tentang kepribadian guru teriiadap sikap tawadhu pada siswa kelas

advertisement
PENGARUH PERSEPSI SISWA
TENTANG KEPRIBADIAN GURU
TERIIADAP SIKAP TAWADHU PADA SISWA
KELAS X BOGA SMK NEGERI I SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2OI3I2OI4
SKRIPSI
Diajukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd,I.)
Oleh
AHMAD RIJALUL UMAMI
NIM
III
IOO73
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STI]DI PENDIDIKAII AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGf,RI
STAIN SALATIGA
2014
ii
@
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI ACAMA ISLAM NEGERT (STAIT9
SALATIGA
Jl. Stadion 0-l Phonc (0298) 323706 Satatiga 50221
Wibsite
Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.
DOSEN STAIN SALATIGA
NOTA PEMBIMBING
Lamp:4eksemplar
Hal : Naskah shipsi
Saudara Ahmad Rijalul Urnami
Kepada:
Yth. Ketua STAIN Salatiga
Di Salaliga
As sal amualai htm. Wr. Wb.
Setelah kami meneliri dan mengadakan perbaikan sep€rlunya" maka
bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara
;
Nama
:
AHMAD RIJALUL UMAMI
NIM
:
lll
Jurusar/
Progdi
Judul
10073
: Tarbiyah / pendidikan Agama Islam
:PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG
KEPzuBADIAN GURU TER}IADAP SIKAP
TAWADHU PADA SISWA SMK NEGERI I
SAIATICA TAHUN PELAJARAN 2OI3/20I4
Dengan ini kami mohon skripsi saudam ters€but diatas supaya segera
dimuoaqosahkan.
Demikian agar menjadi p€rhati8n.
llassalqmualqihrm Wr. W.
Salatiga" 13 Agustus 2014
Pembimbirg
lrll
Dra.Siti Asdiqoh. M.Si.
NIP. 19680812 199403 2 003
lu
KEMf,NTERIAN AGAMA
SEKOLAII TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
Jl. Strdiotr 03 Phone (0298) 323706 S.htigr 50?2f
SKRIPSI
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANC KEPRIBADIAITI GURU
TERHADAP SIKAP TAWADHU PADA SISWA KELAS X BOGA
SMK NEGERI
I SALATIGA TAHUN PELAJARAN
2OT3IIOI4
DISUSUN OLf,H
AHMAD RIJALUL UMAIi{I
NIM :
lll
100?3
Telah dipertabankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan
Tarbiyah PAI, Sekolah Tinggi Agama Islsm Negeri (STAIN) Salaiga pada
tanggal 19 S€tr€mber 2014, dat\ telah dinyatakan m€m€nuhi syarat guna
mempemleh gelar ssrjana Sl tcpendidikan Islam.
Susuanan Panitia Ujian
Ketua Penguji
Acbmad Maimuq M.Ag.
Sekretaris Penguji
Drs.Djoko Sutopo
Penguji I
Rasimin, S.Pdl., M.Pd.
Penguji
ll
Penguji IU
Dra-Lilik Sriyanti, M.Si.
Dra.Siti Adiqoh, M.Si.
September 20 I 4
AIN Salatiga
70112 t99203
KEMENIERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NECERI (STAIN)
SALATIGA
Jl. Strdion 03 Pbone (0298) 3?-1705 Srhtiga g)721
@
Wibsite : www.stainsalatiqa-ac.id Email : [email protected]
DEKLARASI
Ssya yang bertanda tangan dibawah
ini;
NaIna
Ahmad Rijalul Umami
NIM
lll10073
Jurusan
Tarbiyah
Program Studi
Pendidikan Agama Islam
Dengar penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti moryata&an bahwa
skipsi ini
beDar-benar mentpaksn hasil karya saya s€ndiri, bukan
jiplakan atau
ksrya tulis oralg lain. Pendapat atau lemuan orang lain yurg terdspat dalam
skipsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkur kode etik ilmiah..
Demikian dekla.ssi ini dibual oleh p€nulis untuL dspat dimaklumi.
Salatiga 20 Juli 2014
llt
10073
M0TT0
';fi,Ai,tt it'L:-,t GVt
Sli ;.rt"oW
Kalokanlah: Sesunggahnya sembqhyngkr,, ibadat*u, hAapha dan molihu
hanyalah antuk AUah, Tuhsn sern sla alam.(Q.S
Al-A!'rsm ryot
4YAKIN USAHA SAMPAI"
162)
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skipsi ini unn*:
1.
Alraarhum ayahku Bapak Ghufion Edy yang selalu memberi anhar"kasih
sayang, bimbingan dan motivasi kctikr masih hidup.
2.
Ibuku Maryatul Kiptiyah yang selalu sabar merawat, mendidikkrl
memberikan kasih sayang, motivasi d8n dukunSan sanpai saat ini
3. Keluarga besarku yaitu kakak-kakak kandungku
Rina, Mbk
Nila
(Mbk Id4 Mbk Elvi, Mbk
Mas Napik, dan Mbk Dian) yang selalu memberi dukungan
moril
Keluarga besar dan teman-teman seperjuanganku
di Himpurun
lslun (IMI) yaitu Pak hadi, Mbak Tq Pak shine, Pak
Mahasiswa
Pen, Mbek
Bibal! Said, Tathul, Pak Rolet, Pak Fauzy, Pak lswan, Dek
Nid4Mbk
trly,
Dek Fifi,
Shokif, Didikdan keluarga besar HMI Cabarg Salatiga lainnya, yang selalu
memberikanku semangat berjuarg dan selalu menemaniku di saat s€dih dan
duka ke{ika di kampus
5.
Teman-temanku
di
kampus yaitu kelas PAI
ts
angkatan tahun 2010,
kelompok PPL, kelompok KKN, dan teman lainnya di S]AIN Salatiga.
vii
KATA PDNGANTAR
Asslamu'aloihn Wr. Wb
D€ngan menyebut nsma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji dan ryukur senantiasa pcnulis haturkan kcpada Allah SWT. Atas
segala lirnpahan rahnat d8n hidayah-Nya, s€hinggs p€nulis dapst dib€rikan
kernudrhan dalam menyelesaitan skripsi
tcrcr.rrah kcpada
ini'
Shalau/al serta salEm semoga
Rtsulullah SAW, kehurg!, sahabat dart
PEra
pcngihn sctianya
Skipsi ini dibuat untuk memenuhi peEysr.tan Suna utuk memperoleh
gelar kes.dantan dslam llmu Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) SElaliga" Deogan selesainya skipsi ini tidak lupa peoulis menguapkaa
terima kasih yang sedalsm{aLmnys kepada :
I
.
2.
Bapak
Ih. Rshmt Hariyadi, M.Pd., selaku ketus STAIN Salatiga
Bapak Rasiurin, S.Pd.l., M.Pd. , selaku ketuE proSratn dtldi Pendidifsn
Agama lslam (PAI).
3. lbu Ih&
Siti Adiqoh,M.Si., sebsgsi
d,os€n pembimbing
slripsi yang
telah deogan ithlas meocurahksn pikirsi dao tenagaoya serts
peogorbanan waknmya dalam upaya menrbimbing penulis untuk
menyelesaikan tugas ini.
4,
Bapak dan lbu Dos€n serta karyawan STAIN Salatiga ysng tclah
banysk membstltu dalam Fnyelesaisn skripsi ini.
vlll
6.
Bspak dan ibu s€rta saudara-sadaraku di rumah yang t€lah mendoakan
dan membantu dalam bentuk mated untuk membiayai penulis dalam
rnenyelesaikan
shdi di STAIN Salatiga dengan penuh kssih sayalg
dsn kesabaran.
Harapan penulis, s€moga anal baik dari beliau mendapatkan balasan yang
s€timpal dan mendapatkan ridho Allah SWT.
Akhimya dengan hrlisan
ini
sernoga bisa bermanfaat
bagi
khususnya dan para pembaca umurnnya.
Yassolamu' alqi tum WL Wb
Salatigs, 20 Juli 2014
lx
penulis
ABSTRAK
Ahmrd Rljdul Um.mi (NIM.
lll l0
073). Pengaruh Persepsi Siswa tentang
Kepribadian Curu terhadlp Sitap Tawedhu frad! Siswa Kelas X Boga Smk Negeri I
Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014.
Krtr kuNi: Keprib.dirn Guru, Sikrp Trwrdhu
Latar b€lak ng penelitian ini bertolak pada kepribadian guru yang mempunyai
kepribadian baik yang t€rce.min dari sikap, perkataan, dan perilaku ketika di lingkungan
sekolah maupun m.syarakat, sehingga dari kepribadiannya tersebut dapet ngnjadikan
siswa secan langsung maupun tidak langsung meniru atau mencontoh dari kepribadian
guru tersebul karena siswa harnpir setiap hai mengarhati kepribadian gurunya ketika
belejar berlangsung maupun ketika benemu dilingkung$ sekolah. Sehingea drri
kepribadian 8uru yang baik te.sebut dapat mempengaruhi sikap yang baik pula pada
siswa. Salah satu sikap baik pada siswa adalah sik6p tawadhu atau rendah hsti, dari sikap
tawadhu atsu rendah hati tersebut siswa alan tunduk,patuh, dan l.aat terhadap pe.intah
atau pemturan yang ada. Hasil survei sementara penulis yang terdapat di lokasi,
kep.ibadian guru di s€kolah sudah cukup baik tetapi sikap tawadhu siswa r€ndah.
Rumusan masalal dalam penelitian ini adalah; l) Bagaimana persepsi siswa
tent&g kepribadian guru di SMK N I Salatiga lel.s X Boga tahun p€lajaran 2013/2014
?, 2) Bagaimana sikrp tawadhu siswa di SMK N I Sllatiga kelas X Boga tshun pelajaran
201312014?,3) Adak
pengaruh persepsi siswa tentang kepribadian guru terhadap
sikap tawadhu siswa di SMK N I Salatiga kelas X Boga tahun pelajaran 2013/2014?.
Tujuan dari peneliti.n ini adalah;l) Mengeuhui peFepsi siswa tentrng k€p.ibadi.n guru
di SMK N I Salatiga kelas X BoSa tahun pelajar.n 2013,2014, 2) MerSelahui sikap
tawadhu pada siswa di SMK N I Salatiga kelas X Bogn tahun p€lajalan 2013/2014,3)
MenSetahui penganh persepsi siswa tent ng kepribsdian guru teriadap sikap tawadhu
psda siswa di SMK N I Salatiga kelas X Boga tahun pel.jaran 20t32014. Penelitian ini
h
menggunakan m€todc luantitatif. Subj€k pen€litien sebanyak 6E respondeo.
Pengumpulan data menggmalan inslrumen kuesioner yang berbentuk argket untuk
menj.ring data persepsi sisw! tentang kepribadian guru d.n d.ta sikap tawadhu sis*a.
Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menff,Jin*Nr producl moment.
Dari analise data yang dilakukan didapatkan hasil: l) Pe.s€psi siswa tentang
kepribadian guru di SMK Negeri I Salatig4 yang termssuk dalam kategori tinggi (A)
sebanyak 6 sisws atau t,t3 7o, sedang (B) s€banyak 42 sisw! atau 61,76 7o, dan rendalr
(C) s€bany.l 20 siswa atau 29,41 %. Sikap tswadhu sisws SMK Neg€ri I Salstiga"
temasuk dalam kategori tin88i (A) s€banyak 3? siswa atau 54,41 %, sedang (B)
s€baryak 23 siswa atau 31,t2 %, dan rend.h (C) sebanyak t siswa at u 11,77 %.3) sda
Pengaruh yang signifikan altara pers€psi siswa t€ntang kepribadian guru terhadap sikap
tawadhu siswa SMK Negeri I Salatiga. BerdasarloD analisis datr, ada pengaruh yang
signifikan antara persepsi siswa tentang kepribadian guru t€rfiadap sikap ta*adhu pada
sisw& hal ini dibuktikrn dengan ro = 0,371, kemudian dikonsultasikan denSlr hergo r
table pad& tarsf 57o (0,235) , artiny. berdasa*cn tdlbel t product momer, ro lebih b€sar
atau same dengan rt. Maka dapat disimpulkar bahwa persepsi siswa tentsng kepribadran
gulu berpenganh signifikan terhadap sikap tawadhu pada siswa kelas X Boga SMK
Negeri I Salatiga tahun pelajaran 20132014.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......
i
HALAMAN BERLOGO .......,
ll
HALAMAN NOTA PEMBIMBINC..,...,....
lll
HALAMAN PENGESAHAN,...,.....,.....,....
iv
DEKLARASI............
vi
vii
PERSEMBAHAN
KATA PENCANTAR
A8STRAK...............
x
DAFTAR ISI
xl
DAFTAR TABEL.....
xiii
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Lalar B€lakang Masalah...
I
B.
Rumusan Masalah
3
C.
Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Penelitian..
E. Kegunaan Penelitian.
Definisi Opemsional,
5
G. Metode Penelitian................
8
H. Sistematikr Penulisan Skip6i.......................
ll
xl
BAB
II
KAJTAN PUSTAKA
A.
Persepsi..............
B.
Kepribadian Guru
l8
C.
Sikap Tawadhu...
25
D.
Pengaruh Pers€psi Siswa rentsng Kepribadian Guru
terhadap Sikap Tawadhu Siswa.....................................
BAB
III
33
LAPORAN TIASIL PENELITIAN
A.
Ganbaran Lokasi dan Objek Penelitian.
B.
Penyajian Data Hasil Penelitian............
45
BAB TV ANALISIS DATA
A.
B.
C.
BAB
V
57
Analisis Pendahuluan
Analisis Uji Hipotcsis................................
65
69
Pembahasan.........
