industri bpr–bprs sebagai pilar ekonomi daerah dalam

advertisement
INDUSTRI BPR–BPRS SEBAGAI
PILAR EKONOMI DAERAH
DALAM MEWUJUDKAN
KESEJAHTERAAN RAKYAT
Prof. Dr. Sri Adiningsih
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden
Republik Indonesia
Pontianak, 26 Oktober 2016
RAKERNAS PERBARINDO
INFLASI INDONESIA 2010-2016* (%, YOY)
* = September 2016
Sumber: BPS, CEIC (2016)
PERTUMBUHAN PDB MENURUT PENGELUARAN
2013:Q4 - 2016:Q2 (%,YOY)
Pertumbuhan Ekonomi melambat sejak 2011 dan mulai menunjukkan percepatan pada 2016.
Sumber: BPS, CEIC (2016)
POTRET KEMISKINAN INDONESIA
2005 - MARET 2016
Tingkat Kemiskinan and ketimpangan sudah menurun namun jumlah penduduk miskin
masih relatif tinggi.
Sumber: BPS, CEIC (2016)
POTRET PENGANGGURAN INDONESIA
2005 - FEBRUARI 2016
Tingkat pengangguran terus menurun sejak 2005, namun jumlah penganggur masih
relatif tinggi.
Sumber: BPS, CEIC (2016)
PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH
TRIWULAN II 2016 (%,YOY)
Sumber: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional, Bank Indonesia (2016)
POTRET KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN DAERAH 2015
Sumber: BPS, CEIC (2016)
KOEFISIEN GINI INDONESIA 2005-2016
Sumber: BPS dan CEIC (2016)
VISI MISI PEMERINTAH
Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri dan Berkepribadian
Nawa Cita
(Pengejewantahan Trisakti)
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat Daerahdaerah dan Desa dalam kerangka Negara Kesatuan
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektorsektor strategis ekonomi domestik
AGENDA PEMBANGUNAN NASIONAL
2015-2019
I. Pembangunan Manusia
 Pendidikan gratis 12 tahun : Kartu Indonesia Pintar
(2015 = 20 juta siswa)
 Kartu Indonesia Sehat (2015 = 87 juta orang)
 Kartu Keluarga Sejahtera (2015 = 15.4 juta keluarga)
 Pelatihan Tenaga Kerja
II. Meningkatkan Daya Saing Internasional
dan Produktivitas Nasional
 Pembangunan Infrastruktur
 Kelembagaan (Kemudahan Perizinan & Investasi)
III. Kemandirian Ekonomi
 Pembangunan dan Rehabilitasi Irigasi, Pembangunan Waduk, Pencetakan Sawah, dll.
 Akses Air Bersih
FINANCIAL DEEPENING IN ASEAN-5
(% OF FINANCIAL ASSETS TO GDP)
Source : International Monetary Fund, World Bank, Asian Bond Online (2016)
FINANCIAL INCLUSION IN ASEAN
2014
COUNTRY
ACCOUNT PENETRATION
Share with an account, 2014
All Adults
(%)
Women
(%)
Adults in the poorest
40 percent of households (%)
Cambodia
22
20
18
Indonesia
36
37
22
Malaysia
81
78
76
Myanmar
23
17
16
Philippines
31
38
18
Singapore
96
96
96
Vietnam
31
32
19
WORLD
62
58
54
Sumber : The Global Findex Database 2014 – World Bank (2015)
LITERASI KEUANGAN INDONESIA 2013
No.
