“Non Invasive Pacemaker (Pacing)” Annasrullah, Dr. I Dewa Gede Hari W.,ST., MT, Dr. Endro Yulianto, ST, MT. Jurusan Teknik Elektromedik POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA ABSTRAK Pacu jantung (pacemaker) adalah sebuah alat pacu yang dipasang pada jantung untuk menjaga irama detak jantung yang mengalami bradikardia. Pemasangan pacu jantung hanya dilakukan oleh dokter ahli yang memerlukan waktu satu sampai dua jam serta memerlukan ketelitian dalam pemasangannya. Pemasangan alat pacu jantung seperti ini tidak bisa dilakukan pada pasien dalam keadaan emergency, mengingat pasien emergency benar-benar membutuhkan penanganan cepat berkaitan dengan kelainan ritme jantung sehingga memerlukan pemasangan pacu jantung cepat secara non invasive. Pacing dilakukan dengan menempatkan pads pada apex dan sternum. Pulsa pacing dihasilkan oleh generator pacing dengan pengaturan pemberian arus (mA) dan BPM dikontrol mikrokontroller menggunakan IC ATmega16. Berdasarkan hasil pengujian dan pengukuran terhadap phantom defibrillator analyzer, BPM pacing yang dihasilkan sesuai pengaturan sementara arus pacing (mA) menghasilkan output dengan nilai error tidak melebihi ±5%. Setelah melakukan proses perencanaan, percobaan, pembuatan modul, dan pengujian serta pendataan dapat disimpulkan bahwa alat “Non Invasive Pacemaker (Pacing)” dapat digunakan dan sesuai perencanaan. Kata Kunci : Pacemaker, Bradikardia, Mikrokontroller jantung penderita bradikardia berdetak di bawah PENDAHULUAN Non-invasive pacemaker adalah alat yang digunakan perawatan bradikardia Jantung merupakan suatu organ berotot simtomatik. Arus listrik akan dilewatkan dari dengan ruang-ruang di dalamnya yang terletak generator pulsa eksternal melalui kabel yang di dalam dada. bagian kanan dan kiri jantung dilakukan dan diterapkan secara eksternal. masing-masing memiliki ruang di sebelah atas Elektroda melalui (serambi atau atrium) yang berfungsi untuk dinding dada dan jantung. Istilah lain untuk menampung darah dan ruang di sebalah bawah noninvasive pacemaker yaitu transcutaneous, (bilik atau ventrikel) yang berfungsi untuk transchest atau transthoracic pacing (Linda Del memompa darah agar darah hanya mengalir ke Monte, RN, BSN. 2009). satu arah, maka ventrikel memiliki katub pada direkatkan darurat 60 kali per menit (Alodokter.com. 2016). pada pasien Bradikardia merupakan kondisi di mana jantung penderita berdetak lebih lambat dari kondisi normal. Umumnya, jalan masuk dan jalan keluar (medicastore.com. 2010). detak jantung Sesuai perkembangan teknologi saat ini alat normal pada orang dewasa saat beristirahat pacu jantung dapat dipasang melalui operasi adalah 60 sampai 100 kali per menit. Sedangkan kecil. Pemasangan pacu jantung seperti ini 1 hanya dilakukan oleh dokter ahli yang memerlukan waktu satu sampai dua jam serta memerlukan ketelitian dalam pemasangannya (kardioipdrscm.com.2016). Pemasangan Elektromedik Surabaya sebagai bahan penelitian atau tugas akhir. Berdasarkan hasil identifikasi masalah di alat atas terkait dengan pemasangan pacu jantung tidak bisa secara non-invasive, penulis ingin membuat alat keadaan yang berhubungan dengan masalah tersebut, emergency, mengingat pasien emergency benar- dengan membuat alat Non-Invasive Pacemaker. pacu jantung secara invasive dilakukan pada pasien dalam benar membutuhkan penanganan cepat berkaitan dengan kelainan ritme jantung. Pasien yang BATASAN MASALAH mengalami gangguan ritme jantung khususnya 1. Pengaturan mA meliputi 40, 60, 80, 100, bradikardia harus segera ditangani karena bradikardia bisa menjadi penyakit serius, bahkan bisa menyebabkan kematian, jika jantung sampai tidak bisa memompa oksigen yang cukup ke tubuh. 