M3454 ? Roma 12:1 Korban Yang Hidup, Kudus dan

advertisement
Page 1 of 7
07/24/11 - M3454 ? Roma 12:1 Korban Yang Hidup, Kudus dan Berkenan Pada Allah (24 Juli 2011)
I. LIMA MACAM KORBAN
Adalah kehendak Tuhan bahwa kita ini menjadi rumah tempat berdoa yaitu tempat
mempersembahkan korban bagi Tuhan. Bait Allah tanpa ada mezbah itu tidak ada
gunanya. Yang utama di bait Allah adalah Mezbah Korban Bakaran, yang pernah
rusak pada waktu orang Israel, dan diperbaiki kembali oleh Elia, kemudian ia
mempersembahkan korban dan baru Allah berkenan dan kemuliaan Allah kembali
datang 1Raj 18:30. Pada prinsipnya ada lima korban yang harus dikorbankan diatas
mezbah Tuhan, barulah mezbah itu berfungsi dengan betul dan Tuhan berkenan.
Lima macam korban itu adalah:
1. Imamat 1. Korban bakaran
2. Imamat 2. Korban makanan
3. Imamat 3. Korban perdamaian
4. Imamat 4-5:13; 6:24-30. Korban karena dosa
5. Imamat 5:14 sampai 6:7; 7:1-10. Korban karena salah
II. KORBAN ORANG DOSA DAN KORBAN ORANG BENAR
Dilihat dari si pembawa korban, lima korban ini dibagi dua yaitu:
A. Korban orang benar:1-3
B. Korban orang dosa: 4-5
Ini korban yang berhubungan atau menangani perkara-perkara yang berhubungan
dengan dosa. Orang berdosa harus memberikan korban salah dan korban dosanya.
Baru sesudah dibenarkan, disucikan, mereka akan mempersembahkan korban
makanan, bakaran dan perdamaian.
Perbedaan korban orang dosa dan orang benar
Page 2 of 7
Korban orang dosa itu dibuat karena dosa dan kesalahan yang hendak dibereskan,
mereka datang pada salib Kristus. Korban orang benar itu salib yang dipikul orang
benar. Salib berarti menderita karena kebenaran bukan karena dosa atau
kesalahan. Jadi dalam korban-korban orang benar (3 macam) tidak ada dosa,
pengakuan, tidak ada grafirat untuk dosa, seperti dalam korban-korban karena dosa
atau salah.
Ada perbedaan dari 2 macam korban ini. Korban-korban orang benar
dipersembahkan terus menerus, tetapi korban karena dosa atau salah hanya
dikorbankan kalau ada kebutuhan yaitu orang yang bersalah atau berdosa, yang
hendak bertobat! Sebaliknya kalau ada dosa (atau kemungkinan dosa) atau salah,
harus dibuatkan korban-korban ini, kalau tidak hukuman Allah akan jatuh. Jadi
karena ada dosa harus ada pengorbanan termasuk ada pengakuan dan
pemberesan dosa. Ini sakit untuk daging tetapi ini harus.
I. KORBAN KARENA SALAH
Kalau suatu salah tertentu yang sudah diperbuat, maka harus dibuatkan korban
karena salah supaya ia disucikan Im 5:1-6. Berbeda dengan korban karena dosa,
ini adalah korban yang dibuat orang Israel dalam hubungannya dengan dosa, tetapi
dosa itu tersembunyi, belum nyata. Misal dalam Imamat 19:20-22, karena dosa
perzinaan, orang itu harus mengakui dosanya dan membuat korban karena salah.
Dan menggenapkan, membereskan segala kesalahannya. Contoh lain dalam
Bilangan 5:5-8. Selain membuat semua pemberesan, lalu ia membuat korban
karena salah.
