Warta Sejati 62

advertisement
1
redaksi
EDISI 62 |Juli - September 2009
SATU TUBUH KRISTUS
Departemen Literatur
Gereja Yesus Sejati Indonesia
Jl. Danau Asri Timur Blok C3 No. 3C
Sunter Danau Indah, Jakarta 14350
Tel. (021) 65834957
Fax. (021) 65304149
[email protected]
http://www.gys.or.id
"... Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari-Nya seluruh tubuh, yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua
bagiannya” (Ef. 4:15-16).
A
yat ini tercermin dengan baik di gereja Tuhan
pada halaman awal sejarahnya. Satu iman, satu
Tuhan, satu kebenaran yang dipegang teguh, tanpa
Penanggung Jawab
tercampur oleh pengajaran-pengajaran manusia.
Pnt. Titus Yuwono
Gereja di masa awal adalah bentuk paling murni tubuh Kristus,
yang tidak terpecah-pecah seperti dunia kristiani sekarang ini.
Redaktur Pelaksana
Hari ini kita melihat bahwa gereja Kristen semakin
Ferry Winarta
beragam; ini menunjukkan adanya ketidak-satu-an . Ajaran yang
satu berbeda dengan ajaran yang lain, walaupun mengibarkan
Redaktur Bahasa & Editor
Lidia Setio
nama Tuhan yang sama: Yesus. Tidak heran bila banyak orang
Debora Setio
mencemooh kita. Bila Kristus sungguh nyata dan kebenaranMeliana Tulus
Ricky Tjok
Nya mutlak adanya, bagaimana mungkin “tubuh”-Nya
Marlina Eva
sedemikian beragam, dan pengajaran-Nya begitu berbeda-beda?
Sungguh, kemuliaan Tuhan tenggelam oleh keangkuhan dan
Tim Kreatif & Tata Letak
pencarian manusia akan hal-hal yang fana.
Hanawaty Chandra
Namun Kristus adalah Allah yang setia. Seberapa
Christien Tjakra
Nancy Tjakra
pun usaha Iblis memecah-belah kebenaran, Tuhan memelihara
Arif Diamanta
tubuh-Nya, gereja-Nya yang setia, sehingga tidak menyimpang
Funny Hendarsin
Arifin Chen
ke kiri dan ke kanan, tak tercemar oleh ragi yang terus Iblis
Fenny Tjandradinata
taburkan. Berbagai nubuat Ia tulis dalam Alkitab, menjanjikan
Cindy Meidijanti
bahwa tubuh Kristus akan Ia pulihkan, bahkan lebih mulia
daripada yang pertama, untuk mempersiapkan kedatangan-Nya
Sirkulasi
Willy Antonius
yang kedua kalinya.
Nubuat Tuhan ya dan amin. Bila kita percaya dan
Rekening
menaruh iman kepada-Nya, maka kita akan menemukan
BCA KCP Hasyim Ashari, Jakarta
gunung Allah yang kudus, yang sepenuhnya memegang
a/n: Literatur Gereja Yesus Sejati
a/c: 262.3000.583
kebenaran-Nya, sedang menantikan kedatangan kita. Di atas
gunung ini, kita akan bersama-sama menantikan kedatangan
Seluruh ayat dalam majalah ini
Kristus, dan kelak, setelah kemuliaan-Nya turun ke bumi
dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru
(c) LAI 1974 terbitan Lembaga Alkitab
dan janji keselamatan-Nya digenapi, kita akan bersukacita
Indonesia, kecuali ada keterangan lain.
dalam dunia yang lain, dunia sempurna yang selama ini kita
imani. Mintalah, carilah, dan ketuklah. Maka Tuhan akan
UNTUK KALANGAN SENDIRI
menyingkapkan jalan menuju gunung-Nya, tubuh Kristus yang
murni.
2 warta sejati 62 : satu tubuh kristus
daftar isi
Artikel Utama
02
GEREJA SEJATI DI MASA
SEKARANG - FF Chong
Dengan mempelajari alkitab, kita akan
mendapati banyak nubuat dan referensi
yang menunjukkan gereja sejati Allah dalam
dua masa, dan adanya kriteria spesifik yang
menunjukkan gereja Tuhan yang benar.
Petunjuk Kehidupan
10
BAGA I M A NA SAYA
BER H ENTI BER M A IN
V IDEO GA M ES - Richard Fan
Video Games adalah hidup saya, dan saya
tidak mau melepaskannya.
16
DIMENSI KASIH - Tay Eng Guan
Kita mau mengerti dimensi kasih
sehingga kita dapat mengukur apa artinya
dikasihi. Artikel ini mendorong kita melihat
lebih jauh dari kasih dunia dan mengerti
lebar, panjang, tinggi dan dalam kasih Allah.
Penyegaran Rohani
24
MEMIKUL SALIB MENGIKUT
TUHAN - Holy Spirit Monthly
Ini adalah salah satu perkataan Tuhan Yesus
yang sulit di mengerti oleh orang pada
umumnya, tetapi juga sangat penting untuk kita
dalami.
28
MAZMUR 57
Mazmur ini di tulis oleh raja Daud
ketika ia melarikan diri dari Saul. Artikel ini
mengajak kita membahas bagaimana raja Daud
menangani kesukaran itu, dan apa yang bisa kita
pelajari dari Mazmur ini.
32
MUSA MENUTUPI MUKANYA
- Patrick Wong
Reaksi Musa kepada Tuhan dalam semak yang
berapi memberikan kita pengajaran untuk
pertumbuhan iman kita.
Pemahaman A lk itab
36
JATUHNYA MANUSIA
PERKASA - Samuel Koh
Pelajaran yang dapat kita dapati dari
kematian Asahel.
Kesaksian
44
BERSYUKUR KEPADA TUHAN
ATAS SEGALA KASIH DAN
KEMURAHANNYA - Meliana Tulus
Kesaksian seorang saudari bagaimana Tuhan
menuntun kehidupannya.
1
Gereja
Sejati
dI MASA
SEKARANG
FF Chong – London, UK
2
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
Ilustrasi oleh Cindy Meidijanti
artikel utama
K
onsep tentang gereja bisa
ditemukan dalam Alkitab
Perjanjian Lama. Awalnya
ditujukan untuk umat
Allah, ketika bangsa Israel berhimpun
bersama untuk beribadah dan
khususnya ketika mereka berkumpul
untuk urusan-urusan keagamaan dan
mendengarkan hukum Taurat1
Di Perjanjian Baru, kata “gereja” mengandung
banyak arti. Akar katanya berasal dari bahasa
Yunani “ekklesia”, yang berarti “kumpulan yang
terpanggil” – suatu komunitas yang dikhususkan
bagi Yesus dan bagi gaya hidup radikal yang
dinyatakan dalam firman Allah2 .
Kehidupan baru yang dinyatakan dalam
komunitas yang dipenuhi-roh dan terikat ini
membuat anggota-anggotanya berbeda dari
seisi dunia ini3. Komunitas ini dikuduskan oleh
Tuhan dan merujuk pada umat percaya itu sendiri,
bukannya pada tempat ibadah seperti yang
terkandung dalam kata “gereja”.
Sebutan gereja pertama kalinya dapat
ditemukan di Matius 16:18: “Dan Aku pun berkata
kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas
batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu...” (kata Inggris untuk “gereja” dan “jemaat”
sama-sama “church”, jadi dalam artikel ini, semua
kata “church” yang bukan kutipan langsung ayat
Alkitab, akan diterjemahkan sebagai “gereja”-red.)
Bila kita membaca ayat ini dalam teks Yunani,
maka akan terbaca: “Engkau adalah ‘Petros’ dan di
atas ‘Petra’ ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku.”
(Catatan: Petros adalah batu kecil yang berasal
dari batu yang besar, yaitu petra.)
Oleh sebab itu, di atas Yesus-lah gereja Allah
didirikan4. Dan gereja ini, seperti kata Yesus,
adalah satu-satunya. Ia adalah tubuh Kristus.
Munculnya Gereja Sejati
“Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir:
gunung tempat rumah TUHAN
akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung
dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit;
segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata:
"Mari, kita naik ke gunung TUHAN,
ke rumah Allah Yakub,
supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya,
dan supaya kita berjalan menempuhnya.”
Sebab dari Sion akan keluar pengajaran,
dan firman TUHAN dari Yerusalem.
(Yes. 2:2-3; Mi. 4:1-2)
Walaupun dua nabi paling penuh kuasa
di era itu sudah lama mengabarkan nubuat ini,
keseriusan pesan mereka tidak sepenuhnya
dipahami, karena penggenapannya akan terjadi di
hari-hari terakhir. Nubuat ini juga menyebutkan
perbedaan tak terbantahkan antara gereja Allah
(gunung TUHAN) dan gereja-gereja lain
(gunung-gunung dan bukit-bukit).
Bergenerasi-generasi kemudian, penulis Kitab
Ibrani mengungkapkan bahwa gunung TUHAN
ini adalah gereja (Ibr. 12:22-23). Melalui gunung
yang paling tinggi ini, Allah akan menyelesaikan
banyak pekerjaan – mengajar, menghakimi,
menegur, dan memperingatkan orang-orang yang
berbuat salah5.
Sebagian orang meyakini bahwa gunung
tertinggi ini merujuk pada gereja rasul-rasul yang
tercatat dalam Alkitab, dan satu alasan penguatnya
adalah gereja memiliki penyertaan Roh Kudus.
Akan tetapi, ada dua bukti meyakinkan yang
3
mengatakan bahwa nubuat ini bukan mengacu ke
masa rasul-rasul melainkan ke masa yang lain –
hari-hari terakhir menjelang kembalinya Kristus.
Dengan kata lain, Allah akan membangun kembali
gereja-Nya menjelang hari-hari terakhir, masa yang
kita jalani sekarang, dan inilah gereja yang dirujuk
oleh nubuat Yesaya dan Mikha.
Pertama, gereja rasul-rasul adalah satusatunya gereja yang ada, di dunia yang penuh
penyembahan berhala pada saat itu, tetapi
nubuatnya menyoroti perbandingan antara
gunung tertinggi dengan gunung-gunung dan
bukit-bukit lain. Ini membuat skenario nubuatan
lebih pas dengan dunia Kristiani hari ini, saat
gereja sejati sudah didirikan di antara denominasidenominasi lain.
Kedua, sejak kematian rasul yang terakhir,
sejarah sudah menyaksikan mundurnya gereja.
Sekularisme dan penyesatan merayap masuk dan
membuatnya bobrok, sehingga Roh Kudus pun
pergi. Tetapi masanya akan datang bahwa gereja
Allah akan dipulihkan dan ditinggikan.
Saya bukan mengatakan bahwa Roh Kudus
berhenti bekerja sama sekali setelah zaman para
rasul dan sebelum munculnya gereja sejati, karena
penerjemahan dan kanonisasi Alkitab jelas-jelas
mengacu pada pekerjaan Roh Kudus6. Tetapi
satu hal yang pasti ialah Roh Kudus tidak bekerja
dengan cara yang sama seperti ketika para rasul
masih hidup.
Dua Periode Hujan
Di Perjanjian Lama, Tuhan berjanji akan
menurunkan hujan awal dan hujan akhir kepada
umat-Nya7. Ini adalah nubuat mengenai dua
periode saat Allah akan mencurahkan Roh KudusNya kepada umat percaya.
Penganalogian hujan sebagai Roh ini diambil
dari cuaca tanah Palestina, yang cukup stabil
4
tahun demi tahun. Ada dua musim hujan utama
di Palestina. Hujan awal-musim turun di musim
gugur dari bulan November hingga Januari – ini
saatnya menanam. Hujan akhir-musim datang
di musim semi – antara Maret dan April, tepat
sebelum panen dilakukan.
Janji akan hujan masa-awal digenapi sewaktu
Roh Kudus dicurahkan untuk pertama kalinya.
Inilah asal mulanya gereja rasul-rasul. Tetapi
musim hujan-awal ini akhirnya berhenti dengan
merebaknya ajaran palsu dan kemunduran gereja.
Pencurahan Roh Kudus pun berakhir.
Walaupun demikian, seperti yang Allah
janjikan dalam Kitab Suci, sekali lagi Ia
mencurahkan Roh Kudus ke atas umat percaya di
awal abad ke-20 dan membangun kembali gerejaNya, Gereja Yesus Sejati. Hari ini, umat percaya
di gereja sejati telah menerima Roh Kudus yang
dijanjikan dengan cara yang sama seperti umat
percaya di gereja rasul-rasul. Oleh karena itu, kita
sekarang sudah menyaksikan dan mengalami
datangnya hujan masa-akhir.
