1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pembelajaran

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Proses pembelajaran anak usia SD berada pada tahap operasional konkret
dimana pembelajaran berdasarkan pada hal-hal yang konkret atau nyata. Dalam
hal ini seorang guru dituntut memiliki kemampuan dan kreativitas yang cukup
agar proses pembelajaran dapat terselenggarakan secara efektif dan efisien. Salah
satu aspek kemampuan yang harus dimiliki guru adalah tentang pemahaman dan
penguasaan terhadap strategi pembelajaran yang digunakan untuk menciptakan
kelas yang aktif yang dapat melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran
dan dapat membangkitkan motivasi serta merangsang siswa untuk mengikuti
pembelajaran. Guru merupakan sumber daya yang harus dibimbing dan
dikembangkan
untuk
meningkatkan
kualitas
pendidikan.
Usaha
dalam
meningkatkan kemampuan guru dalam proses pembelajaran harus dikaji ulang.
Dalam proses pembelajaran guru tidak hanya mentrasfer ilmu pengetahauan saja,
tetapi juga berusaha membantu peserta didik dalam memahami atau menguasai
materi yang disampaikan sehingga bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu seorang guru harus berkompeten dalam menciptakan suasana
lingkungan belajar yang efektif dan lebih mampu dalam mengolah kelas dengan
baik agar hasil dari proses pembelajaran mampu optimal sehingga tujuan dari
proses pembelajaran dapat tercapai.
Kekurangmampuan guru dalam merancang strategi pembelajaran yang
digunakan dalam proses pembelajaran menyebabkan siswa kurang termotivasi
dalam belajar sehingga menyebabkan hasil belajar rendah. Menurut Anita, dkk
(2008:1.9) “Motivasi berfungsi sebagai motor penggerak aktivitas. Bila motornya
tidak ada, maka aktivitas tidak akan terjadi dan bila motornya lemah, maka yang
terjadipun akan lemah pula”. Dalam suatu proses pembelajaran motivasi sangat
penting bagi guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan. Motivasi juga dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri siswa sendiri
dan faktor dari luar dari diri siswa, motivasi yang berasal dari dalam diri siswa
1
2
seperti adanya kebutuhan untuk belajar dan memahami makna yang terkandung di
dalam pembelajaranya sedangkan motivasi yang timbul dari luar diri siswa seperti
belajar hanya untuk mendapatkan hadiah, pujian, gelar kehormatan dan
sebagainya. Namun motivasi yang berasal dari dalam diri ataupun motivasi yang
berasal dari luar sangat diperlukan agar anak didik mau belajar, dengan adanya
motivasi dalam suatu pembelajaran maka akan berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa. Dalam suatu pembelajaran motivasi sangat di perlukan untuk mendorong
aktivitas belajar secara terus menerus tanpa adanya motivasi belajar maka tidak
akan adanya aktivitas dalam suatu pembelajaran. Begitu juga pembelajaran IPA
harus dapat memperhatikan karakteristik siswa yang pada umumnya siswa SD
berada pada usia yang masih senang bermain, senang melakukan kegiatan dan
memiliki rasa ingin tahu yang cukup besar. Mereka tertarik untuk melakukan
suatu penggalian, melakukan kegiatan, mendapatkan pengalaman yang bervariasi,
dan memenuhi keingin tahuanya, maka dari itu dalam proses pembelajarannya
pendidikan IPA lebih menekankan pada pemberian pengalaman langsung kepada
siswa untuk mencari tahu dan berbuat sehingga mampu menjelajahi dan
memahami alam yang ada di sekitarnya (Sapriati 2009:2.3).
