SOSIALISASI Market Code of Conduct (CoC) Edisi Kedua

advertisement
SOSIALISASI
Market Code of Conduct (CoC)
Edisi Kedua
Bagian V : Back Office
08 Desember 2016
Bagian V : Back Office
Indonesia
Foreign Exchange
Market Committee
V. Back Office
X.
Pengaturan Umum
65. Rekonsiliasi- pentingnya rekonsiliasi,
54. Kompetensi Inti
secara berkala, penyelidikan dan
55. Kesadaran terhadap Risiko Operasional
klarifikasi, pemisahan tugas
56. Standar Proses yang Berlaku
66. Ketidaksesuaian dan PenyelidikanMenyeluruh
dana tidak diterima, penyelesaian,
57. Keikutsertaan dalam Komunitas
komunikasi
Profesional
58. Daftar Pihak yang Dapat Dihubungi
XI. Pengendalian
59. Prosedur Eskalasi
67. Pengendalian Umum- identifikasi
60. Pertemuan Rutin dengan Mitra Bisnis
counterparty, penataan catatan
61. Bisnis Baru
transaksi, perubahan rincian, indikator
62. Pemisahan Dana
kinerja, akses ke sistem
63. Persiapan dan Komunikasi dalam
68. Standard Settlement Instruction (SSI)Situasi Krisis- persiapan, komunikasi,
tim terpisah, penggunaan, perubahan,
rencana kelanjutan bisnis
pengendalian dan pengarsipan SSI
64. Metodologi Perhitungan Klaimkompensasi, netting, penggunaan dana
2
Indonesia
Foreign Exchange
Market Committee
Bagian V : Back Office
XI. Praktek dan Standar yang Berlaku
Setelah Transaksi
69. Konfirmasi Transaksi- tanggungjawab,
pemisahan tugas, sisi beli, pengiriman
konfirmasi, dll
70. Pelaporan Transaksi
71. Saling-hapus (Netting)- perjanjian,
netting otomatis
72. Penyelesaian (Settlement)- praktek
terbaik penyelesaian cepat dan akurat,
waktu cut off, dll
73. Pengelolaan Kinerja dan Kapasitas
dalam Pemrosesan Transaksi Valaskemampuan teknis dan operasional, dll
74. Biaya dan Beban Nasabah
3
Indonesia
Foreign Exchange
Market Committee
Market Code of Conduct (CoC)
BAB 10 : Pengaturan Umum
Kompetensi Inti
• Manajemen Senior memastikan bahwa di setiap fungsi mempunyai petugas yang memadai.
Pemimpin unit kerja harus memastikan bahwa setiap petugas memiliki kompetensi dan
mendapatkan pelatihan secara sistematis dan berkala sesuai dengan tugas masing – masing
Kesadaran terhadap Risiko Operasional
• Laporan yang menggambarkan risiko operasional yang timbul, insiden yang paling
signifikan dan rencana tindakan perbaikan serta tindak lanjut harus dibuat secara berkala dan
dilaporkan kepada Manajemen Senior
• Melakukan pengumpulan dan analisa insiden untuk yang sudah terjadi maupun yang hampir
terjadi dan membuat tindakan pencegahan di masa yang akan datang
Standar Proses yang Berlaku Menyeluruh
• Bank yang memiliki beberapa pusat operasional harus menentukan standar bank yang
berlaku luas dan memastikan standar tersebut dipenuhi
4
Indonesia
Foreign Exchange
Market Committee
Market Code of Conduct (CoC)
BAB 10 : Pengaturan Umum
Keikutsertaan dalam Komunitas Profesional
• Manajemen senior harus berpartisipasi dalam forum komunitas profesional dan dalam
forum industri agar tetap terinformasi dengan perkembangan terbaru
Daftar Pihak yang dapat Dihubungi
• Daftar pihak yang dapat dihubungi dari semua counterparty harus disimpan dan diperbarui
secara berkala
Bisnis Baru
• Sebelum produk atau strategi usaha baru diluncurkan semua bagian terkait yaitu front office,
Credit Risk Management, Akuntansi Keuangan, Sumber Daya Manusia, Teknologi
Informasi, Hukum dan Kepatuhan, Operasional, Pengukuran dan Pengelolaan Produk,
Pengukuran Manajemen Risiko , Pajak dan Tresuri harus dilibatkan sehingga penawaran
bisnis baru dapat diperkenalkan dengan cara yang terkendali
5
Indonesia
