PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEPRIBADIAN GURU TERIIADAP SIKAP TAWADHU PADA SISWA KELAS X BOGA SMK NEGERI I SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2OI3I2OI4 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd,I.) Oleh AHMAD RIJALUL UMAMI NIM III IOO73 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STI]DI PENDIDIKAII AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGf,RI STAIN SALATIGA 2014 ii @ KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI ACAMA ISLAM NEGERT (STAIT9 SALATIGA Jl. Stadion 0-l Phonc (0298) 323706 Satatiga 50221 Wibsite Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp:4eksemplar Hal : Naskah shipsi Saudara Ahmad Rijalul Urnami Kepada: Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salaliga As sal amualai htm. Wr. Wb. Setelah kami meneliri dan mengadakan perbaikan sep€rlunya" maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara ; Nama : AHMAD RIJALUL UMAMI NIM : lll Jurusar/ Progdi Judul 10073 : Tarbiyah / pendidikan Agama Islam :PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEPzuBADIAN GURU TER}IADAP SIKAP TAWADHU PADA SISWA SMK NEGERI I SAIATICA TAHUN PELAJARAN 2OI3/20I4 Dengan ini kami mohon skripsi saudam ters€but diatas supaya segera dimuoaqosahkan. Demikian agar menjadi p€rhati8n. llassalqmualqihrm Wr. W. Salatiga" 13 Agustus 2014 Pembimbirg lrll Dra.Siti Asdiqoh. M.Si. NIP. 19680812 199403 2 003 lu KEMf,NTERIAN AGAMA SEKOLAII TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Strdiotr 03 Phone (0298) 323706 S.htigr 50?2f SKRIPSI PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANC KEPRIBADIAITI GURU TERHADAP SIKAP TAWADHU PADA SISWA KELAS X BOGA SMK NEGERI I SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2OT3IIOI4 DISUSUN OLf,H AHMAD RIJALUL UMAIi{I NIM : lll 100?3 Telah dipertabankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah PAI, Sekolah Tinggi Agama Islsm Negeri (STAIN) Salaiga pada tanggal 19 S€tr€mber 2014, dat\ telah dinyatakan m€m€nuhi syarat guna mempemleh gelar ssrjana Sl tcpendidikan Islam. Susuanan Panitia Ujian Ketua Penguji Acbmad Maimuq M.Ag. Sekretaris Penguji Drs.Djoko Sutopo Penguji I Rasimin, S.Pdl., M.Pd. Penguji ll Penguji IU Dra-Lilik Sriyanti, M.Si. Dra.Siti Adiqoh, M.Si. September 20 I 4 AIN Salatiga 70112 t99203 KEMENIERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NECERI (STAIN) SALATIGA Jl. Strdion 03 Pbone (0298) 3?-1705 Srhtiga g)721 @ Wibsite : www.stainsalatiqa-ac.id Email : [email protected] DEKLARASI Ssya yang bertanda tangan dibawah ini; NaIna Ahmad Rijalul Umami NIM lll10073 Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam Dengar penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti moryata&an bahwa skipsi ini beDar-benar mentpaksn hasil karya saya s€ndiri, bukan jiplakan atau ksrya tulis oralg lain. Pendapat atau lemuan orang lain yurg terdspat dalam skipsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkur kode etik ilmiah.. Demikian dekla.ssi ini dibual oleh p€nulis untuL dspat dimaklumi. Salatiga 20 Juli 2014 llt 10073 M0TT0 ';fi,Ai,tt it'L:-,t GVt Sli ;.rt"oW Kalokanlah: Sesunggahnya sembqhyngkr,, ibadat*u, hAapha dan molihu hanyalah antuk AUah, Tuhsn sern sla alam.(Q.S Al-A!'rsm ryot 4YAKIN USAHA SAMPAI" 162) PERSEMBAHAN Kupersembahkan skipsi ini unn*: 1. Alraarhum ayahku Bapak Ghufion Edy yang selalu memberi anhar"kasih sayang, bimbingan dan motivasi kctikr masih hidup. 2. Ibuku Maryatul Kiptiyah yang selalu sabar merawat, mendidikkrl memberikan kasih sayang, motivasi d8n dukunSan sanpai saat ini 3. Keluarga besarku yaitu kakak-kakak kandungku Rina, Mbk Nila (Mbk Id4 Mbk Elvi, Mbk Mas Napik, dan Mbk Dian) yang selalu memberi dukungan moril Keluarga besar dan teman-teman seperjuanganku di Himpurun lslun (IMI) yaitu Pak hadi, Mbak Tq Pak shine, Pak Mahasiswa Pen, Mbek Bibal! Said, Tathul, Pak Rolet, Pak Fauzy, Pak lswan, Dek Nid4Mbk trly, Dek Fifi, Shokif, Didikdan keluarga besar HMI Cabarg Salatiga lainnya, yang selalu memberikanku semangat berjuarg dan selalu menemaniku di saat s€dih dan duka ke{ika di kampus 5. Teman-temanku di kampus yaitu kelas PAI ts angkatan tahun 2010, kelompok PPL, kelompok KKN, dan teman lainnya di S]AIN Salatiga. vii KATA PDNGANTAR Asslamu'aloihn Wr. Wb D€ngan menyebut nsma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan ryukur senantiasa pcnulis haturkan kcpada Allah SWT. Atas segala lirnpahan rahnat d8n hidayah-Nya, s€hinggs p€nulis dapst dib€rikan kernudrhan dalam menyelesaitan skripsi tcrcr.rrah kcpada ini' Shalau/al serta salEm semoga Rtsulullah SAW, kehurg!, sahabat dart PEra pcngihn sctianya Skipsi ini dibuat untuk memenuhi peEysr.tan Suna utuk memperoleh gelar kes.dantan dslam llmu Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) SElaliga" Deogan selesainya skipsi ini tidak lupa peoulis menguapkaa terima kasih yang sedalsm{aLmnys kepada : I . 2. Bapak Ih. Rshmt Hariyadi, M.Pd., selaku ketus STAIN Salatiga Bapak Rasiurin, S.Pd.l., M.Pd. , selaku ketuE proSratn dtldi Pendidifsn Agama lslam (PAI). 3. lbu Ih& Siti Adiqoh,M.Si., sebsgsi d,os€n pembimbing slripsi yang telah deogan ithlas meocurahksn pikirsi dao tenagaoya serts peogorbanan waknmya dalam upaya menrbimbing penulis untuk menyelesaikan tugas ini. 4, Bapak dan lbu Dos€n serta karyawan STAIN Salatiga ysng tclah banysk membstltu dalam Fnyelesaisn skripsi ini. vlll 6. Bspak dan ibu s€rta saudara-sadaraku di rumah yang t€lah mendoakan dan membantu dalam bentuk mated untuk membiayai penulis dalam rnenyelesaikan shdi di STAIN Salatiga dengan penuh kssih sayalg dsn kesabaran. Harapan penulis, s€moga anal baik dari beliau mendapatkan balasan yang s€timpal dan mendapatkan ridho Allah SWT. Akhimya dengan hrlisan ini sernoga bisa bermanfaat bagi khususnya dan para pembaca umurnnya. Yassolamu' alqi tum WL Wb Salatigs, 20 Juli 2014 lx penulis ABSTRAK Ahmrd Rljdul Um.mi (NIM. lll l0 073). Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kepribadian Curu terhadlp Sitap Tawedhu frad! Siswa Kelas X Boga Smk Negeri I Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014. Krtr kuNi: Keprib.dirn Guru, Sikrp Trwrdhu Latar b€lak ng penelitian ini bertolak pada kepribadian guru yang mempunyai kepribadian baik yang t€rce.min dari sikap, perkataan, dan perilaku ketika di lingkungan sekolah maupun m.syarakat, sehingga dari kepribadiannya tersebut dapet ngnjadikan siswa secan langsung maupun tidak langsung meniru atau mencontoh dari kepribadian guru tersebul karena siswa harnpir setiap hai mengarhati kepribadian gurunya ketika belejar berlangsung maupun ketika benemu dilingkung$ sekolah. Sehingea drri kepribadian 8uru yang baik te.sebut dapat mempengaruhi sikap yang baik pula pada siswa. Salah satu sikap baik pada siswa adalah sik6p tawadhu atau rendah hsti, dari sikap tawadhu atsu rendah hati tersebut siswa alan tunduk,patuh, dan l.aat terhadap pe.intah atau pemturan yang ada. Hasil survei sementara penulis yang terdapat di lokasi, kep.ibadian guru di s€kolah sudah cukup baik tetapi sikap tawadhu siswa r€ndah. Rumusan masalal dalam penelitian ini adalah; l) Bagaimana persepsi siswa tent&g kepribadian guru di SMK N I Salatiga lel.s X Boga tahun p€lajaran 2013/2014 ?, 2) Bagaimana sikrp tawadhu siswa di SMK N I Sllatiga kelas X Boga tshun pelajaran 201312014?,3) Adak pengaruh persepsi siswa tentang kepribadian guru terhadap sikap tawadhu siswa di SMK N I Salatiga kelas X Boga tahun pelajaran 2013/2014?. Tujuan dari peneliti.n ini adalah;l) Mengeuhui peFepsi siswa tentrng k€p.ibadi.n guru di SMK N I Salatiga kelas X BoSa tahun pelajar.n 2013,2014, 2) MerSelahui sikap tawadhu pada siswa di SMK N I Salatiga kelas X Bogn tahun p€lajalan 2013/2014,3) MenSetahui penganh persepsi siswa tent ng kepribsdian guru teriadap sikap tawadhu psda siswa di SMK N I Salatiga kelas X Boga tahun pel.jaran 20t32014. Penelitian ini h menggunakan m€todc luantitatif. Subj€k pen€litien sebanyak 6E respondeo. Pengumpulan data menggmalan inslrumen kuesioner yang berbentuk argket untuk menj.ring data persepsi sisw! tentang kepribadian guru d.n d.ta sikap tawadhu sis*a. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menff,Jin*Nr producl moment. Dari analise data yang dilakukan didapatkan hasil: l) Pe.s€psi siswa tentang kepribadian guru di SMK Negeri I Salatig4 yang termssuk dalam kategori tinggi (A) sebanyak 6 sisws atau t,t3 7o, sedang (B) s€banyak 42 sisw! atau 61,76 7o, dan rendalr (C) s€bany.l 20 siswa atau 29,41 %. Sikap tswadhu sisws SMK Neg€ri I Salstiga" temasuk dalam kategori tin88i (A) s€banyak 3? siswa atau 54,41 %, sedang (B) s€baryak 23 siswa atau 31,t2 %, dan rend.h (C) sebanyak t siswa at u 11,77 %.3) sda Pengaruh yang signifikan altara pers€psi siswa t€ntang kepribadian guru terhadap sikap tawadhu siswa SMK Negeri I Salatiga. BerdasarloD analisis datr, ada pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang kepribadian guru t€rfiadap sikap ta*adhu pada sisw& hal ini dibuktikrn dengan ro = 0,371, kemudian dikonsultasikan denSlr hergo r table pad& tarsf 57o (0,235) , artiny. berdasa*cn tdlbel t product momer, ro lebih b€sar atau same dengan rt. Maka dapat disimpulkar bahwa persepsi siswa tentsng kepribadran gulu berpenganh signifikan terhadap sikap tawadhu pada siswa kelas X Boga SMK Negeri I Salatiga tahun pelajaran 20132014. x DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...... i HALAMAN BERLOGO ......., ll HALAMAN NOTA PEMBIMBINC..,...,.... lll HALAMAN PENGESAHAN,...,.....,.....,.... iv DEKLARASI............ vi vii PERSEMBAHAN KATA PENCANTAR A8STRAK............... x DAFTAR ISI xl DAFTAR TABEL..... xiii BAB I PENDAHULUAN A. Lalar B€lakang Masalah... I B. Rumusan Masalah 3 C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis Penelitian.. E. Kegunaan Penelitian. Definisi Opemsional, 5 G. Metode Penelitian................ 8 H. Sistematikr Penulisan Skip6i....................... ll xl BAB II KAJTAN PUSTAKA A. Persepsi.............. B. Kepribadian Guru l8 C. Sikap Tawadhu... 25 D. Pengaruh Pers€psi Siswa rentsng Kepribadian Guru terhadap Sikap Tawadhu Siswa..................................... BAB III 33 LAPORAN TIASIL PENELITIAN A. Ganbaran Lokasi dan Objek Penelitian. B. Penyajian Data Hasil Penelitian............ 45 BAB TV ANALISIS DATA A. B. C. BAB V 57 Analisis Pendahuluan Analisis Uji Hipotcsis................................ 65 69 Pembahasan......... PENUTTJP A. Kesimpulan.,...,,.. 70 B. Saran-saran.......... 7l DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN.LAMPIRAN xii DAFfAR TAREL Tabel l.l Kepribadian Guru ..... 09 Tabel 1.2 Sikap Tawadhu Siswa l0 Tabcl 3.1 D8n8r Responden...... 46 Tabel 3.2 Hasil Angket Mengenai Pers€psi Siswa tentang Kepribadian Guru..... Tabel 3.3 48 Skor Per ltem dari Dala Pcrs€psi Siswa tentang Kepribadian Guru ..... ....,.................... 50 Tabel 3.4 Hasil Angket M€ngenai Sikap Tawadhu psda Siswa".......... 