PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU JUDI SABUNG AYAM DI POLRESTA PALU ARYA YUDHAWARMAN / D 101 10 392 Abstrak Perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja yaitu mempertaruhkan suatu nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai dengan menyadari adanya resiko dan harapan-harapan tertentu dalam peristiwa-peristiwa permainan, pertandingan, perlombaan dan kejadian-kejadian yang tidak atau belum pasti hasilnya. Pengaturan perjudian sendiri dapat ditemukan dalam pasal 303 KUHP, pasal 30 KUHP dan UU nomor 7 tahun 1974 tentang penertiban perjudian.Perjudian (gambling) dalam kamus Webster didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang melibatkan elemen risiko. Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan terjadinya suatu kerugian. Sementara Carson dan Butcher (1992) dalam buku Abnormal Psychology and Modern Life, mendefinisikan perjudian sebagai memasang taruhan atas suatu permainan atau kejadian tertentu dengan harapan memperoleh suatu hasil atau keuntungan yang besar. Apa yang dipertaruhkan dapat saja berupa uang, barang berharga, makanan, dan lain-lain yang dianggap memiliki nilai tinggi dalam suatu komunitas. Masyarakat yang tidak bekerja dan cenderung menghabiskan waktu luang dengan hal hal yang negatif semacam itu. Serta sabung ayam yang membutuhkan banyak ayam. Dimana dalam laga besar dan beberapa ronde yang digelar pemain bisa menghabiskan puluhan ayam jago yang masing- masing harganya tidak murah. Dan sudah bisa ditebak dampak negatifnya. Keadaan masyarakat yang banyak menganggur dan hobi bersabung ayam serta membutuhkan banyak dana mau tak mau banyak anggota masyarakat yang melakukan tindakantindakan kriminal seperti mencuri merampok atau sebagainya. Kata Kunci : Penegakan Hukum Pelaku Judi Sabung Ayam Dalam memberikan batasan tentang I. PENDAHULUAN pengertian hukum pidana biasanya A. Latar Belakang Ada untuk sisi saja, sehingga selalu ada sisi atau yang aspek tertentu dari hukum pidana yang terdapat mencakup selaruh isi/aspek tidak masuk, dan berada di luarnya. dari pengertian hukum pidana karena Tentang bagaimana luasnya isi hukum isi hukum pidana itu saangatlah luas idana itu, akan lebih jela kiranya daan mencakup banyak segi, yang tidak setelah mempelajari tentang jenis – mungkin untuk dimuat dalam suatu jenis memberikan kesukaran hanya melihat dari satu atau beberapa suatu batasan batasan dengan suatu kalimat tertentu. 1 hukum pidana yang akan dibicarakan di belakang. Walaupun baik dan harus dianuti, mana yang dalam memberikan batasan tentang buruk dan harus dihindari. Sistem nilai hukum pidana selalu ada aspek hukum – nilai tersebut sangat berpengaruh yang namun terhadap pola – pola pikir manusia, demikian tetap berguna untuk lebih yang merupakan suatu pedoman mental dulu memberikan batasan tersebut. baginya. Pola – pola berpikir manusia Faedah itu adalah dari batasan itu mempengaruhi setidaknya merupakan berada di luarnya, dapat memberikan sikapnya yang – kencendurungan gambaran awal tentang arti hukum kencenderungan untuk melakukan atau pidana sebelum memahaminya lebih tidak jauh dan dengan mendalam. 