Strategi Komunikasi Pedagang Kaki Lima Perantau

advertisement
KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
Kerangka Konseptual
Pedagang Kaki Lima dari etnik Minangkabau merupakan kelompok
terbesar dalam kelompok pedagang kaki lima yang ada diseluruh wilayah
Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa orang Minangkabau termasuk ke
dalam kelompok yang paling banyak bergerak dalam arti berpindahpindah tempat untuk merantau. kondisi tersebut didukung oleh budaya
masyarakat Minangkabau yang gemar merantau dan melakukan kegiatan
perdagangan. Untuk menemukan Pedagang Kaki Lima dari etnik
Minangkabau bukanlah sesuatu hal yang sulit, baik dikota-kota besar
maupun
dipelosok
daerah
diseantero
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia, bahkan sampai ke manca negara etnik Minangkabau dapat
menyebar luas disana ( Naim, 1979).
Begitu juga di pasar tradisional Jatibarang yang terletak di dalam
wilayah kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, provinsi Jawa
Barat, banyak dijumpai Pedagang Kaki Lima perantau Minangkabau. Dari
pengamatan yang penulis lakukan, ternyata pedagang kaki lima perantau
Minang semakin bertambah jumlahnya, dimana sekitar tahun 1980-an
pada awal pasar Jatibarang terbentuk hanya terdapat empat (4) orang
pedagang kaki lima yang berasal dari Minangkabau, namun pada saat ini
orang Minang di Jatibarang sudah mencapai sekitar 140 KK, umumnya
berprofesi sebagai pedagang kaki lima.
Kalau ditanya mengapa mereka menjadi pedagang kaki lima tentu
jawabannya beragam, namun yang pasti mereka tentu memiliki harapan
terhadap apa yang mereka usahakan. Pedagang dalam hal ini yang
berfungsi sebagai penjual ketika mereka memulai usaha berdagang hal
utama yang mereka harapkan adalah keuntungan, setelah itu baru
loyalitas eksistensi. Untuk mencapai ketiga hal tersebut mereka perlu
berbagai strategi dalam berdagang khususnya dalam mempromosikan
barang dagangan mereka, yang lebih dikenal dengan strategi komunikasi
penjualan. Strategi komunikasi tersebut dapat berbentuk verbal maupun
non verbal. Kaitannya dengan strategi komunikasi pedagang kaki lima
bentuk
verbal
dapat
berupa
berteriak,
menyapa
pembeli
dan
mempersilahkan, sedangkan dalam bentuk non verbal berupa tersenyum,
posisi tubuh, bentuk pajangan dan bandrol harga. Dari bentuk-bentuk
verbal dan non verbal tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektifitas
komunikasi.
Strategi komunikasi yang dilakukan oleh pedagang kaki lima,
ditujukan untuk pembeli supaya pembeli tertarik
datang dan membeli,
namun semua yang dilakukan oleh pedagang kaki lima tak luput dari
tanggapan/persepsi dari pembeli. Persepsi ini dapat berupa persepsi
terhadap penampilan, harga, pelayanan, fasilitas dan proses transaksi.
Selain pembeli memiliki persepsi terhadap pedagang kaki lima, mereka
juga mempunyai harapan tertentu yang mau tidak mau harus mendapat
perhatihan khusus, harapan tersebut antara lain: harapan terhadap
strategi komunikasi verbal dan nonverbal, individu, mutu, harga,
pelayanan, fasilitas dan proses transaksi. Dari keseluruhan proses yang
dilakukan oleh pedagang kaki lima diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan pembeli dan loyalitas dalam arti lain pembeli menjadi puas.
Untuk lebih jelasnya terlihat pada Gambar 1.
