spm - BLH DIY

advertisement
LAPORAN TAHUNAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
TAHUN 2013
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
YOGYAKARTA,
FEBRUARI 2014
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………………………
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………………..
Daftar Tabel ……………………………………………………………………………………………………….
Bab I
Pendahuluan …………………………………………………………………………………….
A. Latar Belakang ..................................................................................
B. Kebijakan Umum ..............................................................................
C. Arah Kebijakan . ..............................................................................
Bab II
Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup
1. Jenis Pelayanan Dasar ....................................................................
2. Indikator dan Nilai SPM Bidang LH serta Batas Waktu Pencapaian
SPM Bidang LH secara Nasional ............................
3. Target Pencapaian SPM Bidang LH Pemerintah Daerah Istimewa
Yogyakarta ......................................................................................
Bab III
Bab IV
Lampiran
4. Realisasi ..........................................................................................
5. Alokasi Anggaran ............................................................................
6. Dukungan Personil ..........................................................................
7. Permasalahan dan Solusi ................................................................
Program dan Kegiatan ………………………………………………………………………
Penutup ……………………………………………………………………………………………
1. Pelayanan Informasi Status Mutu Air .............................................
2. Pelayanan Informasi Status Mutu Udara Ambien ...........................
3. Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya
Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan ..................
ii
iii
iv
I-1
I-1
I-2
I-4
II-1
II-1
II-1
II-2
II-4
II-7
II-8
II-8
III-1
IV-1
V-1
V-30
V-50
- iii -
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 6
Tabel 7
Tabel 8
Tabel 9
Indikator, Nilai SPM Bidang LH dan Waktu Pencapaian 2009-2013…….
Target Pencapaian SPM Jenis Pelayanan Informasi Status Mutu Air DIY
Tahun 2009-2013 ...........................................................................
Target Pencapaian SPM Jenis Pelayanan Informasi Status Mutu Udara
Ambien DIY Tahun 2009-2013 ...................................................
Target Pencapaian SPM Jenis Pelayanan Tindak
Lanjut Pengaduan Masyarakat Adanya Dugaan Pencemaran
Dan/Atau Perusakan Lingkungan Hidup
DIY Tahun 2009 – 2013 ........................................................................
Realisasi Target Capaian SPM Jenis Pelayanan Informasi
Status Mutu Air DIY Tahun 2009 – 2013 .............................................
Realisasi Target Capaian SPM Jenis Pelayanan Informasi
Status Mutu Udara Ambien DIY Tahun 2009 – 2013 ...........................
Realisasi Target SPM Jenis Pelayanan Tindak
Lanjut Pengaduan Masyarakat Adanya Dugaan Pencemaran
Dan/Atau Perusakan Lingkungan Hidup
DIY Tahun 2009 – 2013 .........................................................................
Alokasi Anggaran Kegiatan Lingkungan Hidup
DIY Tahun 2009 – 2013 .........................................................................
Dukungan Personil dalam Pelaksanaan Kegiatan Lingkungan Hidup
DIY Tahun 2009-2012 ...........................................................................
II-2
II-2
II-3
II-3
II-4
II-5
II-6
II-7
II-8
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Daerah Istimewa Yogyakarta dengan luas wilayah 3.185,8 km 2 dengan jumlah
penduduk lebih dari 3,5 juta jiwa dan terdiri dari 4 kabupaten dan 1 kota yaitu :
Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten
Sleman dan Kota Yogyakarta. Secara umum status mutu lingkungan hidup masih
dalam batas normal. Namaun seiring dengan peningkatan dan perkembangan
pembangunan, menunjukan bahwa dari hasil evaluasi terhadap komponen
lingkungan udara, air dan lahan mengindikasikan adanya kecenderungan
penurunan mutu lingkungan dan peningkatan perusakan lingkungan.
Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata dan sebagai kota
pendidikan sudah seharusnya dapat meningkatkan mutu status lingkungan hidup.
TIdak saja hanya sebatas pada jenis pelayanan yang ditentukan dalam Standar
Pelayanan Miniml (SPM) bidang lingkungan hidup, tetapi lebih luas cakupannya dan
meliputi berbagai aspek, termasuk untuk merespon berbagai isu-isu global
lingkungan hidup seperti pemanasan global dan penipisan lapisan ozon.
