BAB II ISI 2.1 Pengertian Komunikasi Data Komunikasi data adalah transmisi atau proses pengiriman dan penerimaan data dari dua atau lebih device (alat, seperti komputer, laptop, printer dan alat komunikasi lain) yang terhubung dalam sebuah jaringan melalui beberapa media. Media tersebut dapat berupa fiber optic (serat optik), microware dan sebagainya. Komunikasi data merupakan gabungan dari beberapa teknik pengolahan data. 2.1.1 Secara umum ada dua jenis komunikasi data, yaitu: 1. Melalui Infrastruktur Terestrial Menggunakan media kabel dan nirkabel sebagai aksesnya. Membutuhkan biaya yang tinggi untuk membangun infrastruktur jenis ini. Beberapa layanan yang termasuk teresterial antara lain: Sambungan Data Langsung (SDL), Frame Relay, VPN Multi Service dan Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP). 2. Melalui Satelit Menggunakan satelit sebagai aksesnya. Biasanya wilayah yang dicakup akses satelit lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak memungkinkan dibangunnya infrastruktur terestrial namun membutuhkan waktu yang lama untuk berlangsungnya proses komunikasi. Kelemahan lain dari komunikasi via satelit adalah adanya gangguan yang disebabkan oleh radiasi gelombang matahari (Sun Outage) dan yang paling parah terjadi setiap 11 tahun sekali.: 2 2.1.2 Tujuan komunikasi data adalah sebagai berikut : Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar efisien, tanpa kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ke tempat yang lain. Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukung dari jarak jauh (remote computer use). Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi ataupu sentralisasi. Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai mcam sistem komputer. Mengurangi waktu untuk pengelolaan data. Mendapatkan data langsung dari sumbernya. Mempercepat penyebarluasan informasi. Hal-hal yang menyebabkan komunikasi data sangat dibutuhkan: 1. Dengan menggunakan sistem ini akan terasa lebih efisien. 2. Karena sebaian besar pengguna komputer hampir menggunakan data sebagai alat komunikasi antar kantor, perusahaan dan institusi institusi lainnya. Inilah yang menyebabkan sistem komunikasi data diperlukan: 1. Menjaga data agar sampai sesuai tujuan yang diinginkan. 2. Dapat mengurangi keterbatasan waktu. 3. Data menjadi terahasiakan bila ada data yang tidak boleh diketahui pihak lain. Cara menjaga data dalam sistem komunikasi data: 1. Pastikan media transmisi tidak rusak. 2. Pastikan Alamat IP yang mau dikirim benar. 3. Lindungi kabel-kabel dari binatang perusak. 4. Letakan Kabel kabel ditempat yang aman. 5. Selalu rutin scan virus. Recomendasi sehari 2x. 3 6. HDD (Hard Disk Drive) yang digunakan tidak boleh bad sector. 7. Agar lebih baik, HDD (Hard Disk Drive) yang digunakan tidak dicampur dengan game, hal ini membuat file menjadi lemot untuk dibuka. Prinsip komunikasi data: 1. Pengirim atau senter. 2. Media Penghantar. 3. Sink atau penerima. 2.2 OSI Layer OSI atau Model Open Systems Interconnection diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien. Model Layer OSI dibagi dalam dua group: upper layer dan lower layer. Upper layer fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file dipresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada lower layer. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual. Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protoklo jaringan dan metode transmisi. Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard. 4 2.2.1 Bagian – Bagian Osi Layer OSI Model dibagi menjadi 7 Layer, dengan karakteristik dan fungsiya masing masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui sederetan protokol dan standar. Berikut bagian-bagian layer dan fungsinya dalam OSI model : Gambar 1. 1 Bagian-bagian Layer OSI 1. Application Application layer menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna, layer ini bertanggung jawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail dan service lain yang berjalan di jaringan seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya. Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan. Mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protocol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS. 2. Presentation Presentation layer ini bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan di format untuk transfer data. Contoh konversi format text 5 ASCII untuk dokumen yaitu GIF, dan JPG untuk gambar layer. Dan ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi, selain itu layer ini berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protocol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak director (redictor Software). Seperti layanan worksatation (dalam Windows NT) dan juga Network Shell (semacam Virtual Network Computing) (VNC) atau Remote Dekstop Protocol (RDP). 3. Session Session layer menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi. Bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer di sebut session. Session Layer berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara atau di hancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. 4. Transport Transport layer bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end – to _ end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling). Transport ini berfungsi untuk memecahkan data kedalam paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan yang telah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement) dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan. 5. Network Network layer bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, menjaga antrian tafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk “Paket”. Network ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paketpaket dan kemudian melakukan routing melalui internet-working dengan menggunakan router dan switch layer 3. 6 6. Datalink Data link layer menyediakan link untuk data. Memaketkan-nya menjadi frame yang berhubungan dengan hardware kemudian diangkut melalui media komunikasinya dengan kartu jaringan, dan mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dengan penaganan error. Datalink ini berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti halnya di Media Access Control Address ( MAC Address), dan menetukan bagaimna perangkat perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC). 7. Physical Physical layer bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media (seperti kabel) dan menjaga koneksi fisik antar sistem. Physical ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau token Ring), topologi jaringan dan pengkabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. Secara fungsional 7 layer OSI dibagi menjadi dua bagian yaitu: 1. Upper layers adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan user interface, data formatting, dan communication session, atau lebih tepatnya banyak berkaitan dengan aplikasi (software). Yang termasuk dalam Upper Layers yaitu Application Layer, Presentation Layer, dan Session Layer 2. Lower layer adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan network atau jaringan, data flow atau bagaimana data mengalir. Bagian dari 7 Lower Layers yaitu Physical Layer, Data Link Layer, Network Layer, dan Transport Layer Gambar 1.2 Upper Layer dan Lower Layer Tujuh dari model OSI mendefinisikan interface antara softwaresoftware yang berkomunikasi dan aplikasi yang memerlukan untuk berkomunikasi keluar dari komputer dimana aplikasi tersebut berada. Layer Application OSI memiliki fungsi-fungsi: 1. Mendukung file transfer 2. Kemampuan untuk melakukan 3. Pencetakan (print) pada jaringan 4. Surat elektronik (email) 5. Pengiriman pesan elektronik (electronic messaging) 6. Melakukan browsing pada World Wide Web Protocol- protocol yang mengimplementasikan aturan Layer Application yaitu: 1. HTTP (Hyper Text Transfer Protocol), protokol untuk transfer file HTML dan Web . 2. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas . 3. DNS (Domain Name Server), Database nama domain mesin dan nomor IP. 8 4. FTP (File Transfer Protocol), protokol untuk transfer file. 5. MIME (Multipurpose Internet Mail Extension), protokol untuk mengirim file biner dalam bentuk teks. 6. NNTP (Network News Transfer Protocol), protokol untuk menerima dan mengirim newsgroup 7. POP (Post Office Protocol), protokol untuk mengambil mail dari server. 8. SMB (Server Message Block), protokol untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows. 9. SAP (Netwares Service Advertising Protocol) 10. NFS (Network File System) 11. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) 12. E-Mail (Electronic Mail) 2.3 Circuit Switching Circuit switching adalah jaringan yang mengalokasikan sebuah sirkuit (atau kanal) yang dedicated di antara nodes dan terminal untuk digunakan pengguna untuk berkomunikasi. Sirkuit yang dedicated tidak dapat digunakan oleh penelepon lain sampai sirkuit itu dilepaskan, dan koneksi baru bisa disusun. Bahkan jika tidak ada komunikasi berlangsung pada sebuah sirkuit yang dedicated, kanal tersebut tetap tidak dapat digunakan oleh pengguna lain. Kanal yang dapat dipakai untuk hubungan telepon baru disebut sebagai kanal yang idle. Untuk call setup dan pengendalian (dan keperluan administratif lainnya) dapat digunakan sebuah kanal pensinyalan yang dedicated dari node terakhir ke jaringan. ISDN adalah salah satu layanan yang menggunakan sebuah kanal pensinyalan terpisah. Plain Old Telephone Service (POTS) tidak memakai pendekatan ini. 9 Sebuah metoda untuk membangun, memonitor perkembangan, dan menutup sebuah koneksi adalah dengan memanfaatkan sebuah kanal terpisah untuk keperluan pengontrolan, misalnya untuk link antar telephone exchanges yang menggunakan CCS7 untuk komunikasi call setup dan informasi kontrol dan menggunakan TDM untuk transportasi data di sirkuit tersebut. 2.3.1 Kelebihan Circuit Switching: Karena menggunakan jalur yang tetap, sehingga mempunyai kemungkinan yang kecil terjadinya kesalahan pengiriman data dikarenakan alamat yang dituju salah. Bandwith dapat digunakan secara maksimal saat terjadi panggilan. Kualitas service terjamin. Sangat baik untuk komunikasi real time. Cocok mentransfer voice karna sifat koneksi yang dapat menjamin waktu dan jitter yang disyaratkan untuk mentransfer voice. 2.3.2 Kekurangan Circuit Switching Mengurangi efisiensi penggunaan suatu jaringan sirkuit. Karena jaringan sirkuit hanya bisa digunakan oleh user tertentu saja. Untuk koneksi dari terminal komputer kapasitas menjadi tidak jalan selama koneksi berlangsung. Dalam hal kinerja, terjadi suatu penundaan yang berkaitan dengan transfer sinyal untuk pembentukan panggilan. 2.3.3 Contoh komunikasi yang menggunakan circuit switching: Sistem telepon zaman dahulu merupakan penggunaan circuit switching. Pelanggan meminta operator untuk menghubungkan mereka dengan pelanggan lain, yang mungkin berada pada yang sama, atau melalui sebuah inter-exchange link dan operator lain. 10 Dimanapun posisi para pelanggan ini, tetap terbentuk sebuah koneksi antar telepon kedua pelanggan selama hubungan telepon berlangsung. Kawat tembaga yang sedang digunakan untuk koneksi ini tidak dapat digunakan untuk hubungan telepon lain, walaupun para pelanggan ini tidak sedang berbicara dan jalur ini dalam kondisi tidak digunakan (silent). Akhir-akhir ini sudah dapat dilakukan multiplexing terhadap berbagai koneksi yang terdapat pada sebuah konduktor, namun demikian tetap saja setiap kanal pada link yang mengalami multiplexing selalu berada pada salah satu dari dua kondisi ini yaitu dedicated pada sebuah koneksi telepon, atau dalam keadaan idle. Circuit switching mungkin relatif tidak efisien karena kapasitas jaringan bisa dihabiskan pada koneksi yang sudah dibuat tapi tidak terus digunakan (walaupun hanya sebentar). Di sisi lain, keuntungannya adalah cepatnya membuat koneksi baru, dan koneksi ini bisa digunakan dengan leluasa selama dibutuhkan. Pendekatan lain adalah packet switching yang membagi data yang akan dikirimkan (misalnya, suara digital atau data komputer) menjadi kepingan-kepingan yang disebut paket, yang lalu dikirimkan melewati sebuah shared network. Jaringan packet switching tidak membutuhkan sebuah sirkuit khusus untuk melakukan koneksi. Dengan pendekatan ini banyak pasangan node dapat melakukan komunikasi yang hampir simultan pada kanal yang sama. Dengan tiadanya koneksi yang dedicated, masing-masing paket yang diberikan dilengkapi dengan alamat tujuan sehingga jaringan dapat mengirimkan paket tersebut ke tujuan yang diinginkan. 