ISBN : 978-602-19421-0-9 Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013 PENGEMBANGAN INDUSTRI KIMIA BERBASIS SUMBERDAYA ALAM HAYATI SEBAGAI ALTERNATIF PROSPEKTIF MENUJU PEMBANGUNAN NASIONAL BERKELANJUTAN BACK TO NATURAL BERSAMA KIMIA BAHAN ALAM Kimia bahan alam dalam pengertian luas adalah semua konstituen kimiawi yang diperoleh dari alam, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan termasuk pula hasil-hasil pertambangan. Namun dalam tulisan ini, yang dimaksudkan sebagai kimia bahan alam adalah konstituen “organik bahan alam” yang berasal dari sumberdaya hayati, lebih khusus metabolit sekunder yang akhir-akhir ini semakin banyak mendapat perhatian para peneliti kimia dan semakin diandalkan sebagai penopang perkembangan industri maju diberbagai negara. Selogan Back to natural semakin meluas dan menjadi alternatif dalam penyelesaian berbagai masalah besar yang dihadapi masyarakat global saat ini. Terutama dalam pemenuhan bahan sandang, pangan serta bahan obat-obatan yang semakin meningkat tajam. Meski muncul sebagai alternatif baru, kiranya selogan tersebut dimaknai sebagai kebersesamaan dengan alam, tidak menjadikan alam semata-mata sebagai objek yang terus dieksploitasi tanpa terkendali. “Beri yang terbaik untuk alam, karenanya kita akan mendapatkan terbaik pula darinya.” Selama ini, sumber devisa pembangunan nasional bertumpu pada bahan alam berupa hasil-hasil tambang. Eksploitasi komponen kimia alam tak-terbaharukan yang terjadi selama ini semakin memperihatinkan, sumberdaya alam berupa material tambang batu bara, emas, nikel, gas dan minyak bumi semakin menipis, situasi ini kian menyeret kita pada kebangkrutan. Karenanya diperlukan reorientasi pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam yang lebih bijak dan berkelanjutan. Sebagai negara yang memiliki sumberdaya alam hayati melimpah bangsa Indonesia seharusnya memprioritaskan pengembangan IPTEKS yang berorientasi pada sumber daya alam hayati. Disampaikan dalam Seminar Nasional Kimia, Himpunan Kimia Indonesia Cab. Kalimantan Timur, Samarinda 9 November 2013 Pengelolaan sumberdaya hayati yang terbaharukan Dilihat dari sumberdaya bahan alam hayati, Indonesia termasuk negara terkaya di dunia baik berupa kekayaan darat hayati maupun maupun kekayaan laut, karenanya tergolong sebagai negara “megabiodeversity”. Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi lokomotif pengembangan IPTEKS yang berbasis keanekaragaman hayati termasuk keaneka ragaman biomolekul kimia bermanfaat yang berseumber dari bahan alam. Kekayaan hayati tumbuhan darat, diketahui terdapat 40 ribuan spesies tumbuhan, sekitar 30 ribuan spesies berada di Indonesia. Sebanyak sekitar 9.600 di antaranya terbukti memiliki khasiat sebagai bahan obat. Bahkan sekitar 400 spesies telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional sejak duhulu Wilayah pesisir dan lautan Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati “biodiversity” berupa keanekaragaman genetik (varietas/ras), spesies (jenis) dan ekosistem (habitat). Telah dilaporkan, bahwa dari segi spesies keanekaragaman hayati laut Indonesia sangat berlimpah terdiri dari; lamun 12 spesies, mamalia 9 ISBN : 978-602-19421-0-9 Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013 30 spesies, mangrove 38 spesies, karang lunak 210 spesies, karang batu 350 spesies, gorgponia 350 spesies, echionodermata 745 spesies, alga 782 spesies, spons lebih besar dari 850 spesies, krustasea 1.502 spesies, ikan lebih dari 2000 