ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 25 PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN CACAH DENGAN MEDIA LACAK KARTU BILANGAN PADA SISWA KELAS V SDN 4 SURANADI LECAMATAN NARMADA KABUPATEN LOMBOK BARAT Oleh: I Made Dayuh Guru SDN 4 Suranadi lombok Barat Abstrak : Penelitian ini secara umum bertujuan menciptakan proses belajar yang efektif, menyenangkan dan memberikan motivasi serta daya tarik siswa pada pelajaran Matematika khususnya tentang operasi hitung bilangan cacah terutama perkalian, dengan cara permainan lacak kartu bilangan. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Berdasarkan seluruh pembelajaran dan analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Media permainan lacak kartu bilangan dapat membuat siswa senang belajar berhitung karena mempermudah memahami konsep perkalian. Media permainan lacak kartu bilangan dapat meningkatkan kemampuan operasi hitung bilangan cacah (perkalian dua bilangan satu angka, dimana hasilnya sampai dengan 100) Kata kunci : Kartu bilangan, Operasi bilangan cacah PENDAHULUAN Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Nasional Yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya maka sangat dibutuhkan peran pendidik yang professional. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan professional. Untuk itu profesionalisme guru dituntut agar terus berkembang sesuai dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan terhadap sumberdaya manusia yang berkualitas dan memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik regional, nasional maupun internasional. Untuk menghadapa persaingan dunia pendidikan tersebut seorang pendidik diharapkan mampu memberikan pelayanan yang baik kepada siswa, orang tua dan masyarakat. Berbagai inovasi dan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk meningkatkan mutu pendidikan, guru sebagai garda terdepan dalam dunia pendidikan hendaklah selalu berusaha untuk memacu diri untuk terus belajar.. Kenyataan di lapangan menunjukan bahwa mutu pendidikan kita masih sangat rendah dan tertinggal jauh dari harapan. Ini terbukti dari hasil ulangan siswa pada prasiklus, menunjukkan dibawah standar, hasilnya rata-rata siswa sebesar 6,5, sedangkan ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa sebesar 62,25, siswa yang tidak tuntas sebesar 57,75%. Sehubungan dengan hal tersebut maka tiga aspek kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa, yaitu membaca, menulis dan berhitung. Dari ketiga aspek tersebut pada siswa SDN 4 Suranadi Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat yang paling bermasalah adalah aspek berhitung. Pelajaran berhitung secara garis besar dibagi menjadi empat macam, yaitu : Penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Dari 4 bagian tersebut pada bagian perkalian dan pembagian adalah yang paling bermasalah pada siswa kelas V SDN 4 Suranadi Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat . Setelah guru melakukan identifikasi masalah ternyata kegagalan dalam pembelajaran bermuara pada beberapa aktifitas siswa yang jauh dari tujuan pembelajaran. 1. Kurang kreatifnya siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru 2. Siswa dalam diskusi kelompok ternyata masih banyak yang bermain-main. 3. Siswa sering malu dalam menyampaikan ide atau gagasan dalam berdiskusi. 4. Siswa dalam menjawab pertanyaan guru suaranya sering kurang jelas. 5. Siswa dalam pembelajaran berlangsung sering perhatiannya keluar kelas. 6. Kemampuan siswa dalam menyerap mata pelajaran yang diajarkan guru tidak maksimal. Berdasarkan analisa di atas peneliti berusaha melakukan berbagai analisa untuk menemukan akar permasalahan kenapa proses pembelajaran tersebut hasil jauh dari tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan idntifikasi masalah di atas peneliti menemukan penyebabnya. 