagi wanita
perselingkuhan banyak melibatkan emosional dan kebutuhan mencari
kasih sayang.
Hubungan seksual dan mencapai kepuasan seksual bersama
pasangan dapat berdampaak positif pada pernikahan mereka. Hal
positif yang dapat terjadi adalah semakin dekatnya suami dan istri,
tidak hanya fisik saja akan tetapi secara jiwa. Kepuasan yang dirasakan
oleh keduanya saat melakukan hubungan seksual merupakan kunci
kualitas pernikahan mereka.
Untuk memperoleh kepuasan seksual bersama, memang tidak
mudah dijalani dan dilakukan. Hal ini memerlukan kepekaan,
keikhlasan, dan kesabaran dari keduanya saat hendak, selama dan
Perbedaan Antara Kepuasan Seksual…, Eli Susanti, Fakultas Psikologi UMP, 2016
15
setelah terjadinya proses hubungan seksual. Melalui ketiganya akan
dapat terlihat bagaimana kualitas seksual yang terjadi pada pasangan
suami istri tersebut. Kulitas seksual tidak hanya terjadi karena
frekuensi atau seringnya melakukan hubungan seksual tetapi
ditentukan dari kepuasan keduanya.
Menurut Santrock (2002) pada masa dewasa awal, perkembangan
seksual akan mengalami penurunanan. Kemampuan laki-laki dan
perempuan pada seksualnya menunjukkan penurunan biologis kecil,
aktivitas seksual biasanya terjadi pada basis frekuensi lebih kecil
dibandingkan di awal masa dewasa. Kepentingan-kepentingan karir,
keadaan keluarga, tingkat energi, dan kebiasaan-kebiasaan sehari-hari
mungkin memperbesar penurunan ini.
Menurut Santrock (2002) pada usia tengah baya, tingkat testeron
laki-laki secara bertahap turun, yang dapat mengurangi dorongan
seksual mereka. Ereksi mereka kurang penuh dan kurang sering, dan
membutuhkan lebih banyak stimulasi untuk mencapainya.
Setiap pasangan memiliki frekuensi yang berbeda-beda dalam
melakukan hubungan seks. Jika salah satu pasangan memiliki libido
rendah tidak memaksakan diri untuk mengikuti yang memiliki libido
tinggi yaitu berupaya sakuat tenaga untuk berhubungan seks. Dalam
melakukan hubungan seks yang perlu diperhatikan adalah kualitas
hubungan seks tersebut. Dalam hubungan seksual yang terpenting
adalah kulitas, percuma jika hubungan seks dengan kuantitas banyak
Perbedaan Antara Kepuasan Seksual…, Eli Susanti, Fakultas Psikologi UMP, 2016
16
tetapi kualitas sedikit, misalnya salah satu pasangan tidak merasakan
kepuasan, merasa sakit Irianto (2014)
Kualitas
maupun
kuantitas
dalam
hubungan
seks
sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor fisik dan psikis dalam Irianto (2014)
adalah:
a. Faktor fisik
1) Baru sembuh dari sakit
2) Terlalu lelah bekerja
3) Kekurangan gizi dapat menyebabkan stamina dan vitalitas
menurun sehingga minat terhadap seks (libido) menjadi rendah
b. Faktor psikis
1) Keadaan marah
2) Emosi tidak stabil
3) Banyak masalah
B. Pernikahan
1. Pengertian Pernikahan
Dalam undang-undang perkawinan Indonesia No. 1 tahun 1974
yang tercantum dalam pasal 1 yaitu “Perkawinan adalah ikatan batin
antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami-istri dengan
tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa”.
Perbedaan Antara Kepuasan Seksual…, Eli Susanti, Fakultas Psikologi UMP, 2016
17
Menurut Duval & Miller (dalam Muchtar, 2004) perkawinan
sebagai bentuk hubungan “dyadic” atau hubungan berpasangan antara
pria dan wanita. Sedangkan menurut Herning (dalam Muchtar, 2004)
mengatakan bahwa pernikahan adalah suatu ikatan antara pria dan
wanita yang kurang permanen, ditentukan oleh kebudayaan dengan
tujuan mendapatkan kebahagiaan.
Pernikahan merupakan aturan Allah dan jalan yang terbaik untuk
melestarikan kehidupan serta untuk memperoleh keturunan, sehingga
tatanan kehidupan bertahan, setelah masing-masng mengenal peran
positif dan tugas rumah tangga yang mulia untuk merealisasikan tujuan
tersebut Al-Maghribi (dalam Kertamuda, 2009).
