1 BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan dideskripsikan tentang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
Pada Bab I ini akan dideskripsikan tentang A) latar belakang masalah,
B) rumusan masalah, C) tujuan, dan D) manfaat, yang terdiri dari: 1) manfaat
teoritis dan 2) manfaat praktis.
A. Latar Belakang Masalah
Media pembelajaran untuk pendidikan karakter siswa di SMA perlu
dikembangkan selaras dengan kemajuan dunia pendidikan dan teknologi yang
semakin canggih. Maka dari itu, media pembelajaran yang digunakan juga perlu
untuk dikembangkan agar dapat menarik minat siswa karena setiap pendidikan
merupakan sarana untuk menuju ke suatu tujuan (Anitah, 2009: 5). Hal tersebut
perlu dilakukan oleh pendidik agar mampu membawa perubahan ke arah yang
lebih baik terutama untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter
(Hidayatullah, 2009: 13). Pendidikan karakter tersebut dapat ditingkatkan melalui
media inovatif yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Untuk itu, pemilihan media dan materi pembelajaran yang tepat diharapkan
mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Materi pembelajaran tidak harus berupa teori dari buku paket Bahasa
Indonesia, namun dapat berupa audio visual seperti tayangan video yang diambil
dari internet. Hal tersebut karena pembelajaran Bahasa Indonesia di Kurikulum
2013 dalam setiap KD atau setiap pembelajaran harus melalui 3 tahap meliputi: 1)
pemodelan teks, 2) kerja kelompok, dan 3) kerja mandiri. Pertama, dengan
pemodelan teks dan pengenalan yang terdapat di buku atau mencari yang sesuai
dengan materi pembelajaran. Kemudian tahap kerja kelompok dan kerja mandiri
dapat mencari dan memilih sendiri yang sesuai dengan tuntutan kurikulum.
Pemilihan materi pembelajaran dengan menggunakan tayangan video, seperti
Stand up Comedy Cak Lontong yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan
sikap diharapkan mampu menumbuhkan minat siswa dalam belajar. Hal tersebut
karena Stand up Comedy diyakini sebagai humor cerdas yang disampaikan secara
monolog dan bermanfaat bagi pembentukan karakter siswa (Cahyawati, 2015: 49).
1
2
Hal tersebut juga didukung oleh pendapat Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Anies Baswedan. Baswedan mengatakan, “Sebuah wahana belajar
yang membuat para siswa merasakan belajar adalah sebuah kebahagiaan. Dengan
demikian siswa tidak merasa terbebani dengan kegiatan belajar”. Seperti yang
telah disampaikan oleh Baswedan tersebut bahwa kebahagiaan dalam belajar itu
hal utama yang harus didapatkan oleh siswa. Sehingga dalam pembelajaran
anekdot, pendidik perlu memiliki referensi media pendidikan karakter dan materi
pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam mengajar yaitu salah satunya
dengan menggunakan tayangan Stand up Comedy Cak Lontong.
Pengertian Stand up Comedy sendiri yaitu seni melawak yang
disampaikan di depan penonton secara live (Bastian, 2014: 40). Komedian yang
melakukan Stand up Comedy tersebut biasa disebut dengan comic atau komika.
Untuk menampilkan Stand up Comedy, komika hanya membutuhkan waktu
sekitar 10 menit. Dalam waktu yang singkat tersebut seorang komika dapat
memberikan penampilan yang maksimal agar materi dapat tersampaikan dengan
baik kepada penonton. Stand up Comedy mulai populer di kalangan masyarakat
Indonesia tahun 2011 yang ditandai dengan munculnya program Stand up Comedy
pertama di Kompas TV.
Stand up Comedy yang mulai populer tersebut kini banyak diminati oleh
masyarakat Indonesia terbukti dari beberapa stasiun televisi yang telah berhasil
menayangkan acara tersebut. Kompas TV menayangkan ajang pencarian bakat
Stand up Comedy pertama di Indonesia pada tahun 2011 yang berjudul Stand up
Comedy Indonesia (SUCI). Menurut Andini dan Prawira (2013) program ini
mendapatkan respon yang cukup tinggi dibandingkan program lainnya di Kompas
TV, dapat dilihat dari yang menonton secara live dan jumlah follower akun twitter
@StandUpKompasTV yang berjumlah 217 ribu lebih, dan program ini juga
merupakan salah satu penyumbang rating di Kompas TV.
