pengaruh experiential marketing terhadap loyalitas - Seminar

advertisement
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST)
Maret 2017, pp. 198~203
198
PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP
LOYALITAS PELANGGAN PADA BRIDAL & SALON
DI CIMAREME
1
Elpa Lispentia , Andry Trijumansyah
2
1
Universitas BSI
E-mail: [email protected]
2
Universitas BSI
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Perkembangan bisnis jasa perawatan kecantikan perlu diimbangi dengan pendekatan
pemasaran yang tepat sehingga pelanggan tidak hanya mendapatkan sebuah produk atau jasa
yang memenuhi kebutuhannya melainkan mendapatkan pula suatu pengalaman (experience)
dari jasa yang digunakan.Dien Bridal & Salon merupakan salon yang paling besar dan lengkap
fasilitasnya bila dibandingkan salon sejenis di Kecamatan Ngamprah sehingga menjadi magnet
bagi banyak pelanggan.experiential marketing berpotensi untuk meningkatkan loyalitas
pelanggan.Penelitian ini menggunakan metode survey, yaitu survey pada pelanggan Dien
Bridal & Salon dengan tipe deskriptif dan verifikatif. Analisis data menggunakan analisis regresi
sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel experiential marketing memiliki
hubungan yang positif dan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Dampak bagi
perusahaan dengan adanya penelitian ini, yaitu dapat mengetahui bagaimana pelanggan dalam
memutuskan untuk loyal pada Dien Bridal & Salon. Adapun orisinalitas dari penelitian ini yaitu
pada objek penelitian yang diteliti sebelumnya berbeda serta fenomena yang di amati berbeda.
Keyword : Experiential Marketing, Loyalitas Pelanggan
1. Pendahuluan
Perkembangan bisnis saat ini semakin
pesat, banyak kegiatan bisnis yang sangat
menjanjikan, salah satunya ialah bisnis yang
bergerak di bidang jasa seperti salon dan
perawatan tubuh yang meliputi perawatan
kecantikan
rambut,
wajah
dan
tubuh.Persaingan di antara perusahaan
yang sejenis sangatlah ketat. Para
pengusaha berlomba-lomba menciptakan
startegi yang efektif untuk menjadikan
perusahaan menjadi yang terbaik dan bisa
survive dalam persaingan yang ada.
Persaingan yang semakin kompetitif antara
pengusaha domestik maupun asing dalam
meningkatkan
pelayanan
kepada
pelanggannya
berdasarkan
kebutuhan,
keinginan serta kepuasan pelanggan
menjadi pendorong bagi pengusaha jasa
kecantikan untuk memperbaiki kualitas
layanan dalam memenuhi kebutuhan
kecantikan. Putri & Astuti (2010) Masyarakat
sadar
akan
pentingnya
kecantikan,
terindikasi dengan semakin banyaknya
jumlah salon kecantikan dan perawatan
tubuh di berbagai wilayah termasuk di
Kabupaten Bandung Barat yang merupakan
pemekaran dari Kabupaten Bandung.
Perawatan
kecantikan
telah
menjadi
kebutuhan yang dianggap penting bagi
sebagian masyarakat khususnya bagi kaum
wanita.Kecantikan merupakan harta yang
sangat berharga, sehingga harus senantiasa
dijaga dan dirawat.Salah satu jasa
perawatan
kecantikan
yang
sedang
berkembang di Bandung Barat adalah Dien
Bridal& Salon yang berlokasi di Jl Cimareme
No. 241 Bandung Barat.Salon ini memiliki
identitas sebagai salon khusus untuk wanita,
sehingga berbeda dengan usaha sejenis
lainnya
yang
umumnya
menerima
konsumen baik pria maupun wanita.