Ini sebaliknya dari orang dunia yang berdosa, mereka sengaja menyembunyikan
dosanya, mengubahkan sedemikian rupa supaya tidak tampak dosanya bahkan
kalau bisa ia mengubah keadaannya supaya tampak sebagai orang yang baik,
bermurah hati, tetapi di hadapan Allah ia tetap orang berdosa. Orang beriman,
sikapnya harus berbeda. Ia harus mengakui dosa-dosanya dan membuat
tindakan-tindakan pemberesan. Memang ia merugikan, malu (sebab ketahuan
dosa-dosanya). Tetapi orang yang berdosa harus membereskannya, ia harus
menanggung dosanya Kol 3:25. Seringkali ia dihina, dikata-katai dll, sebab ia
berdosa, tetapi harus ada pengakuan, baru ia datang minta ampun kepada Tuhan
dan Tuhan akan mengampuninya. Zakheus berdosa dan bertobat, ia mengakui
segala dosa-dosanya, lalu ia membuat pemberesan dan datang pada Tuhan, maka
ia diampuni dan keselamatan datang kepadanya Luk 19:8-10. Ini korban karena
salah.
Page 3 of 7
II. KORBAN KARENA DOSA
Dalam Imamat 4:2 adalah korban karena dosa, berhubungan dengan dosa tetapi
belum nyata dosanya (Terj. Lama: sebab sesat, tidak tahu, tidak mengerti; Terj.
Baru: berdosa tidak dengan sengaja dalam sesuatu hal). Di sini diterangkan
tentang dosa yang tidak tentu, tetapi bisa berbuat segala macam dosa sebab tidak
mengerti. Jadi di sini diterangkan tentang dosa yang tersembunyi, terlindung, tidak
kelihatan, tidak diketahui, yang tiba-tiba bisa dibuat. Ini korban karena dosa yang
tidak dimengerti dan tidak diketahui.
Dalam setiap hari Raya, orang Israel harus membuat korban karena dosa
sekalipun tidak ada dosa-dosa tertentu pada hari-hari Raya tersebut Bil 28-29, hari
Raya bulan baru, Paskah, buah sulung, hari raya nafiri, grafirat, pondok daun.
Sekalipun tidak didapatkan dosa-dosa tertentu, tetap harus ada korban karena
dosa, supaya segala kemungkinan timbulnya dosa-dosa itu bisa terhapus!
Daging adalah sumber dan kemungkinan dari segala dosa, sebab itu korban
karena dosa itu artinya daging harus dikorbankan, korban karena menekan
daging, mematikannya sehingga tidak sampai berbuat dosa.
Jadi korban karena dosa ini membuat daging yang mungkin bisa berbuat dosa, jadi
tidak sampai berbuat dosa.
Jadi korban karena dosa itu cerita tentang daging yang harus dikorbankan atau
dimatikan. Daging itu pabrik dosa, sumbernya dosa, selalu memproduksi dosa
setiap ada kesempatan. Kalau daging diizinkan bicara, bekerja, beraksi, hasilnya
selalu dosa. Kalau daging dituruti, dilazatkan, maka ia terus memproduksi dosa.
Daging itu akan berbuat dosa, kalau diberi kesempatan, dilazatkan akan limpah
dengan segala macam dosa. Korban karena dosa ini ditujukan pada pabrik
dosa ini. Memang daging ini sudah (selalu) siap untuk menghasilkan dosa. Kalau
kita tahan, kita sangkali maka tidak sampai menghasilkan dosa. Misalnya dalam
Kejadian 4:7, korban karena dosa harus dibuat supaya dosa yang sudah sedia di
muka pintu tidak sampai terjadi.
Jadi korban karena dosa ini tentang daging, kita mau menyangkalinya,
menahannya, mau menderita karena mematikannya, mau sakit, mau resiko, mau
menderita, mau salib, maka pabrik daging ini tidak bekerja, tutup dan tidak
menghasilkan atau memproduksi dosa.
Perbedaan korban karena dosa dan korban karena salah
Page 4 of 7
Jadi korban karena dosa adalah korban karena penyangkalan diri, mematikan
daging, menyiksanya supaya jangan sampai berbuat dosa.