Berdasarkan uraian dari beberapa tokoh diatas dapat disimpulkan
bahwa pernikahan itu merupakan suatau ikatan batin antara pria dan
wanita yang permanen untuk memperoleh keturunan dan kebahagiaan
dalam kehidupan pernikahannya.
2. Siklus kehidupan Pernikahan
Dalam kehidupan keluarga terdapat tahap-tahap yang dapat
diprediksi.
Seperti
individu-individu
yang
mengalami
tahap
pertumbuhan dan perkembangan yang berturut-turut, keluarga sebagai
sebuah unit juga mengalami tahap-tahap perkembangan yang berturutturut. Berikut siklus kehidupan keluarga menurut Duvall dan Miller
(dalam Muchtar, 2004) :
Perbedaan Antara Kepuasan Seksual…, Eli Susanti, Fakultas Psikologi UMP, 2016
18
a. Tahap 1 : keluarga Pemula (juga menuju pasangan menikah atau
tahap pernikahan)
b. Tahap 2 : Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua adalah bayi
sampai umur 30 bulan)
c. Tahap 3 : Keluarga dengan anak usia prasekolah (anak terta
berumur 2 hingga 6 tahun)
d. Tahap 4 : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur
6 hingga 13 tahun)
e. Tahap 5 : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13
hingga 25 tahun)
f. Tahap 6 : Keluarga yang melepas anak usia dewasa muda
(mencakup
anak
pertama
sampai
anak
terakhir)
yang
meninggalkan rumah.
g. Tahap 7 : Orangtua usia pertengahan (tanpa jabatan, pensiunan)
h. Tahap 8 : Keluarga dalam masa pensiun dan lansia (juga menunjuk
kepada anggota keluarga yang berusia lanjut atau pensiun) hingga
pasangan yang sudah mengenalinya.
3. Tujuan Pernikahan
Menurut Nasikh (dalam Muchtar, 2004) tujuan dari sebuah
pernikahan adalah :
a. Melestarikan keturunan
b. Memelihara nasab
c. Menyelamatkan masyarakat dari dekadensi moral
Perbedaan Antara Kepuasan Seksual…, Eli Susanti, Fakultas Psikologi UMP, 2016
19
d. Sebagai media pembentukan rumah tangga ideal dan pendidikan
anak
e. Membebaskan masayarakat dari berbagai penyakit, ketenangan
jiwa dan spiritual
f. Menumbuhkan kasih sayang orangtua kepada anak
4. Fungsi Pernikahan
Menurut Soewondo (dalam Muchtar, 2004) fungsi pernikahan
adalah :
a. Memberikan afeksi, meneruskan afensi antara suami istri, dan
generasi berikutnya. Cinta dan kasih sayang merupakan produknya
b. Menyediakan rasa aman dan rasa diterima agar hidup berarti dan
berharga
c. Menunjang
pencapaian
kebutuhan-kebutuhan
untuk
seluruh
anggota
d. Memberikan kepuasan fisik, seksual mapun kepuasan psikis
e. Memberikan jaminan kontinuitas persahabatan
f. Menyediakan status sosial dan kesempatan sosialisasi
C. Perkembangan Seksual Masa Dewasa Awal dan Masa Dewasa Madya
Masa dewasa adalah masa peralihan yang paling panjang dalam
masa kehidupan dari masa remaja kearah dewasa. Pada masa dewasa
umunya dibagi menjadi tiga periode yaitu :
a. masa dewasa dini dari umur 18 tahun sampai 40 tahun
Perbedaan Antara Kepuasan Seksual…, Eli Susanti, Fakultas Psikologi UMP, 2016
20
b. masa dewasa madya atau pertengahan yaitu dari usia 40 tahun sampai
60tahun
c. masa dewasa akhir atau usia lanjut yaitu dari usia 60 tahun sampai
mati.
1. Masa dewasa awal
Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja yang
ditandai dengan pencarian identitas diri yang didapat sedikit-demi
sedikit sesuai dengan umur koronologisnya dan mental agenya.
Seseorang yang digolongkan dalam usia dewasa awal berada dalam
tahap hubungan hangat, dekat, dan komunikatif dengan atau tidak
melibatkan kontak seksual. Masa dewasa awal terbentang sejak
tercapainya kematangan secara hukum yaitu usia 20 tahun sampai 40
tahun Hurlock (1993).
Menurut Havighurst (dalam Monks, 2001) tugas perkembangan
dewasa awal adalah menikah atau membangun suatu keluarga,
mengelola rumah tangga, mendidik atau mengasuh anak, memikul
tanggung jawab sebagai warga negara, membuat hubungan dengan
suatu kelompok sosial tertentu, dan melakukan suatu pekerjaan.
