ANTI GLOBAL WARMING STUDENT’S PROJECT (PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA KELAS XI PADA MATERI GLOBAL WARMING) Lia Laela Sarah SMA Laboratorium Percontohan UPI ABSTRAK Anti global warming student’s project merupakan kegiatan pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran fisika SMA kelas XI pada kompetensi dasar 4.8 yakni menyajikan ide/gagasan pemecahan masalah gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan. Dalam pembelajaran ini peserta didik diberikan sebuah tugas projek untuk menyajikan ide/gagasannya dalam upaya mengatasi pemanasan global dan menyerukannya kepada masyarakat luas melalui berbagai media baik online maupun offline. Berbagai karya telah dihasilkan dalam proyek ini diantaranya berupa stop-motion movie dan animation movie yang diupload ke youtube, kampanye-kampanye anti global warming melalui media sosial instagram serta majalah dinding. Dengan proyek ini selain kompetensi pengetahuan mengenai global warming, peserta didik juga mampu menunjukkan kompetensi sikap peduli terhadap lingkungan juga menunjukkan keterampilan yang dikuasainya termasuk dalam bidang teknologi. Bagian penting lainnya dari kesimpulan pembelajaran berbasis proyek ini adalah peserta didik merasa senang selama melaksanakan pembelajaran. Kata Kunci : pembelajaran berbasis proyek, anti global warming, kompetensi dasar. DAFTAR ISI ABSTRAK .............................................................................................................................................. 1 DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2 1. PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 3 2. KAJIAN TEORI ............................................................................................................................. 4 3. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................................................... 6 3.1 Hasil Implementasi.................................................................................................................... 6 3.2 Hasil Proyek .............................................................................................................................. 7 3.3 Pembahasan ............................................................................................................................. 10 4. KESIMPULAN ............................................................................................................................. 10 5. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 11 1. PENDAHULUAN Pembelajaran fisika di SMA tidak hanya menekankan kompetensi pengetahuan yang harus dimiliki peserta didik namun juga menuntut kompetensi sikap dan keterampilan. Kompetensi inti pada ranah sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik tertuang pada KI 2 yaitu menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Salah satu permasalahan lingkungan yang menjadi sorotan masyarakat dunia dan memerlukan kepedulian serta partisipasi dari semua kalangan masyarakat dalam upaya mengatasi pemecahan masalahnya adalah pemanasan global. Pada silabus mata pelajaran fisika, pemanasan global menjadi salah satu topik pembelajaran di kelas XI. Kompetensi dasar yang harus dimiliki peserta didik setelah pembelajaran pada ranah pengetahuan yaitu menganalisis gejala pemanasan global, efek rumah kaca, dan perubahan iklim serta dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan. Sedangkan kompetensi keterampilannya yaitu menyajikan ide/gagasan pemecahan masalah gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan Untuk mencapai tiga ranah kompetensi baik pengetahuan, sikap maupun keterampilan tidak cukup pembelajaran dilaksanakan melalui session-class secara klasikal. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan harus mampu mengeksplorasi kemampuan peserta didik secara menyeluruh dan utuh. Salah satu model pembelajaran yang dapat dilaksnakan adalah dengan menerapkan Pembelajaran Berbasis Proyek. Melalui model pembelajaran ini, peserta didik dituntut agar mampu mengatur waktu dalam menyelesaikan proyeknya mulai dari perencanaan, pembuatan, ujicoba sampai pada tahap presentasi proyek. Sebuah proyek juga memerlukan semua anggotanya untuk terlibat aktif dalam penyelesaian proyek dan mampu bekerja sama dengan sesama anggota yang lain agar dihasilkan sebuah karya yang baik. Dalam makalah ini akan diuraikan bagaimana pembelajaran berbasis proyek pada materi pemanasan global serta hasil-hasil karya dan respon peserta didik setelah pembelajaran. 