52 TEb€l 3.5 Skor Per ltsm d8ri Data SikEp Tawadhu pada Siswa.......... 54 Tabel Distdbusi Angket Pers€psi Siswa tentang 4.1 Kepribodian Guru...... ......................... 58 Guru....... 62 Tabf.l 4.2 Perscntas€ Persepsi Siswa tentang Kspribodian T8b€l 4.3 Distribusi Angka Sikap Tawadhu pada Siswa"...-...-..---..--. 62 Tabel 4.4 Persentase Sikap Tawadhu Siswa".............,.......................... 65 Tab€l 4.5 Tab€l Kerja Kocfisisn VsriEbel xlll X dan Y .......................... 67 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru dalam lingkungan sekolah merupakan salah satu komponen terpenting dalam proses berjalannya suatu pendidikan karena guru sendiri adalah seseorang yang terjun secara langsung dalam membimbing, mengajar, dan mengevaluasi peserta didik dalam proses belajar mengajar. Dalam menjalankan tugas sebagai seorang pendidik, guru harus mempunyai kompetensi. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ). Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional (Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat 1). Salah satu kompetensi Guru yang terpenting dan mendasar dalam mempengaruhi perilaku peserta didik adalah kompetensi kepribadian Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Pribadi Guru memiliki andil yang sangat besar 1 2 terhadap keberhasilan pendidikan, khususnya dalam kegiatan pembelajaran (Standar Nasional Pendidikan Pasal 28 ayat 3 butir b). Kegiatan dalam pembelajaran, kepribadian guru menjadi sorotan peserta didik. Kepribadian guru dapat terlihat dari segi perkataan dan perilaku dari guru itu sendiri. Kepribadian guru hampir setiap hari dapat diperhatikan seorang peserta didik, sehingga peserta didik mempunyai persepsi sendiri terhadap kepribadian gurunya. Persepsi adalah tanggapan langsung atas sesuatu (Fajri dan Senja 2001: 470). Tanggapan adalah mereaksi stimulus dengan membangun kesan pribadi yang berorientasi kepada pengamatan masa lalu, pengamatan masa sekarang, dan harapan masa yang akan datang (Soemanto, 1990 :24). Dari persepsi dan tanggapan tersebut peserta didik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencontoh atau meniru perilaku gurunya yang baik maupun yang buruk. Perilaku yang baik itu salah satunya adalah sikap tawadhu. Tawadhu adalah sikap merendahkan diri kepada Allah dan orang lain serta memosisikan sebagai pihak-pihak yang perlu dihormati (Rusdi, 2013:33). Salah satu contoh sikap tawadhu terhadap orang lain kalau dalam lingkungan sekolah adalah sikap siswa terhadap guru yang dapat menghargai, menghormati, mematuhi, dan memuliakannya. Survei awal yang dilakukan oleh penulis, guru di SMK Negeri 1 Salatiga kepribadiannya cukup baik, tetapi sikap tawadhu siswanya masih rendah. Untuk kepribadian guru hal ini dapat dilihat dari keseharian mereka seperti dalam penampilannya yang cukup sopan, ketika sedang berjalan 3 bertemu dengan orang lain dalam lingkungan sekolah sering tegur sapa dengan disertai senyuman, dalam penyampaian materi juga dengan tutur kata yang baik, disiplin ketika memulai pembelajaran, dan tekun dalam beribadah. Sedangkan sikap tawadhu siswanya yang masih rendah dapat dilihat kurangnya patuh siswa-siswi untuk mematuhi perintah gurunya, dalam bergaul masih banyak yang membeda-bedakan, dan kurangnya tegur sapa yang dilakukan siswa-siswi kepada orang yang belum kenal ketika di dalam lingkungan sekolah. Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin meneliti persepsi siswa terkait dengan kepribadian guru dalam pembentukan sikap tawadhu siswa. Namun dalam hal ini penulis membatasi ruang lingkup pembahasan yang hanya terfokus pada “PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEPRIBADIAN GURU TERHADAP SIKAP TAWADHU PADA SISWA KELAS X BOGA SMK NEGERI 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2013/2014”. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana persepsi siswa tentang kepribadian guru di SMK N 1Salatiga kelas X Boga tahun pelajaran 2013/2014 ? 2. Bagaimana sikap tawadhu pada siswa di SMK N 1 Salatiga kelas X Boga tahun pelajaran 2013/2014? 4 3. Adakah pengaruh persepsi siswa tentang kepribadian guru terhadap sikap tawadhu pada siswa di SMK N 1 Salatiga kelas X Boga tahun pelajaran 2013/2014 ? C. Tujuan Penelitian Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui persepsi siswa tentang kepribadian guru di SMK N 1 Salatiga kelas X Boga tahun pelajaran 2013/2014. 2. Mengetahui sikap tawadhu pada siswa di SMK N 1 Salatiga kelas X Boga tahun pelajaran 2013/2014. 3. Mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang kepribadian guru terhadap sikap tawadhu pada siswa di SMK N 1 Salatiga kelas X Boga tahun pelajaran 2013/2014. D. Hipotesis Penelitian Peneliti memiliki anggapan dasar bahwa ada pengaruh positif persepsi siswa tentang kepribadian guru terhadap sikap tawadhu pada siswa, artinya semakin baik persepsi siswa tentang kepribadian guru maka semakin baik sikap tawadhu pada siswa kelas X boga SMK Negeri 1 Salatiga. E. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memiliki tujuan secara teoritis dan praktis. 5 1. Tujuan Teoritis Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan pendidikan pada umumnya, dan secara khusus sekolah, dalam hal ini adalah guru agama. 2. Tujuan Praktis Penelitian ini akan memberikan manfaat bagi guru dan siswa, diantaranya sebagai berikut : a. Menyebarluaskan informasi dan masukan mengenai pentingnya seorang guru harus memiliki kepribadian yang baik. b. Sebagai calon pendidik, maka pengetahuan dan pengalaman selama mengadakan penelitian dapat ditransformasikan kepada peserta didik pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. c. Bagi lembaga pendidikan dapat menjadi pertimbangan dan wawasan baru bahwa pentingnya kepribadian guru dalam membentuk sikap tawadhu siswa. F. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dalam memahami judul penelitian, perlu ditegaskan beberapa istilah dalam judul di atas, yaitu : 1. Pengertian Persepsi Siswa tentang Kepribadian Guru a. Persepsi Siswa Persepsi adalah sebagai proses seseorang menjadi sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indra-indra yang dimilikinya (Gulo ,1982:207). 6 Siswa adalah peserta didik laki-laki maupun perempuan yang menimba ilmu di suatu sekolah menengah kejuruan. Jadi dari definisi diatas persepsi siswa adalah pandangan atau tanggapan dari peserta didik terhadap sesuatu yang dapat dilihat melalui indranya ketika di dalam lingkungan sekolah. b. Kepribadian Guru Kepribadian (personality) sesungguhnya berasal dari kata Latin: persona. Kata pesona (Personality) berubah menjadi satu istilah yang mengacu pada gambaran sosial tertentu yang diterima oleh individu dari kelompok atau masyarakatnya, kemudian individu tersebut diharapkan bertingkah laku berdasarkan atau sesuai dengan gambaran sosial yang diterimanya (Sobur, 2009:299). Guru adalah manusia yang memiliki kepribadian sebagai individu , kepribadian guru, seperti halnya kepribadian individu pada umumnya terdiri atas aspek jasmaniah, intelektual, sosial, emosional, dan moral. Dari definisi di atas dapat di garis bawahi bahwa persepsi siswa tentang kepribadian guru adalah pandangan atau tanggapan dari peserta didik terhadap perilaku atau kepribadian guru yang dapat dilihat melalui indranya ketika di dalam lingkungan sekolah. Indikator kepribadian guru antara lain : a. Keramahan b. Kejujuran 7 c. Kerendah hatian d. Suka memberi nasihat e. Kedisiplinan f. Keadilan 2. Pengertian Sikap Tawadhu Sikap adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang (Purwanto,1987: 141). Secara etimologi, kata tawadhu berasal dari kata wadh’a yang berarti merendahkan, serta juga berasal dari kata “ittadha’a” dengan arti merendahkan diri. Disamping itu, kata tawadhu juga diartikan dengan rendah terhadap sesuatu. Sedangkan secara istilah, tawadhu adalah menampakan kerendahan hati kepada sesuatu yang diagungkan. Bahkan, ada juga yang mengartikan tawadhu sebagai tindakan berupa mengagungkan orang karena keutamaannya, menerima kebenaran dan seterusnya (Rusdi, 2013:15). Indikator sikap tawadhu adalah: a. Berbicara santun b. Rendah hati c. Suka menolong d. Patuh terhadap nasihat guru e. Rajin belajar f. Dalam berpakaian dia rapi dan sederhana 8 G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian, Metode ini disebut sebagai metode positifistik, karena telah memenuhi kaidah ilmiah yaitu kongkrit, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis, dan dikatakan kuantitatif karena data penelitian berupa angkaangka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2010:13). 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Salatiga dan penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli, terhitung mulai tanggal 01 Mei 2014 sampai dengan 01 Juni 2014. 3. Populasi dan Sampel Populasi adalah seluruh subjek penelitian atau dengan kata lain populasi adalah semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel digeneralisasikan (Hadi, 1977:86). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa SMK N 1 Salatiga kelas X Boga tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 68 siswa yang terdiri atas kelas X Boga 1 berjumlah 35 dan kelas X Boga 2 berjumlah 33 siswa. 9 4. Metode Pengumpulan Data Agar penelitian sesuai yang diharapkan maka penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu ; a. Metode Angket Teknik angket yakni suatu metode yang melalui pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden (Arikunto,1998:188). Metode ini penulis gunakan untuk mencari data tentang persepsi siswa tentang kepribadian guru dan sikap tawadhu siswa kelas X boga SMK Negeri 1 Salatiga. b. Metode Dokumentasi Metode ini digunakan untuk menghimpun informasi penelitian seperti; profil sekolah, sejarah, visi misi sekolah, keadaan guru dan siswa, dan sejumlah informasi lain yang menunjang penelitian ini. 5. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini adalah butir-butir pertanyaan dalam angket sesuai dengan indikator masing-masing variabel : a. Variabel kepribadian guru (X) Tabel 1.1 Kepribadian Guru Variabel Indikator Kepribadian Guru 1. Keramahan 2. Kejujuran 3. Kerendah hatian 4. Suka memberi nasihat 5. Kedisiplinan 6. Keadilan Jumlah Soal Item Angket 1,2 3 4,5 6 7,8 9,10 10 10 b. Variabel Sikap tawadhu (Y) Tabel 1.2 Sikap Tawadhu Variabel Sikap Tawadhu Indikator 1. Berbicara santun 2. Rendah hati 3. Suka menolong 4. Patuh terhadap nasihat guru 5. Rajin belajar 6. Dalam berpakaian dia rapi Jumlah Soal Item Angket 1,2 3 4,5 6,7 8 9,10 10 6. Teknik Analisis Data Langkah-langkah yang ditempuh untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui variasi masing-masing variabel, digunakan teknik analisis dengan rumus : P = F N X 100 % Keterangan: P = Angka Presentase F = Frekuensi masing – masing variabel N = Jumlah respoden b. Untuk mengetahui persentase pengaruh kedua variabel dan menguji hipotesis yang telah diujikan, digunakan analisis product moment Persentase frekuensi chi kuadrat dengan rumus : rxy N XY X Y N X X N Y Y 2 2 2 2 11 Keterangan : rxy = Koefisien korelasi X dan Y X = Kepribadian guru Y = Prestasi belajar siswa H. Sistematika Penulisan Skripsi Skripsi ini akan disusun dalam lima bab yang secara sistematis dapat dijabarkan sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan Meliputi : latar belakang, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesis penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II : Kajian Pustaka Meliputi teori–teori yang berhubungan dengan variabel yaitu : persepsi, kepribadian guru, sikap tawadhu dan pengaruh persepsi siswa tentang kepribadian guru terhadap sikap tawadhu siswa. BAB III : Laporan Hasil Penelitian Meliputi gambaran umum lokasi penelitian, yang mencakup sejarah berdirinya lokasi, sarana prasarana pendidikan, struktur organisasi, keadaan guru, keadaan siswa, hasil data siswa antara kepribadian guru dan Sikap Tawadhu. 