BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang tua pasti mengharapkan yang terbaik untuk anaknya terutama dalam gizi. Orang tua memberikan semua itu mulai dari kehamilan yang disertai dengan makan makanan yang bergizi yang dikonsumsi oleh ibu yang hamil dan akan disalurkan kepada janinnya secara langsung, hingga pemberian ASI ekslusif pada bayi setelah lahir untuk memberikan nutrisi dan gizi yang cukup. Para ahli tumbuh kembang anak mengatakan bahwa periode 5 (lima) tahun pertama kehidupan anak sebagai “Masa Keemasan (golden period). Periode 5 (lima) tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat pada otak manusia dan merupakan masa yang sangat peka bagi otak anak dalam menerima berba1gai masukan dari lingkungan sekitarnya. Tumbuh kembang optimal adalah tercapainya proses tumbuh kembang yang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh anak. Dengan mengetahui penyimpangan tumbuh kembang secara dini sehingga upaya-upaya pencegahan, stimulasi dan penyembuhan serta pemulihannya dapat dibenarkan dengan ini yang jelas sedini mungkin pada masa-masa peka proses tumbuh kembang anak sehingga hasilnya dapat diharapkan akan tercapai (Depkes RI, 2009). Deteksi dini adalah upaya penyaringan yang dilaksanakan untuk menemukan penyimpangan 1 2 kelainan tumbuh kembang secara dini dan mengetahui serta mengenal faktorfaktor resiko terjadinya kelainan tumbuh kembang tersebut. Sedangkan intervensi dimaksudnya adalah suatu kegiatan penanganan segera terhadap adanya penyimpangan tumbuh kembang dengan cara yang sesuai dengan keadaan misalnya perbaikan gizi, stimulasi perkembangan atau merujuk ke pelayanan kesehatan yang sesuai dengan fisioterapi untuk terapi pediatri. Keterlambatan perkembangan umum (KPU) pada anak dengan fisik normal dan tidak ada riwayat penyakit berat atau penyakit penyerta lainnya seringkali tidak terdeteksi sejak dini. Keluhan utama orang tua seringkali menjadi prediktor mengenai keterlambatan atau gangguan perkembangan pada anak. Tidak jarang klinisi melakukan stimulasi dan intervensi hanya berdasarkan keluhan utama tanpa menilai perkembangan lain dan hal tersebut akan menyebabkan tata laksana yang tidak optimal. Dalam kasus yang sering di hadapi yaitu banyaknya balita keterlambatan saat waktunya dia harus sudah bisa tengkurap tetapi dalam kasus ini dia belum bisa tengkurap. Begitu banyak pula kasus lain seperti banyak anak yang sulit berjalan, padahal sudah waktunya untuk dia berjalan dengan ttegap. Banyak sekali orang tua yang menganggap masalah ini hanyalah hal sepele dan menganggap ini adalah hal yang wajar. Tetapi ini sebenarnya adalah hal yang sangat berbahaya bagi siklus pertumbuhan sang buah hati. Upaya untuk membantu agar anak tumbuh kembang secara optimal dengan cara deteksi adanya penyimpangan dan intervensi dini perlu dilaksanakan oleh semua pihak. Sejak mulai dari tingkat keluarga, petugas kesehatan mulai dari kader kesehatan sampai dokter spesialis, dan di semua tingkat pelayanan 3 kesehatan mulai dari tingkat dasar sampai pelayanan yang lebih spesialistis. Fisioterapis dapat melaksanakan tugasnya dalam pengobatan untuk mengembalikan fungsi tubuh. Dalam kasus keterlambatan pada anak maka yang diperlukan adalah terapi pediatri atau terapi yang khusus untuk anak. Peran cerdas orang tua juga brpengaruh denga bisa melakukan terapi minimalis pediatri yang dapat dilakukan di rumah sendiri terhadap anaknya agar membuat anaknya selalu bugar dan peningkatan tumbuh kembangnya akan semakin normal. Dengan melakukan terapi yang di tangani oleh Fisioterapis dalam terapi pediatri secara teratur akan lebih baik penyembuhannya. Minimal dalam seminggu satu kali sampai dua kali pemberian terapi pada balita atau anak secara teratur maka akan lebih cepat mengembalikan fungsi tubuh yang mengalami gangguan atau keterlambatan. Dalam pengembalian fungsi tubuh pada keterlambatan tumbuh kembang anak tidak terjadi secara langsung tetapi akan ada proses yang bertahap. Harapan sembuh pada anak yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang anak ini akan menjadi normal kembali walaupun terkadang waktu yang diperlukan sangat panjang tergantung dari kapan dia mulai terkena keterbelakangan dan dimana letak dari tubuhnya yang tidak berfungsi secara baik. Kesembuhan dengan terapi pediatri yang didapat akan membuat dia semakin bisa pulih tanpa penggunaan obat yang berlebih. 4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang muncul adalah sebagai berikut : (1) Bagaimana pengetahuan Fisioterapis terhadap tumbuh kembang anak?, (2) Bagaimana proses terapi tumbuh kembang anak yang terkena keterlambatan?, (3) Bagaimana cara menstimulasi tumbuh kembang anak? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengetahui fisioterapis terhadap tumbuh kembang anak, (2) Mengetahui proses terapi tumbuh kembang anak yang terkena keterlambatan, (3) Mengetahui cara menstimulasi tumbuh kembang anak. D. Manfaat Penelitian Karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis. Secara teoritis, karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan referensi dan manfaat lainnya yaitu sebagai berikut : 1. Manfaat Khusus Penelitian ini dapat berguna dalam Ilmu Pengetahuan mengenai pneumonia. pelaksanaan Postural Drainage dalam penanganan 5 2. Manfaat Umum a. Untuk Instansi Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pendapatan Perpustakaan dan menjadi sebuah tambahan wacana maupun referensi bagi rekan-rekan maupun bagi semua pihak yang membutuhkan. b. Untuk Jurusan Dapat digunakan sebagai tambahan dalam proses belajar mengajar serta dapat digunakan untuk pengembangan lebih lanjut guna meningkatkan kualitas pendidikan Fisioterapi. c. Untuk Pembaca Dapat memperoleh wawasan, informasi dan pengetahuan guna dijadikan sebagai bahan acuan untuk penelitian berikutnya sehingga dapa menyajikan hasil penelitian yang lebih baik dan lebih akurat.