Karena Allah bekerja dengan cara yang ajaib,
tujuan kita bukanlah mempertanyakan, “Bila
orang tidak menerima Roh Kudus selama periode
antara hujan awal dan hujan akhir, bagaimana
cara mereka masuk surga selama 1600 tahun dari
zaman para rasul sampai sekarang?” Melainkan,
kita memusatkan perhatian pada bagaimana kita
dapat ambil bagian dalam pekerjaan menuai di
musim hujan-akhir pada saat munculnya gunung
tertinggi.
Musim hujan adalah tanda-tanda pekerjaan
Allah yang kasat mata; khususnya dalam pendirian
gereja di kedua periode.
Mereka yang pincang akan Kujadikan pangkal suatu
keturunan,
dan yang diusir suatu bangsa yang kuat,
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
dan TUHAN akan menjadi raja atas mereka di
gunung Sion,
dari sekarang sampai selama-lamanya. (Mi. 4:7)
Bagian akhir nubuat ini bukan berbicara
mengenai gereja di surga, melainkan gereja di
bumi, di mana Tuhan akan menghimpun orangorang pincang dan bangsa terusir. Dan gereja sejati
zaman-akhir akan memerintah bersama Tuhan
di bumi dengan penyertaan Roh Kudus sampai Ia
datang kembali.
Gereja Sejati Zaman-Akhir
dari Timur
Baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru
mencatat nubuat-nubuat mengenai munculnya
gereja sejati masa akhir. Hubungan dekat antara
“Allah bekerja dari timur dan Sion” merupakan
gagasan penting dalam Alkitab (Mzm. 50:1-2).
Nubuat-Nubuat Perjanjian Lama
Sungguh, kemuliaan Allah Israel datang dari sebelah
timur dan terdengarlah suara seperti suara air terjun
yang menderu dan bumi bersinar karena kemuliaanNya. (Yeh. 43:2)8
Gereja Yesus Sejati pertama-tama berdiri di
daratan Cina, yang terletak di arah timur tanah
Israel. Gereja ini memiliki meterai Allah yang
hidup, yaitu Roh Kudus – suara air terjun (Yes.
42:2dst; Why. 7:2). Dan Roh Kudus meneguhkan
bahwa gereja ini datang dari Allah sesuai dengan
nubuat-nubuat Alkitab.
Lihat, ada orang yang datang dari jauh,
ada dari utara dan dari barat,
dan ada dari tanah Sinim. (Yes. 49:12)
Ini salah satu ayat yang sering digunakan
untuk mendukung munculnya gereja sejati dari
timur. Untuk menjelaskan nubuat ini, ada dua
pertanyaan mendasar yang harus dijawab: Siapa
orang yang datang dari jauh? Dan apakah gereja
tersirat dalam nubuat ini?
Bagian pertama dari Yesaya pasal 49
menyediakan rincian kedatangan dan pekerjaan
Tuhan Yesus. Khususnya, Ia akan menjadi
terang bagi bangsa-bangsa (ay. 6b), dan Ia akan
melakukan karya penebusan (ay. 7-9). Ia akan
meratakan jalan supaya orang datang kepada-Nya
(ay. 11). Orang-orang yang Ia kumpulkan akan
menikmati kemurahan-Nya yang berlimpah:
Mereka tidak menjadi lapar atau haus;
angin hangat dan terik matahari tidak akan menimpa
mereka,
sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka
dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber
air. (Yes. 49:10)
“Orang yang datang dari jauh” diwakili oleh
pulau-pulau (Yes. 49:1). Di ayat 12-nya, mereka
bisa dimaknai sebagai orang-orang yang berasal
dari dua periode yang berbeda dan datang dari dua
tempat yang berbeda dalam sejarah. Penjelasan ini
selaras dengan rencana terbuka Allah mengenai
munculnya gereja-Nya di zaman rasul-rasul dan
zaman kita sekarang.
Pertama adalah “dari utara dan dari barat”.
(Kita juga harus ingat bahwa tanah Alkitab, Israel,
5
selalu disebut sebagai titik pusat dari empat sudut).
Kitab Kisah Para Rasul dengan jelas menceritakan
bagaimana gereja berkembang dari Yerusalem dan
Yudea ke arah utara ke Kaisarea dan Antiokhia.
Dari Antiokhia, yang merupakan batu loncatan
bagi penginjilan ke bangsa-bangsa non-Yahudi,
Injil diberitakan ke arah barat sampai ke ujung
dunia, yang pada saat itu adalah Spanyol.
Kedua adalah penyebutan tanah Sinim, suatu
tempat yang tak ada sangkut-pautnya dengan
tanah Israel. Tanah Sinim ini adalah nama yang
diberikan bagi tanah milik dinasti Ching di Cina9.
Orang-orang Arab dan bangsa Asia lainnya
menyebut Cina sebagai Sin, atau Tchin; orang Cina
sendiri tidak punya nama khusus untuk menyebut
diri mereka, namun mencomotnya dari nama
dinasti yang sedang berkuasa atau gelar bergengsi
lainnya10.
Akan ada orang-orang pilihan-Allah di tanah
ini, dan nubuat itu terjadi ketika Roh Kudus
mendirikan Gereja Yesus Sejati di Cina pada tahun
1917.
Oleh kedua kelompok jemaat ini, baik gereja
rasul-rasul maupun Gereja Yesus Sejati, Allah akan
memberikan damai sejahtera dan kemurahan
kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang
menderita – mereka yang datang dan percaya
kepada Yesus. Ini adalah pekerjaan yang dirancang
Allah akan digenapi menurut waktu-Nya (Yes.
49:8).
Nubuat-Nubuat Perjanjian Baru
Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah
timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat,
demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
(Mat. 24:27)
6
Lukas mencatat hal yang sama, tetapi tidak
menyebutkan arah pancaran kilatnya (Luk.
17:34). Nubuat ini adalah bagian dari jawaban
atas pertanyaan kedua dari tiga pertanyaan yang
diajukan oleh murid-murid di Kitab Matius,
mengenai tanda kedatangan Yesus (Mat. 24:3).
Nubuat ini mengandung dua petunjuk.
Pertama, dimaksudkan untuk mencegah kita
mempercayai siapa saja dari mana saja yang
mengaku sebagai Kristus di masa penyesatan besar
(Mat. 24:26), yang merupakan salah satu kejadian
di hari-hari kesengsaraan dahsyat. Penyesatannya
bisa begitu parahnya sampai-sampai orangorang pilihan pun menjadi korbannya (Mat.
24:24-25). Kedua, ini adalah persamaan yang
digunakan untuk menunjukkan kecepatan dan
tak teramalkannya waktu kedatangan-Nya (Mat.
24:27).
Nubuat ini lebih sesuai bagi kita daripada bagi
murid-murid di zaman rasul-rasul, karena segera
setelah kesengsaraan itu, Yesus akan datang (Mat.
24:29dst). Untuk menjelaskan hubungannya
dengan munculnya gereja sejati zaman akhir,
kita harus memusatkan perhatian pada petunjuk
pertama.
Ini adalah tanda agar murid-murid di masa itu,
dan terlebih lagi kita sekarang, tahu di mana Yesus
berada, sehingga kita tidak disesatkan. Setelah
kebangkitan-Nya, Yesus tidak lagi berada dalam
tubuh jasmani. Akan tetapi Ia berjanji kepada
murid-murid-Nya bahwa Ia akan datang dalam
Roh11. Bila Roh-Nya hidup dalam diri mereka,
mereka akan tahu di mana Yesus berada (1Yoh.
3:24). Dengan menggunakan prinsip “satu tubuh
dan satu Roh”, kita tahu bahwa Roh hanya bisa
hadir di dalam tubuh Kristus, yang adalah gereja
(Ef. 2:20dst).
Dari pernyataan ini, dengan teguh kita percaya
bahwa Roh hanya menyertai gereja sejati yang
datang dari timur dan menyebarkan kebenaran ke
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
arah barat. Di gereja inilah Yesus bisa ditemukan.
Penjelasan ini tepat dan alkitabiah.
Dalam sebuah penglihatan, Penatua Yohanes
melihat seorang malaikat dari timur memegang
meterai Allah yang hidup, yang telah Ia beri kuasa
untuk memeteraikan hamba-hamba-Nya (Why.
7:2-3). Malaikat ini mewakili gereja, berdasarkan
tiga petunjuk jelas dalam Kitab Wahyu.
1. Malaikat ini naik dari timur, yang berbeda
dengan malaikat-malaikat lain dalam Wahyu.
2. Ketika malaikat itu berbicara, ia
melakukannya dalam bentuk jamak: “...
sebelum kami memeteraikan...” (Why. 7:3).
Gereja, yaitu umat-umat percaya yang telah
ditebus, adalah perwakilan yang melaluinya
Roh diberikan kepada orang-orang yang
percaya dan taat (Kis. 5:32).
3. Dalam surat-surat kepada ketujuh jemaat, para
pemimpin gereja disebut sebagai malaikat
jemaat.
Nubuat ini diberikan untuk menguatkan
iman umat percaya di hari-hari terakhir. Terlebih
lagi untuk mereka yang masih hidup sebelum
meterai ketujuh dibuka, dan tepat sebelum murka
Allah dicurahkan sepenuhnya. Mereka harus
mengetahui bahwa hanya orang-orang yang sudah
dimeteraikan oleh Allah, melalui gereja-Nya, yang
mendapatkan perlindungan (Why. 7:14). Karena
itulah gereja yang memiliki meterai Allah harus
memenuhi syarat nubuatan, yaitu datang dari
timur.
Semua kebenaran yang kita kabarkan
didasarkan pada kebenaran sejati. Terlebih lagi,
kita telah melihat dengan jelas bahwa munculnya
gereja sejati zaman-akhir diletakkan di atas dasar
para rasul dan para nabi dengan Yesus sebagai batu
penjurunya12 .
Syarat-syarat Gereja Sejati
Gereja Sejati dan Roh Kudus
Gereja sejati memiliki kepenuhan Roh Kudus13,
berasal dari Kristus dan merengkuh kepenuhan
Dia, yang memberikan kesaksian akan adanya
hadirat ilahi di dalam gereja: “Dan demikianlah
kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu
Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita” (1Yoh.
3:24). Tanpa Roh Kudus, gereja bukanlah milik
Allah.
Roh Kudus-lah yang membuat gereja Ia sertai
dengan Yerusalem surgawi (Gal. 4:26). Anak-anak
yang dilahirkan dari gereja itu, adalah anak-anak
perjanjian (lihat Gal. 3:29; 4:28). Oleh karena
itu Allah akan mengirimkan Roh ke dalam hati
mereka. Roh Kudus membedakan kita dari gerejagereja lain, sama seperti Allah membedakan Sara
dan Hagar. Tidak seperti Hagar si hamba, Sara,
istri sah Abraham, melahirkan anak perjanjian.
Begitu juga Allah telah memilih gereja yang Ia beri
Roh Kudus – gereja sejati.
Roh Kudus juga meneguhkan wewenang
gereja sebagai gereja yang diutus Allah. Setelah
kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diri
kepada murid-murid-Nya untuk mengutus mereka
memberitakan Injil. Ia mengaruniai mereka
kuasa untuk mengampuni dosa, tetapi sebelum
itu, terlebih dahulu mereka harus menerima
Roh Kudus (Yoh. 20:22), Sang meterai penting
kewenangan ilahi (Ibr. 2:3-4).
Gereja sejati diberi kewenangan yang sama
agar dapat melakukan pelayanannya dengan
penuh kuat kuasa.
7
Gereja Sejati Memiliki Injil yang Sepenuh
Gereja Disertai dengan Mujizat
Gereja yang disertai oleh Roh Kudus mengabarkan
Injil yang sepenuh. Tuhan Yesus berkata, “Tetapi
apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan
memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran”
(Yoh. 16:13). Kata “seluruh kebenaran” ini penting.
Bukan sekadar mengenali baptisan Yohanes (Kis.
18:25-26); ini adalah Injil sepenuh yang telah Allah
nyatakan dalam Alkitab.
Alkitab adalah dasar utama iman Kristen,
dan hanya bila gereja ketat mengikuti apa yang
diajarkan Alkitab, barulah ia menjadi gereja
“yang berterus terang memberitakan perkataan
kebenaran” (2Tim. 2:15). Gereja tidak boleh
mengubah pesan Tuhan supaya pas dengan
tuntutan zaman atau pendengar, dan kebenaran
tidak boleh dinilai berdasarkan apa yang dianggap
benar oleh manusia. Seperti nasihat Paulus kepada
anggota-anggota komunitas iman, mereka “tidak
dapat berbuat apa-apa melawan kebenaran; yang
dapat [mereka] perbuat ialah untuk kebenaran”
(2Kor. 13:8).
