Permeabilitas dan Bulk Density Tallreh pada Beberapa Tipe Penggunaan Tanah Pinggiran Pantai Aceh Utara, Khusrlzal Pemapanan Agroforestry sebagai Suatu Bentuk Intsnsifikasi Lahan, 58-62 Elvira Sari Dewi 63-66 Perbandingan Jnmlah Kalium dan Natrium Terhadap Perfumbuhan Dua Varietas Bibit Tanaman N ihm (Pogostenon cablinBath), Laila Nazlrah 67-72 Peningkatm Produksi Jagung Semi Melalui Pengaturan Jarak Tanam dan Varietas Secaa Orgmik, Yurrlzal, Elvlra Sari Dervl dan Lalla Nazlrah 73-76 Pemanfa-tan Kompos MOL (Milooorganisme Lokal) dapat Memperbaiki Sifat Fisik Tanah pada Siste.m Intensifikasi Tanaman Padi, Ekamalda 77-80 Penggunaaa Jenis Padatan sebagai Media Matriconditioning dan Lama Conditionhg Untuk Meningkatkan Viabilitas dan Vigor Benih Tomat (Solanum lycopersicum, L.), Fauziah, Maisura, dan Faisrl 8t-83 Analisis Koefsien Lintas Beberapa Karakter Nomor Klon Hasil Persilangan pada Tanaman Kelatang (Solanum tuberosum L.), Muhamad Yusuf 84-89 Respon Kompos Eceng Gondok dan Pupuk Urea terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca satiua, L) Nasruddln, Mullana dan Jonl 90-96 Pengaruh Jarak Tanam dan Pemberian Pupuk N, P dan K Tohadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharala Sturt), Khalil 97-101 Budidap Cendawan Penghasil Gaharu pada Beberapa Media Nawan Pradirja, Lukmarl dan Nilahayatt d erganT ekaik in vitro, Identifikasi Karakteristik Petani dan Persepsinya Terhadap Kendala Us$atani Kakao Di Kabupaten Pidie Jap, Setia Budl 102-10'7 108-1 12 JURNAL AGRIUM FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH ISSN 1829-9288 VOLUME 8 NOMOR 2, DESEMBER 2O1I Terbit dua kali setahurr pada bulan Agustus dan Desernber (edisi berbahasa Indonesia atau lnggris). Berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian dan hasil kajian-kritis di bidang pertanian & perikanan. ISSN 18299288. , Penanggung Jawab Dekan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh P+mba Ketua Penyunting Pada Elvira Sari Dewi, S.P.,M.Sc manaje -iurnal , Dewan Penyunting Dr. lr. Yusra., M.P Dr. lr. Mawardati, M.Si N ilahayati, S.P., M.Si Faisal, S.P., M.Si Setia Budi; S.P., M.Si Eva Ayuzar, S.Pi., M.Si Munawwar Khalil, S.Pi., M.Si Mitra Bestari Prof. Dr. lr. Satriyas llyas, M.S (lnstitut Pertariarr Bogor) Prof- Dr. lr. Abdul Rauf M.S (Universitas Sumatera Utara) Prof. Dr. lr. Sabaruddin, M.Agr (Universitas Syiah Kuala) Pelaksana Tata Usaha Dedy N urd iansyah. S.E Zulkifl i. S.P Alamat Penyunting dan Tata Usaha: Subag. Sistem lnformasi Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh. Jln. Cot Teungku Nie reulet Aceh Utara Kode Pos 24351 dan Fax. (0645) 44450. Honrcpoge: hup : //v,u,w. un i nrul. ac. id. E m a i I : a gr iu nt@u n i nt a l. ut. id. JURNAL AGRIUM: diterbitkan sejak tanggal 7 Januari 2004 oleh Fakultas Pertanian U Malikussaleh Lhokseumawe Penyunting menerirna sumbangan yang belunr pernah diterbitkan dalan media lain. Naskah diketik di kertas HVS kuarto spasi ganda sepanjarrg lebih kurang 20 halaman. derrgan format seperti tercantum lralaman belakang ("Petunjuk Penulisan Naskalr"). Naskah yang masuk dievaluasi dan disunling keseragarnan format, istilalr, dan tata cara lainnya, Pada t€ Redaks pengant Ruang y _vang