3 BAB II DASAR TEORI 2.1 Magnet Magnet adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Asal kata magnet diduga dari kata magnesia.Sekitar 4.000 tahun yang lalu telah ditemukan sejenis batu yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja atau campuran logam lainnya.Benda yang dapat menarik besi atau baja inilah yang disebut magnet.Di dalam kehidupan seharihari kata “magnet” sudah sering kita dengar, namun sering juga berpikir bahwa jika mendengar kata magnet selalu berkonotasi menarik benda. Banyak peralatan yang sering digunakan, antara lain bel listrik, telepon, dinamo, alat-alat ukur listrik, kompas yang semuanya menggunakan bahan magnet. Magnet dapat dibuat dari bahan besi, baja, dan campuran logam serta telah banyak dimanfaatkan untuk industri otomotif dan lainnya. Sebuah magnet terdiri atas magnetmagnet kecil yang memiliki arah yang sama (tersusun teratur), magnet-magnet kecil ini disebut magnet elementer. Magnet dapat menarik benda lain, beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet.Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik Satuan Internasional (SI) adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber (1 weber/m2= 1 tesla) yang mempengaruhi luasan satu meter persegi. Pada magnet terdapat beberapa bagian, antara lain: a. Kutub Magnet Bagian magnet yang mempunyai gaya tarik terbesar disebut kutub magnet.Magnet selalu mempunyai dua kutub.Hal ini dapat diketahui bila sebuah magnet batang dicelupkan ke dalam serbuk besi.Di bagian tengah (daerah netral) tidak ada serbuk besi yang melekat, sedangkan bagian ke ujung makin banyak serbuk besi yang melekat pada magnet.Bagian yang banyak dilekati serbuk besi merupakan kutub magnet. Hal ini menandakan, gaya magnet yang paling besar berada di ujung - ujung magnet. b. Sumbu Magnet Sumbu magnet yaitu garis yang menghubungkan antara kedua kutub magnet seperti seperti terlihat pada gambar 2.1 di bawah ini. Universitas Sumatera Utara 4 Gambar 2.1 Sumbu Magnet c. Magnet Elementer Setiap benda magnetik pada dasarnya terdiri dari magnet - magnet kecil yang disebut magnet elementer.Magnet elementer adalah magnet yang paling kecil yang berupa atom. Suatu benda akan bersifat magnet jika magnet - magnet elementernya mempunyai arah yang cenderung sama/ beraturan dan benda yang tidak mempunyai sifat magnet jika magnet - magnet elementernya mempunyai arah acak (sembarang). Pada sebuah magnet, magnet - magnet elementernya tersusun rapi dan menunjuk arah yang sama, sehingga menimbulkan kutub - kutub magnet. Antar magnet elementer tersebut terdapat gaya tolak - menolak dan gaya tarik - menarik. Akan tetapi, di bagian ujung magnet hanya terdapat gaya tolak - menolak. Itulah sebabnya pada ujung - ujung magnet terdapat gaya magnet paling kuat sedangkan bagian tengahnya lemah. Pada benda bukan magnet, magnet - magnet elementernya tersusun dengan arah yang berlainan atau arah yang acak sehingga tidak menimbulkan kutub magnet. Karena arahnya acak, gaya tarik - menarik dan tolak - menolak antar magnet elementer saling meniadakan. Itulah sebabnya pada besi bukan magnet tidak terdapat gaya magnet (sifat magnet). Untuk besi yang dapat menjadi magnet akan terjadi perubahan susunan seperti pada gambar 2.2 saat menjadi magnet. (a)(b) Gambar 2.2 (a) susunan magnet elementer besi/baja sebelum menjadi magnet (b) susunan magnet elementer besi/baja sesudah menjadi magnet 2.1.1 Medan Magnet Medan magnet terdiri dari garis-garis fluks imajiner yang berasal dari partikel bermuatan listrik yang bergerak atau berputar.Contohnya partikel proton yang berputar dan pergerakan elektron yang mengalir pada kawat dalam bentuk sirkuit elektronik seperti terlihat pada gambar 2.3. Universitas Sumatera Utara 5 Gambar 2.3 Fluks Medan Magnet .Secara garis besar ada dua jenis magnet berdasarkan bagaimana medanmagnetnya tercipta, yaitu: ο Magnet permanen Magnet permanen tidak tergantung akan adanya pengaruh dari luar dalam menghasilkan medan magnetnya. Magnet ini dapat dihasilkan oleh alam atau dapat dibuat dari bahan feromagnetik (bahan yang memiliki respon yang kuat terhadap medan magnet). ο Elektromagnet Elektromagnet adalah magnet yang medan magnetnya tercipta karena adanya arus listrik yang mengalir. Semakin besar arus yang diberikan, maka semakin besar pula medan magnet yang dihasilkan. 2.1.2 Bentuk - bentuk Medan Magnet a. Medan Magnet Pada Kawat Lurus Bentuk garis medan magnet pada kawat panjang yang dialiri arus listrik berbentuk lingkaran konsentris mengelilingi kawat tersebut. Arah dari medan magnetnya tegak lurus terhadap kawat dan searah dengan jari - jari pada tangan kanan yang ditekuk, dan arah arusnya sesuai dengan arah ibu jaridapat dilihat pada gambar 2.4. Gambar 2.4 Garis Medan Magnet Pada Kawat Lurus b. Medan Magnet Pada Kawat Berbentuk Loop Universitas Sumatera Utara 6 Arus listrik yang mengalir pada kawat berbentuk loop menghasilkan medan magnet lebih terpusat pada bagian tengah dibandingkan pada bagian luar loop seperti terlihat pada gambar 2.5. Gambar 2.5 Medan magnet pada kawat loop c. Medan Magnet Pada Magnet Batang Medan magnet pada sebuah batang magnet berbentuk garis tertutup. Melalui hasil konvensi, arah medan magnet keluar dari kutub utara (N) menuju kutub selatan (S). d. Medan magnet pada solenoid Solenoid adalah kawat berarus listrik berbentuk loop yang biasanya dililitkan pada inti dari besi sehingga menghasilkan medan magnet. Medan magnet yang seragam dihasilkan pada pusat solenoid, sedangkan medan magnet yang terbentuk diluar solenoid lebih lemah dan divergen dapat di lihat dari gambar 2.6. Gambar 2.6 Medan magnet pada solenoid 2.1.3Macam - Macam Magnet Berdasarkan sifat kemagnetannya magnet dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: a. Magnet Permanen Magnet permanen adalah suatu bahan yang dapat menghasilkan medan magnet yang besarnya tetap tanpa adanya pengaruh dari luar atau