Dien Bridal& Salon merupakan salon yang
paling besar dan lengkap fasilitasnya bila
dibandingkan salon sejenis di Cimareme
Bandung Barat, sehingga menjadi magnet
bagi banyak pelanggan.Dengan demikian,
bukan hanya tempat yang mudah dijangkau
yang mampu menarik perhatian pelanggan
tetapikemudahan
dan
kenyamanan
konsumen pada saat datang ke lokasi tujuan
juga sangat mempengaruhi. Jika telah
Diterima 26 Januari 2017; Revisi 16 Februari 2017; Disetujui 15 Maret, 2017
ISBN: 978-602-61242-0-3
terpenuhi kebutuhan pelanggan maka
mereka tidak hanya akan loyal tapi juga
menyebarkan informasi mengenai salon
secara word of mouth. Ekasari (2015)
Selain itu, faktor yang penting bagi
perusahaan adalah bagaimana perusahaan
menjalin hubungan dengan para pelanggan
untuk dapat mempertahankan pelanggan
yang sudah ada, tentunya masing-masing
perusahaan memiliki strategi sendiri agar
tetap bertahan dan berkembang. Para
pembisnis saat ini memfokuskan pada
perasaan
juga
kepekaan
pelanggan
sehingga
pada
saat
pelanggan
menggunakan
jasa,
tidak
hanya
mendapatkan sebuah produk atau jasa yang
memenuhi
kebutuhannya
melainkan
mendapatkan pula suatu pengalaman
(experience) dari jasa yang digunakan
sehingga dari pengalaman penggunaan jasa
yang telah didapatkan akan memunculkan
suatu penilaian tersendiri. Pada saat
konsumen melakukan pembelian, ia tidak
hanya sekedar ingin mendapat produk atau
jasa yang ditawarkan, tetapi juga ingin
memperoleh nilai lebih berupa pengalaman
yang menyenangkan saat bertransaksi
dengan jasa tersebut melalui pendekatan
experiential marketing.
Dalam
pendekatan
ini,
pemasar
menciptakan produk atau jasa dengan
menyentuh panca indra, hati, dan pikiran
konsumen sehingga dapat menyentuh nilai
emosional konsumen secara positif. Hal ini
berpengaruh sangat baik bagi perusahaan
karena konsumen yang puas biasanya
menceritakan
pengalamannya
menggunakan produk atau jasa suatu
perusahaan kepada orang lain. Putri & Astuti
(2010). Konsep experiential marketing terus
berkembang dan menimbulkan tantangan
baru
bagi
perusahaan
yang
menerapkannya.Hal ini sangat menarik,
karena konsep yang masih tergolong baru
pada dunia marketing ini berperan sangat
strategis dalam meningkatkan jumlah
pelanggan dan mempertahankan loyalitas
pelanggan.
Experiential marketing mencoba menggeser
pendekatan pemasaran tradisional yaitu 4P
(product, price, place, and promotion) yang
hanya bertumpu pada feature dan benefit.
Pada experiential marketing, perusahaan
tidak hanya berorientasi pada feature dan
benefit tetapi juga mengutamakan emosi
pelanggan dengan memberikan fasilitasfasilitas yang bisa memberikan pengalaman
bagi
pelanggan
sehingga
tercapai
KNiST, 30 Maret 2017
memorable experience yang membuat
pelanggan
mengulang
kembali
pengalamannya. Schmitt pada Hamzah
(2007) Berikut ini tabel data jumlah
pelanggan selama periode 2015-2016
sebagai berikut:
Tabel 1. Data Jumlah Pelanggan Dien Bridal
& Salon
No
Tahun
Jumlah Pelanggan
1
2015
1870
2
2016
400
Sumber : Dien Salon &Bridal, 2016 (telah
diolah)
Data pada Tabel 1 diambil dari jumlah
pelangganDien Bridal & Salonpada tahun
2015 sebanyak 1870 pelanggan dan pada
awal tahun 2016 jumlah pelanggan menurun
menjadi 400 pelanggan.
Melihat penurunan jumlah pelanggan di Dien
Bridal& Salon pada awal tahun 2016, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
pada Dien Bridal & Salon. Penurunan jumlah
pelanggan ini bisa dikatakan loyalitas
pelanggan yang mulai berkurang pada Dien
Bridal & Salon.Hal ini kemungkinan terjadi
karena munculnya beberapa pesaing usaha
sejenis yang jaraknya berdekatan.Selain itu,
penurunan kemungkinan terjadi karena
lahan parkir yang kurang luas sehingga
masalah yang dihadapi Dien Bridal& Salon
yaitu kurangnya loyalitas jangka panjang
pelanggan dan rentannya pelanggan oleh
daya tarik para pesaing dari usaha sejenis.
Tujuan experiential marketing diterapkan
agar meningkatkan loyalitas jangka panjang
dan juga menarik pelanggan dengan cara
memberikan
pengalaman
yang
tak
terlupakan ketika menikmati pelayanan jasa
Dien Bridal& Salon.
