ANALISIS SWOT UNTUK MERUMUSKAN STRATEGI PEMASARAN PADA INDUSTRI KERAJINAN PANCI DI DUSUN SUKOREJO DESA KARANGJATI KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN Oleh : Afriyanti Laily *) Rois Arifin **) Muhammad Hufron ***) ABSTRACT The purpose of this study is to analyze how to formulate marketing strategies through the SWOT analysis of Industrial Craft Pots in Hamlet Village Sukorejo Karangjati Pandaan Pasuruan District. This research uses descriptive method on an object of research conducted in the industrial business in the hamlet Sukorejo Pot Craft Village Karangjati Pandaan Pasuruan District. The method used is the method in which the SWOT analysis method of analysis is to determine the strengths, weaknesses, opportunities, and threats. The results after a SWOT analysis can be formulated marketing strategy will be carried out in the future. With stability strategy and allocate the strategy field peasaran a product, price, promotion, and place or distribution. Keywords: SWOT Analysis and Marketing Strategy Formulation 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tengah era globalisasi seperti sekarang ini, seorang pengusaha dalam mempertahankan usahanya harus jeli memperhatikan peluang pasar, perkembangan teknologi, serta sumberdaya yang dimiliki pembangunan di segala bidang, dan pertumbuhan penduduk yang bertambah banyak dan akibatnya semakin meningkatnya permintaan suatu barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan. Dengan bertambahnya pertumbuhan penduduk kebutuhan-kebutuhan rumah tangga mencangkup kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, kebutuhan tersier. Yang paling signifikan dalam peningkatkan kebutuhan rumah tangga adalah kebutuhan primer, misalnya kebutuhan alat-alat rumah tangga contohnya panci,penggorengan, toflen, rantang, serta kebutuhan alat rumah tangga lainnya. Meningkatnya kebutuhan peralatan rumah tangga diikuti dengan maraknya industri kecil,menengah dan besar dalam memproduksi peralatan-peralatan rumah tangga. Dengan model yang semakin baru dan kualitas juga sangat terjamin mutunya. Selain itu untuk menunjang perkembangan usaha industri perlu adanya strategi pemasaran yang tepat bagi industri kerajinan panci.Dengan penerapan strategi pemasaran yang tidak tepat maka akan menyebabkan penjualan menurun yang akan menyebabkan usaha industri tersebut merugi. Dalam hal ini dalam menerapan strategi pemasaran terdapat faktor- faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran yaitu product,price,promotion dan place.untuk menerapkan strategi pemasaran yang efektif dibutukan suatu riset pasar untuk mengetahui strategi pemasaran yang akan ditetapkan serta alat bantu analisis apa yang dapat digunakan. Agar pelaku bisnis, khususnya para pelaku Usaha Industri Kerajinan Panci, dan dapat memberikan arah yang jelas kedepannya dalam menghadapi segala situasi dan perkembangan pasar. dilihat dari sisi filosofinya, pemasaran mempunyai JEMA Vol. 11 No. 1 Agustus 2013 | 13 empat filosofi yang mempengaruhi aktivitasnya antara lain: orientasi produk, penjualan, pasar, dan orientasi sosial pemasaran. Mc Daniel 2010 dalam (Anshari 2010:5). Mengingat pentingnya pengaruh penerapan strategi pemasaran, maka sudah sewajarnya jika dibutuhkan perhatian khusus oleh suatu perusahaan dalam penetapan strategi pemasaran yang tepat dalam setiap usaha yang ditekuninya agar bisa tetap bertahan dalam menghadapi persaingan. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana merumuskan strategi Pemasaran melalui analisis SWOT pada Industri Kerajinan Panci di Dusun Sukorejo Desa Karangjati Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan? 1.3 Tujuan Penelitian untuk menganalisis bagaimana merumuskan strategi Pemasaran melalui analisis SWOT pada Industri Kerajinan Panci di Dusun Sukorejo Desa Karangjati Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan. 1.4 Kontribusi Penelitian a Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan menambah khasanah ilmu dalam memahami teori khususnya pada strategi pemasaran terutama product, price, promotion dan place dalam perkembangan usaha industri kerajinan panci. b Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh industri sebagai pertimbangan untuk melihat prospek kedepan,dalam menetapkan kebijakan dan hambatan yang dihadapi oleh industri khususnya dalam masalah Pemasaran untuk meningkatkan penjualan. c Dapat dipergunakan oleh peneliti lain sebagai bahan pertimbangan dan menambah wawasan ilmu pengetahuan yang didapatkan terutama tentang strategi pemasaran bagi perkembangan usaha industri kerajinan panci. 2. KERANGKA TEORITIS 2.1 Pengertian Strategi Pemasaran Adapun beberapa definisi tentang strategi pemasaran menurut para ahli yaitu: Lamb, Hair, Daniel dalam Octarevia (2001:54) mengemukakan bahwa “strategi pemasaran adalah kegiatan menyeleksi dan penjelasan atau beberapa target pasar dan mengembangkan serta memelihara suatu bauran pemasaran yang akan menghasilkan kepuasan bersama dengan pasar yang dituju”. Menurut Kotler dalam Sabran (2008:58) yang menyatakan bahwa “ strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang menguntungkan, perusahaan memutuskan pelanggan mana yang akan dilayaninya dan bagaimana cara melayaninya”. 2.2 Pengertian Marketing Mix Pengertian Marketing Mix menurut Swastha dan Sukotjo (2002:193) adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. menurut Alma (2008:205):” Bauran pemasaran merupakan strategi mencampurkan kegiatan- kegiatan pemasaran, agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang memuaskan. Marketing Mix terdiri atas empat komponen atau disebut 4P, yaitu product, place, price, dan promotion.” 14 | JEMA Vol. 11 No. 1 Agustus 2013 2.3 Pengertian Analisis SWOT David dan Thomas 2001 dalam (Lutfiyana 2008:33) menyampaikan bahwa : SWOT adalah akronomi dari Stengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (Peluang) dan Threat (Ancaman), dari organisasi yang semuanya merupakan faktorfaktor strategis. 2.4 Matrik SWOT Alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Menurut Rangkuti (2005:31) tentang diagram matrik SWOT sebagai berikut: IFAS Strenghts (S) Weakness (W) Tentukan 5-10 faktor- Tentukan 5-10 faktor-faktor faktor kekuatan internal kelemahan internal EFAS Opportunities (O) Strategi SO Tentukan 5-10 faktor Ciptakan strategi yang peluang eksternal menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Threats (T) Strategi ST Tentukan 5-10 faktor Ciptakan strategi yang ancaman eksternal menggunakan kekuatan untuk mengatsi ancaman Strategi WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Strategi WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan menghindari ancaman Gambar 1 Diagram Matrik SWOT 2.5 Matrik Internal dan Eksternal Menurut Rangkuti (2005:172) Matrik internal-eksternal dapat digambarkan sebagai berikut: Total Skor Faktor Strategi Eksternal Tabel 1 Internal- Eksternal Matrik 4,0 Tinggi 3,0 Kuat Total skor faktor strategi Internal 3,0 Rata-rata 2,0 Lemah I Pertumbuhan IV Stabilitas 2,0 Menengah Rendah VII Pertumbuhan II Pertumbuhan V Pertumbuhan Stabilitas VIII pertumbuhan 1,0 III Penciutan VI Penciutan IX Likuidasi 1,0 3. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah a. Survey Yaitu teknik mengumpulkan data dengan cara turun langsung kelapangan, untuk melihat secara langsung aktifitas para pengrajinan Panci Di Dusun Sukorejo Desa Karangjati Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan yang diteliti tersebut. JEMA Vol. 11 No. 1 Agustus 2013 | 15 b. Wawancara Yaitu teknik pengumpulan data melalui wawancara secara langsung dengan menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian yang dijadikan pengatar dalam memperoleh data atau informasi yang diperlukan. Wawancara ini secara langsung dengan pemilik Usaha Industri Panci. c. Dokumentasi Yaitu dengan cara mengumpulkan dokumen dan arsip dari catatan dimiliki oleh perusahaan yang diteliti untuk mendukung dan memperkuat hasil penelitian. 3.2 Definisi Operasional Variabel Variabel dalam penelitian ini adalah variabel-variabel yang berhubungan dengan permasalahan analisis SWOT untuk merumuskan strategi pemasaran.Sedangkan dalam penelitian ini ada 2 variabel yang digunakan yaitu: Analisis SWOT dengan Perumusan Strategi Pemasaran Analisis SWOT 1 Kekuatan 2 Kelemahan 3 Peluang dan 4 Ancaman Perumusan Strategi Pemasaran Gambar 2 Model Penelitian Keterangan : Berdasarkan kerangka konseptual di tinjau dari Analisis SWOT untuk menentukan Perumusan strategi pemasaran. 3.3 Metode Analisis Rangkuti (2005:20-26) menjelaskan cara-cara menentukan faktor eksternal dan internal dalam analisis SWOT sebagai berikut: 1) Faktor Eksternal antara lain: a) Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman). b) Beri bobot masing-masaing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (Sangat Penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting) faktor- faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. c) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (Outstanding) sampai dengan 1 (Poor) berdasarkan pengaruh tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan.pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4. d) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing- masing faktor yang nilainya bervariasi mulai 4,0 (outstanding) samapai dengan 1,0 (poor). 16 | JEMA Vol. 11 No. 1 Agustus 2013 e) Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktorfaktor tersebut dipilih dan bagai mana sekor pembobotan dihitung. f) Jumlahkan sekor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total sekor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan nilai total ini menunjukan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor- faktor strategi eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam konteks kelompok industri yang sama. 2) Faktor internal antara lain: a) Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1. b) Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting). Berdasarkan pengaruh faktor- faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00.) c) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (Outstanding) sampai dengan 1 (Poor) berdasarkan pengaruh tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 samapi dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkan dengan rata- rata industri atau dengan pesaing utama. Contohnya jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata- rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan di bawah rata- rata industri, nilainya adalah 4. d) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing- masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sapai dengan 1,0 (poor). e) Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktorfaktor tersebut dipilih dan bagaimana sekor pembobotan dihitung. f) Jumlahkan sekor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total