BAB IV PAPARAN DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

advertisement
BAB IV
PAPARAN DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Paparan Data
Data yang peneliti peroleh dari lapangan adalah data hasil observasi,
wawancara dan dokumentasi. Dalam hal ini, peneliti tidak mengalami kendala
yang berarti untuk menggali informasi. Wawancara yang peneliti lakukan adalah
wawancara tak terstruktur atau bisa dikatakan wawancara informal, sehingga
proses wawancara ini bersifat santai dan berlangsung dalam kegiatan sehari-hari
tanpa mengganggu aktivitas subjek.
Sesuai dengan fokus masalah yang dibahas pada skripsi ini peneliti
menyampaikan hasil interview dengan guru mengenai penerapan metode
demonstrasi dalam pembelajaran fiqih di MTs Al-Huda Bandung Tulungagung
tahun pelajaran 2014/2015:
1.
Persiapan penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran fiqih di
MTs Al-Huda Bandung Tulungagung tahun pelajaran 2014/2015.
Persiapan metode demonstrasi ini dalam penyajiannya di kelas, utamanya dalam
proses belajar mengajar harus terencana yang tersusun dalam bentuk program
persiapan yaitu mempersiapkan materi pembelajaran, merumuskan tujuan yang
hendak dicapai, mempersiapkan alat-alat atau media yang diperlukan, mengatur
tempat dan memperkirakan waktu yang akan dipergunakan dalam pembelajaran
denga menggunakan metode demonstrasi. Mengadakan evaluasi untuk mengukur
kemampuan siswa berhubung dengan pembelajaran menggunakan metode
demonstrasi melalui penilaian akhir pada pembelajaran.
Persiapan pada pembelajaran dengan penerapan metode demonstrasi dalam
pembelajaran fiqih di MTs Al-Huda Bandung Tulungagung tahun pelajaran
2014/2015, maka peneliti berusaha mendapatkan datanya secara langsung dari
sumber data yang ada di MTs Al-Huda Bandung Tulungagung. Sumber data
tersebut meliputi guru dan siswa itu sendiri serta komponen yang ada dan bisa
memberi keterangan tentang fenomena penelitian yang sedang diteliti. Menurut
bapak Sulton sebagai guru mata pelajaran fiqih yang mendapat tugas mengajar di
kelas 7A yaitu:
Untuk metode demonstrasi, jika hanya mengunakan teori pembelajaran
fiqih tidak bisa berjalan dengan lancar, karena yang dibutuhkan itu
seperti sholat, wudhu, haji itu membutuhkan praktek, kita sendiri harus
dituntut bagaimana sholat itu yang baik dan benar.1
Dari keterangan di atas menunjukkan bahwa dalam memilih suatu metode
guru harus mengetahui tujuan pembelajaran baik tujuan khusus maupun tujuan
utama serta aspek-aspek yang perlu dikembangkan baik aspek kognitif, afektif,
psikomtorik, sehingga pembelajaran dapat efektif dan tidak menyimpang dari
tujuan pengajaran tersebut.
Menurut bapak Sulton guru mata pelajaran Fiqih, beliau juga memaparkan
tentang persiapan mengajar dengan menggunakan metode demonstrasi, sebagai
berikut:
Kalau untuk persiapan, saya hanya mempersiapkan konsep, bagaimana
konsep nya nanti saya melakukan proses belajar mengajar mengunakan
metode demonstrasi, seperti siswa nanti di suruh seperti
1
Wawancara dengan Pak Sulton guru fiqih, Jum’at 14 Mei 2015
mempraktekkan sholat tarawih, kita sebagai guru hanya menjelaskan
dan kita sebagai guru akan membetulkan kalau ada yang salah.2
Terkait dengan persiapan guru dalam menerapkan metode demonstrasi pada
mata pelajaran Fiqih, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dan
diperhatikan oleh guru Fiqih yaitu dalam memilih konsep yang sesuai, yang kita
harus perhatikan adalah materi dan tujuan isi materi yang akan di sampaikan
kepada siswa. setelah menerima pelajaran, istilahnya kompetensi dasar maupun
tujuan yang tercakup dalam indikator indikatornya.
