5-peningkatan kemampuan operasi bilangan cacah dengan media

advertisement
ISSN No. 1978-3787
Media Bina Ilmiah 25
PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN CACAH DENGAN MEDIA LACAK
KARTU BILANGAN PADA SISWA KELAS V SDN 4 SURANADI LECAMATAN NARMADA
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Oleh:
I Made Dayuh
Guru SDN 4 Suranadi lombok Barat
Abstrak : Penelitian ini secara umum bertujuan menciptakan proses belajar yang efektif, menyenangkan
dan memberikan motivasi serta daya tarik siswa pada pelajaran Matematika khususnya tentang operasi
hitung bilangan cacah terutama perkalian, dengan cara permainan lacak kartu bilangan. Penelitian
Tindakan Kelas ( PTK ) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui
refleksi dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa menjadi
meningkat. Berdasarkan seluruh pembelajaran dan analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
sebagai berikut : Media permainan lacak kartu bilangan dapat membuat siswa senang belajar berhitung
karena mempermudah memahami konsep perkalian. Media permainan lacak kartu bilangan dapat
meningkatkan kemampuan operasi hitung bilangan cacah (perkalian dua bilangan satu angka, dimana
hasilnya sampai dengan 100)
Kata kunci : Kartu bilangan, Operasi bilangan cacah
PENDAHULUAN
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
Nasional Yakni mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mengembangkan manusia seutuhnya maka
sangat dibutuhkan peran pendidik yang
professional. Sesuai dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, jabatan guru sebagai
pendidik merupakan jabatan professional. Untuk
itu profesionalisme guru dituntut agar terus
berkembang sesuai dengan perkembangan jaman,
ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan
masyarakat
termasuk
kebutuhan
terhadap
sumberdaya manusia yang berkualitas dan
memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik
regional, nasional maupun internasional. Untuk
menghadapa persaingan dunia pendidikan tersebut
seorang pendidik diharapkan mampu memberikan
pelayanan yang baik kepada siswa, orang tua dan
masyarakat. Berbagai inovasi dan kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik untuk meningkatkan mutu
pendidikan, guru sebagai garda terdepan dalam
dunia pendidikan hendaklah selalu berusaha untuk
memacu diri untuk terus belajar..
Kenyataan di lapangan menunjukan bahwa
mutu pendidikan kita masih sangat rendah dan
tertinggal jauh dari harapan. Ini terbukti dari hasil
ulangan siswa pada prasiklus, menunjukkan
dibawah standar, hasilnya rata-rata siswa sebesar
6,5, sedangkan ketuntasan klasikal yang diperoleh
siswa sebesar 62,25, siswa yang tidak tuntas
sebesar 57,75%. Sehubungan dengan hal tersebut
maka tiga aspek kemampuan dasar yang harus
dimiliki oleh siswa, yaitu membaca, menulis dan
berhitung. Dari ketiga aspek tersebut pada siswa
SDN 4 Suranadi Kecamatan Narmada Kabupaten
Lombok Barat yang paling bermasalah adalah
aspek berhitung.
Pelajaran berhitung secara garis besar dibagi
menjadi empat macam, yaitu : Penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian. Dari 4
bagian tersebut pada bagian perkalian dan
pembagian adalah yang paling bermasalah pada
siswa kelas V SDN 4 Suranadi Kecamatan
Narmada Kabupaten Lombok Barat .
Setelah guru melakukan identifikasi masalah
ternyata kegagalan dalam pembelajaran bermuara
pada beberapa aktifitas siswa yang jauh dari tujuan
pembelajaran.
1. Kurang kreatifnya siswa dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan guru
2. Siswa dalam diskusi kelompok ternyata masih
banyak yang bermain-main.
3. Siswa sering malu dalam menyampaikan ide
atau gagasan dalam berdiskusi.
4. Siswa dalam menjawab pertanyaan guru
suaranya sering kurang jelas.
5. Siswa dalam pembelajaran berlangsung sering
perhatiannya keluar kelas.