Kategori
Nilai
Keterangan
1
Well Literate
21,84 % memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang
lembaga jasa keuangan serta produk jasa keuangan,
termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak dan
kewajiban terkait produk dan jasa keuangan, serta
memiliki keterampilan dalam menggunakan
produk dan jasa keuangan
2
Sufficient Literate
75,69 % memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang
lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa
keuangan, termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak
dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan
3
Less Literate
2,06 % hanya memiliki pengetahuan tentang lembaga jasa
keuangan, produk dan jasa keuangan
4
Not Literate
0,41 % tidak memiliki pengetahuan dan keyakinan
terhadap lembaga jasa keuangan serta produk dan
jasa keuangan, serta tidak memiliki keterampilan
dalam menggunakan produk dan jasa keuangan
Sumber : Survei Nasional Literasi Keuangan 2013, Otoritas Jasa Keuangan.
Catatan : - Survei dilakukan per 3 tahun.
- Responden Survei 2013 = 8.000 orang dari 20 Provinsi di Indonesia.
- Survei tahun 2016 sedang dalam proses pelaksanaan.
PERBANDINGAN JUMLAH BPR, BPRS
DAN BANK UMUM
2011 – AGUSTUS 2016
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (2016)
PERKEMBANGAN JUMLAH BPR DAN BPRS
BERDASARKAN ASET
2011 – AGUSTUS 2016
BPR (Unit)
No
1
2
3
4
Total Aset BPR (Rp)
< 1 Miliar
1 s.d. 5 Miliar
> 5 s.d. 10 Miliar
> 10 Miliar
TOTAL (Unit)
2011
16
264
387
1.002
1.669
2012
12
229
333
1.079
1.653
2013
9
213
267
1.146
1.635
2014
12
190
245
1.196
1.643
2015 Agustus 2016
11
5
136
146
209
226
1.278
1.260
1.637
1.634
2011
3
24
39
89
155
2012
6
17
36
99
158
2013
4
19
30
110
163
2014
1
11
34
117
163
2015 Agustus 2016
2
1
9
8
22
29
132
125
163
165
BPRS (Unit)
No
1
2
3
4
Total Aset BPRS (Rp)
< 1 Miliar
1 s.d. 5 Miliar
> 5 s.d. 10 Miliar
> 10 Miliar
TOTAL (Unit)
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (2016)
PERKEMBANGAN JUMLAH BPR DAN BPRS (LOKASI)
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (2016)
PERAN BPR DAN BPRS
DALAM PERBANKAN INDONESIA
2011 – AGUSTUS 2016
(ASET, KREDIT & DANA PIHAK KETIGA)
Uraian
2011
1,6
2012
1,7
2013
1,7
2014
1,7
55,8
3,5
3.712,2
67,4
4,7
4.334,7
77,4
5,8
5.037,7
89,9
6,6
5.711,6
101,7
7,7
6.242,0
105,9
8,6
6.477,2
1,9
1,9
1,9
1,9
1,9
2,0
41,1
49,8
59,2
68,4
74,8
79,8
2,7
3,6
4,4
5,0
5,8
6,5
2.260,3
2.779,0
3.383,5
3.779,9
4.172,7
4.286,5
Share Dana Pihak Ketiga BPR + BPRS (%)
1,4
1,5
1,5
1,5
1,6
1,6
- DPK BPR (Triliun Rp)
- DPK BPRS (Triliun Rp)
- DPK Total BPR + BPRS + Bank Umum (Triliun Rp)
38,2
2,1
2.825,2
44,9
2,9
3.273,0
50,5
3,7
3.718,2
58,7
4,0
4.177,2
67,3
4,8
4.485,1
70,2
5,5
4.650,4
Share Aset BPR + BPRS (%)