PENUTTJP
A.
Kesimpulan.,...,,..
70
B.
Saran-saran..........
7l
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN.LAMPIRAN
xii
DAFfAR TAREL
Tabel
l.l
Kepribadian Guru .....
09
Tabel
1.2
Sikap Tawadhu Siswa
l0
Tabcl
3.1
D8n8r Responden......
46
Tabel
3.2
Hasil Angket Mengenai Pers€psi Siswa tentang
Kepribadian Guru.....
Tabel
3.3
48
Skor Per ltem dari Dala Pcrs€psi Siswa tentang
Kepribadian Guru
.....
....,.................... 50
Tabel 3.4
Hasil Angket M€ngenai Sikap Tawadhu psda Siswa".......... 52
TEb€l 3.5
Skor Per ltsm d8ri Data SikEp Tawadhu pada Siswa.......... 54
Tabel
Distdbusi Angket Pers€psi Siswa tentang
4.1
Kepribodian
Guru......
......................... 58
Guru....... 62
Tabf.l 4.2
Perscntas€ Persepsi Siswa tentang Kspribodian
T8b€l
4.3
Distribusi Angka Sikap Tawadhu pada Siswa"...-...-..---..--. 62
Tabel 4.4
Persentase Sikap Tawadhu Siswa".............,.......................... 65
Tab€l 4.5
Tab€l Kerja Kocfisisn VsriEbel
xlll
X
dan
Y .......................... 67
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru dalam lingkungan sekolah merupakan salah satu komponen
terpenting dalam proses berjalannya suatu pendidikan karena guru sendiri
adalah seseorang yang terjun secara langsung dalam membimbing, mengajar,
dan mengevaluasi peserta didik dalam proses belajar mengajar.
Dalam
menjalankan tugas sebagai seorang pendidik, guru harus mempunyai
kompetensi.
Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan (Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ).
Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional
(Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
pasal 10 ayat 1). Salah satu kompetensi Guru yang terpenting dan mendasar
dalam mempengaruhi perilaku peserta didik adalah kompetensi kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta
didik, dan berakhlak mulia. Pribadi Guru memiliki andil yang sangat besar
1
2
terhadap keberhasilan pendidikan, khususnya dalam kegiatan pembelajaran
(Standar Nasional Pendidikan Pasal 28 ayat 3 butir b).
Kegiatan dalam pembelajaran, kepribadian guru menjadi sorotan
peserta didik. Kepribadian guru dapat terlihat dari segi perkataan dan perilaku
dari guru itu sendiri. Kepribadian guru hampir setiap hari dapat diperhatikan
seorang peserta didik, sehingga peserta didik mempunyai persepsi sendiri
terhadap kepribadian gurunya.
Persepsi adalah tanggapan langsung atas sesuatu (Fajri dan Senja
2001: 470). Tanggapan adalah mereaksi stimulus dengan membangun kesan
pribadi yang berorientasi kepada pengamatan masa lalu, pengamatan masa
sekarang, dan harapan masa yang akan datang (Soemanto, 1990 :24). Dari
persepsi dan tanggapan tersebut peserta didik secara langsung maupun tidak
langsung dapat mencontoh atau meniru perilaku gurunya yang baik maupun
yang buruk. Perilaku yang baik itu salah satunya adalah sikap tawadhu.
Tawadhu adalah sikap merendahkan diri kepada Allah dan orang lain
serta memosisikan sebagai pihak-pihak yang perlu dihormati (Rusdi,
2013:33). Salah satu contoh sikap tawadhu terhadap orang lain kalau dalam
lingkungan sekolah adalah sikap siswa terhadap guru yang dapat menghargai,
menghormati, mematuhi, dan memuliakannya.
Survei awal yang dilakukan oleh penulis, guru di SMK Negeri 1
Salatiga kepribadiannya cukup baik, tetapi sikap tawadhu siswanya masih
rendah. Untuk kepribadian guru hal ini dapat dilihat dari keseharian mereka
seperti dalam penampilannya yang cukup sopan, ketika sedang berjalan
3
bertemu dengan orang lain dalam lingkungan sekolah sering tegur sapa
dengan disertai senyuman, dalam penyampaian materi juga dengan tutur kata
yang baik, disiplin ketika memulai pembelajaran, dan tekun dalam beribadah.
Sedangkan sikap tawadhu siswanya yang masih rendah dapat dilihat
kurangnya patuh siswa-siswi untuk mematuhi perintah gurunya, dalam
bergaul masih banyak yang membeda-bedakan, dan kurangnya tegur sapa
yang dilakukan siswa-siswi kepada orang yang belum kenal ketika di dalam
lingkungan sekolah.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin meneliti persepsi siswa
terkait dengan kepribadian guru dalam pembentukan sikap tawadhu siswa.
Namun dalam hal ini penulis membatasi ruang lingkup pembahasan yang
hanya terfokus pada “PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG
KEPRIBADIAN GURU TERHADAP SIKAP TAWADHU PADA SISWA
KELAS X BOGA SMK NEGERI 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN
2013/2014”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana persepsi siswa tentang kepribadian guru di SMK N 1Salatiga
kelas X Boga tahun pelajaran 2013/2014 ?
2. Bagaimana sikap tawadhu pada siswa di SMK N 1 Salatiga kelas X Boga
tahun pelajaran 2013/2014?
4
3. Adakah pengaruh persepsi siswa tentang kepribadian guru terhadap
sikap tawadhu pada siswa di SMK N 1 Salatiga kelas X Boga tahun
pelajaran 2013/2014 ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui persepsi siswa tentang kepribadian guru di SMK N 1
Salatiga kelas X Boga tahun pelajaran 2013/2014.
2. Mengetahui sikap tawadhu pada siswa di SMK N 1 Salatiga kelas X
Boga tahun pelajaran 2013/2014.
3. Mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang kepribadian guru terhadap
sikap tawadhu pada siswa di SMK N 1 Salatiga kelas X Boga tahun
pelajaran 2013/2014.
D. Hipotesis Penelitian
Peneliti memiliki anggapan dasar bahwa ada pengaruh positif persepsi
siswa tentang kepribadian guru terhadap sikap tawadhu pada siswa, artinya
semakin baik persepsi siswa tentang kepribadian guru maka semakin baik
sikap tawadhu pada siswa kelas X boga SMK Negeri 1 Salatiga.
E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki tujuan secara teoritis dan
praktis.
5
1. Tujuan Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan bagi pengembangan pendidikan pada umumnya, dan secara
khusus sekolah, dalam hal ini adalah guru agama.
2. Tujuan Praktis
Penelitian ini akan memberikan manfaat bagi guru dan siswa,
diantaranya sebagai berikut :
a. Menyebarluaskan informasi dan masukan mengenai pentingnya
seorang guru harus memiliki kepribadian yang baik.
b. Sebagai calon pendidik, maka pengetahuan dan pengalaman selama
mengadakan penelitian dapat ditransformasikan kepada peserta didik
pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
c. Bagi lembaga pendidikan dapat menjadi pertimbangan dan wawasan
baru bahwa pentingnya kepribadian guru dalam membentuk sikap
tawadhu siswa.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah pengertian dalam memahami judul
penelitian, perlu ditegaskan beberapa istilah dalam judul di atas, yaitu :
1. Pengertian Persepsi Siswa tentang Kepribadian Guru
a. Persepsi Siswa
Persepsi adalah sebagai proses seseorang menjadi sadar akan
segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indra-indra yang
dimilikinya (Gulo ,1982:207).
6
Siswa adalah peserta didik laki-laki maupun
perempuan
yang menimba ilmu di suatu sekolah menengah kejuruan.
Jadi dari definisi diatas persepsi siswa adalah pandangan atau
tanggapan dari peserta didik terhadap sesuatu yang dapat dilihat
melalui indranya ketika di dalam lingkungan sekolah.
b. Kepribadian Guru
Kepribadian (personality) sesungguhnya berasal dari kata
Latin: persona. Kata pesona (Personality) berubah menjadi satu
istilah yang mengacu pada gambaran sosial tertentu yang diterima
oleh individu dari kelompok atau masyarakatnya, kemudian individu
tersebut diharapkan bertingkah laku berdasarkan atau sesuai dengan
gambaran sosial yang diterimanya (Sobur, 2009:299).
Guru adalah manusia yang memiliki kepribadian sebagai
individu , kepribadian guru, seperti halnya kepribadian individu pada
umumnya terdiri atas aspek jasmaniah, intelektual, sosial, emosional,
dan moral.
Dari definisi di atas dapat di garis bawahi bahwa persepsi siswa
tentang kepribadian guru adalah pandangan atau tanggapan dari peserta
didik terhadap perilaku atau kepribadian guru yang dapat dilihat melalui
indranya ketika di dalam lingkungan sekolah.
Indikator kepribadian guru antara lain :
a. Keramahan
b. Kejujuran
7
c. Kerendah hatian
d. Suka memberi nasihat
e. Kedisiplinan
f. Keadilan
2. Pengertian Sikap Tawadhu
Sikap adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang
(Purwanto,1987: 141).
Secara etimologi, kata tawadhu berasal dari kata wadh’a yang
berarti merendahkan, serta juga berasal dari kata “ittadha’a” dengan arti
merendahkan diri. Disamping itu, kata tawadhu juga diartikan dengan
rendah terhadap sesuatu. Sedangkan secara istilah, tawadhu adalah
menampakan kerendahan hati kepada sesuatu yang diagungkan. Bahkan,
ada
juga
yang
mengartikan
tawadhu
sebagai
tindakan
berupa
mengagungkan orang karena keutamaannya, menerima kebenaran dan
seterusnya (Rusdi, 2013:15).
Indikator sikap tawadhu adalah:
a. Berbicara santun
b. Rendah hati
c. Suka menolong
d. Patuh terhadap nasihat guru
e. Rajin belajar
f. Dalam berpakaian dia rapi dan sederhana
8
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif.
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah
cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk
penelitian, Metode ini disebut sebagai metode positifistik, karena telah
memenuhi kaidah ilmiah yaitu kongkrit, obyektif, terukur, rasional, dan
sistematis, dan dikatakan kuantitatif karena data penelitian berupa angkaangka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2010:13).
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Salatiga dan
penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli, terhitung
mulai tanggal 01 Mei 2014 sampai dengan 01 Juni 2014.
3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh subjek penelitian atau dengan kata lain
populasi adalah semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang
diperoleh dari sampel digeneralisasikan (Hadi, 1977:86).
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa SMK N 1 Salatiga
kelas X Boga tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 68 siswa yang
terdiri atas kelas X Boga 1 berjumlah 35 dan kelas X Boga 2 berjumlah 33
siswa.
9
4. Metode Pengumpulan Data
Agar
penelitian
sesuai
yang
diharapkan
maka
penulis
menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu ;
a. Metode Angket
Teknik angket yakni suatu metode yang melalui pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
(Arikunto,1998:188). Metode ini penulis gunakan untuk mencari data
tentang persepsi siswa tentang kepribadian guru dan sikap tawadhu
siswa kelas X boga SMK Negeri 1 Salatiga.
b. Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk menghimpun informasi penelitian
seperti; profil sekolah, sejarah, visi misi sekolah, keadaan guru dan
siswa, dan sejumlah informasi lain yang menunjang penelitian ini.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah butir-butir pertanyaan
dalam angket sesuai dengan indikator masing-masing variabel :
a.
Variabel kepribadian guru (X)
Tabel 1.1
Kepribadian Guru
Variabel
Indikator
Kepribadian Guru 1. Keramahan
2. Kejujuran
3. Kerendah hatian
4. Suka memberi
nasihat
5. Kedisiplinan
6. Keadilan
Jumlah Soal
Item Angket
1,2
3
4,5
6
7,8
9,10
10
10
b.
Variabel Sikap tawadhu (Y)
Tabel 1.2
Sikap Tawadhu
Variabel
Sikap Tawadhu
Indikator
1. Berbicara santun
2. Rendah hati
3. Suka menolong
4. Patuh terhadap nasihat
guru
5. Rajin belajar
6. Dalam berpakaian dia
rapi
Jumlah Soal
Item Angket
1,2
3
4,5
6,7
8
9,10
10
6. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah yang ditempuh untuk menganalisis data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui variasi masing-masing variabel, digunakan teknik
analisis dengan rumus :
P =
F
N
X 100 %
Keterangan:
P = Angka Presentase
F = Frekuensi masing – masing variabel
N = Jumlah respoden
b. Untuk mengetahui persentase pengaruh kedua variabel dan menguji
hipotesis yang telah diujikan, digunakan analisis product moment
Persentase frekuensi chi kuadrat dengan rumus :
rxy 
N  XY   X  Y 
N  X   X  N  Y   Y  
2
2
2
2
11
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi X dan Y
X
= Kepribadian guru
Y
= Prestasi belajar siswa
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Skripsi ini akan disusun dalam lima bab yang secara sistematis dapat
dijabarkan sebagai berikut :
BAB I
: Pendahuluan
Meliputi : latar belakang, penegasan istilah, rumusan
masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesis penelitian,
metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II
: Kajian Pustaka
Meliputi teori–teori yang berhubungan dengan variabel
yaitu : persepsi, kepribadian guru, sikap tawadhu dan pengaruh
persepsi siswa tentang kepribadian guru terhadap sikap tawadhu
siswa.
BAB III
: Laporan Hasil Penelitian
Meliputi gambaran umum lokasi penelitian, yang
mencakup
sejarah
berdirinya
lokasi,
sarana
prasarana
pendidikan, struktur organisasi, keadaan guru, keadaan siswa,
hasil data siswa antara kepribadian guru dan Sikap Tawadhu.
