BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi informasi saat ini, dunia dibanjiri dengan beragam informasi. Keberadaan suatu informasi memiliki arti dan peranan yang sangat penting dalam semua aspek kehidupan. Masyarakat juga cenderung menjadi masyarakat informasi yang haus akan informasi. Hal ini adalah wajar, karena pada hakekatnya informasi sekarang ini telah menjadi kebutuhan primer. Berbagai macam kebutuhan informasi disajikan oleh media massa yang menjadikan media massa menjadi satu institusi sosial yang penting dalam kehidupan kita. Saat ini animo individu atau masyarakat sangatlah tinggi terhadap setiap bentuk komunikasi yang disampaikan oleh media massa. Bahkan orang rela berlangganan koran, majalah, tabloid supaya tidak ketinggalan informasi. Secara sederhana, masyarakat komunikasi massa adalah satu masyarakat yang dalam kesehariannya tidak bisa dilepaskan dari media massa. Masyarakat komunikasi massa menjual, dan membeli barang melalui media massa, mencari informasi mutakhir, mencari bahan untuk pendidikan, mencari hiburan dan bahkan mencari jodoh pun melalui media massa. (Iriantara, 2007) 1 Perkembangan era informasi sekarang ini, semakin mendorong adanya informasi yang cepat dan dikemas secara menarik. Media massa pun seakan berlomba menyuguhkan informasi yang cepat serta menarik karena jutaan informasi saling bersaing untuk mendapat perhatian dari khalayak. Ada pun kebutuhan informasi yang sekarang menjadi trend bukan hanya sekedar informasi yang dapat memuaskan mata maupun untuk memuaskan telinga saja. Sadar tidak sadar, secara hierarki, manusia memiliki kebutuhan dasar yang sama yang harus dipenuhi. Umumnya dalam pemenuhannya, kebutuhan dasar manusia sesuai dengan tingkat prioritasnya. Dalam Asmadi, (2008) dijelaskan bahwa menurut Abraham Maslow ada lima macam kebutuhan dasar manusia. Lima hierarki kebutuhan dasar manusia (five hierearchy needs), yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, kebutuhan aktualisasi diri. Menurut Maslow : 2004, secara holistik, kebutuhan dasar manusia tidak cukup ada lima, tetapi enam. Pada akhir hayatnya, Maslow menambahkan hierarki kebutuhan manusia yang keenam yakni kebutuhan transedental diri. 1. Kebutuhan fisiologis (Physiological Needs) adalah kebutuhan primer manusia yang harus dipenuhi demi kelangsungan hidup manusia. Contoh : oksigen, makanan, pakaian. 2. Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan (Self Security Needs) adalah kebutuhan untuk melindungi dari bahaya. 3. Kebutuhan mencintai dan dicintai (Love and belongingness Needs) adalah kebutuhan yang mendorong seseorang untuk menjalin hubungan yang efektif atau hubungan ikatan emosional 2 dengan orang lain. Kebutuhan harga diri (Self Esteem Needs), manusia membutuhkan penghargaan atau apresiasi dari orang lain. Pada saat kebutuhan ini terpenuhi maka akan tercipta rasa percaya diri dan berguna. 4. Kebutuhan harga diri (Self Esteem Needs), manusia membutuhkan penghargaan atau apresiasi dari orang lain. Pada saat kebutuhan ini terpenuhi maka akan tercipta rasa percaya diri dan berguna. 