12 BAB IV : Analisis Data Dalam hal ini penulis berusaha menganalisis data tentang; 1. Persepsi siswa tentang kepribadian guru di SMK N 1 Salatiga kelas X Boga tahun pelajaran 2013/2014 2. Sikap tawadhu siswa kelas X Boga SMK Negeri 1 Salatiga tahun pelajaran 2013/2014. 3. Pengaruh persepsi siswa tentang kepribadian guru terhadap sikap tawadhu siswa kelas X Boga SMK N 1 Salatiga tahun pelajaran 2013/2014. BAB V : Penutup Meliputi : kesimpulan dan saran 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Persepsi 1. Pengertian persepsi Persepsi adalah tanggapan langsung atas sesuatu (Fajri dan Senja 2001: 470). Tanggapan adalah mereaksi stimulus dengan membangun kesan pribadi yang berorientasi kepada pengamatan masa lalu, pengamatan masa sekarang, dan harapan masa yang akan datang (Soemanto, 1990 :24). Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan (Rahmat, 2003: 51). Persepsi seseorang merupakan proses aktif yang memegang peranan, bukan hanya stimulus yang mengenainya tetapi juga individu sebagai satu kesatuan dengan pengalaman-pengalamannya, motivasi serta sikapnya yang relevan dalam menanggapi stimulus. Individu dalam hubungannya dengan dunia luar selalu melakukan pengamatan untuk dapat mengartikan rangsangan yang diterima dan alat indera dipergunakan sebagai penghubungan antara individu dengan dunia luar. Agar proses pengamatan itu terjadi, maka diperlukan objek yang diamati alat indera yang cukup baik dan perhatian merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan pengamatan. Persepsi dalam arti umum adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang akan 13 14 membuat respon bagaimana dan dengan apa seseorang akan bertindak (Walgito,2002: 87). Dari definisi persepsi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi merupakan suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian menafsirkannya untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi Faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Saleh (2004:119) adalah : a. Perhatian yang selektif Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsang dari lingkunganya. Meskipun demikian ia tidak harus menanggapi semua rangsang yang diterimanya untuk itu individu harus memusatkan perhatian pada rangsang-rangsang tertentu saja, sehingga obyek gejala lain tidak akan tampil ke muka sebagai obyek pengamatan. b. Ciri-ciri rangsang Rangsang yang bergerak diantara yang diam akan lebih menarik perhatian, demikian juga rangsang yang paling besar diantara yang kecil, yang kontras latar belakangnya dan intensitas rangsangnya paling kuat. 15 c. Nilai dan kebutuhan individu Seorang seniman mempunyai pola dan cita rasa yang berbeda dalam pengamatannya dibanding yang tidak seniman, anak-anak dari golongan ekonomi rendah melihat koin lebih besar dari pada anak anak orang kaya. d. Pengalaman dahulu Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsikan dunianya. Cermin bagi kita tentu bukan barang baru, akan tetapi lain halnya bagi orang-orang mentawai di pedalaman siberut di pedalaman Irian. Faktor lain yang juga mempengaruhi persepsi adalah perhatian, perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indera yang lain (Rahmat, 2003:52). Dari beberapa faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya persepsi dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal individu. Faktor internal dipengaruhi oleh karakteristik individual seperti: sikap, minat, kepentingan, pengalaman dan harapannya. Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh objek atau sasaran persepsi atau stimulus itu sendiri dari faktor situasi. 3. Pengaruh persepsi dalam membuat penilaian tentang individu lain Dalam mempersepsikan individu lain aplikasi yang paling relevan dalam perilaku organisasi adalah Teori Atribusi. Teori atribusi ( 16 teori hubungan) mengemukakan bahwa ketika mengobservasi perilaku seorang individu, kita berupaya untuk menentukan apakah perilaku tersebut disebabkan secara internal atau eksternal. Perilaku yang disebabkan secara internal adalah perilaku yang diyakini dipengaruhi oleh kendali pribadi seorang individu. Sedangkan perilaku yang disebabkan secara eksternal disebabkan oleh akibat dari sebab-sebab luar, maksudnya individu tersebut dianggap terpaksa berperilaku demikian karena situasi, misalnya seseorang terlambat datang karena kecelakaan. Dalam teori atribusi menurut Stephen Robbin dan Timothy A Judge terdapat tiga faktor penentu, yakni : a. Perbedaan atau kekhususan; menerangkan apakah seseorang memperlihatkan perilaku berbeda dalam situasi yang berbeda pula. b. Konsesus; apabila semua individu yang menghadapi situasi serupa merespon dengan cara yang sama. c. Konsistensi; dalam tindakan-tindakan individu apakah individu tersebut selalu merespon dalam cara yang sama secara terus menerus. (http://bukunnq.wordpress.com/2012/03/04/persepsi/ diakses pada tanggal 3 Mei 2014 ) Atribusi sangat mempengaruhi dalam persepsi seorang individu. Atribusi merupakan cara seseorang dalam menentukan penilaian terhadap orang lain. Faktor yang dapat menentukan penilaian terhadap orang lain yaitu adanya perilaku orang tersebut yang berbeda dalam situasi yang berbeda, ketika menghadapi situasi yang sama melakukan sesuatu atau 17 merespon dengan cara yang sama dan tindakan individu tersebut yang selalu sama dalam merespon atau melakukan sesuatu. 4. Cara-cara singkat yang digunakan dalam menilai individu lain Menurut Makmuri Muchlas dalam menginterprestasikan dan mempersepsikan apa yang dikerjakan orang lain, terkadang kita diharuskan menempuh cara-cara singkat untuk menilai orang lain. caracara tersebut antara lain: a. Persepsi Selektif ; merupakan persepsi di mana orang-orang mengitrprestasikan secara selektif apa yang mereka lihat berdasarkan kepentingan, latar belakang, pengalaman dan sikap mereka. b. Proyeksi; kecendrungan untuk menghubungkan karakteristik- karakteristik diri sendiri dengan individu lain, dalam menilai orang lain kita beranggapan bahwa mereka menyerupai/ mirip dengan kita. c. Stereotip; ketika menilai seseorang berdasarkan persepsi tentang kelompok dimana dia tergabung. d. Efek Halo; membuat sebuah gambaran umum tentang seseorang individu berdasarkan sebuah karekteristik, seperti kepandaian, keramahan, dll.( myoretoret.blogspot.com/2012/11/persepsi.html diakses pada tanggal 03 Mei 2014) Seseorang dalam menilai individu dengan singkat berawal dari melihat sikap seorang individu, menghubungkan sikap orang lain dengan dirinya, mempersepsikan dengan melihat lingkungan individu tersebut 18 dan akhirnya membuat sebuah kesimpulan atau gambaran umum penilaian terhadap orang lain. B. Kepribadian guru 1. Pengertian Kepribadian Guru Kepribadian (personality) sesungguhnya berasal dari kata Latin: persona. Kata persona (Personality) berubah menjadi satu istilah yang mengacu pada gambaran sosial tertentu yang diterima oleh individu dari kelompok atau masyarakatnya, kemudian individu tersebut diharapkan bertingkah laku berdasarkan atau sesuai dengan gambaran sosial yang diterimanya (Sobur, 2009:299). Menurut Koentjaraningrat menyebut kepribadian juga berarti ciri ciri watak seorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khusus (Sobur, 2009:301). Kepribadian menurut Theodore M. Newcomb diartikan sebagai organisasi sikap-sikap (predispositions) yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku. Kepribadian menunjuk pada organisasi sikap-sikap seseorang untuk berbuat, mengetahui, berpikir dan merasakan secara khususnya apabila dia berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan. Karena kepribadian merupakan abstraksi individu dan kelakuannya sebagaimana halnya dalam masyarakat dan kebudayaan, maka ketiga aspek tersebut mempunyai 19 hubungan yang saling pengaruh mempengaruhi satu dengan lainnya (Roqib, Moh. 2009:15). Istilah guru berasal dari bahasa India yang artinya orang yang mengajarkan tentang kelepasan dari sengsara. Dalam tradisi agama Hindu, guru dikenal sebagai „maharesi suru‟, yakni para pengajar yang bertugas untuk menggembleng para calon biksu di bhinata panti (tempat pendidikan bagi para biksu)(Suparlan, 2005: 11). Guru yaitu semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak didik, baik secara individual atau klasikal, di sekolah maupun luar sekolah. Dari beberapa definisi tentang guru dapat diambil kesimpulan guru adalah seseorang yang bertanggung jawab mengajar, membimbing, dan membina anak didik di sekolah maupun luar sekolah (Djamarah,2000:31-32). Dari pengertian diatas dapat diambil garis besarnya bahwa kepribadian guru adalah ciri-ciri perliku dan watak yang dimiliki oleh seorang guru yang mana guru tersebut harus dapat menjaga perilakunya sehari-hari karena guru merupakan sosok yang dijadikan panutan bagi siswa-siswinya dan masyarakat sekitar. Guru merupakan sosok yang berilmu yang mempunyai wawasan yang luas sehingga kepribadian seorang guru dapat dinilai baik dan sebagai panutan bagi siswa-siswinya dan masyarakat sekitarnya. 