6. Kemampuan siswa dalam menyerap mata
pelajaran
yang
diajarkan guru tidak
maksimal.
Berdasarkan analisa di atas peneliti berusaha
melakukan berbagai analisa untuk menemukan
akar permasalahan kenapa proses pembelajaran
tersebut hasil jauh dari tujuan yang telah
ditetapkan. Berdasarkan idntifikasi masalah di atas
peneliti menemukan penyebabnya.
1. Kurang kreatifnya siswa dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan guru, penyebab kurang
kreatifnya siswa dalam mengikuti pelajaran
_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com
Volume 9, No. 4, Juni 2015
26 Media Bina Ilmiah
setalah dibuka hasil observasi ternyata guru
dalam
menyajikan
pembelajaran
menggunakan motede konvesional, dimana
guru sebagai satu-satunya nara sumber dalam
pembelajaran.
2. Siswa dalam diskusi kelompok ternyata masih
banyak yang bermain-main. Setelah dianalisa
penyebab
siswa
bermain-main
dalam
berdiskusi yaitu guru tidak maksimal
memberikan bimbingan, guru hanya terpusat
pada satu kelompok saja sehingga kelompok
yang tidak diperhatikan bermain-main.
3. Siswa sering malu dalam menyampaikan ide
atau gagasan dalam berdiskusi. Berdasarkan
analisa malunya siswa bertanya disebabkan
oleh kurang trampilnya guru dalam
mengajukan pertanyaan, sehingga siswa lebih
banyak pasif saat sesi tanya jawab dilakukan
oleh guru.
4. Siswa dalam menjawab pertanyaan guru
suaranya sering kurang jelas. Kecilnya suara
siswa dalam menjawab pertanyaan guru
ternyata berasal dari posisi siswa yang duduk
dibangku yang paling belakang.
5. Siswa dalam pembelajaran berlangsung sering
perhatiannya keluar kelas. Perhatian siswa
yang tidak pokus disebabkan oleh penyajian
pembelajaran oleh tidak dilengkapi dengan
media pembelajaran, sehingga siswa seperti
hanya mendengar berita saja.
6. Kemampuan siswa dalam menyerap mata
pelajaran
yang
diajarkan guru tidak
maksimal. Setlah dianalisa hasil belajar,
ternyata beberapa soal masih menggunakan
kata-kata yang kurang jelas.
Berdasarkan analisa di atas peneliti
mengajukan alternatif pemecahan masalah dengan
mencoba pada operasi hitung bilangan cacah
dengan cara permainan lacak kartu bilangan agar
siswa secara aktif, dan menyenangkan tanpa
adanya tekanan dalam belajar, serta meningkatkan
kreatifitas siswa sehingga hasil dari proses belajar
menjadi maksimal.
Penerapan permainan lacak kartu bilangan
sangat cocok diterapkan pada operasi hitung
bilangan cacah terutama pada operasi perkalian.
Model permainan lacak kartu bilangan akan
menggugah siswa kelas V SDN 4 Suranadi
Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat
untuk lebih mencintai Mtematika yang selama ini
sulit dipahami dan kurang berhasil. Model
permainan lacak kartu bilangan menanamkan
konsep belajar dengan pemahaman tinggi serta
menyenangkan melalui permainan yang menarik.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
diperoleh rumusan masalah sebagi berikut :
“Bagaimana
peningkatan kemampuan operasi
_____________________________________________
Volume 9, No. 4, Juni 2015
ISSN No. 1978-3787
hitung bilangan cacah dengan media permainan
lacak kartu bilangan pada siswa kelas V SDN 4
Suranadi Kecamatan Narmada
Kabupaten
Lombok Barat?”