Beberapa isu prioritas lingkungan hidup lokal yang perlu mendapat
perhatian penanganan, antara lain:
1. Kunci keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup adalah komitmen bersama
dan sinergisitas dalam pelaksanaan program/kegiatan pengelolaan lingkungan
dari pemangku kepentingan. Kondisinya saat ini sinergisitas dan komitmen
bersama masih perlu untuk ditingkatkan untuk dapat meningkatkan efektifitas
dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2. Pencemaran udara terutama terjadi di wilayah perkotaan yang ditunjukkan
meningkatnya polutan udara seperti CO, NO2, HC dan partikulat sebagai akibat
meningkatnya usaha/kegiatan masyarakat selain juga bertambahnya jumlah
kendaraan bermotor. Terus meningkatnya jumlah kendaraan bermotor serta
kondisi emisi gas buang dari kendaraan angkutan umum di DIY terutama di
Kota Yogyakarta menjadi penyebab memburuknya kualitas udara pada ruas-ruas
jalan terutama pada saat padat kendaraan di lokasi simpang, titik-titik
kemacetan dan pusat-pusat aktifitas penduduk, disamping keterbatasan luas
Ruang Terbuka Hijau /jalur hijau menyebabkan kodisi kualitas udara terutama
di lokasi jalan raya masih belum memenuhi baku mutu untuk parameterparameter tertentu .
3. Penurunan kualitas air tanah dan cadangan air tanah sebagai sumber air minum
I-1 -
bagi penduduk serta meningkatnya pencemaran sungai oleh limbah domestik
(rumah tangga) dan limbah industri. Kualitas air tanah dan air permukaan
mengalami penurunan, terutama di wilayah perkotaan dan diperkirakan terus
mengalami ancaman pencemaran seiring terus bertambahnya jumlah penduduk
serta pertambahan usaha/kegiatan.
4. Terbatasnya kelompok masyarakat yang peduli terhadap lingkungan serta
terbatasnya pemahaman mereka terhadap kualitas lingkungan menyebabkan
replikasi percontohan/demplot tentang
pengelolaan lingkungan belum
berkembang secara cepat seperti yang diharapkan.
5. Masih sering terjadi pelanggaran tata ruang dan tata guna lahan yang
merupakan pemicu awal timbulnya pencemaran/kerusakan lingkungan.
Bertolak dari hal tersebut diatas, maka sudah merupakan suatu keharusan
bahwa pelayanan bidang lingkungan kepada masyarakat harus lebih diperhatikan
dan ditingkatkan sesuai kondisi daerah, peningkatan kesadaran/kepedulian
pemangku kepentingan dan dengan memperhatikan peraturan perundangan yang
berlaku.
B.
KEBIJAKAN UMUM
Dasar filosofi pembangunan daerah Daerah Istimewa Yogyakarta seperti
tercantum dalam RPJMD DIY tahun 2012-2017 adalah Hamemayu Hayuning Bawana,
sebagai cita-cita luhur untuk menyempurnakan tata nilai kehidupan masyarakat
Yogyakarta berdasarkan nilai budaya daerah yang perlu dilestarikan dan
dikembangkan.
Hamemayu Hayuning Bawana bermakna suatu filosofi kepemimpinan yang
selalu mengupayakan peningkatan kesejahtaraan rakyat dan mendorong terciptanya
sikap serta perilaku hidup individu yang menekankan keselarasan dan keserasian
antara sesama manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Illahi dalam
melaksanakan hidup dan kehidupannya.
Hakikat budaya adalah hasil cipta, rasa dan karsa yang diyakini masyarakat
sebagai sesuatu yang benar dan indah. Demikian pula budaya Ngayogyakarta
Hadiningrat, yang diyakini sebagai salah satu acuan dalam kehidupan
bermasyarakat. Secara filosofis, budaya Jawa, khususnya budaya Ngayogyakarto
Hadiningrat dapat digunakan sebagai sarana untuk mewujudkan masyarakat ayom,
ayem, tata, titi tentrem, kerta raharja. Dengan perkataan lain, budaya tersebut akan
bermuara pada kehidupan masyarakat yang penuh dengan kedamaian, keamanan,
keteraturan dan sejahtera.