5. Kebutuhan aktualisasi diri (Self Actualization Needs) aktualisasi diri adalah kebutuhan paling tinggi menurut Maslow. Aktualisasi diri adalah kemampuan seseorang untuk mengatur diri dan otonominya sendiri serta bebas dari tekanan luar. 6. Kebutuhan transedental diri adalah kebutuhan yang dilihat secara secara holistik. Hierarki kebutuhan dasar manusia yang keenam adalah kebutuhan transedental diri yang dapat dikategorikan ke dalam aspek spiritual manusia. Kebutuhan spiritual berbicara mengenai kebutuhan dimana seseorang membutuhkan adanya kedekatan dengan Tuhan. Ketika kebutuhan spiritual seseorang itu muncul, maka inividu tersebut akan berusaha untuk memenuhinya. Seiring perkembangan media, kebutuhan akan kebutuhan spiritual tersebut dapat di fasilitasi yakni melalui Alkitab, bukubuku rohani, radio rohani, majalah rohani serta buku renungan harian dll. Di toko – toko buku Kristen terdapat space untuk buku – buku rohani, majalah rohani, dan buku renungan harian. Menurut (Kertanegara, 2005) dalam bukunya Seni Mengukir Kata, dijelaskan bahwa renungan harian adalah semacam catatan 3 non ilmiah yang memiliki makna yang dalam dan digali dari lubuk hati yang terdalam dari pengalaman manusia, karena itu sering disebut dengan renungan spiritual. Renungan harian biasanya memuat pandangan hidup seseorang yang berimplikasi pada jalan atau praktik hidup sehari – hari. Menurut (Bun, Hendri : 2007) dalam bukunya Daily Fresh dikatakan bahwa dewasa ini banyak beredar buku renungan harian yang ditujukan untuk membantu kita sebagai anak Tuhan sebagai proses mendekatkan diri, meningkatkan hubungan, serta meminta tuntunan dariNya dalam menjalani kehidupan sehari – hari. Namun realita kehidupan akhir – akhir ini bergerak serba cepat membuat banyak orang mengalami kesulitan dalam meluangkan waktu secara khusus untuk bersaat teduh. Mereka terjebak dalam dunia hiruk pikuk dan rutinitas keterbatasan waktu. Generasi muda adalah generasi yang rentan akan hal ini, dimana usia muda merupakan usia yang produktif untuk melakukan banyak hal. Aktifitas setiap hari seolah – olah menenggelamkan waktu untuk bersaat teduh. Kesibukan yang ada seperti menyetir kehidupan mereka sehingga mau atau tidak mau kerinduan tersebut harus mereka pendam. Yang menarik adalah hingga saat ini seiring perkembangan teknologi, kita masih dapat menjumpai buku renungan harian yang dijual di toko – toko buku. Mengacu apa yang dijelaskan Kertanegara diatas, serta hasil observasi terhadap beberapa renungan harian didapati bahwa dalam handbook buku renungan harian banyak disajikan bahan – bahan renungan mengenai masalah pergumulan hidup 4 sehari – hari yang dihadapi oleh orang Kristen. Dalam buku renungan harian juga disajikan pemikiran, solusi serta tips – tips yang berlandaskan pada kebenaran Alkitab. Di kalangan anak muda Kristen buku renungan harian bukanlah hal yang asing lagi. Buku renungan harian mendapat perhatian yang besar dari kalangan anak muda Kristen. Karena dalam buku renungan, banyak pembahasan seputar masalah – masalah anak muda, yang biasanya dikupas dengan gaya pembahasan jiwa anak muda. Usia muda adalah waktu dimana akan banyak masalah yang dihadapi karena merupakan masa – masa transisi. Untuk dapat mengatasi masalah dengan lebih tenang, memang diperlukan nilai – nilai spiritual yang kuat. Dimana, oleh anak – anak muda Kristen, buku renungan harian dianggap mampu membantu mereka, disamping Alkitab yang utama untuk belajar menyikapi masalah sesuai dengan ajaran Alkitab. Saat ini jika kita mengunjungi toko – toko buku, akan banyak pilihan renungan harian yang dapat kita lihat. Banyak sekali spesifikasi renungan harian dan dari berbagai macam penerbit serta interdenominasi Gereja. Bagi para pembeli, hal ini mungkin menguntungkan karena mereka memiliki lebih banyak pilihan renungan harian yang sesuai dengan kebutuhan maupun keinginan mereka. Namun bagi para penerbit, hal ini adalah sebuah warning yang dapat mempengaruhi penjualan produk mereka. Buku renungan harian sebagian besar terbentuk karena adanya interdenominasi suatu Gereja, dimana hal ini menjadi bagian dalam misi Gereja untuk melayani. Hal ini memang 5 benar, namun juga tetap memperhatikan keuntungan penjualan yang digunakan untuk operasional penerbitan renungan harian. Karena itu, untuk dapat bersaing di pasar, buku renungan harian pun perlu memilki strategi pemasaran produk yang kreatif, variatif, serta komunikatif yang dikemas dalam strategi komunikasi pemasaran. Strategi komunikasi adalah paduan antara perencanaan dan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Effendy, 1990 :32). Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan. Jadi strategi komunikasi adalah keseluruhan perencanaan, taktik, cara yang akan dipergunakan untuk melancarkan komunikasi dengan memperhatikan keseluruhan aspek yang ada pada proses komunikasi untuk mencapai tujuan. Belakangan ini banyak bermunculan berbagai nama renungan harian serta spesifikasi renungan harian yang berbeda. Mulai dari renungan harian untuk umum, untuk pemuda dan remaja, anak – anak, kaum lansia, renungan harian khusus wanita, khusus pria dll. Renungan harian menjadi salah satu varian yang dapat kita temukan di toko – toko buku, terlebih toko buku Kristen. Apalagi di beberapa Gereja, penulis menemukan bahwa buku renungan harian menjadi bahan yang digunakan untuk perenungan dalam persekutuan – persekutan di Gereja. 6 Bahkan sebuah Gereja lokal di kota Klaten, memutuskan untuk berlangganan sebuah renungan harian bagi anak – anak muda di Gereja tersebut. Berikut beberapa daftar renungan harian yang beredar di pasaran : Tabel 1.1 Daftar nama – nama renungan harian No Renungan Harian Future Generation Segmentasi Penerbit Tahun terbit 1999 Kota Muda – mudi dan Remaja Rehobot Publishing 2 Cakrawala Dewasa Rehobot Publishing 1999 Solo 3 Holy Kids Anak - anak Rehobot Publishing 2009 Solo 4 The Kings Anak – anak Rehobot Publishing 2009 Solo 5 Relasi Lansia Rehobot Publishing 2009 Solo 6 Spirit Next Remaja dan muda – mudi Kristen Spirit Bookfield 2010 Solo 7 Renungan Spirit Umum Spirit Bookfield 2005 Solo 8 Spirit Motivator Profesional, pengusaha dan orang – orang di dunia kerja Spirit Bookfield 2007 Solo 9 Spirit Junior Anak – anak Spirit 2005 Solo 1 7 Solo Bookfield 10 Spirit Aktivitas ( 8 – 13 tahun ) Spirit Bookfield 2011 Solo 11 Spirit Girls Anak – anak ( pra sekolah) Spirit Bookfield 2007 Solo 12 Spirit Woman Para pemudi Kristen yang sudah bekerja namun belum menikah Spirit Bookfield 2009 Solo 13 Spirit Penuai Wanita Spirit Bookfield 2010 Solo 14 Renungan Harian Wanita Wanita dewasa Maranatha Krista Media 2002 Surabaya 15 Youth Remaja (Usia SMA) Maranatha Krista Media 2004 Surabaya S umber : Wawancara terhadap Tim Rehobot Publishing pada tanggal 8 Juli 2013, Website resmi Spirit Bookfield http://www.renunganspirit.com/ diunduh pada tanggal 8 November 2013 pukul 13:16 dan akun promosi Maranatha Krista Media http://www.facebook.com/RenunganYouth diunduh tanggal 10 November 2013 pukul 22:36, diolah 8 Data diatas diperkuat dengan pernyataan dari Sdr. Fery Hartanto, selaku Marketing dari Rehobot Publishing pada tanggal 12 Oktober 2013 penulis mencatat, renungan harian bagi anak muda dan remaja yang muncul di pasaran antara lain adalah Future Generation, Spirit Next, dan Youth “Renungan umum ada sekitar 30 macam kalau renungan anak muda itu ada tiga FG, Spirit Next, dan Youth. Kalau FG punya konsep beda, kalau kita baca itu kayak bahasa sehari – hari, jadi bisa masuk pada kebutuhan anak muda, kalau untuk Spirit itu bahasanya agak formal”. 