1. Kurang kreatifnya siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru, penyebab kurang kreatifnya siswa dalam mengikuti pelajaran _____________________________________ http://www.lpsdimataram.com Volume 9, No. 4, Juni 2015 26 Media Bina Ilmiah setalah dibuka hasil observasi ternyata guru dalam menyajikan pembelajaran menggunakan motede konvesional, dimana guru sebagai satu-satunya nara sumber dalam pembelajaran. 2. Siswa dalam diskusi kelompok ternyata masih banyak yang bermain-main. Setelah dianalisa penyebab siswa bermain-main dalam berdiskusi yaitu guru tidak maksimal memberikan bimbingan, guru hanya terpusat pada satu kelompok saja sehingga kelompok yang tidak diperhatikan bermain-main. 3. Siswa sering malu dalam menyampaikan ide atau gagasan dalam berdiskusi. Berdasarkan analisa malunya siswa bertanya disebabkan oleh kurang trampilnya guru dalam mengajukan pertanyaan, sehingga siswa lebih banyak pasif saat sesi tanya jawab dilakukan oleh guru. 4. Siswa dalam menjawab pertanyaan guru suaranya sering kurang jelas. Kecilnya suara siswa dalam menjawab pertanyaan guru ternyata berasal dari posisi siswa yang duduk dibangku yang paling belakang. 5. Siswa dalam pembelajaran berlangsung sering perhatiannya keluar kelas. Perhatian siswa yang tidak pokus disebabkan oleh penyajian pembelajaran oleh tidak dilengkapi dengan media pembelajaran, sehingga siswa seperti hanya mendengar berita saja. 6. Kemampuan siswa dalam menyerap mata pelajaran yang diajarkan guru tidak maksimal. Setlah dianalisa hasil belajar, ternyata beberapa soal masih menggunakan kata-kata yang kurang jelas. Berdasarkan analisa di atas peneliti mengajukan alternatif pemecahan masalah dengan mencoba pada operasi hitung bilangan cacah dengan cara permainan lacak kartu bilangan agar siswa secara aktif, dan menyenangkan tanpa adanya tekanan dalam belajar, serta meningkatkan kreatifitas siswa sehingga hasil dari proses belajar menjadi maksimal. Penerapan permainan lacak kartu bilangan sangat cocok diterapkan pada operasi hitung bilangan cacah terutama pada operasi perkalian. Model permainan lacak kartu bilangan akan menggugah siswa kelas V SDN 4 Suranadi Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat untuk lebih mencintai Mtematika yang selama ini sulit dipahami dan kurang berhasil. Model permainan lacak kartu bilangan menanamkan konsep belajar dengan pemahaman tinggi serta menyenangkan melalui permainan yang menarik. Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperoleh rumusan masalah sebagi berikut : “Bagaimana peningkatan kemampuan operasi _____________________________________________ Volume 9, No. 4, Juni 2015 ISSN No. 1978-3787 hitung bilangan cacah dengan media permainan lacak kartu bilangan pada siswa kelas V SDN 4 Suranadi Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat?” Penelitian ini secara umum bertujuan menciptakan proses belajar yang efektif, menyenangkan dan memberikan motivasi serta daya tarik siswa pada pelajaran Matematika khususnya tentang operasi hitung bilangan cacah terutama perkalian, dengan cara permainan lacak kartu bilangan. Sedangkan Tujuan khusus adalah mendapatkan deskripsi tentang peningkatan kemampuan kemampuan operasi hitung bilangan cacah dengan media permainan lacak kartu bilangan pada siswa kelas V SDN 4 Suranadi Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini bermanfaat bagi guru, siswa serta peneliti. Beberapa karakteristik yang diharapkan muncul dalam pembelajaran Matematika ini antara lain : kegiatan berpusat pada siswa, pemecahan masalah, penemuan, bekerja dalam kelompok kooperatif, memanfaatkan pengalaman siswa, melibatkan aktifitas siswa, seperti mendengar, menulis, kenikmatan belajar, bersikap buka. Bagi peneliti lain hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam melakukan penelitian yang sejenis. RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN a. Subjek Tempat Waktu Penelitian dan Pihak Yang Bantu Penelitian tindakan kelas ini dilaksanankan di V SDN 4 Suranadi Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Pada siswa kelas V. Berdasarkan data siswa di V SDN 4 Suranadi jumlah siswa kelas V yaitu 20 orang, siswa lakilaki jumlahnya 12 dan siswa perempuan 8 Berdasarkan letak geografis V SDN 4 Suranadi terletak di ujung timur Kabupaten Lombok Barat, desa Suranadi dikenal sebagai kota air dan merupakan kota wisata yang penuh dengan penomena keindahan alam, SDN 4 Suranadi Kecamatan Narmada tepatnya terletak di desa Suranadi Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Perbaikan pembelajaran pada penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Berikut penulis jadwal penelitiannya sebagai berikut: 1. Siklus Pertama dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2015 2. Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2015 Dalam penelitian pihak yang membantu yaitu supervesor pertama dan supervesor kedua serta http://www.lpsdimataram.com ISSN No. 1978-3787 kepala sekolah V SDN 4 Suranadi Kecamatan Narmada . b. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardani, 2003:14 ) Menurut Wibawa ( 2004: 5 ), ada beberapa alasan mengapa PTK merupakan suatu kebutuhan bagi guru untuk meningkatkan profesionalitas seorang guru karena : 1. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. 2. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi professional. 3. Dengan melaksanakan tahapan – tahapan dalam PTK guru mampu memperbaiki proses belajar melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya. 4. Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang guru karena tidak perlu meninggalkan kelasnya. 5. Kualitas praktis pembelajaran secara berkesinambungan sehingga dapat meningkatkan mutu hasil pembelajaran. Berdasarkan pendapat di atas perbaikan pembelajaran pada penelitian tindakan kelas ini, menggambarkan suatu proses yang dinamis meliputi aspek perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang merupakan langkah berurutan dalam satu siklus atau daur yang berkembang dengan siklus berikutnya. Setiap siklus mempunyai tahapan dan urutan yang sama. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan kelas ini dipilh karena ada masalah didalam kelas yang ada hubungannya dengan proses pembelajaran Mtematika terutama tentang operasi hitung bilangan cacah khususnya perkalian di kelas V SDN 4 Suranadi Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat tahun pelajaran 2014/2015 Prosedur penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas ( PTK ) yang dilaksanakan dalam tiga siklus atau tiga putaran. Tiga siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai seperti yang diprogramkan dalam siklus sebelumnya. Jika sampai dengan dua siklus dirasa cukup maka siklus ke tiga sudah tidak perlu dilaksanakan. Berpedoman pada refleksi awal, peletian tindakan kelas ini dilakukan dengan prosedur: (1) Perencanaan, (2) Tindakan, (3) Observasi, (4) Refleksi. Media Bina Ilmiah 27 1. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah sebagai berikut: a) Membuat rencana pembelajaran dengan menggunakan model permainan lacak kartu bilangn. b) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana guru mengajar dengan menggunakan model permainan lacak kartu bilangan, dan bagaimana siswa belajar dengan menggunakan latihan – latihan yang diberikan guru sebagai aplikasi model yang telah direncanakan dalam tahap sebelumnya. c) Membuat alat bantu pembelajaran yang diperlukan dalam rangka mengoptimalkan kemampuan operasi hitung bilangan cacah pada siswa kelas V V SDN 4 Suranadi Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat tahun pelajaran 2014/2015 . d) Mendesain alat evaluasi untuk melihat : 1) Apakah kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam operasi hitung bilangan cacah berkurang ? 