Penelitian ini secara umum bertujuan
menciptakan proses belajar yang efektif,
menyenangkan dan memberikan motivasi serta
daya tarik siswa pada pelajaran Matematika
khususnya tentang operasi hitung bilangan cacah
terutama perkalian, dengan cara permainan lacak
kartu bilangan. Sedangkan Tujuan khusus adalah
mendapatkan deskripsi tentang peningkatan
kemampuan kemampuan operasi hitung bilangan
cacah dengan media permainan lacak kartu
bilangan pada siswa kelas V SDN 4 Suranadi
Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat.
Penelitian ini bermanfaat bagi guru, siswa
serta peneliti. Beberapa karakteristik yang
diharapkan
muncul
dalam
pembelajaran
Matematika ini antara lain : kegiatan berpusat
pada siswa,
pemecahan masalah, penemuan,
bekerja
dalam
kelompok
kooperatif,
memanfaatkan pengalaman siswa, melibatkan
aktifitas siswa, seperti mendengar, menulis,
kenikmatan belajar,
bersikap
buka.
Bagi
peneliti lain hasil penelitian ini dapat dijadikan
acuan dalam melakukan penelitian yang sejenis.
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN
a.
Subjek Tempat Waktu Penelitian dan
Pihak Yang Bantu
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanankan di
V SDN 4 Suranadi Kecamatan Narmada
Kabupaten Lombok Barat. Pada siswa kelas V.
Berdasarkan data siswa di V SDN 4 Suranadi
jumlah siswa kelas V yaitu 20 orang, siswa lakilaki jumlahnya 12 dan siswa perempuan 8
Berdasarkan letak geografis V SDN 4
Suranadi terletak di ujung timur Kabupaten
Lombok Barat, desa Suranadi dikenal sebagai kota
air dan merupakan kota wisata yang penuh dengan
penomena keindahan alam, SDN 4 Suranadi
Kecamatan Narmada tepatnya terletak di desa
Suranadi Kecamatan Narmada
Kabupaten
Lombok Barat.
Perbaikan pembelajaran pada penelitian
tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus.
Berikut penulis jadwal penelitiannya sebagai
berikut:
1. Siklus Pertama dilaksanakan pada tanggal 12
Mei 2015
2. Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 25
Mei 2015
Dalam penelitian pihak yang membantu yaitu
supervesor pertama dan supervesor kedua serta
http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787
kepala sekolah V SDN 4 Suranadi Kecamatan
Narmada .
b. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru didalam
kelasnya sendiri melalui refleksi dengan tujuan
untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru
sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat
(Wardani, 2003:14 )
Menurut Wibawa ( 2004: 5 ), ada beberapa
alasan mengapa PTK merupakan suatu kebutuhan
bagi guru untuk meningkatkan profesionalitas
seorang guru karena :
1. PTK sangat kondusif untuk membuat guru
menjadi peka
dan
tanggap terhadap
dinamika pembelajaran di kelasnya.
2. PTK dapat meningkatkan kinerja guru
sehingga menjadi professional.
3. Dengan melaksanakan tahapan – tahapan
dalam PTK guru mampu memperbaiki
proses belajar melalui suatu kajian yang
dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya.
4. Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas
pokok seorang guru karena tidak perlu
meninggalkan kelasnya.
5. Kualitas
praktis
pembelajaran
secara
berkesinambungan
sehingga
dapat
meningkatkan mutu hasil pembelajaran.
Berdasarkan pendapat di atas perbaikan
pembelajaran pada penelitian tindakan kelas ini,
menggambarkan suatu proses yang dinamis
meliputi aspek perencanaan, tindakan, observasi,
dan refleksi yang merupakan langkah berurutan
dalam satu siklus atau daur yang berkembang
dengan siklus berikutnya. Setiap siklus mempunyai
tahapan dan urutan yang sama.
Penelitian ini menggunakan rancangan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
Tindakan kelas ini dipilh karena ada masalah
didalam kelas yang ada hubungannya dengan
proses pembelajaran Mtematika terutama tentang
operasi hitung bilangan cacah khususnya perkalian
di kelas V SDN 4 Suranadi Kecamatan Narmada
Kabupaten
Lombok Barat
tahun pelajaran
2014/2015
Prosedur penelitian ini berupa penelitian
tindakan kelas ( PTK ) yang dilaksanakan dalam
tiga siklus atau tiga putaran. Tiga siklus
dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin
dicapai seperti yang diprogramkan dalam siklus
sebelumnya. Jika sampai dengan dua siklus dirasa
cukup maka siklus ke tiga sudah tidak perlu
dilaksanakan.