Stasiun televisi lain yang juga menayangkan program Stand up Comedy
yaitu Metro TV. Produser dari program tersebut yaitu Agus Mulyadi. Menurut
Jaya selaku Executive Producer Metro TV, Agus mengatakan “Respon Stand up
3
Comedy Show luar biasa. Tidak hanya di twitter, tetapi dari segi rating share yang
dibuat AC Nielsen, program tersebut meraih rating luar biasa”. Hal tersebut
menunjukkan besarnya minat masyarakat terhadap Stand up Comedy sehingga
menggugah Agus Mulyadi sebagai produser untuk memproduksi program
bergenre Stand up Comedy lagi berjudul Open Mic dan Battle of Comics.
Tidak hanya Kompas TV dan Metro TV, Indosiar juga merupakan salah
satu stasiun televisi yang ikut berperan dalam perkembangan Stand up Comedy di
Indonesia, ditandai dengan keberhasilan yang baru saja dicapai yaitu program
pencarian bakat Stand up Comedy Academy yang diikuti oleh 24 peserta dari
berbagai daerah di Indonesia. Keberhasilan tersebut dilanjutkan dengan
menayangkan kembali program acara yang bergenre komedi Stand up Comedy
berjudul Stand up Comedy Club. Dalam acara tersebut dibintangi oleh beberapa
komika terkenal, seperti Raditya Dika, Arif Didu, Mozidik, Cemen (sebagai
pemenang ajang pencarian bakat Stand up Comedy Academy), dan bintang tamu
yang setiap episode selalu berbeda.
Tingginya minat masyarakat terhadap acara Stand up Comedy,
membuktikan bahwa penonton membutuhkan hiburan yang bukan hanya
membuat tertawa saja, namun juga hiburan yang sehat dan cerdas. Sebenarnya
sejak dahulu di Indonesia sudah ada tayangan-tayangan ‘berbau’ Stand Up
Comedy namun masyarakat belum banyak mengerti dan memahami tentang
tayangan tersebut. Ada beberapa nama yang tidak bisa lepas dari budaya Stand up
Comedy yaitu Warkop dan Taufik Safalas, walaupun yang dilakukan belum murni
Stand up Comedy, tetapi ditandai dengan komedi yang mengandalkan ucapan.
Salah satu tokoh yang berperan penting dalam perkembangan Stand Up
Comedy di Indonesia yaitu Lies Hartono atau yang banyak dikenal dengan nama
Cak Lontong. Cak Lontong merintis karirnya benar-benar dari bawah. Beliau rela
meninggalkan pekerjaannya dan fokus menghidupkan dunia lawak di Indonesia
sebagai komedian Stand Up Comedy. Menurut Bastian (2014: 36-56) beberapa
acara telah dibintangi Cak Lontong, seperti Republik BBM, Negeri Impian (TV
One), Sentilan Sentulan, Stand up Comedy Show (Metro TV), Indonesia Lawak
4
Klub (Trans 70), Kopi Susu (Jak TV), Intermezzo (MNC TV), KEPO (MNC TV),
dan Comic 8 (Film 2014). Selain itu, Cak Lontong juga memiliki keistimewaan
dibandingkan dengan komika-komika lain hingga beliau disebut dengan “Bapak
Logika Comic” (Bastian, 2014: 73).
Stand up Comedy dilakukan oleh komika dengan berdiri sendiri di atas
panggung dengan menyampaikan materi yang telah ditulis sebelumnya atau biasa
disebut dengan monolog. Monolog lebih mementingkan isi komunikasi, berupa
materi yang disampaikan. Pada dasarnya, monolog merupakan sebuah
perkembangan tema atau gagasan dari seorang penutur yang penyampaiannya
berupa lisan dan tulisan. Sebelum melakukan Stand up Comedy di atas panggung,
komika harus menyiapkan terlebih dahulu materi-materi yang akan disampaikan.
Dalam penulisan tersebut seorang komika harus benar-benar memperhatikan isi
materi yang akan dibawakan agar pesan yang ingin disampaikan mampu dipahami
oleh penonton dan juga dapat menimbulkan unsur humor.