2.4 Packet Switching Packet switching merupakan suatu metode transportasi data yang dilakukan dengan cara memecah-mecah data yang akan dikirimkan menjadi beberapa bagian. Hal ini dilakukan agar muncul fleksibilitas dalam 11 proses pengiriman data. Fleksibilitas yang dimaksud di sini adalah data yang dikirim tidak harus secara seri melalui satu jalur tertentu saja, tetapi bisa secara paralel dengan memanfaatkan jalur koneksi lain yang tingkat kepadatannya tidak tinggi. Metode ini lahir karena sebelumnya proses transportasi data dilakukan menggunakan circuit switching yang menggunakan dedicated connection, sehingga memicu adanya kekakuan dalam proses transfer data dari suatu titik ke titik lain, karena data dikirimkan secara seri melalui satu jalur saja. Gambar dibawah mengilustrasikan pemecahan/ pembagian data yang akan ditransfer menggunakan packet switching. Pada gambar di atas, diilustrasikan bahwa data dari user dipecah ke dalam tiga bagian yang kecil. Setiap bagian diberik sebuah header (packet header) yang berisi informasi mengenai keseluruhan data yang akan dikirimkan. Setiap packet header pada setiap pecahan data setidaknya mengandung informasi mengenai origin (sumber data), destination (tujuan data), dan place in file (posisi setiap pecahan paket dari data sebenarnya). 12 Gambar di atas mengilustrasikan skema jaringan menggunakan packet switching dari satu node ke node lainnya. Data dikirimkan oleh computer di sebelah kiri dalam bentuk pecahan-pecahan data secara terurut yang disebut packet. Masing-masing packet melewati jaringan dari satu titik ke titik lain dari sumber ke tujuan. Pada setiap titik dimana paket diterima, paket disimpan dengan cepat dan ditransmisikan ke titik berikutnya hingga akhirnya diterima oleh komputer di sebelah kanan dalam bentukk pecahan-pecahan data juga, dan selanjutnya pecahan-pecahan data tersebut akan disatukan berdasarkan informasi yang ada pada packet header di setiap pecahan data tersebut. 2.4.1 Kelebihan Packet Switching 1. Jalur efisiensi yang lebih besar Jalur dari simpul ke simpul dibagi secara dinamik beberapa paket sepanjang waktu. Paket diantrikan dan ditransmisi secepat mungkin. Meningkatkan efisiensi jalur komunikasi. 2. Konversi rate data Setiap stasiun terhubung ke simpul lokal pada rate data yang sesuai. 13 Simpul penyangga /buffer data di butuhkan untuk penyangga rate. Dapat mengatasi permasalahan data rate yang berbeda antara dua jenis jaringan yang berbeda data rate-nya. 3. Paket dapat diterima meskipun sedang sibuk Pengiriman dapat saja terlambat. Packet dapat diterima meskipun network dalam keadaan sibuk/ padat. 4. Skala Prioritas dapat digunakan Dapat menggunakan prioritas dalam proses pengiriman paket. 2.4.2 Kekurangan Packet Switching Paket yang dikirimkan mempunyai kemungkinan untuk hilang atau corrupt saat pengiriman Akan terjadi delay pada penggunaan secara besar besaran Paket data akan hilang atau corupt Untuk tipe data sream, paket data tidak terlalu bagus karena adanya kemungkinan paket data yang tidak berurutan sehingga frame yang ditampilkan dapat hilang begitu saja 2.4.3 Teknik-Teknik Dalam Packet Switching Ada dua teknik dalam proses transportasi data menggunakan packet switching, yakni datagram dan virtual circuit. 1. Teknik Datagram Teknik ini melakukan pengiriman paket data secara independen, tanpa tergantung dengan paket data yang lain. Artinya, setiap paket diberi informasi mengenai alamat tujuan, lalu setiap paket tersebut akan 14 dikirimkan melalui jalur-jalur yang berbeda-beda secara paralel. Keuntungan dari teknik ini adalah pengiriman data lebih fleksibel, dan stasiun penerima dapat mengurutkan kembali paket-paket data yang diterima dalam kondisi acak (tidak terurut). Kelemahan dari teknik ini adalah paket dapat saja hilang dalam proses pengiriman. Pada gambar di atas, komputer/ stasiun A mengirimkan dua buah data, yakni data B dan data C, dimana data B akan dikirimkan ke stasiun B, dan data C akan dikirimkan ke stasiun C. Masing-masing data B dan C tersebut dipecah kedalam tiga paket data, yakni B.1, B.2, dan B.3, serta C.1, C.2, dan C.3. Terlihat bahwa, ketika setiap paket data yang sampai di masing-masing stasiun (B dan C) berada dalam keadaan tidak terurut. Hal ini terjadi karena setiap paket dikirimkan melalui jalur yang berbeda-beda, sehingga panjang jalur yang dilalui pun akan berbeda-beda. Secara lebih detail, teknik datagram ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini: 15 2. Teknik Virtual Circuit Teknik ini pada dasarnya adalah membuat sebuah hubungan secara lojik antara satu node, stasiun dengan node atau stasiun lainnya yang menjadi tujuan pengiriman data. Pada teknik ini, sebuah rute khusus dibangun sebelum melakukan pengiriman paket (tetapi jalur ini tidak menjadi dedicated path). Kemudian, stasiun sumber mengirimkan request kepada stasiun yang dituju untuk mengaktifkan koneksi (handshake). Setiap paket data diberikan label sirkuit atau jalur yang akan dilaluinya. Gambar dibawah mengilustrasikan proses pengiriman data menggunakan virtual circuit. 