Berpedoman pada refleksi awal, peletian
tindakan kelas ini dilakukan dengan prosedur: (1)
Perencanaan, (2) Tindakan, (3) Observasi, (4)
Refleksi.
Media Bina Ilmiah 27
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap
perencanaan adalah sebagai berikut:
a) Membuat rencana pembelajaran dengan
menggunakan model permainan lacak kartu
bilangn.
b) Membuat lembar observasi untuk melihat
bagaimana
guru
mengajar
dengan
menggunakan model permainan lacak kartu
bilangan, dan bagaimana siswa belajar dengan
menggunakan latihan – latihan yang diberikan
guru sebagai aplikasi model yang telah
direncanakan dalam tahap sebelumnya.
c) Membuat alat bantu pembelajaran yang
diperlukan dalam rangka mengoptimalkan
kemampuan operasi hitung bilangan cacah
pada siswa kelas V V SDN 4 Suranadi
Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok
Barat tahun pelajaran 2014/2015 .
d) Mendesain alat evaluasi untuk melihat :
1) Apakah kesalahan yang dilakukan oleh
siswa dalam operasi hitung bilangan cacah
berkurang ?
2) Apakah kemampuan siswa dalam operasi
hitung bilangan cacah meningkat ?
2. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
adalah melaksanakan rencana pembelajaran.
3. Observasi
Dengan menggunakan lembar observasi
dapat
dilihat
pelaksanaan
rencana
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
4. Refleksi
Hasil yang telah didapatkan dari siswa
dianalisa, sedangkan hasil dari observasi,
guru dapat merefleksi diri.
c. Teknik Analisa Data
Untuk memperoleh data dengan kelayakan
penerapan model pembelajaran permainan lacak
kartu bilangan dalam pengajaran operasi hitung
bilangan
cacah digunakan analisa data
deskriptif dengan menghitung data
sebagai berikut :
1. Lembar observasi
Lembar observasi merupakan suatu lembar
pengamatan yang diisi oleh pengamat yang
berisikan tentang penilaian kegiatan guru dan
siswa selama proses belajar berlangsung.
2. Tes Hasil pembelajaran siswa
Hasil pembelajaran siswa tampak pada
perolehan nilai siswa pada setiap tes yang
diberikan guru disetiap siklus. Data tersebut
diolah dengan tujuan dapat mengetahui
kemampuan siswa dalam pembelajaran
operasi hitung bilangan cacah dengan
_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com
Volume 9, No. 4, Juni 2015
28 Media Bina Ilmiah
3.
menggunakan model permainan lacak kartu
bilangan.
Persentase data tanggapan siswa
Data yang diperoleh dari angket siswa
dianalisis secara statistic deskriptif, yaitu
analisis persentase per item. Hasilnya dalam
bentuk persentase pernyataan siswa dalam
mengikuti proses belajar mengajar dengan
model permainan lacak kartu bilangan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a.
Deskrifsi Hasil Pelaksanaan Perbaikan
Pembelajaran
Hasil penelitian yang diproleh berupa lembar
observasi pengamtan aktifitas guru dan aktifitas
siswa pada setiap siklus , hasil tes kemampuan
siswa pada setiap siklus dan data tanggapan siswa
(angket pada setiap siklus ).
• Data lembar observasi diambil dari dua
lembar pengamatan yaitu :
- Data pengamatan aktifitas guru digunakan
untuk mengetahui aktifitas
selama
pembelajaran
berlangsung
dengan
menggunakan model permainan lacak
kartu bilangan.