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di SD Negeri Gunung
Tumpeng 01, kegiatan pembelajaran IPA masih menggunakan metode ceramah
yang mengakibatkan siswa menjadi pasif dan bosan dalam mengikuti
pembelajaran. Akhirnya siswa kehilangan motivasi belajar sehingga menjadikan
siswa tidak lagi memperhatikan penjelasan guru, melakukan aktifitas-aktifitas lain
diluar pembelajaran seperti siswa berbicara dengan teman sebangkunya, bermain
sendiri serta tidak ada semangat belajar didalam kelas. Tentu saja dengan kondisi
belajar seperti ini siswa akan sulit untuk memahami apa isi dari materi yang
disampaikan oleh guru, jika hal ini dibiarkan secara terus menerus maka akan
berdampak pula pada nilai yang diperoleh siswa. Berdasarkan hasil observasi
diperoleh keterangan bahwa motivasi dan hasil belajar IPA masih rendah. Dari
jumlah keseluruhan siswa kelas 5 SD Negeri Gunung Tumpeng 01 yang
berjumlah 20 siswa, sebanyak 10 siswa memiliki motivasi rendah dengan
presentase 50% dan untuk hasil belajarnya sebanyak 12 siswa atau 60% siswa
3
mendapat nilai di bawah KKM dan 8 siswa atau 40% siswa mendapat nilai di atas
(KKM=70). Dengan demikian berdasarkan nilai yang diperoleh siswa,
pembelajaran IPA di SD Negeri Gunung Tumpeng 01 dapat dikatakan belum
berhasil.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebenarnya permasalahan
pada proses pembelajaran tidak hanya disebabkan oleh siswa tetapi juga oleh
guru. Maka dari itu dibutuhkan suatu pembaharuan dalam mengajar sehingga
permasalahan tersebut dapat diselesaikan. Guru harus dapat menarik perhatian
siswa, melibatkan siswa dalam pembelajaran, serta membimbing siswa untuk
melakukan dan menemukan hal-hal baru. Jika guru dapat menghilangkan rasa
bosan yang ada pada diri siswa maka siswa akan memberikan respon serta
semangat dalam belajar dan yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Dengan tanggung jawab yang besar itu guru di tuntut untuk kreatif dalam memilih
dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan di
sampaikan, jika seorang guru pandai dalam memilih atau menggunakan suatu
model dengan tepat maka pembelajaran yang dilakukan akan menarik perhatian
siswa dan dapat menimbulkan rasa ingin tahu terhadap pembelajaran yang akan di
pelajarinya serta siswa dapat berantusias untuk mengikuti pelajaran yang disajikan
oleh guru.
Untuk menumbuhkan motivasi pada mata pelajaran IPA pada siswa kelas 5
yang berdampak pada hasil belajar siswa, guru harus menciptakan sesuatu hal
yang baru kepada siswa yaitu dengan merancang strategi pembelajaran yang aktif
yang dapat membuat suasana kelas menjadi aktif dan siswa antusias dalam
mengikuti proses pembelajaran sehingga pembelajaran tidak lagi membosankan
dan akan terjadi perbaikan yang signifikan terhadap hasil belajar. Oleh karena itu
peneliti mencoba menerapkan strategi pembelajaran Card Sort dalam proses
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) guna meningkatkan motivasi belajar
dan hasil belajar siswa.
Strategi pembelajaran Card Sort merupakan kegiatan pembelajaran
kolaboratif yang dapat digunakan untuk mengajarkan suatu konsep, karakteristik
klasikal, fakta tentang obyek ataupun mereview pembelajaran yang telah
4
diberikan sebelumnya. Dalam strategi pembelajaran card sort ini gerakan fisik
yang lebih dominan sehingga dapat membantu mendinamisir kelas yang jenuh dan
bosan, Zaini (2004:53). Alasan pemilihan strategi pembelajaran Card Sort ini
adalah strategi pembelajaran ini sangat efektif untuk melatih siswa dalam
menemukan, memahami dan mengembangkan kemampuan untuk menguji
pemahaman materi yang telah dipelajari. Selain itu tahap-tahapan pembelajaran
dalam strategi pembelajaran Card Sort ini pembelajaran dilakukan secara
berkelompok akan menuntut siswa untuk terus menerus aktif selama
pembelajaran, sehingga akan meningkatkan motivasi dan mengurangi rasa bosan
dalam pembelajaran dikarenakan gerakan fisik yang lebih dominan untuk
menemukan informasi yang sesuai dengan informasi yang didapatkannya.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Strategi Pembelajaran Card
Sort untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
IPA Kelas 5 di SD Negeri Gunung Tumpeng 01 semester II tahun pelajaran
2015/2016”.
