hubungan status ekonomi, pendidikan, dan dukungan keluarga

advertisement
HUBUNGAN STATUS EKONOMI, PENDIDIKAN, DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU
HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG PINANG KOTA JAMBI TAHUN 2016
HUBUNGAN STATUS EKONOMI, PENDIDIKAN, DAN DUKUNGAN KELUARGA
TERHADAP PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS TANJUNG PINANG KOTA JAMBI TAHUN 2016
1
2
* Nia Nurzia, Raja Seftia
1
STIKes Prima Jambi Program Studi D III Kebidanan
2
STIKes Prima Jambi Program Studi D IV Bidan
*Korespondensi penulis : [email protected]
ABSTRAK
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi anemia pada ibu hamil
di Indonesia sebesar 37,1 %. Pemberian tablet Fe di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 85 %.
Presentase ini mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2011 yang sebesar 83,3 %.
Meskipun pemerintah sudah melakukan program penanggulangan anemia pada ibu hamil yaitu
dengan memberikan 90 tablet Fe kepada ibu hamil selama periode kehamilan dengan tujuan
menurunkan angka anemia ibu hamil, tetapi kejadian anemia masih tinggi.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Analitik untuk mengetahui Hubungan Status Ekonomi,
Pendidikan, dan Dukungan Keluarga dengan Pencegahan Anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi tahun 2016 dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian
ini dilaksanakan pada tanggal 25 - 29 Agustus. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik
Simple Random Samping dengan jumlah sampel 50 responden.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 50 responden terhadap pencegahan anemia sebanyak
15 responden (30%) yang baik, sebanyak 35 responden (70%) kurang baik, dan status ekonomi
terhadap pencegahan anemia selama kehamilan sebanyak 30 responden (60%) berpenghasilan
rendah dan 20 responden (40%) berpenghasilan tinggi, pendidikan terhadap pencegahan anemia
sebanyak 32 responden (64%) yang berpendidikan rendah dan 18 responden (36%) berpendidikan
tinggi, dukungan keluarga positif sebanyak 17 responden (34%) dan negative sebanyak 33
responden (66 %).
Kesimpulan dari penelitian ini diharapkan Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi dapat
meningkatkan pelayanan antenatal, memberikan informasi pada ibu hamil untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku dalam program pelayanan KIA, meningkatkan KIE
(Komunikasi, Informasi, Edukasi) kepada ibu hamil. Serta pentingnya kebutuhan nutrisi selama
kehamilan sehingga dapat menurunkan angka kejadian anemia selama kehamilan.
Kata Kunci
: Status Ekonomi, Pendidikan, Dukungan Keluarga, Pencegahan Anemia
ABSTRACT
Based on the results of Health Research (Riskesdas) in 2013, the prevalence of anemia in pregnant
women in Indonesia amounted to 37.1%. Giving tablet Fe in Indonesia in 2012 amounted to 85%.
This percentage has increased compared to the year 2011, which amounted to 83.3%. Although the
government has been doing relief programs anemia in pregnant women is to give Fe 90 tablets to
pregnant women during pregnancy with the aim of reducing the number of maternal anemia, but
anemia is still high.
This study uses research methods to determine Relationship Status Analytical Economics, Education,
and Family Support the Prevention of anemia in pregnant women in Puskesmas Tanjung Pinang city
of Jambi in 2016 with Cross Sectional approach. Research on 25-29 Agustus.Sampel in this study
were taken with the technique Simple Random Side with a sample size of 50 respondents.
Shows that of 50 respondents to the prevention of anemia sebanyak15 respondents ( 30 % ) were
good, as many as 35 respondents ( 70 % ) are less good , and the economic status of the prevention
of anemia during pregnancy as much as 30 respondents ( 60 %), low income and 20 respondents
(40%) of high-income, education on the prevention of anemia by 32 respondents (64%) with low
education and 18 respondents (36%) of highly educated, positive family support as many as 17
respondents (34%) and negative sebanyak 33 respondents (66%)
The conclusion of this study are expected PHC Tanjung Pinang Jambi city can improve antenatal
care, providing information to pregnant women to enhance the knowledge, skills, and behavior in the
KIA service program, increase KIE (Communication, Information, Education) to pregnant women. As
well as anemia importance of nutritional needs during pregnancy in order to reduce the incidence
during pregnancy .
