Universitas Gadjah Mada POKOK BAHASAN I

advertisement
POKOK BAHASAN I
KONSEP DASAR DAN TEORI KOMUNIKASI
DESKRIPSI SINGKAT
Materi kuliah ini merupakan pengantar ilmu komunikasi yang berisi tentang
konsep dasar dan teori komunikasi. Uraian diawali dengan pemahaman dasar
komunikasi yang disertai dengan berbagai definisi menurut berbagai ahli, serta
pengenalan unsur-unsur komunikasi yang terdiri dari sumber, pesan, saluran,penerima
dan efek. Dalam materi ini dijelaskan pula beberapa jenis tujuan komunikasi, yaitu
informatif, persuasive dan entertainment, dengan memperkenalkan pula beberapa
teknik pendekatan yang dapat dilakukan dalam komunikasi, yaitu persuasive,
compulsion, pervasion, dan coercion. Sedangkan berbagai fungsi komunikasi jugs
diuraikan, yaitu fungsi social, ekspresif, ritual, dan instrumental.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa memahami konsep dasar komunikasi,
mengenal. unsur-unsur komunikasi, dapat menyebutkan berbagai teknik pendekatan
dalam komunikasi, serta memahami tujuan dan fungsi komunikasi.
RELEVANSI BAB INI DENGAN KEGIATAN MAHASISWA
Pokok bahasan yang disajikan dalam bab ini membekali mahasiswa mengenai
dasar pemahaman teori komunikasi yang sangat diperlukan untuk menjembatani arcs
informasi ilmu pengetahuan dan teknologi bagi pembangunan sumberdaya hutan.
Dengan demikian, mahasiswa mengerti tujuan, fungsi dan teknik-teknik pendekatan
dalam komunikasi
Universitas Gadjah Mada
MATERI
DEFINISI KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan kebutuhan bagi manusia. Setiap orang memerlukan
berhubungan dengan orang lain, demikian pula adakalanya seseorang menginginkan
untuk memberikan informasi kepada orang lain, dan sebaliknya orang juga
berkeinginan menerima informasi dari orang lain. Orang berkeinginan untuk saling
berbicara, saling tukar pikiran, saling tukar pengalaman, saling tkar kepandaian, dan
sebagainya. Semua keinginan tersebut hanya dapat dipenuhi melalui komunikasi
(Sutarto, 1991). Begitu pentingnya komunikasi bagi manusia, sampai-sampai Wilson,
Robick, dan Michael (dalam Sutarto, 1991) menyebutkan bahwa salah satu dalil
komunikasi mengatakan bahwa orang memerlukan orang lainl sebagaimana mereka
membutuhkan makanan, air, dan kebutuhan-kebutuhan biologis lainnya).
Komunikasi merupakan kegiatan pernyataan antar manusia yang bersifat
umum dan menggunakan lambang-lambang yang penuh arti (Sastropoetro, 1988).
Dengan demikian komunikasi merupakan suatu ilmu yang obyek materiilnya adalah
pernyataan manusia, sedangkan obyek formilnya adalah ilmu yang mempelajari
pernyataan antar manusia yang bersifat umum dengan menggunakan lambanglambang yang penuh arti. Ilmu ini bersumber dari ilmu Social Psychology dan secara
khusus mempelajari kegiatan pernyataan antar manusia.
Ibrahim, J.T., dkk.(2003) merangkum beberapa definisi komunikasi dari
beberapa ahli sebagai berikut.
Komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk
verbal untuk mengubah perilaku orang lain(Hoyland, Janis dan Kelley, 1967).
Komunikasi merupakan suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu
sehingga dengan cars berkomunikasi ini suatu system dapat didirikan, dipelihara dan
diubah (Louis Forsdale, 1981).
Universitas Gadjah Mada
Komunikasi merupakan suatu proses yang dilakukan individu dalam hubungannya
dengan individu lainnya, dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat
guna menciptakan , mengirimkan dan menggunakan infonnasi untuk mengkoordinasi
lingkungannya dan orang lain (Brent D. Rubent,1988).
Komunikasi merupakan proses dimana symbol verbal dan non-yerbal yang dikirimkan ,
diterima dan diberi arti (William J. Seller, 1988).
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan-pesan dari seseorang (sumber)
kepada orang lain (penerima) (Kusnadi, 1985).