Pada dasarnya memiliki pelanggan yang
loyal adalah salah satu tujuan akhir dari
perusahaan
karena
loyalitas
dapat
menjamin kelangsungan hidup perusahaan
dalam jangka panjang. Menurut Swastha
(2009:75) definisi loyalitas pelanggan
merupakan kesetiaan konsumen untuk terus
menggunakan produk yang sama dari suatu
perusahaan. Loyalitas menggambarkan
perilaku yang diharapkan sehubungan
dengan produk dan jasa.
Keterkaitan hubungan antara Experiential
Marketing dengan loyalitas pelanggan dapat
dilihat bahwa loyalitas pelanggan akan
tercapai apabila Experiential Marketing yang
dilakukan dengan menerapkan strategi
pemasaran yang melibatkan lima unsur
199
ISBN: 978-602-61242-0-3
yang terdapat dalam Experiential Marketing
dilakukan dengan baik dan tepat. Tujuan
tersebut
akan
tercapai
jika
setiap
perusahaan berupaya menghasilkan dan
menyampaikan barang dan jasa yang
diinginkan pelanggan dengan memberikan
pelayanan yang menyenangkan, fasilitasfasilitas dan harga yang menunjang. Dengan
begitu, pelanggan bukan hanya dipuaskan
oleh jasa yang mereka konsumsi tetapi dari
pengalaman yang mereka dapatkan dari
awal mereka datang hingga mereka pulang.
Bisnarti (2015)
2. Metode Penelitian
Metode
survey
digunakan
untuk
mendapatkan data dari tempat tertentu yang
alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti
melakukan perlakuan dalam pengumpulan
data,
seperti
dengan
mengedarkan
kuesioner, test, wawancara terstruktur dan
sebagainya. Sugiyono (2015).
Tipe penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif verifikatif.
Melalui penelitian deskriptif maka akan
diperoleh:
1. Deskripsi tentang Experiential Marketing
pada Dien Bridal & Salon
2. Deskripsi tentang Loyalitas Pelanggan
pada Dien Bridal & Salon
Metode verifikatif ini digunakan untuk
menjawab
penelitian,
yaitu
untuk
mengetahui besarnya pengaruh experiential
marketing terhadap loyalitas pelanggan
pada Dien Bridal & Salondi Cimareme
Bandung Barat dapat diketahui berapa
besarnya pengaruh variabel independent
mempengaruhi variabel dependent, serta
berapa besar hubungan yang terjadi.
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan
adalah untuk mengetahui gambaran dan
pengaruh dariexperiential marketingsebagai
variabel independen (variabel bebas)
terhadap loyalitas pelanggan sebagai
variabel dependen (variabel terikat) dengan
pengujian hipotesis berupa uji t dengan
menggunakan
Tabel 2. Operasionalisasi variable
Variabel
Dimensi
Indikator
1.
2.
3.
4.
Sense Marketing
X = Experiential
marketing
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Feel Marketing
Think Marketing
Act Marketing
Relate Marketing
Melakukan pembelian secara teratur
Membeli diluar lini produk/jasa
Y = Loyalitas
pelanggan
Merekomendasikan produk lain
Menunjukkan kekebalan dari daya tarik
produk sejenis dari pesaing
Teknik
pengumpulan
sampel
dalam
penelitian ini sampel yang dilakukan
menggunakan pendekatan non probability
sampling. Ukuran sampel adalah jumlah
anggota sampel yanng diharapkan mewakili
100% populasi Sugiyono (2015). Ukuran
sampel
pada
penelitian
ini
menggunakancara Slovin, yaitu ukuran
KNiST, 30 Maret 2017
Penyediaan lokasi parkir yang luas
Desain Interior
Tersedianya AC
Kebersihan
Keramahan karyawan
Pelayanan karyawan
Kepuasan dan kesenangan
Variasi jasa
Harga yang sesuai
Citra Dien Salon &Bridal
Gaya hidup
Hubungan karyawan dengan
konsumen
13. Penggunaan media elektronik
1. Melakukan pembelian secara teratur
2. Membeli diluar lini produk/jasa
3. Merekomendasikan produk yang
digunakan pada orang lain
4. Tidak terpengaruh terhadap
penawaran jasa di salon lain
sampel merupakan perbandingan dan
ukuran
populasi
dengan
presentasi
kelonggaran
ketidaktelitian,
karena
kesalahandalam pengambilan sampel masih
dapat ditolerir atau diinginkan, maka tarif
kesalahan yang ditetapkan adalah sebesar
10%.