Foreign Exchange
Market Committee
Market Code of Conduct (CoC)
BAB 10 : Pengaturan Umum
Pemisahan Dana
• Dalam melaksanakan kegiatan perdagangan, para pelaku pasar harus memastikan bahwa
mereka telah memisahkan dana dari counterparty dalam rekening khusus. Hal ini sangat
penting bagi bank atau lembaga keuangan lainnya apabila kemudian menghadapi
kebangkrutan
Persiapan dan Komunikasi dalam Situasi Krisis
• Petugas operasional harus memahami :
o Prosedur untuk situasi krisis yang mempengaruhi penyelesaian
o Prosedur penyelesaian alternatif dan bagaimana hal tersebut dilakukan
o Siapa yang memberitahu dan bagaimana memberitahu nostro bank mengenai perubahan
atau pembatalan dalam instruksi pembayaran
• Pelaku pasar harus menguji situasi – situasi krisis secara sistematis untuk memastikan
bahwa para petugas paham dengan prosedur alternatif dan dapat mengelola situasi krisis
secara efektif
6
Indonesia
Foreign Exchange
Market Committee
Market Code of Conduct (CoC)
BAB 10 : Pengaturan Umum
Metodologi Perhitungan Klaim
• Klaim dihitung atas jumlah pokok penuh dari transaksi yang gagal dengan tingkat bunga
yang ditentukan oleh bank agen kecuali telah disepakati berbeda
• Klaim harus diberithukan secara tertulis melalui e-mail atau media lainnya, seperti pesan
SWIFT yang dikonfirmasi. Informasi dalam klaim harus memperhitungkan rincian
transaksi, jumlah hari yang tertunda dari payment pembayaran dan biaya, beserta
metodologi perhitungan atas jumlah yang diklaim
Rekonsiliasi
• Rekonsiliasi rekening diperlukan untuk mendeteksi catatan yang hilang, gagal, atau salah
pada tahap awal dan untuk menyediakan informasi yang cepat dari masalah dengan
counterparty atau nasabah
• Rekonsiliasi harus dilakukan oleh petugas yang tidak terlibat dalam pemrosesan transaksi
yang akan mempengaruhi saldo rekening pada bank koresponden
7
Indonesia
Foreign Exchange
Market Committee
Market Code of Conduct (CoC)
BAB 10 : Pengaturan Umum
Ketidaksesuaian dan Penyelidikan
• Masing – masing organisasi harus menentukan bagaimana cara mereka memantau,
melaporkan dan memberitahukan pihak internal mengenai tidak diterimanya suatu
pembayaran
• Ketidak sesuaian penyelesaian/payment berikut dapat diperhitungkan :
o Keterlambatan payment
o Payment kepada koresponden atau counterparty yang salah
o Payment jumlah yang salah
o Payment ganda
• Untuk memastikan keputusan yang cepat dari ketidaksesuaian, hal yang pertama dilakukan
adalah menghubungi counterparty melalui telepon dan terekam. Jika tidak memungkinkan
(mis: karena perbedaan zona waktu) maka fax yang dikonfirmasi, email atau pesan SWIFT
yang dikonfirmasi menjadi metode komunikasi yang disarankan
8
Indonesia
Foreign Exchange
Market Committee
Market Code of Conduct (CoC)
BAB 11 : Pengendalian
Pengendalian Umum
• Suatu transaksi tidak boleh dilakukan tanpa terlebih dahulu mengidentifikasi dan mengenal
counterparty, Hal ini mencakup Know Your Customer (KYC) seperti disyaratkan oleh
regulator dan metode perintah settlement serta konfirmasi settlement
• Akses ke sistem produksi harus dikontrol dengan ketat. Profil fungsi akses disiapkan serta
harus dinilai kembali oleh masing – masing manajer operasional paling kurang setiap enam
bulan
Standard Settlement Instruction (SSI)
• Dalam rangka pemisahan yang jelas antara tugas dalam kegiatan operasional, setiap institusi
harus memiliki tim SSI terpisah untuk mencegah/meminimalkan kemungkinan risiko fraud
• Institusi harus mampu mengatur SSI untuk para nasabah per produk dan mata uang