Korban karena salah adalah korban yang harus dibuat karena salah tertentu yang
sudah dilakukan. Orang Israel harus membuat korban karena dosa supaya jangan
sampai berbuat dosa yang sudah siap atau mungkin sekali akan dibuatnya).
Jadi korban karena dosa ini penting untuk mencegah, menahan jangan sampai
timbul dosa. Bagaimana caranya? Caranya ialah dengan mau menyangkal diri,
menyiksakan daging bahkan mematikannya (dikatargeokan Rom 6:6) 1Pet 4:1,
1Kor 9:27, 2Kor 1:9. Kalau seorang mau keinginan-keinginan nafsunya disangkali
(seks, tamak, sombong, benci dll) daging atau nafsunya disiksakan, ditekan, maka
ia tidak sampai berbuat dosa; inilah menyangkal diri Luk 9:23, sebelum ada dosa
sehingga tidak sampai timbul dosa. Kalau semua nafsu-nafsu ini ditahan, dimatikan,
maka kita tidak akan sampai berbuat dosa-dosa itu sekalipun diganggu atau digoda.
Mengapa ini mungkin? Sebab Tuhan sudah menebus, melepaskan, memerdekakan
kita dari semua dosa ini Yoh 8:36, 2Kor 5:17. Ini bertentangan dengan daging,
maka tabiat baru akan muncul dan tumbuh, nyata dalam hidup kita. Setiap kali ada
keinginan daging mau tumbuh, langsung dibuang, tidak dituruti, maka tabiat baru
yang nyata. Mematikan daging itulah korban karena dosa, sehingga tidak sampai
jatuh dalam dosa. Kalau tidak mau mematikan daging, menyangkal diri, maka
daging akan terus produksi dosa. Misalnya dalam hal uang, mau berpada, maka
keinginan uang mudah dimatikan. Dengan menyangkal diri segala dosa dicegah
dan tabiat baru terus tumbuh.
KORBAN ORANG BENAR yaitu korban bakaran, korban makanan dan korban
perdamaian. Ini tidak ada hubungannya dengan dosa, sekalipun tidak bersalah,
mau korban, mau sengsara dan menderita karena kesucian. Inilah korban yang
akan menumbuhkan imannya.
III. KORBAN BAKARAN
Walau tidak bersalah, ia dimarahi, difitnah dll tetapi tetap mau menerimanya, ini
korban bakaran, menderita karena kebenaran, bukan karena dosa. Ini seperti Putra
manusia Yesus Yoh 1:29, sekalipun tidak bercacat cela, tetapi Ia mau menderita
sampai mati 1Pet 2:20-23. Juga Paulus Rom 8:36, Daud Maz 44:23. Begitu juga
kita, mau salib karena Kristus. Domba yang bercela tidak dikehendaki Allah.
Page 5 of 7
Menderita karena salah itu ganjaran, bukan korban bagi Tuhan. Menderita karena
Kristus, korban bakaran, membuat Roh kemuliaan turun dan tinggal di dalam kita
1Pet 4:14.
Dalam bait Allah, setiap hari ada dua korban bakaran pagi dan petang, baru Tuhan
berkenan. Ini korban minuman. Begitu juga orang Kristen rela menderita karena
Kristus sepanjang hari, ini artinya Roma 12:1-2 dan berkenan kepada Tuhan.
Orang Kristen bisa mengalami ini secara jasmani (seperti di negara-negara
komunis, agama dianiaya) juga secara rohani karena taat dalam kesucian, kita
banyak menderita, tidak membalas, tidak benci, tidak berzina, tidak iri dsb. Orang
Kristen yang sehat dan tumbuh adalah orang yang tahan menderita karena
Kristus. Sebab itu tidak mudah tersinggung, marah, zina, berkelahi dsb. Terus
korban karena salah (daging dimatikan) dan korban bakaran, menderita karena
kebenaran, bisa tetap bersukacita Mat 5:11-12, Kis 5:41.
