Transformasi Plasmid Dengan Sel Bakteri Escherichia coli Menggunakan Metode Heat Shock ISSN:2089-3205 Transformasi Plasmid Dengan Sel Bakteri Escherichia coli Menggunakan Metode Heat Shock Maya Ekaningtias Abstrak: Transformasi merupakan proses memperkenalkan DNA asing ke dalam sel-sel hidup. Umumnya, transformasi bertujuan mengekspresikan suatu gen tertentu berupa fragmen DNA di dalam sel inang. Agar gen tersebut dapat masuk ke dalam sel inang, gen tersebut harus dibuat menjadi DNA plasmid dengan menyisipkannya pada suatu DNA vektor. Salah satu metode transformasi yaitu dengan heat shock (kejutan panas). Tujuan penelitian ini adalah mempelajari proses transformasi plasmid ke dalam bakteri Escherichia coli menggunakan metode heat shock. Bakteri E. coli strain DH5α dibuat menjadi sel kompeten dengan ditumbuhkan pada 5 ml medium LB, suhu 37o C selama 24 jam pada shaker. Setelah diperoleh pellet yang dibutuhkan kemudian ditambahkan TSS 2x sebanyak 1 ml, kemudian disuspensikan. Selanjutnya, suspensi bakteri E. coli dicampur dengan DNA plasmid (pUC19) kemudian ditransformasi menggunakan metode heat shock pada suhu 42oC selama 90 detik. Setelah itu, inokulasi 100 µl campuran tersebut pada media seleksi (medium LB yang diberi antibiotik ampisilin), Diinkubasi semalam pada suhu 37oC dan keesokan harinya dilakukan pengecekan hasil transformasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi plasmid DNA ke dalam E. coli menggunakan TSS dan metode heat shock berhasil dilakukan. Hal ini diindikasikan dengan adanya E. coli yang mampu tumbuh pada medium LB yang mengandung antibiotik ampisilin. Dengan adanya ampisilin sebagai marka seleksi, maka sel E. coli yang dapat tumbuh hanya sel transforman atau sel yang telah memasukkan plasmid. Kata Kunci: Transformasi, pUC19, E. coli strain DH5α, Heat shock. dengan segera pada suhu sekitar 42oC. Adapun PENDAHULUAN Transformasi merupakan proses memasukkan DNA plasmid hasil konstruksi yang telah mengandung materi asing ke dalam sel target. Dalam proses ini, untuk sementara dinding sel dibuat permeabel dan dapat dilalui oleh molekul DNA kecil. Transformasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan heat shock dan dengan elektroporasi. Pada metode heat shock, campuran sel dan DNA plasmid rekombinan didinginkan dalam metode elektroporasi menggunakan suatu alat yang dialiri arus listrik. Transformasi genetik merupakan salah satu metode yang dapat dimanfaatkan untuk mempelajari regulasi gen, identifikasi fungsi gen, pengujian metabolisme, serta mempelajari fisiologi dan perkembangan sebagai akibat dari ekspresi gen tersebut. Agar gen yang berupa fragmen DNA tersebut dapat masuk, diperlukan suatu vektor DNA untuk waktu yang lama, kemudian dipanaskan 7 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 5 Nomor 2 November 2016 Transformasi Plasmid Dengan Sel Bakteri Escherichia coli Menggunakan Metode Heat Shock ISSN:2089-3205 menyisipkan gen, misalnya vektor plasmid Supercoiling ini terjadi karena sebagian heliks (Brown, 2006). ganda DNA plasmid terbuka oleh kerja enzim Vektor adalah sekuen nukleotida DNA topoisomerase selama replikasi. Bentuk yang berperan sebagai perantara yang akan berpilin ini hanya dapat dipertahankan jika membawa fragmen DNA masuk ke dalam sel kedua untai polinukleotida dalam keadaan host dan memungkinkan terjadinya replikasi utuh, sehingga disebut DNA sirkular yang dan ekspresi fragmen DNA asing tersebut tertutup secara kovalen (covalently-closed- (Lodge et.al., 2007; Wiley et.al., 2011). circular Beberapa jenis vektor yang dapat digunakan polinukleotida terputus, maka heliks ganda antara lain plasmid, phage, cosmid, Yeast akan Artificial Chromosomes (YAC), Bacterial normalnya, ke bentuk alternatif plasmid yang Artificial disebut