Harapan:
-keuntungan
-loyalitas
-eksistensi
Penjual
Persepsi:
-penampilan
-harga
-Pelayanan
-Fasilitas
-Transaksi
Verbal:
-Berteriak
-Menyapa
-mempersilahkan
Strategi
Komunikasi
(promosi)
Efektifitas
komunikasi
penjualan
Nonverbal:
-Tersenyum
-posisi tubuh
-Bentuk pajangan
-Harga bandrol
Pembeli
Kepuasan
- sesuai yang
diinginkan
-loyalitas
Harapan:
- Strategi kom.verbal
-strategi kom. nonverbal
-Individu
-harga
-Pelayanan
-Fasilitas
-Transaksi
Margin Penjualan/laba
Gambar. 1. Kerangka Konseptual penelitian
Kerangka Pemikiran Operasional
Lingkup penelitian dibatasi pada hubungan strategi komunikasi
verbal dan non verbal dengan persepsi pembeli terhadap efektifitas
komunikasi penjualan. Variabel bebas adalah strategi komunikasi verbal
dan non verbal, serta variabel terikat adalah persepsi pembeli terhadap
efektifitas komunikasi penjualan.
Strategi komunikasi penjualan PKL merupakan teknik atau caracara yang dilakukan oleh pedagang dalam rangka mengkomunikasikan
barang dagangannya dalam rangka untuk mencapai keuntungan. Strategi
komunikasi penjualan terdiri dari aspek verbal yang terdiri dari tiga
indikator yaitu berteriak, menyapa dan mempersilahkan. Sedangkan
aspek non verbal terdiri dari empat indikator yaitu tersenyum, posisi tubuh,
pajangan dan bandrol harga.
PKL yang berjualan di Pasar Jatibarang umumnya terdiri etnik
Minang dan penduduk asli. Masing-masing PKL memiliki strategi
komunikasi yang ditujukan untuk pembeli. Strategi komunikasi penjualan
yang dilakukan oleh PKL diduga akan menimbulkan persepsi dari pembeli
mengenai apakah strategi tersebut efektif. Efektifitas tersebut diukur
berdasarkan pemahaman,
daya tarik dan dorongan membeli. Agar
penelitian lebih bermakna dan memiliki nilai maka strategi komunikasi
penjualan yang dilakukan oleh PKL Minang akan dibandingkan dengan
penduduk asli. Dari hasil hubungan antara strategi komunikasi verbal dan
non verbal dengan persepsi pembeli terhadap efektifitas komunikasi
penjualan maka akan dapat
dirumuskan strategi apa yang cocok
atau efektif bagi PKL. Hubungan antar variabel dapat dilihat pada gambar.
2.
Minang
Deskriptif
PKL
Analisis
deskriptif
PKL
T-Test
Penduduk
asli
verbal
Strategi
komunikasi
Persepsi
pembeli
Non
Verbal
Rank Spearman
Gambar. 2. Kerangka Pemikiran Operasional
Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran penelitian di atas, maka dapat
dikemukan beberapa hipotesis sebagai berikut:
Strategi
Komunikasi
efektif
1. Terdapat perbedaan yang nyata antara strategi komunikasi verbal
PKL Minang dengan penduduk asli.
2. Terdapat perbedaan yang nyata antara strategi komunikasi non
verbal PKL Minang dengan penduduk asli.
3. Terdapat hubungan yang nyata antara strategi komunikasi verbal
PKL
Minang
dengan
persepsi
pembeli
tentang
efektifitas
komunikasi (pemahaman, daya tarik dan dorongan membeli).
4. Terdapat hubungan yang nyata antara strategi komunikasi
non
verbal PKL Minang dengan persepsi pembeli tentang efektifitas
komunikasi (pemahaman, daya tarik dan dorongan membeli).
5. Terdapat hubungan yang nyata antara strategi komunikasi verbal
PKL penduduk asli dengan persepsi pembeli tentang efektifitas
komunikasi (pemahaman, daya tarik dan dorongan membeli).
6. Terdapat hubungan yang nyata antara strategi komunikasi
non
verbal PKL penduduk asli dengan persepsi pembeli tentang
efektifitas komunikasi (pemahaman, daya tarik dan dorongan
membeli).
Download