1 Mengenai penjualan serta distribusi, FG memiliki pencapaian yang bagus, FG berhasil menembus angka 8 ribu eksemplar tiap bulannya serta telah menjajah hampir seluruh wilayah di Indonesia maupun luar negeri. Seperti yang dikatakan oleh narasumber Sdr. Fery Hartanto. “Secara global tiap bulan kita cetak FG mencapai 8ribu, ini rencana mau nglobi lagi untuk yang Malaysia, Korea terus daerah Manado, sama Papua. Kalau selama ini untuk meningkatkan penjualan kita bangun hubungan sama distributornya.. 2 Future Generation atau yang sering disebut dengan FG merupakan renungan harian pemuda remaja pertama yang muncul di pasaran. FG merupakan salah satu produk renungan harian dari Rehobot Publishing yang berada di kota Solo. 1 Hasil Wawancara dengan Marketing Rehobot Publishing 12 Oktober 2013 Hasil Wawancara dengan Marketing Rehobot Publishing 12 Oktober 2013 2 9 Berikut wawancara dengan Sdr. Gideon Anang salah satu penulis di Rehobot Publishing. “Bermula dari Gereja Pantekosta Immanuel pada tahun 1999, pertama itu Renungan harian Cakralawa, melihat kebutuhan lalu pada tahun Desember 1999 munculah FG, baru pada tahun 2009 muncul The Kings dan Relasi untuk anak – anak, tahun 2010 renungan Holy Kids merger dengan Yudi sampai sekarang”.3 FG merupakan salah satu renungan harian yang kompetitif dipasaran. FG juga merupakan buku renungan harian yang berkomitmen untuk memberikan informasi yang membangun bukan sekedar informasi umum namun lebih sebagai media yang memfasilitasi kebutuhan spiritual bagi anak muda. FG mengkomitmen dirinya untuk memberikan pelayanan terbaik menjangkau generasi muda melalui tulisan-tulisan, renungan-renungan yang inspiratif serta membangkitkan nilai – nilai spiritual. Keunikan lain yang dilimiliki FG adalah hingga saat ini FG menjadi buku renungan anak muda yang dipakai oleh banyak Pusat Pengembangan Anak (PPA). Berikut daftar data PPA yang berlangganan buku renungan FG : 1. PPA Xiloam 2. PPA Sinar Agung 3. PPA Daniel 4. PPA Ambarawa I089 3 Hasil Wawancara dengan Penulis Renungan Harian di Rehobot Publising Sdr. Gideon Anang Prakosa 8 Juli 2013 10 Menurut pengakuan Sdr. Ferry Marketing dari Rehobot Publishing, PPA adalah tempat dimana anak-anak secara berkesinambungan dibina, dididik dan didampingi agar mereka dapat berkembang secara holistik (intelektual, spiritual, fisik dan sosioemosional). Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan dalam kutipan wawancara berikut, “Produk – produk Rehobot Publishing kebanyakan masuk di Toko buku – toko buku Kristen, serta Gereja-gereja juga, dan Gereja –gereja yang mempunyai toko buku. Lalu di PPA, Pusat Pengembangan Anak Compassion paling banyak ngambil FG sama Holy Kids untuk pemesanannya. Karena disitu ada banyak orang – orang, anak – anak muda dan anak – anak yang tidak mampu akhirnya disponsori, sponsornya itu membekali dalam hal aktifitas rohani. Makanya mereka beli buku renungan kebanyakan FG dan itu ada di seluruh Indonesia seperti Solo, Jakarta Bandung, dan di luar pulau Jawa”.4 Selain PPA, FG juga banyak digunakan pada lembaga yakni Gereja Kristen. Menurut data yang peneliti dapatkan per Desember 2013, ada 8 Gereja yang berlangganan FG setiap bulannya, ditambah lagi 84 orang di 46 kota besar di Indonesia, 38 berada di pulau Jawa, dan 16 kota di luar Jawa yang berlangganan renungan harian FG setiap bulannya. Berikut diagram mengenai data pelanggan renungan harian FG : 4 Hasil Wawancara dengan Marketing Rehobot Publishing 12 Oktober 2013 11 Data Pelanggan Renungan Harian FG Lembaga Perorangan 19% Toko Buku 10% 71% Gambar 1.2 Diagram Data Pelanggan Renungan harian Sumber : Marketing Rehobot Publishing 8 Oktober 2013, diolah Prosentase Penyebaran