12
BAB IV
: Analisis Data
Dalam hal ini penulis berusaha menganalisis data tentang;
1. Persepsi siswa tentang
kepribadian guru di SMK N 1
Salatiga kelas X Boga tahun pelajaran 2013/2014
2. Sikap tawadhu siswa kelas X Boga SMK Negeri 1 Salatiga
tahun pelajaran 2013/2014.
3. Pengaruh persepsi siswa tentang kepribadian guru terhadap
sikap tawadhu siswa kelas X Boga SMK N 1 Salatiga tahun
pelajaran 2013/2014.
BAB V
: Penutup
Meliputi : kesimpulan dan saran
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Persepsi
1. Pengertian persepsi
Persepsi adalah tanggapan langsung atas sesuatu (Fajri dan Senja
2001: 470). Tanggapan adalah mereaksi stimulus dengan membangun
kesan pribadi yang berorientasi kepada pengamatan masa lalu,
pengamatan masa sekarang, dan harapan masa yang akan datang
(Soemanto, 1990 :24). Persepsi adalah pengalaman tentang objek,
peristiwa,
atau
hubungan-hubungan
yang
diperoleh
dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan (Rahmat, 2003: 51).
Persepsi seseorang merupakan proses aktif yang memegang
peranan, bukan hanya stimulus yang mengenainya tetapi juga individu
sebagai satu kesatuan dengan pengalaman-pengalamannya, motivasi serta
sikapnya yang relevan dalam menanggapi stimulus. Individu dalam
hubungannya dengan dunia luar selalu melakukan pengamatan untuk
dapat
mengartikan
rangsangan
yang
diterima
dan
alat
indera
dipergunakan sebagai penghubungan antara individu dengan dunia luar.
Agar proses pengamatan itu terjadi, maka diperlukan objek yang diamati
alat indera yang cukup baik dan perhatian merupakan langkah pertama
sebagai suatu persiapan dalam mengadakan pengamatan. Persepsi dalam
arti umum adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang akan
13
14
membuat respon bagaimana dan dengan apa seseorang akan bertindak
(Walgito,2002: 87).
Dari definisi persepsi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
persepsi merupakan suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi,
mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi dan
pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian menafsirkannya untuk
menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
Faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Saleh (2004:119)
adalah :
a. Perhatian yang selektif
Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak
sekali rangsang dari lingkunganya. Meskipun demikian ia tidak
harus menanggapi semua rangsang yang diterimanya untuk itu
individu harus memusatkan perhatian pada rangsang-rangsang
tertentu saja, sehingga obyek gejala lain tidak akan tampil ke muka
sebagai obyek pengamatan.
b. Ciri-ciri rangsang
Rangsang yang bergerak diantara yang diam akan lebih
menarik perhatian, demikian juga rangsang yang paling besar
diantara yang kecil, yang kontras latar belakangnya dan intensitas
rangsangnya paling kuat.
15
c. Nilai dan kebutuhan individu
Seorang seniman mempunyai pola dan cita rasa yang berbeda
dalam pengamatannya dibanding yang tidak seniman, anak-anak dari
golongan ekonomi rendah melihat koin lebih besar dari pada anak
anak orang kaya.
d. Pengalaman dahulu
Pengalaman-pengalaman
terdahulu
sangat
mempengaruhi
bagaimana seseorang mempersepsikan dunianya. Cermin bagi kita
tentu bukan barang baru, akan tetapi lain halnya bagi orang-orang
mentawai di pedalaman siberut di pedalaman Irian.
Faktor lain yang juga mempengaruhi persepsi adalah perhatian,
perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat
indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indera
yang lain (Rahmat, 2003:52).
Dari beberapa faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa pada
dasarnya persepsi dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal
individu. Faktor internal dipengaruhi oleh karakteristik individual seperti:
sikap, minat, kepentingan, pengalaman dan harapannya. Sedangkan
faktor eksternal dipengaruhi oleh objek atau sasaran persepsi atau
stimulus itu sendiri dari faktor situasi.
3.
Pengaruh persepsi dalam membuat penilaian tentang individu lain
Dalam mempersepsikan individu lain
aplikasi yang paling
relevan dalam perilaku organisasi adalah Teori Atribusi. Teori atribusi (
16
teori hubungan) mengemukakan bahwa ketika mengobservasi perilaku
seorang individu, kita berupaya untuk menentukan apakah perilaku
tersebut disebabkan secara internal atau eksternal. Perilaku yang
disebabkan secara internal adalah perilaku yang diyakini dipengaruhi
oleh kendali pribadi seorang individu. Sedangkan perilaku yang
disebabkan secara eksternal disebabkan oleh akibat dari sebab-sebab luar,
maksudnya individu tersebut dianggap terpaksa berperilaku demikian
karena situasi, misalnya seseorang terlambat datang karena kecelakaan.
Dalam teori atribusi menurut Stephen Robbin dan Timothy A
Judge terdapat tiga faktor penentu, yakni :
a. Perbedaan atau kekhususan; menerangkan apakah seseorang
memperlihatkan perilaku berbeda dalam situasi yang berbeda pula.
b. Konsesus; apabila semua individu yang menghadapi situasi serupa
merespon dengan cara yang sama.
c. Konsistensi; dalam tindakan-tindakan individu apakah individu
tersebut selalu merespon dalam cara yang sama secara terus
menerus.
(http://bukunnq.wordpress.com/2012/03/04/persepsi/
diakses pada tanggal 3 Mei 2014 )
Atribusi sangat mempengaruhi dalam persepsi seorang individu.
Atribusi merupakan cara seseorang dalam menentukan penilaian terhadap
orang lain. Faktor yang dapat menentukan penilaian terhadap orang lain
yaitu adanya perilaku orang tersebut yang berbeda dalam situasi yang
berbeda, ketika menghadapi situasi yang sama melakukan sesuatu atau
17
merespon dengan cara yang sama dan tindakan individu tersebut yang
selalu sama dalam merespon atau melakukan sesuatu.
4.
Cara-cara singkat yang digunakan dalam menilai individu lain
Menurut Makmuri Muchlas dalam menginterprestasikan dan
mempersepsikan apa yang dikerjakan orang lain, terkadang kita
diharuskan menempuh cara-cara singkat untuk menilai orang lain. caracara tersebut antara lain:
a. Persepsi Selektif ; merupakan persepsi di mana orang-orang
mengitrprestasikan secara selektif apa yang mereka lihat berdasarkan
kepentingan, latar belakang, pengalaman dan sikap mereka.
b. Proyeksi;
kecendrungan
untuk
menghubungkan
karakteristik-
karakteristik diri sendiri dengan individu lain, dalam menilai orang
lain kita beranggapan bahwa mereka menyerupai/ mirip dengan kita.
c. Stereotip; ketika menilai seseorang berdasarkan persepsi tentang
kelompok dimana dia tergabung.
d. Efek Halo; membuat sebuah gambaran umum tentang seseorang
individu berdasarkan sebuah karekteristik, seperti kepandaian,
keramahan,
dll.(
myoretoret.blogspot.com/2012/11/persepsi.html
diakses pada tanggal 03 Mei 2014)
Seseorang dalam menilai individu dengan singkat berawal dari
melihat sikap seorang individu, menghubungkan sikap orang lain dengan
dirinya, mempersepsikan dengan melihat lingkungan individu tersebut
18
dan akhirnya membuat sebuah kesimpulan atau gambaran umum
penilaian terhadap orang lain.
B. Kepribadian guru
1. Pengertian Kepribadian Guru
Kepribadian (personality) sesungguhnya berasal dari kata Latin:
persona. Kata persona (Personality) berubah menjadi satu istilah yang
mengacu pada gambaran sosial tertentu yang diterima oleh individu dari
kelompok atau masyarakatnya, kemudian individu tersebut diharapkan
bertingkah laku berdasarkan atau sesuai dengan gambaran sosial yang
diterimanya (Sobur, 2009:299).
Menurut Koentjaraningrat menyebut kepribadian juga berarti ciri
ciri watak seorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya
suatu identitas sebagai individu yang khusus (Sobur, 2009:301).
Kepribadian menurut Theodore M. Newcomb diartikan sebagai
organisasi sikap-sikap (predispositions) yang dimiliki seseorang sebagai
latar belakang terhadap perilaku. Kepribadian menunjuk pada organisasi
sikap-sikap seseorang untuk
berbuat,
mengetahui,
berpikir dan
merasakan secara khususnya apabila dia berhubungan dengan orang lain
atau menanggapi suatu keadaan. Karena kepribadian merupakan
abstraksi individu dan kelakuannya sebagaimana halnya dalam
masyarakat dan kebudayaan, maka ketiga aspek tersebut mempunyai
19
hubungan yang saling pengaruh mempengaruhi satu dengan lainnya
(Roqib, Moh. 2009:15).
Istilah guru berasal dari bahasa India yang artinya orang yang
mengajarkan tentang kelepasan dari sengsara. Dalam tradisi agama
Hindu, guru dikenal sebagai „maharesi suru‟, yakni para pengajar yang
bertugas untuk menggembleng para calon biksu di bhinata panti (tempat
pendidikan bagi para biksu)(Suparlan, 2005: 11).
Guru yaitu semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab
untuk membimbing dan membina anak didik, baik secara individual atau
klasikal, di sekolah maupun luar sekolah. Dari beberapa definisi tentang
guru dapat diambil kesimpulan guru adalah seseorang yang bertanggung
jawab mengajar, membimbing, dan membina anak didik di sekolah
maupun luar sekolah (Djamarah,2000:31-32).
Dari pengertian diatas dapat diambil garis besarnya bahwa
kepribadian guru adalah ciri-ciri perliku dan watak yang dimiliki oleh
seorang guru yang mana guru tersebut harus dapat menjaga perilakunya
sehari-hari karena guru merupakan sosok yang dijadikan panutan bagi
siswa-siswinya dan masyarakat sekitar. Guru merupakan sosok yang
berilmu yang mempunyai wawasan yang luas sehingga kepribadian
seorang guru dapat dinilai baik dan sebagai panutan bagi siswa-siswinya
dan masyarakat sekitarnya.
20
2. Faktor yang mempengaruhi kepribadian guru
Faktor yang mempengaruhi kepribadian guru sama halnya dengan
faktor yang mempengaruhi kepribadian secara umumnya. Menurut
Purwanto dalam Baharuddin (2007: 223) mengemukakan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi kepribadian ada empat, yaitu:
a. Faktor biologis
Faktor biologis adalah faktor yang berhubungan dengan
keadaan jasmani, dan sering pula disebut faktor fisiologis, seperti
keadaan genetik, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, kelenjarkelenjar urat syaraf, dan sebagainya. kita tahu bahwa keadaaan
jasmani setiap orang sejak dilahirkn telah menunjukan adanya
perbedaan-perbedaan, hal ini dapat kita lihat pada setiap bayi yang
baru lahir, ini menunjukan bahwa sifat-sifat jasmani yang ada pada
setiap orang ada yang diperoleh dari keturunan dan ada pula yang
merupakan pembawaan anak/orang itu masing-masing, kedaan fisik
tersebut memainkan perananan penting pada kepribadian seseorang.
b. Faktor sosial
Faktor sosial yang dimaksud disini adalah masyarakat yakni
manusia-manusia lain disekitar individu yang bersangkutan termasuk
juga ke dalam faktor sosial adalaha tradisi-tradisi, adat istiadat,
peraturan-peraturan, bahasa dan sebagainya yang berlaku di
masyarakat itu. Sejak dilahirkan anak telah mulai bergaul dengan
orang-orang disekitarnya dengan lingkungan yang pertama adalah
21
keluarga dan perkembangan anak.
Peranan keluarga sangat
menentukan bagi pembentukan kepribadian.
c. Faktor kebudayaan
Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri
masing-
masing orang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan
masyarakat dimana seorang itu dibesarkan. Beberapa aspek
kebudayaan
yang
sangat
mempengaruhi
perkembangan
dan
pembentukan kepribadian antara lain :
1) Nilai-nilai (values)
Di dalam setiap kebudayaan terdapat nilai-nilai hidup
yang dijunjung tinggi oleh manusia-manusia yang hidup dalam
kebudayaan itu. untuk dapat diterima sebagai anggota suatu
masyarakat, kita harus memiliki kepribadian yang selaras
dengan kebudayaan yang berlaku di masyarakat itu.
2) Pengetahuan dan ketrampilan
Tinggi rendahnya pengetahuan dan ketrampilan seseorang
atau sesuatu masyarakat mencerminkan pula tinggi rendahnya
kebudayaan masyarakat itu. makin tinggi kebudayaan suatu
masyarakat makin berkembang pula sikap hidup dan cara
kehidapnya.
3) Adat dan tradisi
Adat dan tradisi yang berlaku di suatu daerah, disamping
menentukan nilai-nilai yang harus ditaati oleh anggota-
22
anggotanya, juga menentukan pula cara-cara bertindak dan
bertingkah laku yang akan berdampak pada kepribadian
seseorang.
4) Bahasa
Disamping
faktor-faktor
kebudayaan
yang
telah
diuraiakan diatas, bahasa merupakan salah satu faktor yang
menentukan ciri-ciri khas dari suatu kebudayaan, betapa erat
hubungan bahasa dengan kepribadian manusia yang memiliki
bahasa merupakan alat komunikasi dan alat berfikir yang dapat
menunjukan bagaimana seseorang itu bersikap, bertindak dan
bereaksi serta bergaul dengan orang lain.