Gereja didirikan di atas dasar kebenaran –
firman Allah yang menyelamatkan. Gereja adalah
tiang penopang dan dasar kebenaran. Ia juga
adalah tempat di mana kebenaran yang sepenuh
dapat ditemukan.
Rencana Allah ialah agar gereja
mengungkapkan pelbagai ragam hikmat-Nya (Ef.
3:10). Gereja memegang teguh semua pengajaran
penting, bukan hanya lima doktrin alkitabiah14
tetapi juga pengajaran mengenai kedatangan Yesus
yang kedua kali, kasih karunia Allah, Alkitab, satu
gereja sejati, dan Allah sebagai kepala.
Dengan mengabarkan kebenaran, gereja
membuat orang-orang yang percaya dapat
bersekutu di dalam kerajaan Allah. Mereka yang
ingin mengenal kebenaran harus mendekatkan
diri ke satu-satunya gereja sejati.
Kehadiran mujizat dan tanda ajaib dalam
gereja sejati adalah untuk meneguhkan bahwa
gereja mengabarkan kebenaran yang sepenuh.
Penulis Kitab Ibrani bersaksi bagaimana kabar
keselamatan “diberitakan… kepada kita dengan
cara yang dapat dipercayai, sedangkan Allah
meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda
dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai
penyataan kekuasaan dan karunia Roh Kudus,
yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya”
(Ibr. 2:3-4).
Ketika Yohanes Pembaptis, yang berada
di dalam penjara, menyuruh murid-muridnya
mendekati Yesus untuk memastikan status-Nya
sebagai Mesias, Yesus tidak memberikan jawaban
langsung. Sebaliknya, Ia merujuk pada mujizatmujizat yang telah Ia lakukan (Mat. 11:2dst).
Jawaban tak langsung Yesus ini menunjukkan
bahwa gereja sejati yang mengabarkan Injil sejati,
diberi wewenang untuk melakukan mujizat dan
tanda-tanda ajaib (Kis. 2:22).
Tuhan mengukuhkan pesan yang dikabarkan
oleh Gereja Yesus Sejati hari ini, seperti Ia
mengukuhkan pemberitaan murid-murid dua
ribu tahun yang lalu: “Tuhan turut bekerja dan
meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang
menyertainya” (Mrk. 16:20).
8
Bukti-Bukti dari Para Nabi
dan Para Rasul
Tiga elemen penting mengenai gereja sejati ini
dengan tegas disertakan dalam nubuat-nubuat
Yesaya dan Mikha: Allah akan mengajar orangorang yang ada di gunung-Nya15. Kehadiran
Allah di gunung mewakili penyertaan Roh Kudus
di dalam gereja. Ini sejalan dengan pengajaran
Yesus: Roh Kudus mengajarkan kebenaran kepada
kita (Yoh. 16:13). Dan ajaran-ajaran ini selaras
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
dengan pengajaran Paulus kepada Timotius, yang
menyatakan gereja sebagai tiang penopang dan
dasar kebenaran (1Tim. 3:15b).
Mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi
mata bajak
dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas;
bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap
bangsa,
dan mereka tidak akan lagi belajar perang.
(Yes. 2:4; Mi. 4:3)
Perubahan perilaku, dari kekerasan nan
mengancam menjadi kelemahlembutan yang
kentara di kalangan orang-orang yang membanjiri
gunung Allah, meneguhkan pekerjaan Allah, yang
ajaib dan mentransformasi, dalam kehidupan
mereka.
Dalam Perjanjian Baru, Tuhan telah
menunjuk berbagai jabatan dan memberikan
talenta kepada gereja, untuk memberikan
kesaksikan atas keaslian gereja:
Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam
Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi,
ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang
mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk
menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin,
dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh (1Kor.
12:28).
Tujuan utama menunjuk rasul, nabi, dan guru
ialah, di satu sisi, untuk mengabarkan kebenaran.
Di sisi lain, ialah untuk mempertahankan
kebenaran yang telah diberikan kepada gereja
supaya dapat ditanamkan, sebagaimana saat
pertama kali diberikan, dari satu generasi ke
generasi berikutnya.
Bila kebenaran dipegang dengan teguh,
mujizat akan mengikuti, untuk memberikan
kesaksian atas kebenaran yang dikabarkan (Mrk.
16:17). Bila gereja mulai berkembang dengan
kehadiran Roh yang penuh kuat kuasa, lebih
banyak lagi talenta yang akan dikaruniakan kepada
masing-masing umat sesuai dengan kebijakan Roh
untuk membangun gereja (1Kor. 12:4-11).
Jelas sekali, ketiga syarat ini tidak dapat
dipisahkan bila membahas keunikan gereja.
Ketiganya harus disajikan sebagai satu kesatuan
yang membentuk dasar-dasar gereja sejati. Tak ada
satu pun yang bisa dipisahkan dari yang lain, bila
gereja sejati dilihat sebagai gunung tertinggi yang
dikelilingi oleh banyak gunung dan bukit.
1. Ul. 4:10; 9:10; 18:16;
31:30; Kis. 7:38
2. lihat Kol. 1:18; Ef. 1:22
3. 1Ptr. 2:9-12
4. 1Kor. 3:11; Ef. 2:19-22
5. 1Kor. 5:12; lihat 6:4
6. lihat Yoh. 5:17
7. Yl. 2:23,28-31; Za. 10:1
8. lihat Yes. 24:15; Mat.
24:27
9. Kitab Yesaya, oleh Edward
J. Young, 1993, Vol. 3 hal.
282
10. Komentar Paralel
Bethani mengenai Perjanjian
Lama, 1985, hal. 1460, di
bawah subjudul Jamieson
dan Fausset
11. Yoh. 14:17,23; 16:7
12. Ada banyak ayat
dalam Perjanjian Lama
yang menjelaskan nubuat
mengenai Gereja Sejati
di masa hujan akhir (Yes.
49:12; Yeh. 43:2; Am. 9:11).
Yesus memberi petunjuk
dalam Matius bahwa gereja
akan muncul dari timur
(24:27). Penatua Yohanes
mendapat penglihatan
mengenai munculnya gereja
sejati dalam tiga kesempatan
berbeda (Why. 6:1-2; 7:2-3;
19:11-16). Tentunya kuda
putih tidak bisa dianggap
sebagai munculnya gereja
rasul-rasul, karena gereja
rasul-rasul sudah ada
ketika Yohanes menerima
penglihatan ini.
13. Ef. 1:22-23; 2:20dst.
14. Doktrin Penting Alkitab,
Gereja Yesus Sejati, 2000
15. Mi. 4:2; Yes. 2:3
9
BAGAIMANA
SAYA
BERHENTI
BERMAIN
VIDEO GAMES
Richard Fan—Irvine, California, USA
10
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
Ilustrasi oleh Arif Diamanta
petunjuk kehidupan
VIDEO GAMES ADALAH HIDUP SAYA
Saya mulai bermain video games ketika saya masih
di Sekolah Dasar. Pada waktu itu kedua orang tua
saya membatasi dengan ketat permainan macam
apa yang boleh saya mainkan dan berapa lama
saya boleh bermain. Tetapi setelah saya besar, saya
menemukan beberapa cara untuk menghindari
kendali mereka.
Seiring dengan berlalunya waktu, video games
perlahan-lahan telah menjadi pusat kehidupan
saya, meskipun saya tidak mau mengakuinya.
Saya sangat sering tawar-menawar dengan kedua
orang tua saya mengenai berapa lama saya dapat
bermain video games. Setiap kali kedua orang tua
saya meninggalkan rumah, saya akan menghentikan
kegiatan apa saja yang sedang saya lakukan saat itu
dan langsung menuju ke komputer atau X-box. Ini
sepertinya sudah menjadi sifat dasar kedua saya.
Ketika itu biasanya saya menilai kualitas hari-hari
yang saya lalui dengan ukuran berapa lama saya
memainkan video games – hari-hari tanpa video games
dapat diartikan sebagai hari yang buruk.
Jika Anda pernah memainkan permainan
yang berjudul The Sims, Anda tahu bahwa
karakter-karakter di situ mempunyai delapan
macam keperluan, atau keinginan, yang diwakili
oleh beberapa indikator dalam bentuk balok. Jika
karakter itu memakan sesuatu, indikator yang
mewakili “lapar” akan terisi, dan jika si karakter
memainkan video games, indikator yang mewakili
“kesenangan” akan terisi. Akan tetapi, kehidupan
nyata tidaklah seperti itu. Saya mengira bahwa
kebutuhan saya untuk “bersenang-senang” dapat
dipuaskan dengan bermain video games, akan tetapi
setelah bermain berjam-jam, keinginan itu tidak
pernah terpenuhi. Sebaliknya, saya hanya ingin terus
bermain dan tidak mau berhenti.
Keinginan bermain video games begitu
kuatnya sehingga hal itu selalu muncul dalam
pikiran saya setiap waktu. Saya memikirkan video
games ketika tidur, ketika saya sedang mengerjakan
ujian, dan bahkan ketika saya sedang berdoa mohon
Roh Kudus.
Setelah beberapa lama saya berusaha mencari
Tuhan, saya menerima Roh Kudus. Kemudian saya
dibaptis saat saya duduk di kelas sembilan. Akan
tetapi, saya masih belum menyadari bahwa video
games telah menjadi masalah dalam kehidupan
saya, meskipun video games itu telah menghabiskan
banyak waktu yang berharga, membuat saya lupa
memegang hari Sabat, dan menyebabkan saya
banyak berbohong kepada orang tua saya.
Ketidaksadaran ini berlanjut sampai ketika saya
mengikuti KKR Siswa Musim Dingin tahun 2003
untuk pertama kalinya sebagai pelajar di sekolah
menengah pertama. Topik khusus mengenai video
games yang dibawakan saat itu sangatlah kuat dan
menyentuh. Itu membuat saya sadar bahwa video
games telah menyita waktu saya jauh lebih banyak
dibandingkan waktu saya bersama Tuhan. Saya juga
belajar bahwa video games secara tidak sadar telah
mempengaruhi saya dalam banyak hal sehingga
telah mempengaruhi sifat saya dan mengurangi
kepekaan saya terhadap kekerasan atau kekejaman.
Tetapi saya merasa tidak mempunyai cukup
kekuatan untuk berhenti atau bahkan mengurangi
waktu untuk bermain video games.
TITIK BALIK
Sebelum mengikuti Seminar Teologi Remaja
Nasional 2006 (NYTS) di California Selatan, saya
mempunyai perasaan bimbang untuk pergi atau
tidak. Saya telah mendengar tentang banyaknya hal
yang “buruk” tentang acara itu, misalnya seperti
kesaksian mengenai orang-orang yang berhenti
bermain video games atau menghentikan kebiasaan
menonton TV setelah mengikuti NYTS. Saya tidak
keberatan dalam hal menonton TV, karena saya
11
tidak mempunyai kebiasaan menonton TV. Akan
tetapi saya tidak bisa membayangkan diri saya tanpa
video games. Saya merasa video games adalah salah
satu bagian terpenting di dalam hidup saya.
Seperti biasanya, video games selalu muncul
di dalam pikiran saya selama berdoa di NYTS.
Sebelumnya, ketika saya mendengar pendeta
berkata bahwa kita tidak dapat melayani dua tuan,
saya selalu berkata kepada diri sendiri bahwa
saya tidak sedang melayani dua tuan; video games
hanyalah salah satu aktivitas saya di waktu luang.
Tetapi selama berdoa, perlahan-lahan saya mulai
menyadari bahwa saya mempunyai masalah.
Saya teringat Yesus Kristus berkata, ”Marilah
kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban
berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”
(Mat. 11:28). Jadi saya memutuskan untuk
membuang beban terberat saya kepada Yesus
Kristus, yaitu video games dan orang tua saya yang
belum dibaptis.
Saya berkata kepada Tuhan Yesus, ”Jika Engkau
menuntun kedua orang tua saya dibaptis, maka
saya akan berhenti bermain video games.” Saya
merasa saya cukup pintar dengan melemparkan
tanggungjawab kepada Tuhan, karena saya tahu
bahwa seandainya orang tua saya memutuskan
untuk dibaptis pun, KKR dan baptisan berikutnya
baru diadakan lima bulan lagi, dan dalam lima bulan
itu, saya masih dapat bermain video games sepuasnya.
Masalah selesai.
Akan tetapi, doa-doa saya semakin memburuk.
Pada hari Kamis pagi, saya merasa iman saya
bahkan lebih lemah dibandingkan dengan sebelum
mengikuti NYTS. Saya sangat ingin untuk segera
pulang karena saya sangat merindukan bermain
video games di rumah. Saya juga merasa bahwa saya
tidak perlu tetap tinggal di NYTS karena saya belum
pernah melakukan dosa-dosa besar, jadi saya merasa
tidak memerlukan pengampunan.