disebut magnet alam karena memiliki sifat kemagnetan yang tetap. Magnet permanen dibuat orang dalam berbagai bentuk dan dapat dibedakan menurut bentuknya menjadi: Universitas Sumatera Utara 7 1. Neodymium Magnet Magnet Neodymium merupakan magnet tetap yang paling kuat.Magnet Neodymium (juga dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau magnet Neo), merupakan sejenis magnet tanah jarang, terbuat dari campuran logam Neodymium. Tetragonal Nd2Fe14B memiliki struktur kristal yang sangat tinggi berbentuk uniaksial anisotropi magnetocrystalline.Senyawa ini memiliki tinggi koersivitas (yaitu ketahanan mengalami kerusakan magnetik). Nd2Fe14B cenderung rentan terhadap korosi.Secara khusus korosi sekecil apapun dapat menyebabkan kerusakan magnet.Masalah ini dibahas dalam banyak produk komersial dengan menyediakan lapisan pelindung.Pelapisan nikel atau dua pelapisan tembaga berlapis nikel digunakan sebagai metode standar, meskipun pelapisan dengan logam lainnya atau polimer dan lapisan pelindung pernis juga digunakan. Gambar magnet Nd2Fe14B dalam kondisi belum di bentuk terlihat pada gambar 2.7. Gambar 2.7 Magnet Neodymium 2. Samarium - Cobalt Magnet Magnet Samarium - Cobalt adalah salah satu dari dua jenis magnet bumi yang langka, merupakan magnet permanen yang kuat yang terbuat dari paduan samarium dan kobalt.Magnet ini dikembangkan pada awal tahun 1970 dan umumnya terkuat kedua jenis magnet dibuat, kurang kuat dari magnet neodymium tetapi memiliki peringkat temperatur yang lebih tinggi. Magnet ini juga rapuh, dan rawan terhadap retak. Jenis magnet ini dapat ditemukan di dalam alat - alat elektronik seperti VCD, DVD, VCR Player, Handphone, dan lain - lain. Gambar magnet Samarium - Cobalt Magnet terlihat pada gambar 2.8. Universitas Sumatera Utara 8 Gambar 2.8Samarium-Cobalt Magnets 3. Magnet Keramik Ferrites adalah senyawa kimia yang terdiri dari keramik bahan dengan besi (III) oksida (Fe2O3) sebagai komponen utama. Bahan ini digunakan untuk membuat magnet permanen, seperti core ferit untuk transformator, dan berbagai aplikasi lain. Ferit keras banyak digunakan dalam komponen elektronik, diantaranya motor-motor DC kecil, pengeras suara (loud speaker), meteran air, KWH-meter, telephone receiver ,circulator , dan rice cooker. Gambar magnet Keramik terlihat pada gambar 2.9. Gambar 2.9 Keramik magnet 4. Magnet Plastik Magnet dibuat dengan mencampur ferit atau bubuk Neodymium magnet dan pengikat karet sintetis atau alami. Dibuat dengan menggulung atau metode ekstrusi. Magnet plastik dibuat karena keuntungan dari magnet ini fleksibel, biaya rendah, dan kemudahan dalam penggunaan. Magnet plastik biasanya diproduksi dalam bentuk lembaran strip atau yang banyak digunakan dalam mikro-motor, gasket dan lain-lain. Magnet plastik sering dilaminasi dengan vinil dicetak putih atau berwarna. Gambar magnet plastik terlihat pada gambar 2.12 Universitas Sumatera Utara 9 Gambar 2.10 plastic magnet 5. Magnet Alnico Alinco magnet adalah magnet paduan yang mengandung Alumunium (Al), Nikel (Ni), Cobalt (Co).Karena dari tiga unsur tersebut magnet ini sering disebut Alnico.Sebenarnya magnet alnico ini tidak hanya mengandung ketiga unsur saja melainkan ada beberapa unsur mengandung besi dan tembaga, tetapi kandungan besi dan tembaga tersebut relatif sedikit. Magnet alnicodikembangkan pada tahun 1930-an. Jenis magnet ini dapat ditemukan di dalam alat-alat motor (kipas angin, speaker).Magnet ini adalah magnet yang masih termasuk kategori berenergi rendah.Gambar Magnet Alnico terlihat pada gambar 2.11. Gambar 2.11 Magnet Alnico b. Magnet Tidak Tetap Magnet tidak tetap (remanen) adalah suatu bahan yang hanya dapat menghasilkan medan magnet yang bersifat sementara. Medan magnet remanen dihasilkan dengan cara mengalirkan arus listrik atau digosok-gosokkan dengan magnet alam. Bila suatu bahan pengantar dialiri arus listrik, besarnya medan magnet yang dihasilkan tergantung pada besar arus listrik yang dialirkan. Medan magnet remanen yang digunakan dalam praktek kebanyakan dihasilkan oleh arus dalam kumparan yang berinti besi. Agar medan magnet yang dihasilkan cukup kuat, kumparan diisi dengan besi atau bahan sejenis besi dan sistem ini dinamakan elektromagnet. Keuntungan elektromagnet adalah bahwa kemagnetannya dapat dibuat sangat kuat, tergantung dengan arus yang dialirkan dan kemagnetannya dapat dihilangkan dengan memutuskan arus listriknya. c. Elektromagnetik Sebuah elektromagnetik pada bentuk paling sederhana merupakan sebuah kabel yang digulung menjadi satu loop atau lebih. Kumparan atau gulungan ini disebut solenoid. Ketika kuat arus listrik mengalir pada kumparan, sebuah medan magnet dihasilkan sepanjang kumparan. Kekuatan medan magnet dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi diantaranya, yaitu jumlah lilitan, besarnya arus dan bahan yang digunakan sebagai inti kumparan.Jumlah lilitan mempengaruhi luas daerah yang Universitas Sumatera Utara 10 berinteraksi, besar arus mempengaruhi aktivitas dan bahan intikumparan mempengaruhi resistansi listrik.Inti kumparan harus merupankan bahan ferromagnetik, yaitu bahan yang mudah dibuat menjadi magnet, karena beberapa bahan tidak dapat dibuat menjadi magnet atau memiliki sifat kemagnetan yang sangat kecil seperti terlihat pada gambar 2.14 di bawah ini. Gambar 2.12 elektromagnet/solenoid Pada sebuah selonoida, besar medan magnet yang dihasilkan oleh jumlah lilitan N, besar arus I, permebialitas bahan inti kumparan μ dan panjang kumparan L B= µππ π ..........................................................................................(2.5) Gaya maksimum yang dapat dihasilkan sebuah solenoida dengan medan magnet B, luas daerah tegak lurus A dan permebialitas bahan inti kumparan μ π = ππ π πµ ........................................................................................