sekor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan bagaimana perusahaan skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan lainnya dalam kelompok industri yang sama. 4. PEMBAHASAN 4.1 Analisis Lingkungan Eksternal 1) Peluang a) Pertumbuhan penduduk Pertumbuhan penduduk di Jawa Timur khususnya di kota pandaan pada tahun 2011 berjumlah 301.858.308.255 jiwa kemudian ditahun 2012 meningkat menjadi 311.858.308.255 jiwa dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat menyebabkan banyaknya permintaan akan produk panci. b) Pertumbuhan pemukiman Pertumbuhan pemukiman di dusun sukorejo terus mengalami peningkatkan dari tahun ke tahun. hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya pembangunan rumah-rumah penduduk pada dusun tersebut. Hal ini menyebabkan semakin meningkatnya kebutuhan rumah tangga akan produksi panci. c) Peraturan pemerintahan Penetapan peraturan pemerintah yang memberi kemudahan dalam pengurusan yang menyangkut perijinan dan perpajakan. JEMA Vol. 11 No. 1 Agustus 2013 | 17 d) Daya beli masyarakat Dengan semakin meningkatnya pendapatan masyarakat yang menyebabkan tingkat pembelian pun semakin meningkat, seperti pada waktu hari libur atau weekend. e) Teknologi baru Penggunaan teknologi yang digunakan terus diperbaharui sehingga bisa meningkatkan jumlah dan kualitas produk yang diproduksi. 2) Ancaman a) Pesaing barang impor/ luar negeri Dengan semakin meningkatnya persaingan akan produk-produk impor yang mengancam akan keberadaan produk panci itu sendiri. b) Pesaing produk pabrik Pendirian berbagai pabrik panci baru yang mengancam keberadaan usaha panci itu sendiri untuk terus meningkatkan kualitas produknya. c) UMR Penetapan UMR yang semakin meningkat menutut pemilik usaha untuk mengikuti peraturan tersebut, sehingga tetap menjaga karyawan yang bekerja pada usaha tersebut sehingga tidak berpindah pada usaha lain. d) Tarif BBM naik Dengan meningkatnya tarif BBM naik akan menyebabkan meningkatnya harga bahan baku yang dibutuhkan. e) Inflasi Dengan adanya gejala inflasi yang menyebabkan harga-harga bahan baku meningkat, disamping itu pendapatan riil masyarakat menjadi lebih rendah. 4.2 Analisis Lingkungan Internal 1) Kekuatan a) Persediaan Produk (Stock) Stock atau persediaan produk yang senantiasa diperbaharui (stock lama). b) Distribusi langsung Dengan adanya sistem jalur distribusi langsung yang bisa lebih menghemat biaya serta produk bisa sampai tujuan dalam waktu yang tepat. c) Banyak pilihan jenis produk Persedianya beragam jenis produk yang menarik minat konsumen un tuk melakukan pembelian pada usaha panci tersebut. d) Harga bersaing Dengan menciptakan harga yang bersaing dengan harga yang ditetapkan pesaing lainnya sehingga menyebabkan konsumen menjatuhkan pilihannya untuk melakukan pembelian pada usaha panci tersebut. e) Pemasaran telah menembus pasar luar kota pasuruan. Dengan semakin luasnya pasar sasaran yang sudah mencapai pasar luar kota pasuruan yang menyebabkan tingkat pnjualan yang terus meningkat. 2. Kelemahan a) Kurangnya Promosi Kurangnya tingkat promosi yang dilakukan menyebabkan kurangnya pengretahuan konsumen akan usaha panci tersebut. b) Saluran Distribusi Adanya sistem saluran distribusi yang masih memerlukan perbaikan seperti ketepatan waktu sampainya produk pada pemesan yang tidak tepat waktu. 18 | JEMA Vol. 11 No. 1 Agustus 2013 c) Kurangnya lahan parkir Dengan sempitnya lahan parkir yang tersedia membuat kurangnya minat konsumen untuk melakukan pembelian pada usaha panci tersebut. d) Tidak ada merk Tidak adanya merek sendiri yang ditetapkan menyebabkan konsumen kesulitan untuk mengenali produk asli usaha panci tersebut. e) Tempatnya kurang strategis Dengan lokasinya yang kurang strategis,menyebabkan konsumen sulit untuk mengetahui lokasi usaha panci tersebut. 