12
Syukur kepada Tuhan yang membimbing
saya dan para guru pembimbing lainnya yang
menasehati saya dengan menggunakan ayat-ayat
Alkitab dan pengalaman-pengalaman hidup
mereka, sehingga saya memutuskan untuk
tetap tinggal. Di situ juga saya sadar bahwa saya
memerlukan pengampunan dan belas kasihan
Tuhan lebih dari siapa pun juga.
MENGALAMI TUHAN DAN IBLIS
Ketika doa sore pada hari Kamis, saya mendapat
pengalaman paling indah di dalam hidup saya.
Ketika saya sedang bertobat dalam doa, saya merasa
Tuhan sungguh menjamah dan memeluk saya
sangat erat; saya bahkan melihat Dia memberi saya
sebuah hati yang baru. Air mata kebahagiaan yang
tidak dapat dihentikan tercurah selama doa tersebut.
Setelah doa selesai, saya merasa sangat ringan,
sama sekali tanpa beban, dan saya belum pernah
mempunyai perasaan seperti ini semenjak saya
menerima Roh Kudus.
Saya merasa video games tidak lagi menjadi
masalah, bukan karena saya berhenti bermain
video games, tetapi karena video gamess telah
meninggalkan saya. Saya merasa bebas sepenuhnya,
karena video games tidak menguasai saya lagi.
Saya sangat bahagia, sehingga saya sangat ingin
membagikan sukacita saya dengan semua orang di
sekeliling saya.
Malam itu saya sangat berbahagia sampai saya
tidak bisa tidur hingga larut malam. Anehnya, saya
mengalami mimpi buruk. Saya jatuh dan terus jatuh,
dan saya dapat merasakan angin bertiup di wajah
saya yang mengarah ke bawah. Saat saya sedang
jatuh itu, saya melihat Iblis juga sedang jatuh di
bawah saya.
Si Iblis mempunyai tubuh menyerupai gurita,
tapi dengan kaki yang jauh lebih banyak lagi.
Wajahnya sangat menyeramkan sampai saya tidak
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
ingat lagi bagaimana
tidak tahu berterima
Saya merasa video games tidak
rupanya. Ada banyak
kasih; yang bahkan
lagi menjadi masalah, bukan
sekali monitorsetelah mengalami
karena
saya
berhenti
bermain
monitor komputer di
mujizat-mujizat hebat
video games, tetapi karena video
sekelilingnya, sedang
Tuhan yang penuh
games telah meninggalkan saya
berjatuhan juga
dengan rahmat
bersama-sama Iblis.
dan anugerah, saya
Ketika kami sudah
masih memalingkan
hampir sampai ke
kepala saya untuk
tanah, saya bisa melihat lubang berapi yang sangat
mengingatkan diri saya sendiri tentang ikan yang
besar di bawah berisi lahar yang menyala-nyala.
saya makan di Mesir.
Iblis dan monitor-monitor itu jatuh ke
Pada hari-hari terakhir di NYTS, saya
kubangan lahar, dan mereka lenyap. Ketika saya
mengalami pergumulan yang hebat antara roh dan
hampir jatuh ke lubang yang sama, tiba-tiba saya
daging. Saya tahu saya tidak dapat membiarkan
terbangun dengan sebuah ayat di pikiran saya.
peperangan ini terus berlanjut. Saya tahu saya
Ketika saya mencari ayat tersebut keesokan paginya, akan kembali ke kehidupan yang lama setelah saya
saya hanya membutuhkan kira-kira lima detik untuk meninggalkan NYTS dan diperbudak oleh video
menemukan ayat itu (biasanya saya tidak secepat
games, menyesali waktu yang telah saya buang, tetapi
itu).
saya tidak sanggup melakukan apa-apa menghadapi
Ayat itu berbunyi, “Lalu ia keluar dan mengajak masalah ini.
tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan
Saya sadar saya memerlukan dosis obat yang
mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya
lebih kuat lagi untuk membuang total video games
keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya dari hidup saya. Saya memutuskan untuk membuat
semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan
janji sebelum NYTS berakhir. Saya tahu kita tidak
yang jahat ini” (Mat. 12:45).
seharusnya berjanji dengan begitu mudahnya, tapi
Melalui pengalaman ini saya tahu bahwa saya
saya tahu Tuhan saya adalah sangat pemurah, maka
harus segera mengisi hidup saya dengan firman
saya memutuskan bahwa berjanji kepada Tuhan
Tuhan dan hal-hal bermakna lainnya, kalau tidak
akan lebih bermanfaat bagi saya daripada tidak
saya akan berakhir jatuh ke dalam pencobaanmelakukannya. Janji saya adalah, ”Saya tidak akan
pencobaan lain.
menyentuh video games lagi dalam hidup saya.
Kalau saya masih melakukannya, Tuhan boleh
MEMBUAT KEPUTUSAN
menghukum saya dengan keras, seperti membiarkan
Saya menikmati kebebasan baru saya di dalam
saya tidak lulus dalam semua pelajaran saya.”
Tuhan untuk sementara waktu. Tetapi dua hari
Setelah oang tua saya mengantar saya pulang
kemudian, godaan untuk bermain video games
dari NYTS, mereka pergi ke pesta teman mereka.
datang lagi; kali ini lebih kuat dari yang sebelumnya. Nenek saya sedang tidak ada di rumah, begitu juga
Saya dapat merasakan kerohanian saya terjun lurus
adik saya. Rumah kosong. Godaan video games
ke bawah, dan video games mulai akan menguasai
kemudian muncul. Saya dapat mendengar godaan
saya lagi. Saya merasa seperti orang Israel yang
itu memanggil saya, ”Ayo, lewatkan malam terakhir
13
bersama-sama saya, sesudah itu kamu dapat
menghancurkan saya besok.”
Syukur kepada Tuhan karena saya baru saja
kembali dari NYTS, dan saya tahu apa yang harus
saya lakukan. Saya berlutut dan berdoa. Setelah tiga
puluh detik saya mendapatkan kekuatan yang cukup
untuk menyalakan komputer, menghapus semua
games yang saya telah mainkan, dan berketetapan
untuk mencuci tangan saya dari video games.
ARAH YANG BARU
Mulanya saya masih merasa cukup sulit untuk
menyesuaikan diri. Tiba-tiba saja saya mempunyai
waktu luang yang sangat banyak, dan saya tidak
tahu apa yang harus dilakukan dengan waktu
sebanyak itu. Berangsur-angsur saya menemukan
kebahagiaan dalam bekerja di kebun, memiliki
perasaan puas ketika ikut membantu orang tua
di dapur, lebih sabar dalam membaca buku-buku
berbahasa Inggris (Inggris bukan bahasa ibu saya),
mempunyai lebih banyak waktu bersama keluarga,
dan tentu saja mempunyai lebih banyak waktu
untuk membaca Alkitab dan berdoa.
Ketika saya kembali ke universitas di tahun
yang kedua, saya mempunyai lebih banyak
waktu untuk dihabiskan bersama-sama dengan
persekutuan kampus, memusatkan diri dalam
belajar, mempunyai keinginan untuk menjadi
sukarelawan di perkumpulan cinta lingkungan, dan
lebih berniat untuk menghadiri kebaktian Jumat
malam dan bergabung dengan paduan suara. Tuhan
juga memberkati saya dalam banyak hal, seperti
kemajuan dramatis dalam pelajaran; bahkan saya
mendapatkan angka A+ untuk mata pelajaran kimia
organik yang sulit, untuk pertama kalinya dalam
hidup saya.
Selama KKR Siswa Musim Dingin, saya
tidak lagi menemukan kehampaan setelah berdoa
seperti tahun-tahun sebelumnya. Dan yang paling
14
penting, saya menemukan arah masa depan saya
lebih jelas – saya mempunyai arah dan tujuan untuk
diwujudkan.
Saya ingin menjadi seorang profesor di bidang
ilmiah, sehingga nanti saya dapat memberitakan
kebenaran kepada ilmuwan-ilmuwan dan menjadi
kesaksian yang baik untuk Kristus. Seorang profesor
juga dapat mempengaruhi para siswa dalam hal-hal
positif dan membantu dalam persekutuan kampus.
Saya masih tidak tahu apakah di jalan inilah Tuhan
akan menempatkan saya, tapi saya tahu jika saya
menetapkan tujuan saya pada hadiah yang terutama
– yaitu masuk Sorga – dan berketetapan untuk
mendahulukan Tuhan dalam hidup saya, Tuhan
akan membimbing
saya ke jalan yang
benar.
Berhenti
bermain video
games kadangkadang terasa
seperti sebuah
belenggu, seperti
tahun lalu ketika
teman-teman seasrama berkumpul dan bermain
video games tapi saya tidak dapat ikut bermain, atau
ketika seseorang mengajak saya bermainvideo games
saat saya datang ke rumah mereka. Tapi saya tahu
persahabatan sejati tidak didirikan di atas dasar
video games. Video gamesadalah suatu dunia maya
yang memungkinkan Anda menyembunyikan
identitas Anda yang sebenarnya dan tidak perlu
bertanggungjawab atas apa yang Anda lakukan.
Dunia nyata yang kita tinggali sama sekali tidak
seperti itu.
Video games kadang memberikan kenangan
yang indah, seperti misalnya pada waktu saya dan
adik saya memenangkan sebuah game bersamasama. Tapi apa yang sudah berlalu menjadi milik
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
masa lalu. Paulus berkata dalam Filipi 3:13, ”aku
melupakan apa yang telah di belakangku dan
mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku.”
Saya sangat yakin ada banyak hal lain di luar video
gamesyang dapat saya lakukan bersama adik saya
untuk menguatkan hubungan kami.
Saya berharap pengalaman saya akan
mendorong Anda untuk tidak pernah berhenti
berharap kepada Tuhan. Kita tidak perlu takut
membuat suatu keputusan untuk Tuhan kita, karena
Ia, Tuhan Yesus Kristus, sungguh adalah Allah yang
sangat pemurah.
BELAJAR UNTUK TERBANG
DENGAN IKATAN TALI
Saya pernah menonton sebuah video pendek
yang sangat membangun di situs Gereja Yesus
Sejati Taiwan (http://www.joy.org.tw). Video ini
mengisahkan tentang sebuah layang-layang yang
sangat suka terbang, dan berpikir jika dia dapat
memutuskan ikatan talinya, dia akan dapat
terbang lebih tinggi lagi
dari sebelumnya dan
akan melihat hal-hal
lebih banyak lagi. Jadi dia
meminta angin untuk
meniup dia pergi.
Dia menikmati
kebebasannya sebentar,
dan dengan segera dia mulai menurun. Dia
terperangkap di antara pohon-pohon, lalu berhasil
keluar, namun akhirnya terjatuh ke tanah. Orangorang iseng menendang-nendangnya, dan dia penuh
dengan lumpur dan luka. Ketika dia menangis dan
menyesal, seorang anak lelaki kecil yang merupakan
pemiliknya menemukan dia, membersihkannya,
membalut luka-lukanya, dan menerbangkannya lagi.
Layang-layang itu sekarang menikmati
kebebasan terbangnya dengan ikatan tali. Saya
menangis ketika menonton video ini, meskipun
sebenarnya ditujukan untuk anak-anak. Kadang kita
memandang keluarga, gereja, atau bahkan Tuhan,
sebagai suatu pembatas yang menghalangi kita
untuk mencapai hal-hal yang lebih tinggi. Tetapi
sebenarnya, tanpa mereka, kita bukanlah apa-apa.
KESUDAHANNYA
Sejak menulis kesaksian saya di awal tahun 2007,
saya menyadari bahwa menghindari video games
tidaklah semudah yang saya kira.
Ketika musim panas tiba, saya telah
menghentikan kegiatan rutin harian saya dalam
membaca Alkitab dan berdoa. Karena hal itu saya
merasa jauh dari Tuhan, dan ketika saya mulai
merasakan dibebani oleh pelajaran-pelajaran dan
tugas penelitian, saya tidak dapat menahan godaan
video games. Syukur kepada Tuhan, saya kemudian
berhenti dan bertobat setelah dua kali bermain.
Ketika sekolah kembali dimulai di musim
gugur, iman dan kerohanian saya sudah membaik.
Saya merasa ini disebabkan karena Persekutuan
Kampus Irvine. Sungguh sebuah hal yang
baik mempunyai banyak saudara-saudari yang
berdekatan untuk bersekutu terus-menerus.
Saya tahu bahwa saya dapat mempunyai keinginan
untuk berhenti bermain video games, tapi tanpa
pertolongan Tuhan, saya tidak akan sanggup
melakukannya. Jika saya berpikir saya dapat
melakukan itu dengan keinginan dan kekuatan saya
sendiri, itu adalah kesombongan dan saya tidak akan
dapat menang.