Aktivitas seksual pada masa dewasa awal, kebanyakan individu
aktif secara seksual dan belum menikah (usia 18 tahun, 60% sudah
berhubungan seks pada umur 26-27 tahun menikah). Pria lebih banyak
pengalaman seksual dan permisif daripada wanita. Terlihat dari pria
lebih tertarik pada masturbasi, melihat pornografi, dan seks bebas dan
Perbedaan Antara Kepuasan Seksual…, Eli Susanti, Fakultas Psikologi UMP, 2016
21
bersikap lebih permisif tentang seks bebas daripada wanita. Aktivitas
seksual berperan untuk kehidupan yang baik dan frekuensi hubungan
seksual berkaitan kuat dengan kepuasan hidup. Artinya pada fase ini
semua organ seksual sudah berfungsi dengan baik dan sedang dalam
taraf menggebu-gebunya dalam seksualitas Santrock, (2002).
2. Masa dewasa madya
Masa dewasa awal atau dewasa madya adalah masa dimana
seseorang memasuki usia 40 sampai 60 tahun. Pada masa tersebut
ditandai dengan adanya perubahan-perubahn jasmani dan mental. Pada
usia 60 tahun biasanya terjadi penurunan fisik, sering pula diikuti oleh
penurunan daya ingat. Walaupun dewasa ini banyak yang mengalami
perubahan-perubahan tersebut lebih lambat daripada masa lalu, namun
garis
batas
tradisionalnya
masih
nampak.
Meningkatnya
kecendeurungan untuk pensiun pada usia 60 tahun sengaja ataupun
tidak sengaja usia 60 tahun dianggap sebagai garis batas antara usia
madya dengan usia lanjut Hurlock, (1993)
Selama usia madya lanjut perubahan fisik dan psikologis yang
pertama kali mulai selama usia 40 tahun awal menjadi lebih terlihat.
Periode usia madya semakin terasa lebih menakutkan dilihat dari
seluruh kehidupan manusia. Oleh karena itu orang-orang dewasa tidak
mau mengakui bahwa mereka telah mencapai usia tersebut. Laki-laki
dan perempuan mempunyai banyak alasan yang terlihat berlaku untuk
mereka, untuk takut memasuki usia madya. Beberapa diantaranya
Perbedaan Antara Kepuasan Seksual…, Eli Susanti, Fakultas Psikologi UMP, 2016
22
adalah banyaknya streriotipe yang tidak menyenangkan tentang usia
madya, yaitu tentang kerusakan mental dan fisik yang diduga disertai
dengan berhentinya reproduksi Hurlock, (1993)
Usia dewasa madya adalah usia bahwa usia ini merupakan masa
transisi. Seperti halnya masa puber yang merupakan masa transisi dari
masa kanak-kanak ke masa remaja dan kemudian dewasa. Demikian
juga usia madya merupakan masa dimana pria dan wanita
meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan
memasuki sutu periode dalam kehidupan yang akan diliputi oleh ciriciri jasmani dan perilaku baru. Periode ini adalah merupakan masa
dimana pria mengalami perubahan keperkasaan dan wanita dalam
kesuburan Hurlock, (1993)
Pada masa ini mereka mengalami perubahan dalam kemampuan
seksualnya. Penyebab dari perubahan seksual ini adalah adanya
perubahan-perubahan psikologis selama usia dewasa madya lebih
merupakan akibat dari tekanan emosional daripada gangguan fisik.
Pada wanita mengalami sindrom menopuse dan pada pria mengalami
sindrom klimaterik. Menurut Lear (dalam Hurlock, 1993) sindrome
klimaterik
merupakan
gugusan
dari
tanda-tanda
psikologis,
konstitusional, dan psikoligis yang terjadi pada pria berusia 45-60
tahun.
Perbedaan Antara Kepuasan Seksual…, Eli Susanti, Fakultas Psikologi UMP, 2016
23
Sindrom Klimaterik pada pria menurut Lear (dalam Hurlock, 1993)
yaitu sebagai berikut :
a. Rusaknya fungsi organ seksual
Setelah usia 50 tahun terjadi penurunan berangsur-angsur pada
aktivitas gonad, walaupun pada usia 70 tahun dan 80 tahun pria masih
bisa membuaih istrinya.
b. Nafsu seksual menurun
Menurunya nafsu seksual seiiring dengan menurunnya fungsi organ
seksual. Ini merupakan akibat dari rusaknya fungsi gonad dan
sebagian disebabkan oleh hal-hal yang bersifat psikologis, misalnya
hubungan perkawinan atau pekerjaan yang tidak serasi, kekhawatiran
tentang masalah ekonomi atau rumah tangga.