sirkular terbuka (open circular) (Hogg, Chromosomes (BAC), dan sebagainya. Karena perannya yang sangat DNA). Jika berelaksasi salah kembali satu ke untai keadaan 2005). penting dalam transformasi, vektor memiliki Plasmid hampir selalu membawa gen beberapa persyaratan, antara lain: memiliki tertentu (satu atau lebih gen) dan umumnya titik origin of replication (ORI) sebagai titik gen tersebut mengkode sifat-sifat penting yang awal ditunjukkan replikasi, sehingga vektor dapat oleh bakteri asal. Plasmid bereplikasi sendiri; mengandung gen resistensi membawa tipe gen yang sangat bervariasi antibiotik fungsinya, tertentu sehingga memudahkan seperti resistensi endonuklease restriksi atau multicloning site mutagen, sensitif atau resistensi bakteriofag, (MCS) yang dapat dipotong dengan enzim produksi enzim restriksi, produksi asam restriksi tertentu sebagai tempat penyisipan amino, produksi toksin, penentu virulensi, informasi genetik (Willey et.al., 2011). katabolisme kemampuan berat, antibiotik, proses seleksi; memiliki situs pengenalan Plasmid merupakan DNA sirkular untai logam resistensi molekul sensitif organik pembentukan terhadap kompleks, hubungan ganda ekstrakromosomal pada bakteri dengan simbiosis, dan transfer DNA antar spesies panjang kurang dari 20 kb yang dapat (Hogg, 2005; Brown, 2006). bereplikasi sendiri, sehingga memungkinkan Untuk terdapatnya banyak kopi dalam satu sel transformasi (Willey et.al., 2011). Sebagian besar plasmid plasmid, plasmid dilengkapi dengan gen dalam sel tersusun dalam struktur molekul penanda molekular (marker gene) tertentu saat yang konstruksinya. sangat berpilin (supercoiled). 8 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi mengetahui dengan keberhasilan penggunaan Penanda vektor molekular Volume 5 Nomor 2 November 2016 Transformasi Plasmid Dengan Sel Bakteri Escherichia coli Menggunakan Metode Heat Shock ISSN:2089-3205 menggunakan gen yang mudah dianalisis transformasi ekspresinya. Escherichia coli menggunakan metode heat Dalam skala laboratorium, penanda resistensi antibiotik sering digunakan plasmid ke dalam bakteri shock. sebagai suatu selectable marker (Brown, 2006; METODE Harisha, 2007). Selain menggunakan antibiotik, penanda molekuler lain yang biasa digunakan adalah gen lac Z. Gen lac Z adalah gen yang mengkode enzim menghidrolisis β-galaktosidase senyawa x-gal yang dengan membentuk warna biru. Bila gen lac Z disisipi oleh gen lain, maka gen lacZ akan rusak sehingga tidak lagi menghasilkan enzim βgalaktosidase dan tidak dapat menghidrolisis senyawa 5-bromo-4chloro-3indolyl-β-D- galactosidase (x-gal). Dalam hal ini, gen lacZ merupakan lokasi untuk menyisipkan gen yang akan ditransfer, atau sering disebut sebagai multiple cloning site (MCS). Bakteri yang telah berhasil ditransfer dengan plasmid (gen lacZnya telah tersisipi) akan membentuk koloni warna putih. Sebaliknya, bila gen lacZnya belum tersisipi, maka koloninya akan berwarna biru. Koloni yang berwarna putih adalah koloni bakteri transforman, sedangkan koloni berwarna transforman atau biru bukan bakteri tidak bertransformasi. Seleksi dengan metode ini dikenal dengan nama blue white colony selection (Sun et al., Bakteri Escherichia coli (E. coli) strain DH5α dibuat menjadi sel kompeten dengan ditumbuhkan pada 5 ml medium LB, suhu 37o C selama 24 jam pada shaker. Selanjutnya sebanyak 500 µl bakteri tersebut dikultur kembali pada 10 ml medium LB, suhu 37o C selama 2-3 jam pada shaker hingga mencapai OD 0,5-0,6. Bakteri disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm, suhu 4oC selama 10 menit. Cairan dibuang dan pellet yang tersisa ditambahkan 1 ml 2 x TSS lalu disuspensikan. Pengambilan sebanyak 100 µl bakteri dan ditambahkan DNA plasmid (pUC19) 2 – 3 µl lalu dicampur dengan cara suspensi. Selanjutnya, diinkubasi ke dalam es dengan suhu sekitar 4oC selama 45 menit. Dilakukan heat shock pada suhu 42oC selama 90 detik. Ditambahkan TSS 1x yang dingin sebanyak 500 µl. Inkubasi pada suhu 37oC selama 1 jam pada shaker. Inokulasi 100 µl pada media seleksi (LB medium yang diberi antibiotik ampicilin), diinkubasi semalam pada suhu 37o C dan keesokan harinya dilakukan pengecekan hasil transformasi. 