Bertitik tolak dari dasar filosofi pembangunan daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta seperti tersebut diatas, maka Badan Lingkungan Hidup DIY sesuai kondisi
- I-2 -
pada saat ini, melakukan analisis kekuatan-kelemahan-peluang-tantangan dalam
lima tahun kedepan, tahapan dalam rencana pembangunan jangka panjang, dan
aspek-aspek potensial yang berkembang selama ini serta mempertimbangkan isu
strategis dan perkembangan global yang pesat perlu diwujudkan suatu kondisi
dinamis masyarakat yang maju, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya
yang adiluhung. Sehubungan dengan hal tersebut maka visi Badan Lingkungan Hidup
DIY yang ingin dicapai selama lima tahun mendatang adalah sebagai berikut:
“Sebagai Institusi Yang Handal Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Untuk
Mewujudkan Masyarakat DIY Berbudaya dan Berwawasan Lingkungan”
Sesuai dengan RPJMD DIY 2012-2017, maka lingkungan hidup masuk dalam
misi yang keempat yaitu ”memantapkan prasarana dan sarana daerah dalam upaya
meningkatkan pelayanan publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan
kesesuaian tata ruang.
Untuk dapat ikut serta mewujudkan pembangunan daerah dan dapat
melaksanakan visi yang telah ditetapkan Badan Lingkungan Hidup DIY, maka misi
yang akan dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup DIY adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan kapasitas Badan Lingkungan
Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
badan
2. Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya alam
melalui sinergisitas lintas pemangku kepentingan serta mengembangan budaya
kearifan lokal
3. Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas pemangku kepentingan
dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkeadilan gender.
4. Memantapkan sarana prasarana dan akses informasi dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup secara adil, merata dan berkualitas
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta ( sesuai PerMen LH No 19 tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota) untuk menyelenggarakan pelayanan di bidang lingkungan hidup
sesuai dengan urusan SPM bidang lingkungan hidup yang terdiri atas:
1. Pelayanan informasi status mutu air
2. Pelayanan informasi status mutu udara ambien; dan
3. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan
pencemaran dan/atau perusakan LH
- I-3 -
Berdasarkan visi, misi, sampai dengan kebijakan umum yang telah ditetapkan
memang tidak secara langsung menunjukkan urusan SPM bidang lingkungan hidup,
akan tetapi dalam melaksanakan misi tersebut, penerapan Standard pelayanan
minimal sudah masuk di dalamnya dan sudah ada kegiatan yang mendukung secara
berkesinambungan sejak tahun 2009 – 2013.
C.
ARAH KEBIJAKAN
Adapun kebijakan pengelolaan lingkungan hidup Daerah DIY, khususnya yang
mendukung untuk pencapaian SPM bidang lingkungan Hidup (misi 2 yang tertuang
dalam dokumen Renstra BLH DIY 2012 -2017 ) diarahkan untuk :
1. Meningkatkan kualitas lingkungan melalui Program Pengendalian Pencemaran
dan Perusakan Lingkungan Hidup.
2. Meningkatkan
peranserta para pemangku kepentingan dalam pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
3. Meningkatkan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Perkotaan.
4. Mendorong pemanfaatan lingkungan hidup yang harmoni dengan daya dukung
dan daya tampungnya
5. Mendorong pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana
6. Meningkatkan efektifitas perlindungan sumber daya alam dan fungsi lingkungan
7. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan
8. Meningkatkan efektivitas kerjasama antar pemangku kepentingan dalam
pengendalian pencemaran air sungai
9. Meningkatkan efektivitas kerjasama antar pemangku kepentingan dalam
pengendalian polusi.
10.
Meningkatkan peran serta para pemangku kepentingan dalam pengendalian
perubahan iklim global dan penanggulangan dampak gas rumah kaca.
11.
Meningkatkan sinergisitas dan memperjelas pembagian peran para pemangku
kepentingan dalam pengendalian pencemaran udara ambien
- I-4 -
BAB II
PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
1.