- Data
pengamatan
aktifitas
siswa
digunakan untuk mengetahui aktifitas
siswa
dengan
menerapkan
model
permainan lacak kartu bilangan itu
berlangsung.
• Dari hasil tes kemampuan siswa digunakan
untuk mengetahui kemampuan siswa dengan
menerapkan model permainan lacak kartu
bilangan.
• Data tanggapan siswa ( angket ) digunakan
untuk mengetahui efisiensi proses belajar
mengajar
dengan
menerapkan
model
permainan lacak kartu bilangan pada setiap
siklus. Hasil penelitian disajikan dalam tiga
siklus sebagai berikut.
1. Data Hasil Pelaksanaan Siklus I
a). Rencana
Rencana penelitian siklus I terdiri atas sasaran
penelitian dan instrument yang telah disajikan
pada bab III. Pelaksanaan Kegiaan Belajar
Senin, 11 Mei 2015
Fokus pengamatan :
1) Aktifitas siswa dalam pembelajaran
operasi hitunmg bilangan cacah dengan
menggunakan model permainan lacak
kartu bilangan.
2) Hasil Nilai siswa dalam menentukan hasil
operasi hitung bilangan cacah terhadap
_____________________________________________
Volume 9, No. 4, Juni 2015
ISSN No. 1978-3787
perkalian dua bilangan satu angka yang
hasilnya sampai dengan 100 dengan
menggunakan model permainan lacak
kartu bilangan.
b) Implementasi Tindakan dan Observasi
Siklus pertama dilaksanakan pembelajaran
operasi hitung bilangan cacah dengan model
permainan lacak kartu bilangan sebagai
berikut :
1) Pada awal pelaksanaan pembelajaran, guru
menyampaikan
tujuan pembelajaran,
mengulang fakta dasar perkalian.
2) Pada Kgiatan inti atau pelaksanaan model
permainan lacak kartu bilangan guru
menjelaskan tentang :
• Pembentukan kelompok
• Cara bermain
• Cara memberi skor
• Bermain lacak kartu bilangan
c) Sarana Lomba
1) Kartu untuk guru
Dibuat dari kertas cukup tebal , misalnya
kertas buffalo dengan ukuran sekitar
setengah kertas folio. Kartu utnuk guru
bertuliskan perkalian dari fakta dasar yang
dipilih. Lomba ini dilakukan dengan 6 kali
permainan dalam satu putaran. Sehingga
jumlah kartu guru ada 6 terdiri atas hasil
perkalian yang mempunyai beberapa
alternative jawaban. Kartu guru yang
berupa kartu cadangan digunakan untuk
putaran tambahan.
2) Kartu untuk siswa
Dibuat dari kertas manila, dan untuk setiap
kelompok, kartu yang diberikan berbeda
warna. Kartu untuk siswa ukurannya lebih
kecil daripada kartu untuk guru, misalnya
sperempat kertas folio dan berisi
perkaqlian dari dua bilangan yang masingmasing bilangan kurang dari 10. Kartu
siswa tersebut misalnya sebagai berikut :
• Jawaban untuk kartu guru 12, yaitu = 2
x 6, 3 x 4, 4 x 3 dan 6 x 2
• Jawaban untuk kartu 24, yaitu = 3 x 8,
8 x 3, 4 x 6, dan 6 x 4
• Jawaban untuk kartu 36, yaitu = 6 x 6,
9 x 4, dan 4 x 9
• Jawaban untuk kartu 48, yaitu = 6 x 8,
dan 8 x 6
• Jawaban untuk kartu 63, yaitu = 7 x 9
dan 9 x 7
• Jawaban untuk kartu 72, yaitu = 8 x 7
dan 7 x 8
• Kartu lain yang dipilih guru berguna
sebagai pelengkap sebanyak 20 kartu
http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787
Yaitu = 2 x 7, 7 x 2, 2 x 9, 9 x 2, 9 x 3, 3 x
9, 4 x 7, 7 x 4, 7 x 6, 6 x 7 dsb.