Penggunaan bahasa dalam menyampaikan materi Stand up Comedy dapat
dikaji secara pragmatik. Salah satu bagian yang mendasari pragmatik yaitu tindak
tutur. Tindak tutur adalah aktivitas bertutur yang dihasilkan sebagai bagian dari
interaksi sosial (Sumarsono, 2004: 323). Dalam aksinya di atas panggung, komika
menyampaikan materi yang telah ditulisnya melalui bahasa yang dituturkan
dengan tujuan agar tidak hanya mampu dipahami oleh penutur saja melainkan
juga mampu dipahami oleh mitra tutur. Dalam hal tersebut terjadi interaksi antara
penutur (komika) dan mitra tutur (penonton).
Seseorang memakai tutur untuk melakukan tindakan, bahkan untuk
bertindak. Teori tindak tutur meneliti tentang makna tuturan, sehingga penelitian
tentang tindak tutur merupakan bagian dari pragmatik. Dalam hal ini, peneliti
berusaha untuk memahami makna tuturan yang diutarakan oleh komika.
Memahami sejauh mana komika itu mampu melaksanakan tindak tutur dengan
baik sehingga apa yang ingin disampaikan dapat dipahami dan diterima oleh mitra
tutur. Tindak tutur tersebut dapat tersampaikan dengan baik jika penonton sebagai
mitra tutur mampu memahami dan merespon tuturan komika. Dalam praktik
5
penggunaan bahasa terdapat tiga macam tindak tutur, yaitu tindak lokusi, tindak
ilokusi, dan tindak perlokusi. Tindak tutur lokusi, yaitu hanya bermaksud untuk
memberitahukan mitra tutur saja. Tindak tutur lokusi dibagi menjadi dua bagian
yaitu tindak ujar (utterance act) dan tindak preposisi (prepositional act).
Sedangkan tindak ilokusi yaitu tindak melakukan sesuatu dengan maksud dan
fungsi tertentu pula. Tindak tutur ilokusi dibagi menjadi lima bagian, yaitu asertif,
direktif, tuturan ekspresif, komisif, dan deklarasi. Kemudian yang terakhir tindak
perlokusi adalah tindak menumbuh pengaruh (effect) kepada mitra tutur.
Dalam penelitian ini, lebih difokuskan pada tindak tutur ilokusi yang
terdapat pada Stand up Comedy. Hal ini karena dalam Stand up Comedy, seorang
komika banyak melakukan tuturan yang memiliki maksud dan fungsi tertentu
dalam menciptakan humor. Tuturan tersebut tidak hanya berupa rangkaian kalimat
yang berfungsi untuk memberitahukan atau menginformasikan saja, tetapi juga
menginginkan penonton agar peka atas apa yang telah disampaikan. Dalam
penampilan Stand up Comedy, komika juga dituntut untuk mampu menyampaikan
suatu hal dengan baik agar pesan-pesannya mampu ditangkap oleh penonton.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh Mulyanto (2012) berjudul Analisis Tindak Tutur Ilokusi dalam
Iklan Radio di Jember. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Mulyanto yaitu
tindak tutur ilokusi verba asertif begitu mendominasi di dalam sebuah iklan
mengingat tujuan utama beriklan adalah menginformasikan sebuah produk, baik
produk tersebut berupa barang atau jasa. Jenis tindak tutur ilokusi verba direktif
juga besar pengaruhnya dalam sebuah iklan karena tindak tutur ilokusi verba
direktif digunakan pengiklan untuk mendorong pendengar agar tertarik dengan
produk yang mereka tawarkan dan mengonsumsinya.
Senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Mulyanto, dalam
penelitian Stand up Comedy Cak Lontong juga banyak melakukan tuturan yang
termasuk dalam tindak tutur ilokusi. Hal tersebut disebabkan ada beberapa kalimat
yang memiliki maksud dan fungsi tertentu yaitu untuk melakukan sindiran.
Tindak tutur ilokusi tersebut ditemukan misalnya dalam penampilannya yang
6
berdurasikan tujuh (7) menit lima puluh tiga (53) detik bertemakan Koes Plus
pada menit kedua dan ketiga (02.46-03.11), adapun yang disampaikan Cak
Lontong, berbunyi:
“Hati senang walaupun tak punya uang, dulu”. Itu dulu. Dulu nggak
punya uang bisa seneng, zaman sekarang nggak punya uang jangan harap
seneng. Sakit nggak punya uang, punya Jamkesmas nggak dapet kamar.