20 2. Faktor yang mempengaruhi kepribadian guru Faktor yang mempengaruhi kepribadian guru sama halnya dengan faktor yang mempengaruhi kepribadian secara umumnya. Menurut Purwanto dalam Baharuddin (2007: 223) mengemukakan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi kepribadian ada empat, yaitu: a. Faktor biologis Faktor biologis adalah faktor yang berhubungan dengan keadaan jasmani, dan sering pula disebut faktor fisiologis, seperti keadaan genetik, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, kelenjarkelenjar urat syaraf, dan sebagainya. kita tahu bahwa keadaaan jasmani setiap orang sejak dilahirkn telah menunjukan adanya perbedaan-perbedaan, hal ini dapat kita lihat pada setiap bayi yang baru lahir, ini menunjukan bahwa sifat-sifat jasmani yang ada pada setiap orang ada yang diperoleh dari keturunan dan ada pula yang merupakan pembawaan anak/orang itu masing-masing, kedaan fisik tersebut memainkan perananan penting pada kepribadian seseorang. b. Faktor sosial Faktor sosial yang dimaksud disini adalah masyarakat yakni manusia-manusia lain disekitar individu yang bersangkutan termasuk juga ke dalam faktor sosial adalaha tradisi-tradisi, adat istiadat, peraturan-peraturan, bahasa dan sebagainya yang berlaku di masyarakat itu. Sejak dilahirkan anak telah mulai bergaul dengan orang-orang disekitarnya dengan lingkungan yang pertama adalah 21 keluarga dan perkembangan anak. Peranan keluarga sangat menentukan bagi pembentukan kepribadian. c. Faktor kebudayaan Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri masing- masing orang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat dimana seorang itu dibesarkan. Beberapa aspek kebudayaan yang sangat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan kepribadian antara lain : 1) Nilai-nilai (values) Di dalam setiap kebudayaan terdapat nilai-nilai hidup yang dijunjung tinggi oleh manusia-manusia yang hidup dalam kebudayaan itu. untuk dapat diterima sebagai anggota suatu masyarakat, kita harus memiliki kepribadian yang selaras dengan kebudayaan yang berlaku di masyarakat itu. 2) Pengetahuan dan ketrampilan Tinggi rendahnya pengetahuan dan ketrampilan seseorang atau sesuatu masyarakat mencerminkan pula tinggi rendahnya kebudayaan masyarakat itu. makin tinggi kebudayaan suatu masyarakat makin berkembang pula sikap hidup dan cara kehidapnya. 3) Adat dan tradisi Adat dan tradisi yang berlaku di suatu daerah, disamping menentukan nilai-nilai yang harus ditaati oleh anggota- 22 anggotanya, juga menentukan pula cara-cara bertindak dan bertingkah laku yang akan berdampak pada kepribadian seseorang. 4) Bahasa Disamping faktor-faktor kebudayaan yang telah diuraiakan diatas, bahasa merupakan salah satu faktor yang menentukan ciri-ciri khas dari suatu kebudayaan, betapa erat hubungan bahasa dengan kepribadian manusia yang memiliki bahasa merupakan alat komunikasi dan alat berfikir yang dapat menunjukan bagaimana seseorang itu bersikap, bertindak dan bereaksi serta bergaul dengan orang lain. Faktor-faktor yang terdapat di atas terdapat ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi kepribadian adalah fakor biologis, faktor sosial dan faktor kebudayaan. Dari beberapa faktor tersebut dapat dibedakan menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang dapat mempengaruhi dari keadaan individu sendiri yang mana dalam diri individu terdapat adanya jasmani dan rohani, seorang yang mempunyai jasmani dan rohani yang baik akan membentuk kepribadian yang baik juga, jika dihubungkan dengan kepribadian guru, guru akan berkepribadian yang disiplin, ramah, tidak mudah marah, dan mengajar dengan tenang jika kondisi jasmaninya sehat dan keadaan rohaninya tidak dalam kondisi terganggu dengan adanya masalah. Faktor eksternal adalah faktor yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang 23 dari luar individu yaitu lingkungan dan kebudayaan. Lingkungan yang terbiasa terikat dengan individu adalah lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah, dan kerja, lingkungan yang baik akan membentuk kepribadian yang baik juga, jika dihubungkan dengan kepribadian guru, guru akan mempunyai kepribadian yang penyayang, sopan santun, dan ramah jika guru tersebut mempunyai lingkungan yang dapat mendukung sikap tersebut karena pada umumnya individu itu mudah meniru perilaku orang lain, sedangkan kebudayaan juga dapat mempengaruhi kepribadian guru, kebudayaan yang terjadi di dalam masyarakat yang berupa nilai, pengetahuan, adat, dan bahasa, guru harus juga melakukan kebudayaan tersebut agar dapat diterima masyarakat, sehingga dari kebudayaan tersebut kepribadian guru akan terbentuk secara otomatis. 3. Ciri-ciri kepribadian guru Ciri-ciri kepribadian guru adalah sebagai berikut : a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, social, dan kebudayaan nasional 1) Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan, agama, suku, ras, adat istiadat, daerah asal, dan gender. 2) Bertindak sesuai agama, hukum, dan norma sosial yang berlaku di masyarakat, serta kebudayaan nasional. b. Menampilkan diri sebagai pribadi jujur, berakhlak mulia, teladan bagi peserta didik dan masyarakat 1) Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi. 24 2) Berperilaku yang mencerminkan ketaqwaan dan akhlak mulia, 3) Berperilaku yang layak diteladani peserta didik dan masyarakat sekitar. c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, bijaksana, dan berwibawa. 1) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil 2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa. d. Menunjukan etos kerja, tanggung jawab tinggi, rasa bangga menjadi guru dan percaya diri 1) Menunjukan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi 2) Bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri 3) Bekerja secara mandiri dan professional e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru 1) Memahami kode etik profesi guru 2) Menerapkan kode etik profesi guru 3) Berperilaku sesuai kode etik profesi guru (Mahanani, 2011:51-52) Ciri-ciri kepribadian guru pada intinya guru harus dapat menjalankan perintah dari agama dan peraturan yang telah ditetapkan pemerintah, dan tidak melakukan hal yang dilarang oleh agama dan peraturan pemerintah, serta tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di lingkungannya. 25 C. Sikap Tawadhu 1. Pengertian sikap tawadhu Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpikir, perpersepsi, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukanlah perilaku, tetapi lebih merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap bisa berupa orang, benda, tempat, gagasan, situasi, atau kelompok. Dengan demikian, pada kenyataannya, tidak ada istilah sikap yang berdiri sendiri (Sobur, 2009:361). Secara etimologi, kata tawadhu berasal dari kata wadh’a yang berarti merendahkan, serta juga berasal dari kata “ittadha’a” dengan arti merendahkan diri. Disamping itu, kata tawadhu juga diartikan dengan rendah terhadap sesuatu. Sedangkan secara istilah, tawadhu adalah menampakan kerendahan hati kepada sesuatu yang diagungkan. Bahkan, ada juga yang mengartikan tawadhu sebagai tindakan berupa mengagungkan orang karena keutamaannya, menerima kebenaran dan seterusnya (Rusdi, 2013:15). Dari beberapa definisi diatas sikap tawadhu adalah sikap yang menampakan kerendahan hati kepada sesuatu yang diagungkan. 2. Dalil-dalil yang menjelaskan tentang tawadhu Di dalam Al-Qur‟an tidak ditemukan kata istilah yang menunjuk langsung pada kata tawadhu. Akan tetapi, yang disebutkan adalah beberapa kata yang memiliki kesamaan arti dan maksud sama dengan 26 kata tawadhu itu sendiri, seperti kata rendah diri, merendahkan, atau rendahkanlah, tidak sombong, lemah lembut, dan seterusnya. Berikut merupakan firman Allah yang terdapat di dalam Al-Qur‟an tentang perintah untuk tawadhu a. Perintah untuk Bertawadhu ketika Berdoa Artinya: “Katakanlah: Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah diri dengan suara yang lembut (dengan mengatakan: "Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan Kami dari (bencana) ini, tentulah Kami menjadi orang-orang yang bersyukur".( QS. AlAn‟am [6]: 63 ) Dari dalil tersebut dijelaskan bahwa seseorang yang mendapatkan suatu cobaan atau ujian diperintahkan untuk berdoa dengan merendahkan diri dan dengan suara lembut, yang dimaksud randah diri diatas adalah bermakna positif yaitu rendah hati atau juga bisa disebut dengan tawadhu. b. Perintah untuk Bertawadhu kepada Orang Tua 27 Artinya: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. Al-Isra‟ [17]: 24) Dari ayat ini dijelaskan bahwa seseorang diperintahkan untuk merendahkan hatinya kepada kedua orang tua, yang mana orang tua telah mendidik seseorang tersebut dari kecil hingga dewasa. c. Perintah untuk Bertawadhu kepada Orang Lain Artinya: 214. “dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat, 215.dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, Yaitu orang-orang yang beriman.” (QS. AsySyu‟araa [26]: 214-215) Dalam ayat ini menjelaskan yaitu perintah agar dapat merendahkan hati atau bertawadhu terhadap orang lain. Salah satu sikap tawadhu dengan orang lain adalah menyapa ketika bertemu atau berpapasan. d. Perintah untuk Bertawadhu dalam Memohon 28 Artinya: 42. “dan Sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. 43. Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan syaitanpun Menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS.Al-An‟aam [6]: 42-43). Sikap rendah diri, rendah hati, atau tawadhu yang tersirat dalam ayat tersebut adalah sikap tawadhu pada saat kita memohon kepada Allah. Pada ayat ini, Allah Swt juga memerintahkan kepada umat manusia agar berdoa dengan hati tawadhu dalam keadaan apa saja. e. Perintah untuk Bertawadhu dalam Berdzikir 29 Artinya: “Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang lalai.“ (Q.S. Al-A‟raaf [07]:205) Dalam ayat ini dijelaskan bahwa diperintahkan ketika berdzikir dan berdoa kepada Allah Swt dengan rendah hati, suara yang pelan, tenang, serta tidak mengeraskan suara kita seakan-akan Allah Swt tidak pernah mendengar apa yang kita minta. Dari beberapa ayat diatas menjelaskan bahwa Allah memerintahkan kepada umatnya untuk dapat melakukan sikap tawadhu terhadap Allah Swt dan sesama manusia. Sikap tawadhu terhadap Allah Swt ketika berdzikir, memohon, dan berdoa dengan cara suara yang pelan, sungguh-sungguh, tenang dan dengan perasaan takut, sedangkan sikap tawadhu terhadap sesama manusia yaitu merendahkan hatinya dengan patuh, berkata lemah lembut,dan sopan santun terhadap orang yang lebih tua yaitu seperti orang tua, guru, dan orang-orang yang lebih tua. 3. Faktor yang membentuk sikap tawadhu Tawadhu adalah satu bentuk budi pekerti yang baik, hal ini bisa diperoleh bila ada keseimbangan I‟tidal antara kekuatan akal dan nafsu. Faktor-faktor pembentuknya adalah: 30 a. Bersyukur Bersyukur dengan apa yang kita punya karena itu adalah dari Allah, yang dengan pemahamannya tersebut maka tidak pernah terbesit sedikitpun dalam hatinya kesombongan dan merasa lebih baik dari orang lain. b. Riya Lawan ikhlas adalah riya, yaitu melakukan sesuatu bukan karena Allah, tetapi karena ingin dipuji atau karena pamprih lainnya. Kita harus menjauhi riya atau bersusaha mengendalikan diri untuk tidak menampakan kelebihan yang kita miliki kepada orang lain. Karena itu juga yang akan membuat kita jadi sombong dan tinggi hati. c. Sabar Menahan diri dari segala sesuatu yang tidak di sukai karena mengharap ridho Allah. Atau bersabar dalam segala cobaan dan godaan yang berusaha mengotori amal kebaikan kita, apalagi di saat pujian dan ketenaran mulai datan dan menghampiri kita, maka akan merasa sulit bagi kita untuk tetap menjaga kemurnian amal sholeh kita, tanpa terbesit adanya rasa bangga di hati kita. d. Hindari sikap takabur Lawan dari sikap tawadhu adalah takabur atau sombong, yaitu sikap menganggap diri lebih, dan meremehkan orang lain. Kita harus bisa menghindari sikap takabur, karena sikapnua itu orang sombong 31 akan menolak kebenaran, kalau kebenaran itu datang dari pihak yang statusnya dianggap lebih rendah dari dirinya. e. Berusaha mengendalikan diri untuk tidak menampakan kelebihan yang kita miliki kepada orang lain (Ilyas, 2007:123). Agar kita dapat membentuk sikap tawadhu‟ dalam diri kita seharusnya kita melakukan perbuatan-perbuatan yang terpuji selain itu kita harus menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya serta menjauhi larangan dari Allah dan Rasul-Nya. 4. Ciri-ciri sikap tawadhu Sikap tawadhu itu merupakan sikap rendah hati yang diwujudkan dalam beberapa tindakan-tindakan nyata sebagai berikut: a. Salah satu sikap tawadhu dapat ditunjukan pada saat kita berdoa kepada Allah. Saat berdoa, seseorang dapat dikatakan tawadhu apabila ada rasa takut (khauf) dan penuh harap (raja’) kepada Allah Swt. Jika seseorang berdoa dengan rasa takut kepada Allah Swt, maka ia pasti tidak akan berdoa dengan sembarang cara. Etika berdoa pasti tidak akan dilakukan dengan benar. Demikia pula, seseorang yang berdoa dengan penuh harap (raja’) maka ia akan selalu optimis, penuh keyakinan dan istiqamah dalam memohon. Ia yakin bahwa tidak ada yang bisa memenuhi semua keinginannya kecuali dengan pertolongan Allah, sehingga perasaan ini tidak akan menjadikannya sombong dan angkuh. 