Jenis Pelayanan dasar
Sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 11 ayat (4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 8 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 38
Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota, bahwa penyelenggaraan
urusan pemerintahan yang bersifat wajib berpedoman pada standar pelayanan minimal
yang dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh Pemerintah. Urusan pemerintahan
di bidang lingkungan hidup merupakan salah satu kewenangan wajib pemerintahan daerah
yang penyelenggaraannya berpedoman pada standar pelayanan minimal bidang lingkungan
hidup yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pengelolaan lingkungan hidup. Oleh karena itu sebagai tindak lanjut dari ketentuan tersebut
maka kementerian Lingkungan Hidup telah mendaklanjuti dengan mengeluarkan Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/Kota dan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Petunjuk Teknis
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Dan Daerah
Kabupaten/Kota.
Mendasarkan ketentuan dalam kedua Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
disebutkan bahwa Pemerintah Provinsi mempunyai tiga jenis pelayanan dasar bidang
lingkungan hidup yaitu :
1. Pelayanan Informasi Status Mutu Air
2. Pelayanan Informasi Status Mutu Udara
3. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran
dan/atau perusakan LH
2. Indikator dan Nilai SPM Bidang LH serta Batas Waktu Pencapaian SPM Bidang LH secara
Nasional
II-1
Adapun indikator dan nilai SPM serta batas waktu pencapaian SPM bidang lingkungan
hidup
secara nasional untuk tiga jenis pelayanan dasar yang telah ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/Kota,
untuk Pemerintah Provinsi adalah : Pelayanan Informasi Status Mutu Air, Pelayanan
Informasi Status Mutu Udara Ambien serta Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat
Adanya Dugaan Pencemaran Dan/Atau Perusakan lingkungan Hidup dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 1:
Indikator, Nilai SPM Bidang LH dan Waktu Pencapaian
Tahun 2009 - 2014
Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Pelayanan
Informasi
Status Mutu Air
(%)
20
40
60
80
100
100
Indikator dan Nilai SPM Bidang LH
Pelayanan Informasi
Pelayanan Tindak Lanjut
Status Mutu Udara
Pengaduan Masyarakat Adanya
Ambien (%)
Dugaan Pencemaran Dan/Atau
Perusakan Lingkungan Hidup (%)
20
60
40
70
60
80
80
90
100
100
100
100
3. Target Pencapaian SPM Bidang LH Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta
Adapun target pencapaian SPM bidang lingkungan hidup dari masing-masing jenis
pelayanan dasar yang ditetapkan oleh oleh Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
tahun 2009 - 2014 adalah sebagai berikut :
II-2
Tabel 2 :
Target Pencapaian SPM Jenis Pelayanan Informasi
Status Mutu Air DIY Tahun 2009 – 2014
Tahun
Taget Nasional (%)
Target DIY (%)
Selisih Target (%)
2009
20
60
+ 40
2010
40
70
+ 30
2011
60
80
+ 20
2012
80
90
+ 10
2013
2014
100
100
100
100
0
0
Pada tahun 2014 target DIY untuk jenis pelayanan Informasi Status Mutu Air adalah 100 %
selaras dengan target nasional yaitu 100 %
Tabel 3 :
Target Pencapaian SPM Jenis Pelayanan Informasi
Status Mutu Udara Ambien DIY Tahun 2009 – 2014
Tahun
Target Nasional (%)
Target DIY(%)
Selisih Target (%)
2009
20
60
+ 40
2010
40
70
+ 30
2011
60
80
+ 20
2012
80
90
+ 10
2013
100
100
0
2014
100
100
0
Pada tahun 2014 target DIY untuk jenis pelayanan Informasi Status Mutu udara adalah 100
% selaras dengan target nasional yaitu 100 %.
II-3
Tabel 4 :
Target Pencapaian SPM Jenis Pelayanan Tindak
Lanjut Pengaduan Masyarakat Adanya Dugaan Pencemaran
Dan/Atau Perusakan Lingkungan Hidup
DIY Tahun 2009 – 2014
Tahun
Target Nasional (%)
Target (DIY(%)
Selisih Target (%)
2009
60
70
+ 10
2010
70
75
+5
2011
80
85
+5
2012
90
95
+5
2013
100
100
0
2014
100
100
0
Pada tahun 2014 target DIY untuk jenis pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat
adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup adalah 100 % selaras
dengan target nasional 100 %,.