4.3 Analisis SWOT Tabel 2 Faktor Eksternal (EFE) Faktor – Faktor Eksternal Peluang : 1. Pertumbuhan penduduk 2. Pertumbuhan pemukiman/ perumahan. 3. Peraturan pemerintah 4. Daya beli masyarakat/ pendapatan 5. Teknologi baru Ancaman : 1. Pesaing barang impor/ luar negeri 2. Pesaing produk pabrikan 3. UMR 4. Tarif BBM naik 5. Inflasi Total Bobot Rating Skor 0,13 0,12 0,14 0,11 0,11 4 4 4 3 3 0,52 0,48 0,56 0,33 0,33 0,07 0,09 0,06 0,08 0,09 1,00 2 2 2 2 1 0,14 0,18 0,12 0,16 0,09 2,91 Sumber: Data diolah Tahun 2013 Tabel 3 Faktor Internal (IFE) Faktor – Faktor Internal Kekuatan : 1. Persediaan produk (Stock) 2. Distribusi langsung 3. Banyak pilihan jenis produk 4. Harga bersaing 5. Pemasaran telah menembus pasar luar kota pasuruan. Kelemahan : 1. Kurangnya Promosi 2. Saluran Distribusi 3. Kurangnya lahan parkir 4. Tidak ada merk 5. Tempatnya kurang strategis Total Bobot Rating Skor 0,16 0,15 0,16 0,10 0,16 4 4 4 3 4 0,64 0,60 0,64 0.30 0,64 0,05 0,07 0,06 0,04 0,05 1,00 2 2 2 1 1 0,10 0,14 0,12 0,04 0,05 3,27 Sumber: Data diolah tahun 2013 Bahwa diketahui analisis faktor eksternal dan faktor internal, maka diketahui faktor eksternal Usaha Industri Kerajinan Panci Di Dusun Sukorejo Desa Karangjati Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan memiliki bobot rating 2,91, hal ini dikatakan memiliki bobot rating rendah, adanya beberapa kendala dari ancaman yang masih bisa diselesaikan dengan memanfaatkan kekuatan dan kelemahan yang ada sehingga mengatasi faktor eksternal tersebut. Sedangkan faktor internal Usaha Industri Kerajinan Panci Di Dusun Sukorejo Desa Karangjati Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan, memiliki bobot 3,27 bahwa memiliki bobot yang sangat baik, dan sangat pontensial JEMA Vol. 11 No. 1 Agustus 2013 | 19 untuk dikembangkan dan dijadikan kekuatan oleh Usaha Industri Kerajinan Panci Di Dusun Sukorejo Desa Karangjati Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan kedepannya. Tabel 5 Matrik SWOT IFE EFE PELUANG (O) 1. Pertumbuhan Penduduk 2.Pertumbuhan Pemukiman/ perumahan 3. Peraturan Pemerintah 4.Daya beli masyarakat/ pendapatan 5. Teknologi baru ANCAMAN (T) 1. Pesaing barang impor/ luar negeri. 2. Pesaing produk pabrik 3. UMR 4. Tarif BBM naik 5. Inflasi KEKUATAN (S) 1. Persediaan produk(Stock) 2. Distribusi langsung 3. Banyak pilihan jenis produk 4. Harga bersaing 5. Pemasaran telah menembus pasar luar kota pasuruan. STRATEGI SO 1. Menggunakan saluran distribusi serta menciptakan harga yang bersaing untuk meningkatkan penjualan/ daya beli masyarakat. KELEMAHAN (W) 1. Kurangnya Promosi 2. SaluranDistribusi 3. Kurangnya lahan parkir 4. Tidak ada merk 5. Tempatnya kurang strategis STRATEGI ST 1. Menetapkan kualitas dan jenis produk serta menciptakan harga yang bersaing untuk meningkatkan market share. 2. Menetapkan strategi pemasaran yang tepat dan menjalin hubungan yang baik dengan konsumen dan pesaing. STRATEGI WT 1. Mempelajari pengetahuan tentang promosi untuk mengimbangi pesaing. 2. Terus melakukan perbaikan pada peralatan dan fasilitas yang ada 3. Menciptakan merek sendiri guna meningkatkan eksistensi perusahaan. STRATEGI WO 1. Meningkatkan promosi, inovasi, dan memperbaiki saluran distribusi untuk meningkatkan penjualan. 