1.2
Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas maka dapat di identifikasi
masalah sebagai berikut:
1) Guru kurang memberikan motivasi belajar kepada siswa, sehingga siswa
kurang memperhatikan penjelasan guru dan tidak mempunyai semangat yang
tinggi terutama mata pelajaran IPA di saat proses pembelajaran berlangsung.
2) Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
3) Rendahnya hasil belajar IPA (belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal
yang sudah ditetapkan atau diinginkan).
1.3
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
masalah
maka
dapat
dirumuskan
permasalahannya yaitu
1) Apakah dengan penerapan
strategi
pembelajaran
Card
Sort
dapat
meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Gunung
Tumpeng 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016 ?
5
2) Apakah dengan penerapan strategi
pembelajaran
Card
Sort
dapat
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Gunung Tumpeng
01 semester II tahun pelajaran 2015/2016.
1.4
Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini dengan menerapkan strategi pembelajaran Card Sort
adalah :
1) Meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas 5 SD Negeri Gunung
Tumpeng 01 Semester II tahun pelajaran 2015/2016.
2) Meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 SD Negeri Gunung
Tumpeng 01 Semester II tahun pelajaran 2015/2016.
1.5
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat
secara langsung dan tidak langsung dalam dunia praktisi pendidikan dan
menambah ilmu pengetahuan. Untuk itu, manfaat-manfaat tersebut dapat
diuraikan dalam manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis.
1.5.1 Secara Teoritis
Adanya penelitian tindakan kelas dengan menerapkan strategi pembelajaran
Card Sort memberikan manfaat :
1) Penelitian ini memberikan suatu contoh pembelajaran aktif yang dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA
dengan menerapkan strategi pembelajaran Card Sort pada mata pelajaran
IPA kelas 5 SD.
2) Memberikan ilustrasi gambaran secara lengkap kondisi proses perbaikan
pembelajaran IPA melalui penelitian tindakan kelas di kelas 5 SD Negeri
Gunung Tumpeng 01 tahun pelajaran 2015/2016.
1.5.2 Secara Praktis
1) Bagi Siswa
a. Diharapkan di dalam pembelajaran IPA dapat menimbulkan rasa
keingintahuannya dan semangat untuk menerima pembelajaran sehingga
pembelajaran IPA menjadi mata pelajaran yang disukai siswa.
6
b. Siswa menjadi termotivasi dalam mengikuti pembelajaran IPA, sehingga
hasil belajar siswa dapat meningkat.
2) Bagi Guru
a. Membantu guru dalam memberikan pembelajaran yang inovatif dan kreatif
dalam pembelajaran IPA.
b. Mengembangkan
sikap
profesional
sebagai
guru
dalam
kegiatan
pembelajaran.
c. Meningkatkan rasa percaya diri dan optimisme guru ketika melaksanakan
proses pembelajaran dengan melibatkan siswa.
d. Memungkinkan guru secara aktif dan kreatif untuk mengembangkan
kemapuan pengetahuan dan keterampilan mengajar.
e. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
3) Bagi Sekolah
Sebagai suatu alternatif strategi pembelajaran bagi pihak sekolah untuk
memberikan motivasi bagi guru-guru agar bersikap lebih profesional, aktif,
kreatif, dan inovatif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya seharihari di sekolah dalam proses pembelajaran terhadap para siswa agar mencapai visi
misi yang diharapkan sekolah.
Download