1 manusia, benda maupun keadaan – melakukan sesuatu terhadap keadaan.2 Pergaulan hidup manusia diatur oleh berbagai macam kaidah atau Pada masa sekarang ini norma, yang pada hakikatnya bertujuan norma-norma susila menjadi longgar untuk kehidupan dan sanksi sosial menjadi melemah. bersama yang tertib dan tentram. Di Keyakinan akan norma agama juga dalam semakin menipis. Di samping itu menghasilkan pergaulan hidup tersebut, manusia mendapatkan pengalaman – kejahatan pengalaman masyarakat dari tahun ke tahun memenuhi primary tentang kebutuhan needs, yang begaimana yang pokok atau cenderung antara lain Pihak terjadi di mengalami peningkatan. masyarakat dan mencakup sandang , pangan, papan, tentunya keselamatan jiwa dan harta, harga diri, mencemaskan dengan potensi untuk berkembang , dan kasih meningkat dan meluasnya sayang. Pengalaman – pengalaman serangkaian aksi kejahatan, tersebut menghasilkan nilai – nilai diantaranya adalah kejahatan yang positif maupun negatif, sehingga perjudian. manusia mempunyai konsepsi – pemerintah luas sangat semakin Menurut Kartini Kartono, “perjudian konsepsi abstrak mengenai apa yang 1 2 Adami Chazawi. Pelajaran Hukum Pidana, Rajawali Pers, Jakarta.2005, hlm 1’ 2 merupakan penyakit Soerjono Soekanto. Pokok – Pokok Sosiologi Hukum, Rajawali Pers, Jakarta. 2006, hlm 67- 68 masyarakat yang sudah ada sejak diancam dengan maksimum hukuman lama menimbulkan penjara dua tahun delapan bulan atau dan pidana, misalnya perampokan dan dapat pencurian, penipuan meresahkan Sehingga tindak denda enam ribu rupiah : yang 1. Dengan masyarakat”.3 perjudian itu melakukan perjudian meningkatnya untuk kejahatan serta menewarkan atau memberikan kesempatan berjudi atau terhadap dengan norma–norma lainnya, serta misalnya orang yang kalah judi, melakukan sengaja dalam turut suatu perusahaan untuk itu; karena kehabisan uang orang itu akan berupa sengaja pelanggaran–pelanggaran sosial sebagai perbuatan Simanjuntak, berpotensi berhak perusahaan perbuatan – akan merugikan masyarakat di sekitarnya. Menurut tidak 2. Dengan pencurian, tidak sengaja berhak menawarkan perampokan dan lain–lain. Hal ini atau memberikan atau sudah jelas merupakan problema memberi kepada umum sosial. Sehingga dengan demikian kesempatan berjudi atau perlu suatu pemecahan yang serius sengaja turut serta dalam untuk memberantas perjudian.4 suatu perusahaan untuk KUHP mempunyai dua pasal, itu, biarpun diadakan yaitu pasal 303 dalam titel XIV Buku II atau tentang syarat atau cara dalam Kejahatan Melanggar diadakan Kesopanan, dan pasal 524 dalam titel hal VI kesempatan itu; Buku mengenai III tentang Kesopanan. pelangaran Pasal 303 mempergunakan 3. Dengan mengenal tiga macam kejahatan, semua 3 Kartini Kartono, Patologi Sosial, Rajawali Jilid I, Jakarta, 1981, hlm.67. 4 B. Simanjuntak, Benerapa Aspek Patologi Sosial, Bandung Alumni, 1981, hml. 195 –196. tidak berhak melakukan sebagai perusahaan perbuatan turut serta perjudian. 3 suatu dalam jika Dengan ketentuan ( ayat 2 ), lingkungan yang melakukan terhindarnya ekses-ekses negatif yang menjalankan lebih parah untuk akhirnya dapat kejahatan bersalah ini dalam perkerjaan sehari – hari ( beroep ), sekecil-kecilnya dan berhenti melakukan perjudian. maka dapat dicabut haknya untuk Perjudian adalah pertaruhan melakukan pekerjaan itu. Pengertian ini dengan sengaja yaitu mempertaruhkan ditetapkan oleh 3 dari pasal 303 suatu nilai atau sesuatu yang dianggap sebagai berikut : main judi berarti tiap bernilai dengan menyadari adanya – tiap permainan yang kemungkinan resiko dan harapan-harapan tertentu akan menag pada umumnya bergantung dalam peristiwa-peristiwa permainan, kepada untung – untungan saja, juga pertandingan, kalau kemungkinan akan menag itu kejadian-kejadian bertambah besar kerena si pemainlebih belum pandai atau lebih cakap. Main judi juga perjudian sendiri meliputi perjanjian dalam pasal 303 KUHP, pasal 30 keputusan KUHP dan UU nomor 7 tahun 1974 perlombaan atau permainan lain yang tentang penertiban perjudian.Perjudian tidak diadakan oleh mereka yang turut (gambling) berlomba atau main itu, demikian juga didefinisikan sebagai suatu kegiatan serta pertaruhannya. 