adz PERMEABILITAS DAN BULK DENSITY TANAH PADA BEBERAPA TIPE PENGGUNAAN TANAH PINGGIRAN PANTAI ACEH UTARA THE SOIL PERMEABILITI'AND BULK DENSITI'OF SOME LAND USE TYPES FROM COASTAl.,4RF.A IN NORTH AC'EH REGENCY Khusrizal r) Abstract The abjecrive o[this research r'us to study rhe soil pcrmnbili4 und bulk densiN ol.some lond use rypes of coasral line orda by using clc'd soil sampti uhich.lrort six pedons in .',lorth Acelt"Regency. The deternii'natioh of the soil pedons was bascd on lond u:e rvpe.t or rice field. yorden. shrub. and pond. The soil samples were rhke,, by uiirg rhe ring santple fiont c,tch Tiorizon. thdn thcioils sunple or, *iorur*rnr in labordtorium to dererminared-soil peritteabiTin and bulk densin. Thi rctttlt.i thowtd-that soil perneabiliry of rice field are lower than oond. iarden and shrub. The pLrnt,:ibilirv ofsoil .turfuce hori:ons (Abt ofrice li1ttli and ionds are lover thon'sub-s irface horizons t8.1. bti the pernLabiliry :oil lurfuce horizons'ol fiardei and shrub soil are higher than sub-surfoce horizons. Bulk deisity of rict field is lower than gcirden, shrub, and pond soil. Vertically. value of bulk density soil surfoce horizont of rice.field is lower than sub-surface horizons. but bulk density surface horizons ofpond. gnrden, and shrtrb.soil are higher than the sub-surfuce horizons. Key Word: Permeabilty, bulk density, laneluse type, soil coflstal areo PENDAHULUAN perrneabilitas, dimana tanah yang porous atau Tanaman akan tumbuh dan berprodLrksi dengan baik apabila tanah sebagai rredia tumbuhnya _iuga memiliki sifat-sifat yang sesr.rai dengan persyaratan pertumbulrarrnya. S ifat-sifat tanalr yan g oerperan dalam merrpengaruhi peftumbuhan dan :iasil tananran terdiri dari sifat fisik. sifat kirnia. dan iitht biologi. Sifat fisik tanah juga mernberi peran iang sama pentingnya dengan sifat kimia rnaupun :iologi tanah. suatu tanah benekstur kasar mempunyai laju permeabilitas yang lebih tinggi dibanding tanah befiekstur halus atau Iiat (SLrtant0, 2005). Hal ini berarti pada tanah yang Nilai sifat fisik .ergantung pada jumlah, ukuran dan komposisi i:ineml dari partikel tanah (Schulze. 2002). Jiantara sifat fisik tanah yang turut berkontribusi i.nting bagi kesuburan dan pertumbuhan tanarnan :dalah laju perrneabilitas tanah dan bulk density \erapatar rnassa) tanah. Laju perrreabilitas adalah :l\a rnenverap air atau laju gerakan air dalam suatu -::dia berpori yang ditentukan dengan nrenghitrrng \ecepatan perembesan air dalam satuan inchi atau .3ntinreter pada suatu tanal] dalarn keadaan jenuh air -:lam kurun waktu satu jan (Foth, 1988; Hakirr l',i06). Sedangkan bulk density merupakan berat per oven ),ang dinyatakan =ruan volume tanah kering ::lam satuan grlcmr. Kedua sifat fisik tanah ini .*rc.al terkait derrgarr perrveblrarr ruang pori rrrrr :.: rositas tanah (Hillel. 