Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 2/2016) 99 - 109 | 99 PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Oleh dan Abdul Putra Ginda Hasibuan2 Dosen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Rokania1 Dosen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Rokania 2 [email protected] dan [email protected] Safrudin1 Article History Received : Oktober 2016 Accepted : November 2016 Published : Desember 2016 Keywords Hasil belajar IPS, media gambar. Abstract This study aims to improve learning outcomes IPS by using media images to the fourth grade students of SD Negeri 008 Tanjung Alam District of Fullness of Rokan Hulu. The method used was classroom action research model Mc Kemmis hashtag. The results showed that there was an increase in the results of social studies class IV SDN 008 Desa Tanjung Alam Fullness Fullness Eastern District of learning outcomes pratindakan current class average is 65.76, for completeness there are 12 students or 48% and was not finished there are 13 students or 52 %. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan hasil belajar IPS dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas IV SD Negeri 008 Tanjung Alam Kecamatan Kepenuhan Kabupaten Rokan Hulu. Metode yang di gunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan model Kemmis Mc tagar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar IPS kelas IV SD Negeri 008 Tanjung Alam Desa Kepenuhan Barat Kecamatan Kepenuhan Hasil belajar saat pratindakan rata-rata kelas adalah 65,76, untuk ketuntasan ada 12 Siswa atau 48% dan belum tuntas ada 13 siswa atau 52%. 99 ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141 Peningkatan Hasil Belajar IPS MenggunakanJurnal Media Gambar Pendidikan Bagi Siswa Kelas VII Sekolah Dasar Rokania Vol. I (No. 2/2016) 99 - 109 | 100 A. Pendahuluan sangatlah dibutuhkan guna terciptanya Pendidikan merupakan pada lembaga dasarnya yang efisien dalam pengembangan kemampuan menyelenggarakan program pendidikan siswa yang memiliki karakteristik yang enam tahun bagi anak-anak usia 6-12 beragam guru sebagai fasilitator dalam tahun. Pendidikan sekolah dasar dimaksud pendidikan harus mampu menumbuhkan untuk memberikan bekal kemampuan minat belajar siswa. Dalam kegiatan dasar pembelajaran guru adalah orang yang akan kepada pendidikan proses pembelajaran kreatif, efektif dan anak didik berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap mengemabngakan yang bermanfaat bagi dirinya sesuai demokrasi bagi siswa untuk mengkaji apa dengan tingkatan perkembangan. yang menarik dan mengekspresikan ide- Jenjang pendidikan dasar ide kreatif. merupakan peranan yang sangat penting dalam mengembangkan Menurut (Nurul Zuriah & Hari fisik, Sunaryo,2008: 1-5) bahwa pembelajaran intelektual, religius, moral, sosial, emosi, demokrasi (democratic teaching) adalah pengetahuan suatu bentuk uapaya menjadikan sekolah pengalaman peserta pendidikan dasar, sebagai pusat diharapkan dapat menghasilkan manusia melalui proses Indonesia yang berkualitas. Di masa yang demokratis, secara singkat pembelajaran akan datang para siswa akan menghadapi demokratis adalah proses pembelajaran tantangan karena yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi kehidupan masyarakat global yang selalu yaitu penghargaan terhadap kemampuan mengalami perubahan. Oleh karena itu menjunjung mata pelajaran IPS dirancang untuk persamaan kesempatan dapat mengahrgai pengetahuan, gagasan orang lain, mau hidup bersama didik. dan aspek, pembelajaran Melalui yang cukup mengembangkan pemahaman dan berat kemampuan kehidupan demokrasi pembelajaran keadilan, yang menerapkan analisis dalam perbedaan, dan memperhatikan terhadap kondisi sosial masyarakat dalam keragaman peserta didik dalam prakteknya memasuki kehidupan masyarakat yang para pendidik hendaknya memposisikan dinamis (Suharjo, 2006:1) peserta didik sebagai insan yang harus Profesionallisme seorang guru dihargai kemampuannya dan diberi ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141 Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 2/2016) 99 - 109 | 101 kesempatan untuk mengembangkan potensinya. Selain bertanggung jawab dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dapat di itu harus tempuh media proses,metode dan media sebagai sarana pembelajaran yang tepat dan menarik penyampaian