spesies dan moluska 2.500 spesies (Soegiarto dan Polunin, 1981) Kecenderungan Pemanfaatan Bahan Alam Hayati Saat ini, terlihat adanya fenomena yang menunjukkan betapa materi bahan alam hayati, utamanya kandungan senyawa organik alam semakin diandalkan untuk mengatasi berbagai kebutuhan masyarakat. Di bidang kesehatan, kecenderungan tersebut terlihat sangat pesat, upaya pencarian obat baru “ ” semakin berpaling ke alam dan mulai meninggalkan obat sintesis yang tidak aman. Dibanyak negara termasuk negara maju masyarakatnya kembali mengandalkan bahan alam hayati untuk mengatasi berbagai macam penyakit. Beberapa penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, strok, kanker, hepatitis, HIV, dan sebagainya belum ditemukan pengobatan yang ampuh secara medis. Namun pada kenyataanya banyak bukti empiris yang menunjukkan bahwa penyakit-penyakit tersebut dapat disembuhkan dengan terapi alternatif dengan menggunakan senyawa bahan alam, yang dikenal dengan pengobatan herbal. Meskipun belum melalui kajian ilmiah yang mendalam namun melalui pengalaman empirik dengan berbagai kesaksian menunjukkan keampuhan senyawa bahan alam sebagai alternatif dalam penyembuhan berbagai penyakit. Kenyataan ini semakin memperbesar popularitas pengobatan komplementer dan alternatif. Data WHO menyatakan saebanyak empat miliar orang penduduk dunia telah menggunakan herbal. Di Amerika bisnis herbal tumbuh 35 % pertahun (1988-1997), di Eropa pasar herbal saat ini bernilai 7,4 miliar dolar dan herbal telah diklasifikasikan sebagai obat. Majalah Cancer edisi Februari 2000 melaporkan bahwa 37 % dari 46 pasien kanker prostat memakai herbal. Sedangkan Jurnal Clinical Ocology Juli 2000, menuliskan bahwa 69% dari 453 pasien kanker memakai paling sedikit 1 jenis CAM (Complementary and Alternative Medicine). Akibatnya bisnis obat alternatif termasuk bisnis yang menggiurkan. Majalah Big Businees terbitan AS, menaksir kalau omset bisnis CAM mencapai $ 18,7 milliar/tahun. Data WHO tahun 2005 menunjukkan, sebanyak 75-80 % penduduk dunia pernah mengggunaka herbal. Hingga saat ini pasar obat bahan alam hayati Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2003 menunjukkan nilai sekitar Rp 2,5 triliun, meningkat sebesar Rp 4 trilliun pada tahun 2005 dan seterusnya meningkat menjadi Rp 8 trilliun pada tahun 2010. Bukan hanya di bidang kesehatan, senyawa bahan alam dibidang pertanian juga dirasakan manfaatnya dan semakin dibutuhkan, untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian yang sehat, tidak terkontaminasi oleh zat-zat kimia sintesis yang beracun. Mengapa produk/komoditi pertanian kita susah bersaing dipasaran eksport, salahsatunya karena diduga banyak mengandung zat-zat beracun. Pengelolaan hasil-hasil pertanian kita sudah sangat tergantung pada penggunaan zat-zat kimia hasil sintesis yang tidak akrab dengan alam, termasuk terhadap kesehatan manusia. Mulai dari pengelolaan produksi sampai kepada penanganan pasca panen dan pengawetan semua menggunakan zat kimia buatan. Sebenarnya alam menyediakan jalan keluar, alam sendiri sesungguhnya memendam solusi yang baik, melalui pemanfaatan molekul-molekul bahan alam secara fungsional sangat memungkinkan untuk mencapai produktivitas yang tinggi dan sehat. Misalkan saja untuk mengatasi hama dan penyakit dapat memanfaatkan zat yang bersifat biopestisida yang dimiliki oleh tanaman tertentu. Untuk meningkatkan produktivitas dapat memanfaatkan fitohormon dan pupuk organik lainnya yang sesungguhnya tersedia di