3) Nomor untuk kelompok
Kartu untuk nomor kelompok dibuat
warnanya sama dengan kartu utnuk siswa,
bersis nomor 1 samapi 6 ( sesuai banyak
kelompok setiap kali putaran ), dengan
ukiuran lebih kecil dan berbeda bentuk
dengan kartu guru dan kartu siswa, kartu
ini berguna untuk menandai pengumpulan
kartu oleh setiap kelompok pada setiap
putaran.
4) Cara bermain
1. Sebelum permainan dimulai, masing –
masing kelompok diberi 1 set kartu.
2. Guru menjelaskan aturan permainan
yaitu siswa diminta untuk mencari
sebanyak – banyaknya kartu yang
merupakan kartu perkalian dari dua
bilangan yang hasilnya ditunjukkan
oleh guru dengan kartu guru. Waktu
mencarian kartu dibatasi. Begitu guru
mengatakan stop dengan mengetuk
meja, maka pencarian kartu oleh siswa
dihentikan
dan
wakil
siswa
mengumpulkankartu yang diperolehnya
ke depan pada tempat yang telah
ditentukan. Penjelasan ini disertai
contoh.
3. Permainan putaran I.
Guru mengucapkan kalimat berikut “
Carilah kartu sebanyak – banyaknya
yang merupakan hasil perkalian 24” (
sambil mengangkat kartu guru ). Siswa
dibiarkan mencari kartu. Kemudian
mengatakan “stop” sambil mengetuk
meja sebagai tanda bahwa waktu
pencarian kartu telah berakhir . Wakil
kelompok
diminta
untuk
mengumpulkan kartu pada tempat yang
telah disediakan, yaiotu pada kartu
kelompok sesuai dengan warna kartu
siswa (kartu nomor 1 karena putaran 1),
ada kemungkinan jumlah kartu tiap
kelompok tidak sama dan belum tentu
semuanya benar.
Langkah d diluangi untuk kartu guru
yang lain, misal untuk kartu guru 36
pada putaran II dan kartu guru yang lain
untuk putaran berikutnya.
5) Penilaian hasil lomba
1. Setelah permainan selesai, dilakukan
penilaian terhadap kartu
yang
dikumpulkan oleh setiap kelompok.
Kartu yang dinilai adalah kartu jawaban
yang benar kemudian dicatat pada
papan penilaian.
Media Bina Ilmiah 29
2. Pemenang
permainan
didasarkan
banyaknya kartu jawaban yang benar
yang dikumpulkan. Pemenang I adalah
kelompok pengumpul kartu jawaban
benar terbanyak. Apabila seri ditambah
satu putaran lagi sampai diperoleh
pemenangnya. Pemenang sebaiknya
diberi hadiah misalnya permen dll. hasil
pengamatan
siswa dalam kegiatan
belajar mengajar pada siklus I yang
menggunakan model permainan lacak
kartu bilangan. Aspek – aspek yang
mendapat kriteria kurang adalah
sebagai berikut :
- Siswa
memperhatikan
yang
diberikan oleh guru
- Siswa mencatat hal – hal penting
ketika proses belajar belajar
berlangsung.
Dua
aspek
tersebut
merupakan
kelemahan yang terjadi pada siklus I.
Aspek –aspek tersebut dijadikan bahan
kajian untuk refleksi dan revisi yang
akan dilakukan pada siklus II.
d)
Refleksi
Dari data diatas dapat dipaparkan bahwa
upaya mengoptimalkan pembelajaran operasi
hitung bilangan cacah tentang perkalian
dengan menggunakan permainan lacak kartu
bilangan masih belum memenuhi harapan.
Tidak satu kelompokpun dapat menyelesaikan
semua soal dengan benar.
Hasil nilai pada siklus I ini masih jauh dari
yang diinginkan, rata nilai hanya masuk pada
kategori dibawah 60 %
Kendala pada siklus I ini adalah bahwa siswa
masih belum terampil dalam perkalian, untuk
itu perlu ditingkatkan ketrampilan perkalian
dan perlu dijelasankan kembali aturan
permainan yang dipakai.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada
siklus 1 terdapat kekurangan, maka perlu
adanya
revisi
untukmelakukan
siklus
berikutnya.