1996). Laju perrreabilitas berkaitan dengan tingkal .:::.sediaan air tanah dan berbanding lurus dengan :-. r:se. Baiknya perrneabilitas suatu tanah diikuti .' -. --..: drainase di tan,rl'r-tanah terseblti. -:ltiliki lr Lrbu ngan erat dengarr mempunyai kadar liat lebih tinggi kemampuan penyirnpanan air totalnya juga tinggi karena liat memiliki luas permukaan yang tinggi (Kusuma al a/, 2007). Kondisi sebaliknya terjadi pada tanah yang banyak rnengandung pasir, dimana pori makro dan total luas pennukaannya rendah sehingga rnengakibatkan kemampuan tanah menahan air juga rendah. Tanah yang porous secara tidak langsung berhubungan dengan kondisi vegetasi yang tumbuh di atasnya rnelalui produk bahan organik yang dihasilkan. Tanah yang porous dan memiliki kadar bahan organik yang cukup pada umumnya lebih baik karena laju permeabilitasnya sedang sehingga kadar air tanahnya optimal (Sutanto, 2005). Nilai bulk density suatu tanah dipengaruhi oleh bahan induk tanah (rrineral dan organik) dan kandungan air tanah. Biasanya tanah-tanah berbutir kasar atau lepas nilai bulk densitynya lebih rendah daripada tanah berbutir halus. Tanah-tanah yang banyak mengandung bahan organik dan kandungan air tinggi mempunyai nilai bulk density lebih rendah dibanding tanah rnineral (Hillel, 1996). Tinggi rendahnla balran organik dalarr tanah diantaranya dipenearuhi oleh jenis dan kerap:rtar vegetasi yang tLrmbuh di atas perrnukaan tanalt tersebut. Pada tanah-tanah yang ditunrbuhi oleh jerrrs \egetasi bertajuk lebal dan tanamannya tumbuh Klwsri:ol /), Permeabililas.ixn Brlk Densil) Ianah pada Beherapir Tipe Penggunaan padat biasanya menliliki kadar bahan organik tanah lebih tinggi dibanding ranah lang dirLrnrbuhi vegetasi bertajuk kecildan pola turnbLrh tidak padat. Jenis vegetasi juga berperan penting sebagai pelindung tanah dari penuaruh sinar matalrari dan energi kinetik curah hLljan. Kondisi ini turut menentukan tingkat kandungan air tanah. Tanahtanah yang lebih terbuka karena mininrnya vegetasi dapat menyebabkan berkurangnya jumlah air tanah oleh adanya penguapan. Tanah bagian penrukaan merniliki nilai bulk density lebih tinggi dari tanah di bawahnya. Hal ini terkait dengan kandungan bahan organik, yang pada umuntnya lebih tinggi pada horison atas dibanding horion bawah (Buckman and Brady, 1992; Foth, 1988). Tanah yang lebih padar juga mempunyai nilai bulk density lebih besar daripada tanah yang salna namun kurang padat (Hardjowigeno,2003). Pelelitian ini bertujuan untuk merrpelajari laju permeabilitas ranah dan bulk density pada beberapa tipe penggunaan ranah pinggiran pantai. BAHAN DAN METODE Sebanyak 24 contoh tanah tidak terganggu (utLlh) di ambil pada setiap horison dari enarn pedon vang dilakukan antara bLrlan Oktober hingga Desember 2007. Pedon-pedon yang terletak pada tanah pinggiran pantai di linra kecantatan dalam rvilayah Kabupaten Aceh Utara ini dibuat berdasarkan tipe penggurraan tanah (tutupan tanah) ","ang meliputi tanah sarvah. tanah tambak. tanah keburr, dan tanah senlak belukar. Ke enanr posisi pedon tanah masing-rnasing berada di Kecarnatan Baktia Baral (Pedon BBR-l Tambak). Samudera lPedon SMD-lSawah), Lapang (Pedon LpG-5 Sernak Belukar). Syamtalira Bayu (Pedon SyB-l Kebun dar Pedon SYB-Sawah). dan Muara Batu r Pedon MUB- I Kebun Carrprrran). UkLrran tiap pedon adalah 1.5 merer parrjang. 