200
ISBN: 978-602-61242-0-3
Dimana:
n =N
1+N
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian
karena kesalahan pengambilan sampel
dalam penelitian.Husein Umar dalam
Ekasari (2015:51). Berdasarkan rumus
diatas diketahui bahwa ukuran sampel dari
penelitian ini adalah:
N = 1870
e = 0,1
N = 1870
1+1870
N = 94,5
Dari hasil perhitungan diatas tingkat
kesalahan 10%, maka ukuran sampel
penelitian ini di bulatkan menjadi 100
responden.
Dalam penelitian ini sampel yang dilakukan
menggunakan pendekatan non probability
sampling, menurut Sugiyono (2015).
3. Pembahasan
Gambaran Experiential Marketing pada
Dien Bridal & Salon
Gambaran experiential marketing pada Dien
Bridal & Salon yaitu cukup baik.Karena
mayoritas responden memberikan penilaian
setuju terhadap experiential marketing yang
ada pada Dien Bridal& Salon. Hasil skor
total experiential marketing pada Dien
Bridal& Salon sebesar 4.083 yaitu dengan
kriteria cukup baik.
Skor total tertinggi adalah 3,87 yaitu jasa
Dien Bridal& Salon cukup bervariasi,
sedangkan skor total terendah adalah 2,11
yaitu ruangan Dien Bridal& Salon memakai
AC dan skor terendah selanjutnya adalah
2,25 yaitu tempat parkir Dien Bridal& Salon
luas.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Schmitt dalam Putri
(2010:193) memberikan definisi atau
pengertian
experiential
marketing
merupakan
suatu
pendekatan
yang
melibatkan emosi dan perasaan konsumen
dengan
menciptakan
pengalamanpengalaman yang positif dan tak terlupakan
sehingga konsumen mengkonsumsi dan
fanatik terhadap produk tersebut.
KNiST, 30 Maret 2017
Gambaran Loyalitas Pelanggan pada
Dien Bridal& Salon
Gambaran loyalitas pelanggan pada Dien
Bridal & Salon yaitu cukup baik.Karena
mayoritas responden memberikan penilaian
setuju
terhadap
loyalitas
pelanggan
tersebut. Hasil skor total loyalitas pelanggan
pada Dien Bridal& Salon sebesar 1.332
dengan kriteria cukup baik.
Skor total tertinggi adalah 3,50 yaitu Saya
bersedia merekomendasikan pelanggan lain
untuk menggunakan produk yang biasa
saya gunakan di Dien Bridal& Salon,
sedangkan skor total terendah adalah 3,03
yaitu Saya bersedia tidak memakai jasa lain
selain Dien Bridal& Salon.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
Parasuraman dalam Sangadji (2013:104)
mendefinisikan loyalitas pelanggan dalam
konteks pemasaran jasa sebagai respons
yang terkait erat dengan ikrar atau janji
untuk memegang teguh komitmen yang
mendasari kontinuitas relasi, dan biasanya
tercermin dalam pembelian berkelanjutan
dari penyedia jasa yang sama atas dasar
dedikasi dan kendala pragmatis.
Pengaruh
Experiential
Marketing
Terhadap Loyalitas Pelanggan Dien
Bridal& Salon
Sumber: Data telah diolah
Gambar 1. Besar Pengaruh Experiential
Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan
Berdasarkan
perhitungan
koefisien
determinasi diperoleh bahwa nilai KD =
50,7% yang berarti bahwa pengaruh yang
ditimbulkan experiential marketing terhadap
loyalitas pelanggan sebesar 50,7%. Adapun
sisanya sebesar 49,3% dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Berdasarkan uji t dapat
disimpulkan
terdapat
pengaruh
yang
signifikan antara experiential marketing
terhadap loyalitas pelanggan, dibuktikan
dengan pengujian hipotesis yang dilakukan
dimana T hitung>Ttabel(10,034> 1,984), serta
nilai signifikansi di bawah 0,05 (0,000 <
0,05), ini dapat diartikan variabel experiential
marketing mempunyai pengaruh secara
signifikan
terhadap
variabel
loyalitas
pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa
pelanggan
memandang
experiential
marketing yang diterapkan oleh Dien Bridal&
201
ISBN: 978-602-61242-0-3
Salon
dapat
meningkatkan
loyalitas
pelanggan pada Dien Bridal& Salon.