Selain dengan guru mata pelajaran Fiqih, peneliti juga dengan waka
kurikulum. Peneliti menanyakan tentang dengan adanya sarana dan prasarana
disekolah dalam mempersiapkan pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi kepada Bapak Sucipto waka kurikulum di MTs Al-Huda Bandung
Tulungagung, berikut uraian beliau mengenai persiapan metode demonstrasi :
Fiqih seperti kemarin kita sampaikan memang sekolah siap untuk
mengusahakan kaitan prasarana tapi kemarin insaallah itu sudah ada,
sarana pembelajaran seperti itu sudah ada tetapi belum dimanfaatkan
dengan baik seperti cd untuk praktek wudhu dll itu sudah ada, tapi di
reguler itu belum tapi di fullday itu sudah ada. Kalau sarana yang
mendukung seperti mushola, tempat wudhu cukup, lcd ada.3
Pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi bisa dilakukan di
aula, musholla maupun tempat-tempat lain. keadaan sarana dan prasarana serta
fasilitas sekolah dapat mendukung penggunaan metode pembelajaran, terutama
metode demonstrasi karena sebagai tempat yang mendukung pembelajaran
menggunakan metode demonstrasi.
2
3
Wawancara dengan Pak Sulton guru fiqih, Jum’at 14 Mei 2015
Wawancara dengan Bapak Sucipto waka kurikulum, Senin 18 mei 2015
Jadi berdasarkan hasil wawancara tersebut dengan guru mata pelajaran fiqih
dapat diambil hasil wawancara tentang persiapan metode demonstrasi pada mata
pelajaran Fiqih di MTs Al-Huda Bandung Tulungagung yakni persiapan yang
dilakukan dalam metode demonstrasi adalah dengan memperhatikan materi yang
akan diajarkan lalu waktu yang di gunakan dalam penggunaan metode
demonstrasi dan konsep yang sudah matang untuk menggunakan metode
demonstrasi dalam proses belajar mengajar di pelajaran fiqih.
2.
penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran fiqih di MTs Al-
Huda Bandung Tulungagung tahun pelajaran 2014/2015
Untuk menerapkan metode demonstrasi dalam pembelajaran fiqih di MTs
Al-Huda Bandung Tulungagung. Tujuan dari pengorganisasian adalah sebagai
tindak lanjut dari perencanaan dimana dalam penggunaan metode demonstrasi
yang mana seorang guru fiqih harus membuat sebuah tujuan yang jelas dan tidak
hanya dalam bentuk rancangan saja, akan tetapi sudah merupakan alat atau sarana
yang siap pakai dalam kegiatan pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran dengan
menggunakan metode demonstrasi amat banyak bergantung kepada pandangan
penataan dalam menyusun unsur-unsur yang relevan dengan tujuan-tujuan dan
kemampuan serta ketrampilan guru untuk meramu bagian-bagian yang dapat
menjamin kelangsungan belajar secara efektif dan efisien dengan penggunaan
metode demonstrasi. sebagai guru mata pelajaran fiqih bapak Sulton membuat
langkah-langkah sebelum mengunakan metode demonstrasi tersebut, adapun
langkah-langkah yang di sebutkan pak Sulton sebagai berikut:
Untuk langkah-langkah nya saya tetap membuat konsep yang saya
ambil dari buku-buku yang relevan, buku dari depag dan dari lain nya.