2. Penambahan dan perbaikan peralatan dan fasilitas yang ada. Gambar 3 Matrik Eksternal Internal Faktor Total Skor Faktor Strategi Eksternal 0,4 Tinggi 3,0 Menengah 2,91 2,0 Rendah Total skor faktor strategi Internal Kuat Rata-rata 3,27 0,3 I Pertumbuhan IV Stabilitas VII Pertumbuhan II Pertumbuhan V Pertumbuhan Stabilitas VIII pertumbuhan Lemah 0,2 0,1 III Penciutan VI Penciutan IX Likuidasi 1,0 Berdasarkan matrik di atas terdapat pada angka 2,91 Faktor Eksternal dan 3,27 pada Faktor Internal maka terdapat pada strategi stabilitas. Sehingga strategi yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah strategi stabilitas. Adapun secara strategi fungsional bidang pemasaran sebagai berikut: 20 | JEMA Vol. 11 No. 1 Agustus 2013 4.4 Perumusan Strategi Pemasaran a. Strategi produk yang terdiri dari strategi merek dan strategi deferensiasi dapat dikemukakan rumusannya sebagai berikut: 1) Strategi merek Keberadaan merek menjadi sebuah alat bantu dalam mengenali dan mengetahui kualitas produk, sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk membeli sebuah produk. Dan produk yang digunakan oleh usaha Industri Kerajinan Panci Di Dusun Sukorejo Desa Karangjati Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan adalah merek produk yang sudah dikenal oleh masyarakat luas seperti merek Maspion, dan merek kedaung subur. dan dari 5 strategi merek, industri panci ini menggunakan merek bersama. Strategi merek bersama merupakan strategi merek yang diakui 1 produk perusahaan, namun pada industri kerajinan panci adalah mengambil bahan mentah yang sudah berupa panci, dan industri panci di Dusun Sukorejo hanya finishing dengan memberi warna, motif bahkan juga pernik-pernik yang ada di panci. dalam masa mendatang penggunaan merek berdasarkan merek perusahaan merupakan alternatife yang dapat dilakukan dalam rangka menjaga image terhadap produk tersebut. 2) Strategi Deferensiasi Sebuah produk harus memiliki ciri khas atau keunggulan yang tidak dimiliki oleh usaha lain/ perusahaan lain, keunggulan tersebut merupakan yang bener-bener unik dan kualitasnya di mata konsumen. Deferensiasi produk dalam usaha Industri Kerajinan Panci Di Dusun Sukorejo Desa Karangjati Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan adalah perbedaannya terdapat pada bahan yang digunakan dalam industri panci ini bahanya adalah bahan dari enamel yang tidak mudah bocor. Dan memodifikasi produk panci dengan memberi motif, pegangan/ gantungan, dan tutup terbuat dari kaca, ini yang membedakan dengan produk panci yang lain.strategi pembedaan ini perlu dilakukan terus dalam upaya menjaga keunggulan specifikasi produk. 3) Promosi ( promotion) Strategi promosi yang dilakukan agar upaya promosi menghasilkan sesuatu yang diharapkan. Dan respon positif dari konsumen. Dalam usaha Industri Kerajinan Panci Di Dusun Sukorejo Desa Karangjati Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan promosi yang digunakan yaitu: mengikuti pameran di luar kota yang rentan waktunya 6x dalam 1 tahun, selain itu melalui mulut ke mulut dan memasang papan nama/ benner . Yang dilakukan selain itu membuat pencitraan yang baik pada produk yang ditawarkan, membuat kegiatan promosi yang menarik, dan memanfaatkan media sosial dan internet sabagai tempat pemasaran. 4) Harga ( price) Usaha Industri Kerajinan Panci Di Dusun Sukorejo Desa Karangjati Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan menetapkan harga jual dengan melihat harga pesaing. Disamping itu menetapkan harga juga harus diperhatikan tidak hanya melihat harga pesaing, tetapi juga berdasarkan biaya dan berdasarkan nilai. 