120 dan 140 mA 2. Pengaturan BPM meliputi 60, 80, dan 100 BPM. 3. Pemberian pacing mode fixed (Asyncronous). Berdasarkan pengamatan sesaat peneliti 4. Menggunakan IC ATmega mikrokontroller pada saat melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di RSUP.Sanglah Denpasar-Bali 28 Juni – 26 Agustus 2016. Penulis menemukann alat defibrillator/monitor MEDIANA D-500 RUMUSAN MASALAH Dapatkah dibuat alat Pacu Jantung NonInvasive Pacemaker ? yang memiliki 4 mode pengoperasian yang terdiri dari defibrillator, Mode Monitoring, AED (Automatic Defibrilator), dan Pacing. Manual External Adapun parameter TUJUAN PENELITIAN 1) TujuanUmum Dibuatnya alat non-invasive pacemaker. yang dimonitoring yaitu EKG, SPO2, EtCO2, NIBP, IBP dan SUHU. Mode Pacing pada alat ini umumnya digunakan untuk terapi pasien yang mengalami kelainan irama jantung bradikardia. Defibrilator/monitoring ini dapat memberikan pulsa pacing sesuai mode permintaan synchronous dan asynchronous. Pengaturan mA pada pacing berkisar antara 0140 mA. Sementara pengaturan heart rate berkisar antara 30-180 (Mediana, 2013). Setelah 2) Tujuan Khusus 1. Membuat rangkaian untuk menghasilkan pembangit gelombang pacemaker dengan mA dan BPM sesuai settingan 2. Membuat rangkaian minimum sistem Atmega 3. Membuat software pemrograman mikrokonroller. 4. Melakukan uji fungsi alat penulis melakukan penelusuran, alat tersebut belum pernah dibuat di Jurusan Teknik 2 MANFAAT PENELITIAN pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung. 1) Belahan ini terdiri dari dua rongga yang Manfaat Teoritis Menambah pengetahuan dan mengenal dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat prinsip kerja tentang peralatan medik, disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat khususnya rongga, yaitu serambi kanan dan serambi kiri, non-invasive pacemaker dilengkapi monitoring EKG. 2) serta bilik kanan dan bilik kiri 2) Sinyal Jantung Manfaat Praktis Aktivitas listrik jantung dapat direkam Dengan dibuatnya alat non-invasive pacemaker dapat membantu pasien dalam melakukan mengalami terapi pada gangguan jantung yang irama yaitu bradikardia. Selain itu pemasangan alat yang secara non-invasive menjadi solusi pasien dalam keadaan emergency selama masih menunggu operasi untuk dilakukan pemasangan alat pacemaker permanen. TINJAUAN PUSTAKA 1) Jantung dengan alat elektrokardiograf rekamannya disebut dan hasil elektrokardiogram. Sedangkan elektrokardiografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang ECG. Elektrokardiogram pertama kali diperkenalkan oleh seorang ilmuwan Belanda yaitu Einthoven pada tahun 1903 dengan menggunakan Galvanometer. ECG sangat berguna dalam mendiagnosa kelainan jantung seperti aritmia, iskemia, infark jantung, fungsi konduksi jantung, gangguan elektrolit. Jantung ( dalam bahasa Yunani disebut cardia ) adalah sebuah rongga, organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Jantung adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem peredaran darah. Gambar Alat monitoring EKG Arus listrik jantung yang berasal dari SA node dan menyebar ke atrium, AV node dan selanjutnya ke ventrikel dapat direkam dengan Gambar Jantung Manusia Secara internal, jantung dipisahkan oleh menggunakan kertas khusus EKG yang berkotak. Setiap kotak kecil EKG berukuran sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, 1mm2, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua 25mm/detik, maka 1 kotak kecil kertas EKG dengan kecepatan mesin EKG 3 sama dengan 0.04 detik. 