Faktor-Faktor Fundamental Keuangan Yang Mempengaruhi

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pasar modal saat ini dipandang sebagai sarana efektif untuk mempercepat pembangunan
suatu negara. Melalui pasar modal dimungkinkan terciptanya usahawan yang dapat menggalang
penyerahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor-sektor produktif.
Hal ini sejalan dengan fungsi pasar modal yaitu meningkatkan dan menghubungkan aliran dana
jangka panjang dengan kriteria pasarnya secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil
ekonomi secara keseluruhan.
Sektor pertambangan merupakan sumber pendapatan yang paling besar bagi Indonesia.
Kondisi ekonomi pertambangan mampu berdampak positif atau negatif bagi stabilitas ekonomi
Indonesia. Kegiatan bisnis industri dan pertambangan di Indonesia telah berkembang dengan
pesat. Makin canggihnya teknologi dalam bidang pertambangan, maka sumber daya alam seperti
emas, perak, tembaga, menjadi industri pertambangan yang banyak dieksplorasikan.
Hambatan yang kerap terjadi pada perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan
adalah adanya keterbatasan sumberdaya dengan jumlah permintaan akan kebutuhan bahan
tambang.
Manajer keuangan mempunyai tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan, Dalam hal
ini berkaitan dengan meningkatkan kemakmuran pemilik atau pemegang saham melalui
implementasi keputusan keuangan yang terdiri dari keputusan investasi, keuangan dan kebijakan
deviden.
Maka dapat dijelaskan bahwa Investasi atau penanaman modal (capital expenditure)
adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan profitabilitas
dimasa yang akan datang, misalnya penambahan mesin dan peralatan untuk peningkatan
kapasitas produksi dalam rangka memenuhi permintaan terhadap produk perusahaan. Keputusan
investasi yang dilakukan oleh manajer keuangan adalah masalah bagaimana manajer keuangan
harus mengalokasikan dana kedalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan
keuntungan masa yang akan datang, oleh karena itu setiap manajer keuangan harus teliti dalam
membuat keputusan ini.
1
Walaupun demikian setiap investasi pasti mengandung adanya unsur ketidakpastian akan
pendapatan dan risiko yang akan diperoleh. Dua unsur ini selalu mempunyai hubungan timbal
balik yang sebanding, umumnya semakin tinggi risiko maka semakin besar pula hasil yang
diperoleh dan semakin kecil risiko maka semakin kecil pula hasil yang akan diperoleh. Pada
kenyataannya tidak satupun investasi yang sepenuhnya bebas dari resiko, kecuali investasi pada
deposito Bank. Untuk itu perusahaan memerlukan manajer yang mengelola keuangannya dengan
lebih baik untuk dapat mengakomodasi berbagai kepentingan perusahaan di masa yang akan
datang. Dari sekian banyak kepentingan keuangan tersebut, maka dapat dikelompokkan menjadi
kebutuhan keuangan yang bersifat jangka pendek dan kebutuhan keuangan jangka panjang.
Kebutuhan dana untuk investasi bagi perusahaan dapat diperoleh dengan berbagai cara,
antara lain dengan melakukan pinjaman kepada pihak ketiga, menjual obligasi perusahaan atau
bagi perusahaan yang sudah tercatat di bursa saham dapat melakukan pemecahan saham (stock
split) atau menjual saham baru. Hal ini dapat dilakukan di pasar modal (Bursa Efek Indonesia).
Peranan laporan keuangan sudah sangat penting, dan investor sudah sangat sadar untuk
memperhatikan faktor fundamental perusahaan. Faktor-faktor fundamental adalah merupakan
data akuntansi berupa ratio-ratio yang dapat membantu investor untuk memprediksi keputusankeputusan Perusahaan. Rasio keuangan yang berasal dari laporan keuangan ini sering disebut
faktor fundamental perusahaan yang dilakukan dengan teknik analisis fundamental. ROI dan
Total Asset Turnover secara simultan memiliki hubungan searah dengan investasi aktiva tetap
dan cukup kuat. Bagi perusahaan-perusahaan yang go public diharuskan menyertakan rasio
keuangan yang relevan.