Faktor-faktor yang terdapat di atas terdapat ada tiga faktor yang
dapat mempengaruhi kepribadian adalah fakor biologis, faktor sosial dan
faktor kebudayaan. Dari beberapa faktor tersebut dapat dibedakan
menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal
adalah faktor yang dapat mempengaruhi dari keadaan individu sendiri
yang mana dalam diri individu terdapat adanya jasmani dan rohani,
seorang yang mempunyai jasmani dan rohani yang baik akan membentuk
kepribadian yang baik juga, jika dihubungkan dengan kepribadian guru,
guru akan berkepribadian yang disiplin, ramah, tidak mudah marah, dan
mengajar dengan tenang jika kondisi jasmaninya sehat dan keadaan
rohaninya tidak dalam kondisi terganggu dengan adanya masalah. Faktor
eksternal adalah faktor yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang
23
dari luar individu yaitu lingkungan dan kebudayaan. Lingkungan yang
terbiasa terikat dengan individu adalah lingkungan keluarga, masyarakat,
sekolah, dan kerja, lingkungan yang baik akan membentuk kepribadian
yang baik juga, jika dihubungkan dengan kepribadian guru, guru akan
mempunyai kepribadian yang penyayang, sopan santun, dan ramah jika
guru tersebut mempunyai lingkungan yang dapat mendukung sikap
tersebut karena pada umumnya individu itu mudah meniru perilaku orang
lain, sedangkan kebudayaan juga dapat mempengaruhi kepribadian guru,
kebudayaan yang terjadi di dalam masyarakat yang berupa nilai,
pengetahuan, adat, dan bahasa, guru harus juga melakukan kebudayaan
tersebut agar dapat diterima masyarakat, sehingga dari kebudayaan
tersebut kepribadian guru akan terbentuk secara otomatis.
3. Ciri-ciri kepribadian guru
Ciri-ciri kepribadian guru adalah sebagai berikut :
a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, social, dan
kebudayaan nasional
1) Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan, agama,
suku, ras, adat istiadat, daerah asal, dan gender.
2) Bertindak sesuai agama, hukum, dan norma sosial yang berlaku di
masyarakat, serta kebudayaan nasional.
b. Menampilkan diri sebagai pribadi jujur, berakhlak mulia, teladan bagi
peserta didik dan masyarakat
1) Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi.
24
2) Berperilaku yang mencerminkan ketaqwaan dan akhlak mulia,
3) Berperilaku yang layak diteladani peserta didik dan masyarakat
sekitar.
c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif,
bijaksana, dan berwibawa.
1) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil
2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan
berwibawa.
d. Menunjukan etos kerja, tanggung jawab tinggi, rasa bangga menjadi
guru dan percaya diri
1) Menunjukan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi
2) Bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri
3) Bekerja secara mandiri dan professional
e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru
1) Memahami kode etik profesi guru
2) Menerapkan kode etik profesi guru
3) Berperilaku sesuai kode etik profesi guru (Mahanani, 2011:51-52)
Ciri-ciri kepribadian guru pada intinya guru harus dapat
menjalankan perintah dari agama dan peraturan yang telah ditetapkan
pemerintah, dan tidak melakukan hal yang dilarang oleh agama dan
peraturan pemerintah, serta tidak bertentangan dengan norma-norma yang
berlaku di lingkungannya.
25
C. Sikap Tawadhu
1. Pengertian sikap tawadhu
Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpikir, perpersepsi, dan
merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukanlah
perilaku, tetapi lebih merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan
cara tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap bisa berupa orang, benda,
tempat, gagasan, situasi, atau kelompok. Dengan demikian, pada
kenyataannya, tidak ada istilah sikap yang berdiri sendiri (Sobur,
2009:361).
Secara etimologi, kata tawadhu berasal dari kata wadh’a yang
berarti merendahkan, serta juga berasal dari kata “ittadha’a” dengan arti
merendahkan diri. Disamping itu, kata tawadhu juga diartikan dengan
rendah terhadap sesuatu. Sedangkan secara istilah, tawadhu adalah
menampakan kerendahan hati kepada sesuatu yang diagungkan. Bahkan,
ada
juga
yang
mengartikan
tawadhu
sebagai
tindakan
berupa
mengagungkan orang karena keutamaannya, menerima kebenaran dan
seterusnya (Rusdi, 2013:15).
Dari beberapa definisi diatas sikap tawadhu adalah sikap yang
menampakan kerendahan hati kepada sesuatu yang diagungkan.
2. Dalil-dalil yang menjelaskan tentang tawadhu
Di dalam Al-Qur‟an tidak ditemukan kata istilah yang menunjuk
langsung pada kata tawadhu. Akan tetapi, yang disebutkan adalah
beberapa kata yang memiliki kesamaan arti dan maksud sama dengan
26
kata tawadhu itu sendiri, seperti kata rendah diri, merendahkan, atau
rendahkanlah, tidak sombong, lemah lembut, dan seterusnya.
Berikut merupakan firman Allah yang terdapat di dalam Al-Qur‟an
tentang perintah untuk tawadhu
a. Perintah untuk Bertawadhu ketika Berdoa
          
      
Artinya:
“Katakanlah: Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari
bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan
rendah diri dengan suara yang lembut (dengan mengatakan:
"Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan Kami dari (bencana) ini,
tentulah Kami menjadi orang-orang yang bersyukur".( QS. AlAn‟am [6]: 63 )
Dari dalil tersebut dijelaskan bahwa seseorang yang
mendapatkan suatu cobaan atau ujian diperintahkan untuk berdoa
dengan merendahkan diri dan dengan suara lembut, yang dimaksud
randah diri diatas adalah bermakna positif yaitu rendah hati atau juga
bisa disebut dengan tawadhu.
b. Perintah untuk Bertawadhu kepada Orang Tua
         
  
27
Artinya:
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka
keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu
kecil". (QS. Al-Isra‟ [17]: 24)
Dari ayat ini dijelaskan bahwa seseorang diperintahkan
untuk merendahkan hatinya kepada kedua orang tua, yang mana
orang tua telah mendidik seseorang tersebut dari kecil hingga
dewasa.
c. Perintah untuk Bertawadhu kepada Orang Lain
       
  
Artinya:
214. “dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang
terdekat,
215.dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang
mengikutimu, Yaitu orang-orang yang beriman.” (QS. AsySyu‟araa [26]: 214-215)
Dalam ayat ini menjelaskan yaitu perintah agar dapat
merendahkan hati atau bertawadhu terhadap orang lain. Salah satu
sikap tawadhu dengan orang lain adalah menyapa ketika bertemu
atau berpapasan.
d. Perintah untuk Bertawadhu dalam Memohon
         
 
28
         
    
Artinya:
42. “dan Sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada
umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka
dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya
mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan
diri.
43. Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan
tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada
mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan syaitanpun
Menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka
kerjakan.” (QS.Al-An‟aam [6]: 42-43).
Sikap rendah diri, rendah hati, atau tawadhu yang tersirat
dalam ayat tersebut adalah sikap tawadhu pada saat kita memohon
kepada Allah. Pada ayat ini, Allah Swt juga memerintahkan kepada
umat manusia agar berdoa dengan hati tawadhu dalam keadaan apa
saja.
e. Perintah untuk Bertawadhu dalam Berdzikir
         
      
29
Artinya:
“Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan
merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan
suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu Termasuk
orang-orang yang lalai.“ (Q.S. Al-A‟raaf [07]:205)
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa diperintahkan ketika
berdzikir dan berdoa kepada Allah Swt dengan rendah hati, suara
yang pelan, tenang, serta tidak mengeraskan suara kita seakan-akan
Allah Swt tidak pernah mendengar apa yang kita minta.
Dari
beberapa
ayat
diatas
menjelaskan
bahwa
Allah
memerintahkan kepada umatnya untuk dapat melakukan sikap tawadhu
terhadap Allah Swt dan sesama manusia. Sikap tawadhu terhadap Allah
Swt ketika berdzikir, memohon, dan berdoa dengan cara suara yang
pelan, sungguh-sungguh, tenang dan dengan perasaan takut, sedangkan
sikap tawadhu terhadap sesama manusia yaitu merendahkan hatinya
dengan patuh, berkata lemah lembut,dan sopan santun terhadap orang
yang lebih tua yaitu seperti orang tua, guru, dan orang-orang yang lebih
tua.
3. Faktor yang membentuk sikap tawadhu
Tawadhu adalah satu bentuk budi pekerti yang baik, hal ini bisa
diperoleh bila ada keseimbangan I‟tidal antara kekuatan akal dan nafsu.
Faktor-faktor pembentuknya adalah:
30
a. Bersyukur
Bersyukur dengan apa yang kita punya karena itu adalah dari
Allah, yang dengan pemahamannya tersebut maka tidak pernah
terbesit sedikitpun dalam hatinya kesombongan dan merasa lebih
baik dari orang lain.
b. Riya
Lawan ikhlas adalah riya, yaitu melakukan sesuatu bukan
karena Allah, tetapi karena ingin dipuji atau karena pamprih lainnya.
Kita harus menjauhi riya atau bersusaha mengendalikan diri untuk
tidak menampakan kelebihan yang kita miliki kepada orang lain.
Karena itu juga yang akan membuat kita jadi sombong dan tinggi
hati.
c. Sabar
Menahan diri dari segala sesuatu yang tidak di sukai karena
mengharap ridho Allah. Atau bersabar dalam segala cobaan dan
godaan yang berusaha mengotori amal kebaikan kita, apalagi di saat
pujian dan ketenaran mulai datan dan menghampiri kita, maka akan
merasa sulit bagi kita untuk tetap menjaga kemurnian amal sholeh
kita, tanpa terbesit adanya rasa bangga di hati kita.
d. Hindari sikap takabur
Lawan dari sikap tawadhu adalah takabur atau sombong, yaitu
sikap menganggap diri lebih, dan meremehkan orang lain. Kita harus
bisa menghindari sikap takabur, karena sikapnua itu orang sombong
31
akan menolak kebenaran, kalau kebenaran itu datang dari pihak yang
statusnya dianggap lebih rendah dari dirinya.
e. Berusaha mengendalikan diri untuk tidak menampakan kelebihan
yang kita miliki kepada orang lain (Ilyas, 2007:123).
Agar kita dapat membentuk sikap tawadhu‟ dalam diri kita
seharusnya kita melakukan perbuatan-perbuatan yang terpuji selain
itu kita harus menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya serta
menjauhi larangan dari Allah dan Rasul-Nya.
4. Ciri-ciri sikap tawadhu
Sikap tawadhu itu merupakan sikap rendah hati yang diwujudkan
dalam beberapa tindakan-tindakan nyata sebagai berikut:
a. Salah satu sikap tawadhu dapat ditunjukan pada saat kita berdoa
kepada Allah. Saat berdoa, seseorang dapat dikatakan tawadhu apabila
ada rasa takut (khauf) dan penuh harap (raja’) kepada Allah Swt. Jika
seseorang berdoa dengan rasa takut kepada Allah Swt, maka ia pasti
tidak akan berdoa dengan sembarang cara. Etika berdoa pasti tidak
akan dilakukan dengan benar. Demikia pula, seseorang yang berdoa
dengan penuh harap (raja’) maka ia akan selalu optimis, penuh
keyakinan dan istiqamah dalam memohon. Ia yakin bahwa tidak ada
yang bisa memenuhi semua keinginannya kecuali dengan pertolongan
Allah, sehingga perasaan ini tidak akan menjadikannya sombong dan
angkuh.
32
b. Tawadhu juga berkaitan dengan sikap baik kita kepada orang tua dan
orang lain. Kepada orang tua, kita bersikap penuh hormat dan patuh
terhadap perintah-perintahnya. Jika mereka memerintahkan kepada
hal-hal yang positif, kita berusaha memenuhinya sekuat tenaga.
Sebaliknya, jika orang tua memerintahkan kita kepada hal yang buruk,
maka kita berusaha menolaknya dengan cara ramah. Kepada orang
lain sikap tawadhu juga bisa ditunjukan dengan memperlakukan
mereka secara manusiawi, tidak menyakiti mereka, berusaha
membantu dan menolong mereka, serta menyayangi mereka
sebagaimana kita menyayangi diri sendiri. Selain itu, memuliakan
orang lain atau menganggap mulia orang lain dalam batas-batas yang
wajar merupakan bagian dari sikap-sikap tawadhu. Sebab, hanya
dengan memuliakan orang lain itulah, kita bakal bisa berusaha
menekan keinginan untuk menyombongkan diri sendiri.
c. Seseorang dapat belajar sikap tawadhu salah satunya dengan berusaha
tidak membangga-banggakan diri dengan apa yang kita miliki. Sikap
membanggakan diri dengan apa yang kita miliki. Sikap membanggabanggakan diri sangat dekat dengan kesombongan. Sementara,
kesombongan itu merupakan lawan daripada tawadhu. Dengan
demikian, berusaha menahan diri dari sikap membangga-banggakan
diri secara berlebihan akan memudahkan seseorang untuk menjadi
pribadi-pribadi yang tawadhu (Rusdi, 2013:34-36).
33
Jadi ciri-ciri seseorang yang mempunyai sikap tawadhu adalah
terbagi ada ciri yaitu ketika berhadapan dengan Allah Swt, orang lain,
dan diri sendiri. Ciri orang yang mempunyai sikap tawadhu ketika
berhadapan dengan Allah Swt yaitu ketika berdoa, berdzikir, dan
memohon dengan suara tidak keras, takut, dan penuh harap sehingga
biasanya orang yang tawadhu akan bersikap selalu optimis. Ciri orang
yang mempunyai sikap tawadhu dengan orang yaitu kepada orang tua
dan orang lain, ketika berhadapan dengan orang-orang, yang bersikap
tawadhu akan patuh, sayang, penuh hormat, dan suka membantu terhadap
orang tua dan sikap tawadhu dengan orang lain tanpa menyakiti, suka
menolong,dan menyayangi. Ciri orang yang bersikap tawadhu dalam
dirinya tidak menyombongkan dan membanggakan diri sendiri.