1 kotak besar terdiri karakter 2 x16, dengan 16 pin konektor, yang dari 5 kotak kecil, sehingga kecepatannya kotak didifinisikan pada tabel. besar sama dengan 0.2 detik. Rekaman tampak adanya impuls listrik defleksi pada yang kertas disebut gelombang. Gelombang impuls listrik terdiri dari Gambar LCD Karakter 2x16 5) ATMega 16 gelombang P, gelombang Q, R, S, yang Mikrokontroler ini menggunakan arsitektur membentuk kompleks QRS, gelombang T dan Harvard yang memisahkan memori program dari gelombang U. memori data, baik bus alamat maupun bus data, 3) sehingga pengaksesan program dan data dapat Pacemaker (Pacu Jantung) Pacu jantung merupakan generator yang merangsang dan mengontrol denyut jantung dengan menggunakan impuls listrik melalui pemasangan elektroda. Elektroda merupakan lead yang berfungsi menghantar impuls listrik dilakukan secara bersamaan (concurrent), adapun blog diagram arsitektur ATMega16. Secara garis besar mikrokontroler ATMega16 terdiri dari : 1) Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi yang berasal dari generator yang bersifat 16Mhz. sementara, dimana generator jantung tidak dapat 2) Memiliki kapasitas Flash memori memenuhi kebutuhannya.. 16Kbyte, EEPROM 512 Byte, dan SRAM 1Kbyte 3) Saluran I/O 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D. 4) CPU yang terdiri dari 32 buah register. 5) User interupsi internal dan eksternal Gambar Non Invasive Pacemaker 4) LCD Karakter 2x16 6) Port antarmuka SPI dan Port USART LCD Karakter adalah sebuah display dot matrix yang difungsikan untuk menampilkan sebagai komunikasi serial 7) Fitur Peripheral tulisan berupa angka atau huruf sesuai dengan yang diinginkan (sesuai dengan program yang digunakan untuk mengontrolnya). Modul LCD karakter dapat dengan mudah dihubungkan dengan mikrokontroler. LCD yang akan 6) PADS Pads adalah konduktor yang dilalui arus listrik dari satu media ke yang lain, biasanya dari sumber listrik ke perangkat atau bahan. digunakan ini mempunyai lebar tampilan 2 baris 16 kolom atau biasa disebut sebagai LCD 4 Diagram Alir Sistem Gambar 2.14 Bentuk Pads Pasien METODOLOGI PENELITIAN Diagram Mekanis Sistem PEMBUATAN, PENGUJIAN dan PEMBAHASAN Pembuatan 1) Rangkaian Dimmer R1 R2 D1 33k 220 DIODE R3 33k D2 R4 D3 U1 1 J1 6 5 2 PWM 330ohm 2 4 DIODE D4 4N35 10V C1 C2 2.2uF/63V 220n/275V DIODE D6 D5 Q1 1n5408 0 DIODE R5 22k AC1 AC2 Rangkaian dimmer berfungsi untuk mengatur arus pacing (mA).Pengaturan arus pacing oleh dimmer ditentukan oleh input PWM dari mikrokontroller. Tegangan AC akan diatur arus serta tegangannya sehingga 1 2 AC 220V MOSFET N GDS 1 Diagram Blok Sistem akan mempengaruhi arus pacing. Input PWM akan mentriger kaki gate mosfet IRF 840 melalui driver komponen optocoupler yang memisahkan 5 sirkuit mikrokontroller dengan tegangan tinggi off. Sehingga dan mengalirkan tegangan tinggi dari yang menghasilkan tegangan AC. sudah diregulator oleh zener 12V dari kaki 4) Mikrokontroller ATMega 16 D14 J1 1 VI DIODE sekunder +5v VO 3 C2 10uF U2 LCD Alphanumeric PS 2 +5v lilitan U3 LM7805 2 1 GND kolektor menuju emitor. pada 2) Rangkaian Driver Pacing DIODE +5v SW1 470ohm 5 W J8 6 SW4 7 D11 1 1 2 R8 68K SW5 1 D12 D13 C4 10uF/50 12V U2 1 06 4 PB0/T0/SCK PB1/T1 PB2/AIN0/INT2 PB3/AIN1/OC0 PB4/SS PB5/MOSI PB6/MISO PB7/SCK PC0/SCL PC1/SDA PC2/TCK PC3/TMS PC4/TDO PC5/TDI PC6/TOSC1 PC7/TOSC2 PD0/RXD PD1/TXD PD2/INT0 PD3/INT1 PD4/OC1B PD5/OC1A PD6/ICP1 PD7/OC2 J7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 14 15 16 17 18 19 20 21 +5v CON9 AVCC AREF AGND 30 32 31 LS2 J4 3 C5 2.2uF/250V 5 8 1 2 6 0 R13 22k 7 BPM PWM PA0/ADC0 PA1/ADC1 PA2/ADC2 PA3/ADC3 PA4/ADC4 PA5/ADC5 PA6/ADC6 PA7/ADC7 Downloader EKG R12 1500 4N35 +12 1 2 3 4 5 6 7 8 XTAL1 