- Aset BPR (Triliun Rp)
- Aset BPRS (Triliun Rp)
- Aset Total BPR + BPRS + Bank Umum (Triliun Rp)
Share Kredit BPR + BPRS (%)
- Kredit BPR (Triliun Rp)
- Pembiayaan BPRS (Triliun Rp)
- Kredit Total BPR + BPRS + Bank Umum (Triliun Rp)
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (2016)
2015 Agustus 2016
1,8
1,8
PERKEMBANGAN ASET, KREDIT & DANA PIHAK
KETIGA BPR DAN BPRS
2011 – AGUSTUS 2016
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (2016)
PERTUMBUHAN KREDIT BPR DAN PEMBIAYAAN BPRS
2014-AGUSTUS 2016
(%, YOY)
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (2016)
Perbandingan Suku Bunga Rata-rata Kredit BPR dan Bank Umum
2011 – Agustus 2016 (%)
Jenis Penggunaan
2011
Modal Kerja
- BPR
- Bank Umum (Rupiah)
Investasi
- BPR
- Bank Umum (Rupiah)
Konsumsi
- BPR
- Bank Umum (Rupiah)
2012
2013
2014
2015
Agustus 2016
32,05
12,18
30,91
11,50
30,56
12,14
29,45
12,81
29,52
12,48
28,84
11,74
28,23
12,04
26,62
11,28
25,36
11,83
25,88
12,36
26,26
12,12
25,71
11,42
27,00
14,15
25,97
13,58
25,13
13,13
25,50
13,58
26,24
13,88
25,80
13,74
Ekuivalen Tingkat Imbalan/Bagi Hasil/Fee/Bonus BPRS
2011 – Agustus 2016 (%)
Jenis Pembiayaan
2011
21,02
21,82
19,41
Akad Mudharabah
Akad Musyarakah
Akad Murabahah
-
Akad Salam
Multijasa 1)
7,80
0,09
Akad I'stishna
Akad Ijarah
Akad Qardh
2012
17,09
21,20
23,19
1)
-
2013
16,20
20,28
18,27
-
7,73
19,05
-
2014
16,46
20,61
18,51
-
7,58
12,53
-
21,79
7,85
14,92
20,02
14,82
1) : Mulai Oktober 2012 terdapat perubahan dalam perhitungan tingkat imbalan ijarah dan multijasa
- : Data Tidak Tersedia
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (2016)
2015 Agustus 2016
17,39
16,81
21,10
20,73
18,12
18,46
8,29
8,66
15,25
26,96
14,99
14,62
PERBANDINGAN KINERJA BPR, BPRS & BANK UMUM:
LDR, NPL, ROA, ROE
(2012 – Agustus 2016)
Uraian
Loan to Deposit Ratio - LDR (%)
-BPR
-BPRS (Financing to Deposit Ratio/FDR)
-Bank Umum
Non Performing Loan - NPL (%)
-BPR
-BPRS (Non Performing Financing/NPF)
-Bank Umum
Return on Asset - ROA (%)
-BPR
-BPRS
-Bank Umum
Return on Equity - ROE (%)
-BPR
-BPRS
-Bank Umum
2012
2013
2014
2015
Agustus 2016
78,6
120,9
83,6
84,3
120,9
89,7
79,8
124,2
89,4
77,8
120,1
92,1
77,9
118,9
90,0
4,8
6,2
1,9
4,4
6,5
1,8
4,8
7,9
2,2
5,4
8,2
2,5
6,6
9,1
3,2
3,5
2,6
3,1
3,4
2,8
3,1
3,0
2,3
2,9
2,7
2,2
2,3
2,6
2,1
2,4
32,6
20,5
22,1
32,4
21,2
20,2
27,9
16,1
17,1
24,8
14,7
13,9
23,1
13,9
12,1
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (2016)
PERKEMBANGAN DATA UMKM DAN USAHA BESAR, 2012 - 2013
2012
Indikator
Satuan
Jumlah
2013
Pangsa
(%)
Jumlah
2012 - 2013
Pangsa
(%)
%
1.361.227
2,41
Unit
56.539.560
Unit
56.534.592
99,99
57.895.721
99,99
1.361.129
2,41
- Usaha Mikro
Unit
55.856.176
98,79
57.189.393
98,77
1.333.217
2,39
