1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan

advertisement
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan sebuah sarana komunikasi yang dipergunakan oleh manusia
sejak zaman dahulu. Selain untuk menyampaikan suatu pesan, bahasa juga merupakan
salah satu aspek terpenting bagi manusia, karena bahasa mencerminkan identitas,
kebudayaan dan cara berpikir seseorang. Oleh sebab itu setiap bahasa di dunia berbedabeda dan sulit untuk dipelajari, tetapi disanalah letak keistimewaannya.
Keraf (1994) memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama
menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol
bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Sementara pengertian yang kedua adalah
sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang
bersifat arbitrer.
Dengan bahasa, manusia menentukan realitas seperti apa yang hendak
dibentuknya. Ia mampu memperoleh kuasa dan dominasi atas orang lain. Manusia yang
bahasanya makin maju, makin luas wilayahnya penggunaannya, makin banyak
penggunannya, kerap dipergunakan memiliki kesempatan melakukan penguasaan dan
manipulatif simbolis terhadap kelompok manusia lain yang bahasanya tidak semaju,
seluas, dan sebanyak itu pengguna dan penggunaannya (Smarapradhipa, 2005:11).
Menurut Keraf (1994), komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari
ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau
dipahami oleh orang lain. Dengan komunikasi kita dapat menyampaikan semua yang
1
kita rasakan, pikirkan, dan kita ketahui kepada orang-orang lain. Dengan komunikasi
kita pula kita mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek-nenek
moyang kita, serta apa yang dicapai oleh orang-orang yang sejaman dengan kita.
Bila kita meninjau kembali sejarah pertumbuhan bahasa sejak awal hingga
sekarang, maka fungsi bahasa dapat diturunkan dari dasar dan motif pertumbuhan
bahasa itu sendiri.
Menurut Keraf (1994:4) dasar dan motif pertumbuhan bahasa itu dalam garis
besarnya dapat berupa:
1. Alat untuk menyatakan ekspresi diri
Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, bahasa menyatakan secara
terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya
untuk memaklumkan keberadaan kita.
2. Alat komunikasi
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita,
melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama
dengan sesama warga.
3. Alat mengadakan integrasi sosial
Bahasa, di samping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan
pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka mempelajari
dan mengambil bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar
berkenalan dengan orang-orang lain.
4. Alat mengadakan kontrol sosial
Yang dimaksud dengan kontrol sosial adalah usaha untuk mempengaruhi
tingkah laku dan tindak-tanduk orang lain. Tingkah laku itu dapat bersifat
2
terbuka (overt: yaitu tingkah laku yang dapat diamati atau diobservasi),
maupun yang bersifat tertutup (covert: yaitu tingkah laku yang tak dapat
diobservasi).
Melihat fungsi-fungsi bahasa sebagai dikemukakan di atas, terutama fungsi
sebagai alat komunikasi dan kontrol sosial, maka tujuan utama dari penelitian ini ialah
berusaha untuk memberikan dasar-dasar guna memperoleh kemahiran berbahasa, baik
dalam penggunaan bahasa secara lisan maupun secara tertulis, agar mereka yang
mendengar atau diajak bicara dengan mudah dapat memahami apa yang dimaksudkan.
Fungsi bahasa menurut Sutedi (2003), yaitu:
Ketika kita menyampaikan ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada seseorang, baik
secara lisan maupun secara tertulis, orang tersebut bisa menangkap apa yang kita
maksud, tiada lain karena ia memahami makna (imi) yang dituangkan melalui bahasa
tersebut. Jadi fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan (densetsu) suatu
makna kepada seseorang baik secara lisan maupun secara tertulis.
Bahasa menunjukkan perbedaan antara satu dengan yang lainnya, tetapi masingmasing tetap mengikat kelompok penuturnya dalam satu kesatuan. Ia memungkinkan
tiap individu untuk menyesuaikan dirinya dengan adat istiadat dan kebiasaan masyarakat
bahasa tersebut. Kata sebagai sebuah simbol bukan saja melambangkan pikiran atau
gagasan tertentu, tetapi ia juga melambangkan perasaan, kemauan dan tingkah laku
seseorang.
Begitu pun dengan bahasa Jepang. Di dalam penggunaan kalimat-kalimatnya
terkandung makna yang mewakili maksud dan keinginan pembicara. Pola kalimat yang
mempunyai susunan serta unsur-unsur lain yang terdapat di dalam kalimat-kalimat
tersebut. Salah satu ciri khas dari pola kalimat bahasa Jepang, adalah mereka
mempunyai partikel. Partikel dalam bahasa Jepang di sebut dengan Joshi.