5) Tempat/ distribusi (place) Sedangkan tempat/distribusi dari hasil usaha Industri Kerajinan Panci Di Dusun Sukorejo Desa Karangjati Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan adalah tempatnya kurang strategis karena terdapat di perkampungan dan lahan JEMA Vol. 11 No. 1 Agustus 2013 | 21 parkir yang tidak luas ini menyebabkan masyarakat tidak mengetahui keberadaan industri kerajinan panci ini. Dan dalam distribusi hanya penyalurkan bila terdapat pesanan dari orang perdagang. Maka hal ini perlu diperhatikan supaya masyarakat mengetahui keberadaan industri kerajinan panci dan juga kenyamanan konsumen bila hendak membeli produk panci. Dalam hal lahan parkir perlu diperluas. dan distribusi tidak hanya bila terdapat pesanan saja. 5. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa faktor eksternal dan faktor internal yang dimiliki oleh Usaha Industri Kerajinan Panci menunjukkan angka 2,91 dari faktor eksternal yang memiliki bobot rating rendah sedangkan faktor internal menunjukkan angka 3,27 sangatlah baik. Dari hasil matrik eksternal dan internal dapat diketahui strategi yang harus dilakukan oleh perusahaan yaitu pada posisi strategi stabilitas. 2. strategi stabilitas berdasarkan perumusan strategi pemasaran dapat disusun dalam strategi fungsional bidang pemasaran yaitu meliputi: a. Strategi Produk (product) yang terdiri strategi merek dan strategi deferensiasi 1) Strategi merek dalam Usaha Industri Kerajinan Panci adalah merek produk yang sudah dikenal oleh masyarakat seperti Maspion dan kedaung subur. Maka dari itu menggunakan merek bersama. Strategi merek bersama merupakan strategi merek yang diakui 1 produk perusahaan, namun pada industri kerajinan panci adalah mengambil bahan mentah yang sudah berupa panci, dan industri panci di Dusun Sukorejo hanya finishing dengan memberi warna, motif bahkan juga pernik-pernik yang ada di panci. dalam masa mendatang penggunaan merek berdasarkan merek perusahaan merupakan alternatife yang dapat dilakukan dalam rangka menjaga image terhadap produk tersebut. 2) Strategi deferensiasi dalam Usaha Industri Kerajinan Panci perbedaanya terdapat pada bahan yang digunakan yaitu dari bahan enamel dan pernikpernik panci seperti tutup dari kaca,motif panci, dan pegangan ini yang membedakan dengan produk panci yang lain. ini yang membedakan dengan produk panci yang lain.strategi pembedaan ini perlu dilakukan terus dalam upaya menjaga keunggulan specifikasi produk. b. Promosi (promotion) Strategi promosi yang dilakukan adalah mengikuti pameran di luar kota yang rentan waktunya 6 kali dalam 1 tahun, melalui mulut-ke mulut, dan papan nama/ benner. Yang seharusnya dilakukan memanfaatkan media sosial dan internet sebagai tempat pemasaran. c. Harga (price) Usaha Industri Kerajinan Panci menetapkan harga jual dengan melihat harga pesaing, seharusnya tidak hanya melihat harga pesaing saja tetapi juga berdasarkan biaya dan nilai. d. Tempat/distribusi (place) Sedangkan tempat/ distribusi di Usaha Industri Kerajinan Panci tempatnya kurang strategis dan lahan parkir yang tidak luas karena terdapat di perkampungan, maka hal ini perlu diperhatikan dalam kenyamanan konsumen. 22 | JEMA Vol. 11 No. 1 Agustus 2013 5.2 Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, guna pengembangan lebih lanjut, peneliti menyarankan : 1. Dalam usaha Industri Kerajinan Panci Di Dusun Sukorejo Desa Karangjati Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan harus selalu peka terhadap faktor eksternal dan faktor internal, dan memperhatikan perkembangan sehingga dapat menciptakan lingkungan usaha yang baik. 2. Sebaiknya pemasaran yang dilakukan oleh usaha Industri Kerajinan Panci Di Dusun Sukorejo Desa Karangjati Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan dilakukam dengan melalui media masa, media cetak sehingga hasil produksi dapat dikenal oleh masyarakat. 