1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Indonesia yang terletak di kawasan khatulistiwa merupakan negara agraris yang kaya akan hasil-hasil pertanian. Salah satu hasil pertanian yang melimpah adalah sayur dan buah-buahan. Permintaan sayur dan buah-buahan di Indonesia terus mengalami peningkatan seiring laju pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi sayur dan buah-buahan bagi kesehatan. Sebagai contoh, permintaan konsumsi buah di tahun 2010 mencapai angka 14 juta ton, sedangkan di tahun 2015 permintaan buah di proyeksikan mencapai angka 20 juta ton. Ini merupakan sebuah kemajuan yang menggembirakan. Sayangnya sifat sayuran dan buah-buahan yang terkenal tidak tahan lama dan gampang busuk seringkali menjadi kendala bagi masyarakat dalam proses penyimpanannya. Salah satu cara penyimpanan yang sudah umum dilakukan masyarakat adalah dengan menggunakan lemari es (refrigerator). Hanya saja harga lemari es relatif mahal, sehingga tidak semua orang mampu membelinya. Dan daya listrik yang digunakan juga relatif besar, sehingga menambah biaya pengeluaran tagihan listrik tiap bulannya. Untuk itu diperlukan solusi alternatif yang mampu menutupi dua kekurangan tersebut. Salah satunya adalah dengan model Clay Refrigerator. Clay Refrigerator adalah suatu model penyimpanan makanan khususnya untuk buah dan sayuran yang menggunakan teknologi sederhana berbahan dasar tanah liat (gerabah). Kelebihan dari Clay Refrigerator adalah harganya yang terjangkau, sehingga masyarakat lapisan bawah mampu membelinya. Proses pembuatannya pun mudah, dan juga hemat energi, karena tidak menggunakan tenaga listrik. Selain itu, model penyimpanan menggunakan Clay Refrigerator juga ramah lingkungan. 2 I.2 Perumusan dan Batasan Masalah I.2.1 Perumusan Masalah Teknologi tanah liat sebenarnya sudah sangat kental dengan masyarakat Indonesia. Karena sebelum adanya berbagai macam peralatan canggih seperti sekarang, alat-alat yang dipakai masyarakat kita mayoritas berupa gerabah dari tanah liat. Sebut saja kendi, gentong, juga wajan yang berbahan dari tanah liat. Hanya saja teknologi tanah liat ini selama ini belum dimanfaatkan untuk model penyimpanan layaknya Clay Refrigerator, yang fungsinya untuk menyimpan sayur dan buah-buahan agar lebih tahan lama. I.2.2 Batasan Masalah Dalam penelitian ini yang menjadi lingkup kajian atau batasan masalahnya adalah : 1. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran performansi Clay Refrigerator, berkaitan dengan kapasitas refrigerator dan dayanya. 2. Parameter yang digunakan adalah daya tahan sayuran dan buah-buahan ketika disimpan dalam Clay Refrigerator dibandingkan dengan dibiarkan di udara terbuka. 3. Penelitian ini juga mengukur perbedaan suhu didalam dan diluar sistem Clay Refrigerator. 4. Model yang digunakan adalah berupa dua buah pot yang berbeda ukuran, dengan pot yang lebih kecil dimasukkan ke dalam pot yang lebih besar dan celah diantara kedua pot tersebut diisi dengan material pasir sungai. 5. Pengambilan data dilakukan di Laboratorium Energi Terbarukan Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada dengan asumsi kecepatan angin nol dan tidak ada panas yang terbuang melalui proses radiasi. 3 I.3 Tujuan 1. Memperoleh gambaran kinerja sistem Clay Refrigerator yang dimodelkan. 2. Memperoleh gambaran perbedaan suhu dan kelembaban udara antara di dalam dan di luar sistem Clay Refrigerator . I.4 Manfaat Dari hasil penelitian ini diharapkan akan mendapatkan solusi alternatif dalam penyimpanan buah dan sayuran dengan harga yang terjangkau semua kalangan masyarakat. Selain itu, karena ini merupakan teknologi sederhana yang tidak menggunakan listrik, maka dengan menggunakan teknologi ini otomatis dapat menghemat energi sekaligus mendukung kampanye penggunaan teknologi yang ramah lingkungan.