2. KAJIAN TEORI Project Based Learning atau Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) merupakan strategi pembelajaran alternatif yang dapat digunakan untuk mencapai kompetensi peserta didik sekaligus baik kompetensi pengetahuan, kompetensi sikap maupun kompetensi keterampilan. Menurut Keil, et,al (2009) dalam Hosnan (2014) mendefinisikan pembelajaran berbasis proyek (project based learning) sebagai “the instructional strategy of empowering learners to pursue content knowledge on their own and demsontrate their new understandings through a variety of presentation modes”. Definisi lain dikemukakan oleh Barrel, Baron dan Grant dalam Hosnan 92014) yang memberikan pengertian PjBL sebagai “using authentic, real-worl project, based on a highly motivating and engaging question, task or problem to teach students academic content in the context of working cooperatively to solve the problem” PjBL merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Peserta didik memiliki kesempatan untuk menggali materi dengan berbagai cara ataupun gaya belajarnya sendiri yang bermakna bagi dirinya serta melakukan eksplorasi secara kolaboratif baik dengan sesama kelompoknya, dengan guru maupun dengan masyarakat luas. PjBL lebih menekankan pada aktivitas peserta didik untuk memecahkan masalah dengan menggunakan kompetensinya baik dalam mengumpulkan informasi, meneliti, menganalisis, membuat produk sekaligus mempresentasikannya. Strategi PjBL dapat dilaksanakan dengan metode berkelompok maupun individual dalam membuat produk atau menjalankan proyeknya bersumber dari masalah nyata dari kehidupan sehari-hari. Beberapa karakteristik PjBL diantaranya adalah : 1. peserta didik dapat mengambil keputusan sendiri dalam kerangka kerja yang telah disepakati sebelumnya; 2. peserta didik turut terlibat dalam merancang proses yang akan ditempuh untuk mencari solusi; 3. peserta didik bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan secara kolaboratif; 4. proses evaluasi dilaksanakan secara terus menerus selama proyek berlangsung; 5. peserta didik secara reguler melakukan refleksi terhadap aktivitas yang sudah dijalankan; 6. produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitasnya serta dipresentasikan atau dipublikasikan kepada khalayak umum; dan 7. situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan serta mendorong umpan balik untuk revisi produknya. Beberapa manfaat PjBL diantaranya adalah : a. memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran; b. meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah c. membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah yang kompleks dengan hassil produk nyata berupa barang atau jasa; d. mengembangkan dan meningkatkan keterapilan peserta didik dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas e. meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PjBL yang menggunakan metode berkelompok. Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan PjBL adalah : 1. Penentuan Proyek 2. Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek 3. Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek 4. Penyelesaian proyek dengan fasilitassi dan monitoring guru 5. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasi proyek 6. Evaluasi proses dan hassil proyek Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian proyek yakni : a. keterampilan peserta didik dalam mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis dan menyimpulkannya; b. kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran; c. keaslian proyek yang dihasilkan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Implementasi PjBL dilaksanakan dalam pembelajaran fisika konsep global warming di kelas XI MIPA 1 tahun pelajaran 2014/2015 dengan kompetensi dasar sebagai berikut : 1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi 3.9 Menganalisis gejala pemanasan global, efek rumah kaca, dan perubahan iklim serta dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan 4.8 Menyajikan ide/gagasan pemecahan masalah gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan. Dalam pembelajaran ini, peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 5 – 6 anggota. Setiap kelompok menentukan judul proyeknya masing-masing namun tetap sesuai dengan kompetensi dasarnya. Secara garis besar implementasi PjBL yang dilaksanakan dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini. No 1 Tahap PjBL Penentuan Proyek Implementasi Judul proyek ditentukan sendiri oleh peserta didik dengan tetap mengacu pada kompetensi dasar yakni pemecahan masalah global warming. Seluruh peserta didik sepakat untuk membuat proyek ANTI GLOBAL WARMING CAMPAIGNE PROJECT dengan kreatifitas masing-masing dan judul 2 Perancangan langkah-langkah Langkah-langkah penyelesaian proyek disusun penyelesaian proyek oleh masing-masing kelompok peserta didik secara mandiri, dimulai dari pengumpulan data dan pengetahuan mengenai global warming, penyebabnya, dampak bagi kehidupan serta cara meminimalkan dampaknya. 