Tapi saya tahu bahwa saya akan tetap dapat
hidup berkemenangan dengan pertolongan Tuhan
dan kasih dari saudara-saudari.
15
“Seberapa besar kasih-Mu
kepadaku?” keluh seorang Kristen.
Yesus membentangkan tangan-Nya
dan menjawab, “Sebesar ini.”
Lalu Ia mati
KASIH adalah sifat baik yang diinginkan dan
diharapkan oleh banyak orang akan diterima dari
orang lain, sambil merasa yakin dirinya sudah
memberikan dalam jumlah besar. Cinta kasih
menjadi tema utama dalam musik dan puisi, dan
di dunia tempat bintang pop berpenghasilan
lebih besar dari kepala negara biasa, cinta menjadi
moralitas yang populer.
16
Para musisi menyanyi tentang cinta dan
seluruh dunia menggaungkannya dalam paduan
suara. Mereka menggembar-gemborkan nasihat
manis bahwa anak-anak adalah masa depan kita
sambil hamil di luar nikah. Dan kemudian mereka
menyisipkan gagasan bahwa kasih yang terbesar
adalah mencintai diri sendiri. Sementara itu, musisi
yang lain menyanyi untuk gadis-gadis yang pernah
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
petunjuk kehidupan
ia cintai, yang keluar-masuk pintu rumahnya. Tak
seorang pun yang heran kalau penyanyi ini disebut
Pencinta Ulung.
Bagi yang lebih liar, cinta sama dengan
seks. Bagi banyak yang lain, cinta sama dengan
ketertarikan, persahabatan, kecocokan, dan
keluarga. Bagi para pemimpi, cinta adalah
kembang api, gelak tawa, air mata, dan pameran
puncak pengorbanan. Panutan cinta mereka
merentang dari Valentino sampai Ibu Teresa
sampai Oskar Schindler.
Pada zaman kolonial, kehormatan adalah
nilai yang populer. Di era-era lain sepanjang
sejarah dunia kita yang penuh masalah, tampuk
kepopuleran ini silih berganti ditempati oleh
kegembiraan, pengetahuan, dan pencapaian.
Saya rasa, sebagai umat Kristen, kita harus
gembira karena sekarang ini cinta kasih sudah
mendapatkan tempatnya yang layak dalam pikiran
dan imajinasi orang.
Akan tetapi, tak ada orang yang bisa sungguhsungguh merasa nyaman melihat dunia hari ini.
Atau tengoklah apa kata Alkitab: Dan karena
makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih
kebanyakan orang akan menjadi dingin1.
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan
datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai
dirinya sendiri dan menjadi hamba uang... lebih
menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah2 .
Cinta kasih adalah nilai yang paling lama
bertahan3 tetapi penyalahartian cinta sejati telah
menjadi penipuan terbesar bagi umat manusia.
Secara hurufiah cinta sudah membuahkan jutaan
bayi luar nikah, membebaskan ribuan penjahat
sadis dengan penangguhan hukuman yang ringan,
menyokong gaya hidup amoral dan foya-foya para
bintang musik dan film, menyerang keadilan dan
disiplin, dan mengompromikan doktrin Alkitab.
Hari ini, lebih dari sebelumnya, kita harus tahu apa
itu cinta sejati.
...sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu
dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku
berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala
orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan
panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,
dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui
segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu
dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah4.
Kita akan bicara tentang dimensi kasih, agar
dengannya kita bisa mengukur sesuatu yang
dianggap sebagai kasih.
Lebar
Sering sekali, orang membicarakan cinta tetapi
mengartikannya dengan cara yang sangat sempit
dan egois. Para kekasih yang sedang kecewa,
atau mungkin patah hati, mendapati dirinya tak
dapat mencintai siapa pun lagi, termasuk dirinya
sendiri. Menemukan kehidupan yang hampa
sebagai hasilnya, ia pun bunuh diri. Seperti inilah
romantika ala Romeo dan Juliet. Korban bunuh
diri tidak dapat memahami kesedihan yang ia
akibatkan bagi keluarga dan teman-temannya.
Anak-anak bisa menjadi yatim piatu karena ulah
orangtua mereka.
Yesus hidup dan mati bagi semua umat
manusia5. Tentu saja itu adalah bentangan paling
lebar yang bisa kita bayangkan tentang cakupan
kasih. Dia mati untuk laki-laki dan perempuan,
semua bangsa, semua ras, dan semua orang di
sepanjang masa.
Seberapa lebar kasih Anda? Apakah
hanya mencakup satu hal, diri sendiri? Ini tes
sederhananya. Sewaktu Anda bilang, “Gereja
17
tak punya kasih!” apakah maksud Anda tak ada
orang yang memedulikan Anda? Sebab jika Anda
mengasihi orang lain terlebih dahulu, bukan
sekadar mengharapkan orang lain yang lebih dulu
mengasihi Anda, tidak mungkin gereja tidak punya
kasih – gereja punya kasih Anda!
Lingkaran kasih yang terus meluas dimulai
dari diri kita sendiri, lalu keluarga kita, teman
kita, berlanjut ke saudara-saudari di gereja, lalu
ke orang-orang yang belum diselamatkan, dan
puncaknya ke musuh kita; dan sementara itu
kasih kita kepada Tuhan semakin bertambah dan
menjadi motivasi kita6.
Apakah kita begitu mudah dibodohi oleh
seorang bintang pop yang memberikan derma dari
hartanya yang berlimpah kepada anak-anak dunia,
sementara sepanjang kegiatan itu kamera TV terus
berputar dan kerumunan media terus mendesak
ke depan untuk mendapatkan gambar dan kutipan
yang lebih baik?7 Tetapi, itu tetap merupakan
sesuatu yang bisa dibandingkan dengan mayoritas
megabintang dan pemimpin agama yang bicara
tentang kasih kepada para pemujanya yang miskin
sementara mereka sendiri hidup dalam baluran
kemewahan. Periksalah diri kita sendiri untuk
melihat apakah perbuatan amal dan persembahan
kita hanyalah untuk menebus rasa bersalah
18
ataukah demi publisitas. Orang yang benarbenar pengasih akan merasa sulit menghamburhamburkan uang untuk dirinya sendiri selagi
orang lain menderita.
Ada hal lain yang harus diperhatikan. Dalam
menunjukkan keramahan kepada pengunjung
dari negara lain, setiap gereja harus menganalisa
apakah sejumlah upaya yang tak seimbang sudah
disalurkan kepada kelompok wisatawan sementara
para siswa dan pekerja asing, yang tinggal lebih
lama, diabaikan. Prioritas dan cakupan mengasihi
sesama harus berjalan berdampingan.
Panjang
Waktu menyembuhkan segalanya. Demikian
juga, waktu bisa memusnahkan segala sesuatu.
Banyak pasangan-cinta yang sempurna menjadi
renggang dengan berlalunya waktu. Demikian
juga, banyak umat Kristen menyadari bahwa
letupan awal semangat mereka untuk Tuhan entah
bagaimana sudah memudar tetapi bagaimana atau
kapan perginya, sumpah mati mereka tidak tahu8.
Jawabannya sederhana – waktu sudah memangsa
korbannya.
Tuhan berkata, ”Aku mengasihi engkau
dengan kasih yang kekal”9. Ini bukan bualan
kosong. Renungkanlah. Setelah Adam dan
Hawa berbuat dosa, Allah membuatkan mereka
pakaian dari kulit binatang, memberi mereka
perlindungan terhadap cuaca dan secara simbolis
memberikan keselamatan rohani bagi umat
manusia di masa depan melalui pengorbanan
Yesus. Lalu Dia memelihara sekelompok umat
pilihan untuk menjadi terang kebenaran-Nya
bagi dunia di sepanjang generasi, mulai dari
Set, Nuh, Abraham, bangsa Israel, dan akhirnya
gereja Kristen. Dia mengutus para nabi untuk
memberitahukan kehendak-Nya kepada umat
manusia. Dia mengutus para penulis untuk
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
merekam firman-Nya sebagai petunjuk bagi
kita. Dia mengutus diri-Nya sendiri untuk mati
karena dosa-dosa kita. Semua ini, dan selama
paling tidak 6000 tahun, tak peduli akan dosa dan
pemberontakan umat manusia, tak peduli akan
penolakan dan ketidaksetiaan, tak peduli akan
penderitaan, penghinaan, dan resiko pribadi.
Kasih yang sejati
Seperti emas murni
Tak akan usang
Oleh usia tua.
Para selebriti masa kini sering membuat
kontrak pra-nikah dengan calon pasangan mereka
karena takut kehilangan sejumlah besar kekayaan
seandainya (sewaktu?) kelak mereka bercerai.
Ironi dari kontrak-kontrak seperti ini adalah para
pesertanya saling memproklamirkan cinta sejati.
Tampaknya pesannya menjadi: cinta sejati di dunia
ialah, untuk saat ini, selalu-mengingini tapi tidak
selalu-ada.
Perceraian dan perzinahan tidak akan pernah
menjadi pilihan umat Kristen jika, secara pribadi,
kita berusaha keras menjaga janji cinta sejati kita
dalam pernikahan. Pasti akan ada pertengkaran
di antara pasangan. Tetapi, kalau kita menyadari
bahwa sewaktu kita bilang ”Aku mencintaimu”,
kita memaksudkannya untuk seumur hidup, maka
kita akan mengusahakan pernikahan kita. Kita
tidak akan membenarkan tindakan melirak-lirik
atau bersahabat dengan lawan jenis di masa-masa
kesepian atau saat disalahpahami. Kita tidak akan
bilang bahwa cinta kita sudah mati alami dan
merasa tidak bersalah soal itu. Cinta sejati bertahan
terhadap ujian waktu. Ia tak akan mati selagi
pasangannya masih hidup10.
Di gereja, marilah kita juga memastikan
bahwa pameran kasih kita selamanya murni. Kasih
jangan hanya dicurahkan kepada orang baru.
Dengan memberikan kepada orang yang lebih
membutuhkan kasih, contohnya, tak akan terjadi
pengabaian total mendadak setelah seseorang
dibaptis.
Dengan cara ini, gereja tidak boleh
memulai sebuah proyek kalau tahu bahwa
gereja tidak bisa atau tidak punya keinginan
untuk mempertahankannya. Program-program
pembentuk-citra dan peningkat-laporan semacam
ini tidak dibutuhkan oleh Tuhan yang pengasih11 .
Tinggi
Mungkin, aspek kasih yang paling mudah
dilihat adalah perbuatan-perbuatan besar yang
dihubungkan dengannya. Seorang anak muda
yang serius akan berani mendaki gunung tertinggi,
merenangi laut terdalam, dan memerangi binatang
terganas demi kekasihnya. Seorang ibu akan
menerobos kobaran api untuk menyelamatkan
anaknya dan seorang patriot tidak akan
membocorkan rahasia, pada saat disiksa sekalipun,
demi negaranya.
Monumen-monumen untuk membuktikan
entah perbuatan, pahlawan, atau kekayaan
besar seringkali dibangun tinggi dengan tujuan
membuat mata takjub dan hati tertawan. Kekuatan
kasih sejati itu sedemikian rupa sehingga ia akan
mendirikan monumennya sendiri. Walaupun
air bah meliputi seluruh dunia dan menutupi
semua gunung sampai tak terlihat, Kidung
Agung berkata: Air yang banyak tak dapat
memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat
menghanyutkannya12 .
Monumen itu hanya sebatang salib seukuran
manusia di atas bukit kecil di suatu negara kecil.
Tetapi drama memilukan milik Orang dari Galilea
ini adalah tindakan kasih terbesar yang akan
19
pernah dikenal dunia.
Siapakah yang percaya kepada berita yang kami
dengar,
dan kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan
dinyatakan?...
Ia dihina dan dihindari orang,
Seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa
menderita kesakitan;
Ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya
terhadap Dia
dan bagi kita pun Dia tidak masuk hitungan.
Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang
ditanggung-Nya,
dan kesengsaraan kita yang dipikul-Nya,
padahal kita mengira Dia kena tulah,
dipukul dan ditindas Allah.
Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita,
Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita;
ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita
ditimpakan kepada-Nya,
dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh.
Kita sekalian sesat seperti domba,
masing-masing kita mengambil jalannya sendiri,
tetapi TUHAN telah menimpakan kepada-Nya
kejahatan kita sekalian.
Dia dianiaya, tetapi Dia membiarkan diri ditindas
dan tidak membuka mulut-Nya
seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian;
seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang
yang menggunting bulunya,
Ia tidak membuka mulut-Nya.
Sesudah penahanan dan penghukuman Ia terambil,
dan tentang nasib-Nya siapakah yang memikirkannya?