c. Penampilan kelakian menurun
Dengan menurunnya aktivitas gonad, pria kehilangan ciri kelakilakiannya dan menampilkan beberapa ciri yang lebih bersifat
kewanitaan.
d. Gelisah akan kepriaannya
Laki-laki yang penampilannya dan tingkah lakunya kurang maskulin
akan lebih memperhatikan kejantanannya. Keadaaan ini sering
mengarah ke impoten.
e. Menurunnya kekuatan dan daya tahan tubuh
Kemunduran ini sebagian disebabkan kesehatan yang buruk dan
sebagian lagi karena defisiensi gonad. Karena nilai sosial yang tinggi
Perbedaan Antara Kepuasan Seksual…, Eli Susanti, Fakultas Psikologi UMP, 2016
24
ditaruh pada daya tahan tubuh dan kesehatan, pria umumnya merasa
bahwa mereka telah kehilangan keperkasaannya apabila kesehatan
dan daya tahan tubuhnya muali menurun.
D. Perbedann Laki-laki dan Perempuan dalam hal Seksual
1. Perkembangan laki-laki
Gerakan laki-laki tidak bersifat politis atau menjadi aktivis seperti
gerakan perempuan. Bahkan gerakan laki-laki itu lebih emosional,
gerakan spiritual yang menekankan kembali nilai penting maskulinitas
dan mendorong laki-laki untuk melawan usaha perempuan menjadikan
mereka laki-laki yan “lembut”. Gerakan itu menjadi gerakan
psikologis yang mengakui bahwa laki-laki perlu untuk mengurangi
kekerasan dan lebih bersifat merawat tetapi tetap mempertahankan
sebagian besar identitas maskulin mereka Santrock (2002).
Goldberg (dalam Santrock, 2002) laki-laki perlu mengenali emosi
dan tubuhnya. Mereka tidak dapat melakukan hal itu hanya dengan
menunggu perubahan yang terjadi pada sikap perempuan. Laki-laki
perlu membangun pemahamannya sendiri mengenai hal-ahal yang
menjadi aspek kritis untuk ketahanan hidup dan kesejahteraannya.
2. Perkembangan perempuan
Miller (dalam Santrock, 2002) mengemukakan bahwa perempuan
seringkali berinteraksi dengan orang lain dalam cara membantu
perkembangan emosional, intelektual, dan sosial orang lain. Melalui
peningkatan penentuan diri sendiri, ditambah dengan ketrampilan
Perbedaan Antara Kepuasan Seksual…, Eli Susanti, Fakultas Psikologi UMP, 2016
25
hubungan yang sudah terbangun bnayak perempuan akan memperoleh
kekuasan yang lebih besar dalam masyarakat. Carol Gilligan (dalam
Santrock, 2002) berpendapat bahwa masyarakat perlu menghargai
tingginya keterkaitan dengan orang lain, kepekaan pada perasaan orang
lain, dan hubungan dekat dimana pada semua hal itu perempuan
melakukannya dengan baik.
3. Seksual
Cara laki-laki melakukan hubungan seksual tidak menyenangkan
bagi perempuan. Cara yang seperti inilah yang akan membuatnya
emosi dan benci. Perempuan tidak merasakan kenikmatan dalam
hubungan seksual yang cepat. Perempuan menyenangi cara yang pelapelan dalam setiap tahapan, pelan-pelan dalam merangsang dan
melakukan hubungan.
Bagi laki-laki yang mendorong mereka melakukan hubungan
seksual adalah ia merasa bahwa perempuan memiliki perasaan yang
sama dengan dirinya yaitu perempuan berkeinginan melakukan
hubungan seksual dengan dirinya. Apabila laki-laki merasa bahwa
perempuan tidak memiliki perasaan yang sama dan tidak ingin
melakukan hubungan seksual dengannya maka laki-laki akan merasa
sangat jengkel dan gelisah. Sedangkan bagi perepuam yang
mendorong
mereka melakukan hubungan seksual adalah memiliki
perasaan yang sama dengan perasaan dengan laki-laki. Namun kunci
Perbedaan Antara Kepuasan Seksual…, Eli Susanti, Fakultas Psikologi UMP, 2016
26
utama hal tersebut adalah terpenuhinya cinta dan kasih sayang, apabila
perasaan tersebut telah didapatkan maka hati perempuan akan terbuka.
E. Kerangka Pemikiran
Suami
Aspek-aspek kepuasan seksual :
a. Komunikasi
b. Penyingkapan seksual
c. Keseimbangan kedudukan seksual
Dewasa Madya
Dewasa Awal
Gambar 1.