5 yang melibatkan elemen risiko. Risiko juga pertaruhan segala tentang Perjudian merupakan salah satu perlombaan pasti yang didefinisikan tidak hasilnya. ditemukan kamus sebagai atau Pengaturan dapat dalam dan Webster kemungkinan penyakit masyarakat yang menunggal terjadinya suatu kerugian. Apa yang dengan kejahatan, yang dalam proses dipertaruhkan dapat saja berupa uang, sejarah kegenerasi barang berharga, makanan, dan lain- ternyata tidak mudah diberantas. Oleh lain yang dianggap memiliki nilai karena itu perlu diupayakan agar tinggi masyarakat Perjudian adalah suatu kondisi dimana dari perjudian, generasi menjauhi perjudian melakukan terbatas pada dalam suatu komunitas. terdapat potensi kehilangan sesuatu yang berharga atau segala hal yang 5 Wirjono Prodjodikoro. Tindak – Tindak Pidana Tertentu Di Indonesia, Refika Aditama, Bandung. 2010. hml 129 - 130 mengandung risiko. Namun demikian, perbuatan mengambil risiko dalam 4 perilaku berjudi, dibedakan bersabung ayam serta membutuhkan pengertiannya dari perbuatan lain yang banyak dana mau tak mau banyak juga mengandung risiko. anggota masyarakat yang melakukan Pada perlu saat ini keberadaan tindakan-tindakan perjudian sabung ayam kian marak kriminal seperti mencuri merampok atau sebagainya. bahkan dampak dari sabung ayam B. Rumusan Masalah tersebut terhadap masyarakat sangat 1. Bagaimanakah terasa ditambah dalam prakteknya saat penegakan ini para anggota masyarakat yang ikut pelaku judi sabung ayam oleh serta dalam perjudian sabung ayam polisi di kota Palu? proses hukum terhadap sebuah 2. Apa saja kendala – kendala serta yang dihadapi dalam proses keuntungan, dan suatu gengsi membuat penegakan hukum oleh polisi nya memiliki becking seorang aparat terhadap pelaku judi sabung yang membuatnya disegani dan sulit ayam? sendiri telah kelompok mendirikan atau orgaisasi, terlacak oleh pihak berwajib. Selain itu dampak yang ditimbulkan bagi II. PEMBAHASAN masyarakat lain sudah jelas yaitu A. Pengertian mengganggu kestabilan masyarakat. hukum Penegakan Masyarakat yang tidak bekerja dan Penegakan hukum merupakan cenderung menghabiskan waktu luang rangkaian proses untuk menjabarkan dengan hal hal yang negatif semacam nilai, ide, cita yang cukup abstrak itu. menjadi tujuan yang sangat konkrit. Serta sabung ayam yang membutuhkan banyak ayam. Dimana Tujuan dalam laga besar dan beberapa ronde memuat nilai-nilai yang keadilan dan digelar pemain bisa hukum atau cita hukum moral, seperti kebenaran. Masalah menghabiskan puluhan ayam jago yang Penegakan hukum (law inforcement) masing- masing harganya tidak murah. harus ada kehendak agar hukum dapat Dan dampak ditegakan, sehingga nilai-nilai dari negatifnya. Keadaan masyarakat yang instrumen hukum dapat diwujudkan. banyak Kenyataannya, sudah bisa ditebak menganggur dan hobi 5 cita-cita yang terkandung di dalam penegakan hukum setiap hubungan hukum. Siapa saja belum tentu secara sungguh-sungguh yang