pembelajaran. Bagaimana sebagai pembelajaran menggunakan upaya guru metode juga dan meningkatkan kualitas dengan pembaharuan yang disampaikan guru pembelajaran pemilihan berbagai metode dapat dipahami oleh siswa secara benar dan media pembelajaran yang banyak dengan demikian proses pembelajaran jenisnya tentu harus dipertimbangkan ditentukan sampai sejauh mana guru dapat sebelum menggunakan digunakan misalnya dengan memperhatikan beberapa aspek seperti metode dan media pembelajaran dengan baik. materi yang akan disampaikan tujuan Berdasarkan hasil observasi di pembelajaran,waktu yang tersedia serta kelas dan wawancara dengan guru kelas hal-hal yang berkaitan dengan proses IV SD Negri 008 Tanjung Alam Desa pembelajaran (Zamroni, 2000:61). Kepenuhan Barat Kecamatan Kepenuhan Di SD Negeri 008 Tanjung Alam pada Tanggal 22 Juli - September 2016 kegiatan pembelajaran terutama pelajaran dalam pembelajaran IPS, masih dilakukan dengan metode yang bahwa proses pembelajaran masih bersipat belum bervariasi dan guru masih jarang teacher menggunakan digunakan media pembelajaran center IPS karena belum menunjukan metode bervariasi yang sehingga sehingga kegiatan pembelajaran kuarang siswa kurang mendapat kesempatan untuk efektif misalnya pada materi kenampakan aktif berpikir, mengeluarkan pendapat alam,kebudayaan berinteraksi dengan teman sekelasnya, dan daerah dan kondisi sosial negara tetangga memerlukan media pembelajaran. siswa merasa bosan. Guru kelas IV SD Negeri 008 Pendidikan di setiap jenjang perlu Tanjung Alam dalam proses pembelajaran ditingkatkan agar di peroleh kualitas sudah menggunakan buku paket sebagai sumber daya manusia Indonesia yang sumber belajar di kelas tetapi belum dapat menunjang pembangunan nasional semua siswa mendapatkan dikarenakan guru merupakan institusi pendidikan yang jumlah yang tidak mencukupi. Guru dalam ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141 Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 2/2016) 99 - 109 | 102 menyampaikan materi pelajaran IPS hanya kegiatan menjelaskan pokok-pokok materi setelah mengakibatkan hasil belajar IPS siswa itu siswa disuruh mengerjakan lembar kelas IV tahun pelajaran 2016-2017 yang kerja. diperoleh lebih rendah jika dibandingkan Sehingga pembelajaran kurang menarik dan untuk konsep-konsep yang bersipat abstrak masih belum divisualisasikan. pembelajaran diatas dengan mata pelajaran lain. Berdasarkan tersebut dapat dilihat bahwa hasil rata-rata nilai semester I Obsevrver mengamati sebahagian siswa Kelas IV untuk mata pelajaran IPS besar siswa kelas IV SD Negeri 008 masih rendah dibandingkan dengan mata Tanjung kurang pelajaran lain. karena KKM IPS yaitu 70, sementara dari 25 menurut siswa banyak materi pelajaran siswa 12 siswa 48% yang mencapai KKM yang membosankan dan penuh dengan dab 13 siswa 51% belam mencapai KKM. kapalan-hapalan khususnya sejarah. Guru Dari hasil pengamatan pada kelas IV SD dalam belum Negeri 008 Tanjung Alam Kepenuhan dapat terlihat guru belum menggunakan media Alam menyenagi Kepenuhan pembelajaran proses pembelajaran menggunakan media membantu dalam pemahaman IPS siswa yang menjelaskan mengenai materi pembelajaran apabila jika dilihat dari secara optimal sebagai penunjang proses menggunakan media pelajaran. Sementara alternatif yang bisa pembelajaran ditempuh oleh seorang guru dalam rangka konsep-konsep IPS. Padahal di sekolah meningkatkan hasil belajar adalah dengan terdapat fasilitas media pembelajaran menggunakan seperti gambar pahlawan, globe peta dan media Penggunaan media pembelajaran. secara tepat dan komputer. dalam Guru penyampaian dalam proses bervariasi mempunyai nilai praktis antara pembelajaran belum menggunakan media lain: mengatasi keterbatasan pengalaman khususnya belajar siswa mengkonkritkan pesan yang beberapa alasan. Alasan pertama guru abstrak, menanamkan konsep dasar yang belum benar, meningkatkan mutu pembelajaran,( pembelajaran karena mengajar dengan Oemar Hamlik, 1986:15). menggunakan media perlu persiapan yang Sebagai dampak dari proses lama media gambarkarena menggunakan dan media memakan ada dalam waktubanyak ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141 Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 2/2016) 99 - 109 | 103 sehinggatidak efisien.jadi guru jarang yaitu gambar daftar yang tidak tembus menggunakan