Salib itu membuat kita:
1. Tumbuh. Waktu dijahati, kita tidak berdosa, tidak bereaksi dosa, lulus dan kita
tumbuh dalam tabiat yang baru. Mau salib berartiakan tumbuh, tidak mau salib tidak
tumbuh sekalipun sudah bertahun-tahun ikut Tuhan.
2. Menjadi berkat. Sebab mahir sengsara, maka bisa menjadi berkat dalam
keluarga, Gereja, pekerjaan, tetangga dll.
Sekalipun difitnah, dimaki bukan karena salah, tidak membalas, tidak benci, menjadi
berkat. Kalau tidak ada yang mau pikul salib, maka pasti rumah tangga, pekerjaan,
Gereja dll akan mudah geger, ribut dan kacau. Orang-orang yang mahir pikul salib
itu menjadi berkat bagi sekitarnya.
3. Ada kuasa Allah 1Kor 1:18. Dalam orang-orang seperti ini Roh Kudus bisa
bekerja dengan bebas, sebab dalam segala geraknya yang penuh derita, tidak
bereaksi dosa, maka kuasa Allah nyata dalam hidupnya. Lebih banyak kematian
bekerja dalam kita, lebih banyak kuasa hidup keluar dari kita 2Kor 4:10-12.
Orang-orang seperti ini bisa dipakai Tuhan dengan heran seperti Paulus, bahkan
banyak hal-hal yang indah terjadi, misalnya timbulnya jabatan, buah-buah dll yang
ada pada orang Kristen dewasa yang mahir menderita karena Tuhan. Ini berkenan
pada Tuhan.
4. Selalu tinggal dalam hadirat Tuhan. Kalau kita hidup dalam kesucian, Tuhan
ada dengan kita, seperti yang diminta Tuhan dari Abraham Kej 17:1. Memang hidup
Page 6 of 7
di atas Mezbah adalah cara hidup orang beriman dan Roh Kudus akan terus
menyertai dan memimpinnya.
Kalau Mezbah kita terus menyala Im 6:13, maka kita akan terpelihara dalam
kesucian dan terus tumbuh bersama-sama dengan Allah. Jangan berhenti pikul
salib selama hidup di dunia. Satu kali salib diganti mahkota di Surga, bukan di
dunia, kita terus pikul salib sampai masuk Surga atau menjadi sempurna, sampai
Tirai pecah.
IV. KORBAN MAKANAN Im 2:1
Ini juga tidak ada sangkut pautnya dengan dosa, bahkan tingkatnya lebih tinggi dari
korban bakaran, lebih tinggi dalam kesucian. Korban makanan ini berupa tepung
atau roti yang dibakar di atas Mezbah, seolah-olah dimakan Allah (sebagian
dimakan imam-imam sebagai wakil dari Allah). Tepung dan roti adalah gambaran
dari Firman Allah bahkan hidup yang cocok dengan Firman Tuhan. Hidup ini
dicocokkan dengan Firman Tuhan, ini korban makanan di hadapan Tuhan. Untuk
taat akan Firman Tuhan itu perlu pengorbanan, kalau tidak mau menyangkal diri,
sakit, korban, tidak mungkin kita bisa mencocokkan kehidupan ini dengan Firman
Tuhan.
(Apakah semua orang bisa mencocokkan diri dengan Firman Tuhan? Tidak! Orang
biasa hanya bisa "berpuasa" menahan diri sebentar, lalu kembali dalam dosa.
Tetapi orang yang sudah ditebus darah Yesus itu bisa hidup suci sebab sudah
merdeka dan lepas dari hukuman dosa dan maut Rom 8:1-3). Kalau Allah lihat kita
taat akan Firman-Nya, Allah puas dan kenyang dengan hidup kita, seolah-olah kita
ini menjadi korban makanan bagi Alalh, maka berkat Allah akan turun ke atas kita.