Keywords
:
Anemia
Prevention,
Economic
Status,
Education,
Support
family
167
SCIENTIA JOURNAL
STIKES PRIMA JAMBI
Vol. 5 No. 02 Desember 2016
HUBUNGAN STATUS EKONOMI, PENDIDIKAN, DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU
HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG PINANG KOTA JAMBI TAHUN 2016
PENDAHULUAN
Salah satu penyebab kematian pada
ibu
hamil
adalah
anemia
dalam
kehamilan. Anemia pada kehamilan
merupakan masalah nasional karena
mencerminkan nilai kesejahteraan social
ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya
sangat besar terhadap kualitas sumber
daya manusia. Anemia kehamilan disebut
“potential danger to mother and child”
(potensi membahayakan ibu dan anak),
karena
itulah
anemia
memerlukan
perhatian serius dari semua pihak yang
terkait dalam pelayanan kesehatan.
Menurut
WHO,
kejadian
anemia
kehamilan berkisar antara 20 dan 89%
dengan menetapkan Hb 11 g% sebagai
dasarnya (Manuaba, 2010).
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi
anemia pada ibu hamil di Indonesia
sebesar 37,1 %. Pemberian tablet Fe di
Indonesia pada tahun 2012 sebesar 85 %.
Presentase ini mengalami peningkatan
dibandingkan pada tahun 2011 yang
sebesar 83,3 %. Meskipun pemerintah
sudah
melakukan
program
penanggulangan anemia pada ibu hamil
yaitu dengan memberikan 90 tablet Fe
kepada ibu hamil selama periode
kehamilan dengan tujuan menurunkan
angka anemia ibu hamil, tetapi kejadian
anemia masih tinggi. (Kementerian
Kesehatan RI, 2013).
Anemia pada umumnya terjadi di
seluruh dunia, terutama di negara
berkembang (developing countries) dan
pada kelompok sosio-ekonomi rendah.
Anemia terjadi pada wanita usia
reproduksi, terutama wanita hamil dan
menyusui karena banyak yang mengalami
defisiensi zat besi. Secara keseluruhan
anemia terjadi pada 45% wanita di negara
berkembang dan 13% di negara maju,
seperti di Amerika, 12% Wanita Usia
Subur (WUS) (15 – 49 tahun) dan 11%
wanita hamil mengalami anemia.(Fatmah,
2012).
Berdasarkan data yang diperoleh dari
Dinas Kesehatan Kota Jambi diseluruh
Puskesmas Kota Jambi Tahun 2014 dari
857 ibu hamil yang datang memeriksa
kehamilannya, ibu yang mengalami
anemia sebanyak 168 ibu hamil dan pada
Tahun 2015 dari 929 ibu hamil yang
datang memeriksakan kehamilannya di
Puskesmas, ibu yang mengalami anemia
sebanyak 924 ibu hamil.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah,
ada hubungan status ekonomi terhadap
pencegahan anemia di Wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi
Tahun 2016, ada hubungan pendidikan
terhadap pencegahan anemia di Wilayah
kerja Puskesmas Tanjung Pinang Kota
Jambi Tahun 2016, dan ada hubungan
dukungan keluarga terhadap pencegahan
anemia di Wilayah kerja Puskesmas
Tanjung Pinang Kota Jambi Tahun 2016.