pandang media dalam proses berupa gambar pembelajaran apalagi kalau media itu fotografi,ilustrasi semacam OHP, audio visual, VCD, slide, Media gambar yang dominan dipakai proyektor atau internet. Alasan kedua adalah media gambar foto yang berupa guru tidak sempat memikirkan membuat foto alat komunikasi dan foto alat media pembelajaran dan biaya yang transportasi. Media gambar ini mudah mahal. pengadaannya dan biasanya relatif murah. Demikianlah alasan yang guru mau berpikir dari aspek lain bahwa dipergunakan untuk memyisualisasikan dengan media kegiatan pembelajaran akan atau menyalurkan pesan dari sumber ke lebih efektif walaupun sedikit repot tetapi penerima akan mendapatkan hasil yang optimal. disampaikan menggunakan Pesan dituangkan yang ke media akan dalam komunikasi visual, di samping itu media dan gamabar berfungsi pula untuk menghiasi metode yang inovatif untuk meningkatkan fakta yang mungkin akan cepat dilupakan proses pembelajaran di kelas penggunaan atau diabaikan bila tidak digrafiskan. media pembelajaran bukan sekedar upaya Penggunaan media gambar dalam proses untuk membantu guru dalam mengajar kegiatan pembelajaran akan memberikan tetapi hasil belajar IPS yang optimal jika lebih dari media (siswa). adalah cetak. Jadi hendaknya gambar lukisan dikemukakan oleh guru. Padahal kalau Berdasarkan masalah di atas guru media dan foto,gambar itu sebagai usaha memudahkan siswa dalam mempelajari digunakan secara tepat. materi pelajaran. Oleh karena itu pendidik harus membangun kemampuan pada dirinya agar dapat merubah gaya-gaya B. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian mengajar bersipat tradisional menjadi tindakan kelas (classroom Action gaya mengajar moderen sehingga guru Research) kolaborasi menurut (Wina mengajar dengan luwes dan gembira Sanjaya, 2009: 13 ) PTK merupakan (Oemar Hamalik,1986 : 13-14). salah satu upaya yang dapat dilakukan Media gambar dimaksud dalam guru untuk meningkatkan kualitas peran penelitian adalah Flat opaque picture, dan tanggung jawab guru khususnya ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141 Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 2/2016) 99 - 109 | 104 dalam pengelolaan pembelajaran menurut berikut: Kemmis 1.Siklus I dan Taggart (Suwarsih madya,1994 : 2) penelitian tindakan kelas a.Tahap Perencanaan adalah suat bentuk peneliitian refleksif Pada tahap perencanaan dimulai diri kolektif yang dilakukan oleh peserta- dari mengajukan permohonan ijin kepada pesertanya dalam situasi sosial untuk kepala meningkatkan penalaran dan keadilan bekerjasama dengan guru kelas melakukan praktek pendidikan dan praktek sosial penemuan masalah dan kemudian mereka merancang tindakan yang dilakukan, serta pemahaman praktek-praktek tempat itu terhadap terhadap dilakukan situasi praktek-praktek tersebut. Kemudian penelitian ini peneliti menggunakan model Kemmis dan Mc Taggar (1988) yang dikenal dengan spiral (Surhasimi peneliti seperti: a. Menemukan masalah penelitian yang ada dilapangan Dalam model sekolah. dengan melakukan diskusi dengan guru siswa melalui observasi di dalam kelas. b. Merencanakan langkah-langkah Arikuntoro, pembelajaran (menyusun RPP), sesuai 2006) Model ini dapat di lihat melalui dengan prinsip media gambar. RPP ini gambar sebagai berikut : berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. c. Penyiapan Lembar Kerja Siswa (LKS),lembar observasi,dan menyusun soal tes. d. Tahap Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan ini sebagai pelaksanaan peneliti Rancangan penelitian yang akan ditempuh dalam penelitian tindaka ini secaralebih rinci akan dijelaskan sebagai sebagai adalah guru pengamat. dan Pelaksana melaksanakan pembelajaran berdasarkan skenario dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disiapkan oleh ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141 Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 2/2016) 99 - 109 | 105 peneliti. Tindakan ini dilakukan dengan d.Refleksi menggunakan paduan perencanaan yang Refleksi merupakan bagian akhir telah dibuatdan dalam pelaksanaannya dari bersifat fleksibel dan terbuka terhadap memahami perubahan-perubahan. terhadap proses hasil pembelajaran yang Selama proses siklus yang sangat dan memberikan makna pembelajaran peneliti dibantu oleh seorang terjadi pengamat untuk mengamati siswa dan memikirkan