Karena di dalam ilmu fiqih kita juga mempunyai imam, panutan, dan
para ulama’ yang membuat buku tersebut. Oleh karena itu saya tidak
terpaku oleh satu buku saja, melainkan dari beberapa sumber.4
Data diatas juga diperkuat dengan hasil observasi, bahwa dalam
pembelajaran fiqih guru memulai proses pembelajaran mengucapkan salam
terlebih dahulu lalu meriview pembelajaran yang sebelum nya untuk mengingat
apa yang di pelajari minggu kemarin, guru menjelaskan tentang materi sholat
tarawih secara jelas agar dimengerti oleh siswa, lalu guru menunjuk murid untuk
mempraktekkan sholat tarawih di depan teman-teman sekelas nya, murid yang
sudah ditunjuk oleh guru itu mendemonstrasikan sholat tarawih sedikit malumalu, pada saat pendemonstrasian sholat tarawih semua siswa dan guru
memperhatikan prosesi sholat terawih, guru sesekali membenarkan bacaan siswa
yang salah, setelah pendemonstrasian sholat tarawih itu selesai guru
menyimpulkan apa yang terjadi dalam proses demonstrasi tadi, setelah proses
pembelajaran selesai guru menutup pelajaran dengan salam.5
Dari data tersebut di ketahui bahwa guru dalam menerapakan metode
demontrasi, materi yang akan di buat untuk mengajar harus
lebih cermat,
menentukan langkah-langkahnya dan harus pandai memilah dan memilih langkahlangkah kita sesuai dengan tujuan materi. Oleh karena itu guru harus berusaha
untuk memberikan pertimbangan yang baik tentang apa yang akan dilakukan
dalam kelas untuk mendapatkan hasil sesuai dengan indikator yang ingin dicapai.
4
5
Wawancara dengan Pak Sulton guru fiqih, Jum’at 14 Mei 2015
Observasi pembelajaran fiqih, Kamis 21 Mei 2015
Pembelajaran akan lebih tersusun dengan baik apabila pembelajaran sudah
terjadwal sehingga para siswa sudah siap dengan pelajaran atau materi yang akan
diajarkan oleh guru. Bapak Sulton memaparkan:
Saya mengajar seminggu sekali yaitu hari kamis, dan mengajar di
kelas fullday 7A, di jam ke 7-8.6
Dalam menerapkan metode demonstrasi tersebut saya sebagai peneliti
menggali informasi kepada guru mata pelajaran fiqih bagaimana minat siswa
dalam proses belajar mengajar mengunakan metode demonstrasi, bapak Sulton
memaparkan:
Minat siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar menggunakan
metode demonstrasi sangat antusias, karena yang melakukan
demonstrasi di depan kelas itu bukan saya melainkan anak didik saya,
jadi teman nya yang lain bisa fokus ketika salah satu teman nya itu
mendemonstrasikan kedepan kelas. Karena sebelumnya saya tekankan
kepada anak-anak kita itu belajar bukan semata-mata hanya untuk
ujian melainkan untuk setiap hari melakukan atau untuk besok kita
melakukan ibadah haji kita harus tahu dari sekarang, buat bekal tidak
hanya untuk ujian tetapi untuk kehidupan sehari-hari.7
Data tersebut diperkuat dengan hasil wawancara dengan siswa kelas 7A
yang mengungkapkan bahwa:
Senang, semangat dan lebih memahami kalau pak guru menunjuk
teman-teman sekelas untuk mempraktekkan materi pelajaran di depan
kelas, walaupun sedikit malu-malu karena di lihat oleh teman sekelas
yang lain.8
Dari keterangan di atas menunjukkan bahwa Metode Demonstrasi dalam
pembelajaran Fiqih sangat mempermudah siswa memahami materi yang telah
disampaikan, misalnya: materi wudu, tayamum, sholat. Dilihat dari pembelajaran
6
Wawancara dengan Pak Sulton guru fiqih, Jum’at 14 Mei 2015
Wawancara dengan Pak Sulton guru fiqih, Jum’at 14 Mei 2015
8
Wawancara dengan siswa, Jum’at 14 Mei 2015
7
dengan menggunakan metode demonstrasi lebih berhasil dari pada sebelum
melakukan pembelajaran dengan tidak menggunakan metode demonstrasi.
3.