Dan kelima definisi tersebut disimpulkan oleh Ibrahim bahwa komunikasi pada
hakekatnya merupakan suatu proses pertukaran pesan-pesan verbal (tertulis) atau
non-verbal (misalkan dengan bahasa gerak dan bahasa tubuh, diantara si pengirim
dan si penerima untuk mengubah tingkah laku. Perubahan tingkah laku ini meliputi
aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
Menurut Ktut Nurani (1977) untuk terselenggaranya komunikasi diperlukan
beberapa komponen pendukung yang terdiri dari unsur-unsur komunikator,pesan dan
komunikan. Bila ketiga unsur tersebut ada maka komunikasi dapat berlangsung, tetapi
komunikasi barn dikatakan selesai bila ada perubahan pada sasaran , dan untuk ini
perlu unsur lain,yaitu efek, dan khusus untuk komunikasi yang menggunakan medium
terdapat unsur tambahan lagi, yaitu media. Dengan kelima unsur tersebut Harold D
Laswell (dalam Ktut Nurani) membuat suatu rumusan who say what to whom in which
channel and what effect. Ibrahim, J.T., dkk. menyatakan bahwa kaitan antara unsurunsur komunikasi menggambarkan suatu proses komunikasi yang meliputi sumber,
pesan, saluran, dan penerima dan dampak. Berikut ini dijelaskan tentang tinjauan
darikelima unsur komunikasi sebagai berikut.
1. Sumber (komunikator= source = sender ).adalah indiyidu atau orang yang
mengirim pesan atau informasi. Sebelum sumber mengirimkan pesan atau
informasi kepada penerima (komunikan) , maka sumber hams menciptakan
dulu pesan atau informasi yang akan dikirim. Pesan tersebut disandikan
Universitas Gadjah Mada
/diartikan (encode) Baru kemudian dikirimkan kepada penerima melalui saluran
komunikasi.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dari sumber/komunikator yang dapat
menentukan keberhasilan proses komunikasi adalah ketrampilan, sikap mental,
pengetahuan, sistem sosial,dan kebudayaan. Sumber komunikasi harus memiliki
ketrampilan untuk meyakinkan atau mempengaruhi orang lain.. Sebelum
meyakinkan orang lain, maka sumber komunikasi hams yakin terhadp kebenaran
pesan atau informasi yang disampaikan. Sumber harus mempunyai sikap percaya
diri , sehingga dalam mengkomunikasikan pesan-pesan dan informasi tidak
mengalami hambatan-hambatan.Pengetahuan kondisi sasaran diperlukan agar
sumber dapat menyampaikan pesan-pesanatau informasi sesuai dengan harapan
sumber. Faktor-faktor sistem sosial dan kebudayaan, sangat mempengaruhi
keberhasilan komunikasi. Sumber komunikasi yang memiliki pengetahuan budaya
serta dapat menyesuaikan diri (empati), termasuk dalam penggunaan bahasa
dalam menyampaikan pesan-pesan dan informasi dapat mengeliminasi senjang
budaya (cultural lag), yang pada akhirnya memperlancar proses penyampaian
pesan-pesan atau informasi.
2. Pesan. Pesan (message) merupakan informasi yang dikirimkan kepada penerima.
Ditinjau dari wujudnya pesan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pesan
verbal dan pesan non-yerbal. Pesan verbal adalah pesan secara tertulis, seperti
surat, buku, majalah, leaflet, dan memol sedangkan pesan non-verbal tidak
teretulis yang dapat berupa percakapan lisan, telepon, radio, isyarat, bahasa
tubuh, dan ekspresi muka. Ada tiga faktor yang mempengaruhi pesan, yaitu (isi)
pesan, sandi pesan dan perilaku pesan. Isi pesan hams dapat disampaikan dalam
bahasa yang mudah dan dimengerti oleh penerima. Sandi pesan harus dapat
memberikan ariti yang sama bagi sumber maupun penerima pesan. Sumber
pesan harus dapat memilih dan mengatur sandi, dengan berbagai cars sehingga
memungkinkan penerima memahami pesan-pesan dan informasi yang
Universitas Gadjah Mada
disampaikan sumber. Pada umumnya semakin banyak cara menyampaikan
pesan (berbicara, menulis di papan tulis dan penggunaan bahasa tubuh),
semakin
paham
penerima
terhadap
pesan-pesan
atau
informasi
yang
disampaikan.
3. Saluran. Saluran (channel = media) adalah jalan yang dilalui pesan yang
disampaikan
sumber
kepada
penerima.
Saluran
ini
berkaitan
dengan
penggunaan indera dalam menangkap pesan-pesan yang disampaikan. Saluran
yang biasa digunakan dalam proses komunikasi dapat berupa gelombang suara
atau cahaya yang dapat kita lihat atau kita dengar. Dalam perkrmbangannya
untuk menyampaikan pesan-pesan dapat digunakan alat =alat bantu komunikasi,
seperti buku, leaflet, radio, film, teleyisi, dan surat kabar, tetapi saluran pokoknya
adalah berupa gelombang suara dan cahaya. Indera pencium, pengecap dan
peraba jugs dapat digunakan untuk menerima pesan-pesan.. Pada umumnya,
semakin banyak indera yang dapat digunakan untuk menerima pesan-pesan ,
semakin efektif proses komunikasi yang berlangsung.