guru di dilakukan, (b) ketika tindakan sedang kelas. Setelah pembelajaran dilaksanakan evaluasi IPS menggunakan media gambar disiapkan oleh peneliti yang penting untuk dengan dilakukan, yang dilakukan. pada saat melakukan perencanaan. dilakukan dengan: tindakan yang dan (c) setelah (a) akan tindakan Kegiatan yang dilakukan pada saat merefleksi adalah melakukan analisis, dan mengevaluasi atau mendiskusikan data c. Pengamatan /observasi yang Kegiatan pengamatan dilaksanakan diperolah. dikumpulkan Data dalam yang telah observasi harus bersamaan dengan proses pembelajaran. secepatnya Hal diinterprestasikan (diberi makna) sehingga yang dicatat dalam kegiatan dianalisis pengamatan ini antara lain proses tindakan dapat yang disengaja maupun tidak disengaja, dilakukan untuk mencapai tujuan, jika situasi tempat dan tindakan,dan kendala interprestasikan yang dihadapi. Semua hal tersebut dicatat mencapai tujuan yang diharapkan maka dalam kegiatan pengamatan /observasi peneliti dan observer melakukan langkah- yang dan langkah perbaikan untuk diterapkan pada mengetahui proses siklus selanjutnya demi tercapainya hasil dilakukan sesuai belajar siswa yang maximal. Sejalan terencana transparan. Untuk pembelajaran dengan secara yang skenario yang fleksibel telah disusun dengan segera diberi atau data pendapat tindakan tersebut Arikunto belum (2009:19) bersama, perlu dilakukan evaluasi yang menjelaskan bertujuan merupakan kegiatan untuk mengemukakan untuk mengetahui tingkat apa bahwa yang yang kegiatan sudah refleksi ketercapaian sasaran pembelajaran yang kembali dilakukan. diharapkan. Kegiatan ini sangat tepat dilakukan ketika ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141 Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 2/2016) 99 - 109 | 106 guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk jabaran siklus diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian siklus adalah suatu putaran kegiatan yang terdiri dari:(1) perencanaan (planning), (2)pelaksanaan/tindakan (action), (3) pengamatan/observasi(obseving), dan (4) refleksi (reflecting). Siklus kedua akan dilaksanakan dengan tahap yang sama pada 1. Deskripsi Data Awal Siswa Pra Siklus mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Dari apabila Kabupaten Rokan Hulu Propinsi Riau. siklus pertama belum mencapai indikator keberhasilan/tujuan begitu seterusnya. Data awal yang sebagai pedoman peneliti anggap awal melakukan penelitian yaitu menggunakan hasil tes semester I. Data tersebut nantinya digunakan sebagai patokan awal sebelum dilakukan tindakan. Penelitian ini dimulai dengan observasi dan wawancara dengan guru kelas IV. Berdasarkan wawancara dan observasi, permasalahan yang terjadi didalam kelas tersebut diantaranya adalah guru belum menggunakan media pembelajaran secara optimal dan belum menggunakan metode yang bervariasi. Hal tersebut menyebabkan siswa kurang 2.Siklus II antusias dalam proses pembelajaran dan SiklusII dilaksanakan atas dasar cenderung siswa pasif dalam proses hasil refleksi siklus I apabila pada siklusI pembelajaran. belum memenuhi KKM. Apabila indikator Hal diatas menyebabkan hasil belum tercapai pada siklus II maka belajar dilaksanakan siklus berikutnya dengan Berdasarkan hasil pengamatan, maka perlu alur yang sama. diadakan suatu tindakan untuk mengatasi IPS siswa kurang optimal. permasalahan di atas. Adapun data awal C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian tindakan kelas sebelum tindakan adalah sebagai berikut: ini dilakukan di SDN 008 Tanjung Alam Kepenuhan yang terletak di Desa Kepenuhan Barat Kecamatan Kepenuhan ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141 Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 2/2016) 99 - 109 | 107 dilakukan dalam 2 siklus. Siklus 1 terdiri Tabel Awal Prasiklus dari 2 pertemuan, dimana setiap siklus Jumlah Siswa Tuntas KKM Rata-rata kelas Persentase Belum Tuntas KKM Tuntas KKM diadakan evaluasi untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa setelah proses Belum Tuntas KKM pembelajaran berlangsung. Siklus 2 terdiri dari 2 pertemuan sama seperti siklus 1. 