SOSIALISASI Market Code of Conduct (CoC) Edisi Kedua 08 Desember 2016 Latar Belakang Indonesia Foreign Exchange Market Committee Road Map Market Code of Conduct di Indonesia Agustus 2016 May 2014 Januari 2004 Juni 2001 ACI Indonesia (Forexindo) The Financial Markets Association menerbitkan The Indonesia Code of Conduct Edisi Pertama ACI Indonesia (Forexindo) The Financial Markets Association menerbitkan The Indonesia Code of Conduct Edisi Kedua. IFEMC menerbitkan Market Code of Conduct edisi pertama sebagai acuan best market practice bagi para pelaku pasar. Disebut juga “ Brown Book “ IFEMC kembali menerbitkan Market Code of Conduct edisi kedua dengan mengadopsi The Model Code ACI International versi Februari 2015 dengan penyesuaian untuk pasar Indonesia. Disebut juga “Brown Book Versi II” Edisi kedua ini menambahkan prosedur kepatuhan dan arbitrase dan beberapa penyesuaian atas perubahan pasar 2 Indonesia Foreign Exchange Market Committee Latar Belakang Struktur Organisasi IFEMC 3 Indonesia Foreign Exchange Market Committee Latar Belakang ACI The Financial Markets Association • ACI (Associate Cambiste Internationale) adalah asosiasi internasional non-profit dan nonpolitik dari profesional yang bergerak dalam bidang pasar keuangan. • ACI didirikan di Paris pada tahun 1955 dan saat ini memiliki 13,000 anggota yang berasal lebih dari 60 Negara. ACI FMA Indonesia • • • Merupakan organisasi yang berafiliasi kepada ACI (Associate Cambiste Internationale) yang berpusat di Paris dan Ikatan Bankir Indonesia (IBI). Didirikan pada 19 Februari 1982 Saat ini memiliki lebih dari 600 anggota yang berasal dari bank devisa dan non devisa maupun money broker di Indonesia yang setiap tahunnya terus mengalami peningkatan 4 Latar Belakang Indonesia Foreign Exchange Market Committee Riwayat Singkat ACI FMA Indonesia 1998 Sesuai himbauan dari ACI Internasional maka nama Forexindo berganti nama menjadi ACI Indonesia (Forexindo) The Financial Markets Association 19 Februari 1982 Didirikan dengan nama Perhimpunan Pedagang Devisa Indonesia (PPDI) 2015 ACI Indonesia berganti nama menjadi ACI Financial Markets Association Indonesia (ACI FMA Indonesia) 1986 2013 April 2016 Cakupan organisasi semakin melebar serhingga nama PPDI dirubah menjadi Forex Club Indonesia atau Forexindo ACI Indonesia (Forexindo) The Financial Markets Association berganti nama menjadi ACI Indonesia Menjadi tuan rumah penyelenggaraan ACI World Congress ke 55 Di Jakarta 5 Indonesia Foreign Exchange Market Committee Market Code of Conduct Edisi Kedua (Brown Book Versi II) • Mengadopsi The Model Code yang diterbitkan oleh ACI International versi Februari 2015 dengan ditambahkan beberapa bab untuk penyesuaian ke Pasar Indonesia • Dengan mengadopsi The Model Code yang diterbitkan ACI International, Market Code of Conduct Edisi Kedua ini akan selalu update dengan perubahan – perubahan yang terjadi di pasar global • Market Code of Conduct Edisi Kedua akan selalu direview agar selalu sesuai dengan praktik pasar di Indonesia 6 Indonesia Foreign Exchange Market Committee Market Code of Conduct (CoC) Tujuan • Untuk mengatur perilaku serta meningkatkan disiplin dan integritas Pelaku Pasar di Pasar Keuangan di Indonesia • Merupakan standar minimum perilaku yang dapat dijadikan acuan market best practices bagi Pelaku Pasar. Cakupan • Pelaku Pasar: Principal, yaitu institusi perbankan dan money brokers (termasuk voice brokers) yang mempunyai izin bertransaksi di pasar keuangan. • Manajemen Senior: dewan komisaris, dewan pengawas, dewan direksi serta anggota pimpinan pelaku pasar, yang memiliki fungsi pengawasan institusi secara keseluruhan sebagaimana PBI tentang Good Corporate Governance serta bertindak mewakili Principal dan Money Brokers • Manajemen: Pemimpin satuan kerja front, back dan middle offices dan memiliki fungsi pengawasan atas karyawan yang terlibat atas transaksi pasar keuangan secara langsung secara harian • Pasar Keuangan: pasar valuta asing, uang, surat utang di Indonesia termasuk derivatif-nya 7 Indonesia Foreign Exchange Market Committee Market Code of Conduct (CoC) Kepatuhan CoC ini tidak dimaksudkan sebagai aturan yang memiliki kekuatan hukum yang baku, sehingga setiap penyelesaian pelanggaran tetap mengacu pada kekuatan hukum positif yang ada. 8 Indonesia Foreign Exchange Market Committee Market Code of Conduct Edisi Kedua (Brown Book Versi II) BAB PERTAMA Penyesuaian untuk Pasar Keuangan di Indonesia BAB KEDUA Terjemahan : The International Code of Conduct & Practice for the Financial Markets “The Model Code” versi