D. Pengaruh persepsi siswa tentang kepribadian guru terhadap sikap
tawadhu siswa
Siswa merupakan seorang individu yang sedang menempuh pendidikan
atau mencari ilmu di sekolah formal, yang mana sekolah formal adalah
seperti sekolah dasar (SD) atau sederajat, sekolah menengah pertama (SMP)
atau sederajat, sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat, dan sekolah
menengah kejuruan (SMK) atau sederajat. Siswa dalam sekolah formal
belajar setiap hari, kecuali hari minggu. Sehingga siswa lebih sering
berkomunikasi dengan lingkungan sekolah dibanding dengan lingkungan
yang ada di tempat tinggalnya.
34
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi proses pembentukan sikap
seseorang. Pertama, adanya akumulasi pengalaman dari tanggapan-tanggapan
tipe yang sama. Seseorang mungkin berinteraksi dengan berbagai pihak yang
mempunyai sikap yang sama terhadap suatu hal. Kedua, pengamatan terhadap
sikap lain yang berbeda. Seseorang dapat menentukan sikap pro atau anti
terhadap gejala tertentu. Ketiga, pengalaman (buruk atau baik) yang pernah
dialami. Keempat, hasil peniruan terhadap sikap pihak lain (secara sadar atau
tidak sadar). Efektifitas pengendalian sangat bergantung pada kesiapan
seseorang dan penyeserasiannya dengan keadaan mental yang bersangkutan
(Sobur, 2009:363). Dapat ditarik garis besarnya bahwa faktor yang
mempengaruhi sikap seseorang adalah tanggapan, pengamatan, pengalaman,
dan hasil dari peniruan dengan orang lain yang ada di dalam suatu
lingkungan.
Sikap siswa akan mudah terbentuk dari lingkungan sekolah.
Lingkungan sekolah yang dijumpai siswa hampir setiap hari akan mudah
mempengaruhi sikap siswa. Dalam lingkungan sekolah yang dapat
mempengaruhi sikap siswa bisa dari guru atau dengan siswa lainnya. Tetapi
guru lebih bisa dapat mempengaruhi pembentukan sikap siswa karena guru
merupakan sosok yang ditauladani seorang siswa dikarenakan dianggap
mempunyai kepribadian yang baik dan berpengalaman.
Pribadi guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan
pendidikan, khususnya dalam kegiatan pembelajaran. Pribadi guru juga
35
sangat berperan dalam membentuk pribadi peserta didik. Ini dapat dimaklumi
karena manusia merupakan makhluk yang suka mencontoh, termasuk
mencontoh pribadi gurunya dalam membentuk pribadinya. Semua itu
menunjukan bahwa kompetensi atau kepribadian guru sangat dibutuhkan oleh
peserta didik dalam proses pembentukan pribadinya (Mulyasa, 2011:117).
Dari uraian di atas salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sikap
siswa adalah dari kepribadian guru, dikarenakan interaksi guru dan siswa
yang sering terjadi tersebut, dapat menghasilkan sebuah persepsi dari siswa.
Persepsi merupakan suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi,
mengatur
dan
menginterpretasikan
masukan-masukan
informasi
dan
pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian menafsirkannya untuk
menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti.
Dari paparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi siswa
tentang kepribadian guru berpengaruh terhadap pembentukan sikap atau
pribadi seorang peserta didik, sikap tersebut salah satunya adalah sikap
tawadhu.
36
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMK N 1 Salatiga
1. Sejarah Berdirinya
Pada tahun 1967 di Salatiga belum ada Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Negeri, konon, pada tahun itu pula dibentuklah panitia
pendiri
SMEA
Persiapan
Negeri
yang
diketahui
oleh
Bapak
Walikotamadya Salatiga (Bp.Letkol S.Soegiman pada waktu itu),dan di
dukung oleh Bapak-bapak Muspida. Dengan ijin atau persetujuan kepala
kantor perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa
Tengah No.IDPE/435/D/67, tanggal 17Januari 1967, maka berdirilah
SMEA yang berstatus persiapan di Salatiga. Atas dasar surat Bapak
Kepala Kantor Perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Propinsi Jawa Tengah tersebut, maka kami tingkatkan permohonan kami
ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta agar kiranya
ditingkatkan status SMEA persiapan menjadi SMEA Negeri Dengan surat
Kepala SMEA persiapan Negeri No.M/30/115 tanggal 25 Mei 1968,yang
dilampiri rekomendasi dari IDPE propinsi Jawa Tengah ,alhasil turunlah
surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor:191/UUK-3/1969
tanggal
25
Mei
1968,
yang
memberi
peningkatan status persiapan menjadi Negeri.
Turunnya Surat Keputusan Menteri tersebut membuat hati Kepala
Sekolah, Guru dan Staf Tata Usaha Serta para siswa-siswi menjadi
36
37
gembira bercampur bangga. Namun dibalik Kegembiraan tersebut masih
prihatin, sebab SMEA Negeri pada waktu itu belum memiliki Gedung
sekolah sendiri.Atas dasar jasa dan budi baik dari dari Kepala SMEP
Negeri Salatiga (Walaupun pada waktu itu SMEP Negeri juga masih
menumpang di asrama SPG Negeri Salatiga) dipinjamilah SMEA Negeri
ini sebanyak 4 lokal dan masuk pada siang hari, Pimpinan Sekolah pada
waktu itu ditunjuk Bapak Sri Sadana, B.A. (Almarhum). Pada tahun
berikutnya SMEA Negeri Salatiga diberi kesempatan untuk menempati
Gedung Bangsal Kesenian milik SPG Negeri Salatiga dan masuk pagi
hari. Perlu diketahui bahwa bangsal tersebut masih terbuka, tanpa
penyekat dan tanpa pintu. Oleh karena itu ruang yang luasnya kira-kira
300 M2 dibagi lima dalam ruangan dengan skat dinding bambu yang
berlubang- lubang, sehingga sering terjadi keributan Bila murid-murid
sedang diberi pelajaran, murid yang lain menggangu lewat dinding
tersebut. Karena sekat antara kelas yang satu dengan kelas yang lain
mengganggu kelas-kelas yang lain. Untuk mengatasi polusi suara itu lalu
diadakan semacam konsensus oleh para guru,yaitu bila kelas yang satu
gurunya mengajar, kelas yang lain harus menulis. Namun sesekali juga
terjadi terpaksa semua Guru mengajar lisan, Sehingga suara Guru itu
tumpang tindih saling mengisi, menyebabkan murid-murid sering bingung
untuk membedakan mana suara Guru kelasnya dengan suara Guru
kelasnya dengan suara Guru dikelas lain. Kemudian tahun berikutnya
,yaitu pada tahun 1970 SMEA Negeri Salatiga mendapat pinjaman 4 lokal
38
milik SMA Negeri di jalan Kemiri walaupun dengan syarat masih harus
menyelesaikan bangunannya terlebih dahulu. Jalannya proses belajar
mengajar boleh dikatakan lancar, ganguan atau polusi suara dari kelas
yang berhimpitan sudah dapat teratasi. Yang menjadi problem baru ialah
masalah tranportasi Guru. Mereka harus mondar-mandir dari kelas yang
berada di SPG Negeri ke kelas yang ada di SMA Kemiri kurang lebih 2
Km dengan mengayuh sepeda.
Kiranya Tuhan memperhatikan Doa dari para guru dan staf tata
usaha dan siswa-siswi. Angin segarpun datang meniupkan suasana baru
bagi SMEA Negeri yang masih diliputi dengan penuh perjuangan. Pada
tahun 1973 SMEA Negeri atas perkenan Bapak Walikotamadya Salatiga,
yang pada saat itu dijabat oleh Bapak Letkol.S.Soegiman diberi ijin untuk
menempati gedung bekas Sekolah Cina milik BAPERKI yang digunakan
proses belajar mengajar. Mula-mula gedung yang hanya terdiri dari 6
(enam) Lokal disebelah barat beserta Aula yang sekarang digunakan untuk
menyimpan barang Inventaris (Meja Kursi guru), awal mulanya aula
tersebut disekat-sekat digunakan digunakan 3 (tiga) lokal untuk
mencukupi ruang belajar dan sebagaian untuk ruang guru/ruang Tata
Usaha (TU).
Setahun kemudian didirikan ruang belajar disebelah timur oleh
BP3 dibantu oleh pemda setempat. Ruang-ruang belajar tersebut pernah
direhab dengan dana pelita pada tahun 1983 sehingga menjadi baik,dan
dapat digunakan keterangan belajar ./selain ruang tersebut ,juga ruangan
39
belajar disebelah utara serta ruangan perpustakaan pernah direhab dengan
dana pelita tahun 1984. Beberapa tahun kemudiannsetelah jumlah kelas
menjadi 15 lokal dengan diikuti perkembangan alat-alat teori maupun
praktek siswa serta tempat sepeda dan lapangan Volley Ball serta rehap
lapangan tennis dan pagar keliling. Tanah lapangan dan bangunan SMEA
Negeri Jl. Jend. A. Yani 14 Salatiga pada saat ini masih dalam proses
penyertifikatan. Pada akhirnya SMEA Negeri Salatiga telah selesai
dibangunkan oleh Negara, gedung yang baru dilokasi Desa Kembangarum
kurang lebih 15.000 M2 (tanahnya) dan ruang teori ada 18 kelas biaya
pembangunan dari ADB (Asean Development Bank), menghabiskan dana
sekitar 1.7 milyar dan termasuk Voced II (Second Vocational Education).
Demikian pula perabot dan peralatan prakteknya dilengkapi, juga dengan
dana dari ADB sekitar 2 milyar. Sejak tanggal 1 Agustus 1992 SMEA
Negeri Salatiga menempati gedung baru. Boyongan keluarga besar SMEA
Negeri Salatiga beserta alat-alatnya dengan upacara yang dihadiri pula
bapak Kakanwil Depdikbud Propinsi Jateng beserta ibu dan para pejabat
setempat. Pada saat boyongan baru kelas I dan kelas II yang pindah
kelokasi baru, adapun kelas III tetap diJl. Jend. A. Yani 14 Salatigha
hingga akhir Maret 1993. gedung baru memiliki alat teori dan alat praktek
yang lengkap terdiri dari ruangan teori dan praktek dan ruangan pertemuan
serta laboratorium bahasa, dll.
Dengan lengkapnya peralatan teori dan praktek, maka SMEA
Negeri Salatiga dituntut untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
40
menghasilkan tenaga siap pakai. Pada awal tahun 2000 jumlah peralatan
praktik berupa komputer yang dapat digunakan untuk KBM hanya 10 unit,
sehingga konsentrasi pada tahun ajaran tersebut adalah usaha untuk
pengadaan komputer sebagai alat praktik siswa. Secara bertahap dari tahun
ke tahun dimintakan sumbangan kepada orang tua siswa kelas I. Kepala
Sekolah bersama 1 orang Wakil Kepala Sekolah di undang workshop di
PPPG Jakarta selama 1 minggu, dan diminta memaparkan (melaporkan)
bagaimana keadaan SMK 1 Salatiga meliputi kemampuan yang ada,
tantangan, hambatan serta peluang. Berawal dari workshop pada tahun
2000 berlanjut pada tahun 2001 SMK 1 Salatiga diundang di Direktorat
untuk angkatan I. Sekolah Standar Nasional berjumlah 40 SMK. Berdasar
kesepakatan rapat staf pimpinan program keahlian Penjualan di sepakati
untuk diangkat mewakili SMK 1 sebagai progran keahlian berstandar
nasional. Asistensi manajemen sebanyak 3 kali selama tiga tahun berturutturut, yakni pada tahun 2001, 2002, dan 2003. petugas yang hadir adalah
instruktur (Widya Iswara) program keahlian penjualan dari PPPG
Sawangan Jakarta. Pada awal tahun pelajaran 2003-2004 Kepala Sekolah
diundang ke Jakarta oleh Dir Dik Menjur untuk mengikuti workshop SMK
Besar Se-Indonesia. Jumlah sekolah yang diundang pada tahap I tersebut
40 sekolah.
