carbon compound, english

advertisement
SENYAWA
KARBON
Evy Endah Purwandani,S.Si,Apt.
TUJUAN
Setelah menyelesaikan pembelajaran
ini, siswa diharapkan dapat :
 Menjelaskan perbedaan senyawa organik dan
senyawa anorganik
 Menjelaskan karakteristik khas dari atom karbon
 Menentukan atom karbon primer, sekunder, tersier,
kuartener
 Memberi nama pada senyawa organik hidrokarbon
Menentukan isomer dari senyawa organik
 Menjelaskan sifat dari setiap golongan senyawa
organik
 Menjelaskan kegunaan senyawa organik dalam
kehidupan manusia
Hal.: 2
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Standar kompetensi dan
kompetensi dasar
Standar kompetensi
Mengkomunikasikan senyawa hidrokarbon
dan kegunaannya
Kompetensi dasar
Mendeskripsikan kekhasan atom karbon
yang membentuk senyawa hidrokarbon
Menggolongkan senyawa hidrokarbon dan
turunannya
Mendeskripsikan kegunaan senyawa
hidrokarbon dalam kehidupan manusia
Hal.: 3
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
K A R B O N
C A R B O N
 Sejarah Perkembangan
Senyawa Organik
 Friedrich Wohler,1828
 Mensintesis senyawa
organik dari senyawa
anorganik
NH4OCN
→ NH2CONH2
Ammonium sianat
Hal.: 4
Isi dengan Judul Halaman Terkait
UREA
Adaptif
Senyawa karbon dapat disintesis dari senyawa
anorganik di samping dapat berasal dari makhluk hidup
atau senyawa organik lainnya.
Penemuan Wohler
Makhluk Hidup
Senyawa
organik
lainnya
Senyawa anorganik
Senyawa organik
Hal.: 5
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Perbedaan senyawa organik dan
senyawa anorganik
SENYAWA
ORGANIK
SENYAWA
ANORGANIK
 Titik didih dan titik
lelehnya relatif
rendah
 Titik didih dan titik
lelehnya relatif
tinggi
 Sedikit larut dalam
air atau pelarut
polar dan mudah
larut dalam pelarut
nonpolar
 Lebih mudah larut
dalam air atau
pelarut polar dari
pada dalam pelarut
non polar
Hal.: 6
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Perbedaan senyawa organik dan
senyawa anorganik
SENYAWA
ORGANIK
SENYAWA
ANORGANIK
 Mudah terbakar
 sukar terbakar
 Kurang reaktif
 lebih reaktif
 Ikatannya kovalen
 umumnya
ikatannya ion
Hal.: 7
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Senyawa organik adalah senyawa
karbon
Istilah yang
sekarang dikenal ?
SENYAWA
ORGANIK
SENYAWA
KARBON
Sebab setiap senyawa organik selalu mengandung Karbon (C)
sebagai unsur utama, di samping unsur yang lainnya seperti H, N,
O, S, P dan sebagainya.Dan senyawa organik jika dibakar selalu
menghasilkan arang (sebagai bukti adanya karbon)
Hal.: 8
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
KARAKTERISTIK KHAS ATOM
KARBON
Unsur kimia dengan lambang C
Nomor atomnya Z = 6
Golongan IV A
Konfigurasi elektron
2 4 atau 1s2 2s2 2p2
Elektron valensinya = 4
Dapat membentuk isotop. C-12, C-13, C-14
Dapat membentuk 4 ikatan kovalen
Dapat membentuk rantai karbon
Hal.: 9
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Contoh ikatan yang dapat dibentuk
karbon
Hal.: 10
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
JENIS ATOM KARBON DALAM
RANTAI KARBON
KARBON
KARBON
KARBON
KARBON
Hal.: 11
PRIMER
SEKUNDER
TERSIER
KUARTENER
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
KARBON PRIMER
Adalah karbon yang terikat pada satu
atom karbon yang lain.