Apa saja faktor pendukung dan penghambat penerapan metode
demonstrasi dalam pembelajaran fiqih di MTs Al-Huda Bandung
Tulungagung tahun pelajaran 2014/2015
Di dalam menerapkan suatu metode pendidikan pasti ada faktor yang
mendukung dan faktor penghambat nya, tidak terkecuali dengan penerapan
metode demonstrasi. Faktor-faktor tersebut bisa berasal dari siswa, guru, sarana
prasarana, keterbatasan waktu dan sebagainya. Bapak Sulton sebagai guru mata
pelajaran fiqih memaparkan apa saja faktor yang mendukung penerapan metode
demontrasi:
Hal-hal pendukung yang saya alami pada waktu menggunakan metode
demonstrasi yaitu anak yang lain atau teman yang lain bisa fokus
ketika salah satu teman nya itu saya suruh maju kedepan untuk
mendemonstrasikan sesuatu, seperti hal nya sholat tarawih. Jika teman
nya sendiri yang mempraktekkan materi tersebut teman yang lain akan
mudah memahami dan tidak malu bertanya dan situasi belajar
mengajar menjadi menyenangkan.9
Jadi penggunaan metode yang tepat dapat membentuk kompetensi untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Pada tahap peran guru sangat penting dalam
proses pembelajaran, seorang guru harus mampu menampilkan suasana
pembelajaran yang efektif sehingga terjadi hubungan timbal balik yang baik
antara siswa dan guru.
9
Wawancara dengan Pak Sulton guru fiqih, Jum’at 14 Mei 2015
Bapak Sulton selaku guru mata pelajaran fiqih juga memaparkan bahwa apa
saja faktor penghambat dalam menggunakan metode demonstrasi:
Kendala yang saya alami saat menggunakan metode demonstrasi yaitu
anak itu sulit untuk memulai maju kedepan untuk memperagakan,
saya harus memanggil nama murid saya baru dia mau maju, tidak
dengan kesadaran diri sendiri untuk maju kedepan mempragakan
didepan kelas. Mungkin belum ada kesadaran diri sendiri itu gara-gara
malu, seperti mendemonstrasikan praktek sholat di depan temanteman nya itu masih malu-malu, agak sedikit gak malu jika anak-anak
praktek sholat didepan tidak sendirian, dengan adanya teman.10
Jadi kendala yang di hadapi adalah berasal dari siswa, siswa menjadi malu
saat disuruh kedepan untuk mempraktekkan materi seperti sholat, tetapi malu
tersebut terjadi karena belum terbiasa, jika siswa sudah biasa di depan orang
banyak perasaan malu itu akan hilang.
B.
Temuan Penelitian
1. Persiapan penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran fiqih di MTs AlHuda Bandung Tulungagung tahun pelajaran 2014/2015.
Persiapan metode demonstrasi dengan jalan a) mempersiapkan materi
pembelajaran, b) merumuskan tujuan yang hendak dicapai, c) mempersiapkan
alat-alat atau media yang diperlukan, d) mengatur tempat dan memperkirakan
waktu yang akan dipergunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi.
2. Penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran fiqih di MTs Al-Huda
Bandung Tulungagung tahun pelajaran 2014/2015
10
Wawancara dengan Pak Sulton guru fiqih, Jum’at 14 Mei 2015
Penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran fiqih adalah a)
menjelaskan tentang tujuan pembelajaran b) Menjelaskan urutan langkah-langkah
dalam
mendemonstrasikan. Hal ini di maksutkan agar siswa lebih mengerti urutan –
uratan pembelajaran nanti c) melaksanakan demonstrasi d) Mencatat dan
membuat kesimpulan hasil demonstrasi.
3. faktor pendukung dan penghambat penerapan metode demonstrasi dalam
pembelajaran fiqih di MTs Al-Huda Bandung Tulungagung tahun pelajaran
2014/2015
Faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan metode demonstrasi
itu datang dari guru, dari siswa sendiri dan dari sarana prasarana yang ada di
sekolah.
C.
Pembahasan Hasil Penelitian
Seluruh data telah peneliti kumpulkan dari lapangan dan telah peneliti sajikan.
Tahap selanjutnya yang akan peneliti lakukan adalah analisis data.