Dari hasil kegiatan tersebut dapat di simpulkan bahwa saat itu
Direktur Dikmenjur mengharap bagi SMK yang memungkinkan dilihat
dari letak geografis bangunan, animo pendaftar serta fasilitas sarana-
41
prasarana agar dapat dikembangkan menjadi SMK Besar. Apabila Pemda
setempat mendukung maka dari pusat disediakan dana Rp. 250.000.000,- (
Dua ratus lima puluh juta rupiah ) untuk tiap tahun selama tiga tahun
berturut-turut. Pengembangan SMK 1 menjadi SMK Besar pada tahun
pertama 2004-2005 menerima 10 kelas, terdiri dari Akuntansi 2 kelas,
Administrasi Perkantoran 2 kelas, Penjualan 2 kelas, Tata busana 2 kelas,
Tata Boga 2 kelas, dan Tata Kecantikan 1 kelas. Pada tahu kedua dan
ketiga ( 2005-2006 dan 2006-2007) penerimaan Siswa baru sebanyak 12
kelas, masing-masing program keahlian 2 kelas, sehingga komposisi kelas
saat ini, kelas III 10 kelas, kelas II 12 kelas dan kelas I 12 kelas, total kelas
di SMK Negeri saat ini 34 kelas, adapun jumlah siswa
2. Visi dan Misi SMK N 1 Salatiga
Visi SMK N 1 Salatiga adalah Menjadi SMK Berstandar Nasional
yang menghasilkan lulusan yang Beriman, K ompeten dan Kompetitif serta
berwawasan linkungan
Sedangkan misi SMK N 1 Salatiga adalah :
a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik
b. Mendidik peserta didik menjadi warga Negara yang bertanggungjawab
dan berkarakter
c. Mendidik peserta didik, mampu menerapkan hidup sehat, memiliki
wawasan pengetahuan, lingkungan dan seni
d. Mendidik dan melatih peserta didik memiliki ketrampilan sesuai
kompetensi keahlianya
42
e. Menumbuhkan jiwa dan semangat wirausaha
f. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan
sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan pendidikan
3. Tujuan SMK N 1 Salatiga adalah:
a. Tujuan Umum
1) Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa
2) Menghasilkan lulusan yang sehat, cerdas, kreatif, mandiri,
bertanggungjawab serta peduli terhadap lingkungan
3) Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, sebagian akal
untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi
b. Tujuan Khusus
1) Menghasilkan lulusan yang siap mengisi lapangan kerja di dunia
usaha dunia industri sesuai dengan kompetensi keahlianya
2) Menghasilkan lulusan yang mampu memilih karier, ulet, dan gigih
dalam kompetensi, mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja
dan siap mengembangkan sikap professional pada kompetensi
keahlianya
3) Menghasilkan lulusan yang memiliki jiwa dan semangat wirausaha
4. Keadaan Siswa, Guru dan Karyawan
a. Peserta pendidikan dan latihan tahun 2011/2012
1) Jumlah rombongan belajar
= 36
Kelas
2) Jumlah siswa
= 1258 Siswa
43
a) Tingkat satu
= 411 Siswa
b) Tingkat dua
= 409 Siswa
c) Tingkat tiga
= 432 Siswa
b. Tenaga Pendidik
= 105 Orang
1) Sarjana muda
=1
Orang
2) Diploma 3
=4
Orang
3) Sarjana Kependidikan
= 87
Orang
4) Sarjana non kependidikan
=7
Orang
5) Pasca Sarjana
=6
Orang
c. Tenaga Administrasi dan Tata Laksana Rumah Tangga
1) Tata usaha
=7
Orang
2) Penjaga malam
=2
Orang
3) Perpustakaan
=1
Orang
4) Teknisi
=2
Orang
5) Satpam
=1
Orang
6) Laboran
=2
Orang
5. Sarana dan prasarana
Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki adalah sebagai berikut
:
a. Ruang kepala sekolah
44
b. Ruang Administrasi
c. Ruang Guru
d. Ruang Tunggu
e. KM/WC
f. Ruang WKS
g. Selasar
h. Ruang Teori
i. Lab. Komputer
j. Lab. Bahasa
k. Ruang multi media
l. Perpustakaan
m. Ruang BP
n. Ruang UKS
o. Toko Sekolah
p. Aula
q. Rumah Dinas
r. Gedung Bengkel
s. Mushola
t. Pos Jaga
u. Kantin Kejujuran
45
B. Penyajian Data
1. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa
Kelas X Boga SMK N 1 Salatiga
Tabel 3.1
Daftar Responden
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Nama
Ajeng Normalasari
Alfi Febriyanto
Annisa Nilamsari P
Apriliya Tri Munika
Delia Supiansyari
Devita Puspita Sari
Dewi Kusuma Arafah
Dina Tri Amalia
Dyah Ayu Wijayanti
Fitria Rahmawati
Fitria Wahyu Ningrum
Handika Adi P
Intan Septiani
Irya Dwi Pradna Paramitha
Katrina Ajeng Pratiwi
Kenny Novtiyastuti
Lia Anggraeni
Lorena Rosita Sari
Maharani Nur Fauziyah
Marcellina Deby Andrea
Maria Rima Winanti
Martha Dwi Kristanti
Mira Santika Sari
Novi Marina Putri
Nurul Alfitasari
Putri Fika Aprilia
Rahayu Rina Tiningsih
Risma Suci Destiani
Ruth Apriliyanti
Kelas/Jurusan
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
46
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
Siti Nurjanah
Solekah
Tanlis Dewi Kurnia
Tyas Arumsari
Uswatun Khasanah
Wahyuningsih
Abigail Meilani Sarjono
Agung Widra W
Amalia Ulfa
Ariya Hidayah
Ayu Enggar Pertiwi
Ayu Widyastuti
Basuki Rachmad
Charlie Stevany
Destyana Permata Isabita
Dita Sebtyarini
Evy Yulianita
Fajriyatul Kholifah
Hana Ariyana
Linda Widyastuti
Luk Luul Maa'sumah
Marsha Ivana Eriawan
Maurisa Giska Kurnia Rukmi
Mazida Wardati
Meidina Larasati
Niken Saraswati
Nurul Mila Anisa
Putri Prima Audrylia
Reni Saputri
Santi Sartika
Sarah Nur Afifah
Septiana Ardiyanti
Siti Nurlayla
Siti Ulfa Marfuah
Sofi Maulida
Sri Rofiah
Sutini
Taufik Setiawan
Wulan Novita Sari
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
47
2. Hasil Penelitian Melalui Angket
Dalam hal ini hasilnya adalah diketahuinya data-data frekuensi
dari beberapa variabel penelitian sebagai berikut :
a. Hasil Angket Mengenai Persepsi Siswa Tentang Kepribadian Guru
Tabel 3.2
Hasil Angket Mengenai Persepsi Siswa Tentang Kepribadian Guru
No
Nama
Distribusi
Jawaban
Kelas
a
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
AN
AF
ANP
ATM
DS
DPS
DKA
DTA
DAW
FR
FW
HAP
IS
IDPP
KAP
KN
LA
LRS
MNF
MDA
MRW
MDK
MSS
NMP
NA
PFA
RRT
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
5
2
4
4
4
5
2
4
6
8
7
4
8
6
5
5
6
6
7
3
2
5
8
3
6
7
7
b
4
5
4
5
4
3
6
3
3
2
2
4
2
2
4
4
3
2
2
5
5
4
2
4
3
1
1
c
1
3
2
1
2
2
2
3
1
1
2
2
1
1
1
2
1
2
3
1
3
1
2
2
48
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
RSD
RA
SN
S
TDK
TA
UK
W
AMS
AWW
AU
AH
AEP
AW
BR
CS
DPI
DS
EY
FK
HA
LW
LL M
MIE
MGKI
MW
ML
NS
NMA
PPA
RS
SS
SNA
SA
SN
SUM
SM
SR
S
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
7
4
7
6
6
7
5
6
1
3
6
6
6
2
3
5
1
7
2
4
4
4
6
3
6
5
7
6
9
4
6
7
6
7
5
6
6
6
6
3
4
1
3
3
2
4
3
7
5
3
3
4
6
5
4
7
2
6
4
5
5
3
5
2
3
3
3
1
6
3
2
3
2
3
2
3
3
2
2
2
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
2
1
2
1
2
2
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
49
67
68
TS
WNS
Boga 2
Boga 2
2
3
6
4
2
3
Dari tabel 3.2 di atas agar bisa dibaca dengan skor akan digunakan
langkah langkah sebagai berikut :
1) Bila jawaban (a) diberi bobot nilai
:3
2) Bila jawaban (b) diberi bobot nilai
:2
3) Bila jawaban (c) diberi bobot nilai
:1
Untuk lebih jelasnya kita lihat tabel dibawah ini :
Tabel 3.3
Skor per item dari data persepsi siswa tentang kepribadian guru
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
a
5
2
4
4
4
5
2
4
6
8
7
4
8
6
5
5
6
6
Distribusi
Jawaban
b
4
5
4
5
4
3
6
3
3
2
2
4
2
2
4
4
3
2
Nilai
c
1
3
2
1
2
2
2
3
1
1
2
2
1
1
1
2
3
2
Skor
1
15
8
1
24
6
10
3
19
12
8
2
22
12
10
1
23
12
8
2
22
15
6
2
23
6
12
2
20
12
6
3
21
18
6
1
25
24
4
0
28
21
4
1
26
12
8
2
22
24
4
0
28
18
4
2
24
15
8
1
24
15
8
1
24
18
6
1
25
18
4
2
24
50
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
7
3
2
5
8
3
6
7
7
7
4
7
6
6
7
5
6
1
3
6
6
6
2
3
5
1
7
2
4
4
4
6
3
6
5
7
2
5
5
4
2
4
3
1
1
3
4
1
3
3
2
4
3
7
5
3
3
4
6
5
4
7
2
6
4
5
5
3
5
2
3
3
1
2
3
1
3
1
2
2
2
2
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
2
1
2
1
2
2
1
1
1
2
2
2
-
21
4
1
26
9
10
2
21
6
10
3
19
15
8
1
24
24
4
0
28
9
8
3
20
18
6
1
25
21
2
2
25
21
2
2
25
21
6
0
27
12
8
2
22
21
2
2
25
18
6
1
25
18
6
1
25
21
4
1
26
15
8
1
24
18
6
1
25
3
14
2
19
9
10
2
21
18
6
1
25
18
6
1
25
18
8
0
26
6
12
2
20
9
10
2
21
15
8
1
24
3
14
2
19
21
4
1
26
6
12
2
20
12
8
2
22
12
10
1
23
12
10
1
23
18
6
1
25
9
10
2
21
18
4
2
24
15
6
2
23
21
6
0
27
51
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
6
9
4
6
7
6
7
5
6
6
6
6
2
3
3
1
6
3
2
3
2
3
2
3
3
2
6
4
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
2
3
18
6
1
25
0
27
2
29
12
12
0
24
18
6
1
25
21
4
1
26
18
6
1
25
21
4
1
26
15
6
2
23
18
4
2
24
18
6
1
25
18
6
1
25
18
4
2
24
6
12
2
20
9
8
3
20
Jumlah
1611
b. Hasil Angket Mengenai Sikap Tawadhu Siswa
Tabel 3.4
Hasil Angket Mengenai Sikap Tawadhu Siswa
No
Nama
Distribusi
Jawaban
Kelas
a
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
AN
AF
ANP
ATM
DS
DPS
DKA
DTA
DAW
FR
FW
HAP
IS
IDPP
KAP
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
5
6
4
8
4
6
7
5
9
7
7
5
9
6
10
b
3
3
4
2
2
3
3
4
1
3
2
4
3
-
c
2
1
2
4
1
1
1
1
1
1
-
52
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
KN
LA
LRS
MNF
MDA
MRW
MDK
MSS
NMP
NA
PFA
RRT
RSD
RA
SN
S
TDK
TA
UK
W
AMS
AWW
AU
AH
AEP
AW
BR
CS
DPI
DS
EY
FK
HA
LW
LL M
MIE
MGKI
MW
ML
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 1
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
3
4
8
9
6
8
6
9
9
6
7
8
7
6
8
7
7
4
4
7
4
8
8
8
8
5
7
7
3
8
6
9
8
7
10
6
8
9
10
5
4
2
1
2
2
4
1
4
2
2
3
2
2
3
2
4
4
3
1
2
2
2
2
4
2
3
3
2
2
1
2
2
2
2
1
-
2
2
2
1
1
2
1
2
2
5
1
1
4
2
1
2
-
53
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
NS
NMA
PPA
RS
SS
SNA
SA
SN
SUM
SM
SR
S
TS
WNS
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
Boga 2
10
5
10
9
9
5
9
9
9
6
8
6
7
8
3
1
1
4
1
1
1
3
2
3
2
1
2
1
1
1
1
1
Dari tabel 3.4 di atas agar bisa dibaca dengan skor akan digunakan
langkah langkah sebagai berikut :
1) Bila jawaban (a) diberi bobot nilai
:3
2) Bila jawaban (b) diberi bobot nilai
:2
3) Bila jawaban (c) diberi bobot nilai
:1
Untuk lebih jelasnya kita lihat tabel dibawah ini :
Tabel 3.5
Skor per item dari data sikap tawadhu siswa
No
1
2
3
4
5
6
7
Distribusi
Jawaban
a
b
c
5
6
4
8
4
6
7
3
3
4
2
2
3
3
2
1
2
4
1
-
Nilai
Skor
3
2
1
15
6
2
23
18
6
1
25
12
8
2
22
24
4
0
28
12
4
4
20
18
6
1
25
21
6
0
27
54
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
5
9
7
7
5
9
6
10
3
4
8
9
6
8
6
9
9
6
7
8
7
6
8
7
7
4
4
7
4
8
8
8
8
5
7
7
4
1
3
2
4
3
5
4
2
1
2
2
4
1
4
2
2
3
2
2
3
2
4
4
3
1
2
2
2
2
4
2
3
1
1
1
1
1
2
2
2
1
1
2
1
2
2
5
1
1
-
15
8
1
24
27
2
0
29
21
6
0
27
21
4
1
26
15
8
1
24
27
0
1
28
18
6
1
25
30
0
0
30
9
10
2
21
12
8
2
22
24
4
0
28
27
2
0
29
18
4
2
24
24
4
0
28
18
8
0
26
27
0
1
28
27
2
0
29
18
8
0
26
21
4
1
26
24
4
0
28
21
6
0
27
18
4
2
24
24
4
0
28
21
6
0
27
21
4
1
26
12
8
2
22
12
8
2
22
21
6
0
27
12
2
5
19
24
4
0
28
24
4
0
28
24
4
0
28
24
4
0
28
15
8
1
24
21
4
1
26
21
6
0
27
55
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
3
8
6
9
8
7
10
6
8
9
10
10
5
10
9
9
5
9
9
9
6
8
6
7
8
3
2
2
1
2
2
2
2
1
3
1
1
4
1
1
1
3
2
3
2
1
4
2
1
2
2
1
1
1
1
1
Jumlah
9
6
4
19
24
4
0
28
18
4
2
24
27
2
0
29
24
4
0
28
21
4
1
26
30
0
0
30
18
4
2
24
24
4
0
28
27
2
0
29
30
0
0
30
30
0
0
30
15
9
2
26
30
0
0
30
27
2
0
29
27
2
0
29
15
8
1
24
27
2
0
29
27
2
0
29
27
2
0
29
18
6
1
25
24
4
0
28
18
6
1
25
21
4
1
26
24
2
1
27
1790
56
BAB IV
ANALISIS DATA
Setelah proses penggalian data yang dibutuhkan selesai, langkah selanjutnya
adalah pengolahan data, yaitu mengolah data-data penelitian yang diperoleh
dengan menggunakan metode angket. Proses analisa data ini meliputi tahapantahapan data untuk menggali data mengenai hal hal berikut
1. Untuk mengetahui persepsi siswa tentang kepribadian guru kelas X Boga
SMK N 1 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014.