2006; Harisha, 2007). Berdasarkan hal di atas, maka tujuan penelitian ini adalah mempelajari proses 9 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 5 Nomor 2 November 2016 Transformasi Plasmid Dengan Sel Bakteri Escherichia coli Menggunakan Metode Heat Shock (gen resistensi ampisilin), dan sebuah fragmen HASIL DAN PEMBAHASAN Transformasi ISSN:2089-3205 merupakan salah satu N-terminal gen β-galaktosidase (lac Z) dari E. langkah dalam teknologi DNA rekombinan, coli. yaitu rekayasa genetika untuk menghasilkan mengeksploitasi sifat baru dengan cara merekombinasikan gen plasma sel bakteri inang. Enzim tersebut tertentu dengan DNA genom. Teknik DNA mengkatalisa hidrolisis cincin betalaktam, rekombinan meliputi isolasi DNA, teknik sehinggga memotong DNA, teknik menggbung DNA transformasi dengan pUC19 menjadi resisten dan teknik untuk memasukan DNA ke dalam terhadap ampisilin. Pemilihan vektor yang sel akan digunakan dalam transformasi perlu hidup. Pada memanfaatkan dasarnya penanda enzim tersebut beta-laktamase menyebabkan bakteri akan ke hasil bakteri yang memperhatikan karakter vektor dengan jelas, asing dari terutama sistem ekspresi dan jenis gen Dalam ketahanan terhadap antibiotik yang dimilikinya transformasi gen ke dalam sel bakteri, perlu sehingga akan memudahkan dalam proses memperhatikan seleksi transforman. mampu kemampuan transformasi Gen mengambil lingkungan di DNA sekelilingnya. beberapa faktor, yaitu persiapan sel kompeten, pemilihan vektor Hasil penelitian menunjukkan, bahwa plasmid, metode transformasi yang digunakan, proses transformasi yang dilakukan berhasil serta seleksi koloni bakteri yang berhasil memperkenalkan DNA asing dalam bentuk ditransformasi. plasmid pUC19 ke dalam sel inang, yaitu Pada penelitian ini sel kompeten yang E.coli DH5α. Hal ini dapat dilihat dari digunakan adalah bakteri E. coli DH5α yang terbentuknya koloni bakteri pada medium merupakan bakteri yang sering digunakan seleksi menggunakan ampisilin, seperti yang dalam proses transformasi. Pemilihan E. coli terlihat pada gambar dibawah. Bakteri yang DH5α kompeten tidak tersisipi oleh plasmid pUC19 akan mati mempertimbangkan beberapa karakter yang dengan adanya antibiotik yang digunakan dapat meningkatkan efisiensi transformasi. dalam medium seleksi, sedangkan bakteri yang Sedangkan vektor yang digunakan adalah berhasil ditransformasi dapat bertahan hidup pUC19. Plasmid ini mempunyai ukuran genom dalam medium tersebut yang disebabkan sebesar 2,69 kb, jumlah kopi sekitar 500-7000 adanya gen ampR pada plasmid pUC19 yang dan mempunyai situs pemotongan dengan terekspresi pada bakteri transforman. sebagai sel enzim restriksi. Selain itu, plasmid pUC19 mempunyai gen penanda, yaitu satu gen ampR 10 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 5 Nomor 2 November 2016 Transformasi Plasmid Dengan Sel Bakteri Escherichia coli Menggunakan Metode Heat Shock ISSN:2089-3205 Koloni bakteri yang terbentuk Gambar 1. Hasil seleksi transforman pada medium seleksi yang mengandung antibiotik ampisilin. Proses transformasi diawali dengan pembuatan sel kompeten. Sel Kompeten adalah sel yang dapat menyerap DNA karena telah mendapat perlakuan fisik maupun kimia. merupakan sel bakteri yang telah mengalami Proses pembuatan sel kompeten dalam perubahan dalam hal tingkat permeabilitasnya, penelitian ini menggunakan larutan