menjalankan aturan normatif atau dapat diraih, karena hukum digunakan melakukan sebagai melakukan tindakan-tindakan melindubgi kepentingan untuk sebagian sesuatu atau tidak sesuatu dengan mendasarkan diri pada norma aturan orang atau kelompok tertentu.6 hukum Pengertian penegakan hukum menurut menjalankan atau menegakkan aturan Biezeveld hukum. Dalam arti sempit, dari segi wewenang adalah oleh pelaksanaan pemerintah untuk proses hukum dilakukannya upaya berlaku, berarti dia subjeknya itu, penegakan hukum itu melaksanakan suatu aturan tertentu.7 Penegakan yang hanya diartikan sebagai upaya aparatur adalah penegakan untuk menjamin hukum dan tertentu untuk memastikan bahwa tegaknya atau berfungsinya norma- suatu norma hukum secara nyata sebagai sebagaimana pedoman perilaku dalam lalu lintas memastikan atau hubungan-hubungan hukum dalam apabila diperlukan, aparatur penegak kehidupan hukum bernegara. bermasyarakat Ditinjau dari dan sudut aturan hukum berjalan seharusnya. tegaknya itu Dalam hukum diperkenankan itu, untuk menggunakan daya paksa. subjeknya, penegakan hukum itu dapat B. Pengertian dilakukan oleh subjek yang luas dan Pidana Tindak dapat pula diartikan sebagai upaya Istilah tindak pidana merupakan penegakan hukum oleh subjek dalam terjemahan dari strafbaarfeit, di dalam arti yang terbatas atau sempit. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana arti luas, proses penegakan hukum itu (KUHP) melibatkan semua subjek hukum dalam dengan yang dimaksud strafbaarfeit itu sendiri. 6 Sajipto Rahardjo, Penegakan hukum; Suatu Tinjauan Sosiologis, ctk. Kedua, Genta Publishing, Yogyakarta, 2009, hlm. 7 7 Siti Sundari, Hukum Lingkungan dan Kebijakan Lingkungan Nasional, Airlangga University Press, Surabaya, 2005, hml 7. tidak terdapat Biasanya disinonimkan penjelasan tindak dengan delik, pidana yang berasal dari bahasa Latin yakni kata delictum. Dalam kamus hukum pembatasan delik tercantum sebagai berikut: 6 “Delik adalah perbuatan yang dapat dikenakan merupakan hukuman membahayakan karena pelanggaran dan terhadap pidana yang dan kepentingan undang-undang (tindak pidana).”8 Tindak negara dalam masyarakat, bangsa ditinjau nasional. dari Perjudian mempunyai dampak yang negatif merugikan moral dan mental Bahasa Belanda disebut strafbaarfeit, masyarakat terutama generasi muda. Di terdiri atas tiga suku kata, yaitu straf satu pihak judi adalah merupakan yang diartikan sebagai pidana dan problem hukum, baar diartikan sebagai dapat tanggulangi dan timbulnya judi tersebut dan boleh, dan feit yang diartikan sudah ada sejak adanya peradaban sebagai tindak, peristiwa, pelanggaran manusia. dan perbuatan. Pengertian sosial yang sulit di Judi atau permainan “judi” atau tindak pidana dalam Kitab Undang-Undang “perjudian” Hukum Pidana (KUHP) dikenal dengan Bahasa Indonesia adalah “Permainan istilah dengan strafbaarfeit dan dalam menurut Kamus memakai uang besar sebagai kepustakaan tentang hukum pidana taruhan”. 10 sering “Mempertaruhkan sejumlah uang atau mempergunakan sedangkan pembuat delik, undang-undang harta dalam Berjudi permainan ialah tebakan merumuskan suatu undang- undang berdasarkan kebetulan, dengan tujuan mempergunakan peristiwa mendapatkan sejumlah uang atau harta pidana atau pebuatan pidana atau yang lebih besar daripada jumlah uang tindakan pidana.9 atau harta semula”.11 istilah Dalam C. Pengertian Perjudian Pada hekekatnya ataupun perjudian bahasa perjudian Inggris sempit judi artinya gamble yangartinya “play cards or adalah bertentangan dengan agama, other games for money; to risk money kesusilaan dan moral Pancasila serta on a future event or possible happening, dan yang terlibat dalam 8 Sudarsono, Kamus Hukum, Cetakan Kelima, , P.T.Rineka Cipta, Jakarta, 2007, hlm 92. 