CH3
Hal.: 12
CH2
CH2
Isi dengan Judul Halaman Terkait
CH3
Adaptif
KARBON SEKUNDER
Atom karbon yang terikat oleh dua
atom karbon yang lain
CH3
Hal.: 13
CH2
CH2
Isi dengan Judul Halaman Terkait
CH3
Adaptif
KARBON TERTIER
Atom karbon yang terikat pada tiga
atom karbon yang lain.
CH3
Hal.: 14
CH
CH
CH3
CH3
Isi dengan Judul Halaman Terkait
CH3
Adaptif
ATOM KARBON KUARTENER
Atom karbon yang terikat pada empat
atom karbon yang lain.
CH3
CH3
Hal.: 15
CH3
C
C
CH3
CH3
Isi dengan Judul Halaman Terkait
CH3
Adaptif
Pembagian Senyawa Karbon
Senyawa Karbon
Alifatik
(rantai terbuka)
Senyawa
Hidrokarbon
Jenuh,
ikatan tunggal
ALKANA
Tidak jenuh
Ikatan rangkap dua
ALKENA
Ikatan rangkap tiga
ALKUNA
Hal.: 16
Siklik
(rantai tertutup)
Senyawa
Turunan
hidrokarbon
ALKOHOL
ETER
ALDEHID
KETON
ASAM KARBOKSILAT
ESTER
AMIDA
AMIN
ASAM AMINO
HALO ALKANA
Karbo
siklik
Hetero
siklik
Ali
siklik
Aromatik
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Poli
siklik
Benzena dan
turunannya
Adaptif
ALKANA
 Adalah hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon
dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbon-karbonnya
merupakan ikatan tunggal.
 Rumus umum alkana CnH2n+2
 Deret Homolog (Deret sepancaran) Alkana
Suatu kelompok senyawa hidrokarbon dengan rumus
umum yang sama dan sifat yang bermiripan
Hal.: 17
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
DERET HOMOLOG ALKANA
Jumlah Atom C
Rumus Molekul
Nama
1
CH4
METANA
2
C2H 6
ETANA
3
C3H 8
PROPANA
4
C4H10
BUTANA
5
C5H12
PENTANA
6
C6H14
HEKSANA
7
C7H16
HEPTANA
8
C8H18
OKTANA
9
C9H20
NONANA
10
C10H22
DEKANA
Hal.: 18
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Contoh Senyawa Alkana
C4H10 atau BUTANA dapat dituliskan
Hal.: 19
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
PENAMAAN ALKANA

Berdasar IUPAC (International Union of Pure
and Applied Chemistry)
Nama IUPAC untuk alkana bercabang terdiri dari 2 bagian yaitu :
Nama cabang dan nama rantai induk

Rantai induk adalah rantai karbon terpanjang dalam molekul

Cabang diberi nama alkil, misalnya CH3- adalah metil

Posisi cabang ditunjukkan dengan awalan angka.

Penomoran rantai induk dimulai dari salah satu ujung sedemikian rupa sehingga
posisi cabang mendapat nomor terkecil.

Bila terdapat lebih dari satu cabang sejenis, nama cabang disebut sekali saja diberi
awalan yang menyatakan jumlah cabang, misalnya 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 =
penta, dan seterusnya.

Bila terdapat lebih dari satu jenis cabang, maka cabang-cabang ditulis sesuai urutan
abjad. Misal Etil lebih dulu daripada metil.
Hal.: 20
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Contoh Penamaan Alkana
Nama senyawa : 2,4-dimetil-pentana
Pada senyawa di atas ada percabangan di nomor 2 dan 4
yaitu keduanya adalah metil, rantai induknya berjumlah 5 (Pentana)
Hal.: 21
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Sumber dan Kegunaan Alkana
 Alkana merupakan komponen utama dari gas alam
dan minyak bumi.