Mengetahui hubungan status ekonomi,
pendidikan, dan dukungan keluarga
terhadap pencegahan anemia pada ibu
hamil di wilayah kerja puskesmas tanjung
pinang kota jambi tahun 2016.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian Analitik untuk mengetahui
Hubungan Status Ekonomi, Pendidikan,
dan Dukungan Keluarga Terhadap
Pencegahan Anemia pada ibu hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Pinang
Kota
Jambi
tahun
2016
dengan
pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini
telah dilaksanakan pada taggal 25 -29
Agustus 2016. Populasi dalam penelitian
ini adalah semua ibu hamil yang
berjumlah 141 datang berkunjung dan
memeriksakan kehamilannya pada bulan
Januari – Juni 2016
diwilayah kerja
Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi.
Sampel dalam penelitian ini diambil
dengan teknik Simple Random Samping
dengan jumlah sampel 50 responden.
Penelitian ini menggunakan analisis
univariat dan bivariat.
168
SCIENTIA JOURNAL
STIKES PRIMA JAMBI
Vol. 5 No. 02 Desember 2016
HUBUNGAN STATUS EKONOMI, PENDIDIKAN, DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU
HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG PINANG KOTA JAMBI TAHUN 2016
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hubungan status ekonomi terhadap pencegahan anemia pada ibu hamil di wilayah
kerja Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi tahun 2016
Tabel 1. Hubungan status ekonomi terhadap pencegahan anemia pada ibu hamil di wilayah
kerja
puskesmas tanjung pinang kota jambi tahun 2016
Status Ekonomi
Pencegahan Anemia
Negatif
Jumlah
P-value
Positif
N
%
N
%
N
%
Tinggi
8
16
12
24
20
40
Rendah
27
54
3
6
30
60
Total
35
70
15
30
50
100
Berdasarkan
tabel
hasil
analisis
hubungan antara status ekonomi terhadap
pencegahan anemia pada ibu hamil di
Wilayah kerja Puskesmas Tanjung Pinang
Kota Jambi tahun 2016 bahwa dari 20
responden status ekonomi tinggi, terdapat 8
(16%) ibu hamil yang tidak melakukan
pencegahan anemia dan sebanyak 12
(24%)
ibu
hamil
yang
melakukan
pencegahan
anemia.
Sebanyak
30
responden status ekonomi rendah, terdapat
27 (54%) ibu hamil yang tidak melakukan
pencegahan Anemia dan sebanyak 3 (6%)
ibu yang melakukan pencegahan anemia.
Hasil statistik diperoleh nilai p-value
0,00 < (0,05) maka dapat disimpulkan ada
perbedaan proporsi pencegahan anemia
dengan status ekonomi ibu yang rendah
(ada hubungan yang signifikan antara
status ekonomi ibu dengan pencegahan
anemia pada ibu hamil pada ibu hamil di
wilayah kerja puskesmas tanjung pinang
kota jambi tahun 2016) dengan demikian
bahwa adanya hubungan antara status
ekonomi terhadap pencegahan anemia
pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Tanjung Pinang berdasarkan tersebut
memang ekonomi masyarakatnya adalah
menengah kebawah sehingga dengan
penghasilan yang rendah tidak akan
terpenuhinya kebutuhan yang mendasar (
pangan yang berkualitas) dalam kehidupan
sehari – hari, apalagi dengan warga
tersebut dengan rata – rata memiliki anak
lebih dari dua sehingga belum lagi
0,00
terpenuhinya kebutuhan dasar keluarga
sehingga berdampak terhadap anemia
dimana dikerenakan kurangnya daya beli
atau
kemampuan
keuangan
untuk
memperoleh sesuai dengan kebutuhan
yang terstandar memiliki gizi untuk
kebutuhan otak dan kecerdasan anak
nantinya begitu juga apalagi ibu yang masih
hamil harus lebih diutamakan karena
pentingnya
pembentukan
dan
perkembangan janin yang sehat.
Berdasarkan
hasil
penelitian
ini
tentunya hasil uji chi – square adalah pvalue 0,00 (p< 0,05) hal ini menunjukkan
bahwa ada hubungan yang bermakana
antara variable status ekonomi ibu hamil
terhadap pencegahan anemia.