Pengujian-pengujian yang dilakukan pada pasar modal di Indonesia banyak diilhami oleh
penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan di negara lain, seperti O’Connor (1973) yang
memelopori studi mengenai hubungan antara rasio keuangan berguna bagi investor (pemegang
saham biasa) untuk mengambil keputusan. Hasil pengujiannya menunjukkan bahwa analisis
kekuatan dari variasi model ratio dengan rate of return menunjukkan adanya keragaman akan
manfaat rasio keuangan bagi investor pemegang saham biasa.
Hasil riset mereka menunjukkan bahwa informasi akuntansi mengandung informasi
fundamental yang tidak tercermin dalam harga saham. Gupa dan Heufner (1972) melanjutkan
bahwa rasio-rasio keuangan tertentu memiliki manfaat atau arti yang berbeda ketika
diasosiasikan dengan karakteristik industri tertentu yang berbeda. Mirip dengan pernyataan Gupa
2
dan Heufner adalah apa yang dikemukakan Penggunaan data akuntansi juga dapat menghasilkan
peningkatan kualitas pengambilan keputusan pada setiap lini dari pembuat keputusan individu.
Bagi seorang investor, pasar modal merupakan alternatif sarana investasi yang cukup
menjanjikan. Disamping dividen, keuntungan pun dapat diperoleh melalui perubahan harga
saham dari waktu ke waktu. Pasar modal sendiri pada dasarnya berfungsi sebagai lembaga
perantara. Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian,
karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana (emiten) dengan
pihak yang kelebihan dana (investor). Disamping itu pasar modal dapat mendorong terciptanya
alokasi dana yang efisien.
Seorang investor harus melakukan analisis kinerja keuangan di perusahaan yang akan dia
beli sahamnya agar tidak mendapat kerugian karena perusahaan tersebut tidak sehat, salah
satunya dengan menganalisis tingkat profitabilitas yang diwakili oleh ROI (Return on
Investment) dari perusahaan tersebut.
Dalam melakukan investasi, investor seharusnya mempertimbangkan secara
matang
mengenai beberapa hal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan investasi yang
dilakukannya, yaitu berapa tingkat pengembalian yang diharapkannya dan kelikuiditasan
investasi tersebut.
Jogiyanto (2000), investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang
untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu.
Untuk dapat memilih investasi yang aman, diperlukan satu analisis yang cermat, teliti,
dan mendukung dengan risiko yang akurat. Salah satu analisis yang dapat digunakan oleh calon
investor adalah analisis fundamental. Analisis ini sangat berhubungan dengan kondisi
perusahaan. Alat yang dipakai untuk melakukan analisis adalah rasio keuangan yang pada
dasarnya melihat hubungan antar pos dalam laporan keuangan perusahaan yang mencerminkan
keadaan keuangan serta hasil operasional perusahaan.
Dalam meningkatkan nilai perusahaan, maka perusahaan dituntut untuk tumbuh.
Pertumbuhan dapat diwujudkan dengan menggunakan kesempatan investasi sebaik-baiknya.
Keputusan investasi mencakup pengalokasian dana yang berasal dari dalam perusahaan maupun
dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi. Gitman (2000) dan brealy & Myers
(2000) menyatakan bahwa keputusan investasi sangat penting karena akan mempengaruhi inti
dari seluruh analisis keuangan.
3
Oleh karena alasan tersebut di atas, penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul :
“Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Aktifitas terhadap Keputusan
Investasi pada Sektor Pertambangan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia periode
2003-2008.”