• Pemberitahuan perubahan SSI idealnya minimal satu bulan sebelumnya atau paling lambat
10 hari kerja sebelum pelaksanaan melalui pesan SWIFT yang diotentikasi
• Settlement semua transaksi yang sudah dilaksanakan harus diselesaikan sesuai dengan SSI
terkait pada tanggal valuta
9
Indonesia
Foreign Exchange
Market Committee
Market Code of Conduct (CoC)
BAB 12 : Praktik dan Standar yang Berlaku Setelah Transaksi
Konfirmasi Transaksi
• Manajemen Operasional Senior bertanggung jawab untuk memastikan bahwa proses untuk
mengkonfirmasi transaksi dilaksanakan dengan benar
• Proses konfirmasi transaksi hanya boleh dilakukan oleh para petugas back
office/operasional dimana petugas back office/operasional harus independen dari front
office
• Kedua counterparty harus saling mengirim konfirmasi atau menegaskan kebenaran transaksi
yang disepakati, tidak lebih dari 2 jam setelah transaksi disepakati atau paling lambat pada
tanggal transaksi dan tidak boleh dikirimkan ke petugas front office pihak counterparty
• Perekaman percakapan telepon harus diterapkan dalam hal konfirmasi lisan. Konfirmasi
lisan harus diikuti dengan konfirmasi elektronik atau tertulis
• Broker harus mengkonfirmasi semua transaksi kepada kedua counterparty sesegera mungkin
melalui alat komunikasi yang efisien, bersifat elektronik dan aman
• Setelah konfirmasi diterima oleh kedua counterparty atas suatu transasksi, hal itu akan
menentukan hak dan kewajiban masing – masing pihak
10
Indonesia
Foreign Exchange
Market Committee
Market Code of Conduct (CoC)
BAB 12 : Praktik dan Standar yang Berlaku Setelah Transaksi
Pelaporan Transaksi
• Manajemen back office harus memastikan bahwa mereka mematuhi kewajiban pelaporan
yang diatur oleh pihak berwenang termasuk pelaporan sesudah transaksi langsung untuk
membantu transparansi dari penemuan harga
Saling-Hapus (Netting)
• Proses operasional harus didukung dengan perjanjian yang mengikat secara hukum
(Perjanjian Netting)
• Setiap aktifitas netting harus memiliki prosedur yang disepakati untuk mengkonfirmasi nilai
Netting yang disetujui kedua pihak yang bertransaksi
11
Indonesia
Foreign Exchange
Market Committee
Market Code of Conduct (CoC)
BAB 12 : Praktik dan Standar yang Berlaku Setelah Transaksi
Penyelesaian (Settlement)
• STP dianjurkan untuk meminimalkan risiko penyelesaian
• Prioritaskan penyelesaian transasi dengan mempertimbangkan cut-off time pembayaran tiap
mata uang beserta sensitivitas mata uang dan nilai yang ditransaksikan
• Transaksi yang dibukukan di front office harus tersedia secara real-time bagi unit kerja
pengelolaan kas untuk pengelolaan rekening nostro
• Perubahan data SSI dan cut-off time pembayaran tiap mata uang harus diperbaharui segera
dalam sistem data statis
12
Indonesia
Foreign Exchange
Market Committee
Market Code of Conduct (CoC)
BAB 12 : Praktik dan Standar yang Berlaku Setelah Transaksi
Kemampuan Teknis dan Operasional
• Perusahaan harus dapat mendefinisikan secara jelas mengenai proyeksi volume bisnis rata –
rata atau saat peak serta periode waktu dimana hal ini mungkin terjadi agar transaksi dapat
diselesaikan. Demikian pula, harus didefinisikan lamanya periode peak untuk menjaga
kemampuan teknis dan operasional
• Kemampuan teknis dan operasional harus mengantisipasi kegagalan besar dan skenario
pemulihan bencana dimana ketika sistem bermasalah maka berpindah ke fasilitas siaga
dengan kemampuan mengidentifikasi data transaksi yang mungkin belum selesai diproses
selama masa gangguan
• Pengujian menyeluruh secara berkala harus dilakukan untuk membuktikan kehandalan