12 13 48 % 52 % 65,76 Untuk lebih jelasnya rincian pelaksanaan penelitian terdapat pada tabel sebagai Berdasarkan tabel diatas dapat berikut : dijabarkan sebagai berikut, dari 25 siswa, Tabel RincianWaktu Pelaksanaan Penelitian di Kelas IV Semester II SDN 008 Kepenuhan Tahun Ajaran2016/2017 sebanyak 12 siswa atau 48% sudah tuntas atau mencapai KKM. Sebanyak 13 siswa atau 52% belum tuntas atau belum mencapai KKM. Rata-rata kelas Sebesar 65,76. Untuk memperjelas No. Hari/ Tanggal 1. Jumat, Kegiatan 12 April Belajar 2016 Mengajar Jenis-jenis teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini. 2. Jumat, Kegiatan 19 April Belajar 2016 Mengajar Kelebihan kelemahan dan peranan teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini serta cara menggunakan teknologi komunikasi 3. Jumat, Kegiatan 26 April Belajar 2016 Mengajar Jenis-jenis teknologi Transportasi masa lalu dan masa kini 4. Jumat, 3 Kegiatan Mei Belajar 2016 Mengajar Kelebihan, kelemahan dan peranan teknologi transportasi masa lalu dan masa kini serta menerapkan sikap yang baik dalam menggunakan teknologi transportasi. pemaparan tabel tersebut, dapat dilihat dalam diagram sebagai berikut ini : Kegiatan Materi Diagram Pencapaian Prasiklus 2. Deskripsi Hasil Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Peneliti Kemmis dan Mc menggunakan Model Taggart (1988) yang dikenal dengan model spiral. Penelitian ini Adapun proses penelitian adalah sebagai berikut : Kegiatan pembelajaran ini materinya ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141 Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 2/2016) 99 - 109 | 108 adalah tentang jenis-jenis teknologi siswa tersebut adalah diberikan remidial komunikasi masa lalu dan masa kini. untuk memperbaiki nilai. Berdasarkan 1. Perencanaan hasil observasi pada pra siklus keaktifan a. Peneliti dan guru sebagai kolaborator siswa masih kurang, hal ini dikarenakan menyiapkan materi yang akan dikuasai oleh guru dan guru belum disampaikan kepada siswa. b. Menyiapkan rencana pelaksanaan Menyusun lembar menggunakan media pembelajran yang ada. Setelah dilakukan tindakan hasilnya pembelajaran (RPP). c. sebagian besar proses pembelajran masih observasi mulai ada peningkatan. Pada siklus I pembelajaran yang akan dilaksanakan. keaktifan siswa Lembar observasi ada 2 macam yaitu terlihat,meskipunyang aktif sebagian besar lembar observasi aktivitas siswa dan adalah lembar. keberanian,namun pada siklus II guru siswa yang mulai mempunyai dari merencanakan untuk mengaktifkan siswa peningkatan hasil belajar siswa yaitu nilai yang belum berani, dengan memberikan rata-rata kelas pada prasiklus sebesar kesempatan 65,76 kemudian pada siklus I menjadi menjawab 71,92 dan pada siklus II menjadi 79,6. diajukan Hal diatas dapat dilihat Jumlah siswa mampu mencapai KKM 70 pada prasiklus ada 12 siswa, pada siklus I ada 15 siswa, dan pada siklus II ada 22 siswa. Persentase ketuntasan pada pra siklus yaitu 48%, siklus I yaitu 60 % dan siklus II 88%. Sehingga pada siklus II sudah lebih mencapai kriteria 75% siswa meningkat untuk bertanya pertanyaan-pertanyaan guru dan dan yang sehingga siswa lebih merata. Untuk lebih menghidupkan suasana dan semangat siswa guru memberikan motivasi dengan memberikan hadiah pengahargaan kepada siswa terbaik. Pada siklus II guru meningkatkan kualitas pewarnaan dan grafis gambar sehingga siswa lebih tertarik dalam pembelajaran. mencapai KKM yang belum 70 dan bagi 3 siswa mencapai KKM akan diserahkan pada guru kelasnya untuk dilakukan remidial. Solusi bagi ketiga D. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari siklus I sampai siklus II ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141 Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 2/2016) 99 - 109 | 109 dapat disimpulkan penggunaan bahwa media dengan gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IVSD Negeri 008 Tanjung Alam Desa Kepenuhan Kepenuhan Barat Kabupaten Kecamatan Rokan Hulu Propinsi Riau. Daftar Pustaka Arikunto, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarata: Bumi Akasara. Nurul Zuriah dan Hari Sunaryo. 2008) .Inovasi Model Pembelajaran Demokratis Berperspektif Gender. Malang: UMM Press. Oemar Hamalik. 1986. Media Pendidikan. Bandung alumni. Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Suharjo. 2006. Mengenal Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Suwarsih Madya. 1994. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta. Zamroni.2006. Paragdigma Pendidikan Masa Depan. Jakarta: Bayu Indra Grafika. ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141