32 b. Tawadhu juga berkaitan dengan sikap baik kita kepada orang tua dan orang lain. Kepada orang tua, kita bersikap penuh hormat dan patuh terhadap perintah-perintahnya. Jika mereka memerintahkan kepada hal-hal yang positif, kita berusaha memenuhinya sekuat tenaga. Sebaliknya, jika orang tua memerintahkan kita kepada hal yang buruk, maka kita berusaha menolaknya dengan cara ramah. Kepada orang lain sikap tawadhu juga bisa ditunjukan dengan memperlakukan mereka secara manusiawi, tidak menyakiti mereka, berusaha membantu dan menolong mereka, serta menyayangi mereka sebagaimana kita menyayangi diri sendiri. Selain itu, memuliakan orang lain atau menganggap mulia orang lain dalam batas-batas yang wajar merupakan bagian dari sikap-sikap tawadhu. Sebab, hanya dengan memuliakan orang lain itulah, kita bakal bisa berusaha menekan keinginan untuk menyombongkan diri sendiri. c. Seseorang dapat belajar sikap tawadhu salah satunya dengan berusaha tidak membangga-banggakan diri dengan apa yang kita miliki. Sikap membanggakan diri dengan apa yang kita miliki. Sikap membanggabanggakan diri sangat dekat dengan kesombongan. Sementara, kesombongan itu merupakan lawan daripada tawadhu. Dengan demikian, berusaha menahan diri dari sikap membangga-banggakan diri secara berlebihan akan memudahkan seseorang untuk menjadi pribadi-pribadi yang tawadhu (Rusdi, 2013:34-36). 33 Jadi ciri-ciri seseorang yang mempunyai sikap tawadhu adalah terbagi ada ciri yaitu ketika berhadapan dengan Allah Swt, orang lain, dan diri sendiri. Ciri orang yang mempunyai sikap tawadhu ketika berhadapan dengan Allah Swt yaitu ketika berdoa, berdzikir, dan memohon dengan suara tidak keras, takut, dan penuh harap sehingga biasanya orang yang tawadhu akan bersikap selalu optimis. Ciri orang yang mempunyai sikap tawadhu dengan orang yaitu kepada orang tua dan orang lain, ketika berhadapan dengan orang-orang, yang bersikap tawadhu akan patuh, sayang, penuh hormat, dan suka membantu terhadap orang tua dan sikap tawadhu dengan orang lain tanpa menyakiti, suka menolong,dan menyayangi. Ciri orang yang bersikap tawadhu dalam dirinya tidak menyombongkan dan membanggakan diri sendiri. D. Pengaruh persepsi siswa tentang kepribadian guru terhadap sikap tawadhu siswa Siswa merupakan seorang individu yang sedang menempuh pendidikan atau mencari ilmu di sekolah formal, yang mana sekolah formal adalah seperti sekolah dasar (SD) atau sederajat, sekolah menengah pertama (SMP) atau sederajat, sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat, dan sekolah menengah kejuruan (SMK) atau sederajat. Siswa dalam sekolah formal belajar setiap hari, kecuali hari minggu. Sehingga siswa lebih sering berkomunikasi dengan lingkungan sekolah dibanding dengan lingkungan yang ada di tempat tinggalnya. 34 Ada berbagai faktor yang mempengaruhi proses pembentukan sikap seseorang. Pertama, adanya akumulasi pengalaman dari tanggapan-tanggapan tipe yang sama. Seseorang mungkin berinteraksi dengan berbagai pihak yang mempunyai sikap yang sama terhadap suatu hal. Kedua, pengamatan terhadap sikap lain yang berbeda. Seseorang dapat menentukan sikap pro atau anti terhadap gejala tertentu. Ketiga, pengalaman (buruk atau baik) yang pernah dialami. Keempat, hasil peniruan terhadap sikap pihak lain (secara sadar atau tidak sadar). Efektifitas pengendalian sangat bergantung pada kesiapan seseorang dan penyeserasiannya dengan keadaan mental yang bersangkutan (Sobur, 2009:363). Dapat ditarik garis besarnya bahwa faktor yang mempengaruhi sikap seseorang adalah tanggapan, pengamatan, pengalaman, dan hasil dari peniruan dengan orang lain yang ada di dalam suatu lingkungan. Sikap siswa akan mudah terbentuk dari lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah yang dijumpai siswa hampir setiap hari akan mudah mempengaruhi sikap siswa. Dalam lingkungan sekolah yang dapat mempengaruhi sikap siswa bisa dari guru atau dengan siswa lainnya. Tetapi guru lebih bisa dapat mempengaruhi pembentukan sikap siswa karena guru merupakan sosok yang ditauladani seorang siswa dikarenakan dianggap mempunyai kepribadian yang baik dan berpengalaman. Pribadi guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan, khususnya dalam kegiatan pembelajaran. Pribadi guru juga 35 sangat berperan dalam membentuk pribadi peserta didik. Ini dapat dimaklumi karena manusia merupakan makhluk yang suka mencontoh, termasuk mencontoh pribadi gurunya dalam membentuk pribadinya. Semua itu menunjukan bahwa kompetensi atau kepribadian guru sangat dibutuhkan oleh peserta didik dalam proses pembentukan pribadinya (Mulyasa, 2011:117). Dari uraian di atas salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sikap siswa adalah dari kepribadian guru, dikarenakan interaksi guru dan siswa yang sering terjadi tersebut, dapat menghasilkan sebuah persepsi dari siswa. Persepsi merupakan suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian menafsirkannya untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti. Dari paparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi siswa tentang kepribadian guru berpengaruh terhadap pembentukan sikap atau pribadi seorang peserta didik, sikap tersebut salah satunya adalah sikap tawadhu. 36 BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMK N 1 Salatiga 1. Sejarah Berdirinya Pada tahun 1967 di Salatiga belum ada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri, konon, pada tahun itu pula dibentuklah panitia pendiri SMEA Persiapan Negeri yang diketahui oleh Bapak Walikotamadya Salatiga (Bp.Letkol S.Soegiman pada waktu itu),dan di dukung oleh Bapak-bapak Muspida. Dengan ijin atau persetujuan kepala kantor perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah No.IDPE/435/D/67, tanggal 17Januari 1967, maka berdirilah SMEA yang berstatus persiapan di Salatiga. Atas dasar surat Bapak Kepala Kantor Perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah tersebut, maka kami tingkatkan permohonan kami ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta agar kiranya ditingkatkan status SMEA persiapan menjadi SMEA Negeri Dengan surat Kepala SMEA persiapan Negeri No.M/30/115 tanggal 25 Mei 1968,yang dilampiri rekomendasi dari IDPE propinsi Jawa Tengah ,alhasil turunlah surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor:191/UUK-3/1969 tanggal 25 Mei 1968, yang memberi peningkatan status persiapan menjadi Negeri. Turunnya Surat Keputusan Menteri tersebut membuat hati Kepala Sekolah, Guru dan Staf Tata Usaha Serta para siswa-siswi menjadi 36 37 gembira bercampur bangga. Namun dibalik Kegembiraan tersebut masih prihatin, sebab SMEA Negeri pada waktu itu belum memiliki Gedung sekolah sendiri.Atas dasar jasa dan budi baik dari dari Kepala SMEP Negeri Salatiga (Walaupun pada waktu itu SMEP Negeri juga masih menumpang di asrama SPG Negeri Salatiga) dipinjamilah SMEA Negeri ini sebanyak 4 lokal dan masuk pada siang hari, Pimpinan Sekolah pada waktu itu ditunjuk Bapak Sri Sadana, B.A. (Almarhum). Pada tahun berikutnya SMEA Negeri Salatiga diberi kesempatan untuk menempati Gedung Bangsal Kesenian milik SPG Negeri Salatiga dan masuk pagi hari. Perlu diketahui bahwa bangsal tersebut masih terbuka, tanpa penyekat dan tanpa pintu. Oleh karena itu ruang yang luasnya kira-kira 300 M2 dibagi lima dalam ruangan dengan skat dinding bambu yang berlubang- lubang, sehingga sering terjadi keributan Bila murid-murid sedang diberi pelajaran, murid yang lain menggangu lewat dinding tersebut. Karena sekat antara kelas yang satu dengan kelas yang lain mengganggu kelas-kelas yang lain. Untuk mengatasi polusi suara itu lalu diadakan semacam konsensus oleh para guru,yaitu bila kelas yang satu gurunya mengajar, kelas yang lain harus menulis. Namun sesekali juga terjadi terpaksa semua Guru mengajar lisan, Sehingga suara Guru itu tumpang tindih saling mengisi, menyebabkan murid-murid sering bingung untuk membedakan mana suara Guru kelasnya dengan suara Guru kelasnya dengan suara Guru dikelas lain. Kemudian tahun berikutnya ,yaitu pada tahun 1970 SMEA Negeri Salatiga mendapat pinjaman 4 lokal 38 milik SMA Negeri di jalan Kemiri walaupun dengan syarat masih harus menyelesaikan bangunannya terlebih dahulu. Jalannya proses belajar mengajar boleh dikatakan lancar, ganguan atau polusi suara dari kelas yang berhimpitan sudah dapat teratasi. Yang menjadi problem baru ialah masalah tranportasi Guru. Mereka harus mondar-mandir dari kelas yang berada di SPG Negeri ke kelas yang ada di SMA Kemiri kurang lebih 2 Km dengan mengayuh sepeda. Kiranya Tuhan memperhatikan Doa dari para guru dan staf tata usaha dan siswa-siswi. Angin segarpun datang meniupkan suasana baru bagi SMEA Negeri yang masih diliputi dengan penuh perjuangan. Pada tahun 1973 SMEA Negeri atas perkenan Bapak Walikotamadya Salatiga, yang pada saat itu dijabat oleh Bapak Letkol.S.Soegiman diberi ijin untuk menempati gedung bekas Sekolah Cina milik BAPERKI yang digunakan proses belajar mengajar. Mula-mula gedung yang hanya terdiri dari 6 (enam) Lokal disebelah barat beserta Aula yang sekarang digunakan untuk menyimpan barang Inventaris (Meja Kursi guru), awal mulanya aula tersebut disekat-sekat digunakan digunakan 3 (tiga) lokal untuk mencukupi ruang belajar dan sebagaian untuk ruang guru/ruang Tata Usaha (TU). Setahun kemudian didirikan ruang belajar disebelah timur oleh BP3 dibantu oleh pemda setempat. Ruang-ruang belajar tersebut pernah direhab dengan dana pelita pada tahun 1983 sehingga menjadi baik,dan dapat digunakan