16 Stasiun A mengirimkan 6 paket. Jalur antara A dan B secara logik disebut sebagai jalur 1, sedangkan jalur antara A dan C disebut sebagai jalur 2. Paket pertama yang akan dikirimkan lewat jalur 1 dilabelkan sebagai paket 1.1, sedangkan paket ke-2 yang dilewatkan jalur yang sama dilabelkan sebagai paket 1.2 dan paket terakhir yang dilewatkan jalur 1 disebut sebagai paket 1.3. Sedangkan paket yang pertama yang dikirimkan lewat jalur 2 disebut sebagai paket 2.1, paket kedua sebagai paket 2.2 dan paket terakhir sebagai paket 2.3. Dari gambar di atas terlihat jelas bahwa paket yang dikirimkan diberi label jalur yang harus dilewatinya dan paket tersebut akan tiba di stasiun yang dituju dengan keadaan terurut. Keuntungan dari teknik ini antara lain, jaringan dapat menyediakan mekanisme pengurutan paket data dan error control, selain itu, paket data juga dapat dikirim dengan lebih cepat. Pada teknik ini, tidak terjadi proses routing decision(penentuan jalur), sebab jalur pengiriman telah ditentukan sebelumnya. Secara detail, proses pengiriman data menggunakan teknik virtual circuit dapat dilihat pada gambar dibawah. 17 2.4.4 Perbandingan Circuit Virtual dan Datagram 1. Circuit Virtual Paket diteruskan lebih cepat (tidak perlu jalur khusus). Kurang handal (simpul mengalami kegagalan seluruh sirkuit virtual yang melintasi simpul bisa hilang). Jaringan dapat melakukan deretan dan kontrol kesalahan. 2. Datagram Panggilan untuk setup fase dapat dihindari (lebih baik daripada paket-paket yang sedikit). 18 Lebih fleksible (jika terjadi kegagalan paket berikutnya dapat menemukan rute pengganti). 2.4.5 Contoh Komunikasi Pada Packet Switching TCP/IP protokol adalah jaringan dengan teknologi “packet Switching” yang berasal dari proyek DARPA (development of Defense Advanced Research Project Agency) di tahun 1970-an yang dikenal dengan nama ARPANET. Packet-switching yaitu transfer informasi dilakukan dalam format sel (informasi yang akan dikirim dibagi menjadi potongan-potongan dengan ukuran tertentu) yang sifatnya connection-oriented artinya sebelum transfer informasi dilakukan harus dibangun hubungan terlebih dahulu atau definisikan sebagai protokol yang berfungsi sebagai interface (antarmuka) untuk menghubungkan komputer dengan komputer lainnya, membuat tiap komputer yang terintegrasi di dalamnya dapat bercakapcakap atau bertukar informasi dengan kecepatan tinggi (sampai dengan 155Mbps). GPRS adalah teknologi Packet Switching data pada GSM. Teknologi yang dikenal sebagai generasi 2.5 ini, merupakan pengembangan dari teknologi Circuit Switching pada GSM. Berbeda dengan teknologi Circuit Switching, pada GPRS koneksi ke jaringan hanya dilakukan pada saat mengirimkan data. Data tersebut dikirim sekaligus dalam satu paket sehingga lebih efisien dibanding koneksi permanen pada teknologi circuit-switching. Sehingga biaya yang dibebankan pun, jauh lebih murah. Selain itu kecepatan transmisi datanya jauh lebih cepat, yaitu sampai 115 Kilobyte per second (Kbps). Padahal, sebelumnya kemampuan transmisi data pada GSM hanya 9,56 Kbps. Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth 19 menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan. Spesifiksi dari peralatan bluetooth ini dikembangkan dan didistribusikan oleh kelompok Bluetooth Special Interest Group. Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 Ghz dengan menggunakan sebuah frequency hopping traceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time antara host-host bluetooth dengan jarak terbatas. Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet switching. Bluetooth dapat mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron dapat mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah sebaliknya dapat mendukung sampai dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode simetris dapat mendukung sampai dengan kecepatan 433,9 kb/s. 20