1.0 meter lebar dan ,-rkuran kedalaman ditentukan sampai ditemukan renangan air sehingga trdak dapat digali lagi. pada nasing-masing pedon, dibuat batas horison/lapisan, ..emudian dilakukan pengambilan sampel tanah utulr :rsetiap horison lapisannva dengan atau -enggunakan ring sampel. Sarlpel atau contoh ':i:ah tersebut dibarva ke laboratorium untuk , ::tapkan laju penneabilitas dan nilai bulk density. Penetapan permea bilitas dilakukan dengan -.nLitup salah satu permukaan tanah dalari] ring .:rpel tersebut dengan kairr. kernLrdian contoh tanail direndanr clengan air selarna -:i:fia ring sampelnya I irnah pinggiran pantai Aceh Ulara 59 24 jarr (agar udara di dalam pori kelLrar), dengan ketinggian air 2/3 tinggi ring sampel. Bagian bawah yang diikat kain diletakkan dibagian barvah. Sampel tanah dan ringnya dipindahkan pad pipa paralon yang telah disediakan dengan perekat karet ban dan meletakkan pada alat pengukur permeabilitas. Kemudian pada alat pengukur permeabilitas diisi air dan mengalirkannya ke dalam pipa paralon dengan konstan. Lalu menampung air yang dari alat pengukur tetes per tetes dalam gelas ukur, dan diukur setiap interval l5 menit yang diulang sebanlak 3 kali. dan dihirung rara-ralan)a. Berdasarkan data pengukuran di atas dapat ditentukan (l) luas permukaan tanah (A) : r.r2 dan (2) permeabilitas tanah (K): eK : (Q.L)/(H.A.I), dirnana r (aring-jari ring), Q (waktu periode pengukuran), L (tinggi ring), H (tinggi paralon), t (waktu). Penentuan nilai bulk density dilakukan dengan mengerir.rgkan sampel tanah utuh tersebut ke dalam oven selama 48 jam, setelah itu dikeluarkan dari oven dan dirnasukkan ke dalam desikator sLrpaya dingin. Setelah dingin tanah beserta ring sarnpel ditimbang. lalu ditimbang berat ring sampel saja (tanpa tanah), dan diukur tinggi ring, diameter ring, serta volume tanah (USDA, 1972). HASIL DAN PEMBAHASAN Permeabilitas Hasil pengukuran laju permeabilitas di lokasi penelitian yang ditunjukkan Tabel I berkisar 0.31-l .70 cm/jarn dan tergolong rendah. Rendahnya lajLr perrneabilitas ini disebabkan oleh fraksi tanah halus, muka air tanah dangkal dan drainase di daerah penelitian relarif terhambat. Tabel ljuga rnernperlihatkan bahrva laju permeabilitas horison perrnukaan (A atau Ap) tanah sarvah berkisar antara 0.85-0.90 cm/jam, sedangkan horison barvah (B) antara 0.91-1.-70 crn/jam, Iaju permeabilitas horison permukaan tanah tambak sekitar 0.48 cmljarn di horison permukaan. sedangkan di horison batvah adalah 1.53 cnt/jam. Pada tanah dengan vegetasi kebun nilai laju permeabilitas horison permukaan berkisar 1.26-1.45 cm/jam, sedangkan horison barvah adalah 0.37-1.3i cm/jam. Pada tanah yang diqunakan sebagai semak belukar laju perrreabilitas horison permukaan sebesar 1.26 cm/jam, sedangkan horison bawahnya adalah 0.77 cm/jam. Data-data di atas memperlihatkan bahwa tipe penggunaalt tanah menunjukkan perbedaan terhadap laju permeabilitas. Laju perineabilitas horisorr permukaan tanah tambak lebih rendah 60 Jurtol Agriurn, L'olttnte 8 Nonto Desentber )01 I hol 5E-6) daripada tanah sa\\ah. sedanskan laju pernteabilitas horison pernrukaan tanalt sawah lebih renijah dalipada laju permeabilitas tanah sernak belukar dan tanah kebun. Rendahnya laju perrneabilitas tanah tarnbak dan sawah dibanding tanalr serrak belukar dan kei;,un dikarenakan tanah-tanah tarrbak dan sawah sangat terbuka (relatif tanpa vegetasi) dan Iebih padat serta