(2.6) Dengan mensubtitusikan maka kita akan mendapatkan persamaan yang baru. π = µππ π π π πππ ....................................................................................(2.7) Berdasarkan persamaan diatas diketahui bahwa untuk mendapatkan gaya magnet yang kuat dibutuhkan jumlah lilitan yang banyak, arus yang besar, kumparan yang pendek, diameter kawat besar dan permebialitas bahan inti yang tinggi. Permeabilitas bahan ini ditentukan oleh jenis bahan yang digunakan dalam kumparan. Pemilihan bahan inti kumparan sangat mempengaruhi besarnya gaya yang dihasilkan. Dengan pemilihan bahan yang berbeda, kekuatan medan magnet yang dihasilkan dapat berlipat ganda. Jarak sangat mempengaruhi kekuatan medan magnet yang dihasilkan sesuai dengan hukum coulomb. Jadi, semakin jauh jarak suatu partikel dari magnet, semakin kecil pula kuat medan magnet yang dirasakan partikel tersebut. πͺ E = Kπ« π..............................................................................................(2.8) Dimana kuat medan magnet yang dirasakan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak magnet atau solenoida. 2.1.5 Sifat Kemagnetan Bahan Universitas Sumatera Utara 11 Ketika materi ditempatkan dalam medan magnet, kekuatan magnetik dari bahan yang elektron tersebut akan terpengaruh. Efek ini dikenal sebagai Hukum Faraday Induksi Magnetik. Namun, bahan dapat bereaksi sangat berbeda dengan kehadiran medan magnet luar. Reaksi ini tergantung pada sejumlah faktor, seperti struktur atom dan molekul material, dan medan magnet bersih terkait dengan atom. Momen magnetik berhubungan dengan atom memiliki tiga asal-usul. Ini adalah gerakan orbital elektron, perubahan dalam gerak orbit yang disebabkan oleh medan magnet luar, dan spin dari elektron. Pada sebagian besar atom, elektron terjadi pada pasangan. Spin elektron dalam pasangan di arah yang berlawanan. Jadi, ketika elektron dipasangkan bersama-sama, mereka berputar berlawanan menyebabkan medan magnet mereka untuk membatalkan satu sama lain. Oleh karena itu, tidak ada medan magnet yang bersih. Berdasarkan sifat medan magnet atomis, bahan dibagi menjadi tiga golongan, yaitu diamagnetik, paramagnetik dan ferromagnetik.Berikut akan djelaskan tentang ketiga sifat dari kemagnetan. a. Diamagnetik Bahan diamagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom atau molekulnya nol, tetapi orbit dan spinnya tidak nol (Halliday & Resnick, 1989). Bahan diamagnetik tidak mempunyai momen dipol magnet permanen. Jika bahan diamagnetik diberi medan magnet luar, maka elektron-elektron dalam atom akan berubah gerakannya sedemikian hingga menghasilkan resultan medan magnet atomis yang arahnya berlawanan. Sifat diamagnetik bahan ditimbulkan oleh gerak orbital elektron sehingga semua bahan bersifat diamagnetik karena atomnya mempunyai elektron orbital. Bahan dapat bersifat magnet apabila susunan atom dalam bahan tersebut mempunyai spin elektron yang tidak berpasangan. Dalam bahan diamagnetik hampir semua spin elektron berpasangan, akibatnya bahan ini tidak menarik garis gaya. Contoh bahan diamagnetik yaitu: bismut, perak, emas, tembaga dan seng. Bahan diagmanetik memiliki negatif, kerentanan lemah untuk medan magnet. Diamagnetik sedikit ditolak oleh medan magnet dan materi tidak mempertahankan sifat magnetik. Dalam bahan diamagnetik semua elektron dipasangkan sehingga tidak ada magnet permanen saat bersih per atom. Sifat diamagnetik timbul dari penataan kembali dari orbit elektron di bawah pengaruh medan magnet luar. Sebagian besar unsur dalam tabel periodik, termasuk tembaga, perak, dan emas, adalah diamagnetik. Diamagnetisme adalah sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan magnet ketika dikenai medan magnet .Sifat ini menyebabkan efek tolak menolak. Diamagnetik adalah salah satu bentuk magnet yang cukup lemah, dengan pengecualiansuperkonduktor yang memiliki kekuatan magnet yang kuat. Semua material menunjukkan peristiwa diamagnetik ketika berada dalam medan magnet. Oleh karena itu, diamagnetik adalah peristiwa yang umum terjadi karena Universitas Sumatera Utara 12 pasangan elektron , termasuk elektron inti di atom, selalu menghasilkan peristiwa diamagnetik yang lemah. Namun demikian, kekuatan magnet material diamagnetik jauh lebih lemah dibandingkan kekuatan magnet feromagnetikataupun paramagnetik. Material yang disebut diamagnetik umumnya berupa benda yang disebut 'non-magnetik', termasuk di antaranya air, kayu , senyawa organik seperti minyak bumi dan beberapa jenis plastik , serta beberapa logam seperti tembaga, merkuri ,emas dan bismut. Superkonduktor adalah contoh diamagnetik sempurna. Ciri-ciri dari bahan diamagnetik adalah: ο· Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya adalah nol. ο· Jika solenoida dirnasukkan bahan ini, induksi magnetik yang timbul lebih kecil. ο· Contoh: Bismuth, tembaga, emas, perak, seng, garam dapur. b. Paramagnetik Bahan paramagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya tidak nol, tetapi resultan medan magnet atomis total seluruh atom/molekul dalam bahan nol (Halliday & Resnick, 1989). Hal ini disebabkan karena gerakan atom/molekul acak, sehingga resultan medan magnet atomis masing-masing atom saling meniadakan. Bahan ini jika diberi medan magnet luar, maka elektronelektronnya akan berusaha sedemikian rupa sehingga resultan medan magnet atomisnya searah dengan medan magnet luar. Sifat paramagnetik ditimbulkan oleh momen magnetik spin yang menjadi terarah oleh medan magnet luar. Pada bahan ini, efek diamagnetik (efek timbulnya medan magnet yang melawan medan magnet penyebabnya) dapat timbul, tetapi pengaruhnya sangat kecil. Contoh bahan paramagnetik: alumunium, magnesium, wolfram dan sebagainya. Bahan diamagnetik dan paramagnetik mempunyai sifat kemagnetan yang lemah. Perubahan medan magnet dengan adanya bahan tersebut tidaklah besar apabila digunakan sebagai pengisi kumparan toroida. Bahan paramagnetik ada yang positif, kerentanan kecil