2) Apakah kemampuan siswa dalam operasi hitung bilangan cacah meningkat ? 2. Pelaksanaan tindakan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan rencana pembelajaran. 3. Observasi Dengan menggunakan lembar observasi dapat dilihat pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah dilaksanakan. 4. Refleksi Hasil yang telah didapatkan dari siswa dianalisa, sedangkan hasil dari observasi, guru dapat merefleksi diri. c. Teknik Analisa Data Untuk memperoleh data dengan kelayakan penerapan model pembelajaran permainan lacak kartu bilangan dalam pengajaran operasi hitung bilangan cacah digunakan analisa data deskriptif dengan menghitung data sebagai berikut : 1. Lembar observasi Lembar observasi merupakan suatu lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat yang berisikan tentang penilaian kegiatan guru dan siswa selama proses belajar berlangsung. 2. Tes Hasil pembelajaran siswa Hasil pembelajaran siswa tampak pada perolehan nilai siswa pada setiap tes yang diberikan guru disetiap siklus. Data tersebut diolah dengan tujuan dapat mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan cacah dengan _____________________________________ http://www.lpsdimataram.com Volume 9, No. 4, Juni 2015 28 Media Bina Ilmiah 3. menggunakan model permainan lacak kartu bilangan. Persentase data tanggapan siswa Data yang diperoleh dari angket siswa dianalisis secara statistic deskriptif, yaitu analisis persentase per item. Hasilnya dalam bentuk persentase pernyataan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan model permainan lacak kartu bilangan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Deskrifsi Hasil Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Hasil penelitian yang diproleh berupa lembar observasi pengamtan aktifitas guru dan aktifitas siswa pada setiap siklus , hasil tes kemampuan siswa pada setiap siklus dan data tanggapan siswa (angket pada setiap siklus ). • Data lembar observasi diambil dari dua lembar pengamatan yaitu : - Data pengamatan aktifitas guru digunakan untuk mengetahui aktifitas selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model permainan lacak kartu bilangan. - Data pengamatan aktifitas siswa digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa dengan menerapkan model permainan lacak kartu bilangan itu berlangsung. • Dari hasil tes kemampuan siswa digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dengan menerapkan model permainan lacak kartu bilangan. • Data tanggapan siswa ( angket ) digunakan untuk mengetahui efisiensi proses belajar mengajar dengan menerapkan model permainan lacak kartu bilangan pada setiap siklus. Hasil penelitian disajikan dalam tiga siklus sebagai berikut. 1. Data Hasil Pelaksanaan Siklus I a). Rencana Rencana penelitian siklus I terdiri atas sasaran penelitian dan instrument yang telah disajikan pada bab III. Pelaksanaan Kegiaan Belajar Senin, 11 Mei 2015 Fokus pengamatan : 1) Aktifitas siswa dalam pembelajaran operasi hitunmg bilangan cacah dengan menggunakan model permainan lacak kartu bilangan. 2) Hasil Nilai siswa dalam menentukan hasil operasi hitung bilangan cacah terhadap _____________________________________________ Volume 9, No. 4, Juni 2015 ISSN No. 1978-3787 perkalian dua bilangan satu angka yang hasilnya sampai dengan 100 dengan menggunakan model permainan lacak kartu bilangan. b) Implementasi Tindakan dan Observasi Siklus pertama dilaksanakan pembelajaran operasi hitung bilangan cacah dengan model permainan lacak kartu bilangan sebagai berikut : 1) Pada awal pelaksanaan pembelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, mengulang fakta dasar perkalian. 