1) Siswa diterampilkan mengalikan 2
bilangan dalam 1 angka yang hasilnya
sampai dengan 100.
2) Guru menjelaskan aturan bermain lacak
kartu bilangan.
b.
Data Hasil Pelaksanaan Siklus II
Rencana penelitian pada siklus II untuk
mengetahui sasaran dan instrument penelitian sama
dengan putaran sebelumnya, sedangkan rencana
pelaksanaannya Senin, 12 Mei 2015
Fokus pengamatan :
_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com
Volume 9, No. 4, Juni 2015
30 Media Bina Ilmiah
•
•
1.
2.
Aktifitas dalam pembelajaran operasi hitung
bilangan cacah dengan menggunakan model
permainan lacak kartu bilangan.
Hasil nilai siswa dalam menentukan hasil
operasi hitung bilngan cacah terhadap
perkalian dua bilangan satu angka yang hasiln
sampai dengan 100 dengan menggunakan
model permainan lacak kartu bilangan.
Implementrasi Tindakan dan Observasi
a) Pada awal pelaksanaan pembelajaran, guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran,
memotivasi siswa dengn fakta dasar
perkalian.
b) Pada kegiatan inti atau pelaksanaan model
permainan lacak kartu bilangan, guru
menjelaskan sarana dan cara berlomba,
o Sarana berlomba :
o Kartu untuk guru
o Kartu untuk siswa
o Kartu untuk kelompok
Cara berlomba :
a) Sebelum permaian dimulai, masingmasing kelompok diberi 1 set kartu.
b) Guru menjelaskan aturan permainan yaitu
siswa diminta untuk mencari sebanyakbanyaknya kartu yang merupakan kartu
perkalian dari dua bilangan yang hasilnya
ditunjukkan oleh guru dengan kartu guru.
c) Waktu pencarian kartu dibatasi. Begitu
guru mengetuk meja,maka pencarian kartu
oleh siswa dihentikan dan wakil siswa
mengumpulkan kartu yang diperolehnya
ke depan pada tempat yang telah
ditentukan. Penjelasan ini disertai contoh.
d) Permainan putaran I.
Guru mengucapkan kalimat berikut sambil
mengangkat kartu guru 24. “Carilah kartu
sebanyak-banyaknya yang berisi perkalian
dua bilangan yang hasilnya 24”. Siswa
dibiarkan beberapa detik untuk mecari
kartu. Kemudian guru mengatakan “stop!”.
Sambil mengetuk meja sebagai tanda
bahwa waktu pencarian kartu telah
berakhir.
e) Langkah diulangi untuk kartu guru yang
lain, yaitu sebagai berikut :
-
3.
ISSN No. 1978-3787
Permainan putaran II dengan kartu guru 64
Permainan putaran III dengan kartu guru 63
Permainan putaran IV dengan kartu guru 36
Permainan putaran V dengan kartu guru 32
Permainan putaran VI dengan kartu guru 27
Penilaian hasil lomba :
a) Seteleh permainan selesai, dilakukan
penilaian
terhadap
kartu
yang
dikumpulkan oleh setiap kelompok. Kartu
yang dinilai adalah kartu jawaban yang
_____________________________________________
Volume 9, No. 4, Juni 2015
4.
b.
benar. Banyaknya kartu jawaban benar
yang telah terkumpul kemudian dicatat
pada papan penilaian.
b) Pemenang lomba didasarkan pada
banyaknya kertu jawaban benar yang
dikumpulkan.
Pemenang
I
adalah
kelompok pengumpul kartu jawaban benar
terbanyak. Dicari tiga urutan pemenang.
Jika terjadi seri, maka diadakan putaran
permainan tambahan sampai diperoleh
pemenangnya. Para pemenang sebaiknya
diberi haiah ringan, misalnya permen.