3
1.2 Identifikasi Permasalahan
Identifikasi permasalahan dalam penelitian ini mencangkup tentang penggunaan
shuujoshi kana dan kashira yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dalam
bahasa Jepang, yang mengalami perubahan pemakainya, serta makna yang dimilikinya.
Sehingga membuat peneliti ingin lebih jauh menganalisa permasalahan tersebut.
1.3 Ruang Lingkup Permasalahan
Dalam penelitian ini, penulis menyadari bahwa jumlah shuujoshi dalam bahasa
Jepang cukup banyak, oleh karena itu penulis hanya akan membatasi penulisan pada
shuujoshi kana dan kashira saja. Kemudian yang akan dijadikan ruang lingkup
permasalahan adalah persamaan dan perbedaan fungsi dari partikel kana dan kashira
yang akan diambil dari kalimat-kalimat percakapan dalam manga Asari Chan no 1, 5
dan 9.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Memahami fungsi-fungsi pemakaian serta makna dari partikel kana dan kashira.
2. Mengetahui kapan pemakaian partikel kana dan kashira secara tepat.
3. Memahami perbedaan kalimat yang digunakan oleh laki-laki dan perempuan.
Sedangkan manfaat penelitiannya adalah untuk memberikan kemudahan bagi
pemelajar bahasa Jepang dalam mengungkapkan maksud yang ingin disampaikan ke
dalam bahasa Jepang menjadi lebih baik lagi.
Bagi peneliti, melalui penulisan skripsi ini diharapkan dapat mengetahui
penggunaan yang tepat dalam partikel kana dan kashira secara tata bahasa. Di samping
4
itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi penelitianpenelitian selanjutnya yang berhubungan dengan topik skripsi ini.
1.5 Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah teknik pengumpulan data
dengan metode deskriptif. Menurut Muhammadi (2000) metode penelitian deskriptif
adalah penelitian tentang fenomena yang terjadi pada masa sekarang. Prosesnya berupa
pengumpulan dan penyusunan data, serta analisis dan penafsiran data tersebut.
Penelitian deskriptif dapat bersifat komparatif dengan membandingkan
persamaan dan perbedaan fenomena tertentu; analitis kualitatif untuk menjelaskan
fenomena dengan anturan berpikir ilmiah yang diterapkan secara sistematis tanpa
menggunakan model kuantitatif; atau normatif dengan mengadakan klasifikasi, penilaian
standar norma, hubungan dan kedudukan suatu unsur dengan unsur lain.
Sumber-sumber yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian yaitu, penulis akan
mengambil dari korpus data yang akurat seperti buku-buku referensi tentang tata bahasa
Jepang, internet, dan manga Asari Chan no 1, 5 dan 9.
1.6 Sistematika Penulisan
Peneliti menjabarkan sistematika penulisan skripsi ini menjadi lima bab, yaitu
sebagai berikut:
Bab 1 Pendahuluan
Pendahuluan dalam skripsi ini memuat tentang latar belakang penelitian,
identifikasi permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian,
serta sistematika penulisan.
5
Bab 2 Landasan Teori
Landasan teori dalam bab dua ini berisi mengenai penjelasan teori-teori yang
berhubungan dengan shuujoshi kana dan kashira. Seperti :
1. Pengertian partikel baik dalam bahasa Indonesia dan dalam bahasa Jepang.
2. Pengertian tentang kategori fatis.
3. Penjelasan mengenai shuujoshi.
4. Penjelasan mengenai perbedaan bahasa pria dan bahasa wanita.
5. Penjelasan fungsi-fungsi teori partikel kana dan kashira.
Bab 3 Analisis Data
Analisis data dari skripsi ini menggunakan korpus data yang akurat, yaitu dari
manga yang berjudul Asari Chan no 1, 5 dan 9 karya Muroyama Mayumi. Serta
dokumen dan karya tulis lain untuk mempermudah dan memperlancar penganalisaan
permasalahan dari skripsi ini.
Peneliti akan menganalisis kalimat-kalimat yang mengandung shuujoshi kana
dan kashira dan sampai sejauh mana makna dan arti yang dapat disampaikan dengan
menggunakan shuujoshi tersebut.
Bab 4 Simpulan dan Saran
Simpulan dari hasil penelitian akan dijabarkan oleh peneliti begitu juga dengan
saran-saran yang mendukung pembuatan skripsi ini, dan penelitian selanjutnya.
6
Bab 5 Ringkasan
Dalam bab ini, penulis kembali menjelaskan isi dari hasil penelitian secara
singkat dan jelas mengenai penggunaan shuujoshi kana dan kashira, mencangkup latar
belakang penelitian, identifikasi permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian yang
sudah selesai di rangkum.
7
Download