9 Amir Ilyas, Asas-Asas Hukum Pidana, Yogyakarta, Rengkang Education Yogyakarta dan Pukap Indonesia, 2012 hlm 20. 10 Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Balai Pustaka, Jakarta, 1995, hlm. 419. 11 Ibid, hlm. 419. 7 permainan disebut a gamester atau a pasti hasilnya.14 Dalam tafsir Kitab gambler yaitu, one who plays cards or Undang-undang Hukum Pidana judi other games for money”.12 diartikan sebagai : Pengertian lain dari Judi atau Permainan judi berarti harus perjudian dalam bahasa Belanda dapat diartikan dengan artian yang luas juga di lihat pada Kamus Istilah Hukum termasuk segala pertaruhan tentang Fockema Andreae yang menyebutkan kalah menangnya suatu pacuan kuda sebagai “Hazardspel atau kata lain dari atau lain-lain pertandingan, atau segala Kansspel, pertaruhan, yaitu permainan judi, dalam permainan untung-untungan yang dapat perlombaanperlombaan yang diadakan dihukum berdasarkan peraturan yang antara dua orang yang tidak ikut sendiri ada”.13 dalam sebagai “Pertaruhan itu, misalnya totalisator dan lain-lain. 15 Kartini Kartono mengartikan judi perlombaan-perlombaan dengan Apabila dicermati pengertian sengaja, yaitu mempertaruhkan satu yang diutarakan Kartini Kartono diatas, nilai atau sesuatu yang dianggap maka tepat pulahlah, jika unsur utama bernilai dengan menyadari adanya perjudian itu menurut Laden Marpaung resiko dan harapan-harapan tertentu adalah pada tergantung nasib”. peristiwa-peristiwa,permainan pertandingan, kejadian-kejadian perlombaan yang “untung-untungan atau dan Dalam pembahasan selanjutnya, tidak/belum penulis akan memaparkan pengertian judi dan perjudian secara yuridis. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) pengertian delik perjudian di jelaskan pada Pasal 303 12 Michael West, An International Reader’s Dictionary, Longman Group Limited, London, 1970, hlm.155. 13 Mr. N.E. algra dan Mr. RR.W. Gokkel, Kamus Istilah Hukum Fockema Andreae, diterjemahkan oleh Saleh Adiwinata dkk, Bina Cipta, Jakarta, 1983, hml. 186. Lihat juga perbandingan H. Van Der Tas, Ayat 3 KUHP yang disebutkan bahwa: 14 Kartini Kartono, Patologi Sosial, jilid I, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005, hlm. 56. 15 Dali Mutiara, Tafsiran Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1962, hlm. 220. Kamus Hukum Belanda-Indonesia, Timun Mas, Jakarta, 1961, hml. 132 dan hlm. 168. 8 “Yang disebut permainan judi, adalah tiap-tiap permainan, di mana pada umumnya kemungkinan mendapatkan untung tergantung pada peruntungan belaka, juga karena permainannya lebih terlatih atau lebih mahir. Di situ termasuk segala pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan lain-lainnya, yang tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau bermain, demikian juga segala pertaruhan lainnya.”16 ternyata sudah tidak sesuai lagi dan tidak membuat pelakunya jera.17 Dalam Undang-undang Informasi dan Transaksi elektronik (ITE) Pasal 27 ayat (2) mengartikan judi adalah Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik 18 yang memiliki muatan Judi ataupun perjudian dalam perjudian.18 