alam. Berbagai industri moderen ternyata bahan bakunya adalah senyawa bahan alam, misalnya saja minyak atsiri yang merupakan kelompok senyawa terpenoid merupakan bahan dasar pada industri parfum. Senyawa-senyawa lipid dan vitamin banyak digunakan sebagai bahan baku pada indsutri kosmetik. Hal yang tidak kalah pentingnya, bahwa ditengah issu pencarian dan pemanfaatan sumber daya energi 10 ISBN : 978-602-19421-0-9 Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013 alternatif non BBM, selain energi surya, energi gelombang, energi angin. Alternatif terbaru dan menjajikan adalah energi terbaharui yang dikenal sebagai biodisel yang dapat diperoleh dari berbagai tumbuhan. Sesungguhnya, akhir-akhir ini telah nampak fenomena yang memprihatinkan bahwa sumberdaya alam kita semakin banyak dimanfaatkan bahkan dikuasai oleh pihak asing, termasuk potensi biomolekul yang terpendam di tanah dan air nusantara. Tahukah anda bahwa diperairan kita yang paling dalam dan dipuncak-puncak gunung dan dalam hutan-hutan kita yang masih perawan berkeliaran tangan-tangan, peneliti-peneliti asing yang sedang mengambil maanfaat sebesar-besarnya dari kekayaan kita. Makna Kimiawi Dalam Keanekaragaman Hayati Ada dua cara pemanfaatan bahan alam untuk keperluan pengobatan, yaitu cara klasik berlandaskan pada etnobotani dan cara moderen berbasis pada biomolekuler. Sejak dahulukala masyarakat lebih mengacu pada perinsipperinsip etnobotani untuk memanfaatkan bahan alam hayati sebagai obat. Saat ini pendekatan biomolekuler semakin dikembangkan, mengacu kepada aktivitas molekul suatu senyawa kimia bahan alam yang terkandung pada organisme. Keaneka ragaman hayati dapat dimaknai sebagai keanekaragaman molekular, karena keanekaragaman spesies dan genetic sejatinya adalah ekspresi pelbagai molekul yang terkandung di dalamnya. “ Sifat hayati mahluk hidup adalah ekspresi dari biomolekuler “ Dipandang dari sisi kimia, maka sifat fisiologi dan farmakologi suatu organisme ditentukan oleh molekul kimia yang dikandungnya. Untuk itulah diperlukan penelitian kimia yang lebih mendalam terhadap organisme yang selama ini dapat digunakan sebagai obat. Kajian pemanfaatan sumberdaya hayati dengan pendekatan biomolekuler adalah suatu alternative yang prosfektif menyongsong paradigma back to natural bersama kimia organik bahan alam. Sebagai contoh, di bawah ini ditunjukkan beberapa tumbuhan obat yang pernah popular di Indonesia dan telah diketahui kandungan kimianya: Kompri Symphytum officinale, popular 1975. Khasiat; Asma, rematik, luka paru-paru, kencing manis, tekanan darah tinggi, radang usus, kanker payudara, pendarahan dan batuk berdahak. Kandungan kimia; Simptin, tannin, minyak atsiri, allantoin, ecimidin anadolin dan vitamian B1, B2, C, E. Benalu teh Scurrula atopurpurrea, popular 1980. Khasiat; menyembuhkan sakit ginjal, sakit pinggang, rematik, kencing manis dan kanker. Kandungan kimia; Flavonoid, alkaloid, saponin, glikosida, triterpen dan Tannin. 11 ISBN : 978-602-19421-0-9 Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013 Mengkudu Morinda citrifolia Linn, popular 1998. Khasiat; Memperkuat dan mempebaiki jaringan tubuh yang rusak, bersifat hipotensif dan hipertensif, menurunkan kadar gula darah. Kandungan kimia; Scopoletin, moridin, asam malat, asam sitrat. Keladi tikus Typhonium flagelliforme/Rodent Tuber, popular 1999. Khasiat; Menyembuhkan berbagai jenis kanker, hepatitis, sinusitis, asam urat dan pengapuran. Kandungan kimia; Asam heksadekanoat, asam