Sungguh, Ia terputus dari negeri orang-orang hidup,
dan karena pemberontakan umat-Ku Ia kena tulah.
Orang menempatkan kubur-Nya di antara orangorang fasik,
dan dalam mati-Nya Ia ada di antara penjahat-
20
penjahat,
sekalipun Ia tidak berbuat kekerasan
dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan Dia
dengan kesakitan.
Apabila Ia menyerahkan diri-Nya sebagai korban
penebus salah,
… karena Ia telah menyerahkan nyawa-Nya ke dalam
maut
… Ia menanggung dosa banyak orang
dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak13.
Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih
seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabatsahabatnya14 – Yesus Kristus
Belajar mencintai diri sendiri adalah kasih yang
terbesar. – Whitney Houston
Dunia memiliki pesan-pesan ganjil untuk
orang-orang yang tidak curiga dan berperilaku
aneh. Monumen-monumen besar kasih seperti
menghormati orangtua, patriotisme, berkorban
untuk agama, kasih kepada Tuhan, dan kasih
kepada sesama sudah disisihkan oleh slogan
individualisme dan kebebasan, yang di baliknya
terselip kasih yang mementingkan diri sendiri.
Menolong orang yang sedang dianiaya di suatu
rumah makan? Oh tidak! Aku punya keluarga
yang harus dijaga. Siapa yang akan memberi
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
mereka makan kalau aku terluka?
Bekerja lebih banyak di gereja? Oh tidak!
Aku punya keluarga yang harus dijaga. Aku harus
mencari uang sebanyak mungkin supaya mereka
bisa hidup senyaman mungkin.
Adakah perbuatan besar kasih yang bisa Anda
akui? Bisakah Tuhan melihat kasih Anda? Di mata
Tuhan, apakah monumen kasih kita itu Menara
Eiffel ataukah miniatur yang mewakili rumah kita
sendiri? Adakah perbuatan besar kasih yang bisa
diakui oleh gereja Anda?
Dalam
Bangunan yang tinggi perlu fondasi yang kokoh,
semakin dalam semakin baik. Beberapa perbuatan
besar kasih, ketika diteliti dengan seksama,
terbukalah kedoknya yang berupa kepura-puraan
atau berasal dari keyakinan yang cukup berbeda.
Prajurit mati demi negara hanya karena mereka
menyukai serunya pertempuran maut. Orang
kaya yang dermawan mungkin menyumbang
dalam jumlah besar untuk memastikan namanya
dikenang, ditorehkan secara nyata pada gedunggedung di universitas-universitas.
Gunung es menyembulkan sepersepuluh dari
keseluruhan masanya ke atas air. Maksudnya, yang
tidak Anda lihat di bawah air nan membekukan
itu sembilan kali lebih besar dari gumpalan
raksasa yang tampak di atas air. Kasih sejati itu
dalam, dan selalu lebih dari perbuatan kasih mana
pun juga. Kasih sejati berpotensi besar untuk
menghasilkan lebih banyak perbuatan besar dan
juga menunaikan banyak pekerjaan lain yang tidak
tampak. Kasih sejati tidak memegahkan diri15 dan
seringkali apa yang Anda lihat bukanlah semua
yang sudah atau mampu dilakukan oleh kasih.
Suatu hari seorang gadis kecil menghampiri
ibunya dan menyerahkan selembar daftar
kepadanya.
”Apa itu, sayang?” tanya Ibu.
”Hutang Ibu kepadaku,” jawab gadis kecil itu.
Ibu mengambil daftar tersebut dan hatinya
terasa sakit ketika membaca:
• Membereskan mainan – 20 sen.
• Mencuci piring – 1 dolar.
• Menidurkan adik bayi – 50 sen.
• Jumlahnya – 1,7 dolar.
Ibu menyingkirkan celemeknya dan mulai
menulis daftarnya sendiri.
”Bolehkah aku melihat apa yang Ibu tulis?”
tanya si gadis kecil.
Ia mengambil catatan itu dan membaca:
• Membawamu dalam perut selama sembilan
bulan – Gratis.
• Terbangun di tengah malam untuk
memberimu makan dan ketika kau sakit –
Gratis.
• Menyeka hidungmu ketika pilek – Gratis.
• Memeluk dan menghiburmu ketika kau
sedih dan menangis – Gratis.
Mata gadis kecil itu dipenuhi air mata dan
tanpa bicara ia mengambil daftar miliknya
dari ibunya. Ia mencorat-coret di atasnya dan
mengembalikan catatan itu.
Di atas daftar itu tertulis – LUNAS.
21
Kita sudah mengatakan bahwa pengorbanan
Tuhan di kayu salib adalah perbuatan kasih
terbesar di sepanjang masa. Namun demikian,
dalamnya kasih itu masih terus mengherankan dan
menggerakkan setiap orang yang mencarinya dan
yang digerakkan oleh Roh untuk memahaminya.
Semua yang telah ditinggalkan Yesus demi kita16,
penderitaan sehari-hari yang ditanggung-Nya,
kesengsaraan dahsyat ketika Bapa meninggalkan
Dia di kayu salib17, kematian itu sendiri18, semua
ini tidaklah semudah dilihat seperti perlakuan dan
kata-kata kasar yang Ia derita demi kita di kayu
salib. Tetapi kasih yang membawa-Nya melalui
semua itu sangatlah kuat dan dalam.
Seberapa dalamkah kasih Anda? Kasih
membuat keberadaan yang paling dangkal pun
menjadi penuh makna, tetapi jika kasih itu juga
dangkal, betapa suramnya kehidupan semacam
itu!
Satu cara menguji kedalamannya adalah
pikiran yang selalu tertuju pada orang yang
dikasihi19. Orang-orang yang sedang jatuh cinta
berat selalu saling memikirkan, menghargai
kenangan-kenangan indah, dan saling
merencanakan kejutan yang menyenangkan
bagi yang lain. Berapa banyak kita memikirkan
Tuhan atau gereja? Sulit mengatakan bahwa kita
mengasihi saudara-saudari seiman jika kita nyaris
tidak pernah mengingat atau mendoakan mereka.
Kita tidak bisa bilang bahwa kita mengasihi
orangtua kalau kita sering mengabaikan perasaan
mereka dan mengatakan bahwa hanya kita
sendirilah yang berhak memutuskan tindakan kita.
Kedalaman kasih kita haruslah tepat sehingga
kita bisa lebih memahami keadaan kita sekarang
dan kemudian, dengan rendah hati dan banyak
berdoa, meningkatkannya. Demikian juga,
lebarnya, panjangnya, dan tingginya kasih kita
harus diukur, untuk memperoleh penilaian yang
22
lebih menyeluruh tentang kondisi kita.
Dengan cara yang sama, kasih dalam Gereja
Yesus Sejati harus diukur. Kita jangan hanya
membandingkan kasih kita dengan aspek-aspek
tertentu seperti kehangatan dan perhatian di gereja
lain, dan kemudian menyesali diri karena kasih kita
yang kurang.
Gereja kita sudah melakukan hal-hal yang
mengagumkan dalam beberapa dimensi kasih.
Kita sudah sungguh-sungguh memberitakan
Injil kepada semua orang, tanpa mengecualikan
siapa pun berdasarkan ras, kebangsaan, pekerjaan,
kesehatan, atau status sosial.
Jemaat di pegunungan Taiwan dalam
kemiskinannya memberikan persembahan untuk
membangun gedung gereja yang indah untuk
Tuhan sementara rumah mereka sendiri tetap
sederhana20. Jemaat di Inggris dan benua Eropa
terkenal akan keramahtamahan dan perhatian
mereka kepada para pengunjung dan wisatawan
ransel21. Di Singapura, jemaat secara rutin
mendonorkan darah di rumah sakit untuk jemaat
yang sakit maupun untuk orang-orang yang belum
percaya22 . Bagaimana pula dengan keteguhan
kasih jemaat di Filipina yang memegang
teguh kebenaran di tengah kemiskinan? Atau
pengorbanan para cendekia dari Amerika Serikat
yang meninggalkan pekerjaan bergaji-besar
di dunia usaha dan universitas untuk menjadi
pekerja Tuhan penuh waktu? Sesungguhnya di
setiap negeri di mana ada Gereja Yesus Sejati, ada
teladan-teladan monumental tentang tingginya
pencapaian kasih umat Kristen sejati.
Dan bagaimana dengan kedalaman kita?
Beranikah kita meragukan orang-orang yang
sudah mati untuk Tuhan di masa penganiayaan
agama oleh Cina Komunis? Atau integritas para
pendeta kita yang sudah meninggalkan semuanya,
dengan bayaran tak seberapa, dibandingkan
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
dengan gereja lain?
Membanggakan diri itu salah, tetapi bukan
itu yang kita lakukan di sini. Kalaupun iya, kita
membanggakan anugerah yang sudah diberikan
Tuhan kepada kita23. Kita membuat daftar
pencapaian kita oleh karena kasih Tuhan sehingga
orang-orang yang meremehkan gereja Tuhan
akan merasa malu, dan versi kasih mereka yang
mementingkan diri sendiri dan mencelakakan
gereja akan terpapar jelas. Orang yang mengkritik
dan menaruh beban di pundak orang lain tanpa
mengangkat satu jari pun untuk membantu,
adalah orang Farisi zaman sekarang24.
Kita juga mendata pencapaian kita supaya
bisa mengukurnya dengan dimensi-dimensi
kasih yang sudah kita bahas di atas. Janganlah
kita membabi-buta mengikuti model kasih lain
mana pun yang disediakan oleh dunia. Berbuat
demikian sama dengan membangun versi keliru
dari kasih yang Tuhan maksudkan untuk kita.
Selain mendata pencapaian, kita juga membuat
Mat. 24:12
2Tim. 3:1-4
3
1Kor. 13:13
4
Ef. 3:17-19
5
2Kor. 5:14
6
1Tim. 5:8, Gal. 6:10, 1 Yoh.
4:20-21, Mat. 5:43-48
7
Mrk. 12:41-44
8
Why. 2:4
9
Yer. 31:3
10
Mat. 19:3-9, 1Kor. 7:39
11
Mat. 6:1
12
Kid. 8:7
1
2
pengakuan bahwa kita masih jauh dari standar
yang dituntut Tuhan. Tetap saja, arah yang harus
kita ambil ialah bangunan dengan dimensi kasih
yang benar. Tuhan sudah menunjukkan kasih
yang ekstrim dan walaupun kita tidak akan pernah
bisa menyamai Dia, kita harus tekun berjuang
memperluas batas-batas dimensi kasih kita.
Dengan model kasih yang benar ini, kita akan
terhindar dari tipu daya dunia ini dan hidup untuk
memuliakan Tuhan dan berguna bagi sesama.
Yes. 53:1, 3-10, 12
Yoh. 15:13
15
1Kor. 13:4
16
Flp. 2:5-8
17
Mat. 27:46
18
Ibr. 2:9, 14-15
19
2Kor. 11:28
20
Hag. 1:2-4 (kebalikannya);
21
1Ptr. 4:9, Ibr. 13:2
22
Ibr. 12:4
23
2Kor. 10:13-18
24
Mat. 23:4
13
14
23
memikul
SALIB MENGIKUT
TUHAN
S
ewaktu Tuhan Yesus di dunia, Ia
pernah berkata, “Setiap orang yang
mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya,
memikul salibnya setiap hari dan mengikut
Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi
barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia
akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang
memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan
atau merugikan dirinya sendiri?” (Luk. 9:23-25).
Perkataan ini sulit dimengerti bagi orang pada
umumnya, tetapi bagi kita yang sudah percaya
24
Holy Spirit Monthly
Tuhan, kita sungguh perlu mendalami arti
perkataan Tuhan ini.
Pertama, Tuhan berkata, “Setiap orang yang
mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya,
memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.”
Maksudnya adalah, apabila kita ingin menjadi murid
Tuhan Yesus, kita harus meninggalkan pendapat
pribadi, kesukaan pribadi, memikul tanggung jawab,
dan berjalan mengikuti jejak Tuhan Yesus, maju
setapak demi setapak.
Kemudian, Tuhan berkata, “Karena
barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
Ilustrasi oleh Arif in
penyegaran rohani
kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan
nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia,
tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya
sendiri?” Kalimat ini mengandung arti yang serupa
dengan kalimat-Nya yang lain: “Dan setiap orang
yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya,
saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan,
bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan
menerima kembali seratus kali lipat dan akan
memperoleh hidup yang kekal” (Mat. 19:29).