2) Pada Kgiatan inti atau pelaksanaan model permainan lacak kartu bilangan guru menjelaskan tentang : • Pembentukan kelompok • Cara bermain • Cara memberi skor • Bermain lacak kartu bilangan c) Sarana Lomba 1) Kartu untuk guru Dibuat dari kertas cukup tebal , misalnya kertas buffalo dengan ukuran sekitar setengah kertas folio. Kartu utnuk guru bertuliskan perkalian dari fakta dasar yang dipilih. Lomba ini dilakukan dengan 6 kali permainan dalam satu putaran. Sehingga jumlah kartu guru ada 6 terdiri atas hasil perkalian yang mempunyai beberapa alternative jawaban. Kartu guru yang berupa kartu cadangan digunakan untuk putaran tambahan. 2) Kartu untuk siswa Dibuat dari kertas manila, dan untuk setiap kelompok, kartu yang diberikan berbeda warna. Kartu untuk siswa ukurannya lebih kecil daripada kartu untuk guru, misalnya sperempat kertas folio dan berisi perkaqlian dari dua bilangan yang masingmasing bilangan kurang dari 10. Kartu siswa tersebut misalnya sebagai berikut : • Jawaban untuk kartu guru 12, yaitu = 2 x 6, 3 x 4, 4 x 3 dan 6 x 2 • Jawaban untuk kartu 24, yaitu = 3 x 8, 8 x 3, 4 x 6, dan 6 x 4 • Jawaban untuk kartu 36, yaitu = 6 x 6, 9 x 4, dan 4 x 9 • Jawaban untuk kartu 48, yaitu = 6 x 8, dan 8 x 6 • Jawaban untuk kartu 63, yaitu = 7 x 9 dan 9 x 7 • Jawaban untuk kartu 72, yaitu = 8 x 7 dan 7 x 8 • Kartu lain yang dipilih guru berguna sebagai pelengkap sebanyak 20 kartu http://www.lpsdimataram.com ISSN No. 1978-3787 Yaitu = 2 x 7, 7 x 2, 2 x 9, 9 x 2, 9 x 3, 3 x 9, 4 x 7, 7 x 4, 7 x 6, 6 x 7 dsb. 3) Nomor untuk kelompok Kartu untuk nomor kelompok dibuat warnanya sama dengan kartu utnuk siswa, bersis nomor 1 samapi 6 ( sesuai banyak kelompok setiap kali putaran ), dengan ukiuran lebih kecil dan berbeda bentuk dengan kartu guru dan kartu siswa, kartu ini berguna untuk menandai pengumpulan kartu oleh setiap kelompok pada setiap putaran. 4) Cara bermain 1. Sebelum permainan dimulai, masing – masing kelompok diberi 1 set kartu. 2. Guru menjelaskan aturan permainan yaitu siswa diminta untuk mencari sebanyak – banyaknya kartu yang merupakan kartu perkalian dari dua bilangan yang hasilnya ditunjukkan oleh guru dengan kartu guru. Waktu mencarian kartu dibatasi. Begitu guru mengatakan stop dengan mengetuk meja, maka pencarian kartu oleh siswa dihentikan dan wakil siswa mengumpulkankartu yang diperolehnya ke depan pada tempat yang telah ditentukan. Penjelasan ini disertai contoh. 3. Permainan putaran I. Guru mengucapkan kalimat berikut “ Carilah kartu sebanyak – banyaknya yang merupakan hasil perkalian 24” ( sambil mengangkat kartu guru ). Siswa dibiarkan mencari kartu. Kemudian mengatakan “stop” sambil mengetuk meja sebagai tanda bahwa waktu pencarian kartu telah berakhir . Wakil kelompok diminta untuk mengumpulkan kartu pada tempat yang telah disediakan, yaiotu pada kartu kelompok sesuai dengan warna kartu siswa (kartu nomor 1 karena putaran 1), ada kemungkinan jumlah kartu tiap kelompok tidak sama dan belum tentu semuanya benar. Langkah d diluangi untuk kartu guru yang lain, misal untuk kartu guru 36 pada putaran II dan kartu guru yang lain untuk putaran berikutnya. 5) Penilaian hasil lomba 1. Setelah permainan selesai, dilakukan penilaian terhadap kartu yang dikumpulkan oleh setiap kelompok. Kartu yang dinilai adalah kartu jawaban yang benar kemudian dicatat pada papan penilaian. Media Bina Ilmiah 29 2. Pemenang permainan didasarkan banyaknya kartu jawaban yang benar yang dikumpulkan. Pemenang I adalah kelompok pengumpul kartu jawaban benar terbanyak. Apabila seri ditambah satu putaran lagi sampai diperoleh pemenangnya. Pemenang sebaiknya diberi hadiah misalnya permen dll. hasil pengamatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I yang menggunakan model permainan lacak kartu bilangan. Aspek – aspek yang mendapat kriteria kurang adalah sebagai berikut : - Siswa memperhatikan yang diberikan oleh guru - Siswa mencatat hal – hal penting ketika proses belajar belajar berlangsung. Dua aspek tersebut merupakan kelemahan yang terjadi pada siklus I. Aspek –aspek tersebut dijadikan bahan kajian untuk refleksi dan revisi yang akan dilakukan pada siklus II. d) Refleksi Dari data diatas dapat dipaparkan bahwa upaya mengoptimalkan pembelajaran operasi hitung bilangan cacah tentang perkalian dengan menggunakan permainan lacak kartu bilangan masih belum memenuhi harapan. Tidak satu kelompokpun dapat menyelesaikan semua soal dengan benar. Hasil nilai pada siklus I ini masih jauh dari yang diinginkan, rata nilai hanya masuk pada kategori dibawah 60 % Kendala pada siklus I ini adalah bahwa siswa masih belum terampil dalam perkalian, untuk itu perlu ditingkatkan ketrampilan perkalian dan perlu dijelasankan kembali aturan permainan yang dipakai. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus 1 terdapat kekurangan, maka perlu adanya revisi untukmelakukan siklus berikutnya. 1) Siswa diterampilkan mengalikan 2 bilangan dalam 1 angka yang hasilnya sampai dengan 100. 2) Guru menjelaskan aturan bermain lacak kartu bilangan. b. Data Hasil Pelaksanaan Siklus II Rencana penelitian pada siklus II untuk mengetahui sasaran dan instrument penelitian sama dengan putaran sebelumnya, sedangkan rencana pelaksanaannya Senin, 12 Mei 2015 Fokus pengamatan : _____________________________________ http://www.lpsdimataram.com Volume 9, No. 4, Juni 2015 30 Media Bina Ilmiah • • 1. 2. Aktifitas dalam pembelajaran operasi hitung bilangan cacah dengan menggunakan model permainan lacak kartu bilangan. Hasil nilai siswa dalam menentukan hasil operasi hitung bilngan cacah terhadap perkalian dua bilangan satu angka yang hasiln sampai dengan 100 dengan menggunakan model permainan lacak kartu bilangan. Implementrasi Tindakan dan Observasi a) Pada awal pelaksanaan pembelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa dengn fakta dasar perkalian. b) Pada kegiatan inti atau pelaksanaan model permainan lacak kartu bilangan, guru menjelaskan sarana dan cara berlomba, o Sarana berlomba : o Kartu untuk guru o Kartu untuk siswa o Kartu untuk kelompok Cara berlomba : a) Sebelum permaian dimulai, masingmasing kelompok diberi 1 set kartu. b) Guru menjelaskan aturan permainan yaitu siswa diminta untuk mencari sebanyakbanyaknya kartu yang merupakan kartu perkalian dari dua bilangan yang hasilnya ditunjukkan oleh guru dengan kartu guru. c) Waktu pencarian kartu dibatasi. Begitu guru mengetuk meja,maka pencarian kartu oleh siswa dihentikan dan wakil siswa mengumpulkan kartu yang diperolehnya ke depan pada tempat yang telah ditentukan. Penjelasan ini disertai contoh. d) Permainan putaran I. Guru mengucapkan kalimat berikut sambil mengangkat kartu guru 24. “Carilah kartu sebanyak-banyaknya yang berisi perkalian dua bilangan yang hasilnya 24”. Siswa dibiarkan beberapa detik untuk mecari kartu. Kemudian guru mengatakan “stop!”. Sambil mengetuk meja sebagai tanda bahwa waktu pencarian kartu telah berakhir. e) Langkah diulangi untuk kartu guru yang lain, yaitu sebagai berikut : - 3. ISSN No. 1978-3787 Permainan putaran II dengan kartu guru 64 Permainan putaran III dengan kartu guru 63 Permainan putaran IV dengan kartu guru 36 Permainan putaran V dengan kartu guru 32 Permainan putaran VI dengan kartu guru 27 Penilaian hasil lomba : a) Seteleh permainan selesai, dilakukan penilaian terhadap kartu yang dikumpulkan oleh setiap kelompok. Kartu yang dinilai adalah kartu jawaban yang _____________________________________________ Volume 9, No. 4, Juni 2015 4. b. benar. Banyaknya kartu jawaban benar yang telah terkumpul kemudian dicatat pada papan penilaian. b) Pemenang lomba