 Kegunaan alkana dalam kehidupan sehari-hari
 Bahan bakar, misalnya elpiji, kerosin, bensin, solar
 Pelarut berbagai jenis hidrokarbon, seperti petroleumetet dan
nafta
 Sumber Hidrogen misalnya untuk industri amonia dan pupuk
 Pelumas, adalah alkana suku tinggi
 Bahan baku senyawa organik lain, misalnya untuk sintesis
alkohol, asam cuka, dan lain-lain
 Bahan baku industri, seperti plastik, detergen, karet sintesis,
minyak rambut, obat gosok dan lain-lain.
 Dengan halogen dapat membentuk haloalkana misalnya metil
klorida, kloroform, karbontetraklorida, yang bermanfaat sebagai
pelarut.
Hal.: 22
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
CONTOH SENYAWA
HALOALKANA
Hal.: 23
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
ISOMER
 Senyawa-senyawa yang berbeda tetapi mempunyai rumus molekul yang
sama disebut ISOMER
 Isomerisasi dapat dikelompokkan ke dalam isomer struktur atau rangka
dan isomer geometris/ ruang.
 Contoh isomer pada alkana.
C5 H12 dapat mempunyai tiga bentuk struktur
1. c n-pentana
2. CH3 - CH - CH2 – CH3
2-metil-butana
CH3
CH3
3. CH3 - C – CH3
2,2-dimetil-propana
CH3
Hal.: 24
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
ALKENA
 Adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu
ikatan rangkap – C = C Alkena dengan lebih dari satu ikatan rangkap disebut
alkadiena, alkatriena,dan seterusnya.
 Rumus umum alkena CnH2n
Hal.: 25
Rumus
Molekul Nama
C 2H 4
C 3H 6
C 4H 8
C5H10
etena (etilena)
propena (propilena)
butena
pentena
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Penamaan Senyawa Alkena
 Nama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai jumlah
atom karbonnya dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena
 Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan
rangkap
 Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sedemikian
rupa sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil
 Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka, yaitu
nomor dari atom karbon yang berikatan rangkap yang paling kecil
nomornya.
 Penulisan cabang-cabang sama seperti pada alkana
Hal.: 26
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Sifat Alkena
 Sifat sifat fisika
 wujud zatnya, alkena dengan rantai panjang (C lebih dari 15) berupa zat
padat.
 Titik didih alkena meningkat sebanding dengan peningkatan jumlah
atom karbonnya.
 titik didih alkena lebih rendah dari pada alkana sesuku
 Alkena tidak larut dalam pelarut polar seperti air dan alkohol. Alkena
mudah larut dalam senyawa non polar seperti triklorometana
(kloroform), etoksietana, benzena, dan lain lain.
 Sifat kimia alkena
 Reaktifitas senyawa alkena sangat ditentukan oleh sifat ikatan
rangkapnya.
 secara umum relatif stabil dan
 ikatan antar atom karbonnya lebih kuat dibandingkan dengan ikatan
tunggal pada alkana.
 Reaksi khas pada alkena adalah reaksi adisi dengan hidrogen,halogen,
asam halogen dan sebagainya.
Hal.: 27
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Contoh reaksi pada alkena
Hal.: 28
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Konfigurasi Stereoisomer Alkena
 Ikatan rangkap dua terbentuk dari atom karbon yang terhibridisasi sp2.
 Masing-masing atom Karbon memiliki dua jenis orbital atom yaitu orbital
sigma (σ) dan orbital phi (π)
 Orbital sp2 membentuk sudut 120oC, membentuk segitiga datar. Sehingga
gugus yang ada memiliki rotasi yang terbatas,
 Molekul etilena berbentuk segi datar.
 Ikatan π memiliki energi ikat yang cukup besar yaitu 60 kkal/mol, sehingga
bentuk segi tiga datar cukup stabil dan
 menyebabkan alkena hanyamemiliki isomer akibat gugus yang sejajar (cis)
atau yang berseberangan atau (trans).
Bentuk orbital sp2,dengan
segitiga datar
Hal.: 29
Trans-
Isi dengan Judul Halaman Terkait
cisAdaptif
Sumber dan Kegunaan Alkena
Dalam industri, alkena dibuat dari alkana
melalui pemanasan dengan katalis, yaitu
dengan proses perengkahan atau cracking
Alkena khususnya suku rendah, adalah
bahan baku industri yang sangat penting,
misalnya untuk membuat plastik, karet
sintetik, dan alkohol.