Berdasarkan table dapat dilihat bahwa
sebagian responden memiliki status
ekonomi yang rendahnya yaitu sebesar 30
(60%), hal ini bearti responden tidak dapat
dengan mudah melakukan akses terhadap
makanan yang bergizi dan terhadap
pelayanan status gizi seseorang menjadi
lebih tidak terpenuhi. Hal ini dikarenakan
kemungkinan pemanfaatan uang yang
beredar dalam keluarga tidak merata.
Nurhayati (2005) dalam penelitiannya
mengungkapkan bahwa mungkin sebagian
besar uang yang dimiliki dimanfaatkan
untuk pengeluaran non – pangan sehingga
walaupun memiliki status ekonomi yang
tinggi ibu hamil belum tentu dapat
mengkonsumsi
makanan
bergizi.
169
SCIENTIA JOURNAL
STIKES PRIMA JAMBI
Vol. 5 No. 02 Desember 2016
HUBUNGAN STATUS EKONOMI, PENDIDIKAN, DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU
HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG PINANG KOTA JAMBI TAHUN 2016
Hubungan pendidikan terhadap pencegahan anemia pada ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi tahun 2016
Tabel 2. Hubungan pendidikan terhadap pencegahan anemia pada ibu hamil di wilayah
kerja Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi tahun 2016
Pendidikan
Pencegahan Anemia
Negatif
Jumlah
P-value
Positif
N
%
N
%
N
%
Tinggi
8
16
10
20
18
36
Rendah
27
54
5
10
32
64
Total
35
70
15
30
50
100
Berdasarkan tabel hasil analisis
hubungan antara pendidikan terhadap
pencegahan anemia pada ibu hamil di
Wilayah kerja Puskesmas Tanjung Pinang
Kota Jambi tahun 2016 bahwa dari 18
responden pendidikan tinggi, terdapat 8
(16%) ibu hamil yang memiliki pendidikan
tinggi kurang melakukan pencegahan
anemia dan sebanyak 10 (20%) ibu hamil
yang berpendidikan tinggi melakukan
pencegahan anemia. Sebanyak 30
responden pendidikan rendah, terdapat 27
(54%) ibu hamil yang memiliki pendidikan
rendah kurang melakukan pencegahan
anemia dan sebanyak 5 (10%) ibu hamil
yang berpendidikan rendah melakukan
pencegahan anemia.
Hasil statistik diperoleh nilai p-value
0,003 < (0,05) maka dapat disimpulkan
ada perbedaan proporsi pencegahan
anemia dengan pendidikan ibu yang
rendah (ada hubungan yang signifikan
antara
pendidikan
ibu
dengan
pencegahan anemia pada ibu hamil pada
ibu hamil di wilayah kerja puskesmas
tanjung pinang kota jambi tahun 2016).
Berdasarkan data yang telah
dianalisis terlihat bahwa responden
memiliki pendidikan yang rendah dengan
demikian dengan rendahnya pendidikan
seseorang
akan
berpengaruh
pengetahuan dan tingkat pengalaman
dalam dalam kehidupan sehari – hari
seperti dengan pendidikan yang rendah
tentunya akan lebih lambat untuk
0,003
merencanakan atau keinginan jangka
panjang
yakni
dalam
pemenuhan
kebutuhan atau memilih makanan yang
bergizi tentunya tidak terlepas dari tingkat
ketahu terhadap sesuatu yang akan
dikonsumsi, apakah memiliki gizi yang
tinggi dan sesuatu makanan yang
dikonsumsi
memberikan
konstribusi
terhadap pencegahan anemia pada si ibu
akan tetapi seseorang yang berpendidikan
rendah
tidak
berarti
mutlak
berpengetahuan rendah pula.
Pendidikan
telah
dibicarakan
didepan konsumsi tablet zat besi dapat
menimbulkan
efek
samping
yang
mengganggu sehingga orang cenderung
menolak tablet yang diberikan. Agar
mengerti, para wanita hamil harus
diberikan pendidikan yang tepat misalnya
tentang bahaya yang mungkin terjadi
akibat anemia, dan harus pula diyakinkan
bahwa salah satu penyebab anemia
adalah defesiensi zat besi.
