proses biologi

advertisement
Dasar Ilmu Tanah
semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN)
Materi 11: Sifat Biologi Tanah (2):
Proses Biologi Tanah
Proses Biologi Tanah



Trasformasi Karbon
Transformasi Nitrogen
Fiksasi Nitrogen
TRANSFORMASI KARBON
Bagian 1
Siklus C



Sebagian besar kabon di bumi ini dalam
bentuk terikat (terutama dalam bentuk
karbonat), baik dalam batuan induk maupun
karbon fosil.
bahan organik tanah (BOT) merupakan
cadangan karbon global yang jumlahnya bisa
mencapai 2 kali di atmosfer.
perubahan pada pool BOT akan sangat
mempengaruhi kadar CO2 global.
Siklus C: fotosintesis menyebabkan asimilasi CO2 atmosfer yang diimbangi
oleh dekomposisi sisa tanaman dan seresah, dan bahan organik tanah
Sumber C dalam Tanah

Sumber utama: CO2 atmosfer yang difiksasi oleh
tanaman dan organisme fotoautotrof lainnya.



CO2 atmosfer difiksasi menjadi bentuk karbon organik
penyusun jaringan tanaman melalui reaksi: CO2+H2O
 CH2O+O2.
Jaringan tanaman kemudian dikonsumsi oleh
herbivora.
Sisa tanaman merupakan sumber karbon langsung
untuk tanah, sedangkan tubuh hewan herbivora dan
limbahnya merupakan sumber karbon yang tidak
langsung.
Sumber C dalam Tanah

Sumber lain:




bentuk hidrokarbon aromatik polisiklik dari pembakaran
bahan bakar fosil
bentuk produk industri seperti pestisida.
Pada ekosistem yang produktif, pergantian
(turnover) karbon umumnya berjalan cepat.
Misalnya, hutan tropika basah mempunyai pool
karbon tanah lima kali lebih besar daripada
ekosistem pertanian.
Semakin tidak produktif suatu ekosistem
semakin rendah kecepatan turnover karbon
dalam tanah.
Bentuk Karbon Organik dalam Tanah




50% karbon organik dalam tanah berada dalam
bentuk aromatik
20% berasosiasi dengan nitrogen
sekitar 30% berada dalam bentuk karbon
karbohidrat, asam lemak, dan karbon alkan.
Secara sederhana karbon organik tanah dapat
dikelompokkan menjadi 3 pool,



karbon tidak larut (insoluble),
karbon larut (soluble),
karbon biomasa.
Dekomposisi Berbagai Bentuk Karbon
Organik dalam Tanah

tiga proses yang berkaitan



Pencucian / pelindian (leaching) senyawa mudah
larut
katabolisme (catabolisms) organisme perombak
pelumatan (comminution) bahan oleh fauna
tanah.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Dekomposisi

Kualitas Bahan Organik



Kondisi lingkungan


Komposisi kimia: N, C/N, P, C/P, Lignin, Polifenol,
Asam organik (fulvat, humat)
Fisik: kekerasan, kelenturan
Iklim: curah hujan & kelembaban
Organisme perombak (decomposers)


Jenis, diversitas
Asesibilitas
Bahan Organik Tanah


BOT merupakan salah satu komponen tanah
yang sangat penting bagi ekosistem tanah
BOT merupakan sumber (source) dan
pengikat (sink) hara dan sebagai substrat
bagi mikroba tanah.
Bahan Organik Tanah



BOT kunci keberhasilan sistim pertanian berkelanjutan
Idealnya 2% BOT, tetapi umumnya < 2% (karena
cepatnya proses dekomposisi).
Fungsi BOT



penyedia unsur hara (via dekomposisi dan mineralisasi),
pemacu aktivitas organisme tanah  memperbaiki agregasi
tanah dan mengurangi resiko erosi,
pengikat unsur beracun pada tanah masam ( misal Al)
meningkatkan kapasitas penyangga tanah; kaitannya dengan
efisiensi penggunaan unsur hara (termasuk pupuk)
functional pool BOT


bahan organik tanah mudah
dilapuk/labil (decomposable or
labile),
bahan organik tanah sukar dilapuk
(resistant),
decomposable BOT

bahan organik tanah mudah dilapuk/labil
(decomposable or labile),



bahan yang paling labil: sel tanaman seperti
karbohidrat, asam amino, peptida, gula amino,
dan lipida,
bahan yang agak lambat didekomposisi: malam
(waxes), lemak, resin, lignin dan hemiselulosa
biomass dan bahan metabolis dari mikroba
(microbial biomass ) dan bahan rekalsitran
lainnya.
Resistant BOT

bahan organik tanah sukar dilapuk (resistant),


„pool aktif‟ (waktu turnover <1 tahun)
„pool rekalsitran‟ yang dicirikan dengan sangat
lambat waktu turnover nya.


„pool lambat‟ (slow pool) dengan waktu
turnover 8-50 tahun,
„pool pasif‟ (passive pool) yang dapat
tinggal dalam tanah selama ribuan tahun.
Klasifikasi bahan organik tanah berdasarkan pool fungsi, waktu
turnover dan komposisinya
Pool fungsi
Waktu
Komposisi
Nama lain
turnover (th.)
metabolic
litter
0.1 – 0.5
• isi sel (cellular
contents), selulose
• sisa tanaman
atau hewan
structural
litter
0.3 – 2.1
• lignin, polifenolik
• sisa tanaman
Active pool
0.2 – 1.4
• fraksi labil
Slow pool
8 – 50
• biomass microbia,
karbohidrat dapat
larut, enzim
eksoselular
• BO berukuran
partikel (Particulate
organic matter,
berukuran 50 m 2.0 mm)
• asam-asam humik,
fulvik, kompleks
organo-mineral
Passive pool
400 – 2200
• substansi
humus
Kualitas Bahan Organik
Cepat terdekomposisi
(a) penyedia hara tanaman, segera
(b) kontribusi ke BOT kurang
Kompartemen BO
Lambat terdekomposisi
(a) Kontribusi BOT
(b) Cadangan hara jangka panjang

Parameter Kualitas (mudah terdekomposisi)
 C/N  < 20
 N  > 1,6%
 Lignin < 9%
 Polifenol  < 4%
 Protein binding capacity
Karakterisasi BOT

Karakterisasi bahan organik tanah dapat
dilakukan melalui berbagai cara, di antaranya



analisis kimia: total C dan total N (metode
termudah),
fraksionasi fisik: berdasar ukuran dan berat jenis,
penggunaan isotop: 13C (isotop stabil, bukan
radioaktif) dan 14C (radioaktif).
Karakterisasi BOT: Metode Kimia





dapat mendeteksi asam humik dan fulvik, tetapi kurang
akurat.
analisis secara kimia, kandungan aromatik dalam humat
dinyatakan sekitar 50%,
NMR (nuclear magnetic resonance) dan pirolisis gas
kromatografi-spektroskopi masa, kandungan aromatik
tersebut < 50%.
bahan organik tanah harus dipisahkan dari matrik koloid
mineral (liat) dan seskuioksida, serta didispersi dalam
larutan (dengan NaOH atau Na4P2O7).
Bahan yang terdispersi dipresipitasi pada nilai pH
masam disebut asam humik, sedangkan bahan yang
tetap dalam larutan disebut asam fulvik.
Karakterisasi BOT: Metode Fisik
(fraksionasi fisik)


Pada prinsipnya pemisahan bahan organik dengan
partikel tanah.
berdasarkan berat jenis partikel: dilakukan dengan
menggunakan bahan suspensi silikat LUDOX yang
mempunyai berat jenis (BJ) 1,8 g/cm3 dan dapat
dibedakan menjadi:



fraksi ringan, merupakan bahan yang telah atau hanya sebagian
terdekomposisi, BJ <1,13 g/cm3
fraksi sedang: sebagian terdiri dari humus, BJ 1,13-1,37 g/cm3
fraksi berat: bahan organik yang terjerap oleh partikel liat dalam
bentuk organo mineral, bersifat amorf, BJ >1,37 g/cm3.
Karakterisasi BOT: Metode Fisik
(fraksionasi fisik)

berdasarkan ukuran partikel



menentukan jumlah absolut dan proporsi relatif C dan
N dari partikel organik dalam tanah.
Fraksi bahan organik tanah berukuran pasir (50 m2,0 mm) biasanya lebih labil daripada bahan organik
tanah berukuran liat atau debu
Bahan organik tanah yang mempunyai ukuran pasir
disebut dengan bahan organik berukuran partikel
(Particulate Organic Matter = POM).
Karakterisasi BOT:Teknik radioisotop


dengan radioisotop 14C, dapat merunut (tracing)
umur bahan organik tanah
dengan isotop stabil 13C dapat membedakan
asal bahan organik tanah, dari tanaman bertipe
C3 atau C4 (rantai fotosintesis):

contoh tipe C3 adalah tanaman hutan, pohon
leguminosa; tipe C4: tebu, jagung.
Tranformasi Nitrogen
Peran Nitrogen

penyusun utama asam amino yang digunakan untuk
sintesa peptida dan protein, serta berbagai
komponen biologi seperti khitin dan mokupeptida.

merupakan bagian integral dari bahan genetik sel
yaitu asam nukleat unsur esensial bagi semua
bentuk kehidupan.

Pada sistem pertanian, pemahaman siklus nitrogen
sangat diperlukan jika diinginkan penggunaan pupuk
dan kandungan N tanah yang maksimum untuk
produksi tanaman
Ukuran pool Nitrogen tanah pada
kedalaman
1
m
Pool
Kisaran ukuran
Keterangan
(g N/m2)
1.150 (230-27.500)
•
N organik
725 (100-3.000)
•
N tanaman
25 (1-240)
•
NH4+ (amonium)
1 (0,1-10)
•
NO3- (Nitrat)
5 (0,1-30)
•
N2 (dinitrogen)
Minimum berdasarkan 0,25 m3 ruang
pori yang terisi udara; maksimum
berdasarkan udara tanah ditambah
silinder udara 30 m di atas permukaan
tanah
Nilai rata-rata kandungan N
Minimum berdasarkan daerah padang
pasir; maksimum berdasarkan
tanaman pertanian dan sistem hutan
Asumsi 1 m3 tanah pada BJI
1,25g/cm3, dan konsentrasi amonium
pada ekstrak tanah
Asumsi 1 m3 tanah pada BJI
1,25g/cm3, dan konsentrasi nitrat pada
ekstrak tanah
Bentuk Nitrogen: N Organik
Bentuk Nitrogen
Definisi dan Metode
N –tidak larut asam
•
N-amonia
•
N-asam amino
•
N- gula amino
•
N-tidak dikenal
yang dapat
dihidrolisa
•
Sebagian besar N aromatik. N yang tertinggal
dalam tanah setelah hidrolisa asam (6 M
HCl)
NH4+ dapat ditukar plus N amida. Amonia
yang ada dalam hidrolisat melalui destilasi
uap dengan MgO
N protein, N peptida, dan N amino bebas.
Ditetapkan melalui reaksi ninhidrin pada
hidrolisat
Dinding sel mkroba. Amonia yang diperoleh
dari hidrolisat dengan destilasi uap
menggunakan fosfat-borat pada pH 11.2
dikurangi fraksi N amonia
Tidak diketahui tetapi mengandung N amino N dari arginine, tryptophan, lusin dan
prolin. N yang dapat dihidrolisa yang bukan
amonia, asam amino atau gula amino
Kisaran
(% N tanah)
10-20
20-35
30-45
5-10
10-20
Bentuk Nitrogen: N Anorganik
Senyawa
Amonium
Hidroksilamina
Dinitrogen
Formula
NH 4+
Bentuk dalam
tanah
Dijerap liat,
larut, NH3
Ciri utama
•
NH2OH
N2
Tidak diketahui
Gas
•
•
Nitro Oksida
N2 O
Gas, terlarut
•
Nitrik Oksida
NO
Gas
•
Nitrit
NO2-
Terlarut
•
Nitrat
NO3 -
Terlarut
•
Kation, agak tidak mobil, menguap dalam
bentuk NH3 pada pH tinggi, diasimilasi
tanaman dan mikroba, substrat untuk
nitrifikasi autotrof (oksidasi NH3 )
Hasil antara dalam oksidasi NH3
Pool N terbesar, tidak larut, substrat untuk
penamabatan N2, produk akhir nitrifikasi
Gas rumah kaca dan menyebabkan
kerusakan ozon, sangat larut, hasil antara
denitrifikasi, hasil samping nitrifikasi
Reaktif secara kimia, hasil antara
denitrifikasi, hasil samping nitrifikasi
Biasanya dijumpai pada konsentrasi
rendah, beracun, hasil oksidasi NH3 ,
substrat oksidasi NO2-, hasil antara
denitrifikasi
Anion, mobil, mudah tercuci, diasimilasi
tanaman dan mikroba. Hasil akhir
nitrifikasi, substrat denitrifikasi
Siklus Nitrogen


Nitrogen berada dalam bentuk gas dinitrogen
(N2), nitrogen organik (dalam tanaman,
hewan, biomasa mikroba, dan bahan organik
tanah), ion amonium (NH4+) dan nitrat (NO3-)
Organisme tanah merubah satu bentuk
nitrogen ke bentuk nitrogen lainnya melalui
berbagai proses.

N2 dirubah menjadi NH4+ melalui proses penambatan
nitrogen, kemudian nitrogen yang ditambat tersebut
diubah menjadi bentuk nitrogen lainnya melalui proses
amonifikasi, imobilisasi, nitrifikasi dan denitrifikasi.
Siklus N
Siklus N- gas N2 menjadi NO3


N di atmosfer = 79%
Masalahnya adalah mendapatkan
N2 dalam bentuk yang dapat
digunakan tanaman
Sebagian besar N dalam tanah
digunakan untuk Pertanian atau
sumber dari,

N digunakan tanaman=
 BO = 37%,
 Ppk Kandang = 19%,
 Difiksasi oleh org tanah= 19%
 Hujan = 8%,
 Pupuk = 13%,
 Limbah = 4%.
Mineralisasi Nitrogen
(Amonifikasi/imobilisasi)




Mineralisasi = produksi nitrogen anorganik, baik
amonium dan nitrat, tetapi kadang-kadang dinyatakan
untuk amonium saja.
Peningkatan (atau kadang penurunan) nitrogen
anorganik seringkali disebut net nitrogen mineralization
karena mencerminkan jumlah proses produksi dan
konsumsi amonium.
Istilah yang lebih benar untuk menyatakan proses
transformasi nitrogen organik menjadi amonium adalah
amonifikasi atau gross nitrogen mineralization.
Imobilisasi menggambarkan konversi amonium menjadi
nitrogen organik, sebagai akibat dari asimilasi amonium
oleh biomasa mikroba.

Imobilisasi kadang-kadang juga digunakan untuk menyatakan
asimilasi amonium dan nitrat
Enzim ekstraseluler yang terlibat dalam mineralisasi
nitrogen
Substrat
Protein
Peptida
Khitin
Khitobiose
Peptidoglikan
Enzim
Proteinase, protease
Peptidase
Khitinase
Khitobiase
Lisozim
DNA dan RNA Endonuklease dan
Eksonuklease
Urea
Urease
Produk
Peptida, asam amino
Asam amino
Chitobiose
N-acetylglucosamine
N-acetylglucosamine dan N-asam
acetylmuramic
Nukleotida
NH3 dan CO 2
Bakteri Nitrifikasi Khemoautotrof
Genus
Spesies
Pengoksidasi NH3
Nitrosomonas
europeae
eutropus
marina
Nitrosococus
nitrosus
mobilis
oceanus
Nitrosospira
briensis
Nitrosolabus
multiformis
Nitrosovibro
tenuis
Genus
Pengoksidasi NO2Nitrobacter
Nitrospina
Nitrococcus
Nitrospira
Spesies
urinogradskyi
bamburgensis
vulgaris
gracilis
mobilis
marina
Amonifikasi


Konversi senyawa nitrogen organik menjadi amonium
dipacu oleh enzim yang dihasilkan oleh organisme
tanah.
Produksi amonium melalui berberapa langkah.
1.
2.
Enzim-enzim ekstraseluler memecah polimer nitrogen organik
menghasilkan monomer yang dapat lolos membran sel untuk
kemudian dimetabolisme lebih lanjut dengan hasil akhir
amonium yang dilepaskan ke larutan tanah.
Enzim ekstraseluler yang dihasilkan oleh mikroorganisme
mendegradasi protein, aminopolisakarida (dinding sel
mikroorganisme), dan asam nukleat serta menghidrolisa urea
Amonifikasi
Aminifikasi dalam tanah adalah
konversi N organik (RNH2)
menjadi amonia anorganik (NH3)
Organ heterotrofik
R-NH2 ---> NH3 + H+ ----> NH4+
Kemanakah NH4+ ?
1) di fiksasi mineral liat,
2) hilang oleh erosi tanah,
3) digunakan tanaman (NH4+),
4) volatilisasi
NH4+ ----> NH3
Tanah pH tinggi > 7.5
Dinamika Amonium dalam tanah



Selain siklus mineralisasi/imobilisasi, amonium
juga dapat diikat pada kisi pertukaran kation
dalam mineral liat seperti illit dan vermikulit.
Amonium juga dapat bereaksi dengan senyawa
organik seperti quinon, atau dapat juga
mengalami votalisisasi pada pH tinggi.
Dinamika biologi yang utama adalah serapan
tanaman, asimilasi mikroba, atau oksidasi
menjadi nitrat oleh mikroorganisme nitrifikasi
Nitrifikasi

Nitrifikasi adalah oksidasi senyawa nitrogen tereduksi
yang dilakukan oleh organisme tanah.

Proses nitrifikasi berlangsung dalam dua tahap yang
dilakukan oleh dua organisme tanah yang
mengoksidasi amonium menjadi nitrat, dimana
nitrogen anorganik berperan sebagai sumber energi
untuk bakteri nitrifikasi.

Tahap pertama proses nitrifikasi adalah oksidasi amonium,
konversi amoium menjadi nitrit dilakukan oleh bakteri
pengoksidasi amoinum dari genus “Nitroso”

Kemudian nitrit dioksidasi menjadi nitrat oleh bakteri
pengoksidasi nitrit dari genus “Nitro”.
Nitrifikasi
Proses 2 - tahap
1. 2NH4+ + 3O2 ---> 2NO2- + 4H+ + 2H20 + E
Nitrosomonas
2. 2NO2- + O2 --> 2NO3- + E
Nitrobacter
Proses dalam kondisi asam karena pelepasan4 H+
Oksidasi Amonium


Bakteri pengoksidasi amonium yang terkenal
adalah Nitrosomonas; pada tanah masam
bakteri pengoksidasi amonium yang dominan
adalah Nitrosospira
reaksi konversi amonium menjadi nitrit adalah


NH3- + 1.5 O2  NO2- + H+ + H2O
Oksidasi ini mentransfer 6e- yang menghasilkan 271
kj (65 kcal) /mol NH3.
Oksidasi Amonium

Langkah pertama dalam reaksi tersebut
adalah konversi NH3 menjadi NH2OH
(hidroksilamin) oleh enzim amonia
monooksigenase yang terikat pada
membran, yakni


NH3+O2+2H+ + 2 e-  NH2OH + H2O
Hidroksilamin kemudian dikonversi menjadi
nitrit dengan reaksi,

NH2OH + H2O  NO2 + 5H+ + 4 e-
Oksidasi Nitrit

Bakteri pengoksidasi nitrit yang terkenal adalah
Nitrobacter spp.

Oksidasi nitrit menjadi nitrat merupakan reaksi satu
langkah:


NO2- + 1,5O2  NO3-
Nitrit dioksidasi menjadi nitrat oleh nitrit oksidoreduktase
yang terikat pada membran, yang memindahkan oksigen
dari air dan memindahkan sepasang elektron ke rantai
transpor elektron untuk menghasilkan ATP melalui
fosforilasi oksidatif,

NO2- +H2O  NO3- + 2H+ + 2 e-
Faktor yang mempengaruhi Nitrifikasi

Populasi Bakteri Nitrifikasi



Aerasi tanah


nitrifikasi berjalan optimum jika tanah pada kondisi kapasitas
lapangan atau 60% pori-pori terisi air
Ketersediaan substrat


Harus ada bakteri nitrifikasi autotrof atau heterotrof
Pada kondisi optimum, diperlukan 3 x 105 bakteri nitrifikasi per
gram tanah untuk kecepatan nitrifikasi 1 mg N/kg tanah per hari
ketersediaan substrat, terutama ketersediaan amonium
pH tanah

Nitrifikasi berjalan lambat pada pH di bawah 4,5, terutama pada
tanah pertanian
Dinamika Nitrat dalam Tanah



Nitrat mudah tercuci dari tanah karena bermuatan
negatif,
Jika nitrat tercuci, biasanya disertai dengan sejumlah
kation kation basa seperti K+ dan Ca 2+ dan
meningkatkan kemasaman tanah.
Nitrat yang tercuci akan memasuki air tanah dan air
permukaan yang menyebabkan pencemaran lingkungan.


Konsentrasi nitrat yang tinggi pada air permukaan dapat
menyebabkan ‟eutrofikasi‟ (pengkayaan air dengan hara yang
berlebihan menyebabkan pertumbuhan gangang dan vegetasi
lainnya).
Nitrat dapat diasimilasi oleh tanaman dan
mikroorganisme.
Kemanakan Nitrat?
*Imobilisasi ---> Tanaman menyerap
NO3*NO3- tidak ditahan partikel tanah dan
mudah tercuci – jika kandungan NO3- >
10 ppm air dinyatakan sudah tercemar
* Denitrifikasi – terpacu karena kondisi
anaerob
Denitrifikasi


Denitrifikasi adalah proses reduksi nitrat menjadi gas
nitrogen, terutama dalam bentuk dinitrogen dan nitro
oksida.
Reaksi denitrifikasi adalah,



2NO3- + 5 H2 + 2 H+  N2 + 6 H2O
Denitrifikasi dilakukan oleh bakteri denitrifikasi
didominasi oleh genus Pseudomonas dengan spesies
Alcaligenes, Flavobacterium, dan juga genus Bacillus,
tetapi sulit untuk diketahui mana yang aktif.
Bakteri tersebut dapat juga berasosiasi dengan
transformator nitrogen lainnya (misalnya Azospirillum,
Nitrosomonas dan Rhizobium) pada kondisi tertentu
Denitrifikasi
Merupakan konversi NO3- menjadi gas
N2
C6H12O6 + 4NO3- --> 6CO2 + 6H2O +
2N2(gas) + NO
+ NO2
Bakteri = anaerobik
Sekitar 10 - 20 % yang ditambahkan
dapat hilang melalui nitrifikasi dan
denitrifikasi
Fiksasi Nitrogen
Fiksasi Nitrogenkonversi N2 menjadi NH3 atau R-NH2
A
Fiksasi non-biologi
-Air Pollution -The main oxides of nitrogen
present in the atmosphere are nitric oxide
(NO), nitrogen dioxide (NO2) and nitrous
oxide – the result of fuel combustion from
motor vehicle exhaust and stationary fuel
combustion sources like electric utilities and
industrial boilers--oxides of nitrogen may
remain in the atmosphere for several days
and during this time chemical processes may
generate nitric acid, and nitrates and nitrites
as particles.
- Rainfall additions from electrical discharge
(lightning) 2-5 lbs....../acre/year
N2 -----> NO3-
Fikasi Nitrogen
konversi N2 menjadi NH3 atau R-NH2
B
Fiksasi Biologis
1. Non-Simbiotik (organisme bebas) Azotobacter (aerobik) & Clostridium
(anaerobik), sekitar 5-50 ton/ha/tahun
2. Simbiotik- mutualisme antara tanaman inang
& bakteri (interaksi komplek tanaman-bakteri
Fiksasi N simbiotik
Bakteri = Rhizobia
Tanaman = Legum (kedelai,
kacang tanah, lamtoro dlsb)
Kedelai - 100 ton/ha/tahun
Fiksasi N simbiotik




Bakteri menginvasi akar tanaman inang
Akan tanaman inang membentuk nodul akar
untuk tempat hidup bakteri
Bakteri mangambil N2 dari udara dan
mengkonversinya menjadi R-NH2 dam tubuh
bakteri di nodul, dan sebagian dalam bentuk
NH4+
Kemanakan N yang di fiksasi oleh Rhizobium?



1) digunakan oleh tanaman inang,
2) keluar dari akar sehingga tersedia untuk tanaman di
sekitarnya,
3) ketika akar dan tanaman terpotong, organisme
heterotrof me-imobilisasi N dan akhirnya menjadi
bagian BOT
Fiksasi Nitrogen biasanya
direduksi oleh N eksternal
N-fiksasi
N Tanah
N2
Total N
in the plant
N2
Download