keterangan belajar ./selain ruang tersebut ,juga ruangan 39 belajar disebelah utara serta ruangan perpustakaan pernah direhab dengan dana pelita tahun 1984. Beberapa tahun kemudiannsetelah jumlah kelas menjadi 15 lokal dengan diikuti perkembangan alat-alat teori maupun praktek siswa serta tempat sepeda dan lapangan Volley Ball serta rehap lapangan tennis dan pagar keliling. Tanah lapangan dan bangunan SMEA Negeri Jl. Jend. A. Yani 14 Salatiga pada saat ini masih dalam proses penyertifikatan. Pada akhirnya SMEA Negeri Salatiga telah selesai dibangunkan oleh Negara, gedung yang baru dilokasi Desa Kembangarum kurang lebih 15.000 M2 (tanahnya) dan ruang teori ada 18 kelas biaya pembangunan dari ADB (Asean Development Bank), menghabiskan dana sekitar 1.7 milyar dan termasuk Voced II (Second Vocational Education). Demikian pula perabot dan peralatan prakteknya dilengkapi, juga dengan dana dari ADB sekitar 2 milyar. Sejak tanggal 1 Agustus 1992 SMEA Negeri Salatiga menempati gedung baru. Boyongan keluarga besar SMEA Negeri Salatiga beserta alat-alatnya dengan upacara yang dihadiri pula bapak Kakanwil Depdikbud Propinsi Jateng beserta ibu dan para pejabat setempat. Pada saat boyongan baru kelas I dan kelas II yang pindah kelokasi baru, adapun kelas III tetap diJl. Jend. A. Yani 14 Salatigha hingga akhir Maret 1993. gedung baru memiliki alat teori dan alat praktek yang lengkap terdiri dari ruangan teori dan praktek dan ruangan pertemuan serta laboratorium bahasa, dll. Dengan lengkapnya peralatan teori dan praktek, maka SMEA Negeri Salatiga dituntut untuk meningkatkan mutu pendidikan dan 40 menghasilkan tenaga siap pakai. Pada awal tahun 2000 jumlah peralatan praktik berupa komputer yang dapat digunakan untuk KBM hanya 10 unit, sehingga konsentrasi pada tahun ajaran tersebut adalah usaha untuk pengadaan komputer sebagai alat praktik siswa. Secara bertahap dari tahun ke tahun dimintakan sumbangan kepada orang tua siswa kelas I. Kepala Sekolah bersama 1 orang Wakil Kepala Sekolah di undang workshop di PPPG Jakarta selama 1 minggu, dan diminta memaparkan (melaporkan) bagaimana keadaan SMK 1 Salatiga meliputi kemampuan yang ada, tantangan, hambatan serta peluang. Berawal dari workshop pada tahun 2000 berlanjut pada tahun 2001 SMK 1 Salatiga diundang di Direktorat untuk angkatan I. Sekolah Standar Nasional berjumlah 40 SMK. Berdasar kesepakatan rapat staf pimpinan program keahlian Penjualan di sepakati untuk diangkat mewakili SMK 1 sebagai progran keahlian berstandar nasional. Asistensi manajemen sebanyak 3 kali selama tiga tahun berturutturut, yakni pada tahun 2001, 2002, dan 2003. petugas yang hadir adalah instruktur (Widya Iswara) program keahlian penjualan dari PPPG Sawangan Jakarta. Pada awal tahun pelajaran 2003-2004 Kepala Sekolah diundang ke Jakarta oleh Dir Dik Menjur untuk mengikuti workshop SMK Besar Se-Indonesia. Jumlah sekolah yang diundang pada tahap I tersebut 40 sekolah. Dari hasil kegiatan tersebut dapat di simpulkan bahwa saat itu Direktur Dikmenjur mengharap bagi SMK yang memungkinkan dilihat dari letak geografis bangunan, animo pendaftar serta fasilitas sarana- 41 prasarana agar dapat dikembangkan menjadi SMK Besar. Apabila Pemda setempat mendukung maka dari pusat disediakan dana Rp. 250.000.000,- ( Dua ratus lima puluh juta rupiah ) untuk tiap tahun selama tiga tahun berturut-turut. Pengembangan SMK 1 menjadi SMK Besar pada tahun pertama 2004-2005 menerima 10 kelas, terdiri dari Akuntansi 2 kelas, Administrasi Perkantoran 2 kelas, Penjualan 2 kelas, Tata busana 2 kelas, Tata Boga 2 kelas, dan Tata Kecantikan 1 kelas. Pada tahu kedua dan ketiga ( 2005-2006 dan 2006-2007) penerimaan Siswa baru sebanyak 12 kelas, masing-masing program keahlian 2 kelas, sehingga komposisi kelas saat ini, kelas III 10 kelas, kelas II 12 kelas dan kelas I 12 kelas, total kelas di SMK Negeri saat ini 34 kelas, adapun jumlah siswa 2. Visi dan Misi SMK N 1 Salatiga Visi SMK N 1 Salatiga adalah Menjadi SMK Berstandar Nasional yang menghasilkan lulusan yang Beriman, K ompeten dan Kompetitif serta berwawasan linkungan Sedangkan misi SMK N 1 Salatiga adalah : a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik b. Mendidik peserta didik menjadi warga Negara yang bertanggungjawab dan berkarakter c. Mendidik peserta didik, mampu menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan pengetahuan, lingkungan dan seni d. Mendidik dan melatih peserta didik memiliki ketrampilan sesuai kompetensi keahlianya 42 e. Menumbuhkan jiwa dan semangat wirausaha f. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan pendidikan 3. Tujuan SMK N 1 Salatiga adalah: a. Tujuan Umum 1) Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2) Menghasilkan lulusan yang sehat, cerdas, kreatif, mandiri, bertanggungjawab serta peduli terhadap lingkungan 3) Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, sebagian akal untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi b. Tujuan Khusus 1) Menghasilkan lulusan yang siap mengisi lapangan kerja di dunia usaha dunia industri sesuai dengan kompetensi keahlianya 2) Menghasilkan lulusan yang mampu memilih karier, ulet, dan gigih dalam kompetensi, mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja dan siap mengembangkan sikap professional pada kompetensi keahlianya 3) Menghasilkan lulusan yang memiliki jiwa dan semangat wirausaha 4. Keadaan Siswa, Guru dan Karyawan a. Peserta pendidikan dan latihan tahun 2011/2012 1) Jumlah rombongan belajar = 36 Kelas 2) Jumlah siswa = 1258 Siswa 43 a) Tingkat satu = 411 Siswa b) Tingkat dua = 409 Siswa c) Tingkat tiga = 432 Siswa b. Tenaga Pendidik = 105 Orang 1) Sarjana muda =1 Orang 2) Diploma 3 =4 Orang 3) Sarjana Kependidikan = 87 Orang 4) Sarjana non kependidikan =7 Orang 5) Pasca Sarjana =6 Orang c. Tenaga Administrasi dan Tata Laksana Rumah Tangga 1) Tata usaha =7 Orang 2) Penjaga malam =2 Orang 3) Perpustakaan =1 Orang 4) Teknisi =2 Orang 5) Satpam =1 Orang 6) Laboran =2 Orang 5. Sarana dan prasarana Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki adalah sebagai berikut : a. Ruang kepala sekolah 44 b. Ruang Administrasi c. Ruang Guru d. Ruang Tunggu e. KM/WC f. Ruang WKS g. Selasar h. Ruang Teori i. Lab. Komputer j. Lab. Bahasa k. Ruang multi media l. Perpustakaan m. Ruang BP n. Ruang UKS o. Toko Sekolah p. Aula q. Rumah Dinas r. Gedung Bengkel s. Mushola t. Pos Jaga u. Kantin Kejujuran 45 B. Penyajian Data 1. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa Kelas X Boga SMK N 1 Salatiga Tabel 3.1 Daftar Responden No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Nama Ajeng Normalasari Alfi Febriyanto Annisa Nilamsari P Apriliya Tri Munika Delia Supiansyari Devita Puspita Sari Dewi Kusuma Arafah Dina Tri Amalia Dyah Ayu Wijayanti Fitria Rahmawati Fitria Wahyu Ningrum Handika Adi P Intan Septiani Irya Dwi Pradna Paramitha Katrina Ajeng Pratiwi Kenny Novtiyastuti Lia Anggraeni Lorena Rosita Sari Maharani Nur Fauziyah Marcellina Deby Andrea Maria Rima Winanti Martha Dwi Kristanti Mira Santika Sari Novi Marina Putri Nurul Alfitasari Putri Fika Aprilia Rahayu Rina Tiningsih Risma Suci Destiani Ruth Apriliyanti Kelas/Jurusan Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 46 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 Siti Nurjanah Solekah Tanlis Dewi Kurnia Tyas Arumsari Uswatun Khasanah Wahyuningsih Abigail Meilani Sarjono Agung Widra W Amalia Ulfa Ariya Hidayah Ayu Enggar Pertiwi Ayu Widyastuti Basuki Rachmad Charlie Stevany Destyana Permata Isabita Dita Sebtyarini Evy Yulianita Fajriyatul Kholifah Hana Ariyana Linda Widyastuti Luk Luul Maa'sumah Marsha Ivana Eriawan Maurisa Giska Kurnia Rukmi Mazida Wardati Meidina Larasati Niken Saraswati Nurul Mila Anisa Putri Prima Audrylia Reni Saputri Santi Sartika Sarah Nur Afifah Septiana Ardiyanti Siti Nurlayla Siti Ulfa Marfuah Sofi Maulida Sri Rofiah Sutini Taufik Setiawan Wulan Novita Sari Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 47 2. Hasil Penelitian Melalui Angket Dalam hal ini hasilnya adalah diketahuinya data-data frekuensi dari beberapa variabel penelitian sebagai berikut : a. Hasil Angket Mengenai Persepsi Siswa Tentang Kepribadian Guru Tabel 3.2 Hasil Angket Mengenai Persepsi Siswa Tentang Kepribadian Guru No Nama Distribusi Jawaban Kelas a 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 AN AF ANP ATM DS DPS DKA DTA DAW FR FW HAP IS IDPP KAP KN LA LRS MNF MDA MRW MDK MSS NMP NA PFA RRT Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 5 2 4 4 4 5 2 4 6 8 7 4 8 6 5 5 6 6 7 3 2 5 8 3 6 7 7 b 4 5 4 5 4 3 6 3 3 2 2 4 2 2 4 4 3 2 2 5 5 4 2 4 3 1 1 c 1 3 2 1 2 2 2 3 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 3 1 3 1 2 2 48 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 RSD RA SN S TDK TA UK W AMS AWW AU AH AEP AW BR CS DPI DS EY FK HA LW LL M MIE MGKI MW ML NS NMA PPA RS SS SNA SA SN SUM SM SR S Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 7 4 7 6 6 7 5 6 1 3 6 6 6 2 3 5 1 7 2 4 4 4 6 3 6 5 7 6 9 4 6 7 6 7 5 6 6 6 6 3 4 1 3 3 2 4 3 7 5 3 3 4 6 5 4 7 2 6 4 5 5 3 5 2 3 3 3 1 6 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 49 67 68 TS WNS Boga 2 Boga 2 2 3 6 4 2 3 Dari tabel 3.2 di atas agar bisa dibaca dengan skor akan digunakan langkah langkah sebagai berikut : 1) Bila jawaban (a) diberi bobot nilai :3 2) Bila jawaban (b) diberi bobot nilai :2 3) Bila jawaban (c) diberi bobot nilai :1 Untuk lebih jelasnya kita lihat tabel dibawah ini : Tabel 3.3 Skor per item dari data persepsi siswa tentang kepribadian guru No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 a 5 2 4 4 4 5 2 4 6 8 7 4 8 6 5 5 6 6 Distribusi Jawaban b 4 5 4 5 4 3 6 3 3 2 2 4 2 2 4 4 3 2 Nilai c 1 3 2 1 2 2 2 3 1 1 2 2 1 1 1 2 3 2 Skor 1 15 8 1 24 6 10 3 19 12 8 2 22 12 10 1 23 12 8 2 22 15 6 2 23 6 12 2 20 12 6 3 21 18 6 1 25 24 4 0 28 21 4 1 26 12 8 2 22 24 4 0 28 18 4 2 24 15 8 1 24 15 8 1 24 18 6 1 25 18 4 2 24 50 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 7 3 2 5 8 3 6 7 7 7 4 7 6 6 7 5 6 1 3 6 6 6 2 3 5 1 7 2 4 4 4 6 3 6 5 7 2 5 5 4 2 4 3 1 1 3 4 1 3 3 2 4 3 7 5 3 3 4 6 5 4 7 2 6 4 5 5 3 5 2 3 3 1 2 3 1 3 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 - 21 4 1 26 9 10 2 21 6 10 3 19 15 8 1 24 24 4 0 28 9 8 3 20 18 6 1 25 21 2 2 25 21 2 2 25 21 6 0 27 12 8 2 22 21 2 2 25 18 6 1 25 18 6 1 25 21 4 1 26 15 8 1 24 18 6 1 25 3 14 2 19 9 10 2 21 18 6 1 25 18 6 1 25 18 8 0 26 6 12 2 20 9 10 2 21 15 8 1 24 3 14 2 19 21 4 1 26 6 12 2 20 12 8 2 22 12 10 1 23 12 10 1 23 18 6 1 25 9 10 2 21 18 4 2 24 15 6 2 23 21 6 0 27 51 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 6 9 4 6 7 6 7 5 6 6 6 6 2 3 3 1 6 3 2 3 2 3 2 3 3 2 6 4 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 3 18 6 1 25 0 27 2 29 12 12 0 24 18 6 1 25 21 4 1 26 18 6 1 25 21 4 1 26 15 6 2 23 18 4 2 24 18 6 1 25 18 6 1 25 18 4 2 24 6 12 2 20 9 8 3 20 Jumlah 1611 b. Hasil Angket Mengenai Sikap Tawadhu Siswa Tabel 3.4 