Hasil penelitian ini mempertegas hasil
penelitian yang dilakukan oleh Bernd Smith
dalam Wibowo (2004) yang menunjukan
adanya pengaruh experiential marketing
terhadap
loyalitas
pelanggan
yang
berkunjung di Dien Bridal & Salon. Adanya
loyalitas pelanggan tersebut tidak lepas dari
pengaruh experiential marketing, dimana
bagi pelanggan faktor experiential marketing
menjadi dasar dalam terbentuknya loyalitas
pelanggan. Loyalitas pelanggan dapat
ditingkatkan melalui sentuhan emosional.
Hal ini dilakukan karena mengingat
pelanggan tidak hanya sebagai makhluk
rasional tetapi juga emosional salah satunya
adalah dengan pendekatan experiential
marketing yang mengemas emosi secara
komersial.
4. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dibahas
pada beberapa bab sebelumnya tentang
pengaruh experiential marketing terhadap
loyalitas
pelanggan
Dien
Bridal
&
Salonsehingga dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut
Experiential Marketing pada Dien Bridal &
Salon adalah cukup baik seperti terlihat dari
kebersihan yang tetap terjaga, keramahan
karyawan, pelayanan yang cepat serta
hubungan karyawan dengan pelanggan
yang cukup baik. Hal ini juga ditunjukkan
dari skor tertinggi ada pada pertanyaan
“Jasa Dien Bridal & Salon cukup bervariasi”
sedangkan skor terendah ada pada
pertanyaan “Ruangan Dien Bridal & Salon
memakai AC” dan pertanyaan “Tempat
parkir Dien Bridal & Salon luas”.
Pada dasarnya memiliki pelanggan yang
loyal adalah salah satu tujuan akhir dari
perusahaan
karena
loyalitas
dapat
menjamin kelangsungan hidup perusahaan
dalam jangka panjang. Pelanggan di Dien
Bridal & Salon memiliki loyalitas yang cukup
baik. Hal ini ditunjukkan dari skor total
variabel Loyalitas Pelanggan, skor tertinggi
ada pada pertanyaan “Saya bersedia
merekomendasikan pelanggan lain untuk
menggunakan produk yang biasa saya
gunakan di Dien Bridal & Salon” sedangkan
skor terendah ada pada pertanyaan “Saya
bersedia tidak memakai jasa lain selain Dien
Bridal & Salon”.
Terdapat pengaruh Experiential Marketing
pada Loyalitas Pelanggan secara signifikan.
Artinya semakin baik experiential marketing
KNiST, 30 Maret 2017
dan kepuasan pelanggan yang diberikan
oleh pihak Dien Bridal & Salon, maka
pelanggan akan semakin loyal. Untuk
Penelitian Selanjutnya penelitian ini hanya
mengukur variabel experiential marketing
dan loyalitas pelanggan pada Dien Bridal &
Salon, Untuk itu diharapkan pada penelitian
selanjutnya dapat diteliti variabel-variabel
lain yang dapat meningkatkan loyalitas
pelanggan seperti variabel Trust dan
Suasana Salon.
Referensi
Alma,
Buchari.
(
2011).Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Cetakan ke sembilan. Penerbit
alfabeta, Bandung.
Alma,
Buchari.
(2013).
Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Edisi Revisi, Cetakan kesebelas.
Penerbit Alfabeta, Bandung.
Alma,
Buchari.
(2014).
Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Edisi Revisi, Cetakan kesebelas.
Penerbit Alfabeta, Bandung.
Arikunto, Suharsimi. (2004). Prosedur
Penelitian:
Suatu
Pendekatan
Praktek. Bandung: PT. Rineka
Cipta.
Buchory, Herry Achmad. (2010). Manajemen
Pemasaran. Bandung: CV. Linda
Karya.
Bisnarti,
Ayunda.
(2015).
Pengaruh
Experiential Marketing Terhadap
Loyalitas Pelanggan Pada The
Family
Spa.