Meninggal!”
Kalimat tersebut bermakna bahwa jika zaman dahulu tidak punya uang
dapat senang, namun berbeda dengan zaman sekarang apabila tidak punya uang
jangan berharap bisa senang. Kalimat tersebut merupakan sindiran (termasuk
dalam tindak tutur ekspresif) kepada pemerintah. Salah satu sindirannya yaitu
walaupun punya Jamkesmas tetapi tidak berguna karena tidak sepenuhnya
Jamkesmas tersebut menjamin masyarakat menengah ke bawah untuk bisa dirawat
di rumah sakit. Jika objek sasaran dari tuturan Cak Lontong tersebut peka dan
mampu memahami maksud Cak Lontong sebagai penutur, tuturan tersebut
bermanfaat untuk lebih menyadarkan agar fungsi Jamkesmas dapat lebih
dimaksimalkan lagi.
Memang tindak tutur yang dilakukan oleh komika mengandung makna
yang berbeda-beda sesuai dengan maksud dan tujuan yang ingin disampaikan oleh
komika sebagai penutur. Pada dasarnya, seorang komika dalam Stand up Comedy
banyak melakukan humor untuk kepentingan menghibur. Humor merupakan
kebutuhan manusia yang tidak dapat dihindari. Setiap orang bahkan sekelompok
orang pasti pernah atau bahkan sering melakukan humor. Humor dalam Stand up
Comedy, selain bertujuan untuk mengundang tawa, juga ada pesan dan kesan yang
disampaikan dengan dikemas dalam materi yang telah disiapkan sebelumnya.
Humor dalam Stand up Comedy tidak hanya berfungsi untuk menghibur
penonton, tetapi juga sebagai sarana untuk menyampaikan gagasan dengan cara
yang berbeda. Selain itu humor juga sebagai sarana untuk melakukan sindiran,
menyadarkan orang bahwa apa yang dilakukan itu tidak selalu benar. Hal tersebut
dikuatkan oleh hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Fadilah (2015) yang
berjudul Humor dalam Wacana Stand up Comedy Season 4 di Kompas TV yaitu
humor Stand up Comedy Indonesia Season 4 berfungsi sebagai penyalur
7
keinginan dan gagasan, pemahaman diri untuk menghargai orang lain,
pemahaman untuk kritis terhadap masalah yang ada, penghibur, penyegaran
pikiran, dan peningkatan rasa sosial.
Tindak tutur ilokusi dan fungsi humor dalam Stand up Comedy yang
dibawakan oleh Cak Lontong berisi materi-materi yang mengandung pesan di
dalamnya. Pesan tersebut disampaikan agar penonton memeroleh manfaat setelah
menyaksikan Stand up Comedy. Hal tersebut juga bermanfaat dalam bidang
pendidikan, Stand up Comedy dapat menjadi media pendidikan karakter siswa.
Setelah siswa menyaksikan Stand up Comedy diharapkan mampu menanamkan
nilai-nilai pembentuk karakter agar menjadi siswa yang berkarakter. Sehingga
tindak tutur yang digunakan oleh komika sudah dipersiapkan sebelumnya agar ada
pendidikan karakter yang bisa diteladani dan pesan tersampaikan.
Melihat pentingnya tindak tutur yang dilakukan oleh seseorang, maka
perlu dilakukan analisis tindak tutur agar kedua belah pihak antara penutur dan
mitra tutur dapat saling memahami. Mitra tutur dapat memahami maksud dari
tuturan penutur dengan cara menyimak. Sebenarnya menyimak bukan
keterampilan pasif karena menyimak itu tidak hanya diam mendengar tanpa ada
respon melainkan sebaliknya. Hal tersebut berarti menyimak merupakan proses
aktif karena yang diinginkan pendengar adalah pemahaman memadai terhadap
yang dituturkan oleh penutur dan makna dari tuturan tersebut.