Hasil Angket Mengenai Sikap Tawadhu Siswa No Nama Distribusi Jawaban Kelas a 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 AN AF ANP ATM DS DPS DKA DTA DAW FR FW HAP IS IDPP KAP Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 5 6 4 8 4 6 7 5 9 7 7 5 9 6 10 b 3 3 4 2 2 3 3 4 1 3 2 4 3 - c 2 1 2 4 1 1 1 1 1 1 - 52 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 KN LA LRS MNF MDA MRW MDK MSS NMP NA PFA RRT RSD RA SN S TDK TA UK W AMS AWW AU AH AEP AW BR CS DPI DS EY FK HA LW LL M MIE MGKI MW ML Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 1 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 3 4 8 9 6 8 6 9 9 6 7 8 7 6 8 7 7 4 4 7 4 8 8 8 8 5 7 7 3 8 6 9 8 7 10 6 8 9 10 5 4 2 1 2 2 4 1 4 2 2 3 2 2 3 2 4 4 3 1 2 2 2 2 4 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 1 - 2 2 2 1 1 2 1 2 2 5 1 1 4 2 1 2 - 53 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 NS NMA PPA RS SS SNA SA SN SUM SM SR S TS WNS Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 Boga 2 10 5 10 9 9 5 9 9 9 6 8 6 7 8 3 1 1 4 1 1 1 3 2 3 2 1 2 1 1 1 1 1 Dari tabel 3.4 di atas agar bisa dibaca dengan skor akan digunakan langkah langkah sebagai berikut : 1) Bila jawaban (a) diberi bobot nilai :3 2) Bila jawaban (b) diberi bobot nilai :2 3) Bila jawaban (c) diberi bobot nilai :1 Untuk lebih jelasnya kita lihat tabel dibawah ini : Tabel 3.5 Skor per item dari data sikap tawadhu siswa No 1 2 3 4 5 6 7 Distribusi Jawaban a b c 5 6 4 8 4 6 7 3 3 4 2 2 3 3 2 1 2 4 1 - Nilai Skor 3 2 1 15 6 2 23 18 6 1 25 12 8 2 22 24 4 0 28 12 4 4 20 18 6 1 25 21 6 0 27 54 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 5 9 7 7 5 9 6 10 3 4 8 9 6 8 6 9 9 6 7 8 7 6 8 7 7 4 4 7 4 8 8 8 8 5 7 7 4 1 3 2 4 3 5 4 2 1 2 2 4 1 4 2 2 3 2 2 3 2 4 4 3 1 2 2 2 2 4 2 3 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 5 1 1 - 15 8 1 24 27 2 0 29 21 6 0 27 21 4 1 26 15 8 1 24 27 0 1 28 18 6 1 25 30 0 0 30 9 10 2 21 12 8 2 22 24 4 0 28 27 2 0 29 18 4 2 24 24 4 0 28 18 8 0 26 27 0 1 28 27 2 0 29 18 8 0 26 21 4 1 26 24 4 0 28 21 6 0 27 18 4 2 24 24 4 0 28 21 6 0 27 21 4 1 26 12 8 2 22 12 8 2 22 21 6 0 27 12 2 5 19 24 4 0 28 24 4 0 28 24 4 0 28 24 4 0 28 15 8 1 24 21 4 1 26 21 6 0 27 55 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 3 8 6 9 8 7 10 6 8 9 10 10 5 10 9 9 5 9 9 9 6 8 6 7 8 3 2 2 1 2 2 2 2 1 3 1 1 4 1 1 1 3 2 3 2 1 4 2 1 2 2 1 1 1 1 1 Jumlah 9 6 4 19 24 4 0 28 18 4 2 24 27 2 0 29 24 4 0 28 21 4 1 26 30 0 0 30 18 4 2 24 24 4 0 28 27 2 0 29 30 0 0 30 30 0 0 30 15 9 2 26 30 0 0 30 27 2 0 29 27 2 0 29 15 8 1 24 27 2 0 29 27 2 0 29 27 2 0 29 18 6 1 25 24 4 0 28 18 6 1 25 21 4 1 26 24 2 1 27 1790 56 BAB IV ANALISIS DATA Setelah proses penggalian data yang dibutuhkan selesai, langkah selanjutnya adalah pengolahan data, yaitu mengolah data-data penelitian yang diperoleh dengan menggunakan metode angket. Proses analisa data ini meliputi tahapantahapan data untuk menggali data mengenai hal hal berikut 1. Untuk mengetahui persepsi siswa tentang kepribadian guru kelas X Boga SMK N 1 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014. 2. Untuk mengetahui sikap tawadhu siswa kelas X Boga SMK N 1 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014. 3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang kepribadian guru terhadap sikap tawadhu siswa SMK N 1 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus statistik product moment sebagai berikut : rxy N XY X Y N X X N Y Y 2 2 2 2 Keterangan : rxy = Koefisien korelasi X dan Y X = Persepsi Siswa Tentang Kepribadian Guru Y = Sikap Tawadhu Siswa 56 57 Adapun tahap-tahap analisis diuraikan sebagai berikut: A. Analisis Pendahuluan Langkah analisa data ini meliputi tahapan tabulasi data dan membuat tabel persiapan untuk analisis data. Dari pengolahan data penelitian berikut akan disajikan data hasil penelitian mengenai nilai-nilai variabel persepsi siswa tentang kepribadian guru (variabel X) dan sikap tawadhu siswa (variabel Y) dengan rumus sebagai berikut : P = F/N X 100% Keterangan : P = Prosentase perolehan F = Frekuensi mentah N = Jumlah total responden 1. Data Persepsi Siswa Tentang Kepribadian Guru Dari data nilai angket tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi untuk mengetahui nilai persepsi siswa tentang kepribadian guru di SMK N 1 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014. a. Data skor persepsi siswa tentang kepribadian guru Tabel 4.1 Distribusi angket Persepsi Siswa Tentang Kepribadian Guru No 1 Distribusi Jawaban a b c 5 4 1 Nilai 3 15 2 Skor 1 8 1 24 58 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 2 4 4 4 5 2 4 6 8 7 4 8 6 5 5 6 6 7 3 2 5 8 3 6 7 7 7 4 7 6 6 7 5 6 1 3 5 4 5 4 3 6 3 3 2 2 4 2 2 4 4 3 2 2 5 5 4 2 4 3 1 1 3 4 1 3 3 2 4 3 7 5 3 2 1 2 2 2 3 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 3 1 3 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 6 10 3 19 12 8 2 22 12 10 1 23 12 8 2 22 15 6 2 23 6 12 2 20 12 6 3 21 18 6 1 25 24 4 0 28 21 4 1 26 12 8 2 22 24 4 0 28 18 4 2 24 15 8 1 24 15 8 1 24 18 6 1 25 18 4 2 24 21 4 1 26 9 10 2 21 6 10 3 19 15 8 1 24 24 4 0 28 9 8 3 20 18 6 1 25 21 2 2 25 21 2 2 25 21 6 0 27 12 8 2 22 21 2 2 25 18 6 1 25 18 6 1 25 21 4 1 26 15 8 1 24 18 6 1 25 3 14 2 19 9 10 2 21 59 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 6 6 6 2 3 5 1 7 2 4 4 4 6 3 6 5 7 6 9 4 6 7 6 7 5 6 6 6 6 2 3 3 3 4 6 5 4 7 2 6 4 5 5 3 5 2 3 3 3 1 6 3 2 3 2 3 2 3 3 2 6 4 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 3 Jumlah 18 6 1 25 18 6 1 25 18 8 0 26 6 12 2 20 9 10 2 21 15 8 1 24 3 14 2 19 21 4 1 26 6 12 2 20 12 8 2 22 12 10 1 23 12 10 1 23 18 6 1 25 9 10 2 21 18 4 2 24 15 6 2 23 21 6 0 27 18 6 1 25 0 27 2 29 12 12 0 24 18 6 1 25 21 4 1 26 18 6 1 25 21 4 1 26 15 6 2 23 18 4 2 24 18 6 1 25 18 6 1 25 18 4 2 24 6 12 2 20 9 8 3 20 1611 b. Mencari lebar interval (i) untuk membuat kategori persepsi siswa tentang kepribadian guru 60 Tinggi =a Sedang =b Rendah =c Untuk mencari lebar interval menggunakan rumus sebagai berikut : i = (nilai tertinggi – nilai terendah) +1 k i = (29-19)+1 3 i = 11 3 i = 3,6 (dibulatkan 4) c. Menetapkan klasifikasi persepsi siswa tentang kepribadian guru 1) Untuk mencari kategori tinggi (27-29) P = F/N X 100% P = 6/68 X 100% P = 8,83 % 2) Untuk mengetahui kategori sedang (23-26) P = F/N X 100% P = 42/ 68 X 100% P = 61,76 % 3) Untuk mengetahui kategori rendah (19-22) P = F/N X 100 P = 20/68 X 100% P = 29,41% 61 Kemudian untuk dapat mengetahui tinggi rendahnya frekuensi dari persentase persepsi siswa tentang kepribadian guru bisa dilihat pada tabel berikut Tabel 4.2 Persentase persepsi siswa tentang kepribadian guru No 1 2 3 Interval 27-29 23-26 19-22 Kategori Tinggi Sedang Rendah Frekuensi 6 42 20 Persentase 8,83 % 61,76 % 29,41% Dari tabel di atas diperoleh bahwa 6 responden menilai kepribadian guru di SMK N 1 Salatiga tinggi, 42 responden menilai kepribadian guru di SMK N 1 Salatiga sedang, 20 responden menilai kepribadian guru di SMK N 1 Salatiga rendah 2. Data Sikap Tawadhu Siswa a. Data skor Sikap Tawadhu Siswa No a 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 5 6 4 8 4 6 7 5 9 7 7 Tabel 4.3 Distribusi angket Sikap Tawadhu Siswa Distribusi Nilai Jawaban b c 3 2 15 6 3 2 18 6 3 1 12 8 4 2 24 4 2 12 4 2 4 18 6 3 1 21 6 3 15 8 4 1 27 2 1 21 6 3 21 4 2 1 Skor 1 2 1 2 0 4 1 0 1 0 0 1 23 25 22 28 20 25 27 24 29 27 26 62 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 5 9 6 10 3 4 8 9 6 8 6 9 9 6 7 8 7 6 8 7 7 4 4 7 4 8 8 8 8 5 7 7 3 8 6 9 4 3 5 4 2 1 2 2 4 1 4 2 2 3 2 2 3 2 4 4 3 1 2 2 2 2 4 2 3 3 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 5 1 1 4 2 - 15 27 18 30 9 12 24 27 18 24 18 27 27 18 21 24 21 18 24 21 21 12 12 21 12 24 24 24 24 15 21 21 9 24 18 27 8 0 6 0 10 8 4 2 4 4 8 0 2 8 4 4 6 4 4 6 4 8 8 6 2 4 4 4 4 8 4 6 6 4 4 2 1 1 1 0 2 2 0 0 2 0 0 1 0 0 1 0 0 2 0 0 1 2 2 0 5 0 0 0 0 1 1 0 4 0 2 0 24 28 25 30 21 22 28 29 24 28 26 28 29 26 26 28 27 24 28 27 26 22 22 27 19 28 28 28 28 24 26 27 19 28 24 29 63 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 8 7 10 6 8 9 10 10 5 10 9 9 5 9 9 9 6 8 6 7 8 2 2 2 2 1 3 1 1 4 1 1 1 3 2 3 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 Jumlah 24 21 30 18 24 27 30 30 15 30 27 27 15 27 27 27 18 24 18 21 24 4 4 0 4 4 2 0 0 9 0 2 2 8 2 2 2 6 4 6 4 2 0 1 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 28 26 30 24 28 29 30 30 26 30 29 29 24 29 29 29 25 28 25 26 27 1790 b. Mencari lebar interval (i) untuk membuat kategori sikap tawadhu siswa Tinggi =a Sedang =b Rendah =c Selanjutnya peneliti membuat interval kategori dengan cara atau langkah-langkah sebagai berikut : i = (nilai tertinggi – nilai terendah) +1 k i = (30-19)+1 3 64 i = 12 3 i=4 c. Menetapkan klasifikasi sikap tawadhu siswa 1) Untuk mengetahui kategori tinggi (27-30) P = F/N X 100% P = 37/68 X 100% P = 54,41% 2) Untuk mengetahui kategori sedang (23-26) P = F/N X 100% P = 23/68 X 100% P = 33,82 % 3) Untuk mengetahui kategori rendah (19–22) P = F/N X 100 P = 8/68 X 100% P = 11,77 % Kemudian untuk dapat mengetahui tinggi rendahnya frekuensi dari persentase tentang sikap tawadhu siswa bisa dilihat pada tabel berikut Tabel 4.4 Persentase sikap tawadhu siswa No 1 2 3 Interval 29-30 27-28 25-26 Kategori Tinggi Sedang Rendah Frekuensi 37 23 8 Persentase 54,41 % 33,82 % 11,77 % 65 Dari tabel di atas diperoleh bahwa 37 responden memiliki sikap tawadhu tinggi, 23 responden memiliki sikap tawadhu sedang, 8 responden memiliki sikap tawadhu rendah. B. Analisis Uji Hipotesis Analisis uji hipotesis digunakan untuk menganalisis tentang ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang kepribadian guru terhadap sikap tawadhu siswa SMK Negeri 1 Salatiga maka data yang diperoleh akan dianalisis. Adapun dalam menganalisis data tersebut penulis akan menggunakan teknik korelasi product moment yang rumusnya sebagai berikut Rumus product moment: rxy N XY X Y N X X N Y Y 2 2 2 Keterangan: rxy : Koefisienkorelasi x : skor variable x y : skor variabel y x2 : kuadrat x y2 : Kuadrat y xy : jumlah hasil perkalian x dan y N : Jumlah sampel yang diteliti 2 66 Langkah selanjutnya menyiapkan table kerja untuk mencantumkan koefisien antara variabel X (persepsi siswa tentang kepribadian guru) dan variabel Y (sikap tawadhu siswa). untuk mencari koefisien korelasi antara variabel pertama dan kedua. Tabel 4.5 Tabel kerja koefisien variabel x dan y No. Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 X Y X2 Y2 X.Y 24 19 22 23 22 23 20 21 25 28 26 22 28 24 24 24 25 24 26 21 19 24 28 20 25 23 25 22 28 20 25 27 24 29 27 26 24 28 25 30 21 22 28 29 24 28 26 28 29 26 576 361 484 529 484 529 400 441 625 784 676 484 784 576 576 576 625 576 676 441 361 576 784 400 625 529 625 484 784 400 625 729 576 841 729 676 576 784 625 900 441 484 784 841 576 784 676 784 841 676 552 475 484 644 440 575 540 504 725 756 676 528 784 600 720 504 550 672 754 504 532 624 784 580 650 67 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 25 25 27 22 25 25 25 26 24 25 19 21 25 25 26 20 21 24 19 26 20 22 23 23 25 21 24 23 27 25 29 24 25 26 25 26 23 26 28 27 24 28 27 26 22 22 27 19 28 28 28 28 24 26 27 19 28 24 29 28 26 30 24 28 29 30 30 26 30 29 29 24 29 29 625 625 729 484 625 625 625 676 576 625 361 441 625 625 676 400 441 576 361 676 400 484 529 529 625 441 576 529 729 625 841 576 625 676 625 676 529 676 784 729 576 784 729 676 484 484 729 361 784 784 784 784 576 676 729 361 784 576 841 784 676 900 576 784 841 900 900 676 900 841 841 576 841 841 650 700 729 528 700 675 650 572 528 675 361 588 700 700 728 480 546 648 361 728 480 638 644 598 750 504 672 667 810 750 754 720 725 754 600 754 667 68 63 64 65 66 67 68 Jumlah 24 25 25 24 20 20 1611 29 25 28 25 26 27 1790 576 625 625 576 400 400 38563 841 625 784 625 676 729 47618 696 625 700 600 520 540 42572 Dengan melihat tabel kerja koefisien di atas dapat diketahui ∑X = 1611 ∑Y = 1790 ∑X2 = 38563 ∑Y2 = 47618 X.Y = 42572 Untuk mengetahui persentase pengaruh persepsi siswa tentang kepribadian guru terhadap sikap tawadhu siswa dapat digunakan rumus product moment: N XY X Y rxy N X X N Y Y 2 2 2 2 (68)(42572) – (1611) (1790) rxy = √{(68 x 38563)-( 1611)2}{(68 x 47618)-( 1790)2 } rxy = 2894896 – 2883690 √{(2622284-2595321)(3238024-3204199) 69 rxy = 11206 √ (26963)(33825) rxy = 11206 √912023475 rxy = 11206 30199,72 rxy = 0,371 C. Pembahasan Setelah data berhasil di uji dengan menggunakan teknik product moment dan diperoleh rxy sebesar 0,371. Kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan r tabel dengan jumlah 68 siswa dengan menggunakan taraf signifikasi 5% diperoleh nilai = 0,235 analisis data yang diperoleh dari rumus product moment menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel x dengan y pada siswa SMK Negeri 1 Salatiga tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini terbukti karena rxy lebih besar dari pada r tabel (r product moment) yaitu sebesar 0,371 yang mana dengan N: 68 diperoleh nilai r pada pada tabel dengan taraf signifikan 5% sebesar 0,235 Artinya ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang kepribadian guru terhadap sikap tawadhu yang mempunyai indikasi pengaruh persepsi siswa tentang kepribadian guru terhadap sikap tawadhu pada siswa kelas X Boga SMK Negeri 1 Salatiga tahun pelajaran 2013/2014. Sehingga hipotesis dapat diterima. 70 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pokok masalah dalam penulisan skripsi dan penelitian di lapangan, serta analisis data dari hasil penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Persepsi siswa tentang kepribadian guru di SMK N 1 Salatiga, berdasarkan analisis data diperoleh bahwa 6 responden dengan persentase 8,83 %, menilai kepribadian guru di SMK N 1 Salatiga tinggi, 42 responden dengan persentase 61,76 % menilai kepribadian guru di SMK N 1 Salatiga sedang, 20 responden dengan persentase 29,41 % menilai kepribadian guru di SMK N 1 Salatiga rendah 2. Sikap tawadhu siswa SMK N 1 Salatiga, berdasarkan analisis data diperoleh bahwa 37 responden dengan persentase 54,41 % memiliki sikap tawadhu tinggi, 23 responden dengan persentase 33,82 % memiliki sikap tawadhu sedang, 8 responden dengan persentase 11,77 % memiliki sikap tawadhu rendah. 3. Nilai ro adalah 0,371 dan rt adalah 0,235, karena nilai ro yang diperoleh lebih besar dari nilai rt, pada taraf signifikan 5% , maka nilai r yang diperoleh adalah signifikan. Artinya ada korelasi atau ada pengaruh yang positif antara persepsi siswa tentang kepribadian guru terhadap sikap tawadhu siswa kelas X Boga SMK N 1 Salatiga. 70 71 B. Saran Berdasarkan temuan dari hasil penelitian, maka beberapa saran yang perlu penulis sampaikan, yaitu : 1. Sebagai guru hendaknya mencerminkan contoh yang baik dan memiliki kepribadian yang baik sehingga menjadi teladan agar lebih dipatuhi oleh siswanya, selain itu kepribadian guru sangat penting dalam pembentukan sikap siswa salah satunya sikap tawadhu siswa. 2. Siswa hendaknya dapat menerapkan sikap tawadhu, karena dengan sikap tawadhu akan membawa siswa menuju kedalam kesuksesan yang di inginkan. 72 DAFTAR PUSTAKA Arikunto,Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Azwar,Saefuddin. 2007. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Baharuddin. 2007. Psikologi Pendidikan (Refleksi Teoritis terhadap Fenomena). Yogyakarta: Ar Ruzz Media. Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka cipta. Fajri, Em Zul., & Ratu Aprilia Senja. 2009 . Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Difa Publisher. Gulo, Dali. 1982. Kamus Phsychologi. Bandung: Tonis Hadi, Sutrisno. 1987. Metodelogi Reseach I. Yogyakarta : Yayasan Penerbitan UGM, Harum,Akhmad.2011.Persepsi.Fromhttp://bukunnq.wordpress.com/2011/04 23/persepsi, 06 Mei 2012. Ilyas, Yunahar. 2007. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: LPPI. Mahanani, Ayusita. 2011. Buku Pintar Pendidikan dan Latihan Profesi Guru. Yogyakarta: Araska. Mulyasa, E. 2011. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Rosda. Nina.2012.Persepsi,From:http://myoretoret.blogspot.com/2012/11/persepsi. html, 03 Mei 2014. 73 Purwanto, Ngalim. 1987. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Karya. Rahmat,Jalaluddin. 2003. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya. Roqib, Moh. 2009, Kepribadian Guru; Upaya Mengembangkan Kepribadian Guru yang Sehat di Masa Depan. Purwakerto : Stain Purwokerto Press. Rusdi. 2013. Ajaibnya Tawadhu dan Istiqamah. Yogyakarta: Sabil. Saleh, Abdurrahman dkk. 2004. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta: Prenada Media. Sobur, Alex. 2009. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka setia. Soemanto, Wasty.1990. Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Suparlan. 2005. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta : Hikayat Publishing. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikam. Bandung.: Alfabeta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Walgito, Bimo. 2002. Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta : Andi Offset. Lampiran 3 RIWAYAT HIDUP L Nama 2. Tempat dan Tanggal lahir 3- Jenis kelamin 4. Warga Nega& 5. Agama 6. Alamat Ahmad Rijalul Umami Kab.Semarang , 30 April 1992 Laki-laki Indonesia Islam Dsn. Sejambu Ds. Kesongo Rt.04 Rw. 05 Kec-Tuntang Kab. Semarang 7. Riwayat Pendidikan: a. TK PertiwiKesolgo b. c. SD Negeri Kesongo 3 SMP Negeri 2 Tuntang d. MrlN datatlga Tahun 1997-1998 l ahun 1999-2004 Tahun 2005-2007 'l ahun 20OE-201 0 8. Pengalaman Organisasi a. b, Tahun 2006 Tahun 2006 g. Wakil Ketua Osis SMP N 2 luntang Ketua Pramuka SMP N 2 Tuntang Wakil Bendaham HMI Cabang Salatiga Komisariat Walisongo Sekretaris Umum HMI cabang Salaliga Komisariat Walisongo Anggota LPM Dinamika Sekretaris Umum HMI Cabarg Salatiga Komisariat Walisongo Anggota Senat Mahasiswa STAIN Tahun 2013 h. Salatiga Bendahara Umum LDMI HMI Cabang c. d. e. i Salatiga Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benamya- Salatiga, 06 Agustus 2014 Umami NIM:llll0073 DAFTAR NILAI SKK N&na Nim : Abmad Rijslul ; lll100?3 ' Nama kegiatan OPti-ati.usi Nalar Kritr No OPAX I Umtmi Junrsan : Tarbiyah hosdi :PAI Keterangan Nilai Pgsetta 3 Peserta 3 Peserta 3 Panitia 3 Peserta 3 Panitia 3 Panitia l Panida 3 Paritia 1 15 Maret 2012 P€s€rta 3 tS M"i ZO\Z Pesetta 2 22 Juni 201I Peserta 2 Pes€rta 2 Pes€rta 2 Peserta 3 Peserta 2 Tanggal Agustus 2010 t8 Mahasiswa: Upaya Mengawal Perubahan Banesa ke Arah Y94q!![${]Q!!$) 2 xbtrobe. zoto -seprc-letzoto ga"ic TrainiDg Lf t 'Mewujudkan Mahasiswa Islami Yang ldeal Delni l ffi Terwujudnya I&der Yang Militstr 4 5 t"lortt z0l t 22 Juli 201I ;::*:E;;;" 6 'l -zl28 Agustus 201 I .lp A K rHlvt lr Seminar Keperempuanan " Jilbsb Perspe|(nl ^ ^^-- ,r^- c^"i.r't rroHATI-HMI) Seninar p"naiaiUn " Meouju Penddrxsn yang ldeal" Training Senior Course (SC) lie-Jateng otn 8 0l!!ll-------._=-- 9 Otrotet 2g le ZOt t Dei.be, 201t I I0Fe.bnwi 2012 DIY'Transformasi Nilai-nilai Pengkaderan Menuju KomPetisi Pendidik Yang l0 B€*uatit8s" GMI) oan luUlic lteuriog " I\4*iogkatkan KepeKssn Transparansi Kinerja l,embaga Menuju rSF.MAl ll B€dah Buku "Sang Maha-s€galanya r r---:-.^r e^-^ lroLo-s.icwe" (HMI) t2 ^-.-"h" ffi ffi Etila Proresi r"gutua" tsrell,I Sal8tiga) Pnktikum Konput€r Multlm€dra (s r Ar$ IJ Sslatiga) Grind Launching dsn Diskusr PublK Generasi Muda Terhadap Fenomena - relan r: L^.- c.l.ri-. r6s!5* IFGMPSl ruv/Arur ur ^u6 P".ktiku- P"ttt"ut"tt Jenaz8h (Sl AIN Salatiga) 0 Februsri 20 I 2 - - l4 l6 I MarEt 2ol2 -1312 Juli 2012 l? Septernber 2012 t'l l8 Basic Training LK I "Membangun Paradigma M8h&siswa yang Berintelektual dan Berjiwa Nasionalis Rcligius dalam Penatjud8n bsao Paripuma" (HMl) Training Of Traincr D€sair Komunitasi Visual ( Kementrian Pariwisata dan Ekonomr 3 Desember 2012 Panitia 3 8 Desember 2012 Pes€rta 3 Masa Bakti Tahutl Pengurus 3 2013 05 Febmari 2013 Panitia l l8 Februari 2013 Peserta l 23 Februari 2013 Peserta Periode 20i3-2014 P€ngurus l 13 Mei 2013 Pes€na 2 Panitia l 05 November 20 I 3 Panitia l 29 Des€mbsr 2013 Pemateri 2 l5 Marct 2014 Panitia 3 KEatif Republik Indonesia) 19 20 2l 22 Penguus Senat Mahssiswa STAIN Salatiga Persyssn Dies Natalis HMI ke 66 "66 Tahun HMI Untuk Umat Islam dan Bangsa Indonesia"fiMI) Folto* Up Mtsston iIMI "M€mbangu Kader HMI vanc Militan" (HMI) ffi Nasiotul ' Ksp.mimpio-l dao vasa Depatr Bangsa" (HMI) _ HMI Cabong Sslati88 Komisarist 23 Pengrrnrs 24 Wslisongo B"dah n,,ku "Sholat Ngebut Bikin Benjut" /HMt) afUar fetuarga Besar HMI Komisariat Wal isongo-Meraj ut Ukiuwah Memrrrkokoh Kebersamaan "(HMI) Gratis (HMI) n "gob"r"n s€dah Film'Tatrah Suga lkt8nya" '(HMD Tokoh Nasional Sffitenana 'Komitlen Politik lslam dalam M€oat8 Arah Ma-sa Depatr Bangsa Indonesia" (LDMI-PB 25 Sarasetran 26 eurti-S-"ia 2'l 28 I I Oktober 2013 HMI) 't8 Jumlah Salatiga, 6 M€i 2014 Mengetalui, . 19741212 199903 I 003 LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI AH.!:lA.Q.....8\ J.4.!.\.{ !,... NAIW{ IW{I{ASISWA . NIM ....\\\. 1.q...q.]]... PEMBIMBING ...Q.q.. JUDUL .. !sn.q 5.,'h.... A:.4i6,h...Y' rr ..Fe!4.:. ..X.. . I i... : e. -tar .. PARAF CATATAN PEMBIMBING 1t 9'hu 1 lhq i. !r :i.!:r.. ..!:* d!:*... .51:.* t....... ru Q ggL. ..5.Y. f .. N959.L... 1...5*.{*sr.. tl.+...4 e i r.rre4 ISI KONSULTASI TANGCAL r:{A *r*1r... f srgr.Ei.. St*a ..Tgstl tg.. . .V.v(.r.| .. 9..*r-.,r.. .. NO ll l^)r" k-!tA" '{ 1^'Ah': \ ltl ytr!/^%t* x,ffffi\;,, W1 a/4.U2'h "l fr-bW^"*- , \44/4Ut/., lu a4/t(uL' ,t lt",!, \tv&t6^, lJ* al l'll ,r,,'r, ^ (7,i1, + o,Etl'" ;Qlit\&41/c!^ 1"'Y-%,q s '? -1art fua t.t,> n, ( Vlb 2,kl,l"'nlrds.ut 6t* t .q. s' & 1t4i; k4(?t; d^s9!//4 &.CeV-.ll Sb r, t ,t,4 I CATATAN: SETIAP KONSULTASI LEMBAR INI HARUS t r: -8 to,t Vdfn. V4v^: dtt tu!,yh,4r, DIBAWA , QtbL".-S - Wt\v'6"\./+ k\"r{^{q"t '6 ''n'q k&t,t,>rtS, fL-B'tb'\ 4'L' t1fultu^ Jr' '- PEMBIMBING \ex- N4f di wrur lrl I I Ll'l .tl"t' rqros,$Ks*...A,4,ryt,, t' $$dl?, r\i'lo\ t *t oe)