4. Penerima. Penerima (receiver = komunikan) adalah individu yang memperoleh
pesan-pesan atau informasi. Menurut Margono Slamet (dalam Ibrahim, J.T.,
dkk.), sasaran penerima dalam proses komunikasi dibedakan menjadi dua, yaitu
sasaran yang dikehendaki (intended receiver) dan sasaran yang tidak
dikehendaki (unintended receiver). Proses komunikasi hams mengutamakan
sasaran yang dikehendaki, bukan sasaran yang tidak dikehendaki.
5. Efek komunikasi. Efek komunikasi merupakan respon penerima terhadap pesanpesan yang disampaikan oleh sumber pesan. Dengan adanya reaksi penerima
ini, memungkinkan pengirim untuk mengetahui, apakah pesanpesan yang telah
dikirimkan tersebut dapat diinterpretasikan penerima sesuai dengan harapan
sumber pesan. Apabila pesan-pesan tersebut dapat diinterpretasikan sama oleh
penerima sebagaimana interpretasi sumber pesan, maka proses komunikasi
tersebut dinyatakan berjalan efektif.
Universitas Gadjah Mada
TUJUAN KOMUNIKASI
Menurut Margono Slamet (dalam Ibrahim, J.T., dkk., 2003), komunikasi
mempunyai tiga jenis tujuan, yaitu informatif, persuasive dan entertainment. Informatif
artinya komunikasi bertujuan menyampaikan informasi-informasi yang bersifat obyektif
dan nyata. Persuasive artinya proses komunikasi bertujuan untuk menggugah
perasaan sasaran menjadi senang, suka dan taat sesuai dengan harapan pengirim
pesan /komunikator. Dengan demikian aspek dari sasaran yang perlu dipengaruhi
adalah emosinya. Entertainment artinya komunikasi bertujuan untuk menghibur
sasaran. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa tujuan akhir dari
komunikasi adalah perubahan tingkah laku, yang meliputi aspek kognitif, agfektif dan
psikomotor. Untuk menimbulkan perubahan perilaku ini Kusnadi (dalam Ibrahim, J.T.,
dkk., 2003), terdapat empat macam pendekatan yang bisa dilakukan, yaitu (I).
Persuasif (bujukan), yaitu engan menerapkan komunikasi secara bertahap dengan
penerima, dari tahapan yang paling rendah (menggugah perasaan penerima) sampai
pada tahapan yang paling tinggi (melakukan perubahan)l (2) Compulsion (paksaan
secara tidak langsung), yaitu cara melakukan perubahan dengan memaksa secara
tidak langsung penerima pesan, agar penerima pesan mau berperilakuseperti yang
dikehendakisumber pesan; (3). Pervasion (pengulangan), yaitu dengan melakukan
komunikasi secara berulangulang mengenai pesan-pesan atau informasiyang sama
yang dipandang dapat megubah perilaku penerimal (4). Coercion (paksaan secara
langsung) yaitu cara melakukan perubahan dengan memaksa secara langsung, yang
disertai hukuman fisik atau materi yang melanggar pesan.
FUNGS I KOMUNIKASI
1. Komunikasi sosial
Fungsi
komunikasi
sebagai
komunikasi
sosial
mengisyaratkan
bahwa
komunikasi itu penting untuk membangun konsep-konsep diri, aktualisasi diri,
untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari
tekanan dan ketegangan, dan memupuk hubungan dengan orang lain. Melalui
komunikasi kita bekerjasama dengan masyarakat untuk mencapai
Universitas Gadjah Mada
tujuan bersama. Menurut Mulyana (2003) bahwa implisit dalam fungsi
komunikasi sosial adalah komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial mengakui
bahwa budaya dan komunikasi itu mempunyai hubungan timbal batik seperti dua
sisi dari satu mata uang. Budaya menjadi bagian dari perilaku komunikasi, dan
pada
gilirannya
komunikasipun
turut
menentukan,
memelihara
dan
mengembangkan atau mewariskan budaya. Hal yang demikian dikatakan oleh
Eward T Hall bahwa "budaya adalah komunikasi" dan "komunikasi adalah
budaya". Pada satu sisi, komunikasi merupakan suatu mekanisme untuk
mensosialisasikan norma-norma budaya masyarakat baik secara horisontal dari
satu masyarakat ke masyarakat yang lain,maupun vertikal dari suatu generasi ke
generasi berikutnya.
2. Komunikasi ekspresif
Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun
dapat
dilakukan
sejauh
komunikasi
tersebut
menjadi
instrumen
untuk
menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut
terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan non verbal. Emosi kita jugs
dapat kita ekspresikan lewat seni, seperti puisi, noyel, musik, tarian, lukisan dll.
