hasil notulensi rapat koordinasi penjelasan masalah standar biaya

advertisement
HASIL NOTULENSI RAPAT KOORDINASI
PENJELASAN MASALAH STANDAR BIAYA 2013 DAN PERATURAN KEUANGAN LAIN-LAIN
KANWIL KEMENTERAN AGAMA PROVINSI BENGKULU DAN BPKP PERWKILAN BENGKULU
Tanggal 13 Februari 2013
Disusun dan disarikan Oleh
Kasubbag Perencanaan dan Keuangan
Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu
I.
PEMBERIAN HONOR
1. Pertanyaan :
Honor Narasumber dapat di bayar apabila syarat terpenuhi. Pada DIPA 03 terdapat kegiatan
orientasi Produk Halal yang sasaran utamanya adalah Masyarakat (tempat pemotongan hewan,
rumah makan, dll). Apabila peserta berjumlah 50 orang terdiri dari 40 orang masyarakat umum
dan 10 orang dari eselon yang sama (Kepala KUA dan Kasie di Kan Kemenag Kab/Kota). Dengan
Komposisi Peserta seperti itu apakah Honor Narasumber dan Honor panitia dapat dibayarkan?
Jawab:
Pada prinsipnya honor dapat dibayarkan selagi sasaran utama dari kegiatan tersebut berasal dari
luar lingkup unit eselon I Penyelenggara/masyarakat (PMK No. 37/PMK.02/2013 Hal. 21 Poin 8)
Sasaran Utama berbeda dengan keseluruhan peserta, dengan kondisi seperti pertanyaan maka
dapat dikatakan bahwa sasaran utama kegiatan tersebut telah terpenuhi.
2. Pertanyaan :
Pada Bidang PAIS terdapat Kegiatan Pembinaan Guru PAI pada sekolah, yang diundang adalah
guru-guru PAI pada sekolah-sekolah negeri. Status kepegawaian dari Guru PAI tersebut adalah
pegawai PEMDA, Apakah Honor Panitia dan Honor Narasumbernya bisa dibayar?
Jawab:
Honor dapat dibayar karena sasaran pesertanya beda esselon dengan penyelenggara.
3. Pertanyaan:
Apakah diperbolehkan dalam satu kegiatan panitianya merangkap menjadi peserta?
Jawab:
Kalau sekedar merangkap boleh-boleh saja, tetapi dilihat lagi tugas peserta dan panitia. Panitia
bertanggungjawab penuh atas kegiatan yang dikelolahnya baik administrasi dan kelancaran
kegiatan tersebut. Apabila Panitia merangkap menjadi peserta apakah dia dapat melaksanakan
tanggungjawabnya dengan maksimal?
Untuk aman dan kesepakatan bersama lebih baik tidak merangkap, apabila merangkap maka
yang dicairkan hanya salah satu saja (panitia/peserta).
Sebagai panitia mendapatkan honor panitia, Uang saku panitia dan Transport.
Sebagai Peserta mendapatkan Uang saku peserta dan transport.
4. Pertanyaan:
Pada DIPA 03 terdapat kegiatan Pemilihan Penyuluh Teladan. Kegiatan ini memilih Penyuluh
(PNS-esselon 01 nya sama dengan penyelenggara) secara berjenjang, dari tingkat Kabupaten
hingga Provinsi. Yang menjadi dewan juri adalah dari Pegawai Kanwil Juga yang juga aktif di
lembaga lain, karena yang menguasai system penilaian adalah PNS tersebut. Jadi Apakah kita
bisa membayarkan Honornya untuk Dewan Juri?
Jawab:
Pertanyaan tersebut termasuk temuan BPKP pada TA. 2012. Menurut PMK No 37/PMK02/2012
Pasal 5 dan 8 (Halaman 5) Apabila suatu biaya Tidak termasuk dalam Standar Biaya Masukan
Menteri agama dapat mengusulkan standar biaya khusus untuk satuan biaya yang dimiliki
Kementerian Agama atau KPA dapat membuat SK dan SPTJM untuk menetapkan Standard
Biaya yang diperlukan dengan mempertimbangjan Kepatutan dan Kewajaran.
Karena sekarang Kementerian Agama belum menetapkan Standar Biaya untuk Honor dewan juri
pada kegiatan seperti tersebut di atas, untuk lebih amannya dewan juri yang menilai ke daerah
diberikan saja Surat Tugas untuk Melakukan Perjalanan Dinas dalam rangka menilai Penyuluh
teladan tersebut (tidak membayarkan honor). Hal ini juga berlaku untuk Pemilihan KUA teladan
dan kegiatan-kegiatan sejenis.
5. Pertanyaan:
Bolehkah seseorang merangkap dalam 1 kegiatan sehingga mendapatkan honornya juga double,
misalnya Narasumber merangkap menjadi moderator pada jam yang berbeda ?
Jawab:
Narasumber adalah seseorang yang mempunyai keahlian dan Kemampuan tertentu.
Diperbolehkan saja merangkap menjadi moderator, tetapi sebaiknya diberikan kesempatan
kepada yang lain.
6. Pertanyaan:
Berapakah standar 1 OJ pada SBU apakah 60 menit atau 45 menit?
Jawab:
Untuk lebih amannya 1 OJ adalah 60 menit. 1 JPL 45 Menit berdasarkan aturan LAN untuk
kegiatan yang bersifat Pendidkan/Diklat.
Kesepakatan antara BPKP Perwakilan Bengkulu dan Kementerian Agama Prov Bengkulu 1 OJ =
45 menit.
II.
PERMASALAHAN BANTUAN SOSIAL
1. Pertanyaan:
Apabila kita memberikan Bantuan Sosial kepada sebuah lembaga yang diperuntukkan mebiaya
kegiatan orientasi, apakah boleh PNS (dari penyelenggara bantuan sosial) menjadi Narasumber
dalam kegiatan tersebut diluar jam kerjanya?
Jawab:
Pada PMK 81/PMK.05/2012 menyatakan bahwa bantuan sosial harus terpisah dari unsur biaya
operasional satuan kerja penyelenggara bantuan sosial.
Jika PNS penyelenggara bantuan sosial terlibat menjadi Narasumber dari bantuan yang
diberikan, maka akan ada conflict of interest (pandangan bahwa PNS tersebut memberikan
bantuan agar nanti PNS tersebut dijadikan narasumber dalam kegiatannya). Walaupun secara
hakikatnya sah-sah saja tetapi akan menimbulkan pertanyaan adanya conflict of interest tadi.
2. Pertanyaan:
Bagaimana sistem pembayaran pajak untuk Bantuan Sosial?
Jawab:
Berilah bantuan kepada lembaga yang siap menerima bantuan dan siap melaporkan hasilnya
sesua dengan ketentuan (Punya NPWP, Punya Rekening Lembaga termasuk dalam pembayaran
pajak). Bendahara Pengeluaran (pemerintah) tidak berkewajiban memungut pajak apabila
lembaga yang diberi bantuan membelanjakan uang bantuan.
3. Pertanyaan:
Dalam DIPA 03 terdapat Bantuan Sosial untuk Bantuan Sertifikasi Tanah Wakaf. Yang akan
mengurus sertifikasi itu sendiri adalan Nadzir wakaf berstatus PNS agar bantuan tersebut benarbenar dapat dimanfaatkan untuk membuat sertifikat, kalo diberikan kepada lembaga sosial
langsung dikhawatirkan bantuan tidak dimanfaatkan untuk membuat sertifikat sehingga tujuan
bantuan sosial ini tidak tercapai, apakah diperbolehkan demikian?
Jawab:
Bentuk Belanja Bantuan Sosial yang disalurkan dapat berupa
1. Uang,
2. Barang dan/atau
3. Jasa
Bantuan ini berupa apa? Uang atau barang (sertifikat) kalo berupa uang maka perlu diperhatikan
apakah besarnya bantuan yang disalurkan cukup untuk menyelesaikan pembuatan sertifikat
atau tidak? Atau uang bantuan tersebut hanya sekedar membantu saja.
Bisa saja pembuatan sertifikatnya di koordinir oleh Nadzir Wakaf (PNS) dengan alasan-alasan
tertentu, dan sebaiknya Tim Pembuat Sertifikat tersebut di bentuk oleh KanKemenag dan
dituangkan dalam SK dan TOR.
4. Pertanyaan:
Dalam proses pemberian bantuan sosial terdapat tim verifikasi bantuan yang salah satu
tugasnya memvalidasi data yang terdapat dalam proposal. Bahkan,jika memungkinkan
melakukan survey ke lapangan. Pada DIPA 03 terdapat kegiatan untuk mensurvey Lembaga
Penerima Bantuan. Apakah survey dilakukan ke seluruh lembaga penerima atau sample saja?
Jika keseluruh lembaga kemungkinan dana yang tersedia tidak cukup.
Jawab:
Setiap Kementerian diminta untuk efisien dalam membelanjakan APBN.
Dalam pemberian Bantuan sosial yang pertama diperhatikan adalah ada atau tidaknya Petunjuk
Pelaksanaan dari Kementerian/Lembaga. Kemudian dari proposal yang masuk di validasi
memenuhi persyaratan atau tidak.
Agar efektif dan efisien dari Kanwil dapat melakukan:
1. Meminta kebenaran data melalui kementerian Agama Kab//Kota saja
2. Mendelegasikan ke Kementerian Agama Kab/Kota untuk mensurvey ke lapangan apabila
terdapat keraguan atas data dalam proposal.
3. Atau hanya mensurvey lembaga-lembaga yang datanya sangat meragukan saja.
Pelaksanaannya disesuaikan dengan jumlah dana yang tersedia.
5. Pertanyaan:
Dalam DIPA 05 terdapat Bantuan Sosial untuk Hari besar Agama, Apakah diperbolehkan?
Jawab:
Pada KepPres No.42 Th 2012 Pasal 13 dinyatakan bahwa atas beban anggaran belanja Negara
tidak diperkenankan melakukn pengeluaran untuk keperluan Perayaan atau peringatan hari
besar, hari raya dan hari ulang tahun departemen/lembaga/pemerintah daerah.
Belanja Bantuan Sosial untuk Hari besar agama silahkan direvisi terlebih dahulu.
Berhati-hati dengan redaksional walaupun kadang substansinya sama.
III. PERMASALAHAN UANG HARIAN
1. Pertanyaan:
Apakah Uang saku Peserta dan Panitia yang terdapat dalam Belanja Barang Non Operasional
Lainnya terkena pajak?
Jawab:
Ya, terkena Pajak, sedangkan yang terdapat dalam Belanja Perjalanan tidak terkena pajak,
sesuai dengan PMK 262/PMK.03/2010.
2. Pertanyaan:
Jika membawa peserta ke luar daerah untuk mengikuti kegiatan nasional, berapakah uang saku
yang patut diberikan jika tiap peserta membayar uang kontribusi untuk biaya penginapan dan
makan?
Jawab:
Sebesar Uang saku Paket fullboard diluar kota.
3. Pertanyaan:
Dalam RKAKL terdapat kegiatan Supervisi/Monitoring apa saja yang dapat dibayarkan? Apakah
boleh ada honor untuk tim Supervisi/Monitoring?
Jawab:
Yang dibayarkan adalah biaya perjalanan dinasnya saja yaitu transport, penginapan dan uang
harian. Untuk Honor tidak dibayarkan.
4. Pertanyaan:
Monitoring menggunakan Mobil dinas apa saja yang dapat dibayarkan??
Jawab
Untuk Monitoring menggunakan mobil dinas atau dijemput oleh penyelenggara maka
transportnya tidak dapat dibayarkan. Besarnya biaya transport adalah at cost sesuai dengan
pengeluaran sebenarnya.
Khusus untuk di Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, monitoring yang menggunakan
mobil dinas dapat mengganti nota pembelian petramaxnya ke DIPA 01 (sekjen) melalui biaya
pemeliharaan dengan persetujuan PPK.
5. Pertanyaan:
Apabila perjalanan dinas yang seharusnya menginap tetapi tidak menginap di hotel bagaimana?
Jawab:
Penginapan di bayarkan sesuai dengan nominal pada bill hotel. Jika tidak menginap dapat di
bayarkan 30% dari tarif hotel di kota tersebut. Untuk menentukan besarnya tarif hotel pada
kab/kota di Bengkulu, KPA dapat membuat SK dan SPTJM yang akan dijadikan acuan pada
setiap perjalanan dinas di kab/kota provinsi bengkulu.
IV. PERMASALAHAN UANG MAKAN
1. Pertanyaan:
Pada Tahun Anggaran 2012 besarnya uang makan dihitung berdasakan hari masuk kerja,
maksimal 22 hari kerja. Bagaimana dengan Tahun Anggaran 2013?
Jawab:
Pada PMK No. 37/PMK.02/2012 Penjelasan Poin 23 halaman 25 dinyatakan bahwa Uang Makan
dihitung berdasarkan jumlah hari masuk kerja pada bulan tersebut, tidak ada batasan
maksimalnya.
V.
PERMASALAHAN BIAYA PERJALANAN DINAS
1. Pertanyaan:
Berapakah Biaya Taxi untuk dari Rumah ke bandara dan sebaliknya di kota Bengkulu dan tujuan?
Jawab:
Titik keberangkatan (kedudukan awal) terhitung dari kantor. Tarif Taxi berdasarkan standar
biaya TA. 2013 untuk kota Bengkulu adalah Rp. 80.000,- (satu kali perjalanan). Kalo dari BPKP ke
Bandara Kami membuat standar Rp. 70.000,- (satu kali perjalanan) dengan menggunakan Daftar
pengeluaran riil sebagai bukti pengeluaran.
Sebaiknya KPA Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu juga menetapkan standar dari
Kantor menuju Bandara.
2. Pertanyaan:
Pada SPD terdapat kolom Pengikut. Siapakah yang dapat menjadi pengikut? Apabila saya ikut
dengan Kakanwil menghadiri suatu acara, yang diundang hanya Kakanwil, apakah saya menjadi
pengikut atau membuat SPD sendiri?
Jawab:
Pada Kolom pengikut biasanya saat SPD pindah, dikolom tersebut dicantumkan nama anak, istri
atau pengikut lainnya dan hanya boleh dibayarkan transportnya saja.
Apabila seperti kasus di atas sebaiknya membuat SPD masing-masing, karena dengan begitu
yang melakukan perjalanan dinas mempunyai tanggungjawab dan perannya masing-masing.
3. Pertanyaan:
Apabila ada undangan yang mengharuskan Kakanwil hadir dengan istri apakah bisa istri
dianggap sebagai pengikut?
Jawab:
Apabila istri Kakanwil memang mempunyai kegiatan dan peran dalam kegiatan tersebut,
maka bisa diberikan SPD dan dilengkapi dengan surat tugas. Pada Standar Biaya Tahun Anggaran
2013 Biaya Perjalanan (transport, penginapan dan uang harian) dapat di bayarkan kepada PNS
maupun Non PNS.
VI. PERMASALAHAN PAJAK
1. Petanyaan :
Bagaimana dengan pembayaran pajak hotel, sebagaimana kita ketahui pada tahun Anggaran
2012, pajak hotel menjadi temuan oleh BPKP?
Jawab:
Tarif yang dirilis oleh hotel sudah termasuk dengan PPh jadi instantsi yang menggunakan jasa
hotel tidak diperbolehkan menaikkan harga dari tariff tersebut. Pada UU Perpajakan yang baru
Pembayaran terkait hotel dan rstoran tidak dikenakan PPN lagi.
2. Pertanyaan:
Jika kita belanja ATK di toko kecil bolehkan kita menaikkahn harga untuk memungut PPN dan
PPhnya?
Jawab:
Ada dua jenis pengusaha yaitu Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan bukan PKP. Apabila belanja
pada PKP tidak boleh dinaikkan harganya untuk pajak. Harga tersebut sudah termasuk PPh dan
PPN, bendahara hanya memungut saja.
Apabila belanja pada toko yang bukan PKP maka tidak perlu dipungut pajaknya.
Dengan pertimbangan belanja pada toko bukan PKP (toko kecil) tidak bisa belanja dengan
nominal yang besar).
KESIMPULAN
HONOR
1. Pedoman Pemberian Honor berdasarkan PMK No. 37/PMK.02/2012 Penjelasan Poin 8 (Hal. 21)
Jika sasaran utama diluar esselon 1 diluar Ruang lingkup penyelenggar/masyarakat telah
terpenuhi maka Honor Narasumber, Honor Panitia dan Honor Moderator boleh dibayarkan.
Yang diperhatikan adalah Pesertanya berasal dari Luar Esselon 1 Penyelenggara Bukan
Berdasarkan tupoksi yang melekat pada penyelenggara.
2. Sebaiknya tidak ada yang merangkap baik peserta, panitia, moderator maupun narasumber. Jika
merangkap yang akan dibayarkan hanya honor dari salah satunya.
3. 1 OJ pada Standar Biaya = 45 menit (kesepakatan antara BPKP Perwakilan Bengkulu dan Kanwil
Kementerian Agama Provinsi Bengkulu.
PERJALANAN DINAS
4. PNS atau Non PNs dapat melakukan Perjalanan Dinas dengan dilengkapi SPD dan Surat Tugas.
5. Perjalanan Dinas yang menggunakan Mobil Dinas tidak dapat dibayarkan Transportnya.
6. Akan ditetapkan tarif transport dan Penginapan untuk setiap kab/kota yang akan menjadi acuan
pencairan pada satker kementerian Agama Prov. Bengkulu.
7. Tim Penilai pada kegiatan yang bersifat Pemilihan tidak dibayarkan, hanya Biaya Perjalanan
Dinas saja.
8. Untuk yang melakukan Monitoring atau supervisi yang dibayarkan hanya biaya perjalanan
dinasnya saja tidak ada honornya.
BANTUAN SOSIAL
9. Bantuan Sosial untuk MGMP, POKJAWAS, KKG, AGPAI, MP3A (atau lembaga yang di dalamnya
terlibat PNS yang di SK kan oleh Kakanwil) maka tidak diperolehkan lagi berdasarkan pembinaan
Irjen Kementerian Agama Tahun 2012.
10. Bantuan untuk Peringatan Hari Raya Tidak diperbolehkan. Pada DIPA yang masih terdapat
Bantuan Sejenis segera di revisi redaksionalnya.
11. Pemberian Bantuan Sosial harus dibuat Petunjuk Pelaksanaan (TOR)-nya yang jelas. Apabila
harus melibatkan PNS harus dicantumkan dalam TOR tersebut.
PAJAK
12. Tarif hotel dan harga pada saat pembelian tidak boleh ditambahkan pajaknya (harga sudah
termasuk pajak).
REKOMENDASI
Diharapkan KPA segera menetapkan Standar Biaya yang berlaku untuk Satkernya melalui SK dan SPTJM,
yaitu:
1. Standar Biaya Transport Ke Kab/Kota dalam Provinsi Bengkulu
2. Standar Tarif Hotel/Penginapan di setiap Kabupaten Provinsi Bengkulu
3. Standar Biaya Taxi dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov Bengkulu menuju Bandara
4. Standar biaya honor untuk kegiatan-kegiatan yang khusus (tidak ada standar biaya pada PMK.
Nomor 37/PMK.02/2012)
Pendamping & Narasumber
BPKP Perwakilan Bengkulu
Bengkulu, Februari 2013
Kasubbag Perencanaan dan Keuangan
1.
Pahrizal S.Sos, M.Si
NIP. 197108071997031003
Sumaljo
NIP. 196803041989031001
2
Amat
NIP. 196503121987031001
Download