didasarkan pada banyaknya kertu jawaban benar yang dikumpulkan. Pemenang I adalah kelompok pengumpul kartu jawaban benar terbanyak. Dicari tiga urutan pemenang. Jika terjadi seri, maka diadakan putaran permainan tambahan sampai diperoleh pemenangnya. Para pemenang sebaiknya diberi haiah ringan, misalnya permen. Refleksi Dari data diatas dapat dipaparkan bahwa upaya mengoptimalkan pembelajaran operasi hitung bilangan cacah tentang perkalian dengan menggunakan model permainan lacak kartu bilangan mengalami perningkatan yang sagat tajam. Hasil tersebut dapat dilihat pada hasil yang didapat siswa sangat memuaskan. Deskrifsi Hasil Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Berdasarkan data hasil obeservasi, ulangan dan komentar dari supervesor maka peneliti Pelaksanaan siklus 1 pada hari senin, 11 Mei 2015, selanjut hasil perbaikan siklus I diperbaiki pada siklus II pada tanggal 25 Mei 2015 di kelas IV di V SDN 4 Suranadi. Materi pembelajaran yang diberikan oleh peneliti adalah pengertian operasi bilangan bulat, proses pembelajaran dilaksanakan pada pukul 07.30 – 09.30 wita. Pelaksanaan pembelajaran pada tindakan pertama ini adalah sebagai berikut : awalnya peneliti mengabsen siswa. Selanjutnya peneliti mengenalkan kepada siswa tentang pembelajaran dengan metode cooperative script. Kegiatan observasi dilakukan secara kontinu setiap kali berlangsungnya pelaksanaan tindakan dengan mengamati aktifitas siswa dan penggunaan metode cooperative script, sedangkan evaluasi dilakukan dengan pemberian test yang dikerjakan secara individual berupa tes. Adapun rekap hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II Berdasarkan pembahasan di atas dapat dijelaskan bahwa hasil perbaikan pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II diantaranya rata-rata kelas mencapai 73,39, meningkat menjadi 80,89 terjadi peningkatan 7,5. Ketuntasan klasikal pada siklus I mencapai 67,86% menjadi 89,20% terjadi peningkatan 21, 43% , sedangkan siswa tidak tuntas terjadi penurunan sebesar 21,43%. Dari peningkatan tersebut dapat dismpulkan bahwa perbaikan pembelajaran menunjukan hasil sangat memuaskan. http://www.lpsdimataram.com ISSN No. 1978-3787 PENUTUP Simpulan Dari hasil kegioatan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penerapan media permainan lacak kartu bilangan berpengaruh positif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran operasi bilangan cacah. Berdasarkan seluruh pembelajaran operasi dan analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Media permainan lacak kartu bilangan dapat membuat siswa senang belajar berhitung karena mempermudah memahami konsep perkalian. 2. Media permainan lacak kartu bilangan dapat meningkatkan kemampuan operasi hitung bilangan cacah (perkalian dua bilangan satu angka, dimana hasilnya sampai dengan 100) Media Bina Ilmiah 31 1. a. b. Saran Tindak Lanjut Seteleh diperoleh pengajaran operasi hitung bilangan cacah dengan menggunakan media permainan lacak kartu diatas dapat dikemukakan saran sebagai berikut : 2. Bagi guru, untuk mempermudah konsep perkalian sebaiknya menggunakan model permainan lacak kartu bilangan. Media permainan lacak kartu bilangan dapat diperluas penerapannya pada pokok bahasan yang lain. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional.2003.Model Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar.Jakarta:Depdiknas GBPP Kelas V SD.1993.Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Mulyana. A2.2001.Rahasia Surabaya.Edutama Mulia Matematika. Wardani, I.G.A.K, Wahirdit Kuswaya, Nasoetion Noehi.2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Pusat Penerbit UT Wibawa, Basukio.2004.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional _____________________________________ http://www.lpsdimataram.com Volume 9, No. 4, Juni 2015