Penelitian yang dilakukan Nur hayati
(2005) di kecamatan seyegan, sleman,
yogyakarta yaitu adanya hubungan antara
kedua variabel, dalam penelitiannya
tersebut diungkapkan bahwa keadaan ini
mungkin disebabkan oleh tinggi rendahnya
informasi mengenai kesehatan yang
diterima oleh ibu hamil, dimana seseorang
yang memiliki tingkat pendidikan rendah
belum tentu memiliki pengetahuan atau
informasi
yang
kurang
mengenai
kesehatan.
170
SCIENTIA JOURNAL
STIKES PRIMA JAMBI
Vol. 5 No. 02 Desember 2016
HUBUNGAN STATUS EKONOMI, PENDIDIKAN, DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU
HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG PINANG KOTA JAMBI TAHUN 2016
Hubungan dukungan keluarga terhadap pencegahan anemia pada ibu hamil di
wilayah kerja puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi tahun 2016
Tabel 3. Hubungan dukungan keluarga terhadap pencegahan anemia pada ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi tahun 2016
Dukungan Keluarga
Pencegahan Anemia
Negatif
Jumlah
P-value
Positif
N
%
N
%
N
%
Negatif
27
54
6
12
33
66
Positif
8
16
9
18
17
34
35
70
15
30
50
100
Total
Berdasarkan table hasil analisis
hubungan antara dukungan keluarga
terhadap pencegahan anemia pada ibu
hamil di Wilayah kerja Puskesmas
Tanjung Pinang Kota Jambi tahun 2016
bahwa dari 33 responden dukungan
keluarga negatif, terdapat 27 (54%) ibu
hamil yang memiliki dukungan keluarga
negatif kurang melakukan pencegahan
anemia dan sebanyak 6 (20%) ibu hamil
yang memiliki dukungan keluarga positif
melakukan
pencegahan
anemia.
Sebanyak 17 responden dukungan
keluarga positif, terdapat 8 (16%) ibu
hamil yang memiliki dukungan keluarga
positif kurang melakukan pencegahan
anemia dan sebanyak 9 (18%) ibu hamil
yang
dukungan
keluarga
negatif
melakukan pencegahan anemia.
Hasil statistik diperoleh nilai p-value
0,011 (0,05) maka dapat disimpulkan ada
perbedaan proporsi pencegahan anemia
dengan hubungan keluarga ibu yang
rendah (ada hubungan yang signifikan
antara hubungan keluarga ibu dengan
pencegahan anemia pada ibu hamil pada
ibu hamil di wilayah kerja puskesmas
tanjung pinang kota jambi tahun 2016)
Dukungan
keluarga
merupakan
ketersediaan
sumber
daya
yang
memberikan kenyamanan fisik dan
psikologis
yang
didapat
melalui
pengetahuan bahwa individu tersebut
dicintai, diperhatikan, dihargai oleh orang
0,011
lain dan ia juga merupakan anggota
dalam suatu kelompok yang berdasarkan
kepentingan bersama.
Disini peran suami salah satunya
memberikan support keluarga. Suami
dapat memberikan dukungan dengan
mengerti
dan
memahami
setiap
perubahan yang terjadi pada istrinya,
memberikan perhatian dengan penuh
kasih sayang dan berusaha untuk
meringankan beban kerja istri. Jadi tidak
ada salahnya bila suami mengingatkan
jika ibu datang ke petugas kesehatan
suami/keluarga
selalu
mengingatkan
untuk selalu membawa buku KIA
mengingat suami berperan penting
sebagai kepala keluarga.