memiliki kandungan bahan halus berupa liat yang lebih tinggind ibanding ranah kebun dan semak belukar. Pengolahan tanah tarnbak dan sawah juga lebih intensif dibanding ranah semak belukar dan tanah kebun. Secara venikal laju permeabilitas tanah-tanah yang diteliti juga berbeda, dimana Iaju permeabilitas horison perrnukaan tanah tarirbak dan sawah lebih rendah daripada laju permeabilitas horison bawah. Kondisi ini juga disebabkan tingkat kepadatan tanah akibar penguruh intensifnya pengolahan tanah. Tanalr di horison permukaan lebih padat daripada horison bawah. Tanah-tanah yang lebih padar relatih lebih kecil kemampuannya untuk meloloskan air, sehingga laju gerakan airnya lebih larnbat (Hillel. 1996: Foth. 1988: Buckman and Brady, 1992). Bulk Density I abcl I. No Pedon SMD-I Tabel I nrenrperlihatkan nilai bulk densitl, pedon-pedon )ang direliti. Nilai bulk density tersebut berkisar dari 1.03 g/cc sampai 1.48 g/cc. Horison permukaan (Ap) tanah sawah nilai bulk densitynya berkisar l.l5-1.36 g/cc. tanah tambak 1.48 g/cc, tanah kebun berkisar i.4l-1.42 glcc, dan tanah senrak belukar sekitar l.4l glcc. Rerata nilai Ap BBR-I terhadap nilai bLrlk densify tanah yang diteliti. Nilai bulk density tarrah horison permukaan tertinggi dijumpai pada tanah tambak, diikuti tanah kebun campuran serta semak belukar, dan yang paling rendah ditemukan pada tanah sawah. Tingginya nilai bulk density pada tanah tambak dikarenakan tanah tambak lebih terbuka (tanpa vegetasi) dan padat karena adanya pengaruh masukan teknologi berupa penggunaan alat mekanik pada saat pengerjaan tambak Tambak Bw Ap AB Bgl Kebun Carnpuran Bg2 MUB.] Ap AB Brv Kebun Campuran I Bw2 LPG-5 Ap AB Bw BulkDensitv 0.8s t.l6 t.70 1.46 t.t9 L4l .09 1.38 0.s0 l.t5 1.23 1.37 t.04 I.t5 0.97 1.39 0.46 I Bug SYB-] ti Laj u Pemeabilitas I Ap B.:.. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa Sarval.r Sarvah il let'j tipe penggunaan tanah menyebabkan perbedaan Tanah Ap BA Bwg- I Bwg-2 -tn berkisar l.l3-1.42 g/cc, tanah tambak I.43 g/cc, tanah kebun I . I l- l .25 g/cc dan tanah semak belukar adalah I .30 g/cc. Bhs Brv l B rv2 SYB-3 :r bulk density horison bawah (B) tanah sawah ilitas tanah darr nilai bulk den Tipe Penggunaan Horison " Semak Belukar .53 / i.48 1 .47 1.24 t.39 I .45 1.09 0.15 I .41 t.3t 0.70 1.25 t.20 t.26 t.42 l.l3 1.25 0.37 0.66 .1.03 l.l6 1.41 1.05 Ll6 1.41 0.11 l.l6 t.05 t.32 -.:- Khusri:al t1' ity iens ity .len meoi ::.i -:.. 3,- k Dinsil) Tanah pada tseberapa Tipe Penggunaan Penggunaan alar mekarrik atau alat berat yang intensif pada ranah tambak ntenl,ebabkan 3 g/cc. ,i Per bulk rneningkatrrya kekerasan tanah sehingga nrenjadi lebih kornpak, hal rans sanra juga dilaporkan :ambak :c, dan relukar Basyaruddin (1998). Secara vefiikal ripe penggunaan tanah juga menunjukkan perbedaan terhadap nilai bulk densit;,. Nilai bulk density horison permukaan (Ap) tanah sawah dan tambak lebih rendah dibanding horison bawah (B). bahwa nilai bulk density horison permukaan lebih tinggi ta nilai sawah \ glcc, bedaan i. Nilai )rtinggi kebun paling ya nilai n tanah padat berupa gerjaan r nsity ) t 61 KESIMPULAN t. daripada horison bawah. Fakta ini terjadi karena tanalr sawah dan tanah tambak