untuk medan magnet.. Bahan-bahan ini sedikit tertarik oleh medan magnet dan materi yang tidak mempertahankan sifat magnetik ketika bidang eksternal dihapus. sifat paramagnetik adalah karena adanya beberapa elektron tidak berpasangan, dan dari penataan kembali elektron orbit disebabkan oleh medan magnet eksternal. Bahan paramagnetik termasuk magnesium, molybdenum, lithium, dan tantalum. Paramagnetisme adalah suatu bentuk magnetisme yang hanya terjadi karena adanya medan magnet eksternal. Material paramagnetik tertarik oleh medan magnet, dan karenanya memiliki permeabilitas magnetis relatif lebih besar dari satu (atau, dengan kata lain, suseptibilitas magnetik positif). Meskipun demikian, tidak seperti ferromagnet yang Universitas Sumatera Utara 13 juga tertarik oleh medan magnet, paramagnet tidak mempertahankan magnetismenya sewaktu medan magnet eksternal tak lagi diterapkan. Ciri-ciri dari bahan paramagnetic adalah: ο· Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya adalah tidak nol. ο· Jika solenoida dimasuki bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik yang lebih besar. ο· Contoh: aluminium, magnesium, wolfram, platina, kayu c. Ferromagnetik Bahan ferromagnetik adalah bahan yang mempunyai resultan medan atomis besar (Halliday & Resnick, 1989). Hal ini terutama disebabkan oleh momen magnetik spin elektron. Pada bahan ferromagnetik banyak spin elektron yang tidak berpasangan, misalnya pada atom besi terdapat empat buah spin elektron yang tidak berpasangan. Masing-masing spin elektron yang tidak berpasangan ini akan memberikan medan magnetik, sehingga total medan magnetik yang dihasilkan oleh suatu atom lebih besar. Medan magnet dari masing-masing atom dalam bahan ferromagnetik sangat kuat, sehingga interaksi diantara atom-atom tetangganya menyebabkan sebagian besar atom akan mensejajarkan diri membentuk kelompok-kelompok. Kelompok atom yang mensejajarkan dirinya dalam suatu daerah dinamakan domain. Bahan feromagnetik sebelum diberi medan magnet luar mempunyai domain yang momen magnetiknya kuat, tetapi momen magnetik ini mempunyai arah yang berbeda-beda dari satu domain ke domain yang lain sehingga medan magnet yang dihasilkan tiap domain saling meniadakan. Bahan ferromagnetic menunjukkan daya tarik yang kuat untuk medan magnet dan mampu mempertahankan sifat magnetik. Ferromagnetik memiliki elektron tidak berpasangan sehingga atom memiliki momen magnet bersih.Mereka mendapatkan magnet yang kuat sifat mereka karena keberadaan domain magnetik.Besi, nikel, dan kobalt adalah contoh bahan feromagnetik.Komponen dengan materi-materi ini biasanya diperiksa dengan menggunakan metode partikel magnetik. Ferromagnetisme adalah sebuah fenomena dimana sebuah material dapat mengalami magnetisasi secara spontan, dan merupakan satu dari bentuk kemagnetan yang paling kuat.Fenomena inilah yang dapat menjelaskan kelakuan magnet yang kitajumpai sehari-hari.Ferromagnetisme merupakan dasar untuk menjelaskan fenomena magnet permanen. Ciri-ciri bahan ferromagnetic adalah: ο· Bahan yang mempunyai resultan medan magnetis atomis besar. ο· Tetap bersifat magnetik → sangat baik sebagai magnet permanen. Universitas Sumatera Utara 14 ο· Jika solenoida diisi bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik sangat besar (bisa ribuan kali).Permeabilitas bahan ini: Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt. 2.2 Motor DC 2.2.1 Pengertian Motor DC Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan,dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri. Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet. Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub magnet permanen seperti terlihat pada gambar 2.15. Gambar 2.13Motor D.C Sederhana Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang menyentuh komutator,dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan.Kumparan satu lilitan pada gambardi atas disebut angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen yangberputar di antara medan magnet. 2.2.2 Prinsip Dasar Cara Kerja Universitas Sumatera Utara 15 Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor seperti terlihat pada gambar 2.14. Gambar 2.14 Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis fluks disekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan jempol mengarah pada arah aliran arus, maka jari-jari anda akan menunjukkan arah garis fluks. menunjukkan medan magnet yang terbentuk di sekitar konduktor berubah arah karena bentuk U seperti pada gambar 2.15. Gambar 2.15 Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor Catatan : Medan magnet hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada konduktor tersebut terlihat pada gambar 2.16. Pada motor listrik konduktor berbentuk U disebut angker dinamo. Gambar 2.16 Medan magnet mengelilingi konduktor dan diantara kutub Jika konduktor berbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara kutub uatara dan selatan yang kuat medan magnet konduktor akan berinteraksi dengan medan magnet kutub. Gambar 2.17 Reaksi garis fluks Universitas Sumatera Utara 16 Dari gambar 2.17 lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang dilengkungkan (loopedconductor). Arus mengalir masuk melalui ujung A dan keluar melalui ujung B.Medan konduktor A yang searah jarum jam akan menambah medan pada kutub danmenimbulkan medan yang kuat di bawah konduktor. Konduktor akan berusaha bergerakke atas untuk keluar dari medan kuat ini. Medan konduktor B yang berlawanan arahjarum jam akan menambah medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di ataskonduktor. Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun agar keluar dari medan yang kuat tersebut. Gaya-gaya tersebut akan membuat angker dinamo berputar searah jarumjam. Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum : ο· Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya. ο· Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran / loop, makakedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya padaarah yang berlawanan. ο· Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk memutar kumparan. ο· Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenagaputaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunanelektromagnetik yang disebut kumparan medan. Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkanmedan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu. Konversi darienergi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya berlangsung melaluimedan magnet, dengan demikian medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempatuntuk menyimpan energi, sekaligus sebagai tempat berlangsungnya proses perubahanenergi, daerah tersebut dapat dilihat pada gambar 2.18di bawah ini : Gambar 2.18 Prinsip kerja motor dc Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna, makategangan sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang disebabkan reaksilawan. Dengan memberi arus pada kumparan jangkar yang dilindungi oleh medan makamenimbulkan perputaran pada motor.Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud denganbeban motor. Beban dalam hal ini mengacu kepada keluaran tenaga putar / torque sesuaidengan kecepatan yang diperlukan. Untuk menentukan arah putaran motor digunakan kaedah Flamming tangan kiri.Kutub-kutub magnet akan menghasilkan medan magnet dengan arah dari kutub utara kekutub selatan. Jika medan magnet memotong sebuah kawat penghantar yang dialiri Universitas Sumatera Utara 17 arussearah dengan empat jari, maka akan timbul gerak searah ibu jari. Gaya ini disebut gayaLorentz, yang besarnya sama dengan F. Prinsip motor : aliran arus di dalam penghantar yang berada di dalam pengaruh medan magnet akan menghasilkan gerakan. Besarnya gaya pada penghantar akanbertambah besar jika arus yang melalui penghantar bertambah besar. 2.2.3Mengatur Kecepatan pada Armature Berdasarkana persamaan di bawah ini : π= πππ¬π ππ ............................................................................................(2.9) Jika flux Φ tetap dijaga konstan, dan kecepatannya berubah berdasarkan armature voltage (Es). Dengan naiknya atau turunnya Es, kecepatan motor akan naik atau turun sesuai dengan perbandingannya. Dalam instalasi modern, generator sering digantikan dengan high-powerelectronic converter yang mengubah ac power dari listrik ke dc. Ward-Leonard sistem lebih dari sekadar cara sederhana dengan menerapkan suatuvariabel dc ke armature dari motor dc. Hal tersebut benar-benar dapat memaksa motorutnuk mengembangkan torsi dan kecepatan yang dibutuhkan oleh beban. Contohnya,misalkan Es disesuaikan dengan sedikit lebih tinggi daripada Eodari motor. Arus akanmengalir dengan arah sesuai dengan gambar di atas, dan motor mengembangkan torsiyang positif. Armature dari motor menyerap power karena I mengalir ke terminal positif. Sekarang, misalkan kita megurangi Es dengan mengurangi excitation ΦG. Segerasetelah Es menjadi kurang dari Eo, arus I berbalik. Hasilnya, torsi motor berbalik danarmature dari motor menghantarkan daya ke generator G. Akibatnya, motor dc mendadakmenjadi generator dan generator G mendadak menjadi motor. Maka, dengan mengurangiEs, motor tiba-tiba dipaksa untuk memperlambat. Apa yang terjadi kepada power dc yg diterima oleh generator? Saat generatormenerima daya listrik, generator beroperasi sebagai motor, mengendalikan motor ac nyasendiri sebagai asynchrounous generator. Hasilnya, ac power memberikan kembali kerangkaian yang biasanya memberikan motor ac. Kenyataannya daya bisa diperolehkembali, cara ini membuat Ward-Leonard sistem menjadi sangat efisien. 2.2.4Mengatur Kecepatan dengan Field Berdasarkan persamaan di atas kita juga dapat memvariasikan kecepatan motor dc dengan memvariasikan field flux Φ. Tegangan armature Es tetap dijaga konstan agarnumerator pada persamaan di atas juga konstan. Oleh sebab itu, kecepatan motorsekarang berubah perbandingannnya ke flux Φ; jika kita menaikkan fluxnya, kecepatanakan jatuh, dan sebaliknya. Universitas Sumatera Utara 18 2.2.5Reaksi Jangkar Terjadinya gaya torsi pada jangkar disebabkan oleh hasil interaksi dua garis medanmagnet. Kutub magnet menghasilkan garis medan magnet dari utara-selatan melewatijangkar. Interaksi kedua magnet berasal dari stator dengan magnet yang dihasilkanjangkar mengakibarkan jangkar mendapatkan gaya torsi putar berlawanan arah jarus jam.Karena medan utama dan medan jangkar terjadi bersama sama hal ini akan menyebabkanperubahan arah medan utama dan akan mempengaruhi berpindahnya garis netral yangmengakibatkan kecenderungan timbul bunga api pada saat komutasi. Untuk itu biasanya pada motor DC dilengkapi dengan kutub bantu yang terlihat sepertigambar 2.21dibawah ini Gambar 2.21Kutub bantu (interpole) pada motor DC Kutub bantu ini terletak tepat pada pertengahan antara kutub utara dan kutub selatan danberada pada garis tengah teoritis. Lilitan penguat kutub ini dihubungkan seri denganlilitan jangkar, hal ini disebabkan medan lintang tergantung pada arus jangkarnya. Untukmengatasi reaksi jangkar pada mesin – mesin yang besar dilengkapi dengan lilitankompensasi.Lilitan kompensasi itu dipasang pada alur – alur yang dibuat pada sepatukutub dari kutub utama. Lilitan ini sepertijuga halnya dengan lilitan kutub bantudihubungkan seri dengan lilitan jangkar. Arah arusnya berlawanan dengan arah aruskawat jangkar yang berada dibawahnya. 