Manusia zaman sekarang, demi menambah
panjang umur dan kesehatan tubuh, menggunakan
banyak waktu untuk menggali cara-cara menjaga
kesehatan tubuh. Manusia menghabiskan waktu
dan tenaga, ingin mendapatkan tubuh yang
sehat dan umur yang lebih panjang, sampai
pada akhirnya, apakah dapat terjadi seperti yang
diharapkan? Jawabannya adalah tidak pasti, karena
hidup manusia tidaklah berada dalam kuasa tangan
manusia, melainkan di bawah kuasa Sang pencipta
langit dan bumi; manusia tidak dapat menambah
umurnya sedikit pun.
Kita melihat di sekitar kita, banyak teman
maupun saudara yang sudah menjaga kesehatan
tubuhnya dengan baik, tetapi tiba-tiba mendapat
penyakit yang semakin lama semakin memburuk,
sehingga akhirnya selesailah hidupnya yang
berharga di dunia ini. Mau tak mau, kita harus
mengakui, bahwa apa yang dapat kita lakukan
sangatlah terbatas.
Tuhan Yesus memberitahu kita agar tidak
mementingkan hidup jasmani serta kesenangan
duniawi. Haruslah kita mementingkan kehidupan
rohani, hendaklah mengejar kelimpahan dalam
hidup rohani. Ia menjanjikan, asalkan kita mencari
dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka
Ia akan memberkati kita dengan apa yang kita
perlukan. Apakah kita memiliki iman yang dapat
sepenuhnya berserah kepada Tuhan?
Marilah kita lihat bagaimana seorang
pemungut cukai yaitu Zakheus dapat diubahkan
hidupnya. Sewaktu Tuhan Yesus datang ke kota
Yerikho, Zakheus ingin melihat seperti apakah
Yesus itu. Tetapi karena banyak orang yang
mengelilingi Yesus sedangkan badan Zakheus
pendek, maka ia tidak bisa melihat-Nya. Ia pun
memikirkan cara untuk mencapai tujuannya. Ia
berpikir, “Dari pohon ara yang tinggi pasti dapat
melihat Yesus.” Tidak disangka Tuhan yang
mahatahu telah melihat ke dalam hatinya. Ketika
sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata,
“Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku
harus menumpang di rumahmu.” Reaksi Zakheus
terhadap ajakan Tuhan Yesus adalah “segera turun
dan menerima Yesus dengan sukacita”. Semua orang
yang melihat hal ini bersungut-sungut dan berkata,
“Ia menumpang di rumah orang berdosa.”
Pada saat itu, Zakheus melakukan pertobatan
yang nyata; setengah dari miliknya diberikan
kepada orang miskin, dan barangsiapa yang
diperas olehnya akan diganti rugi empat kali lipat.
Kemudian Tuhan Yesus berkata, “Hari ini telah
terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang
ini pun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang
untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang”
(Luk. 19: 1-10). Kita dapat melihat, karena terharu
oleh kasih Tuhan, dalam hati Zakheus muncul
perubahan yang besar. Ia tidak lagi mementingkan
harta duniawi; hatinya dipuaskan oleh anugerah dan
kasih Tuhan. Kita dengan jujur perlu bertanya pada
diri sendiri: ketika kasih Tuhan melambai kepada
kita, bisakah kita seperti Zakheus, rela melepaskan
kekayaan dan kehormatan yang dahulu untuk
mengikut Tuhan?
Rasul Paulus adalah contoh yang baik.
Semenjak dipilih oleh Tuhan, ia taat sepenuhnya
pada pimpinan Tuhan. Ia menganggap seluruh
25
hal di dunia sebagai sampah dan menganggap
mengenal Kristus Yesus adalah yang paling
berharga. Segenap hati berlari menuju Tuhan,
demi mendapatkan karunia dari Tuhan Yesus
Kristus yang telah memanggilnya. Sehingga, di
kala akhir hidupnya hampir tiba, ia berkata, “Aku
telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah
mencapai garis akhir dan aku telah memelihara
iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota
kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku
oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya”
(2Tim. 4: 7-8). Jelaslah bahwa dalam hidup
Paulus, hatinya yang giat itu tidaklah sia-sia. Ia
akhirnya mendapatkan mahkota kebenaran yang
dikaruniakan oleh Tuhan.
Bila kita telah mengerti akan firman ini,
hendaklah kita memohon bantuan Roh Kudus
26
untuk dapat melaksanakan firman Tuhan, setiap
hari memikul salib dan mengikut Tuhan, mengubah
pandangan nilai kita, tidak lagi mementingkan
kekayaan dan kehormatan dunia, segenap hati
mengejar pertumbuhan rohani dan belajar lebih
banyak dari Paulus, sekuat tenaga melakukan
pekerjaan Tuhan, seumur hidup tidak mengendur,
supaya kita tidak menyia-nyiakan pilihan dan
anugerah Tuhan.
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
Praise God
for Everything
Debry C
Ö for a windy day that makes the red-burned leaves cascade down
Ö for midterms that remind me to rely solely on Him
Ö for questions with no answers that require faith and trust
Ö for times of sadness when there are brothers and sisters in Christ to hold on to
Ö for being the hope and light and all that is good in every thing and every being
I PRAiSE GOD.
27
MAZ
Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku,
sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung;
dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung,
sampai berlalu penghancuran itu.
Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi,
kepada Allah yang menyelesaikannya bagiku.
Kiranya Ia mengirim utusan dari surga dan menyelamatkan aku,
mencela orang-orang yang menginjak-injak aku.
Kiranya Allah mengirim kasih setia dan kebenaran-Nya.
Aku terbaring di tengah-tengah singa
yang suka menerkam anak-anak manusia,
yang giginya laksana tombak dan panah,
Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap;
dan lidahnya laksana pedang tajam.
aku mau menyanyi, aku mau bermazmur.
Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah!
Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi,
Biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi!
aku mau membangunkan fajar!
Mereka memasang jaring terhadap langkah-langkahku,
Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya
ditundukkannya jiwaku,
Tuhan,
mereka menggali lubang di depanku,
aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa;
tetapi mereka sendiri jatuh ke dalamnya.
sebab kasih setia-Mu besar sampai ke langit,
dan kebenaran-Mu sampai ke awan-awan.
Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah!
Biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi!
(Mzm. 57:2-12).
28
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
Ilustrasi oleh Christien Tjakra
penyegaran rohani
ZMUR 57
Mazmur ini ditulis ketika Raja Daud melarikan
diri menghindari Saul dan bersembunyi dalam
gua. Sepanjang hidupnya, Daud dikejar oleh
banyak musuh, walaupun ia tidak melakukan
kesalahan terhadap mereka. Karena itu, ia
menghadapi banyak masalah dan kesukaran,
yang bahkan sampai mengancam hidupnya.
Membaca keseluruhan mazmur ini, kita dapat
belajar bagaimana Daud menangani kesukaran di
saat-saat yang sulit ini. Ada beberapa hal penting
yang bisa kita lakukan, karena kita juga mungkin,
di sebagian besar kehidupan kita, menghadapi
banyak masalah dan ancaman dari lingkungan
kita.
Kepada-Mulah
Jiwaku Berlindung
Di ayat 2, Daud berkata, “Sebab kepada-Mulah
jiwaku berlindung.” Ada terjemahan Alkitab
yang tidak menuliskan “jiwaku” melainkan “aku”;
namun ayat ini biasanya mencantumkan catatan
kaki yang merujuk kepada “jiwaku”. Di bagian
lain dalam Kitab Mazmur, kata “aku” banyak
digunakan untuk merujuk “jiwaku”. Apa artinya?
Bila kita melihat konteksnya, Raja Daud
sungguh-sungguh menghadapi ancaman fisik
dari Saul. Ia bermaksud membunuh Daud segera
setelah ia menemukannya. Tetapi apa yang
dilakukan Daud untuk menjawab keadaan ini? Ia
memohon kepada Allah untuk menyelamatkan
jiwanya, bukan tubuhnya. Mengapa? Tampaknya
Daud mengerti, keselamatan jiwa lebih penting
daripada keselamatan tubuh. Allah tentunya
akan menyelamatkan kita dari kecelakaan atau
kematian bila hal itu seturut dengan kehendakNya.
Meminta Allah menyelamatkan jiwa
kita sebenarnya adalah memohon agar Allah
memegang kendali atas jiwa kita. Terkadang, bila
kita menghadapi orang-orang yang bermaksud
jahat, kita mudah sekali marah atau melakukan
kekerasan demi melindungi diri dari maksud jahat
mereka. Kita juga mungkin merasa sedih atau
putus asa ketika menghadapi orang-orang yang
bermaksud mencelakai kita walaupun kita tidak
berbuat salah kepada mereka.
29
Yang terpenting dalam situasi semacam itu
adalah kedamaian jiwa yang akan memampukan
kita menghadapi ancaman fisik, dan secara
berbarengan memampukan kita memusatkan
perhatian pada pemecahan masalah, bukannya
berkubang dalam kesedihan atau kemarahan. Ini
semua hanya bisa diperoleh dari Allah.
Aku berseru kepada Allah
Di ayat berikutnya, Daud menjelaskan mengapa
kita harus mencari pertolongan dari Allah.
Tentunya adalah karena segala sesuatu yang kita
hadapi, termasuk orang-orang yang merencanakan
perkara jahat kepada kita, tidak terjadi di luar
rencana ilahi Allah. Hanya atas izin Allah-lah,
mereka berkesempatan untuk mereka-reka
rencana jahat bagi kita. Contohnya bangsa-bangsa
yang menjadi musuh bangsa Israel; mereka bisa
mengancam dan kadang kala juga mengalahkan
bangsa Israel karena Allah membiarkan mereka
melakukannya, bukan karena kemampuan bangsabangsa itu.
Allah punya rencana bagi kita dan karena itu
pula terkadang Ia mengizinkan kesukaran terjadi
dalam hidup kita. Tetapi, kita harus selalu ingat
bahwa segala masalah itu tidak dimaksudkan
untuk menjatuhkan atau mencelakai kita, karena
Allah sangat mengasihi kita. Ia seperti seorang
ayah yang ingin menjadikan diri kita lebih kuat
dan semakin bertumbuh dalam iman kepadaNya. Oleh karena itulah, kita harus yakin bahwa
masalah-masalah yang kita hadapi adalah bagian
dari proses yang direncanakan Allah atas diri kita
untuk mendewasakan rohani kita.
Kiranya Allah mengirim
kasih setia-Nya
Ketika Daud berada begitu dekat dengan ancaman
dari Saul, sebenarnya ia bisa saja meminta agar
30
Allah mengirimkan pertolongan-Nya atau
melepaskannya dari tangan Saul. Tetapi, bukan itu
yang ia minta. Sebaliknya, ia percaya bahwa Allah
akan mengirimkan kasih setia-Nya kepadanya.
Kita tahu Allah mampu menghapus masalahmasalah atau ancaman fisik dari kita. Tetapi Allah
tahu, lebih perlu bagi kita untuk memiliki kekuatan
yang sesungguhnya, yang memampukan kita
berjalan melalui kesulitan-kesulitan itu. Maka
terkadang Allah membiarkan kita mengalami
berbagai masalah untuk melatih kita; tetapi, Ia
pasti akan memberikan kasih dan kesetiaan-Nya
yang luar biasa ketika kita menghadapi kesukaran.
Dan pada akhirnya kita akan melihat betapa nyata
penyertaan-Nya dalam hidup kita.
Hatiku siap, ya Allah
Kesiapan hati adalah hasil yang kita dapatkan
setelah percaya bahwa kasih setia Allah selalu
ada bersama kita. Siap (tabah dalam terjemahan
lain) berarti tetap, tidak ragu, dan teguh dalam
tujuan atau iman. Satu-satunya hal yang harus kita
perhatikan adalah bagaimana tetap berpegang
dalam iman kita bahwa Allah sungguh-sungguh
mengendalikan segala sesuatu, termasuk masalahmasalah kita, betapa pun sulit atau besarnya.
Selama kita tetap teguh dalam iman, kita dapat
selalu merasakan bahwa Allah menyertai kita dan
tidak pernah meninggalkan kita berjalan sendirian.
Tetapkan mata pada hasil yang akan kita capai,
bukan pada perasaan atau ketakutan kita.
Aku mau menyanyi,
aku mau bermazmur
Inilah pengajaran terpenting dalam mazmur ini.
Ketika kita menghadapi masalah atau orang-orang
yang berniat jahat, kita kerap sampai pada titik
di mana kita tidak tahu harus berbuat apa. Kita
tenggelam dalam amarah atau ketakutan; sulit bagi
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
kita untuk memusatkan pikiran dalam doa, apalagi
untuk tetap tenang dan fokus.
Dalam masa-masa sulit seperti ini, Daud
memberi tahu kita apa yang perlu dilakukan:
memuji Tuhan dan mengucap syukur kepada-Nya.
Melalui puji-pujian bagi-Nya, kita memusatkan
perhatian untuk memuliakan Dia, tidak lagi
memikirkan musuh-musuh kita, apalagi
mengasihani diri sendiri.
