Ilmu Kalam dan Persoalan Sifat Tuhan

advertisement
Ishak Abdul Azis
ILMU KALAM DAN PERSOALAN SIFAT TUHAN
Ishak Abdul Azis
Abstrak
Pada umumnya, pembahasan ilmu kalam erat kaitannya
dengan pembahasan mengenai hubungan manusia
dengan Allah dengan mengkaji sifat-sifat Allah. Para
mutakallim bersatu pendapat bahwa pemahaman akan
sifat-sifat Allah akan sangat mempengaruhi kehidupan
manusia karena menyangkut batas-batas perbuatan
manusia. Artikel ini akan mengeksplorasi kaitan kalam
dengan sifat-sifat Allah dengan bersandarkan pada alQur’an dan al-Sunnah sebagai ajaran fundamental Islam.
Kata Kunci:
Transendensi
Kalam,
Sifat
Tuhan,
Imanensi,
Ilmu kalam biasa disebut dengan beberapa nama, antara lain :
ilmu ushuluddin, ilmu tauhid dan teologi Islam.1 Disebut Ilmu
Ushuluddin karena ilmu ini membahas pokok-pokok agama
(ushuluddin) ; Disebut ilmu tauhid karena ilmu ini membahas
keesaan Allah SWT. Di dalamnya dikaji pula tentang asma’
(nama-nama) dan af’al (perbuatan-perbuatan) Allah yang wajib,
mustahil dan ja’iz, juga sifat yang wajib, mustahil dan ja;iz bagi
Rasul-Nya.2 Ilmu tauhid sendiri sebenarnya ,membahas keesaan
Allah SWT, tetapi argumentasi ilmu lebih dikonsentrasikan pada
penguasaan logika.3 Oleh sebab itu, sebagian teolog membedakan
antara ilmu kalam dan ilmu tauhid.
Abu Hanifah menyebut nama ilmu ini dengan fiqh al-akbar.
Menurut persepsinya, hukum Islam yang dikenal dengan istilah
fiqh terbagi atas dua bagian. Pertama, fiqh al-akbar, membahas
keyakinan atau pokok-pokok agama atau ilmu tauhid. Kedua, fiqh
al-ashghar, membahas hal-hal yang berkaitan dengan masalah
1
Lihat Mustafa Abd Ar-Razik. Tauhid Trikh Al-Falsafah Al-Islamiyah,
Lajnah wa At-Thalif wa al-Ttarjamah wa An-Nasyr, 1959, hlm 265.
2
Muhammad Abduh Risalah Tauhid,terj. Firdaus An. Bulan Bintang,
Jakarta, 1965, hlm. 25.
3
Raziq, op, cit, hlm 264
TAJDID Vol. XII, No. 1, Januari-Juni 2013
419
Ilmu Kalam dan Persoalan Sifat Tuhan
muamalah, bukan pokok-pokok agama, tetapi hanya cabang nya
saja.4
Teologi Islam merupakan istilah lain dari ilmu kalam, yang
diambil dari bahasa Inggris, theology. William. L. Resse
mendefinisikannya dengan discourse or reason concerning God
(diskursus atau pemikiran tentang Tuhan).5 Dengan mengutip
kata-kata William Ockham, Resse lebih jauh mengatakan ,
“Theology to be a discipline resting on nevealed truth and
independent of both philosophy and science.” (Teologi merupakan
disiplin ilmu yang berbicara tentang kebenaran wahyu serta
independasi filsafat dan ilmu pengetahuan). Sementara itu, Gove
menyatakan bahwa teologi adalah penjelasan tentang keimanan,
perbuatan, dan pengalaman agama secara rasional.6
Masih berkaitan dengan hakikat Ilmu Kalam, Mustafa Abdul
Raziq berkomentar “Ilmu ini (Ilmu Kalam) yang berkaitan dengan
akidah imani ini sesungguhnya dibangun di atas argumentasiargumentasi rasional. Atau, ilmu yang berkaitan dengan akidah
Islami ini bertolak atas bantuan nalar.”7 Sementara itu, Al-Farabi
mendefinisikan “Ilmu kalam adalah disiplin ilmu yang membahas
Dzat dan sifat Allah beserta eksistensi semua yang mungkin, mulai
yang berkenaan dengan masalah dunia sampai masalah sesudah
mati yang berlandaskan doktrin secara filosofis8 Ibnu Kaldum
mendefinisikan “Ilmu kalam adalah disiplin ilmu yang
mengandung berbagai argumentasi tentang akidah imani yang
diperkuat dalil-dalil rasional”9
Apabila memperhatikan definisi ilmu kalam diatas, yakni
ilmu yang membahas berbagai masalah ketuhanan dengan
menggunakan argumentasi logika atau filsafat, secara teoritis
aliran Salaf tidak dapat dimasukkan ke dalam aliran ilmu kalam,
karena aliran ini filsafat atau logika. Aliran ini cukup dimasukkan
ke dalam ilmu tauhid atau ilmu ushuluddin atau fiq al-akbar.