2.2.6Konstruksi Motor Listrik Arus Searah Secara umum konstruksi motor listrik arus searah dapat dibagi menjadi dua : a. Stator (bagian yang diam) b. Rotor (bagian yang berputar) Untuk bagian yang diam (stator) dalam motor listrik arus searah terdiri atas badan (body),inti kutub magnet dan sikat-sikat. Sedangkan untuk bagian rotornya adalah komutator,jangkar dan lilitan jangkar. Seperti terlihat pada gambar 2.22 di bawah ini: Universitas Sumatera Utara 19 a. Motor listrik kutub duab. Motor listrik arus searah kutub empat Gambar 2.22 Konstruksi motor arus searah 2.2.7 Bagian-bagian Motor dan Fungsinya a. Badan Motor listrik Fungsi utama dari badan motor adalah sebagai bagian tempat untukmengalirnya fluks magnet yang dihasilkan kutub-kutub magnet, karena itu badanmotor dibuat dari bahan ferromagnetik. Disamping itu badan motor ini berfungsiuntuk meletakkan alat-alat tertentu dan melindungi bagian-bagian motor lainnya. Pada badan motor terdapat papan nama (name plat) yang bertuliskanspesifikasi umum atau data teknik dari motor. Papan nama tersebut untukmengetahui beberapa hal pokok yang perlu diketahui dari motor tersebut. Selainpapan nama badan motor juga terdapat kotak hubung yang merupakan tempatujung-ujung penguat magnet dan lilitan jangkar. Ujung-ujung lilitan jangkar ini tidak langsung dari lilitan jangkar tetapimerupakan ujung kawat penghubung lilitan jangkar yang melalui komutator dansikat-sikat. Dengan adanya kotak hubung akan memudahkan dalam pergantiansusunan lilitan penguat magnet dan memudahkan pemeriksaan kerusakan yangmungkin terjadi pada lilitan jangkar maupun lilitan penguat tanpa membongkarmesin. Untuk mengetahui ujung-ujung lilitan tersebut, setiap pabrik/negara mempunyai normalisasi huruf tertentu, yang mana hal tersebut dapat dinyatakandalam tabel di bawah ini : Tabel 2.1.......................................... b. Inti Kutub Magnet dan Lilitan Penguat Magnet Sebagaimana diketahui bahwa fluks magnet yang terdapat pada motor arussearah dihasilkan oleh kutub-kutub magnet buatan yang dibuat prinsipelektromagnetis. Lilitan penguat magnet berfungsi untuk mengalirkan arus listriksebagai terjadinya proses elektromagnetis. c. Sikat-sikat Fungsi utama dari sikat-sikat adalah untuk jembatan bagi aliran arus darililitan jangkar dengan sumber tegangan.Disamping itu sikat-sikat memegangperanan penting untuk Universitas Sumatera Utara 20 terjadinya komutasi.Agar gesekan antara komutatorkomutatordan sikat tidak mengakibatkan ausnya komutator, maka bahan sikat lebihlunak dari komutator.Biasanya dibuat dari bahan arang (coal). d. Komutator Komutator yang digunakan dalam motor arus searah pada prinsipnyamempunyai dua bagian yaitu : i) Komutator bar merupakan tempat terjadinya pergesekan antara komutatordengan sikatsikat. 2) Komutator riser merupakan bagian yang menjadi tempat hubungan komutatordengan ujung dari lilitan jangkar. Gambar 2.23Konstruksi sebuah komutator dari motor arus searah Keterangan gambar 2.23: a. Segmen komutator b. Pemasangan komutator c. Susunan komutator i. Komutator bar 2. Riser 3. Isolator 4. Poros 5. Ring pengunci 6. Baut Isolator yang digunakan yang terletak antara komutator yang satu dengankomutator yang lain harus dipilih sesuai dengan kemampuan isolator tersebutterhadap suhu yang terjadi dalam mesin.Jadi disamping sebagai isolator terhadap listrik, juga harus mampu terhadapsuhu tertentu.Berdasarkan jenis isolator yang digunakan terhadap kemampuan panas ini makapada mesin listrik dikenal : a. Klas A : jika temperatur tinggi diijinkan 70°C (katun, sutera, kertas) b. Klas B : jika temperatur tinggi diijinkan ii0°C (serat asbes, serat gelas) c. Klas H : jika temperatur tinggi diijinkan i85°C (mika, gelas, porselin, keramik). d. Jangkar (angker) Universitas Sumatera Utara 21 Umumnya jangkar yang digunakan dalam motor arus searah adalahberbentuk selinder dan diberi alur-alur pada permukaannya untuk tempat melilitkankumparan-kumparan tempat terbentuknya GGL lawan.Seperti halnya pada inti kutub magnet, maka jangkar dibuat dari bahanberlapis-lapis tipis untuk mengurangi panas yang terbentuk karena adanya arus liar(Edy current).Bahan yang digunakan jangkar ini sejenis campuran baja silikon. Adapun konstruksinya dari jangkar tersebut dapat dilukiskan seperti gambar2.24dibawah : a. Jangkar beralur b. Lempeng plat jangkar Gambar 2.24Konstruksi jangkar d. Lilitan jangkar (angker) Lilitan jangkar pada motor arus searah berfungsi sebagai tempatterbentuknya GGL lawan. Pada prinsipnya kumparan terdiri atas : i) Sisi kumparan aktif, yaitu bagian sisi kumparan yang terdapat dalam alurjangkar yang merupakan bagian yang aktif (terjadi GGL lawan sewaktu motorbekerja). 2) Kepala kumparan, yaitu bagian dari kumparan yang terletak di luar alur yangberfungsi sebagai penghubung satu sisi kumparan aktif dengan sisi kumparanaktif lain dari kumparan tersebut. 3) Juluran, yaitu bagian ujung kumparan yang menghubungkan sisi aktif dengankomutator. Terlihat pada gambar 2.25 Gambar 2.25Kumparan jangkar 2.2.11 Jenis-Jenis Motor Listrik Arus Searah Berdasarkan sumber arus penguat magnetnya motor arus searah dapatdibedakan atas dua jenis : a. Motor dengan penguat terpisah b. Motor penguat sendiri terdiri atas : Universitas Sumatera Utara 22 i) Motor Seri 2) Motor Shunt 3) Motor kompon pendek 4) Motor kompon panjang b. Motor Dengan Penguat Terpisah Yang dimaksud dengan penguat terpisah adalah bila arus penguat magnetnyadiperoleh dari sumber arus searah di luar motor. Gambar 2.26 Motor penguat terpisahGambar 2.27 Rangkaian listrik motor penguat terpisah Persamaan arus dari gambar 2.26 dan 2.27: Ia = I..............................................................................................(2.10) π Im=ππ¦..........................................................................................(2.11) Persamaan tegangan : V = Ea + Ia.Ra + 27 e...................................................................(2.12) dimana : V : Tegangan jepit (volt) Ea : GGL lawan (volt) Ia: Arus jangkar (Ampere) Ra : Tahanan lilitan jangkar (Ohm) Im : Arus penguat terpisah(Ampere) Rm: Tahanan penguat terpisah (Ohm) e: Kerugian tegangan pada sikat-sikat (karena relatif kecil biasanya harga tersebut diabaikan). b. Motor Penguat Sendiri Motor dengan penguat sendiri dapat dibagi menjadi : 1) Motor Seri, motor penguat sendiri di mana lilitan penguat magnetnyadihubungan seri dengan lilitan jangkar. Universitas Sumatera Utara 23 Gambar 2.28Motor seri Gambar 2.29 Rangkaian Listrik Motor Seri Persamaan arus dari gambar 2.28 dan 2.29 : I = Ia = Is.......................................................................................