- Usaha Kecil
Unit
629.418
1,11
654.222
1,13
24.803
3,94
- Usaha Menengah
Unit
48.997
0,09
52.106
0,09
3.110
6,35
Unit
4.968
0,01
5.066
0,01
98
1,97
773.086,9
9,38
1. UNIT USAHA (A + B)
A. UMKM
B. USAHA BESAR
2. PDB ATAS DASAR
HARGA BERLAKU (A + B)
IDR
Miliar
57.900.787
Jumlah
8.241.864,3
9.014.951,2
IDR
Miliar
4.869.568,1
59,08
5.440.007,9
60,34
570.439,8
11,71
- Usaha Mikro
IDR
Miliar
2.951.120,6
35,81
3.326.564,8
36,90
375.442,2
12,72
- Usaha Kecil
IDR
Miliar
798.122,2
9,68
876.385,3
9,72
78.263,1
9,81
- Usaha Menengah
IDR
Miliar
1.120.325,3
13,59
1.237.057,8
13,72
116.732,5
10,42
IDR
Miliar
3.372.296,1
40,92
3.574.943,3
39,66
202.647,2
6,01
A. UMKM
B. USAHA BESAR
Sumber : Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (2013)
PERKEMBANGAN KREDIT USAHA RAKYAT
2014-2016
Uraian
-Tingkat Bunga KUR
Satuan
%
2014
2015
2016*
22 %
12 %
9%
( 7% tahun 2017? )
-Jumlah Debitur (Nasabah)
Orang
12.475.927
1.003.553
3.070.998
(Akumulasi 2007-2014)
-Target Penyaluran
Rp Triliun
37
20
120
-Realisasi Penyaluran Dana KUR Rp Triliun
36
22,7
66,1
* =21 September 2016
Sumber : Kemenko Perekonomian ; Sistem Informasi Kredit Program Kemanterian Keuangan (2016)
PEMBANGUNAN SEKTOR KEUANGAN PENTING DALAM
PEMBANGUNAN EKONOMI
Peningkatan Produktivitas dan
Akumulasi Modal
PEMBANGUNAN
SEKTOR KEUANGAN
• Mobilisasi &
Pengelompokan
Tabungan
• Tersedianya informasi
untuk meningkatkan
alokasi sumber daya
• Mengedepankan
keterlibatan untuk
meningkatkan
corporate governance
• Fasilitasi
perdagangan,
diversifikasi dan
manajemen risiko
• Memfasilitasi
pertukaran barang
dan jasa
Pembangunan
Sektor Swasta
Lebih Banyak Kompetisi dan
Inovasi
Sistem Pembayaran yang Lebih
Baik
Peredaman Kejut
(shock absorption)
Stabilitas
Ekonomi Makro
Investasi Jangka Panjang; Proyek
dengan return yang tinggi
Pertumbuhan
PDB per
Kapita
Krisis Keuangan yang Berbiaya
Lebih Rendah
Pembangunan
Sektor Publik
Investasi pada Infrastruktur
Utama
Crowding Out yang Lebih Kecil
pada Investasi Swasta
Akumulasi Modal Kapital
Rumah Tangga
Peningkatan Konsumsi
Sumber : Asian Development Bank/ADB: (1) Financial Development, Financial Openness, and Economic Growth (Estrada, Park, Ramayandi, 2015)
(2) Financial Sector Development, Economic Growth and Poverty Reduction (Zhuang et. al., 2009)
KESIMPULAN
1.
2.
3.
4.
Peran BPR-BPRS dalam perekonomian nasional atau daerah
penting dan semakin meningkat.
Peran BPR-BPRS dalam pengembangan UMKM di daerah penting.
Sinergi antara BPR-BPRS dan pemerintah daerah dapat
meningkatkan pelayanan keuangan di daerah; meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
BPR-BPRS perlu meningkatkan efisiensi, kesehatan, permodalan
dan linkage/network agar bisa bersaing dan mengembangkan
bisnisnya.
Download