Hal.: 30
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
ALKUNA
 Adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan
karbon-karbon rangkap tiga – C C –
≡
 Rumus umumnya CnH2n-2
 Alkuna yang paling sederhana adalah
etuna/ asetilena C2H2 atau CH ≡CH
SIFAT-SIFAT ALKUNA
Sifat fisika alkuna secara umum mirip dengan alkana dan alkena, seperti:
1. Tidak larut dalam air
2. Alkuna dengan jumlah atom C sedikit berwujud gas, dengan jumlah
atom C sedang berwujud cair, dan dengan jumlah atom C banyak
berwujud padat.
3. Berupa gas tak berwarna dan baunya khas
4. mudah teroksidasi atau mudah meledak.
5. Alkuna umumnya bereaksi adisi misal dengan Hidrogen, Asam halida,
Air, dan sebagainya.
Hal.: 31
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Contoh reaksi adisi pada alkuna
Hal.: 32
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Penamaan Alkuna
 Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang
sesuai dengan mengganti akhiran -ana menjadi
–una
 Tata nama alkuna bercabang, yaitu pemilihan
rantai induk, penomoran dan cara penulisan,
sama seperti pada alkena.
Hal.: 33
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Sumber dan kegunaan alkuna
 Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis yang penting
hanyalah etuna (C2H2). Nama lainnya Asetilena.
 Dalam industri, asetilena dibuat dari metana melalui
pembakaran tak sempurna
4 CH4 (g) + 3 O2 (g)---> 2 C2H2(g) + 6 H2O (g)
 Dalam jumlah sedikit, asetilena dapat dibuat dari reaksi
batu karbid (kalsium karbida) dengan air
CaC2 + 2 H2O ---> Ca(OH)2 + C2H2
 Gas karbid ini digunakan untuk las karbid, penerangan,
untuk bahan baku senyawa organik lain.
Hal.: 34
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
ALKOHOL/ ALKANOL
 Berasal dari alkana dengan satu atom hidrogen digantikan oleh
gugus fungsi-OH
 Rumus umum alkanol CnH2n+1OH atau R-OH
 Penamaan Alkanol
 Nama IUPAC alkohol diambil dari alkana induknya,dengan mengganti
akhiran –ana menjadi-ol.
 CH3CH2OH -- > etanol
 tentukan rantai C terpanjang termasuk di dalamnya rantai C yang
mengikat –OH
 Beri nomor rantai induk dari atom C yang terdekat dengan gugus-OH
 Periksa jenis, jumlah dan nomor rantai cabang
 Susun nama secara alphabet.
CH3-CH(CH3)-CH2-OH
2-metil-1-Propanol
CH3-CHOH-CH3
2-propanol
CH2OH-CH2-CHOH-CH3
1,3-butandiol
Hal.: 35
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Klasifikasi alkohol
Berdasar kedudukan gugus OH pada
rantai karbon
 Alkohol primer
 Alkohol sekunder
 Alkohol tersier
Berdasar jumlah gugus OH
 Alkohol monovalen
 Alkohol bivalen
 Alkohol trivalen
 Alkohol polivalen
Hal.: 36
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Sifat-sifat Alkohol
 Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki
sifat mudah menguap (volatil) tergantung pada
panjang rantai karbon utamanya (semakin
pendek rantai C, semakin volatil).
 Kelarutan alkohol dalam air semakin rendah
seiring bertambah panjangnya rantai
hidrokarbon.
 Reaktifitas alkohol diketahui dari berbagai reaksi
seperti: Reaksi Oksidasi, Reaksi Pembakaran,
Reaksi dengan Asam Alkanoat, Reaksi dengan
logam dan lain-lain.