Dalam pembelajaran fiqih di MTs Al Huda Bandung salah satu metode yang
digunakan adalah metode demontrasi, adapun tahap pelaksanaannya adalah
sebagai berikut :
1. persiapan penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran fiqih di MTs AlHuda Bandung Tulungagung tahun pelajaran 2014/2015. Adapun persiapannya
adalah sebagai berikut :
a)mempersiapkan materi pembelajaran, b) merumuskan tujuan yang hendak
dicapai, c) mempersiapkan alat-alat atau media yang diperlukan, d) mengatur
tempat dan memperkirakan waktu yang akan dipergunakan dalam pembelajaran
dengan menggunakan metode demonstrasi. Hal ini sesuai Dalam pemakaian suatu
metode demonstrasi tentulah seorang guru harus memperhatikan hal-hal yang
perlu diperhatikan berkaitan dengan bentuk metode yang dipakainya, yaitu seperti
pada persiapan, pelaksanaan, dan pada penilaian dari hasil kegiatan belajar
mengajar pada penggunaan metode demonstrasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut: 1) Guru harus mampu menyusun rumusan tujuan
intruksional, agar dapat memberi motivasi yang kuat pada siswa untuk belajar. 2)
Pertimbangkanlah baik-baik apakah pilihan teknik anda mampu menjamin
tercapainya tujuan yang telah anda rumuskan. 3) Amatilah apakah jumlah siswa
memberi kesempatan untuk suatu demonstrasi yang berhasil, bila tidak anda harus
mengambil kebijaksanaan lain. 4) Apakah anda telah meneliti alat-alat dan bahanbahan yang akan digunakan mengenai jumlah,kondisi, dan tempatnya, juga anda
perlu mengenal baik-baik, atau telah mencoba terlebih dahulu agar demonstrasi itu
berhasil. 5) Harus sudah menentukan garis besar langkah-langkah yang akan
dilakukan. 6) Apakah tersedia waktu yang cukup, sehingga anda dapat memberi
keterangan bila perlu, dan siswa bisa bertanya. 7) Selama demonstrasi
berlangsung guru harus memberi kesempatan pada
siswa untuk mengamati
dengan baik dan bertanya. Dan supaya lebih jelasnya apa saja yang perlu
diperhatikan dalam penggunaan metode demonstrasi maka dibawah ini penulis
kemukakan pendapat para ahli tentang hal-hal apa yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan metode demonstrasi adalah sebagai berikut: Demonstrasi tersebut
sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, dan jangan berlebih-lebihan menurut
Roestiyah dalam bukunya stategi belajar mengajar memaparkan beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam pengunaan metode demonstrasi.11
2. Penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran fiqih di MTs Al-Huda
Bandung Tulungagung adalah :
Dalam pembelajaran fiqih guru memulai proses pembelajaran mengucapkan
salam terlebih dahulu lalu meriview pembelajaran yang sebelum nya untuk
mengingat apa yang di pelajari minggu kemarin, guru menjelaskan tentang materi
sholad tarawih secara jelas agar dimengerti oleh siswa, lalu guru menunjuk murid
untuk mempraktekkan sholat tarawih di depan teman-teman sekelas nya, murid
yang sudah ditunjuk oleh guru itu mendemonstrasikan sholat tarawih sedikit
malu-malu, pada saat pendemonstrasian sholat tarawih semua siswa dan guru
memperhatikan prosesi sholat terawih, guru sesekali membenarkan bacaan siswa
yang salah, setelah pendemonstrasian sholat tarawih itu selesai guru
menyimpulkan apa yang terjadi dalam proses demonstrasi tadi, setelah proses
pembelajaran selesai guru menutup pelajaran dengan salam.
Adapun langkah-langkah yang dapat di tempuh dalam memakai
metode demonstrasi menurut moedjiono dalam bukunya stategi belajar
mengajar adalah12:
a)
Persiapan pemakaian metode demonstrasi, meliputi: 1)mengkaji kesesuaian
metode terhadap tujuan yang akan dicapai. 2) analisis kebutuhan peralatan untuk
demonstrasi. 3)mencoba peralatan dan analisis kebutuhan waktu. 4) merancang
garis-garis besar demonstrasi.
11
12
Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar,,,, hal.83.