memiliki kadar liat lebih rendah di horison pernrukaan daripada horison bawah, sedangkan pada tanah kebun dan semak belukar kadar liat di horison permukaalr relatif lebih tinggi akibat adanya campuran serasah organik dengan tanah mineral sehingga tanah menjadi lebih sedikit kornpak. Tanalr yang rnemiliki kandLrngan liat lebih tinggi rnenyebabkan nilai bulk density rendah (Foth, 1988). Menurut Hardjowigeno (2003) bulk density merupakan ukuran kepadatan tanah. makin padat suatu tanalt makin tinggi nilai bulk density, hal ini menjelaskan bahwa lnakin sulit meneruskan air atau akar tanarlan menembus tanah . Oleh karena itu nilai bulk density tanah yang diteliti berbanding lurus dengan nilai kekerasan tanah meskipun tidak nyata (r : 0.26) (Tabel 2). Pada Tabel 2 juga diperlihatkan koefisien korelasi antara bulk density dan beberapa ;ifat tanah lainnya. Tabel 2 tersebut memperlihatkan bahwa bulk density berkorelasi positif sangat nyata Jengan kadar air tersedia. kadar air kapasitas lapang pF 2.5), permeabilitas. Hal ini berarti bahwa :ingginya kadar air tersedia, kadar air kapasitas rpang dan laju permeabilitas menyebabkan :ren ingkatnya nilai bulk density, I:bel 2. Koefisien korelasi (r) : : r ! Sifat Tanah Kadar air tersedia Kadar air pF 2.54 Permeabilitas Kekerasan Tanah Pasir Total Debu Liar C-organik antara bulk density 0.94+ + 0.95r,r 0.67 * * 0.26 Nilai bulk density tanah tambak lebih tinggi daripada tanah kebun, tanah semak belukar dan tanah sawah. Bulk density horison permukaan tanah sawah lebih rendah daripada bulk density horison bawah, sedangkan nilai bulk density horison permukaan tanah tambak, kebun dan semak belukar lebih tinggi dibanding horison bawah. ). Rendahnya laju permeabilitas dan tingginya density juga dipengaruhi oleh tingginya kadar Iiat, intensifnya pengolahan nilai bulk tanah dan kepadatan tanah. DAFTAR PUSTAI(A Basyaruddin. (l 998). Karakteristik dan pedogenesis andisol dataran rendah dan dataran tinggi di Sumatera Utaru. Disertasi Doktor. program Pascasarjana. lnstitut Pertanian Bogor. i97 p. & N. C. Brady. (1992). The nature and properties of soils. Tenth Edition. Buckman, H. O MacMillan Publishing Co. lnc. New York. Foth, H. D. (1988). Fundamental of soil science. Fourth Edition. John Willey & Sons. New York. ntasafil dengan tekonologi pengapuran lerpddu. Alndalas University Press. 204 p Hardjorvigeno. S. (2003). Klasifkasi tanah don pedogenesis. Akademi Presindo. Jakarta. 354 p. -0.03 -0.27 Hillel, D. (1996). -0.11+ I 1 0.17 Da),a Hantar Listrik -0.04 :':-'l:tsan : * Nyata pada taraf 0.05, *+ Nl ata pada taraf 0.0 bawah. Hakim, N, (2006). Pengelolaan kesuburan tanah -0. t2 \lg-tukar Laju perrneabilitas horison permukaan tanah tambak lebih rendah daripada tanah sawah, tanah semak belukar dan tanah kebun. Laju permeabilitas horison permukaan tanah sawah dan tambak lebih rendah dari horison bawah. Pada tanah kebun dan semak belukar laju permeabilitas horison permukaan tanah kebun dan semak belukar lebih tinggi daripada horison Sedangkan pada tanah kebun dan semak belukar ) anah Pingeiran pantaj Aceh Utara I s Fundomentals Acadernic Press.4l3 p, of soil physics, 2., B. Siswanto & Indarini. (2007). Sebaran tekstur