Jurnal
Digest
Marketing.Vol. 1 No. 1 Juli, 2015.
Dharmawansyah, Inggil. (2013). Pengaruh
Experiential
Marketing
Dan
Kepuasan Pelanggan Terhadap
Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus
Pada Rumah Makan Pring Asri
Bumiayu.Management
Analysis
Journal.2(2). (2013).
Ekasari,
Novita.
(2015).
Pengaruh
Experiential Marketing Terhadap
Loyalitas
Pelanggan
Klinik
Perawatan Kulit Natasha Kota
Jambi.Jurnal
Ekonomi
dan
Bisnis.Volume 17, Nomor 2, Hal.3152.
202
ISBN: 978-602-61242-0-3
Hurriyati, Ratih. (2015). Bauran Pemasaran
dan Loyalitas Konsumen. Cetakan
Keempat. Bandung: CV Alfabeta.
Kustini.(2007).
Penerapan
Experiential
Marketing.Jurnal Riset Ekonomi dan
Bisnis.Vol. 7, No. 2. UPN “Veteran”
Jawa Timur.
Kotler,
Saraswati, Riza. Zainul Arifin dan Edy, Y.
(2013).Pengaruh
Experiential
Marketing Terhadap Loyalitas (Studi
Pada Pelanggan Taman Indie Resto
Malang). Jurnal Administrasi Bisnis.
Sugiyono,
(2007).Metode
Penelitian
Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Philip.
(2005).
Manajemen
Pemasaran. Buku Kedua. Jakarta:
PT. Indeks.
Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta.
Kotler, Philip dan Kevin Lane, Keller.(2009).
Manajemen Pemasaran.Edisi 12.
Jakarta: Indeks.
Sugiyono.
(2015).
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Kotler, Philip dan Kevin Lane, Keller.(2010).
th
Marketing Management.13 Edition.
New Jersey: Prentice Hall Inc.
Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah.(2013).
Perilaku Konsumen. Yogyakarta:
Andi.
Kotler, Philip dan Kevin Lane, Keller. (2012).
Manajemen Pemasaran. Jilid 1 Edisi
13.Erlangga.
Sujarweni, V Wiratna. (2015). SPSSUntuk
Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press.
Kertajaya, Hermawan. (2010). Connect!
Surfing New Wave Marketing.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sarjono, Haryadi dan Winda. (2011). SPSS
vs LISREL: Sebuah Pengantar,
Aplikasi untuk Riset. Penerbit:
Salemba Empat.
Noor, Juliansyah. (2014). Analisis Data
Penelitian Ekonomi & Manajemen.
Jakarta: Grasindo.
Oeyono, Januar T dan Diah Dharmayanti.
(2013).
Analisa
Pengaruh
Experiential Marketing Terhadap
Loyalitas
Konsumen
melalui
Kepuasan
Sebagai
Intervening
Variabel Di Tator Café Surabaya
Town Square. Jurnal Manajemen
Pemasaran. Vol. 1, No. 2, (2013) 19.
Putri, Yuwandha Anggia dan Sri R Tri
Astuti.(2010). Analisis Pengaruh
Experiential Marketing terhadap
Loyalitas Pelanggan Hotel “X”
Semarang.Jurnal Ilmu Ekonomi
ASET.Vol. 12 No.2.
Rosita, Ni Putu Septia. (2015). Pengaruh
Experiential Marketing Terhadap
Kepuasan Pelanggan Swalayan
Sinar Rahayu Negara Tahun
2014.Jurnal Ekonomi dan Bisnis.
Vol: 5 Nomor: 1.
Utami,
Dian Novita dan Hening Widi,
Oetomo.(2015). Pengaruh Kualitas
Produk, Pelayanan, Harga dan
Lokasi Terhadap Loyalitas Dengan
Kepuasan
Sebagai
Variabel
Intervening.Jurnal ilmu dan Riset
Manajemen.Vol 4. No 5, Mei 2015.
Wijayanti, Rena Feri. (2010). Connect!
Surfing New Wave Marketing.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Yusuf, Muri. (2014). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian.
Jakarta: Prenadamedia Group.
Swastha,
Basu.
(2009).
Manajemen
Penjualan. Yogyakarta: BPFE.
KNiST, 30 Maret 2017
203
Download