Refleksi
Dari data diatas dapat dipaparkan bahwa
upaya mengoptimalkan pembelajaran operasi
hitung bilangan cacah tentang perkalian
dengan menggunakan model permainan lacak
kartu bilangan mengalami perningkatan yang
sagat tajam. Hasil tersebut dapat dilihat pada
hasil yang didapat siswa sangat memuaskan.
Deskrifsi Hasil Pelaksanaan Perbaikan
Pembelajaran
Berdasarkan data hasil obeservasi, ulangan
dan komentar dari supervesor maka peneliti
Pelaksanaan siklus 1 pada hari senin, 11 Mei 2015,
selanjut hasil perbaikan siklus I diperbaiki pada
siklus II pada tanggal 25 Mei 2015 di kelas IV di
V SDN 4 Suranadi. Materi pembelajaran yang
diberikan oleh peneliti adalah pengertian operasi
bilangan bulat, proses pembelajaran dilaksanakan
pada pukul 07.30 – 09.30 wita. Pelaksanaan
pembelajaran pada tindakan pertama ini adalah
sebagai berikut : awalnya peneliti mengabsen
siswa. Selanjutnya peneliti mengenalkan kepada
siswa tentang pembelajaran dengan metode
cooperative script. Kegiatan observasi dilakukan
secara kontinu setiap kali berlangsungnya
pelaksanaan tindakan dengan mengamati aktifitas
siswa dan penggunaan metode cooperative script,
sedangkan evaluasi dilakukan dengan pemberian
test yang dikerjakan secara individual berupa tes.
Adapun rekap hasil belajar siswa pada siklus I dan
siklus II
Berdasarkan pembahasan di atas dapat
dijelaskan bahwa hasil perbaikan pembelajaran
mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II
diantaranya
rata-rata kelas mencapai 73,39,
meningkat menjadi 80,89 terjadi peningkatan 7,5.
Ketuntasan klasikal pada siklus I mencapai
67,86% menjadi 89,20% terjadi peningkatan 21,
43% , sedangkan siswa tidak tuntas terjadi
penurunan sebesar 21,43%. Dari peningkatan
tersebut dapat dismpulkan bahwa perbaikan
pembelajaran
menunjukan
hasil
sangat
memuaskan.
http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787
PENUTUP
Simpulan
Dari hasil kegioatan yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa penerapan media permainan
lacak kartu bilangan berpengaruh positif untuk
meningkatkan
kemampuan
siswa
dalam
pembelajaran operasi bilangan cacah.
Berdasarkan seluruh pembelajaran operasi dan
analisis yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Media permainan lacak kartu bilangan dapat
membuat siswa senang belajar berhitung
karena mempermudah memahami konsep
perkalian.
2. Media permainan lacak kartu bilangan dapat
meningkatkan kemampuan operasi hitung
bilangan cacah (perkalian dua bilangan satu
angka, dimana hasilnya sampai dengan 100)
Media Bina Ilmiah 31
1.
a.
b.
Saran Tindak Lanjut
Seteleh diperoleh pengajaran operasi hitung
bilangan cacah dengan menggunakan media
permainan lacak kartu diatas dapat dikemukakan
saran sebagai berikut :
2.
Bagi guru, untuk mempermudah konsep
perkalian sebaiknya menggunakan model
permainan lacak kartu bilangan.
Media permainan lacak kartu bilangan dapat
diperluas penerapannya pada pokok bahasan
yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional.2003.Model
Pembelajaran
Matematika
Sekolah
Dasar.Jakarta:Depdiknas
GBPP
Kelas V SD.1993.Jakarta:Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Mulyana.
A2.2001.Rahasia
Surabaya.Edutama Mulia
Matematika.
Wardani, I.G.A.K, Wahirdit Kuswaya, Nasoetion
Noehi.2003. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta:Pusat Penerbit UT
Wibawa, Basukio.2004.Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional
_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com
Volume 9, No. 4, Juni 2015
Download