Renungan Harian FG Penyebaran di Pulau Jawa Penyebaran luar Pulau Jawa 33% 67% Gambar 1.3 Prosentase Penyebaran Renungan Harian FG Sumber : Marketing Rehobot Publishing 8 Oktober 2013, diolah 12 Jumlah Diagram Lembaga dan toko buku pengguna FG 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 *Catatan Lembag a Toko buku Peroran gan 84 eks tersebar PPA 4 di 46 kota Gereja 8 berlangganan di TB 23 seluruh Indonesia Gambar 1.4 Diagram Lembaga dan Toko Buku Pengguna FG Sumber : Marketing Rehobot Publishing 8 Oktober 2013, diolah FG sudah ada sejak tahun 1999, ketika pada saat itu renungan harian masih bersifat umum. Seperti pada Gambar Tabel 1.1 diatas kompetitor FG yang memiliki segmentasi sama dengan FG muncul pada tahun 2004 dan tahun 2010. Seiring berjalannya waktu, FG terus berbenah dan akhirnya mampu terus memegang konsistensinya, terlihat dengan semakin bertambahnya area – area pendistribusian FG. Hal itu diiringi dengan semakin bertambah pula renungan – renungan harian anak muda yang mulai bermunculan, seperti : Next (tahun 2010). Renungan harian Next menjadi kompetitor bagi FG. Next 13 menjadi pesaing yang berat bagi FG, dikarenakan Next merupakan pecahan dari Rehobot Publishing (pendiri FG), dan sekarang Next merupakan perusahaan yang telah berdiri sendiri. Tentunya hal ini menjadi tantangan bagi FG, karena sedikit atau banyak Next sudah mengetahui strategi – strategi yang digunakan oleh FG. Apalagi di era digital seperti saat ini, dengan mudah kita dapat menemukan renungan harian yang dapat kita akses secara online, baik dalam bentuk audio maupun teks. Hal yang menarik adalah, sampai saat ini juga FG tidak mengemas dirinya dalam media renungan online. FG tetap mengemas dirinya dalam bentuk buku yang didistribusikan ke kota - kota di seluruh Indonesia. Diantaranya adalah Jakarta, Surabaya, Bandung, Pontianak, Lampung, Yogyakarta, Solo, Klaten, Magelang, Semarang, Salatiga, Kupang, Balik papan, Banjarmasin, Manado dan Papua. Pendistribusian FG hingga saat ini masih terus dikembangkan untuk menjangkau daerah – daerah pelosok Indonesia. Berdasarkan data yang penulis dapat dari Marketing Rehobot Pubishing Sdr. Fery Hartanto, hingga saat ini setiap bulan Rehobot Publishing mencetak 19 ribu eksemplar untuk lima varian renungan harian yang dimiliki oleh Rehobot Publishing. 14 Tabel 1.2 Oplah Penjualan Buku Renungan Harian Rehobot Publishing No Renungan Harian Oplah Penjualan 1 Future Generation 8000 eksemplar 2 Cakrawala 5000 eksemplar 3 The Kings 2500 eksemplar 4 Relasi 1500 eksemplar 5 Holy Kids 2500 eksemplar Sumber : Marketing Rehobot Publishing 8 Oktober 2013, diolah Selain data mengenai oplah penjualan, penulis juga mencatat pada bulan Agustus Lalu FG sudah menembus pasar Internasional sampai di Malaysia. Dimana FG bekerja sama dengan salah satu penerbit di Malaysia dan sebagai timbal baliknya FG menerima royalti. Pada bulan Oktober 2013, pimpinan dari Rehobot Publishing juga mengadakan presentasi ke Korea, sebagai upaya untuk dapat menembus pasar anak – anak muda di Korea. Tidak sampai disitu saja popularitas FG, penulis telah melakukan observasi pada bulan Oktober 2013 serta tanggal 13 januari 2014 di dua Toko buku Kristen di kota Salatiga, TB. Emanuel dan TB. Bethany Vaganza. Penulis mendapati bahwa pelayan kedua toko buku Kristen tersebut merekomendasikan FG 15 untuk dibeli. Menurut hasil wawancara dengan pelayan toko Emmanuel, untuk bulan Januari 2014 ini buku renungan FG sudah habis terjual. Sedangkan di toko buku Bethany vaganza buku renungan FG hanya menyisakan 1 buah buku, disamping buku renungan lain “Spirit” sebagai kompetitor yang masih menyisakan sekitar 10 buku di TB. Bethany Vaganza. Menurut hasil observasi serta wawancara langsung dengan marketing Sdr. Ferry Hartanto, diketahui bahwa FG merupakan renungan yang melakukan promosi word of mouth. Alur mekanisme word of mouth penyebaran FG : 1. Marketing 2. Cari lahan (Gereja –gereja, PPA, Toko buku Kristen, Bos – bos / Pengusaha Kristen, ) 3. Kirim sample 4. Feedback 5. Berlangganan Promosi mulut - ke mulut atau sering disebut dengan word of mouth (WOM) ini menjangkit bak virus. WOM juga dapat didukung dengan jejaring sosial. Jejaring sosial sebagai kekuatan baru dunia marketing mendukung promosi dari mulut ke mulut, khususnya untuk mencapai khalayak yang tersebar luas. Berdasarkan Communication Research Conference Proceeding (2010) promosi WOM sangat mendukung dalam optimalisasi promosi. Pada kenyataannya meskipun FG telah ada sejak tahun 1999 serta sudah banyak informasi telah disampaikan, tetapi tidaklah cukup berhenti pada titik tersebut. 16 Belum tentu konsumen akan memilih atau membeli kembali buku renungan harian FG, karena adanya produk lain yang sejenis, adanya barang pengganti, harga yang bersaing, dsb. Karena itu FG terus membujuk dan mengingatkan selalu pada konsumen agar bersedia membeli dan memilih produk FG. Untuk itu FG melakukan kegiatan promosi dengan berkomunikasi kepada konsumen secara persuasif. Komunikasi persuasif adalah komunikasi dalam mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen melalui usaha persuasif (Shimp : 2003). Dimana renungan harian FG perlu untuk mempengaruhi konsumen dan menarik konsumen pesaing untuk beralih pada FG. Dari latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengambil judul skripsi mengenai “Strategi komunikasi pemasaran buku renungan harian Future Generation” 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Future Generation (Rehobot Publishing). 1.3 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi FG. 17 serta menggambarkan strategi 1.4Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi kajian – kajian teori komunikasi pemasaran dalam hal penerapan teori – teori yang ada sehingga mampu menambah wawasan bagi penulis dan pembaca. Serta dapat digunakan sebagai rujukan bagi peneliti selanjutnya yang mengkaji hal yang sama. 1.4.2 Manfaat Praktis Selain memberikan manfaat teoritis, penelitian ini juga memberikan manfaat praktis yakni sebagai salah satu syarat bagi peneliti untuk mendapatkan gelar strata 1 Ilmu Komunikasi serta dapat menjadi masukan bagi buku renungan harian Future Generation (Rehobot Publishing) mengenai strategi komunikasi yang baik sehingga semakin dapat meningkatkan penjualan FG. 1.5 Konsep – konsep 1.5.1 Strategi Menurut Fred R. David dalam bukunya “Strategic Concepts and Cases” strategi didefinisikan sebagai cara untuk mencapai tujuan jangkauan panjang. Strategi bisnis bisnis nisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi, joint venture. Sedangkan manajemen strategis adalah seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan 18 serta mengevaluasi keputusan – keputusan lintas fungsional yang memungkinkan suatu organisasi mencapai tujuannya. 1.5.2 Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran adalah proses pemberian stimulus kepada pasar dengan maksud membangitkan terhadap respon dalam pasar tersebut dengan mengadakan saluran bagi penerima, menginterpretasikan dan menimbulkan tindakan terhadap pesan dengan tujuan memberikan batasan pesan – pesan perusahaan dan mengidentifikasi peluang komunikasi yang baru. Jadi komunikasi dapat diartikan sebagai proses komunikasi yang terjadi antara pembeli dan penjual yang di dalamnya meliputi pemberian stimulus dengan harapan dapat memperoleh respon yang diinginkan dalam mengambil keputusan pemasaran. 