Dalam belajar mengenai analisis tindak tutur tersebut, tayangan Stand up
Comedy oleh Cak Lontong sebagai materi pembelajaran anekdot di SMA kelas X
KD 4.1 “Menginterpretasi makna teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur
kompleks, dan negosiasi baik secara lisan maupun tulisan”. Menurut Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) (2014: 99), anekdot adalah cerita
singkat yang menarik, lucu, dan mengesankan karena isinya berupa kritikan
maupun sindiran terhadap kebijakan, layanan publik, maupun orang terkenal.
Untuk itu, menginterpretasi makna dapat dilakukan dengan memahami makna
yang terkandung dalam Stand up Comedy Cak Lontong sebagai pertunjukan
humor berisi cerita menarik dan mengesankan berupa sindiran maupun kritikan.
8
Stand up Comedy Cak Lontong mencakup pengetahuan, keterampilan,
dan sikap. Adanya ketiga hal tersebut dapat menciptakan seperangkat materi yang
disusun secara sistematis berupa cerita menarik yang berisi kritikan maupun
sindiran dengan disampaikan melalui keterampilan lisan dan sikap dengan gaya
khas serius comic. Stand up Comedy sebagai materi pembelajaran karena siswa
dapat belajar mengenai makna kalimat yang disampaikan oleh Cak Lontong.
Selain itu, Stand up Comedy merupakan pertunjukan humor yang cerdas sehingga
diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan di kelas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana tindak tutur ilokusi dalam Stand up Comedy Cak Lontong?
2. Bagaimana fungsi humor dalam Stand up Comedy Cak Lontong?
3. Bagaimana nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam Stand up Comedy
Cak Lontong sebagai media pendidikan karakter siswa di SMA?
4. Bagaimana relevansi tindak tutur ilokusi, fungsi humor, dan nilai-nilai
pendidikan karakter yang terkandung dalam Stand up Comedy Cak Lontong
terhadap materi pembelajaran anekdot di SMA?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan tindak tutur ilokusi dalam Stand up Comedy Cak Lontong.
2. Mendeskripsikan fungsi humor dalam Stand up Comedy Cak Lontong.
3. Mendiskripsikan nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam Stand up
Comedy Cak Lontong sebagai media pendidikan karakter.
4. Mendeskripsikan relevansi tindak tutur ilokusi, fungsi humor, dan nilai-nilai
pendidikan karakter yang terkandung dalam Stand up Comedy Cak Lontong
terhadap materi pembelajaran anekdot di SMA.
9
D. Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis
maupun praktis, khususnya dalam bidang pendidikan.
1. Manfaat Teoritis
Dari segi teoritis, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada
pembaca tentang bentuk-bentuk tindak tutur ilokusi yang sering digunakan
dalam Stand up Comedy. Selain itu, hasil penelitian ini dapat memperkaya
khazanah ilmu mengenai kajian pragmatik dan mendorong peneliti lain untuk
melaksanakan penelitian sejenis di masa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait dalam
bidang pendidikan, khususnya bagi siswa dan guru. Manfaat praktis hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Bagi siswa, dapat menambah pengetahuan tentang tindak tutur ilokusi dan
fungsi humor dalam anekdot serta sebagai salah satu alternatif untuk
menarik minat siswa dalam belajar Bahasa Indonesia, anekdot khusunya
melalui tayangan Stand up Comedy. Kemudian memberikan teladan bagi
siswa dalam membentuk karakter melaui media Stand up comedy.
b. Bagi guru, khususnya guru Bahasa Indonesia, hasil penelitian ini dapat
menambah pengetahuan dan referensi mengenai tindak tutur dan fungsi
humor dalam anekdot terkait materi pembelajaran KD 4.1 Menginterpretasi
makna anekdot untuk memahami makna yang terkandung dalam anekdot.
c. Bagi sekolah, dapat dijadikan sebagai media pendidikan karakter siswa agar
siswa mampu menanamkan nilai-nilai pembentuk karakter dari tayangan
Stand up Comedy.
d. Bagi peneliti, dapat memperluas wawasan dan memperdalam ilmu
pengetahuan tentang tindak tutur ilokusi dan fungsi humor secara umum.
e. Bagi peneliti lain, dapat memberikan informasi tentang tindak tutur ilokusi
dan fungsi humor dalam Stand up Comedy.
Download