4. Realisasi
Adapun realisasi pelaksanaan untuk masing-masing jenis pelayanan SPM bidang
lingkungan hidup setiap tahun mulai tahun 2009 – 2013 adalah sebagai berikut :
Tabel 5 :
Realisasi Target Capaian SPM Jenis Pelayanan Informasi
Status Mutu Air DIY Tahun 2009 – 2013
Tahun
Target (%)
Realisasi (%)
Selisih (%)
2009
60
90,1
30,1 (+)
2010
70
90,1
30,1 (+)
2011
80
100
20 (+)
II-4
2012
90
90,1
10 (+)
2013
100
100
0
2014
100
100
0
Pada tahun 2014 realisasi capaian SPM bidang lingkungan hidup Daerah DIY untuk
jenis pelayanan informasi status mutu air adalah 100 % dan target capaian 100 %, jadi
untuk jenis pelayanan ini tercapai. Ada 11 sungai yang telah dipantau yaitu Oyo, Opak,
Kuning, Tambakbayan, Gadjahwong, Belik, Code, Winongo, Bedog, Kontheng. dan Sungai
Bulus. Jumlah titik pantau sebanyak 67 titik pemantauan. Adapun rumusan penghitungan
target capaiannya adalah sebagai berikut :
1. Jumlah Sungai yang telah ditetapkan kelas airnya = 11 sungai
2. Jumlah sungai yang dipantau status mutu airnya = 11 sungai
3. Jumlah sungai yang diinformasikan mutu airnya = 11 sungai
4. Realisasi capaian SPM =
11
-------- X 100% = 100 %
11
Tabel 6 :
Realisasi Target Capaian SPM Jenis Pelayanan Informasi
Status Mutu Udara Ambien DIY Tahun 2009 – 2014
Tahun
Target (%)
Realisasi (%)
Selisih (%)
2009
60
80
20
2010
70
80
10
2011
80
100
20
2012
90
100
10
2013
100
100
100
2014
100
100
100
II-5
Pada tahun 2014 capaian realisasi SPM bidang lingkungan hidup Daerah DIY
untuk jenis pelayanan informasi status mutu udara ambien adalah 100 % sedangkan
target capaiannya 100 %, sehingga untuk jenis pelayanan ini dapat tercapai.
Dari lima kabupaten/kota yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta,
semuanya telah dipantau kualitas udaranya dengan jumlah titik pemantauan sebanyak
55 titik oleh Badan Lingkungan Hidup DIY, yaitu:
1. Kabupaten Sleman,
2. Kabupaten Bantul,
3. Kabupaten Kulonprogo,
4. Kota Yogyakarta, dan
5. Kabupaten Gunungkidul.
Adapun perhitungan persentase realisasi capaiannya adalah sebagai berikut =
 kab/kota yang dipantau kualitas udara ambien
 kab/kota
x 100 %
Waktu Pemantauan Kualitas Udara Ambien dilaksanakan dalam dua periode yaitu
periode I pada bulan Maret 2013 dengan lokasi pemantauan road side, kawasan
industri dan sekitar permukiman, dan periode II pada bulan Agustus 2013 dengan lokasi
pemantauan sekitar road side, kawasan industri dan permukiman. Sumber pencemar
utama di DIY adalah dari kendaraan bermotor. Adapun metode yang digunakan dalam
pemantauan kualitas udara ambien adalah metode aktif. Pengambilan sampel bekerja
sama dengan Laboratorium Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Dinas Nakertrans DIY.