pada datamn banjir sungai dan kelas kesesuaian lahan untuk jagung, kacang tanah, kedelai, dan padi. Jurnal llntu Kusuma, 62 Jurnal Agriam, I olunte 8 \.onor2 Desentber 201 l. hal 58-62 Pertanian Agrivita. Unibraw. Vol.29 (2): 173-184. D. G, (2002). An Introduction ta soil mineralog).. p. 1-35. In J. E. Amonette, W F. Schulze; Bleam, D. C. Schulze and J. B. Dixon (eds). Environmental Mineralogy Soil with Applications. Number 7 in the Soil Science Society of America Book Series. Soil Sci' America, Inc. Madison, Wisconsin. USA. of Sutanto, R. (2005\. Dasar-dasar llmu tanah: konsep dan kenyataan. Penerbit Kanisius Yogyakarta. 208 p. USDA. (.1972). Soil survey laboratory methods and procedures for colleoting soil sample. Soi/ Survey lnvestigation ReportNo. l. 64p lrq q dli -cn Fog E, 'llai F-og, ,bo futr btu Frani il dae -aIhr ;rtr &€ Ifl (anr0 r per 3 Gtr Bc EI rd KEMENTERIAN RISET. TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH .lrdtrllri.l ll,n ah(Anikel) PeDeabllius din tltr I Dlrir, h.lrpi'r8gimnp, a AcehUtaE. T,trih padr ISSN 1829 9288/ beheraDa vol8 faku ltas Penanion r Karesori Publikasi Majrlah llmiah (bsri r'pdr kdregori) rB rcpo, tr E Z v No.2 Mdlikusaleh Nasioral le lftdir.si hnml Ilmixh N$iorrl Tidsk ltmk'tdltas .rumaL lLniah N riMrLsinrJur rn,ni,h ardi?,, ft ft i. b ni tine oenssumar KeletrAkrD utrlu kihuktr (10%) Ruin! li:igli,'p dm ked.larnaI .. K.cukup.r don kcnntr.l'imf d. dara/irlormasi dan ndodologi (r0%) Kolcngkipa unntrdai klaliras p.trc,b r 14 d.fl J,98 J\'? Rcr lsLr Acch Urs{ 291rtri2015 / ,;'l\ / rig' Judu J$ KEMENTERIAN RISET. TEKNOLOGI, DAN PENDIDKAN TINGCI UNIVEIISITAS MALIKUSSALEI] rl ll'ni.h (Anikel) P.n'cabilirtr a, Dcisry Triah eiAceh Uiara. dan Bulk x'nah pii-qB rar p Nln JMr.l : pada bsbemp' ripe petrggtrr@ JumalAgriun Notuor/VoluDre : ISSN 1329 9188/ Vol8 No.2 c ldisi (buladuhr.): DeeDber20ll b. d Penelbit r lakultas Pennniad univ. Maliku$aLeh c.Jrmhhhrhnatr :5* Mrjir$ llnii.h Kareso'i Ptrblik$i (bci /padr kategori yatrB repd) Hasil Perilaiatr : E E B Jutrilll i.l NasiofI lrnal llmisl, N,si.i.l 62 lerakrednasi Tidrk Tcnrrc.lirtrsi ?lr'r /&rtru M!lrimnlilri rln'm[//rrx, b K.lcisk.pdn uffur isibuku ( l07o) Rmig irstup d,n led,lahAD a,7e c (cculupa'd i letr bhtr:l ,lr, nc'odol.!i (10!, uyrdN ku.l ra. pene'bn dda/inIom. ri Kclei8kapatr J,fi Retrlcd- Aceh Lrr.m. 2s J!ni 2015 ti[. 0(ro\ utrir lcrji. rrulrA l'nrniJn '1 .ri,v KEMENIERIAN RISET, TEKNOLOCI, DAN PtrNDIDIKAN TINGGI V I]NIVERSITAS MALIKUSSALEH J Pcrme.hiliris dnr rrllnmlIlmi,h(Anikel) Nrn.lrpiiggiiar a. B(ll Deisny l.aNh prda hebe pa rip. pciggutr,rl p,hi Aceh Uh.a. NamaJunrl :.,um l Agdum b Nomor'/volumc :ISSN 1329-9233/ vol8 No.2 c Fdisi d Kare-loi PLbliL.si M.jil$ ll'niah (heri /Prda karegori )xng tcp{0 : Pdr'6n tr E Z JL rL I'akn hs Pcnanion unir. Malitussal.h nrl ll'niah Nisiona Teftkrediriri n$l lhni.r NsionsL Tidak Terakredirxsi ft ft r b KcLcn$^p;,' urtrrnih!1tr( 0oo) nMtrg I rgkup dm l(dala fan .. Kcctrkupar dan d data/informasid tulodolod(10%) Kehngkaprn trnsurd.r kualihs penerb 20ll (bulan/tahun) : Desember t7 .33 kcmtrhnrr l,Jrr 1 ,,ret ild LeL Un L r Ace[ l]tr.r.19lLrnil0l5 U[- firoa\ llril ke!a: lnknlksIe rnian l(.tJ rllu 6 P!trT r: