--~---- ----~--·-, PERPUS1.0~'.~ £\N.I ~ IV\IUK \ BABV U 1\.\ II'~ r- '~--·· ----------· Kesimpulan - kesimpulan yang_9apat ditarik dari hasil pengujian hipQ..t esis adalah sebagai berikut : ~ lebih tinggi dibandingkan strategi pembelajaran konvensionaL c,~,M~o / 2. Ada interaksi antara strategi pembelajaran (partisipatif dan konvensional) dan kemampuan awal (tinggi dan rendah ) dalam meningkatkan hasil belajar patologi anatomi. sebagaimana hasil uji lanjut menunjukkan bahwa: a. ? Strategi pembelajaran paftisipatif memberik:an hasil belajar lebih- tinggi bagi mahasiswa yang memiliki kemampuan mval tinggi dibandingkan mahasiswa ( yang memiliki Kemampuan awal rendah. h. Strarogi pembela:iaran konYensional memberikan hasil belajar lebih tinggi bagi mahasiswa yang memiliki kemampuan awal rendah dibandingkan ( mahasiswa yang mcmiliki awal tinggi. ~~ H. lmplikasi - ~ Stratcgi ~ pembelajaran partisipatif h:myata lebih baik da!am meningkatkan basil hl'lajar rawlogi anatomi di rrog.ram studi keperawatan khususnya dalam mata kuliah pato]Q_gi anatomi dari padi! strategi pembelajar<ID konvensional. ~ <)[ Stmtegi pembeJajaran partisipatif membutuhkan keterampilan dosen atau guru untuk memncang pembelajamn yang efektif untuk setiap bidang studi yang akan dipelajari mahasiswa. Dengan strategi pernbelajaran partisipatif ini pembelajaran mengacu kepada kemampuan awal mahasiswa , mahasiswa dilntih untuk memecahkan masalah. meningkatkan rasa ingin ma npelajari kembali _slan mampu mengadakan komunikasi tcrhadap materi kepada sesama mahasiswa. Sementara Adapun implikasi dalam memilih strategi pembelajaran bahwa salah satu taktor yang harus dipertimbangkan dalam merancang pembelajaran yaitu kemampuan awal mahasiswa. Namun penerapan dari pada stmtegi pembelajaran partisipatif tidak mudah oleh karena dosen atau staf pengajar tidak akan berfungsi bila ticlak mampu berperan sebagai fasilitator. PaEia- pembelajaran patologi anatomi sangar- dibutuhkan komunikasi yang selaras antar dosen dengan mahasiswa oleh karena pembelajamn dalam dunia pendidikan kesehatan ada\ah mencakup kemampuan pengetahuan. kctcrampilan dan partisipatif pcngembang::m yang sangatlah tepa! untuk sangat aplikatif pembelajaran Penggunaan stmtt>gi patologi anatomi dengan memperhatikan konsep yang tepat dan karaktt:!ristik materi pelajaran yang akan diajarkan . Perkembangan dunia pcndidikan kesehatan sangat cepat berkembang dan membutuhka n- perubahan ctalams is tcm pembe!a_iaran -;'ang tepat gun a oTe"h karena itu sclain pengembangan kurikulum juga dibutuhkan rengl;"mbangan dalam ~i-.tcm pcmhelajaran b<:~ik pengemhangan kemampuan dosen atau staf pcngapr. mndcl pemhclajarall ,l)eperti pcmbclajarun dalam rusat kt:terampilan klinik. pemhelajaran klinik penderita ( bedside teaching ), keterampilan komunikasi dengan ma:.yarakat dan lain sebagainya. Juga dituntut pengembangan dalam strategi penyelenggaraan pendidikan meliputi basil yang diinginkann pembelajaran yang sating integrasi antar departemen, pembelajaran kasus serta peningkatan dalam menyiapkan desain keterampilan klinik bagi mahasiswa. Mata kuliah patologi anatomi adalah mata kuliah dasar yang harus dimiliki oleh karena llmu Patologi Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tetjadinya penyakit pada tubuh manusia dan akibat yang akan dialami oleh tubuh . Hal ini memerlukan serangkaian proses yang sating berkaitan secara ilmiah dimulai dari pengetahun Ilmu Anatomi Tubuh Manusia dan llmu Histologi Tubuh Manusia. ~ C. Saran l _ ''51,.~ Bc~clasarkan uralan yang tertuang dalam simpulan dan implikasi hasil p~nclitian di atas disarankan untuk mengupayakan mutu pembela_1aran dilingkungan pcndidikan kesehatan . Salah satu jalan untuk meningkatkan mutu adalah melalui makgi pembelajaran s elama mahasiswa mengikuti perkuliahan dan pemilihan strarcgi yang rcpat dan bervariasi dengan tujuan pembelajaran, matcri pembelajaran yang jclas ;.an~ \ aan terukur serta nlenlperhatikan kemam puan dan kondi'~rmahasiswa abn mcngikuti pcrkuliahan tcrs~hut. Dari hasil pcne!itian ini terlihat dibutuhkan perobahan strategi pembelajaran 11leh karcna .2ill'i pcnelitian dapat terlihat bahwa stmtegi partisipatif memhcrikan hasil 93 peningkatan dalam hasil bdajar walaur,un terbatas dalam tingkat kognitif. Apabila strategi ini dilaksanakan secara menyeluruh maka pengukuran kemampuan mahasiswa dapat lebih dikembangkan ketahap kemampuan ketcrampilan dan perilaku. Namun untuk pengembangan ini dibutuhkan penclitian lanjutan untuk jenjang pendidikan dan pada sampcl yang lebih luas serta mengikut sert!l-i(an variabel lainnya.