1.5.3 Strategi Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran merupakan proses pemberian stimulus kepada pasar dengan maksud membangkitkan respon dalam pasar. Komunikasi pemasaran dapat dikatakan sebgai proses komunikasi yang terjadi antara pembeli dan penjual yang didalamnya meliputi pemberian stimulus dengan harapan dapat memperoleh respon yang diinginkan serta dapat mengambil keputusan pemasaran. 1.5.4 Komunikasi Persuasif Persuasi merupakan esensi dalam komunikasi pemasaran. Persuasi dalam komunikasi pemasaran merupakan upaya komunikator dalam mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen 19 melalui usaha persuasif. Dalam melakukan komunikasi persuasif akan terkait dengan etika persuasi, yakni praktik persuasi yang terpuji atau tidak. (Shimp, 2003 : 227) 1.5.5 Bauran Promosi Bauran promosi ( bauran komunikasi pemasaran) adalah paduan spesifik periklanan, promosi, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan pelanggan secara untuk persuasif mengkomunikasikan dan membangun nilai hubungan pelanggan. (Kotler, 2008) Dalam bauran promosi terdapat lima bauran promosi yang utama : 1. Periklanan (advertising) : Semua bentuk terbayar presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa dengan sponsor tertentu. 2. Promosi penjualan (sales promotion) : Insentif jangka pendek untuk mendorong penjualan atau pembelian produk atau jasa. 3. Hubungan masyarakat (public relation) : Membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani atau menghadapi rumor, berita, dan kejadian tidak menyenangkan. 4. Penjualan personal (personal selling) : Presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan untuk tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan pelanggan. 20 5. Pemasaran langsung (direct marketing) : Hubungan langsung dengan konsumen individual yang ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respon segera dan memmbangun hubungn pelanggan yang laggeng – penggunaan surat langsung, telepon, televisi respon langsung, e-mail, internet, dan sarana lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen tertentu. Tujuan dari suatu perusahaan melakukan promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Intinya promosi memperkenalkan atau menginformasikan kepada konsumen bahwa saat ini ada produk yang tidak kalah dengan produk yang menjadi kompetitor. Setelah konsumen mengetahui produk tersebut diharapkan konsumen akan terpengaruh dan terbujuk sehingga berpengaruh pada keputusan pembelian. Dengan adanya bauran promosi menjadikan proses promosi menjadi lebih efektif karena adanya kombinasi yang optimal dari berbagai jenis kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan promosi sehingga diharapkan dapat meningkatkan penjualan. 1.5.6 Segmentasi, Targetting, Positioning Segmentasi mengacu pada proses mengkategorikan seluruh pasar menjadi serangkaian pasar yang lebih kecil berdasarkan karakteristik umum yang berhubungan dengan perilaku konsumen (Hermawan : 2012) 21 Targeting (market targeting) atau penetapan sasaran terdiri dari mengevaluasi masing – masing daya tarik segmen pasar dan memilh satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki. (Kotler : 2002) Positioning terdiri dari pengaturan penawaran pasar untuk menduduki tempat yang jelas, berbeda, dan diinginkan dibandingkan produk pesaing dalam pikiran konsumen sasaran.( Kotler 2002:231) 22