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut di atas, maka masalah yang akan
diidentifikasikan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio aktifitas
2. Bagaimana perkembangan Keputusan Investasi (dilihat dari sudut investor)
3. Bagaimana pengaruh rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio aktifitas terhadap
keputusan investasi
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis bermaksud untuk memperoleh data dan
informasi yang diperlukan untuk menyusun skripsi yang merupakan salah satu prasyarat yang
harus dipenuhi oleh penulis dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi
Manajemen Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama Bandung.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perkembangan rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio
aktifitas
2. Untuk mengetahui perkembangan keputusan Investasi (dilihat dari sudut investor)
3. Untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio aktifitas
terhadap keputusan investasi
4
1.4
Kegunaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan penulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang dapat
diambil terutama :
a. Penulis
Penelitian ini akan sangat berguna bagi penulis untuk menambah wawasan serta
pengetahuan penulis mengenai praktek manajemen keuangan.
b. Perusahaan
Penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran khususnya bagi pihak
manajemen dalam mengambil keputusan investasi.
c. Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan menjadi bahan
referensi bagi pembacanya terutama mengenai rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio
aktivitas terhadap keputusan investasi.
1.5
Kerangka Pemikiran
Pasar modal adalah tempat pertemuan antara investor (perorangan atau badan usaha)
yang memiliki dana menganggur dengan badan usaha yang membutuhkan modal tambahan
untuk beroperasi.
Fungsi pasar modal adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dariunit ekonomi
yang mempunyai surplus tabungan (saving surplus unit) kepada unit ekonomi yang mempunyai
deficit tabungan (saving deficit unit). Pasar modal dalam bentuk konkritnya adalah bursa efek
(securities exchange/stock exchange).
Pada umumnya instrument atau surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal
dapat dibedakan menjadi surat berharga yang bersifat hutang yang umum dikenal dengan
obligasi dan surat berharga yang bersifat pemilikan yang umum dikenal dengan nama saham.
Setiap investor yang melakukan investasi akan mengharapkan pengembalian yang layak
dari investasi tersebut, namun investasi di pasar modal (dalam hal ini saham) adalah investasi
yang beresiko, karena mengandung unsur ketidakpastian.
5
Menurut Sunariyah (2006:4) : ”Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih
aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan
keuntungan di masa-masa yang akan datang”.
Menurut Prof.Dr.Ridwan S. Sundjaja dan Dra. Inge Barlian, Ak., M.Sc. “Analisa
Rasio adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk menilai kinerja dan
status perusahaan”
Investasi menurut Sharpe, Alexander dan Bailey adalah :
“ The sacrifice of current dollars for future dollars. The sacrifice takes place in the present and
is certain. The reward comes later, if at all, and the magnitude is generally uncertain.“(Sharpe,
Alexander & Bailey, 1999;1).
Dari pengertian investasi diatas diharapkan investasi tersebut dapat memberikan hasil
bagi investor. Hasil didefinisikan sebagai :
“Return is income to receive on an investment plus any change in market price, unusually
expressed as a percent of the beginning market price of the Investment.“(Van Horne &
Wachowicz, 2005).
Investor yang melakukan investasi di pasar modal dapat memperoleh return berupa
deviden dan keuntungan jual beli (capital gain), sedangkan risikonya berupa tidak dibagikannya
deviden dan capital loss. Rasionalitas investor dapat diukur dari sejauh mana mereka berhasil
memilih saham yang memberikan hasil maksimum dengan risiko tertentu atau hasil tertentu
dengan risiko minimum.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil suatu sekuritas berasal dari:
1. Yield yaitu pendaparan periodik atas investasi baik berupa bunga atau dividen.
2. Capital gain (loss) yaitu kenaikan (atau penurunan) harga aset atau dengan kata lain
perubahan harga. Dalam posisi long akan berupa perbedaan antara harga pembelian dan
harga saat dijual sedangkan dalam posisi short berupa perbedaan antara harga jual dan
harga berikutnya di mana posisi short ditutup.
Untuk itu investor perlu menganalisis variabel apakah yang akan mempengaruhi
perkembangan dalam keputusan dalam berinvestasi. Keputusan investasi dipengaruhi beberapa
variabel, seperti rasio likuditas, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas.
Ada beberapa pendekatan dalam menganalisis harga saham, yaitu menggunakan analisa
teknis ataupun analisa fundamental. Analisa teknis meliputi studi harga saham dalam upaya
6
meramalkan gerakan harga pada masa depan untuk saham perusahaan tertentu. Mula-mula, harga
pada masa lalu dianalisa untuk mengidentifikasi trend yang muncul yang mirip dengan pola
masa lalu. Pola sekarang yang cocok dengan pola masa lalu diharapkan akan berulang kembali.