Seperti yang kita ketahui dukungan
sosial merupakan ketersediaan sumber
daya yang memberikan kenyamanan fisik
dan psikologis yang didapat melalui
pengetahuan bahwa individu tersebut
merasa dicintai, diperhatikan, dan dihargai
oleh pasangannya dan ia juga merupakan
anggota dalam suatu kelompok yang
berdasarkan kepentingan bersama. Jadi
bila
suami
atau
keluarga
selalu
mengingatkan
ibu
untuk
selalu
mengkonsumsi tablet Fe karena itu sangat
bermanfaat buat ibu dan janinnya selama
kehamilan maka ibu tersebut merasa
dicintaidan diperhatikan oleh anggota
keluarganya (Indriyani, 2014).
171
SCIENTIA JOURNAL
STIKES PRIMA JAMBI
Vol. 5 No. 02 Desember 2016
HUBUNGAN STATUS EKONOMI, PENDIDIKAN, DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU
HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG PINANG KOTA JAMBI TAHUN 2016
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan penelitian tentang hubungan
status
ekonomi,
pendidikan,
dan
dukungan keluarga terhadap pencegahan
anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi
Tahun 2016 maka dapat di tarik beberapa
kesimpulan bahwa status ekonomi
responden p-value 0,00 < (ɑ=0,05) Ada
hubungan yang bermakna antara status
ekonomi terhadap pencegahan anemia
pada ibu hamil, Pendidikan responden pvalue 0,003 < (ɑ=0,05) Ada hubungan
yang
bermakna
antara Pendidikan
terhadap pencegahan anemia pada ibu
hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Tanjung Pinang Kota Jambi Tahun 2016
dan dukungan keluarga responden pvalue 0.011< (ɑ=0,05) Ada hubungan
yang
bermakna
antara
dukungan
Keluarga terhadap pencegahan anemia
pada ibu hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi
Tahun 2016.
DAFTAR PUSTAKA
Adriani Merryana, Wirjatma di Bambang.
Pengantar Gizi Masyarakat
:Kencana Prenada Group : 2013
Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur
Kehidupan :Buku Ajar IlmuGizi.
EGC : Jakarta
Dinkes Kota Jambi.2014 – 2015 .Cakupan
Jumlah Ibu Hamil Yang Mengalami
Anemia 2014. Jambi Esy, 2014
Fatmah, 2012.Gizi dan kesehatan
Masyarakat. PT Raja Grafindo
Persada : Jakarta
Manuaba Chandranita Ayu, dkk. 2013.
Ilmu
Kebidanan,
Penyakit
kandungan dan KB. Bukukedokteran
EGC : Jakarta
Notoatmodjo, 2010.Metodologi
Penelitian Kesehatan. PT
RinekaCipta, Jakarta:
Proverawati atikah danas fuah siti,
2009.Gizi Untuk
Kebidanan.Nuha Medika
Yogyakarta
Proverawati Atikah,2011. Anemia dan
Anemia Kehamilan.
NuhaMedika : Yogyakarta
Rukiyahyeyeh Ai, yuliantilia . 2010.
Asuhan
Kebidanan
IV
(patologi kebidanan : CV.
Trans Info Media : Jakarta
Royston Erica ,Pencegahan Wanita
Hamil:OrganisasiKesehatan
Dunia : Jakarta
Robson Elizabeth S, Waugh Jason.
Patologi Pada Kehamilan
:BukuKedokteran
EGC
:
2013
Tarwoto dan wasnidar, 2013.Anemia
Pada Ibu Hamil. Trans Info
Media : Jakarta
Waryana, Gizi Reproduksi :Pustaka
Rihama, sewon Bantul,
Yogyakarta
Wawan,AdanDewi, M. 2010. Teori dan
Pengukuran
Pengetahuan,
Sikap,
Perilaku
Manusia
.Nuha Medika. Jakarta
http://library.stikesnh.a...bida-263-125134654-1.pdf
di akses pada tanggal 15 juni
2015 pukul 21.00 wib, Sitti
Abidah, Sunarti Dode ,
Eddyman W. ferial.
172
SCIENTIA JOURNAL
STIKES PRIMA JAMBI
Vol. 5 No. 02 Desember 2016
Download