Lebih banyak kita mengerti Firman Tuhan, kita bisa mengerti lebih banyak, sebab
itu bisa taat lebih banyak Flp 3:16 dan berbuah lebih lebat Mat 13:23, maka kita bisa
memperkenankan Allah lebih banyak seperti Putra manusia Yesus Mat 3:16, sebab
itu kita patut tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan, sehingga berbuah-buah lebih
banyak dan menjadi korban makanan lebih banyak.
V. KORBAN PERDAMAIAN Im 3:1 (KJV)
Ini juga termasuk korban orang benar, tetapi tingkatnya lebih tinggi. Dengan adanya
korban ini, orang-orang Israel diperdamaikan dengan Allah. Sekalipun hidup dalam
dunia banyak pergumulan, godaan, kesukaran dll, tetapi kalau kita mau korban,
mau sengsara untuk berkenan pada Allah, maka hidup kita akan selalu dikawali
dengan sejahtera Allah Flp 4:7. Damai dari Allah harus dipelihara dan ditingkatkan
terus bahkan sampai sempurna.
Page 7 of 7
Kalau daging ini dimatikan terus, dikorbankan terus, maka damai dari Allah akan
mengalir dalam hidup kita makin limpah seperti sungai air hidup yang makin lama
makin dalam sampai tidak terbatas Yeh 47, Yoh 4:14. Akhirnya daging betul-betul
mati (bukan hanya dikatargeokan tetapi sampai mati) lalu kita bisa masuk dalam
kesempurnaan Allah yang mulia itu. Ini bisa terjadi di dunia seperti Henokh, Elia,
Musa, Putra manusia Yesus dan akan limpah dalam Minggu ke-70 Daniel, yaitu ada
144.000 orang. Jangan berhenti pikul salib, makin lama kita harus makin mahir,
bahkan dengan tingkat sengsara yang lebih besar, yaitu sampai mati tetap tinggal
dalam kesucian, masuk lewat Tirai dalam kesempurnaan Allah.
KESIMPULAN
Lima macam korban ini harus dilakukan dalam hidup orang beriman, istimewa
korban orang benar. Mezbah kita harus selalu menyala, sehingga tetap hidup dalam
kesucian dan kuasa, kemuliaan Allah selalu menyertai kita. Jangan sampai Mezbah
Tuhan padam, sebab sepanjang hidup kita harus terus di atas Mezbah, setiap hari.
Dengan akal ini rasanya tidak bisa tahan, sebab selalu menderita, tetapi justru
waktu daging mati, hadirat Tuhan nyata, hidup ini menjadi makin indah dan rencana
Tuhan yang indah akan jadi dalam hidup kita. Dengan Mezbah ini kita akan
bertumbuh terus sampai masuk dalam kesempurnaan. Tidak ada akhir dari jalan
salib, atau Mezbah kalau berhenti, tetapi akhirnya adalah pada waktu kita mati,
pengangkatan atau masuk dalam kesempurnaan. Jangan berhenti pikul salib,
daging akan hidup kembali dan dosa muncul dan hidup akan jatuh dalam dosa dan
kalau tidak bertobat, akan terhilang. Nuh berhenti pikul salib, ia bukan tumbuh,
sebab mabuk anggur dunia dan menjadi mabuk. Seharusnya ia tumbuh terus
sampai menjadi sempurna, tetapi sebab berhenti pikul salib, ia tidak tumbuh dan
daging produksi lagi, ia jatuh dalam dosa dan rugi besar, sebab kita dinilai pada
akhir hidup kita, bukan permulaannya. Sebab itu harus setia sampai mati. Ibadah
tanpa salib itu sia-sia seperti bait Allah tanpa Mezbah. Mezbah harus terus menyala
sampai akhir hidup kita.
Nyanyian
Di atas Mezbah-Mu, ku s'rahkan hidupku, ikut Tuhan tiap waktu Rom 12:1
(Tabernakel Glori)
Download