skenario diatas. Pengujian tersebut harus dilakukan paling kurang sekali setiap tahun
Biaya Nasabah
• Informasi keseluruhan mengenai biaya dan beban harus disediakan bagi nasabah secara
terperinci dalam jangka waktu yang wajar sebelum penyediaan layanan agar tersedia waktu
yang cukup untuk mempertimbangkan informasi material dalam membuat keputusan
transaksi
13
Market Code of Conduct (CoC)
Edisi Kedua
Bagian VI : Penggunaan Teknologi dan Keamanan Umum
Indonesia
Foreign Exchange
Market Committee
Market Code of Conduct (CoC)
BAB 13 : Keamanan
Fraud
• Manajemen dan staf harus memiliki kewaspadaan yang tinggi, terutama terkait dengan
panggilan telepon yang diterima di jalur telepon biasa
Pencucian Uang dan Pendanaan Teroris
• Perusahaan harus memiliki kebijakan dan prosedur yang didokumentasikan dengan
jelas, serta sistem dan pengendalian yang kuat, untuk menghindari diri mereka
diekspliotasi bagi tujuan pencucian uang dan pendanaan teroris. Salah satunya dengan
”Know Your Customer”
• Perusahaan harus menyediakan pelatihan bagi staf Front, Middle dan Back Office
untuk meningkatkan kesadaran atas risiko ini
15
Indonesia
Foreign Exchange
Market Committee
Market Code of Conduct (CoC)
BAB 14 : Penggunaan Teknologi
Penggunaan Telepon Seluler
• Penggunaan perangkat komunikasi nirkabel pada Front atau Back Office untuk urusan
bisnis bukan merupakan best practice kecuali dalam situasi darurat dengan persetujuan
manajemen senior. Perusahaan harus memiliki kebijakan tertulis terkait hal ini
Electronic/Online Trading dan Broking
• Pengembangan fasilitas internet trading dan elektronic banking, harus sesuai dengan
syarat dan pengendalian secara komprehensif dalam ketentuan terkait dan standar
pasar.
• Perusahaan harus memiliki ketentuan pengamanan yang jelas untuk mengatur akses
dan otentikasi serta identifikasi petugas yang berwenang untuk menggunakan fasilitas
tersebut
Perlindungan terhadap e-trading
• Semua perangkat lunak yang digunakan harus diuji secara berkala dan semua staf harus
terus terlatih dalam penggunaan perangkat lunak baru
• Harus terdapat batasan – batasan seperti limit ukuran posisi, ukuran order, batas harga
yang dapat diorder dll untuk mencegah terjadinya kesalahan teknis
16
Indonesia
Foreign Exchange
Market Committee
Prosedur Mediasi melalui Sub-Komite Mediasi IFEMC
• Prosedur ini dimaksudkan apabila para pihak dalam suatu perjanjian atau
transaksi secara tertulis sepakat membawa perselisihan yang timbul di antara
mereka sehubungan dengan perjanjian atau transaksi yang bersangkutan ke SubKomite Mediasi, maka perselisihan tersebut diselesaikan melalui mediasi di
bawah penyelenggaraan Sub-Komite Mediasi, sepanjang tidak bertentangan
dengan ketentuan dan kebijaksanaan IFEMC.
• Penyelesaian perselisihan secara damai dilandasi itikad baik para pihak dengan
berlandaskan tata cara kooperatif dan non-konfrontatif.
• Prosedur ini tidak dimaksudkan sebagai kontrak atau berhubungan dengan
hukum dan berlaku hanya untuk transaksi antara Pelaku Pasar domestik.
• Prosedur ini berlaku terhadap mediasi yang diselenggarakan oleh Sub-Komite
Mediasi. Dengan memilih Sub-Komite Mediasi sebagai mediator, para pihak
dalam perjanjian atau perselisihan tersebut dianggap sepakat untuk menerima
hasil mediasi yang diselenggarakan oleh Sub-Komite Mediasi.
17
Indonesia
Foreign Exchange
Market Committee
Alur Proses Mediasi
(1/2)
18
Indonesia
Foreign Exchange
Market Committee
Alur Proses Mediasi
(2/2)
19
Terima kasih
20
Download