Pasal 1 Undang-undang Nomor 7 tahun b. Proses Penegakan Hukum 1974 tentang Penertiban Perjudian disebut “Sebagai perjudian dan tindak identik Terhadap Pelaku Judi pidana Sabung Ayam Polisi dengan Dalam perkara tidak pidana kejahatan, tetapi pengertian dari tindak perjudian, yang di lakukan oleh polisi, pidana perjudian pada dasarnya tidak khususnya di Polresta Palu adalah disebutkan secara jelas dan terinci baik dengan menangkap dan menerapkan dalam KUHP maupun dalam Undang- pasal 303 dan/atau 303 bis KUHP undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian”. kepada pelaku – pelakunya kemudian Dalam memeriksa mereka menurut KUHAP penjelasan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974 pengklasifikasian disebutkan adanya terhadap segala dan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Tugas polisi dalam hal ini dimulai dengan adanya laporan dari macam bentuk tindak pidana perjudian masyarakat sebagai kejahatan, dan memberatkan ancaman hukumannya. Ancaman hukuman yang sekarang berlaku setempat bahwa telah terjadi suatu peristiwa yang diduga 17 Wantjik Saleh, Perlengkapan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Ghalia Indonesia, Jakarta,1976, hlm. 16 R. Soesilo, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Politeia, Bogor, Surabaya, 1991, hlm. 104 69. 18 9 UU ITE, op. Cit, hlm. 18 dan c. Kendala – Kendala Yang Di menerima laporan tersebut, beberapa Hadapi Oleh Polisi Terhadap anggota Pelaku Judi Sabung Ayam perjudian. Setelah polisi penyedikan. mendengar segera melakukan Kebanyakan laporan Dalam tersebut, kebanyakan laporan yang mengungkap diterima oleh polresta Palu berupa perjudian laporan lisan, Polisi, dan sesuai dengan ayat hambatan. tersebut maka kemudian dicatat laporan oleh tindak pidana dilakukan oleh Polresta Palu menghadapi kendala-kendala KUHAP, untuk yang ketentuan yang ada di dalam pasal 103 (2) upayanya yang Adapun menjadi hambatan- hambatan yang dialami dalam Polresta penyelidik dan ditandatangani oleh Palu mengungkap tindak pelapor dan penyelidik. pidana perjudian yang dilakukan oleh polisi :20 Dalam melakukan penyelidikan, 1. Sebagian besar terkesan untuk mencari tahu apakah laporan nutupi adanya tindak pidana masyarakat yang menyatakan bahwa perjudian Sabung ayam, telah terjadi tindak pidana perjudian itu sehingga masyarakat kurang benar berpartisipasi tidak, apabila setelah menutup – polisi segera terjun ke lokasi kejadian atau masih masyarakat dalam melakukan pengecekn dan pengintaian memberikan informasi kepada beberrapa saat di lokasi kejadian, Kepolisian mengenai adanya memang benar telah terjadi tindak tindak pidana perjudian. pidana perjudian, maka selanjutnya Polisi melakukan 2. Masih banyaknya masyarakat penengkapan yang senang terhadap orang – orang yang terlibat praktek dalam perjudian itu dan kemudian ayam mengumpulkan barang – barang bukti perjudian melakukan perjudian sabung dan menganggap sebagai suatu serta para saksi19 . 