oktadekanoat, asam finiltridekanoat, arginin dan triptopan. Mahkota dewa Phaleria macrocarpa, popular 2001. Khasiat; Anti histamine, antialergi, bersifat sitotoksik terhadap sel kanker rahim, hepatoprotektif, menurunkan kadar gula darah, antioksidan, menurunkan kadar asam urat. Kandungan kimia; Alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol, tannin, terpen Dan sterol. Buah Merah Pandanus conoideus. Lam, popular 2004. Khasiat; Menyembuhkan kanker, HIV/AIDS, strok, asam urat, kolesterol, hipertensi, osteoporosis, Parkinson, epilepsy, TBC. Kandungan kimia; Betakaroten, tokoferol, asam linoleat, asam linolenat, dekanoat dan kalsium. Buah kelapa, Virgin Coconut Oil (VCO), popular 2005-sekarang. Khasiat; dapat menyembuhkan jantung kroner, kanker, diabetes, HIV/AIDS, hepatitis, prostate, asam urat, obesitas, osteoporosis, influenza. Kandungan kimia; Medium chain fatty acids (MCFA) terutama asam laurat 50%, dan asam kapriat. Penelitian Dr. Conrado Dayrit MD, farmakolog dari Universitas Filipina dan direktur Potenciano Medical Center, sejak 1980 melakukan penelitian tentang potensi VCO untuk penyembuhan HIV/AIDS. Ujicoba yang dilakukan terhadap 14 pasien berusia 22-48 tahun, menemukan bahwa virus HIV mati pada perlakuan dengan minyak kelapa murni. Contoh di atas hanyalah sebahagian kecil dan sangat sedikit dari sekian banyaknya tumbuhan obat yang tersebar di persada nusantara tercinta. 12 ISBN : 978-602-19421-0-9 Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013 Manggis , Garcinia mangostana Kasiat : Ant-kanker , anti-oksidan, obat jantung, stroke, diabetes, darah tinggi, ginjal, dan beberapa penyakit berat lainnya Kandungan Kimia : Xanton, Betakaroten, Flavonoid TANAMAN NILAI EKONOMIS TINGGI Koka, Erythroxy coca Kasiat : Anestetik CH3 COOCH3 N O C Kandungan Kimia : Kokain Opium , Papaver somniferum L. O HO Kasiat : Anestetik O Kandungan Kimia : Morfin, Alkaloid N-CH3 HO Ganja Cannabis sativa syn. Kasiat : Anestetik C OH Kandungan Kimia , tetrahidrokanabinol (THC) O Nilam, Pogostemon cablin Benth. Kasiat : Parfum, dupa Kandungan Kimia , Nilam, minyak atsiri, terpen OH H 3C H CH3 CH3 H 3C 13 ISBN : 978-602-19421-0-9 Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013 Jamur, white truffles Harga : Rp 17,5 juta/ 0,5 kg Keragaman dan Aktivitas Biomolekul Apa sebenarnya makna dari keaneka ragaman hayati itu, sesungguhnya adalah keanekaragaman molekuler bahan alam. Molekul-molekul inilah yang menjadi pusat-pusat pengendalian interaksi kimiawi dari seluruh organisme di alam. Berdasarkan hipotesis ini saya dapa mengatakan bahwa, perilaku mahluk hidup sesungguhnya adalah ekspresi dari sifat dan karakteristik molekul. Sedikit contoh biomolekul organik bahan alam yang telah diselidiki aktivitas biologinya dan dapat dikembangkan sebagai bahan obat. C AcO H O O O HO H H OAc $% # & OH OCH3 HO OCH3 H3CO OCH3 O OH O OH OH O ! " # $ $ O HO O HO O HO CO2CH3 Cl O O H OH ! " 14 ISBN : 978-602-19421-0-9 Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013 o CO2CH3 N H3C O o O " & % ( ) " ! ! ( ) ( '" ( O O OH O N HO OH O H3CO O OH O N ! ! % " " # ' ( $ KESIMPULAN Sebagai negara megabiodeversity Indonesia mempunyai peluang yang sangat besar untuk menjadi lokomotip pengembangan IPTEKS berbasis keragaman hayati dan biomolekuler. Reorientasi pengembangan dan prioritas industri kimia berbasis sumberdaya alam hayati terbaharukan adalah suatu alternatif yang sangat prospektif untuk menjalankan roda pembengunan nasional yang berkelanjutan. 15