(2.13) Persamaan tegangan : V = Ea + Ia.Ra + Is.Rs + 27e........................................................(2.14) Dimana : Is :Arus penguat seri yang besarnya sama dengan arus sumber Rs :Tahanan lilitan penguat seri 2) Motor shunt, motor penguat sendiri di mana lilitan penguatmagnetnya dihubungkan paralel dengan lilitan jangkar ataudihubungkan langsungdengan sumber tegangan dari luar. Gambar 2.30Motor shunt Gambar 2.31Rangkaian listrik motor shunt Persamaan arus dari gambar 2.30 dan 2.31: I = Ia + Ish...........................................................................................(2.15) Persamaan tegangan : V = Ea + Ia.Ra + 27 e........................................................................(2.16) V = Ish . Rsh........................................................................................(2.17) dimana : Rsh : Tahanan penguat shunt Ish : Arus penguat shunt 3) Motor kompon pendek, motor penguat sendiri yang mempunyai dua lilitanpenguat magnet yaitu lilitan shunt dan seri, dimana lilitan seri terletak padarangkaian sumber tegangan. Gambar 2.32Motor kompon pendek Gambar 2.33Rangkaian Listrik Persamaan Arus dari gambar 2.32 dan 2.33 : Universitas Sumatera Utara 24 I = Is = Ia + Ish.....................................................................................(2.18) Persamaan tegangan : V = Ea + Ia.Ra + Is.Rs + 27 e..............................................................(2.19) Vsh = V – Is.Rs......................................................................................(2.20) Dimana : Vsh :Tegangan pada lilitan penguat shunt 4) Motor kompon panjang, motor penguat sendiri yang mempunyai dua buahlilitan penguat seri dan shunt, dimana lilitan penguat seri dihubung seridengan lilitan jangkar. Gambar 2.34Motor kompon panjangGambar 2.35Rangkaian listrik motor kompon panjang Persamaan arus dari gambar 2.34 dan 2.35: I = Is + Ish................................................................................................(2.21) Is = Ia........................................................................................................(2.22) π½ IshπΉππ........................................................................................................(2.23) Persamaan tegangan : V = Ea + Ia.Ra + Is.Rs...............................................................................(2.24) Vsh = V........................................................................................................(2.25) 2.2.12 Karakteristik Motor Listrik Arus Searah (DC) Pada motor listrik arus searah dikenal 3 macam karakteristik yaitu : a. Karakteristik Ta = f (Ia) untuk V = tetap b. Karateristik n = f (Ia) untuk V =tetap c. Karakteristik n = f(Ta) untuk V = tetap 2.3 Generator Arus Searah 2.3.1Prinsip Kerja Generator Arus Searah berdasarkan hukum Faraday: π = −π π π π π .................................................................................. (2.26) dimana : N : jumlah lilitan π: fluksi magnet e: Tegangan imbas, ggl(gaya gerak listrik) Universitas Sumatera Utara 25 Fluks yang menembus konduktor jangkar pada keadaan generator takberbeban merupakan fluks utama.Jika generator dibebani, timbullah arusjangkar.Adanya arus jangkar ini menyebabkan timbulnya fluks pada konduktortersebut. Dengan mengnggap tidak ada arus medan yang mengalir dalamkumparan medan, fluks ini seperti digambarkan pada gambar dibawah ini. Fluks yangditimbulkan arus jangkar dengan fluks utamanya saling memperkecil, sehinggafluks yang terjadi disini menjadi berkurang. Kemudian fluks yang ditimbulkan oleh arus jangkar dengan fluksutamanya saling memperkuat, sehingga fluks yang terjadi disini bertambah. Flukstotal saat generator dalam keadaan berbeban adalah penjumlahan vector keduafluks. Pengaruh adanya interaksi ini disebut reaksi jangkar.Interaksi kedua flukstersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Karena operasi suatu generatorarus searah selalu pada daerah jenuh, pengurangan suatu fluks pada konduktordibandingkan dengan pertambahan fluks pada konduktor lain lebih besar. Gambar 2.36Prinsip kerja Generator DC Pada gambar 2.36 untuk memberi tenaga pada suatu beban kadang-kadang diperlukan kerja paralel dari dua atau lebih generator. Pada penggunaan beberapa buah mesin perlu dihindari terjadinya beban lebih pada salah satu mesin.Kerja pararelgenerator juga diperlukan untuk meningkatkan efisiensi yang besar padaperusahaan listrik umum yang senantiasa memerlukan tegangan yang konstan. Dengan kata lain, apabila suatu konduktor memotong garis-garis fluksimagnetik yang berubah-ubah, maka ggl akan dibangkitkan dalam konduktor itu.Jadi syarat untuk dapat dibangkitkan ggl adalah : - harus ada konduktor ( hantaran kawat ) - harus ada medan magnetik - harus ada gerak atau perputaran dari konduktor dalam medan, atau ada Fluks yang berubah yang memotong konduktor itu. Untuk perolehan arus searah dari tegangan bolak balik, meskipun tujuanutamanya adalah pemabngkitan tegangan searah, tampak bahwa tegangan kecepatan yang dibangkitkan pada kumparan jangkar merupakan tegangan bolak-balik.Bentuk gelombang yng berubah-ubah tersebut karenanya harus disearahkan.Untuk mendapatkan arus searah dari arus bolak balik dengan menggunakan : Universitas Sumatera Utara 26 - saklar - komutator - diode 2.3.2 Sistem Saklar Saklar berfungsi untuk menghubung-singkatkan ujung-ujung kumparan. Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut : Bila kumparan jangkar berputar, maka pada kedua ujung kumparan akan timbul tegangan yang sinusoida. Bila setengan periode tegangan positif saklar dihubungkan, maka tegangan menjadi nol. Dan bila sakalar dibuka lagi akantimbul lagi tegangan. Begitu seterusnya setiap setengah periode tegangan saklardihubungkan, maka akan di hasilkan tegangan searah ataupungelombang penuh. 2.3.3 Sistem Komutator Komutator berfungsi sebagai saklar, yaitu untuk menghubung singkatkankumparanjangkar.Komutator berupa cincin belah yang dipasang pada ujungkumparan jangkar.Bila kumparan jangkar berputar, maka cincin belah ikutberputar. Karena kumparan berada dalam medan magnet, akan timbul tegangn bolak balik sinusoidal.Bila kumparan telah berputar setengah putaran, sikat akan menutup celah cincinsehingga tegangan menjadi nol. Karena cincin berputar terus, maka celah akanterbuka lagi dan timbul tegangan lagi. Bila perioda tegangan sama dengan periodaperputaran cincin, tegangan yang timbul adalah tegangan arus searah gelombangpenuh seperti pada gambar 2.44 Gambar 2.37 Efek Komutasi 2.3.4 Sistem Dioda Dioda adalah komponen pasif yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: - Bila diberi prasikap maju (forward bias) bisa dialiri arus. - Bila diberi prasikap balik (reverse bias) dioda tidak akan dialiri arus. Berdasarkan bentuk gelombang yang dihasilkan, dioda dibagi dalam: - Half wave rectifier (penyearah setengah gelombang) - Full wave rectifier (penyearah satu gelombang penuh) Universitas Sumatera Utara 27 2.3.5 Karakteristik Generator Arus Searah Medan magnet pada generator dapat dibangkitkan dengan dua cara yaitu : - dengan magnet permanen - dengan magnet remanen. Pada generator arus searah berlaku hubungan-hubungan sebagai berikut : π¬π = ππππ ππ π ππππ.......................................................................(2.27) Dimana: Ea = ggl yang dibangkitkan pada jangkar generator π= fluks per kutub z = jumlah penghantar total n = kecepatan putar a = jumlah hubungan pararel Bila zP/60a = c(konstanta), maka : π¬π = πππ ππππ.................................................................................(2.28) Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, generatorarus searah dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu: 1. Generator Berpenguatan Bebas Generator tipe penguat bebas dan terpisah adalah generator yang lilitanmedannya dapat dihubungkan ke sumber dc yang secara listrik tidaktergantung dari mesin.Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan medan yang mempunyaitahanan Rf akan jadi dan menghasilkan arus If dan menimbulkan fluks pada keduakutub. Tegangan induksi akandibangkitkan pada generator.Jika generator dihubungkan dengan beban, dan Ra adalah tahanan dalamgenerator, maka hubungan yang dapat dinyatakan adalah: Vf= If Rf Ea = Vt+ Ia Ra Besaran yang mempengaruhi kerja dari generator : - Tegangan jepit (V) - Arus eksitasi (penguatan) - Arus jangkar (Ia) - Kecepatan putar (n) Universitas Sumatera Utara 28 2. Generator Berpenguatan Sendiri (a) Generator Searah Seri Vt = IaRa..........................................................................................(2.29) Ea = Ia (Ra + Rf) + Vt + <Vsi..............................................................(2.30) (b) Generator Shunt Vt = If Rf.........................................................................................(2.31) Ea = IaRa + Vt + <Vsi......................................................................(2.32) Pada generator shunt, untuk mendapatkan penguatan sendiri diperlukan : - Adanya sisa magnetik pada sistem penguat - Hubungan dari rangkaian medan pada jangkar harus sedemikian, hinggaarah medan yang terjadi, memperkuat medan yang sudah ada. -Mesin shunt akan gagal membangkitkan tegangannya kalau sisa magnetik tidak ada. Misal: pada mesin-mesin baru. Sehingga cara memberikan sisa magnetikadalah pada generator shunt dirubah menjadi generator berpenguatanbebas atau pada generator dipasang pada sumber arus searah, dandijalankan sebagai motor shunt dengan polaritas sikat-sikat dan perputarannominal. - Hubungan medan terbalik, karena generator diputar oleh arah yang salah dan dijalanksalahan, sehinggap-0arus medan tidak memperbesar nilai fluksi. Untuk memperbaikinya denganhubungan-hubungan perlu diubah dan diberi kembali sisa magnetik, seperti carauntuk memberikan sisa magnetik. - Tahanan rangkaian penguat terlalu besar. Universitas Sumatera Utara 29 Hal ini terjadi misalnya pada hubungan terbuka dalam rangkaian medan, hinggaRf tidak berhingga atau tahanan kontak sikat terlalu besar atau komutator kotor. 3. Generator kompon Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan generatorseri, yang dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yangdimiliki merupakan gabungan dari keduanya. Generator kompon bias dihubungkan sebagai kompon pendek atau dalam kompon panjang. Perbedaandari kedua hubungan ini hampir tidak ada, karena tahanan kumparan serikecil, sehingga tegangan drop pada kumparan ini ditinjau dari dari teganganterminal kecil sekali dan terpengaruh.Biasanya kumparan seri dihubungkan sedemikian rupa, sehingga kumparanseri ini membantu kumparan shunt, yakni MMF nya searah. Bila generator inidihubungkan seperti itu, maka dikatakan generator itu mempunyai kumparankompon bantu.Mesin yang mempunyai kumparan seri melawan medan shunt disebut komponlawan dan ini biasanya digunakan untuk motor atau generator-generatorkhusus seperti untuk mesin las. Dalam hubungan kompon bantu yangmempunyai peranan utama ialah kumparan shunt dan kumparan seridirancang untuk kompensasi MMF akibat reaksi jangkar dan juga tegangandrop di jangkar pada range beban tertentu. Ini mengakibatkan tegangan generator akan diatur secara otomatis pasa satu range beban tertentu. (a) Kompon panjang Ia = If1 = IL + If2..........................................................................(2.33) Ea = Vt + Ia(Ra + Rf1) + <Vsi......................................................(2.34) Universitas Sumatera Utara