Tabel 7 :
Realisasi Target SPM Jenis Pelayanan Tindak
Lanjut Pengaduan Masyarakat Adanya Dugaan Pencemaran
Dan/Atau Perusakan Lingkungan Hidup
DIY Tahun 2009 – 2014
Tahun
2009
Target (%)
70
Realisasi (%)
Selisih (%)
100
30
II-6
2010
75
100
25
2011
85
100
15
2012
95
100
5
2013
100
100
0
2014
100
100
0
Pada tahun 2014 realisasi capaian SPM bidang lingkungan hidup Daerah DIY untuk
jenis pelayanan pelayanan tindak dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup
lanjut pengaduan masyarakat
adalah 100 % sedangkan untuk target daerah
100 %,
sehingga untuk jenis pelayanan ini tercapai. Dari 5 kasus yang telah masuk pengaduannya,
seluruhnya telah tertangani oleh BLH DIY. Adapun perhitungan target capaiannya adalah
 Pengaduan yang ditindaklanjuti
x 100 %
 pengaduan yang yang masuk
5. Alokasi Anggaran ABPD DIY
Alokasi anggaran kegiatan lingkungan hidup untuk menunjang SPM adalah sebagai
berikut:
Tabel 8:
Alokasi Anggaran Kegiatan Lingkungan Hidup
DIY Tahun 2009 – 2014
NO
Kegiatan
1
Anggaran Dalam Juta Rupiah
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Pemantauan
Kualitas Air
150,00
150,00
172,25
195,00
230,00
249,97
2
Pemantauan
Kualitas
Udara
100,00
100,00
100,00
99,87
100,00
101,72
3
Penegakan
Hukum
Lingkungan
70,33
75,00
126,00
92,69
100,00
89,97
320,33
325,00
398,25
387,56
430,00
441,66
JUMLAH
II-7
Pada tahun 2014 anggaran APBD daerah DIY untuk mencapai target sasaran SPM
bidang Lingkungan hidup untuk tiga jenis pelayanan sebesar Rp 430.000.000,- (empat
ratus tiga juta rupiah) dengan alokasi untuk masing-masing jenis pelayanan adalah
sebagai berikut :
1. Pemantauan Kualitas Air sebesar Rp. 230.000.000,- ( dua ratus tiga puluh juta
rupiah)
2. Pemantauan Kualitas Air sebesar Rp. 100.00.000,- ( Seratus juta rupiah)
3. Penegakan Hukum Lingkungan sebesar Rp. 100.000.000,- (Seratus juta rupiah)
6. Dukungan Personil
Dukungan personil dalam pelaksanaan kegiatan lingkungan hidup DIY pada tahun
2009 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 9:
Dukungan Personil dalam Pelaksanaan Kegiatan Lingkungan Hidup
DIY Tahun 2009-2014
NO
Kegiatan
Dukungan Personil
2009
2010
2011
2012
2013
1
Pemantauan
Kualitas Air
5
5
5
5
5
2
Pemantauan
Kualitas Udara
5
5
5
5
4
3
Penegakan
Hukum
Lingkungan
24
24
24
24
24
JUMLAH
34
34
34
34
33
2014
7. Permasalahan dan Solusi
- Dalam pelaksanaan pemantauan kualitas air dan penetapan status mutu air, relatif
tidak ada permasalahan yang berarti, namun ke depan metode pemantauan kualitas
II-8
air secara menual dirasa sudah tidak efisien lagi karena tidak dapat mengetahui
secara cepat mutu air air pada saat itu, sehingga ke depan perlu beralih dengan
menggunakan metode automatic monitoring system Untuk itu perlu diupayakan
adanya pengadaan peralatan tersebut. Disamping itu perlu diancang menggunakan
pemodelan kulaitas air sungai
- Dalam pelaksanaan jenis pelayanan informasi status mutu udara ambien masih
ditemui kendala, yaitu terbatasnya peralatan yang mendukung pengukuran mutu
udara ambien. Peralatan yang dimiliki saat ini masih belum bisa memenuhi standar
yang ditetapkan oleh pusat, karena berkaitan juga dengan terbatasnya waktu
pengambilan sampel. Disamping itu perlu diancang menggunakan pemodelan
kulaitas udara ambient untuk memprediksi stutus mutu udara ambien.
- Selama ini setiap ada pengaduan kasus pencemaran dan atau perusakan
lingkungan
semua
selalu
ditindaklanjuti
dengan
berkoordinasi
dengan
Kabupaten/Kota. Hanya saja dalam penganggaran dan pelaksanaannya ada
sedikit masalah yaitu dalam rangka penyelesaian sengketa lingkungan sebagai
tindak lanjut pengaduan sangat tergantung dari permasalahan yang muncul di
masyarakat, oleh karena itu berakibat terhadap anggaran yang direncanakan
seperti misalnya biaya pengambilan sampel yang tidak bisa dilaksanakan karena
kasusnya
tidak
penyelesaiannya
semua
memerlukan
dilakukan
melalui
analisis
laboratorium
musyarawah,
ataupun
dan
biaya
proses
yang
direncanakan sama sekali tidak dikeluarkan karena tidak ada kasus yang muncul.
