BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai strategi promosi yang dijalankan oleh PT. PLN, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pemilihan sarana promosi yang akan dilakukan oleh PT. PLN dengan melihat ciri-ciri sarana tersebut : a. Periklanan Karena banyak bentuk dan penggunaan periklanan sulit untuk membuat generalisasi yang mencagkup kualitasnya yang berbeda sebagai komponen bauran promosi, akan tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan : 1. Penampilan publik : sifat publik menghasilkan suatu pengesahan produk yang diiklankan. Karena tiap orang menerima pesan yang sama, pembeli tahu bahwa mereka dapat dimengerti oleh masyarakat. 2. Daya serap : iklan adalah media yang dapat meresap karena penjual biasa mengulang-mengulang pesan mereka, sehingga memungkinkan pembeli membandingan pesan dari pesan lain. 3. Ungkapan perasaan yang jelas : iklan mampu mendramatisir suatu pesan beserta produknya melalui berbagai alat seperti lukisan, bunyi, dan sebagainya. 4. Tidak terjadi tatap muka : iklan memaksa seperti tenaga penjual, sehingga massa tidak merasa wajib memperhatikan dan memberi tanggapan. b. Penjualan pribadi Merupakan cara yang paling efektif untuk menanamkan pilihan, keyakinan, dan tindakan pembeli pada tingkat tertentu dalam proses pembelian. Tiga kualitas khusus yang dimilki penjual personal selling adalah : 1. Berhadapan langsung secara pribadi : penjualan pribadi melibatkan hubungan sesuatu yang hidup, langsung, dan interaktif antara dua orang atau lebih. 2. Keakraban : adanya kemungkinan untuk berkembangnya hubungan dari sekedar hubungan penjual dari suatu hubungan pribadi, karena penjual yang baik harus menghendaki hubungan itu langsung. 3. Tanggapan : pembeli mempunyai kebutuhan besar untuk lebih memperhatikan dan menanggapi, karena itu pembeli merasa wajib mendengarkan pembicaraan. c. Promosi Penjualan Ciri-ciri yang dimilki promosi penjualan adalah sebagai berikut : 1. Komunikasi : massa mendapat perhatian dan biasanya memperkenalkan pembeli pada suatu produk. 2. Intensif : cara ini memberi kesan rangsangan bagi pembeli. 3. Undangan : mencangkup undangan khusus untuk segera terlibat dalam transaksi. d. Hubungan Masyarakat Daya penarik hubungan masyarakat didasarkan pada tiga kualitas yang berbeda : 1. Kredibilitas atau nilai kepercayaan yang tinggi : artikel dan berita terlihat lebih otentik atau lebih percaya dari pada iklan. 2. Dorongan keluar : bisa menjangkau banyak pihak yang menghindari penjual atau iklan 3. Dramatisasi : hubungan masyarakat seperti juga iklan berpotensi mendramatisir perusahaan atau produk. e. Pemasaran Langsung Meski alat ini mempunyai beberapa bentuk seperti surat, pemasaran jarak jauh, pemasaran melalui media elektronik, tapi yang menjadi ciri-ciri adalah sebagai berikut : 1. Tidak untuk umum : pesan hanya dialamatkan pada orang-orang tertentu 2. Kebiasaan : pesan dapat disampaikan secara berkala untuk merangsang pembelian orang-orang yang dituju. 3. Terbaru : pesan harus dapat disiapkan dengan cepat dan segera kepada orang yang dituju. Dan dengan melihat ciri-ciri sarana promosi di atas PT. PLN menetapkan strategi promosi dengan cara personal selling atau tatap muka langsung agar dapat mengetahui tanggapan dari konsumen secara langsung. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling) Penjualan tatap muka adalah kegiatan promosi yang dilakukan oleh karyawan kantor cabang PT. PLN dengan memberikan informasi kepada pelanggan yang sedang membayar listrik untuk beralih dari listrik pasca-bayar menjadi listrik para-bayar. Promosi ini dilakukan dengan memberikan informasi mengenai keunggulan apa saja yang dapat diperoleh jika menggunakan listrik para-bayar serta beragam kemudahan yang akan didapat oleh pelanggan dari mulai pengalihan listrik pasca-bayar menjadi para-bayar atau pun pemasangan baru. 2. Hambatan-hambatan yang dialami oleh PT. PLN dalam penjualan listrik pra-bayar berasal dari dalam perusahaan dan luar perusahaan. Hambatan-hambatan itu antara lain : a. Hambatan Internal Perusahaan - Sumber Daya Manusia - Fasilitas - Modal - Pendistribusian b. Hambatan Eksternal Perusahaan - Produk - Perilaku Konsumen 3. Upaya-Upaya Yang Dilakukan PT. PLN Dalam Mengatasi Hambatan-Hambatan penjualan listrik prabayar antara lain: a. Hambatan Internal Perusahaan • Untuk mengatasi permasalahan sumber daya manusia yang terampil, cara menanggulangi nya PT. PLN mengadakan pelatihan bagi karyawan agar mampu mengetahui lebih dalam mengenai bagaimana cara penanggulangan alat ukur pra-bayar bila terjadi kerusakan serta cara pengisian token untuk melakukan isi ulang. • Cara menaggulangi sulitnya fasilitas untuk memperoleh alat ukur yang ada PT. PLN sekarang telah membuat sendiri alat ukur pra-bayar yang nantinya akan di produksi terus menerus sehingga tidak perlu melakukan impirt barang dari luar negri untuk memenuhi kebutuhan dari pelanggan. • Untuk mengatasi permasalahan modal dengan cara melakukan penaikan tarif daya listrik agar dapat memenuhi segala kegiatan operasi dan pengembangan pelayanan yang lebih baik untk memenuhi kebutuhan listrik dan memuaskan pelanggan. • Untuk menanggulangi masalah pendistribusian PT. PLN melakukan kerja sama dengan mini market dan bank- bank untuk menjual voucer isi ulang listrik pra-bayar agar lebih mudah bagi pelanggan untuk membeli sehingga tidak terjadi kesulitan dalam melakukan isi ulang. b. Hambatan Eksternal Perusahaan • Untuk mengatasi masalah harga produk yang tinggi dengan untuk mengimport alat ukur listrik pra-bayar PT. PLN melakukan produksi alat ukur sendiri. • Cara menanggulangi masalah prilaku konsumen yang belum sadar akan menggunakan listrik pra-bayar PT. PLN melakukan sosialisasi saat mengadakan launcing listrik pra-bayar dengan memberikan sosialisasi mengenai cara penggunaan, keunggulan yang diberikan, dan kemudahan yang di dapat bila menggunakan layanan listrik pra-bayar. 5.2 Saran Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan penelitian langsung yang dilakukan, penulis memberikan beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan bahan pertimbangan dan koreksi atas kelemahan dalam melakukan kegiatan ini : 1. Fasilitas operasional seperti alat ukur harus tersedia agar memudahkan pelanggan jika ingin mengganti alat ukur sehingga tidak perlu menunggu jika menginginkan migrasi dari listrik pascabayar menjadi listrik pra-bayar. 2. Sosialisasi cara penggunaan untuk melakukan isi ulang sangat lah penting karena pada layanan pra-bayar proses isi ulang token harus dilakukan sendiri dengan memasukan nomer voucer yang tertera di kartu isi ulang agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pengisian.