20 Hasil Wawancara dengan Kaur Bin Opsnal Reskrim Polresta palu, Marthen Tenda, pada November 2014 19 Hasil Wawancara dengan Kaur Bin Opsnal Reskrim Polresta palu, Marthen Tenda, pada November 2014 10 hiburan. Atau dikatakan dapat 1. Dalam proses penegakan hukum bahwa perjudian sudah membudaya masyarakat. perjudian itu diberantas dilakukan oleh polisi di terhadap pelaku judi sabung Sehingga ayam, mulai dari penyedikan tidak habis, yang dapat sampai kalaupun dengan pengumpulan proses bukti, ada pelaku perjudian dapat akhirnya ditangkap maka muncul para Penuntu Umum sesuai dengan pelaku perjudian yang lain KUHP kebocoran sebelum ke Jaksa 2. Kendala – kendala yang dapat ataupun di daerah lain. 3. Adanya sampai dan operasi menghambat Polresta Palu Kepolisian dalam mengungkapkan tindak melakukan operasi. Sehingga pidana pejudian sabung ayam di ketika operasi kalangan masyarakat antara lain pelaku sudah menghilangkan : masyarat terkesan menutup – barang bukti. nutupi adanya tindak pidana dilakukan 4. Hukuman atau dijatuhkan vonis terlalu yang perjudian sabung ayam, ringan. kurangnya barang bukti yang Biasanya rata-rata hanya 1-8 digunakan untuk mengungkap bulan tindak pidana perjudian sabung penjara. Hal ini menyebabkan pelaku tidak jera ayam, dan operasi. cenderung perbuatannya. pelaku mengulangi Dan pernah dan adanya kebocoran apabila tertangkap B. mengulangi Saran 1. Hendaknya dalam rangka perbuatannya, maka pelaku mencegah dan menangulangi akan semakin rapi dalam tidak pidana perjudian sabung pidana ayam itu polisi dapat bertindak melakukan tindak perjudian, lebih pelaku III. PENUTUP aktif, sehingga kejahatan para perjudian dapat ditangkap berserta barang A. Kesimpulan 11 buktinya untuk kemudian diharapkan masyarakat dapat diproses, Bagi masyarakat memberikan informasi kepada menyadari Polresta Palu apabila ada suatu pengaruh negatif dari tindak praktek perjudian, tidak malah pidana perjudian, menutupinya hendaknya untuk itu 12 DAFTAR PUSTAKA BUKU – BUKU Adami Chazawi. Pelajaran Hukum Pidana, Rajawali Pers, Jakarta.2005. Amir Ilyas, Asas-Asas Hukum Pidana, Yogyakarta, Rengkang Education Yogyakarta dan Pukap Indonesia, 2012. B. Simanjuntak, Benerapa Aspek Patologi Sosial, Bandung Alumni, 1981. Dali Mutiara, Tafsiran Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Ghalia Indonesia, Jakarta. Kartini Kartono, Patologi Sosial, jilid I, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005. Michael West, An International Reader’s Dictionary, Longman Group Limited, London, 1970. Mr. N.E. algra dan Mr. RR.W. Gokkel, Kamus Istilah Hukum Fockema Andreae, diterjemahkan oleh Saleh Adiwinata dkk, Bina Cipta, Jakarta, 1983. Lihat juga perbandingan H. Van Der Tas, Kamus Hukum Belanda-Indonesia, Timun Mas, Jakarta, 1961. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Balai Pustaka, Jakarta, 1995. R. Soesilo, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Politeia, Bogor, Surabaya, 1991. Siti Sundari, Hukum Lingkungan dan Kebijakan Lingkungan Nasional, Airlangga University Press, Surabaya, 2005. Sudarsono, Kamus Hukum, Cetakan Kelima, , P.T.Rineka Cipta, Jakarta, 2007 Soerjono Soekanto. Pokok – Pokok Sosiologi Hukum, Rajawali Pers, Jakarta. 2006. Wantjik Saleh, Perlengkapan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Ghalia Indonesia, Jakarta. Wirjono Prodjodikoro. Tindak – Tindak Pidana Tertentu Di Indonesia, Refika Aditama, Bandung. 2010. PERATURAN PERUNDANG – UNDANGAN KUHP ( Kitab Undang – Undang Hukum Pidana ) Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban Perjudian INTERNET Bambang, Perjudian dalam Perspektif Hukum, http://bambang.staff.uii.ac.id/2008/10/17/ perjudian-dalam-perspektif-hukum 13 BIODATA NAMA : ARYA YUDHAWARMAN TEMPAT/TANGGAL LAHIR : PALU, 14 MARET 1991 AGAMA : ISLAM ALAMAT : JL. TANJUNG TADA II NO 16 B ALAMAT E-MAIL : [email protected] NO HP : 082347570489 14