3. Komunikasi ritual
Erat kaitannya denan komunikasi ekspresif adalah komunikasi ritual, yang
biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacaraupacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut pars
antropolog sebagai rites of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan,
ulang tahun, pernikahan, dll. yang semuanya melambangkan fungsi ritual.
Komunikasi ritual sering bersifat ekspresif, menyatakan perasaan terdalam
seseorang. Kadang-kadang komunikasi ritual bersifat mistik, dan mungkin sulit
dipahami oleh orang-orang di luar komunitasnya. Misalnya , suku Aborigin
penduduk ash Autralia yang mata pencaharian tradisionalnya adalah berburu
dan mengumpulkan makanan, melakukan upacara tahunan
Universitas Gadjah Mada
untuk memperoleh peningkatan rezeki. Upacara ini dimaksudkan untuk
menghormati tanaman dan hewan yang juga berbagi tanah air. Menurut
kepercayaan mereka, upacara itu penting dilaksanakan untuk menjamin
kelestarian tanaman dan hewan yang menentukan kelangsungan hidup manusia.
4. Komunikasi instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum : menginformasikan,
mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku
atau menggerakkan tindakan, dan juga untuk menghibur. Bila diringkas, maka
semua tujuan tersebut dapat disebut membujuk (bersifat persuasif). Komunikasi
yang berfungsi memberitahukan atau menerangkan (to inform) mengandung
muatan persuasif dalam arti bahwa pembicara menginginkan pendengarnya
mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya akurat dan layak
untuk diketahui.
Sebagai instrumen, komunikasi idak saja digunakan untuk menciptakan dan
membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut.
Studi komunikasi membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang dapat kita
gunakan dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih baik dengan orang lain demi
keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi sebagai instrumen untuk mencapai
tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek ataupun tujuan
jangka panjang. Tujuan jangka pendek misalnya untuk memperoleh pujian,
menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh simpati, keuntungan material,
ekonomi dan politik, yang antara lain dapat diraih lewat pengelolaan kesan
(impression management), yakni taktik-taktik verbal dan non verbal., seperti
berbicara sopan, mengobral janji, mengenakan pakaian necis, dsb. Sementara itu
tujuan jangka panjang dapat diraih lewat keahlian komunikasi, misalnya keahlian
berpidato, berunding, berbahasa asing ataupun keahlian menulis. Kedua tujuan
tersebut tentu saja berkaitan dalm arti bahwa berbagai pengelolaan kesan itu
secara kumulatif dapat digunakan untuk mencapai
Universitas Gadjah Mada
tujuan jangka panjang berupa keberhasilan dalam karier. Thomas Hare11
mengemukakan bahwa nyatanya para pemimpin besar adalah komunikator
besar.
Dalam praktek, banyak peristiwa komunikasi yang tumpang tindih, meskipun
salah satu fungsinya sangat menonjol dan mendominasi. Misalnya perayaan Idul Fitri,
atau Natal mempunyai keempat fungsi tadi , yakni komunikasi sosial, komunikasi
ekspresif, komunikasi ritual, dan komunikasi instrumental.
LATIHAN SOAL-SOAL
1. Jelaskan apa makna komunikasi sebagai proses sosial !
2. Apa pentingnya komunikasi dalam bidang pembangunan kehutanan?
3. Sebutkan unsur-unsur komunikasi yang harus dipenuhi agar proses komunikasi
bisa menimbulkan efek.
4. Ada berbagai tujuan orang melakukan komunikasi, dan untuk mendapatkan efek
yang dikehendaki, maka terdapat beberapa teknik pendekatan komunikasi,
sebutkan!
5. Dijelaskan bahwa komunikasi itu bisa membangun konsep diri, jelaskan apa
makna dari konsep tersebut bagi seorang forester.
REFERENSI
Ibrahim, J.T., Annand udiyono, dan Harpowo. Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian.
Bayumedia Puiblishing & UMM Press. Malang. Cetakan Pertama.
Ktut Nurani, 1977. Diktat Penyuluhan Pertanian. Bahan Penataran Pma Sarjana
Penyuluhan
Pertanian, Fakultas
Pertanan
UGM.Departemen
Ekonomi
Pertanian, Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta.
Mulyana, Deddy. 2003 Ilmu komunikasi . Suatu Pengantar. Penerbit PT Remaja
Rosdakarya, Bandung. Cetakan kelima.
Sastropoetro, S. 1988. Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin dalam
Pembangunan Nasional. Penerbit Alumni, Bandung. Cetakan kedua. Sutarto.
1991. Dasar-Dasar Komunikasi Adinistrasi. Duta Wacana University
Press. Yogyakarta.
Universitas Gadjah Mada
Download