3. Sebaiknya usaha Industri Kerajinan Panci Di Dusun Sukorejo Desa Karangjati Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan memperluas pasar atau menambah saluran distribusi untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat. 4. Sebaiknya usaha Industri Kerajinan Panci Di Dusun Sukorejo Desa Karangjati Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan menciptakan merek sendiri guna meningkatkan ekstensi perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari. 2008. Manajemen pemasaran dan pemasaran jasa. Alfabeta, bandung. Anshari, Moh, 2010, Analisis SWOT untuk merumuskan strategi Markting Mix pada UMKM Kerajinan Keramik Dinoyo Malang, skripsi tidak dipublikasikan, Malang, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang. Kotler. Philip. 2005. Manajemen Pemasaran Jilid 1, PT.Indeks kelompok Gramedia, Jakarta Kotler, P, Armstrong, G. Alih bahasa oleh Sabran, B. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran jilid 1 (edisi 12). Jakarta : Penerbit Erlangga. Kotler, Philip. 1998. Manajemen Pemasaran. Alih bahasa : Hendra Teguh, Ronny A. Rusli, Cetakan kedua. Jakarta: PT Prenhallindo. Kotler Philip dan Amstrong, 2001, Prinsip-prinsip Manajemen, Jilid 1 Edisi Kedelapan, Alih bahasa oleh Damos Sihombing, MBA, penerbit Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran, Penerbit PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Lamb, Charles W, Har, Joseph F, dan McDaniel, Carl, 2001. Pemasaran alih bahasa David Octarevia, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Lutfiyanah, Betty, 2008, Penerapan Strategi Pemasaran Terhadap Keunggulan Bersaing Pada Perusahaan Kripik (Studi pada Perusahaan Keripik Buah di Desa Genting Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang), Skripsi tidak publikasi, Malang, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang. Rangkuti, Freddy. 2005, Analisis Swot Teknik Membadahkan Kasus Bisnis, Jakarta: penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Swastha, Basu dan Ibnu Sukotjo, 2002, Manajemen Pemasaran Modern, Libert: Yogyakarta. Sudiono, 2001, Penerapan Strategi Pemasaran yang tepat untuk Meningkatkan Volume Penjualan pada Perusahaan Sepatu Kulit Hosmon Magetan. Skripsi,Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang. Swastha, Basu dan Irawan, 2004, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty : Yogyakarta. JEMA Vol. 11 No. 1 Agustus 2013 | 23 Swastha, Basu dan Ibnu Sukotjo, 2002, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty : Yogyakarta. Lali, Siddiqi, 2011, Pelaksanaan Promosi dalam Upaya Meningkatkan Volume Penjualan Suwar- Suwir “UD Sumber Madu” Kelurahan Sumber Pinang Kecaatan Pakusari Kabupaten Jember, skripsi, tidak di publikasikan, Malang, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang. Lamb, Charles W, Har, Joseph F, dan McDaniel, Carl, 2001. Pemasaran alih bahasa David Octarevia, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Wahyudi, fathurohman, 2006, Analisis SWOT dalam penentuan Strategi Pemasaran SLI 017 pada PT. Telkom Tbk, Kandatel Malang, skripsi, tidak di publikasikan, Malang, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang. http://bisnisukm.com/strategi merek.html. Diakses tanggal 13 juli 2013 jam 05.30 wib http://zaki-adverthink.blogspot.com/2013/02/implementasi-diferensiasi-untuk.html. diakses tanggal 13 juli 2013 jam 06.00 www.Pasuruankab.bps.go.id. diakses pada tanggal 16 juli 2013 jam 14.30 *) Afriyanti Laily adalah alumni Prodi Manajemen FE Unis **) Rois Arifin adalah dosen tetap pada Prodi Manajemen FE Unisma ***) Muhammad Hufron adalah dosen tetap pada Prodi Manajemen FE Unisma 24 | JEMA Vol. 11 No. 1 Agustus 2013