Menikah merupakan saat yang penting dalam siklus kehidupan
manusia. Pernikahan pada dasarnya menyatukan dua pribadi yang
berbeda untuk mencapai tujuan bersama. Antar pasangan bisa saling
berbagi, memberi-menerima, mencintai-dicintai, menikmati suka-duka,
merasakan kedamaian dalam menjalani hidup di dunia. Setiap pasangan
yang melakukan pernikahan mengharapkan dapat membentuk keluarga
yang bahagia dan sejahtera. Ikatan dalam pernikahan sangat perlu untuk
menjaga terpenuhinya kebutuhan dasar psikis, supaya kedua individu
Perbedaan Antara Kepuasan Seksual…, Eli Susanti, Fakultas Psikologi UMP, 2016
27
yang telah mengikatkan diri secara sah pada komitmen untuk hidup
bersama dan anak-anaknya dapat memperoleh perasaan aman dan
terlindungi.
Dalam
perkembangan
masa
dewasa
manusia
mengalami
perubahan, salah satunya adalah perubahan dalam perkembangan
seksualnya. Dimana pada masa dewasa awal aktivitas seksual ini
kebanyakan individu aktif secara seksual dan belum menikah (usia 18
tahun, 60% sudah berhubungan seks pada umur 26-27 th menikah). Pria
lebih banyak pengalaman seksual dan permisif daripada wanita. Terlihat
dari pria lebih tertarik pada masturbasi, melihat pornografi, dan seks
bebasdan bersikap lebih permisif tentang seks bebas daripada wanita.
Aktivitas seksual berperan untuk kehidupan yang baik dan frekuensi
hubungan seksual berkaitan kuat dengan kepuasan hidup. Artinya pada
fase ini semua organ seksual sudah berfungsi dengan baik dan sedang
dalam taraf menggebu-gebunya delam seksualitas Santrock, (2002).
Sedangkan dalam masa dewasa madya ini banyak terjadi
perubahan dalam hal seksual dimana laki-laki mengalami sindrome
klimaterik. Sindrom Klimaterik pada pria menurut Lear (dalam Hurlock,
1993) yaitu sebagai berikut :
a. Rusaknya fungsi organ seksual
Setelah usia 50 tahun terjadi penurunan berangsur-angsur pada
aktivitas gonad, walaupun pada usia 70 tahun dan 80 tahun pria masih
bisa membuaih istrinya.
Perbedaan Antara Kepuasan Seksual…, Eli Susanti, Fakultas Psikologi UMP, 2016
28
b. Nafsu seksual menurun
Menurunya nafsu seksual seriiring dengan menurunnya fungsi organ
seksual. Ini merupakan akibat dari rusaknya fungsi gonad dan
sebagian disebebkan oleh hal-hal yang bersifat psikologis, misalnya
hubungan perkawinan atau pekerjaan yang tidak serasi, kekhawatiran
tentang masalah ekonomi atau rumah tangga.
c. Penampilan kelakian menurun
Dengan menurunnya aktivitas gonad, pria kehilangan ciri kelakilakiannya dan menampilkan beberapa ciri yang lebih bersifat
kenawitaan.
d. Gelisah akan kepriaannya
Laki-laki yang penampilannya dan tingkah lakunya kurang maskulin
akan lebih memperhatikan kejantanannya. Keadaaan ini sering
mengarah ke impoten.
e. Menurunnya kekuatan dan daya tahan tubuh
Kemunduran ini sebagian disebabkan kesehatan yang buruk dan
sebagian lagi karena defisiensi gonad. Karena nilai sosial yang tinggi
ditaruh pada daya tahan tubuh dan kesehatan, pria umumnya merasa
bahwa mereka telah kehilangan keperkasaannya apabila kesehatan
dan daya tahan tubuhnya muali menurun.
Kemudian didalam kepuasan seksual ada aspek-aspek yang dapat
djadikan pedomannya yaitu komunikasi, penyingkapan seksual dan
keseimbangan kedudukan sosial. Disini peneliti berusaha mengungkap
Perbedaan Antara Kepuasan Seksual…, Eli Susanti, Fakultas Psikologi UMP, 2016
29
apakah ada perbedaan kepuasan seksual pada suami fase dewasa awal
dan dewasa madya.
F. Hipotesis
Berdasarkan uraian teori yang telah dipaparkan maka dapat
diajukan hipotesis dari penelitian ini yaitu ada perbedaan antara kepuasan
seksual pada suami di fase dewasa awal dengan dewasa madya Di Desa
Kedondong Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas
Perbedaan Antara Kepuasan Seksual…, Eli Susanti, Fakultas Psikologi UMP, 2016
Download