2. Untuk mengetahui sikap tawadhu siswa kelas X Boga SMK N 1 Salatiga
Tahun Pelajaran 2013/2014.
3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang kepribadian guru
terhadap sikap tawadhu siswa SMK N 1 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus statistik product
moment sebagai berikut :
rxy 
N  XY   X  Y 
N  X   X  N  Y   Y  
2
2
2
2
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi X dan Y
X
= Persepsi Siswa Tentang Kepribadian Guru
Y
= Sikap Tawadhu Siswa
56
57
Adapun tahap-tahap analisis diuraikan sebagai berikut:
A. Analisis Pendahuluan
Langkah analisa data ini meliputi tahapan tabulasi data dan membuat
tabel persiapan untuk analisis data. Dari pengolahan data penelitian berikut
akan disajikan data hasil penelitian mengenai nilai-nilai variabel persepsi
siswa tentang kepribadian guru (variabel X) dan sikap tawadhu siswa (variabel
Y) dengan rumus sebagai berikut :
P = F/N X 100%
Keterangan :
P = Prosentase perolehan
F = Frekuensi mentah
N = Jumlah total responden
1. Data Persepsi Siswa Tentang Kepribadian Guru
Dari data nilai angket tersebut kemudian dimasukkan ke dalam
tabel distribusi untuk mengetahui nilai persepsi siswa tentang kepribadian
guru di SMK N 1 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014.
a. Data skor persepsi siswa tentang kepribadian guru
Tabel 4.1
Distribusi angket
Persepsi Siswa Tentang Kepribadian Guru
No
1
Distribusi
Jawaban
a
b
c
5
4
1
Nilai
3
15
2
Skor
1
8
1
24
58
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
2
4
4
4
5
2
4
6
8
7
4
8
6
5
5
6
6
7
3
2
5
8
3
6
7
7
7
4
7
6
6
7
5
6
1
3
5
4
5
4
3
6
3
3
2
2
4
2
2
4
4
3
2
2
5
5
4
2
4
3
1
1
3
4
1
3
3
2
4
3
7
5
3
2
1
2
2
2
3
1
1
2
2
1
1
1
2
1
2
3
1
3
1
2
2
2
2
1
1
1
1
1
2
2
6
10
3
19
12
8
2
22
12
10
1
23
12
8
2
22
15
6
2
23
6
12
2
20
12
6
3
21
18
6
1
25
24
4
0
28
21
4
1
26
12
8
2
22
24
4
0
28
18
4
2
24
15
8
1
24
15
8
1
24
18
6
1
25
18
4
2
24
21
4
1
26
9
10
2
21
6
10
3
19
15
8
1
24
24
4
0
28
9
8
3
20
18
6
1
25
21
2
2
25
21
2
2
25
21
6
0
27
12
8
2
22
21
2
2
25
18
6
1
25
18
6
1
25
21
4
1
26
15
8
1
24
18
6
1
25
3
14
2
19
9
10
2
21
59
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
6
6
6
2
3
5
1
7
2
4
4
4
6
3
6
5
7
6
9
4
6
7
6
7
5
6
6
6
6
2
3
3
3
4
6
5
4
7
2
6
4
5
5
3
5
2
3
3
3
1
6
3
2
3
2
3
2
3
3
2
6
4
1
1
2
2
1
2
1
2
2
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
2
3
Jumlah
18
6
1
25
18
6
1
25
18
8
0
26
6
12
2
20
9
10
2
21
15
8
1
24
3
14
2
19
21
4
1
26
6
12
2
20
12
8
2
22
12
10
1
23
12
10
1
23
18
6
1
25
9
10
2
21
18
4
2
24
15
6
2
23
21
6
0
27
18
6
1
25
0
27
2
29
12
12
0
24
18
6
1
25
21
4
1
26
18
6
1
25
21
4
1
26
15
6
2
23
18
4
2
24
18
6
1
25
18
6
1
25
18
4
2
24
6
12
2
20
9
8
3
20
1611
b. Mencari lebar interval (i) untuk membuat kategori persepsi siswa
tentang kepribadian guru
60
Tinggi
=a
Sedang
=b
Rendah
=c
Untuk mencari lebar interval menggunakan rumus sebagai berikut :
i = (nilai tertinggi – nilai terendah) +1
k
i = (29-19)+1
3
i = 11
3
i = 3,6 (dibulatkan 4)
c. Menetapkan klasifikasi persepsi siswa tentang kepribadian guru
1) Untuk mencari kategori tinggi (27-29)
P = F/N X 100%
P = 6/68 X 100%
P = 8,83 %
2) Untuk mengetahui kategori sedang (23-26)
P = F/N X 100%
P = 42/ 68 X 100%
P = 61,76 %
3) Untuk mengetahui kategori rendah (19-22)
P = F/N X 100
P = 20/68 X 100%
P = 29,41%
61
Kemudian untuk dapat mengetahui tinggi rendahnya frekuensi dari
persentase persepsi siswa tentang kepribadian guru bisa dilihat pada tabel
berikut
Tabel 4.2
Persentase persepsi siswa tentang kepribadian guru
No
1
2
3
Interval
27-29
23-26
19-22
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
Frekuensi
6
42
20
Persentase
8,83 %
61,76 %
29,41%
Dari tabel di atas diperoleh bahwa 6 responden menilai kepribadian
guru di SMK N 1 Salatiga tinggi, 42 responden menilai kepribadian guru
di SMK N 1 Salatiga sedang, 20 responden menilai kepribadian guru di
SMK N 1 Salatiga rendah
2. Data Sikap Tawadhu Siswa
a. Data skor Sikap Tawadhu Siswa
No
a
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
5
6
4
8
4
6
7
5
9
7
7
Tabel 4.3
Distribusi angket
Sikap Tawadhu Siswa
Distribusi
Nilai
Jawaban
b
c
3
2
15
6
3
2
18
6
3
1
12
8
4
2
24
4
2
12
4
2
4
18
6
3
1
21
6
3
15
8
4
1
27
2
1
21
6
3
21
4
2
1
Skor
1
2
1
2
0
4
1
0
1
0
0
1
23
25
22
28
20
25
27
24
29
27
26
62
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
5
9
6
10
3
4
8
9
6
8
6
9
9
6
7
8
7
6
8
7
7
4
4
7
4
8
8
8
8
5
7
7
3
8
6
9
4
3
5
4
2
1
2
2
4
1
4
2
2
3
2
2
3
2
4
4
3
1
2
2
2
2
4
2
3
3
2
2
1
1
1
1
2
2
2
1
1
2
1
2
2
5
1
1
4
2
-
15
27
18
30
9
12
24
27
18
24
18
27
27
18
21
24
21
18
24
21
21
12
12
21
12
24
24
24
24
15
21
21
9
24
18
27
8
0
6
0
10
8
4
2
4
4
8
0
2
8
4
4
6
4
4
6
4
8
8
6
2
4
4
4
4
8
4
6
6
4
4
2
1
1
1
0
2
2
0
0
2
0
0
1
0
0
1
0
0
2
0
0
1
2
2
0
5
0
0
0
0
1
1
0
4
0
2
0
24
28
25
30
21
22
28
29
24
28
26
28
29
26
26
28
27
24
28
27
26
22
22
27
19
28
28
28
28
24
26
27
19
28
24
29
63
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
8
7
10
6
8
9
10
10
5
10
9
9
5
9
9
9
6
8
6
7
8
2
2
2
2
1
3
1
1
4
1
1
1
3
2
3
2
1
1
2
2
1
1
1
1
1
Jumlah
24
21
30
18
24
27
30
30
15
30
27
27
15
27
27
27
18
24
18
21
24
4
4
0
4
4
2
0
0
9
0
2
2
8
2
2
2
6
4
6
4
2
0
1
0
2
0
0
0
0
2
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
28
26
30
24
28
29
30
30
26
30
29
29
24
29
29
29
25
28
25
26
27
1790
b. Mencari lebar interval (i) untuk membuat kategori sikap tawadhu siswa
Tinggi
=a
Sedang
=b
Rendah
=c
Selanjutnya peneliti membuat interval kategori dengan cara
atau langkah-langkah sebagai berikut :
i = (nilai tertinggi – nilai terendah) +1
k
i = (30-19)+1
3
64
i = 12
3
i=4
c. Menetapkan klasifikasi sikap tawadhu siswa
1) Untuk mengetahui kategori tinggi (27-30)
P = F/N X 100%
P = 37/68 X 100%
P = 54,41%
2) Untuk mengetahui kategori sedang (23-26)
P = F/N X 100%
P = 23/68 X 100%
P = 33,82 %
3) Untuk mengetahui kategori rendah (19–22)
P = F/N X 100
P = 8/68 X 100%
P = 11,77 %
Kemudian untuk dapat mengetahui tinggi rendahnya frekuensi dari
persentase tentang sikap tawadhu siswa bisa dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.4
Persentase sikap tawadhu siswa
No
1
2
3
Interval
29-30
27-28
25-26
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
Frekuensi
37
23
8
Persentase
54,41 %
33,82 %
11,77 %
65
Dari tabel di atas diperoleh bahwa 37 responden memiliki sikap
tawadhu tinggi, 23 responden memiliki sikap tawadhu sedang, 8
responden memiliki sikap tawadhu rendah.
B. Analisis Uji Hipotesis
Analisis uji hipotesis digunakan untuk menganalisis tentang
ada
tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang kepribadian guru terhadap sikap
tawadhu siswa SMK Negeri 1 Salatiga maka data yang diperoleh akan
dianalisis.
Adapun
dalam
menganalisis
data
tersebut
penulis
akan
menggunakan teknik korelasi product moment yang rumusnya sebagai berikut
Rumus product moment:
rxy 
N  XY   X  Y 
N  X   X  N  Y   Y  
2
2
2
Keterangan:
rxy : Koefisienkorelasi
x
: skor variable x
y
: skor variabel y
x2 : kuadrat x
y2 : Kuadrat y
xy : jumlah hasil perkalian x dan y
N
: Jumlah sampel yang diteliti
2
66
Langkah selanjutnya menyiapkan table kerja untuk mencantumkan
koefisien antara variabel X (persepsi siswa tentang kepribadian guru) dan
variabel Y (sikap tawadhu siswa). untuk mencari koefisien korelasi antara
variabel pertama dan kedua.
Tabel 4.5
Tabel kerja koefisien variabel x dan y
No.
Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
X
Y
X2
Y2
X.Y
24
19
22
23
22
23
20
21
25
28
26
22
28
24
24
24
25
24
26
21
19
24
28
20
25
23
25
22
28
20
25
27
24
29
27
26
24
28
25
30
21
22
28
29
24
28
26
28
29
26
576
361
484
529
484
529
400
441
625
784
676
484
784
576
576
576
625
576
676
441
361
576
784
400
625
529
625
484
784
400
625
729
576
841
729
676
576
784
625
900
441
484
784
841
576
784
676
784
841
676
552
475
484
644
440
575
540
504
725
756
676
528
784
600
720
504
550
672
754
504
532
624
784
580
650
67
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
25
25
27
22
25
25
25
26
24
25
19
21
25
25
26
20
21
24
19
26
20
22
23
23
25
21
24
23
27
25
29
24
25
26
25
26
23
26
28
27
24
28
27
26
22
22
27
19
28
28
28
28
24
26
27
19
28
24
29
28
26
30
24
28
29
30
30
26
30
29
29
24
29
29
625
625
729
484
625
625
625
676
576
625
361
441
625
625
676
400
441
576
361
676
400
484
529
529
625
441
576
529
729
625
841
576
625
676
625
676
529
676
784
729
576
784
729
676
484
484
729
361
784
784
784
784
576
676
729
361
784
576
841
784
676
900
576
784
841
900
900
676
900
841
841
576
841
841
650
700
729
528
700
675
650
572
528
675
361
588
700
700
728
480
546
648
361
728
480
638
644
598
750
504
672
667
810
750
754
720
725
754
600
754
667
68
63
64
65
66
67
68
Jumlah
24
25
25
24
20
20
1611
29
25
28
25
26
27
1790
576
625
625
576
400
400
38563
841
625
784
625
676
729
47618
696
625
700
600
520
540
42572
Dengan melihat tabel kerja koefisien di atas dapat diketahui
∑X = 1611
∑Y = 1790
∑X2 = 38563
∑Y2 = 47618
X.Y = 42572
Untuk mengetahui persentase pengaruh persepsi siswa tentang
kepribadian guru terhadap sikap tawadhu siswa dapat digunakan rumus
product moment:
N  XY   X  Y 
rxy 
N  X   X  N  Y   Y  
2
2
2
2
(68)(42572) – (1611) (1790)
rxy =
√{(68 x 38563)-( 1611)2}{(68 x 47618)-( 1790)2 }
rxy =
2894896 – 2883690
√{(2622284-2595321)(3238024-3204199)
69
rxy =
11206
√ (26963)(33825)
rxy =
11206
√912023475
rxy = 11206
30199,72
rxy = 0,371
C. Pembahasan
Setelah data berhasil di uji dengan menggunakan teknik product
moment dan diperoleh
rxy
sebesar 0,371.