Hal.: 37
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Reaksi Alkohol
 Reaksi dengan logam Natrium
alkohol + Na  Na-alkanolat
 Reaksi dengan asam alkanoat (esterifikasi)
alkohol + asam  ester
 Reaksi Oksidasi
alkohol primer + O  aldehid
alkohol sekunder + O  keton
alkohol tersier + O  tidak dapat bereaksi
 Reaksi dengan Halida menghasilkan alkil halida
Hal.: 38
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Manfaat alkohol
 Metanol
digunakan sebagai pelarut, bahan bakar, tapi berbahaya
dapat merusak syaraf mata.
 Etanol
digunakan sebagai pelarut, antiseptik(alkohol 70%), bahan
dasar minuman keras, bahan baku senyawa organik lain
seperti asetaldehid, asam cuka, dsb
 Fenol (alkohol aromatik)
digunakan sebagai antiseptik. Turunan fenol seperti
eugenol, timol, dalam cengkih dan vanila sebagai bumbu
masakan.
 Gliserol (1,2,3-propantriol)
digunakan untuk pemanis, pelarut, pembasah pada sediaan
farmasi
Hal.: 39
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Hal.: 40
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
ALKOHOL/ ALKANOL
 Berasal dari alkana dengan satu atom hidrogen digantikan oleh
gugus fungsi-OH
 Rumus umum alkanol CnH2n+1OH atau R-OH
 Penamaan Alkanol
 Nama IUPAC alkohol diambil dari alkana induknya,dengan mengganti
akhiran –ana menjadi-ol.
 CH3CH2OH -- > etanol
 tentukan rantai C terpanjang termasuk di dalamnya rantai C yang
mengikat –OH
 Beri nomor rantai induk dari atom C yang terdekat dengan gugus-OH
 Periksa jenis, jumlah dan nomor rantai cabang
 Susun nama secara alphabet.
CH3-CH(CH3)-CH2-OH
2-metil-1-Propanol
CH3-CHOH-CH3
2-propanol
CH2OH-CH2-CHOH-CH3
1,3-butandiol
Hal.: 41
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Klasifikasi alkohol
Berdasar kedudukan gugus OH pada
rantai karbon
 Alkohol primer
 Alkohol sekunder
 Alkohol tersier
Berdasar jumlah gugus OH
 Alkohol monovalen
 Alkohol bivalen
 Alkohol trivalen
 Alkohol polivalen
Hal.: 42
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Sifat-sifat Alkohol
 Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki
sifat mudah menguap (volatil) tergantung pada
panjang rantai karbon utamanya (semakin
pendek rantai C, semakin volatil).
 Kelarutan alkohol dalam air semakin rendah
seiring bertambah panjangnya rantai
hidrokarbon.
 Reaktifitas alkohol diketahui dari berbagai reaksi
seperti: Reaksi Oksidasi, Reaksi Pembakaran,
Reaksi dengan Asam Alkanoat, Reaksi dengan
logam dan lain-lain.
Hal.: 43
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Reaksi Alkohol
 Reaksi dengan logam Natrium
alkohol + Na  Na-alkanolat
 Reaksi dengan asam alkanoat (esterifikasi)
alkohol + asam  ester
 Reaksi Oksidasi
alkohol primer + O  aldehid
alkohol sekunder + O  keton
alkohol tersier + O  tidak dapat bereaksi
 Reaksi dengan Halida menghasilkan alkil halida
Hal.: 44
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Manfaat alkohol
 Metanol
digunakan sebagai pelarut, bahan bakar, tapi berbahaya
dapat merusak syaraf mata.
 Etanol
digunakan sebagai pelarut, antiseptik(alkohol 70%), bahan
dasar minuman keras, bahan baku senyawa organik lain
seperti asetaldehid, asam cuka, dsb
 Fenol (alkohol aromatik)
digunakan sebagai antiseptik. Turunan fenol seperti
eugenol, timol, dalam cengkih dan vanila sebagai bumbu
masakan.
 Gliserol (1,2,3-propantriol)
digunakan untuk pemanis, pelarut, pembasah pada sediaan
farmasi
Hal.: 45
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Download