TSS yang sehingga bakteri tersebut dapat menyerap mengandung ion dari MgCl. Ion tersebut akan DNA asing dari luar sel. Tidak semua sel menetralisir aksi tolak-menolak antara muatan secara alami memiliki kemampuan untuk negatif dan bagian kepala fosfolipid dengan menyerap DNA asing. Setiap sel memiliki muatan negatif gugus fosfat DNA (Szostkova efisiensi and Horakova, 1998). yang berbeda dalam menyerap Zhang et al. (2007) molekul DNA. Beberapa spesies yang dapat melakukan pengujian pengaruh Mg2+ terhadap menyerap membran lipid DNA secara efisien adalah bilayer Mg2+ dan Bacillus dan Streptococcus. Sel yang tergolong menemukan tidak DNA kerapatan membran. Berdasarkan kedua hasil memiliki tersebut dapat diketahui bahwa ion-ion dari kemampuan alami menyerap DNA asing yang MgCl2 berperan dalam mengganggu kestabilan rendah (Tsen et al., 2002). Kemampuan sel membran sel E.coli. selain itu TSS dingin dalam menyerap DNA dapat ditingkatkan dapat menyebabkan terganggunya struktur dengan sel membran sel sehingga membentuk pori-pori tersebut menjadi kompeten. Sel kompeten yang memungkinkan membran sel dapat efisien dalam adalah Escherichia perlakuan menyerap coli. Sel khusus, ini sehingga bahwa buatan, menurunkan dimasuki oleh DNA sirkuler. 11 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 5 Nomor 2 November 2016 Transformasi Plasmid Dengan Sel Bakteri Escherichia coli Menggunakan Metode Heat Shock ISSN:2089-3205 yang telah pada suhu 42o C menimbulkan gradien panas kompeten diberi perlakuan kejut panas (heat yang menyebabkan aliran yang mengalir ke shock) untuk membuka pori pada dinding sel dalam sel yang memungkinkan DNA masuk bakteri. ke dalam sel. Selanjutnya, sel E. coli Inkubasi dengan plasmid akan menyebabkan masuknya plasmid ke dalam sel. Proses ini dilakukan dengan memindahkan secara cepat sel yang tadinya diinkubasi dalam es ke dalam suhu hangat ±42° C selama 90 detik, jika terlalu lama menyebabkan kerusakan membran sel sehingga bakteri akan mati. Proses ini harus dilakukan secara cepat dan tepat waktu sehingga sel benar-benar dalam kondisi "terkejut". Brown (2006) mengatakan bahwa pemanasan yang cepat DAFTAR PUSTAKA Brown, T.A. 2006. Gene Cloning and DNA Analysis: An Introduction. Fifth edition. Wiley Blackwell. Harisha, S. 2007. Biotechnology procedures and experiments handbook (An introduction to biotechnology). Infinity Science Press LLC. Hingham, MA. Canada. Hogg, S. 2005. Essential Microbiology. John Wiley & Sons Ltd. England. Lodge, J., P. Lund and S. Minchin. 2007. Gene Cloning: Principles and Applications. Taylor & Francis Group. Birmingham. Sun, D., Y. Zhang, Y. Mei, H. Jiang, Z. Xie, H. Liu, X. Chen, and P. Shen. 2006. Escherichia coli is Naturally Transformable In A Novel Transformation System. FEMS Microbiology Letters. 265 (2) : 249-255. Szostkova, M. and D. Horakova. 1998. The Effect of Plasmid DNA Size and other Factors on Electrotransformation of 12 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi KESIMPULAN Berdasarkan dilakukan dapat penelitian yang disimpulkan telah bahwa transformasi plasmid DNA ke dalam E. coli menggunakan TSS dan metode heat shock. berhasil dilakukan yang diindikasikan dengan adanya E. coli yang mampu tumbuh pada medium LB yang mengandung antibiotik ampisilin. Escherichia coli JM109. Bioelectrochemistry and Bioenergetics. 47: 319–323. Tsen et al. 2002. Natural Plasmid Transformation in Escherichia coli. Journal of Biomedical Science. 9:246252. Willey, J.M., L.M. Sherwood and C.J. Woolverton. 2011. Prescott’s Microbiology. 8ed. McGraw-Hill. Zhang et al. 2007. Effects of Mg2+ on Supported Bilayer Membrane on A Glassy Carbon Electrode During Membrane Formation. International Journal of Electrochemical Science. 2:788-796. Volume 5 Nomor 2 November 2016