Jadi dengan mengidentifikasi pola yang muncul diharapkan investor dapat meramalkan dengan
tepat gerakan harga dimasa depan untuk saham tersebut. Sedangkan analisa Fundamental
menggunakan analisa rasio laporan keuangan sebagai dasar analisanya.
Laporan keuangan menurut Munawir (2002)
Merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi antara data keuangan atau aktifitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktifitas perusahaan tersebut.
Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari Neraca dan Perhitungan Laba Rugi serta
Laporan Perubahan Kekayaan Perusahaan. Neraca menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan
modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan perhitungan Laba Rugi
memperlihatkan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan, serta biaya yang terjadi selama periode
tertentu. Laporan Perubahan Kekayaan Perusahaan menunjukkan sumber dan penggunaan atau
alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan.
Menurut Lawrence J. Gitman (2000,130) rasio keuangan dinyatakan sebagai berikut :
Financial ratios can be divided for convenience into for basic categories : liquidity
ratios, activity ratios, debt ratios, and profitability ratios
Berdasarkan laporan keuangan tersebut dapat dilakukan analisa rasio likuiditas, rasio
profitabilitas, dan rasio aktifitas. Adapun rasio likuiditas yang diduga memiliki pengaruh yang
kuat adalah current ratio dan profitabilitas adalah return on investment, sedangkan untuk rasio
aktifitas yang diduga mempunyai pengaruh kuat adalah total assets turnover.

Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Keputusan Investasi (dilihat dari sudut
investor)
Rasio Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam memenuhi hutang jangka pendeknya (termasuk bagian dari hutang
jangka panjang yang jatuh temponya dalam waktu satu tahun lagi) dari aktiva lancarnya,
menurut Martono dan D. Agus Harjito (2002;5)
7
Current ratio =
Current.assets
Current.Liabilities
Current ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya yang
harus segera dipenuhi. Aktiva lancar terdiri atas : kas, surat berharga, piutang dagang dan
persediaan. Hutang lancar terdiri atas : hutang dagang, hutang wesel jangka pendek, dan hutang
jangka panjang yang sudah saatnya jatuh tempo pada tahun yang bersangkutan, hutang gaji,
hutang bunga dan hutang-hutang lain yang jatuh tempo pada tahun yang bersangkutan. Terdapat
tiga rasio membandingkan kas dengan utang lancar untuk mengukur kewajiban perusahaan (cash
obligations): current ratio, cash ratio, cash flow from operations ratio.
Likuiditas perusahaan dipertimbangkan sebagai salah satu variabel dalam penelitian ini
karena tingkat likuiditas akan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh
kewajiban
kewajiban jangka pendeknya. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur tingkat likuiditas adalah dengan menggunakan current ratio. Semakin tinggi current
ratio suatu perusahaan maka akan semakin kecil resiko kegagalan perusahaan dalam memenuhi
seluruh kewajiban jangka pendeknya. Informasi yang diperoleh berdasarkan hal tersebut dengan
tingginya tingkat likuiditas maka hal tersebut akan mengurangi tingkat ketidakpastian yang akan
ditanggung oleh investor dalam penginvestasian modalnya kepada perusahaan. Bila perusahaan
memiliki current ratio lebih kecil dari satu maka net working capital dari perusahaan tersebut
menjadi negative (Lawrence J. Gitman, 2000,132). Sehingga perusahaan akan mengalami
kesulitan untuk menjalankan perusahaannya dalam jangka pendek. Dengan demikian untuk
berinvestasi investor cenderung untuk menghindari perusahaan yang memiliki current ratio yang
kecil. Dapat disimpulkan bahwa current ratio yang besar maka besar pula keputusan berinvestasi.
Maka Current Ratio Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi yang dilihat dari sudut investor.

Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Keputusan Investasi (dilihat dari sudut
investor)
Rasio Profitabilitas merupakan tolak ukur untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan. Sartono (2001:116) menjelaskan rasio profitabilitas adalah:
“Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri”.
8
Rasio ini mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan perusahaan pada suatu periode
tertentu. Rasio profitabilitas diantaranta Gross profit margin, return on investment, Net profit
margin, return on equity, earning per share.
Rasio Profitabilitas menurut Van Horne (2005) adalah:
“Ratios that relate profits to sales and investment”
Menurut Gitman (2000:617) Profitabilitas adalah:
“Profitability is the relationship between revenues and cost generate by using the firm
assets current andfixed in productive activities”
Return on investment mengukur efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh
sumberdayanya. Mengukur earnings (laba) perusahaan relatif terhadap revenue (sales) dan
modal yang diinvestasikan.
ROI =
EAT
Total. Assets
Investor di pasar modal sangat memperhatikan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan, menunjang, dan meningkatkan profit. Profitability dapat diukur beberapa hal
yang berbeda, namun dalam dimensi yang saling terkait. Pertama, terdapat hubungan antara
profit dengan sales sehingga terjadi residual return bagi perusahaan per rupiah penjualan.
Pengukuran yang lainnya adalah return on investment (ROI) atau disebut juga return on asset
(ROA), yang berkaitan dengan profit dan investasi atau aset yang digunakan untuk
menghasilkannya. ROI adalah suatu ratio perolehan atau kehilangan uang dari sebuah investasi
berhubungan dengan jumlah uang yang telah di investasikan. ROI adalah hasil di suatu investasi
saat ini atau masa lampau, atau hasil yang diperkirakan di suatu investasi masa depan. ROI pada
umumnya dinyatakan sebagai persentase dibanding/bukannya nilai sistim desimal.
Hasil return on investment yang besar dari suatu perusahaan maka semakin bagus kinerja
daripada perusahaan, yang pada akhirnya bisa memberikan return yang lebih besar kepada
investor. Dengan demikian investor akan mempertimbangkan return on investment sebagai alat
untuk menilai suatu saham. Bila terjadi sebaliknya yaitu return on investment makin rendah
maka investor akan menghindarinya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin besar
return on investment maka semakin tinggi pula keputusan investor dalam berinvestasi. Oleh
karena itu, ROI secara tidak langsung menentukan terhadap keputusan investasi untuk
9
menentukan seberapa besar dana yang diinvestasikan. Maka Return On Investment Berpengaruh
terhadap Keputusan Investasi yang dilihat dari sudut investor.

Pengaruh Rasio Aktifitas Terhadap Keputusan Investasi (dilihat dari sudut
investor)
Rasio Aktifitas mengukur seberapa efektif suatu perusahaan dalam menggunakan aset-
asetnya. Menurut Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston (2001:81) bahwa rasio aktifitas
disebutnya sebagai rasio manajemen aktiva (asset management ratio), mengukur seberapa efektif
perusahaan mengelola aktivanya”.
Rasio Aktifitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui efektivitas
perusahaan dalam mengelola bisnisnya. Aktifitas operasi perusahaan membutuhkan investasi,
baik untuk aset yang bersifat jangka pendek (inventory and account receivable) maupun jangka
panjang (property, plan, and equipment). Rasio aktifitas menggambarkan hubungan antara
tingkat operasi perusahaan (sales) dengan aset yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan
operasi perusahaan tersebut. Rasio aktifitas juga dapat digunakan untuk memprediksi modal
yang dibutuhkan perusahaan (baik untuk kegiatan operasi maupun jangka panjang). Misalnya
untuk
meningkatkan
penjualan
akan
membutuhkan
tambahan
aset.
Rasio
aktifitas
memungkinkan para analis menduga kebutuhan ini serta menilai kemampuan perusahaan untuk
mendapatkan aset yang dibutuhkan untuk mempertahankan tingkat pertumbuhannya. Dua buah
contoh rasio aktifitas: inventory turnover, total asset turn over. Dalam penelitian ini rasio
aktivitas diukur dengan Total Asset Turnover.