4
Ibid, hlm 268
William L Resse, Dictionary of Philosopy and Religion.Humanities Press
Ltd, USA. 1980, hlm 28
6
Philip Bob Cock Gove (Ed), Webter’s Third New International
Dictionary of the English Langue, G & C Merviam Company Publisher, 1966 hal
2371
7
Raziq, op, cit, hlm. 268
8
M.M.Syarif, Para Filosof Muslim, Mizan,Bandung, 1985, hal. 20
9
Raziq, Op.Cit hlm. 260-261
5
420
TAJDID Vol. XII, No. 1, Januari-Juni 2013
Ishak Abdul Azis
A. Sumber-Sumber Ilmu Kalam
Sumber-sumber ilmu kalam adalah berikut ini.
1. Al-Qur’an
Sebagai sumber ilmu kalam, Al-Qur’an banyak
menyinggung hal yang berkaitan dengan masalah
ketuhanan, diantaranya adalah.10
a. Q.S. Al-Ikhlas (112) : 3-4. Ayat ini menunjukkan
bahwa Tuhan tidak beranak dan tidak diperanakkan,
serta tidak ada sesuatupun di dunia ini yang tampak
sekutu (sejajar) dengan-Nya.
b. Q.S. Asy-Syura (42) : 7. Ayat ini menunjukkan bahwa
Tuhan tidak menyerupai apapun di dunia ini, Ia Maha
Mendengar dan Maha Mengetahui.
c. Q.S. Al-Furgan (25) :59. Ayat ini menunjukkan bahwa
Tuhan Yang Maha Penyayang bertahta di atas “Arsy”.
Ia Pencipta langit, bumi dan semua yang ada di adtara
keduanya.
d. Q.S. Al-Fath (48) : 10. Ayat ini menunjukkan tuhan
mempunyai “tangan” yang selalu berada di atas tangan
orang-orang yang melakukan sesuatu selama mereka
berpegang teguh dengan janji Allah.
e. Q.S. Thaha (20) : 39. Ayat ini menunjukkan bahwa
Tuhan mempunyai “mata” yang selalu digunakan untuk
mengawasi seluruh gerak, temasuk gerakan hati
makhluk-Nya.
f. Q.S. Ali-Imran (3) : 84-85. Ayat ini menunjukkan
bahwa Tuhanlah yang menurunkan penunjuk jalan
kepada para nabi.
Ayat-ayat diatas berkaitan dengan szat, sifat, asma,
perbuatan, tuntutan,dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
eksistensi Tuhan. Hanya saja, penjelasan rincinya tidak
ditemukan. Oleh sebab itu, para ahli berbeda pendapat
dalam menginterprestasikan rinciannya. Pembicaraan
tentang hal-hal yang berkaitan dengan ketuhanan itu
10
Ali Mustafa Al-Ghrabi, Tarikh Al-Firaq Al-Islamiyah wa Nasyat AlIlmu-Kalam Inda Al-Muslimin,Muhammad Ali Shabih wa Auladuh, Mesir, 1958, hal
: 10 ; Bandingkan dengan Abu Bakar Kabir Al-Jazairy, Minhaj Al-Muslim.Dar AlFiksr, Beirut, 1992, hlm 36-37 : Lihat Anonim, Hadzihi Dala’il Al-Khairat wa AlAhzab.Thaha Putra Semarang,t.t.hlm 5-9
TAJDID Vol. XII, No. 1, Januari-Juni 2013
421
Download