3 Penyusunan jadwal pelaksanaan Jadwal pelaksanaan proyek mulai dari tahap proyek perancangan, pembuatan sampai pada tahap presetasi diberi waktu selama 3 minggu 4 Penyelesaian 5 Penyusunan proyek dengan Secara berkala, guru memonitor perkembangan fasilitasi dan monitoring guru penyelesaian proyek yang dibuat peserta didik. laporan dan Proyek yang dihasilkan dipublikasikan ke media presentasi/publikasi hasil proyek online youtube dan media sosial instagram serta dipresentasikan di depan kelas kemudian diberikan umpan balik 6 Evaluasi proses dan hasil proyek Evaluasi proyek dilakukan bersama oleh guru dan peserta didik kemudian guru memberikan score penilaian. 3.2 Hasil Proyek Berbagai karya telah dihasilkan dalam proyek ini diantaranya berupa stop-motion movie dan animation movie yang diupload ke youtube, kampanye-kampanye anti global warming melalui media sosial instagram serta majalah dinding. Masing-masing kelompok mampu menyajikan ide/gagasan pemecahan masalah gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan melalui hasil karya proyeknya. Hasil proyek yang telah dibuat oleh masing-masing kelompok (grup) dapat dilihat pada tabel 2 berikut. Grup 1 Judul Proyek Stop Motion Physics Project Deskripsi Proyek Proyek kampanye anti global warming berupa stop motion video diupload ke youtube dengan alamat : https://www.youtube.com/watch?v=8OW1lvAPEd4 2 Global Warming Movement https://www.youtube.com/watch?v=Jpjv0MNUBD8 3 Anti Global Warming Campaign https://www.youtube.com/watch?v=h7lqs_DZyDM 4 Stop Global Warming https://www.youtube.com/watch?v=xD3-icBL9Ec 5 LabsCareEarth Proyek kampanye anti global warming berupa mengajak masyarakat di lingkungan sekolah dan sekitar untuk menyadari peran pentingnya dalam mengatasi global warming, kemudian diupload ke media sosial instagram. 3.3 Pembahasan Dalam pembelajaran yang dilaksanakan semua peserta didik terlibat aktif terlihat dari hasil proyeknya, semua ambil bagian dan memiliki tugas masing-masing. Semua kelompok dapat menyelesaikan proyeknya dengan tepat waktu dan dapat mempublikasikan melalui media online. Hampir semua peserta didik memiliki respon positif terhadap kegiatan penyelesaian proyek dan memiliki motivasi yang tinggi dalam menyelesaikannya. Peserta didik juga menunjukkan kompetensi pengetahuannya mengenai global warming terbatas pada apa yang ditunjukkan dalam karyanya. Namun kompetensi keterampilan terutama penguasaan teknologi dan kreativitas yang ditunjukkan sudah sangat baik dengan melalui proyek-proyek yang telah dibuatnya. Demikian juga kompetensi sikap yang ditunjukkan seperti rasa tanggung jawab terhadap tugasnya, kepedulian terhadap lingkungan, mampu bekerja sama dengan sesama rekannya serta antusiasme positif selama mengerjakan proyek. Beberapa permasalahan yang muncul dalam PjBL ini diantaranya adalah :kedalaman materi yang disajikan tidak cukup tergali dalam proyek yang dihasilkannya dan penyusunan laporan secara tertulis masih belum terlaksana. Hal ini dapat terjadi karena pelaksanaan monitoring pengerjaan proyek oleh guru pada peserta didik kurang maksimal. Bagian penting lain dari implementasi PjBL ini adalah respon peserta didik yang merasa bersemangat dan senang dalam menyelesaikan proyeknya sesuai tugas yang diberikan. Menurut sebagian besar peserta didik hal ini disebabkan karena tugas yang diberikan relevan dengan apa yang mereka minati dengan arti kata lain “mereka memiliki passion” dalam pembelajaran ini. 4. KESIMPULAN Pembelajaran Berbasis Proyek dalam pembelajaran fisika kelas XI pada materi pemanasan global (Anti Global Warming Student’s Project) dapat dilaksanakan dengan baik. Peserta didik mampu menunjukkan kompetensi ranah pengetahuan, sikap maupun keterampilan dalam menyelesaikan proyeknya. Selain itu PjBL juga mampu meningkatkan kreativitas dan motivasi belajar peserta didik guna menyelesaikan proyeknya. 5. DAFTAR PUSTAKA Hosnan, M (2014). Pendekatan Saintifik Dan Konstektual Dalam Pembelajaran Abad 21. Ghalia Indonesia : Bogor Sarah, Lia Laela. (2005).. Skripsi Pengembangan Model Pembelajaran Problem Based Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi: tidak diterbitkan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Project Based Learning. Tersedia online : https://docs.google.com/document/d/1noKMTmfQyofqEX461Wb2g5TP7Y9GWTP uBWR3lkSiw2U/edit?pli=1 diakses pada 8 november 2015