Dalam penyelesaian kasus lingkungan hidup lainnya bisa saja terjadi dana yang di
anggarkan tidak selalu bisa seluruhnya dilaksanakan karena dalam penyelesaian
tidak memakai biaya tersebut misalnya biaya saksi ahli, biaya narasumber dan
biaya sidang gelar perkara, tetapi sebaliknya jika kasus yang muncul banyak dan
memerlukan analisis laboratorium semua serta harus diselesaikan secara
kepidanaan maka dana yang ada bisa kurang (tidak mencukupi untuk
penyelesaian). Solusinya harus tersedia dana yang cukup walaupun besar untuk
mengantisipasi kasus yang muncul dari pada jika ada kasus muncul tetapi
pemerintah sudah tidak bisa memfasilitasi untuk penyelesaian. Lebih baik
II-9
mengembalikan anggaran karena tidak terpakai dari pada tidak dapat
menyelesaikan kasus yang muncul karena keterbatasan anggaran.
II-10
BAB III
PROGRAM DAN KEGIATAN
Pada tahun anggaran 2013 melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD), Badan Lingkungan Hidup (BLH) Daerah Istimewa Yogyakarta melaksanakan 6
Program Prioritas yaitu :
1. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
2. Program pengendalian pencemaran dan kerusakan Lingkungan Hidup
3. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
4. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
5. Program Pengendalian Polusi
6. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Program yang mendukung pelaksanaan SPM bidang lingkungan untuk ketiga jenis
pelayanan yaitu Pelayanan Informasi Status Mutu Air, Pelayanan Status Mutu Udara Ambien
dan Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat adanya Dugaan Pencemaran
dan/atau Perusakan Lingkungan, adalah Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan Hidup (program utama) dan Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi
Sumber Daya Alam dan Lingkungan (program pendukung).
Adapun kegiatan dari program tersebut yang dilaksanakan untuk mendukung
pencapaian target sasaran untuk masing-masing jenis pelayanan SPM yang telah ditetapkan
adalah sebagai berikut :
a.
Program Utama : Program pengendalian pencemaran dan kerusakan Lingkungan
Hidup, dengan 3 kegiatan sebagai berikut :
1.
Kegiatan Pemantauan Kualitas Air, untuk melaksanakan Jenis Pelayanan
informasi Status Mutu Air
2.
Kegiatan Pemantauan Kualitas Udara Ambien, untuk melaksanakan Jenis
pelayanan informasi Status Mutu Udara Ambien
3.
Kegiatan Penegakan Hukum Lingkungan, untuk melaksanakan Jenis
pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat adanya Dugaan
Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan
- III-1 -
b. Program Pendukung
: Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dengan 3 kegiatan sebagai berikut :
1. Penyusunan SPM Bidang LH, untuk penyusunan laporan SPM Bidang
Lingkungan Hidup Provinsi
dan Pembinaan
SPM dan monitoring
Pelaksanaan bidang lingkungan hidup kabupaten/kota
2. Penyusunan dan Penerbitan Buletin Kalpataru, untuk publikasi secara
cetak pelayanan informasi untuk ketiga jenis pelayanan SPM bidang
lingkungan yang diterbitkan 2 edisi pada tahun 2013
3. Pengembangan data dan informasi lingkungan, untuk publikasi secara
digital pelayanan informasi untuk ketiga jenis pelayanan SPM bidang
lingkungan melalui website BLH DIY
- III-2 -
BAB IV
PENUTUP
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada Tahun 2013 merupakan
bentuk pelayanan dasar sesuai dengan SPM bidang lingkungan hidup yang diperlukan agar
pengelolaan lingkungan hidup dapat dilaksanakan secara optimal sehingga masyarakat
mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat.
Untuk tujuan tersebut Pemerintah DIY telah melaksanakan pelayanan dasar sesuai
dengan SPM dengan capaian pelayanan masing-masing pelayanan pada tahun 2013 adalah
sebagai berikut:
1. Pelayanan informasi status mutu air, sebesar 100 %.
2. Pelayanan informasi status mutu udara ambien, sebesar 100%.
3. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran
dan/atau perusakan LH, sebesar 100%.
Dengan demikian pada tahun 2013, untuk 3 jenis pelayanan yang ditetapkan dapat
mencapai target sebesar 100%.
- IV-1 -
Download