Moejiono dkk, Stategi belajar mengajar,,,, hal.74
b)
Pelaksanaan pemakaian metode demonstrasi, meliputi: 1) mempersiapkan
peralatan dan bahan yang diperlukan untuk demonstrasi. 2)member pengantar
demonstrasi untuk mempersiapkan para siswa mengikuti demonstrasi, berisikan
penjelasan tentang prosedur dan intruksi keamanan demonstrasi. 3) memeragakan
tindakan, proses atau prosedur yang disertai penjelasan, ilustrasi, dan pertayaan.
c)Tindakan lanjut pemakaian metode demonstrasi, meliputi: 1) diskusi tentang
tindakan, proses atau prosedur yang baru saja didemonstrasikan. 2) memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mencoba melakukan segala hal yang telah
didemonstrasi kan.
3.
Faktor pendukung penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran fiqih
di MTs Al-Huda Bandung Tulungagung yaitu siswa akan lebih terfokus pada
materi yang diberikan dengan metode demonstrasi, dan akan tahan lama daya
ingatnya pada siswa karena siswa pada metode demonstrasi akan merasakan atau
melakukan sendiri apa yang di demonstrasikannya, juga dengan metode
demonstrasi yang diterapkan pada suatu materi pelajaran akan menghilangkan
kerancuan pemahaman atau kesalah fahaman dalam memahami suatu penjelasan
dari seorang guru yang biasanya terjadi pada model pembelajaran dengan metode
ceramah terlebih dahulu untuk menggambarkan suatu bentuk kegiatan atau bentuk
proses kejadian sesuatu selain itu siswa akan mudah mencapai pemahaman
terhadap apa yang disampaikan seorang guru.
Bapak Sulton sebagai guru mata pelajaran fiqih memaparkan apa saja faktor
yang mendukung penerapan metode demontrasi: Hal-hal pendukung yang saya
alami pada waktu menggunakan metode demonstrasi yaitu anak yang lain atau
teman yang lain bisa fokus ketika salah satu teman nya itu saya suruh maju
kedepan untuk mendemonstrasikan sesuatu, seperti hal nya sholat tarawih. Jika
teman nya sendiri yang mempraktekkan materi tersebut teman yang lain akan
mudah memahami dan tidak malu bertanya dan situasi belajar mengajar menjadi
menyenangkan.
Dari minat siswa dalam proses belajar mengajar mengunakan metode
demonstrasi, antusias siswa sangat mendukung dalam proses penerapan
demonstrasi, bapak Sulton memaparkan:
Minat siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar menggunakan metode
demonstrasi sangat antusias, karena yang melakukan demonstrasi di depan kelas
itu bukan saya melainkan anak didik saya, jadi teman nya yang lain bisa fokus
ketika salah satu teman nya itu mendemonstrasikan kedepan kelas. Karena
sebelumnya saya tekankan kepada anak-anak kita itu belajar bukan semata-mata
hanya untuk ujian melainkan untuk setiap hari melakukan atau untuk besok kita
melakukan ibadah haji kita harus tahu dari sekarang, buat bekal tidak hanya untuk
ujian tetapi untuk kehidupan sehari-hari.
4. Faktor penghambat penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran fiqih di
MTs Al-Huda Bandung Tulungagung yaitu siswa akan sedikit malu untuk
melakukan praktek demonstrasi di depan para teman-teman nya karena masih
belum terbiasaTampil di depan umum.
Bapak Sulton selaku guru mata pelajaran fiqih juga memaparkan: Kendala
yang saya alami saat menggunakan metode demonstrasi yaitu anak itu sulit untuk
memulai maju kedepan untuk memperagakan, saya harus memanggil nama murid
saya baru dia mau maju, tidak dengan kesadaran diri sendiri untuk maju kedepan
mempragakan didepan kelas. Mungkin belum ada kesadaran diri sendiri itu garagara malu, seperti mendemonstrasikan praktek sholat di depan teman-teman nya
itu masih malu-malu, agak sedikit gak malu jika anak-anak praktek sholat didepan
tidak sendirian, dengan adanya teman.
Jadi kendala yang di hadapi adalah berasal dari siswa, siswa menjadi malu saat
disuruh kedepan untuk mempraktekkan materi seperti sholat, tetapi malu tersebut
terjadi karena belum terbiasa, jika siswa sudah biasa di depan orang banyak
perasaan malu itu akan hilang.
Download