Pengertian Total assets turnover menurut Gitman (2006:62) adalah :
“Indicates the efficiency with which the firm uses its assets to generate sales”
Total assets turnover merupakan perputaran seluruh harta perusahaan. Rasio ini dihitung
dari penjualan dibagi dengan jumlah harta.
Total assets turnover =
Net Sales
Total Asset
Mamduh M. Hanafi (2004:38) menjelaskan bahwa :
“Rasio aktifitas adalah rasio yang melihat seberapa besar efisiensi penggunaan asset oleh
perusahaan. Rasio ini seberapa besar dana tertanam pada asset perusahaan. Jika dana yang
10
tertanam pada asset cukup besar, sementara dana tersebut mestinya bias dipakai untuk investasi
pada asset lain yang lebih produktif, maka profitabilitas perusahaan tidak sebaik yang
seharusnya”.
Analisa Total assets turnover adalah salah satu bentuk rasio aktifitas yang lazim
digunakan suatu perusahaan untuk mengukur sejauh mana total aktiva yang dimiliki perusahaan
dapat menghasilkan penjualan.
Adapun ukuran kesejahteraan yang paling umum bagi investor adalah tingkat pengembalian
saham. Lukman Syamsudin (2002:62) berpendapat bahwa:
“Semakin tinggi return atau pengembalian yang diperoleh semakin baik kedudukan
pemilik perusahaan”.
Oleh karena itu, penting bagi investor untuk mengetahui seberapa besar perusahaan
memiliki total assets turover. Dengan demikian untuk berinvestasi, investor cenderung untuk
menghindari perusahaaan yang memiliki total assets turnover yang rendah. Dapat disimpulkan
bahwa total assets turnover yang besar maka besar pula keputusan berinvestasi. Maka Total
Assets Turnover Berpengaruh terhadap Keputusan Investasi yang dilihat dari sudut investor.
Pada penelitian ini variabel yang digunakan adalah current ratio, return on investment,
dan total assets turnover sebagai variabel independen dan variabel dependennya adalah
keputusan investasi, dengan periode penelitian dari tahun 2003-2008.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti apakah perusahaaan yang memiliki rasio
likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio aktifitas yang baik akan selalu menghasilkan keputusan
investasi yang baik atau sebaliknya. Dimana variabel dependennya adalah keputusan investasi
(dilihat dari sudut investor) sedangkan variabel independennya adalah current ratio, return on
investment, dan total assets turnover.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menyimpulkan kerangka pemikiran dari
penelitian ini sebagai berikut:
11
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
Investor
Analisa Investasi
Analisa Fundamental
Liquidity Ratio
Current
Ratio
Analisa Teknikal
Profitability Ratio
Return On
Investment
Activity Ratio
Total Assets
Turnover
Keputusan
Investasi
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka penulis mencoba merumuskan hipotesis sebagai
berikut :
”RASIO
LIKUIDITAS,
RASIO
PROFITABILITAS,
DAN
RASIO
AKTIFITAS
BERPENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI“
12
1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian yang
akan digunakan penulis dalam penelitian adalah metode
deskriptif dan metode deskriptif verifikatif. Definisi metode deskriptif menurut Moh. Nazir,
(2003:54) dalam bukunya Metodologi Penelitian adalah:
“Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek,
suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang .“
Metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode untuk memecahkan masalah-masalah
yang ada, menganalisis dan mengklasifikasikan masalah dengan menggunakan fakta-fakta
dengan data yang jelas.
Sedangkan definisi metode deskriptif verifikatif menurut Rasdihan Rasyad (2003:6)
adalah sebagai berikut :
“Metode verifikatif adalah metode yang digunakan untuk melakukan perkiraan (estimate) dan
pengujian hipotesis.“
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada laporan keuangan perusahaan-perusahaan pertambangan yang
telah terdaftar di BEI yang diperoleh dari Pusat Riset Pasar Modal PT BEI. Penelitian dilakukan
secara tidak langsung melalui penelitian untuk mendapatkan laporan tahunan selama 6 periode
yaitu dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2008.
13
Download