XTAL2 22 23 24 25 26 27 28 29 2 1 4 2 1 CON9 2 3 4 5 6 7 8 RST RESET CON8 J3 Q2 IRF 840 L1 5 CON4 J11 5 4 3 2 1 J6 1 LED R11 330 2 RELAY DPDT 0 BPM R9 1M 7 6 5 4 3 2 1 AC2 AC1 1n4007 DIODE 2 R16R17R18R19R20R21 R7 1k 2 C3 2200uF/220V +12 2 40 39 38 37 36 35 34 33 VCC 10 SW3 1 5 8 13 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 GND R6 4 D10 DIODE 1 2 3 4 POT 9 11 1 2 D8 3 J5 R4 U1 J9 LS1 1n4007 +5v Reset C3 10uF RST D9 DIODE +5v +5v 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 RST J2 TP Vdc D7 LCD ALPHANUMERIC D15 GND VCC VEE RS RW EN D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 LED+ LED- R1 1K +12 SOCKET PADS 1 2 Q3 IRF 840 R14 39 Q4 IRF 840 D14 RELAY DPDT DIODE 5) Pengukuran dan Pengujian 0 0 Hasil Pengukuran Rangkaian driver pacing digunakan untuk mengatur pemberian pulsa pacing dengan settingan 60,80 dan 100 BPM (Bit Per Menit). Pengaturan delay High-Low untuk menghasilkan PPM 60,80 dan 100 hasilkan oleh mikrokontoller. 3) Rangkaian Inverter Tabel 5.1 Hasil pengukuran Arus Pacing pada 60 BPM 1 4 1 2 J2 CON2 T1 J1 5 8 6 TRANSFORMER CT 1 2 CON2 R1 Q2 NPN RES Rangkaian inverter R2 Q1 NPN RES digunakan untuk menghasilkan tegangan tinggi untuk memenuhi kebutuhan arus pacing maksimal 140 mA. Inverter merubah tegangan DC menjadi AC dengan menginduksi lilitan primer dengan gelombang sine yang dihasilkan oleh kedua Tabel 5.2 Hasil pengukuran Arus Pacing pada transistor yang saling bergantian saturasi dan cut 80 BPM 6 PENUTUP Kesimpulan 1. Dapat dibuat alat non invasive pacemaker yang digunakan untuk pacu jantung bagi pasien yang mengalami penyakit bradycardia. 2. Dapat dibuat alat non invasive pacemaker yang menghasilkan pulsa pacing menggunakan rangkaian generator yang terdiri dari rangkaian dimmer dan driver pacing. 3. Dapat dibuat software untuk mengatur arus pacing (mA) dan rate PPM. 4. Dapat dibuat rangkaian minimum system microcontroller Atmega16. Tabel 5.3 Hasil pengukuran Arus Pacing pada 100 BPM 5. Ditemukannya selisih antara pengukuran arus pacing dengan arus setting menggunakan media panthom (Pacemaker Analyzer). Saran 1. Menambahkan pemilihan mode synchronous pacing. 2. Pengaturan mA berkisar dari 0-140 mA dengan resolusi 5 mA. 3. Pengaturan rate PPM berkisar dari 0-100 PPM dengan resolusi 2 PPM. 4. Alat dibuat secara potable menggunakan power supply dari tegangan 220 VAC dan baterai. DAFTAR PUSTAKA Alodokter, 2016. “Bradikardia”, (http://www.alodokter.com/bradikardia) diakses pada tanggal 30 September 2016: 14.15 7 Amri (2015).“TEMPORARY Muliadi PACEMAKER (TPM)”, Senin, 23 BIODATA PENULIS Nama : Annasrullah November NIM : P27838014014 2015.(http://amrimuliadi180.blogspot.co TTL : Bima, 13 Agustus 1997 .id/2015/11/temporary-pacemaker- Alamat : Desa Naru, Dusun Nari Pendidikan : SMAN 1 SAPE tpm.html) diakses pada tanggal 1 Oktober 2016-10-02 Ardi Winoto, 2008. Mikrokontroller AVR ATmega8/16/32/8535 dan Pemrogramannya dengan Bahasa C pada WinAVR, Bandung : Informatika Linda Del Monte, RN, BSN, 2009. Non Invasive Pacing, Physio-Control, Inc. All rights reserved. GDR 3304453_A Medicastore, 2010. “Anatomi Jantung dan Pembuluh Darah” (http://m.medicastore.com/index.php?m od=penyakit&id=5) diakses pada tanggal 28 September 2016: 16.09 Kardioipdrscm,2016.”Pemasangan Alat Pacu Jantung”. (http://kardioipdrscm.com/portfolio/pem asangan-alat-pacu-jantung/) Mediana.2013.”Service Manual Mediana D500”.Obelis S.A Sandro A. P. Haddad1, Richard Houben2 and Wouter A. Serdijn1, 2005. “Smart Pacemakers The evolution of pacemakers: an electronics perspective, from the hand crank to advanced wavelet analysis”, Netherlands: DISens symposium-book 8 9