Februari 2015 – The Financial Market Association BAB KETIGA Prosedur Mediasi Melalui SubKomite Arbitrasi IFEMC BAB KEEMPAT Tambahan Untuk Pasar Indonesia – terminologi dan konvensi pasar, dsb. I. Jam Kerja II. Masalah Utama Perusahaan Materi Tambahan Code of Conduct VI. Penggunaan Teknologi & Keamanan Umum V. Back Office III. Front Office IV. Middle Office 9 Indonesia Foreign Exchange Market Committee Market Code of Conduct (CoC) BAB I : Jam Kerja Pasar Jam Pembukaan dan Penutupan Pasar • Jam pembukaan dan penutupan resmi pasar mata uang yang diakui ditetapkan dari jam 5:00 waktu Sydney pada hari Senin pagi sampai jam 5.00 sore waktu New York pada hari Jumat, kecuali bila terdapat konsensus pasar setempat. Hari Libur • Pada Hari Libur tak terjadwal, praktek pasar adalah memperpanjang kontrak yang jatuh tempo pada hari libur terjadwal ke hari kerja berikutnya. Gangguan Pasar • Pelaku pasar berpegang teguh pada ketentuan atau prosedur yang dikeluarkan oleh otoritas setempat. • Jika tidak terdapat perjanjian tertulis atau ketentuan setempat yang berlaku, maka dapat mengacu pada praktik pasar Hari Libur dari Model Kode Etik ini 10 Indonesia Foreign Exchange Market Committee Market Code of Conduct (CoC) BAB 2 : Perilaku Pribadi Penyalahgunaan Bahan, Alkohol, dan Obat-obatan • Manajemen harus memiliki kebijakan terkait penggunaan obat – obatan, termasuk alkohol serta hukuman bagi individu yang ditemukan menyalahgunakan obat - obatan Perjudian/Pertaruhan Antara Para Peserta Pasar • Manajemen harus membuat kebijakan tertulis yang jelas untuk mengendalikan kegiatan perjudian atau pertaruhan antara para pelaku pasar Hiburan dan Hadiah • Manajemen harus memantau bentuk, frekuensi, dan nilai hiburan/hadiah yang diterima para dealer dan memiliki kebijakan serta memastikan kebijakan tersebut dijalankan dengan baik • Karyawan tidak boleh menawarkan hiburan dan hadiah yang tidak pada tempatnya untuk melancarkan usaha 11 Indonesia Foreign Exchange Market Committee Market Code of Conduct (CoC) BAB 2 : Perilaku Pribadi Informasi yang Salah dan Desas Desus • Para Dealer, Sales, dan Broker tidak boleh menyampaikan informasi yang tidak berdasar yang diduga tidak akurat dan dapat merugikan pihak ketiga. Kerahasiaan • Principal dan Broker tidak boleh mengungkapkan atau membicarakan informasi yang berkaitan dengan deal, kecuali pada counterparty terkait • Manajemen harus memiliki kebijakan tertulis untuk memastikan bahwa para dealer tidak terlibat dalam insider dealing Hubungan Nasabah, Saran, dan Kewajiban • Pelaku pasar dalam berhadapan dengan nasabah harus memastikan bahwa : – Nasabah memahami syarat, keadaan, dan risiko transaksi – Nasabah membuat penilaian dan keputusan yang independen untuk melakukan transaksi atas risiko dan rekening sendiri – Nasabah memahami setiap informasi, penjelasan, atau komunikasi lainnya dari pihak lain tidak dapat ditafsirkan sebagai nasihat investasi atau rekomendasi untuk melakukan transaksi – Tidak ada hubungan penasihat atau fidusia antara para pihak kecuali diatur oleh undang undang atau ketentuan lainnya. 12 Indonesia Foreign Exchange Market Committee Market Code of Conduct (CoC) BAB 3 : Pengaturan Pemisahan Tugas • Harus terdapat pemisahan tugas yang jelas antara Front, Middle dan Back Office serta tercermin pada garis pelaporan yang terpisah • Pelaku pasar harus memiliki petugas yang memadai serta bagian audit/kepatuhan/pengendalian/pengelolaan risiko yang sepenuhnya independen dan mencakup semua kegiatan perusahan 13 Indonesia Foreign Exchange Market Committee Market Code of Conduct (CoC) Kesimpulan 1. Semua deal dilakukan di designated secured location dan pada jam kerja yang ditentukan oleh mereka yang berwenang melakukan deal tersebut dan semua transaksi harus recorded. (Brown Book Versi II, BAB 1 : Jam Kerja Pasar dan BAB 4 : Dealer, Sales dan Dealing Room) 2. Pemisahan fungsi dan tugas harus berlaku di dalam maupun di luar designated secured location, dimana tugas dan wewenang yang melakukan deal wajib diadministrasikan dengan jelas dan rapi. Selain itu tugas yang melakukan deal dengan yang melakukan fungsi management risiko dan yang melakukan fungsi penyelesaian transaksi harus terpisah secara hirarki organisasi. (Brown Book Versi II, BAB 3 : Pengaturan) 3. Tata cara berdagang dengan baik serta hubungan antara para pelaku pasar diperlukan untuk mengurangi / menghilangkan potensi untuk dispute, conflict of interest serta memastikan compliance dengan hukum yang berlaku. (Brown Book Versi II, BAB 4 : Dealer, Sales dan Dealing Room) 14 Terima kasih 15