Kemudian hasil tersebut
dikonsultasikan dengan r tabel dengan jumlah 68 siswa dengan menggunakan
taraf signifikasi 5% diperoleh nilai = 0,235 analisis data yang diperoleh dari
rumus product moment menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan
antara variabel x dengan y pada siswa SMK Negeri 1 Salatiga
tahun
pelajaran 2013/2014. Hal ini terbukti karena rxy lebih besar dari pada r tabel
(r product moment) yaitu sebesar 0,371 yang mana dengan N: 68 diperoleh
nilai r pada pada tabel dengan taraf signifikan 5% sebesar 0,235 Artinya ada
hubungan positif antara persepsi siswa tentang kepribadian guru terhadap
sikap tawadhu yang mempunyai indikasi pengaruh persepsi siswa tentang
kepribadian guru terhadap sikap tawadhu pada siswa kelas X Boga SMK
Negeri 1 Salatiga tahun pelajaran 2013/2014. Sehingga hipotesis dapat
diterima.
70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pokok masalah dalam penulisan skripsi dan penelitian di
lapangan, serta analisis data dari hasil penelitian, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1.
Persepsi siswa tentang kepribadian guru di SMK N 1 Salatiga,
berdasarkan analisis data diperoleh bahwa 6 responden dengan
persentase 8,83 %, menilai kepribadian guru di SMK N 1 Salatiga tinggi,
42 responden dengan persentase 61,76 % menilai kepribadian guru di
SMK N 1 Salatiga sedang, 20 responden dengan persentase 29,41 %
menilai kepribadian guru di SMK N 1 Salatiga rendah
2.
Sikap tawadhu siswa SMK N 1 Salatiga, berdasarkan analisis data
diperoleh bahwa 37 responden dengan persentase 54,41 % memiliki
sikap tawadhu tinggi, 23 responden dengan persentase 33,82 % memiliki
sikap tawadhu sedang, 8 responden dengan persentase 11,77 % memiliki
sikap tawadhu rendah.
3.
Nilai ro adalah 0,371 dan rt adalah 0,235, karena nilai ro yang diperoleh
lebih besar dari nilai rt, pada taraf signifikan 5% , maka nilai r yang
diperoleh adalah signifikan. Artinya ada korelasi atau ada pengaruh yang
positif antara persepsi siswa tentang kepribadian guru terhadap sikap
tawadhu siswa kelas X Boga SMK N 1 Salatiga.
70
71
B. Saran
Berdasarkan temuan dari hasil penelitian, maka beberapa saran yang
perlu penulis sampaikan, yaitu :
1.
Sebagai guru hendaknya mencerminkan contoh yang baik dan memiliki
kepribadian yang baik sehingga menjadi teladan agar lebih dipatuhi
oleh siswanya, selain itu kepribadian guru sangat penting dalam
pembentukan sikap siswa salah satunya sikap tawadhu siswa.
2.
Siswa hendaknya dapat menerapkan sikap tawadhu, karena dengan
sikap tawadhu akan membawa siswa menuju kedalam kesuksesan yang
di inginkan.
72
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Azwar,Saefuddin. 2007. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Baharuddin. 2007. Psikologi Pendidikan (Refleksi Teoritis terhadap
Fenomena). Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi
Edukatif. Jakarta : Rineka cipta.
Fajri, Em Zul., & Ratu Aprilia Senja. 2009 . Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia. Jakarta: Difa Publisher.
Gulo, Dali. 1982. Kamus Phsychologi. Bandung: Tonis
Hadi, Sutrisno. 1987. Metodelogi Reseach I. Yogyakarta : Yayasan
Penerbitan UGM,
Harum,Akhmad.2011.Persepsi.Fromhttp://bukunnq.wordpress.com/2011/04
23/persepsi, 06 Mei 2012.
Ilyas, Yunahar. 2007. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: LPPI.
Mahanani, Ayusita. 2011. Buku Pintar Pendidikan dan Latihan Profesi
Guru. Yogyakarta: Araska.
Mulyasa, E. 2011. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung:
Rosda.
Nina.2012.Persepsi,From:http://myoretoret.blogspot.com/2012/11/persepsi.
html, 03 Mei 2014.
73
Purwanto, Ngalim. 1987. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Karya.
Rahmat,Jalaluddin. 2003. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Roqib,
Moh.
2009,
Kepribadian
Guru;
Upaya
Mengembangkan
Kepribadian Guru yang Sehat di Masa Depan. Purwakerto : Stain
Purwokerto Press.
Rusdi. 2013. Ajaibnya Tawadhu dan Istiqamah. Yogyakarta: Sabil.
Saleh, Abdurrahman dkk. 2004. Psikologi Suatu Pengantar dalam
Perspektif
Islam. Jakarta: Prenada Media.
Sobur, Alex. 2009. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka setia.
Soemanto, Wasty.1990. Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Suparlan. 2005. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta : Hikayat Publishing.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikam. Bandung.: Alfabeta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 14 Tahun 2005 Tentang Guru
dan Dosen.
Walgito, Bimo. 2002. Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta : Andi
Offset.
Lampiran 3
RIWAYAT HIDUP
L
Nama
2. Tempat dan Tanggal lahir
3- Jenis kelamin
4. Warga Nega&
5. Agama
6. Alamat
Ahmad Rijalul Umami
Kab.Semarang , 30 April 1992
Laki-laki
Indonesia
Islam
Dsn. Sejambu Ds. Kesongo Rt.04 Rw. 05
Kec-Tuntang Kab. Semarang
7. Riwayat Pendidikan:
a. TK PertiwiKesolgo
b.
c.
SD Negeri Kesongo 3
SMP Negeri 2 Tuntang
d. MrlN datatlga
Tahun 1997-1998
l ahun 1999-2004
Tahun 2005-2007
'l ahun 20OE-201 0
8. Pengalaman Organisasi
a.
b,
Tahun 2006
Tahun 2006
g.
Wakil Ketua Osis SMP N 2 luntang
Ketua Pramuka SMP N 2 Tuntang
Wakil Bendaham HMI Cabang Salatiga
Komisariat Walisongo
Sekretaris Umum HMI cabang Salaliga
Komisariat Walisongo
Anggota LPM Dinamika
Sekretaris Umum HMI Cabarg Salatiga
Komisariat Walisongo
Anggota Senat Mahasiswa STAIN
Tahun 2013
h.
Salatiga
Bendahara Umum LDMI HMI Cabang
c.
d.
e.
i
Salatiga
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benamya-
Salatiga, 06 Agustus 2014
Umami
NIM:llll0073
DAFTAR NILAI SKK
N&na
Nim
: Abmad Rijslul
;
lll100?3
'
Nama kegiatan
OPti-ati.usi Nalar Kritr
No
OPAX
I
Umtmi
Junrsan
: Tarbiyah
hosdi
:PAI
Keterangan
Nilai
Pgsetta
3
Peserta
3
Peserta
3
Panitia
3
Peserta
3
Panitia
3
Panitia
l
Panida
3
Paritia
1
15 Maret 2012
P€s€rta
3
tS M"i ZO\Z
Pesetta
2
22 Juni 201I
Peserta
2
Pes€rta
2
Pes€rta
2
Peserta
3
Peserta
2
Tanggal
Agustus 2010
t8
Mahasiswa: Upaya Mengawal Perubahan
Banesa ke Arah
Y94q!![${]Q!!$)
2
xbtrobe. zoto
-seprc-letzoto
ga"ic TrainiDg Lf t 'Mewujudkan
Mahasiswa Islami Yang ldeal Delni
l
ffi
Terwujudnya I&der Yang Militstr
4
5
t"lortt z0l t
22 Juli 201I
;::*:E;;;"
6
'l
-zl28 Agustus 201 I
.lp A K rHlvt lr
Seminar Keperempuanan " Jilbsb Perspe|(nl
^
^^--
,r^- c^"i.r't rroHATI-HMI)
Seninar p"naiaiUn " Meouju Penddrxsn
yang ldeal"
Training Senior Course (SC) lie-Jateng otn
8
0l!!ll-------._=--
9
Otrotet
2g
le
ZOt
t
Dei.be, 201t
I
I0Fe.bnwi 2012
DIY'Transformasi Nilai-nilai Pengkaderan
Menuju KomPetisi Pendidik Yang
l0
B€*uatit8s" GMI)
oan
luUlic lteuriog " I\4*iogkatkan KepeKssn
Transparansi Kinerja l,embaga Menuju
rSF.MAl
ll
B€dah Buku "Sang Maha-s€galanya
r r---:-.^r e^-^ lroLo-s.icwe" (HMI)
t2
^-.-"h"
ffi
ffi
Etila Proresi r"gutua" tsrell,I
Sal8tiga)
Pnktikum Konput€r Multlm€dra (s r Ar$
IJ
Sslatiga)
Grind Launching dsn Diskusr PublK
Generasi Muda Terhadap Fenomena
- relan
r: L^.- c.l.ri-.
r6s!5* IFGMPSl
ruv/Arur ur
^u6
P".ktiku- P"ttt"ut"tt Jenaz8h (Sl AIN
Salatiga)
0 Februsri 20 I 2
- -
l4
l6
I
MarEt 2ol2
-1312 Juli 2012
l?
Septernber 2012
t'l
l8
Basic Training LK I "Membangun Paradigma
M8h&siswa yang Berintelektual dan Berjiwa
Nasionalis Rcligius dalam Penatjud8n bsao
Paripuma" (HMl)
Training Of Traincr D€sair Komunitasi
Visual ( Kementrian Pariwisata dan Ekonomr
3 Desember 2012
Panitia
3
8 Desember 2012
Pes€rta
3
Masa Bakti Tahutl
Pengurus
3
2013
05 Febmari 2013
Panitia
l
l8 Februari
2013
Peserta
l
23 Februari 2013
Peserta
Periode 20i3-2014
P€ngurus
l
13 Mei 2013
Pes€na
2
Panitia
l
05 November 20 I 3
Panitia
l
29 Des€mbsr 2013
Pemateri
2
l5 Marct 2014
Panitia
3
KEatif Republik Indonesia)
19
20
2l
22
Penguus Senat Mahssiswa STAIN Salatiga
Persyssn Dies Natalis HMI ke 66 "66 Tahun
HMI Untuk Umat Islam dan Bangsa
Indonesia"fiMI)
Folto* Up Mtsston iIMI "M€mbangu Kader
HMI vanc Militan" (HMI)
ffi Nasiotul ' Ksp.mimpio-l dao vasa
Depatr Bangsa"
(HMI) _
HMI Cabong Sslati88 Komisarist
23
Pengrrnrs
24
Wslisongo
B"dah n,,ku "Sholat Ngebut Bikin Benjut"
/HMt)
afUar fetuarga Besar HMI
Komisariat Wal isongo-Meraj ut Ukiuwah
Memrrrkokoh Kebersamaan "(HMI)
Gratis (HMI)
n
"gob"r"n
s€dah Film'Tatrah Suga lkt8nya" '(HMD
Tokoh Nasional
Sffitenana
'Komitlen Politik lslam dalam M€oat8 Arah
Ma-sa Depatr Bangsa Indonesia" (LDMI-PB
25
Sarasetran
26
eurti-S-"ia
2'l
28
I
I Oktober 2013
HMI)
't8
Jumlah
Salatiga, 6 M€i 2014
Mengetalui,
. 19741212 199903 I 003
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI
AH.!:lA.Q.....8\ J.4.!.\.{ !,...
NAIW{ IW{I{ASISWA
.
NIM
....\\\. 1.q...q.]]...
PEMBIMBING
...Q.q..
JUDUL
..
!sn.q
5.,'h....
A:.4i6,h...Y'
rr
..Fe!4.:. ..X..
.
I
i...
:
e.
-tar
..
PARAF
CATATAN PEMBIMBING
1t 9'hu
1 lhq
i.
!r
:i.!:r.. ..!:* d!:*... .51:.* t.......
ru
Q ggL. ..5.Y. f .. N959.L... 1...5*.{*sr.. tl.+...4 e i
r.rre4
ISI KONSULTASI
TANGCAL
r:{A
*r*1r... f srgr.Ei.. St*a ..Tgstl tg.. . .V.v(.r.|
.. 9..*r-.,r.. ..
NO
ll
l^)r" k-!tA"
'{
1^'Ah': \ ltl
ytr!/^%t*
x,ffffi\;,,
W1
a/4.U2'h
"l
fr-bW^"*-
, \44/4Ut/., lu a4/t(uL'
,t lt",!, \tv&t6^, lJ*
al
l'll ,r,,'r, ^
(7,i1, + o,Etl'"
;Qlit\&41/c!^
1"'Y-%,q
s '? -1art fua t.t,> n,
(
Vlb 2,kl,l"'nlrds.ut
6t* t .q. s' & 1t4i; k4(?t;
d^s9!//4
&.CeV-.ll
Sb
r, t
,t,4
I
CATATAN:
SETIAP KONSULTASI LEMBAR INI HARUS
t
r:
-8 to,t
Vdfn.
V4v^:
dtt
tu!,yh,4r,
DIBAWA
, QtbL".-S
-
Wt\v'6"\./+
k\"r{^{q"t
'6 ''n'q k&t,t,>rtS,
fL-B'tb'\
4'L'
t1fultu^
Jr'
'-
PEMBIMBING
\ex-
N4f di wrur
lrl
I
I
Ll'l
.tl"t'
rqros,$Ks*...A,4,ryt,,
t'
$$dl?,
r\i'lo\ t
*t
oe)
Download