Pemecahan masalah terbaik ada di tangan
Allah. Oleh karena itu, hal terpenting yang harus
kita lakukan adalah mencari wajah-Nya dan
menyentuh hati-Nya sehingga Ia akan memberi
kita kekuatan dan hikmat untuk dapat mengikuti
rencana-Nya dalam hidup kita.
Dari Alkitab kita tahu, suatu ketika bangsa
Israel pernah memenangkan perang hanya
dengan menyanyikan pujian kepada Allah
(2Taw. 20:19-23). Dalam pertempuran rohani,
kita mungkin tidak punya cukup kekuatan
untuk melawan rencana-rencana jahat. Namun
demikian, menyanyikan pujian bisa menjadi
senjata pamungkas yang dapat kita gunakan
untuk mengalahkan mereka. Karena dengan
memuliakan Allah, kita juga membiarkan Allah
berperang bagi kita. Hasilnya adalah kemenangan
telak.
31
MUSA
MENUTUPI
MUKANYA
Patrick Wong—Houston, Texas, AS
Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah
Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub." Lalu Musa
menutupi mukanya, sebab ia takut memandang
Allah. (Kel. 3:6)
Kel. 3:1-6 memberikan penjelasan rinci tentang
bagaimana Musa dipanggil oleh Tuhan untuk
memimpin umat-Nya keluar dari Mesir. Ketika
Tuhan memperkenalkan diri-Nya sebagai "Allah
ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah
Yakub," Musa gemetar dan menutupi mukanya,
karena ia takut memandang Allah (Kel. 3:6; Kis.
7:32).
32
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
penyegaran rohani
Ia tahu pasti siapa Allah ayahnya. Reaksi
spontannya atas kemunculan Allah adalah gerak
refleks; ini membuktikan bahwa ia memiliki
rasa hormat terhadap Allah. Rasa hormat ini
muncul sebelum Allah mempercayakan tugas
untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir
kepadanya. Rasa hormat ini tidak pudar bahkan
setelah ia menjadi seorang pekerja Allah yang luar
biasa.
Walaupun singkat, catatan tentang sikap
Musa terhadap Allah ini mengandung pengajaran
penting bagi kita umat percaya sekarang ini.
MEMPERTAHANKAN IMAN
DI NEGERI ASING
Pada zaman Musa, bangsa Mesir sangat bobrok
dan cara-cara mereka tidak dikenan Allah. Mereka
memperlakukan bangsa Israel dengan keras dan
membebani mereka dengan beban berat. Karena
anugerah Allah, Musa selamat dan dapat bertahan
hidup di istana.
Ia dididik dalam segala hikmat orang Mesir
dan berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya
(Kis. 7:22). Ia menonjol di negeri asing. Tetapi,
ia tidak pernah melupakan identitas Ibraninya.
Ketika suatu peristiwa terjadi, ia membela dan
menuntut balas demi rekan sebangsanya yang
ditekan oleh orang Mesir.
Daniel dan sahabat-sahabatnya ditempatkan
dalam situasi yang serupa. Walaupun mereka
mempelajari bahasa dan literatur bangsa Kasdim,
mereka bertekad untuk tidak mencemarkan diri
dan menolak segala sesuatu yang bertentangan
dengan iman mereka. Tidak ada budaya asing yang
mampu menembus hati-takut-akan-Allah yang
mereka miliki.
Sebagian dari kita mungkin lahir dan besar
di negeri asing yang bukan tempat kelahiran
orangtua kita. Kita mempelajari budaya negeri
itu dan menyesuaikan gaya hidup kita. Apakah
kita lupa bahwa kita adalah “bangsa yang terpilih,
imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat
kepunyaan Allah sendiri” (1Ptr. 2:9)? Kita
memiliki identitas berharga sebagai umat Kristen
dan karenanya tidak boleh melepaskan status yang
penting ini, di mana pun kita tinggal. Kita harus
seperti Musa, yang tidak melepaskan identitas
Ibraninya di negeri asing.
Kemajuan teknologi seperti TV dan Internet
sudah menjadi bagian penting kehidupan kita.
Godaan-godaan ini tumbuh semakin kuat dari
hari ke hari. Jika kita tidak memiliki pengendalian
diri, mudah sekali bagi kita untuk menyimpang
dari jalan kebenaran dan menjadi sama seperti
Esau, yang menjual hak kesulungannya karena
ingin memuaskan keinginan dagingnya. Setelah
itu, ia ditolak ketika hendak menerima berkat
anak sulung sekalipun ia giat mencarinya dengan
mencucurkan air mata (Ibr. 12:16-17).
Oleh karena itu, saat dikelilingi oleh
pencobaan-pencobaan dunia, kita harus bersandar
pada-Nya dan mengikuti ajaran-ajaran-Nya
sehingga kita dapat bertahan hidup di tengah
lalang (Mat. 13:24-30) dan bersinar di dunia
yang gelap ini (Mat. 5:13-16). Kita harus tetap tak
tercemar, seperti bunga bakung di antara duri-duri
dunia, karena itulah yang Tuhan inginkan (Kid.
2:2).
IMAN BERLANJUT TURUN-TEMURUN
Allah memperkenalkan diri kepada Musa sebagai
“Allah ayahmu”. Siapakah Allah kita? Apa yang
dapat kita perbuat sehingga Tuhan akan berkata
kepada anak-anak kita, “Akulah Allah ayahmu”?
Apakah kita mempertaruhkan iman anak-anak
kita? Apakah kita ingin agar Tuhan menjadi Allah
anak-anak kita? Akankah anak-anak kita terus
beriman setelah kita meninggal?
33
Sebagai orangtua, kita ingin menyediakan
yang terbaik untuk anak-anak kita. Kita melakukan
yang terbaik untuk memberi mereka kehangatan
keluarga, makanan bergizi, pakaian yang baik,
dan pendidikan mahal. Bahkan banyak yang
melangkah lebih jauh lagi dengan mengorbankan
waktu dan uang agar anak-anak mereka bisa
mempelajari keterampilan tambahan untuk
memperkaya hidup mereka.
Sayangnya, beberapa orang mengabaikan
pentingnya pendidikan agama dan mengejar
karunia-karunia duniawi bagi anak-anak kita
dengan mengorbankan pertumbuhan iman
mereka. Tuhan memerintahkan untuk memelihara
iman anak-anak kita (Ul. 6). Yang harus kita
hasilkan bukan sekadar keturunan, tetapi
keturunan ilahi (Mal. 2:15). Kita bertanggung
jawab untuk membesarkan mereka dalam
pelatihan dan nasihat Tuhan.
Mampu membedakan yang baik dan
yang jahat serta proaktif melakukan apa yang
dikenan Tuhan merupakan pertahanan rohani
yang terpenting dalam dunia yang penuh
dengan kebobrokan. Konsep “kebebasan” sudah
Mampu membedakan
yang baik dan
yang jahat serta
proaktif melakukan
apa yang dikenan
Tuhan merupakan
pertahanan rohani
yang terpenting dalam
dunia yang penuh
dengan kebobrokan
34
menyebabkan banyak kejahatan merayap masuk
bahkan ke dalam sistem nilai kristinani.
Dengan dalih “Tuhanlah satu-satunya
Hakim”, segala macam perbuatan salah yang
bertentangan dengan Alkitab pun dimaklumi.
Contohnya antara lain homoseksual, perceraian,
dan perzinahan. Semakin sulit saja untuk berdiri
di pihak kebenaran alkitabiah. Memiliki fondasi
kebenaran yang teguh tak dapat lebih jauh lagi
ditekankan pentingnya
TENTANG PENDIDIKAN AGAMA
Sebagai orangtua, kita memahami pentingnya
memiliki pekerja kudus yang baik di kemudian
hari. Kita rela menginvestasikan sumber daya
dan mengirim anak-anak ke kursus-kursus yang
memperkaya, seperti kelas piano, sebagai persiapan
untuk melayani Tuhan di kemudian hari. Kalau
kelas-kelas seperti itu hanya ada di hari Sabtu,
kita tidak boleh tergoda untuk melepaskan kelas
pendidikan agama anak-anak kita supaya mereka
bisa memperoleh keterampilan tambahan ini.
Untuk melayani Tuhan, orang harus memiliki
motif dan sikap yang benar. Tuhan mau memakai
kita karena kita mengasihi dan takut akan Dia,
bukan karena kita memiliki talenta-talenta yang
luar biasa. Tuhan menghendaki hati yang dekat
kepada-Nya dan kita harus berjalan dengan
rendah hati bersama-Nya (Mi. 6:8;Yak. 4:6). Jerih
payah kita akan sia-sia jika kita bermain piano atau
menyanyikan pujian dengan indahnya tanpa tahu
mengapa kita melakukannya. Kita tidak dapat
memuji Tuhan jika kasih kita kepada-Nya ada saja
tidak.
Paulus berkata dalam Kitab Roma:
Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka,
bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah,
tetapi tanpa pengertian yang benar. Sebab, oleh karena
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
Pengetahuan tentang
Kitab Suci akan
memperlengkapi kita
untuk pekerjaan
yang baik. Jika
kita diperlengkapi
dengan baik, dengan
sendirinya kita akan
menjadi perabotperabot mulia untuk
dipakai Tuhan.
mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh
karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran
mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada
kebenaran Allah. (Rom. 10:2-3)
Pada zaman Paulus, banyak orang Yahudi
saleh yang sangat giat melayani Tuhan. Tetapi,
pengorbanan mereka sia-sia karena mereka
mengabaikan kebenaran Allah dan bahkan
menyombongkan pekerjaan dan talenta mereka.
Paulus juga menjelaskan dalam 2 Timotius apa
yang terpenting dalam melayani Tuhan:
Pengetahuan tentang Kitab Suci akan
memperlengkapi kita untuk pekerjaan yang baik.
Jika kita diperlengkapi dengan baik, dengan
sendirinya kita akan menjadi perabot-perabot
mulia untuk dipakai Tuhan.
Ketika Musa mendengar suara Allah ayahnya,
ia gemetar dan menutupi mukanya. Tujuan utama
pendidikan agama ialah untuk mengembangkan
sikap dasar takut-akan-Tuhan ini di dalam benak
anak-anak kita sehingga Tuhan menjadi pusat
kehidupan mereka. Karunia dan keterampilan
yang diperlukan untuk dipakai oleh Tuan kita pada
akhirnya akan mengikuti.
Musa menutupi mukanya di hadapan Allah.
Sikapnya ini merupakan pelajaran yang luar biasa
dalam hal sikap hormat. Kiranya kita semua
mempelajari dan memupuk sikap hormat serupa
ini, di mana pun kita berada dan dalam segala hal
yang kita perbuat.
Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang
jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud
yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk
dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan
yang mulia. (2Tim. 2:21)
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang
bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk
mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian
tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi
untuk setiap perbuatan baik. (2Tim. 3:16-17)
35
Jatuhnya
Sang Manusia Perka sa
Samuel Kuo – Dallas, Texas, USA
36
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
pemahaman alkitab
O
rang-orang perkasa Daud memiliki kesan samar-samar dalam benak
jemaat, seringkali terlupakan, dan banyak yang tidak dikenal.
Namun, mereka adalah para pahlawan perang Bangsa Israel, yang
berjumlah tiga puluh tujuh orang (tetapi sering disebut “tiga puluh”).
Kisah tentang keberanian dan kekuatan mereka masih membuat kita
merasa kagum. Contohnya, satu orang dari mereka mengalahkan 800 orang musuh
hanya dengan satu tombak (2Sam. 23:8). Juga salah satu dari ke tiga puluh tujuh
orang itu, dengan setia bertahan dalam pertempuran, walaupun banyak dari temantemannya telah meninggalkannya, mengubah bencana menjadi kemenangan besar
(2Sam. 23:9).
Uria, suami pertama Batsyeba, yang namanya tercatat di antara para pahlawan
perkasa ini, setia sampai mati (2Sam. 11:15). Pada suatu saat, ketika Raja Daud ingin
minum air yang berasal dari sumur yang terdapat di kota kelahirannya Bethlehem,
sekali lagi tiga pahlawannya menerobos perkemahan orang Filistin, dan membawa air
berharga tersebut kepada Daud (2Sam. 23:16).
Mereka membunuh singa (2Sam. 23:20). Mereka mengalahkan raksasa (2Sam.
21:15-19). Mereka adalah para pemenang. Dan tidak diragukan lagi, mereka memiliki
talenta. Mereka adalah orang-orang perkasa Daud.
Namun betapa dalam jatuhnya salah satu dari mereka!
SESEORANG YANG BERTALENTA
Namanya Asael, yang berarti “diciptakan Allah,” dan Allah mengaruniakan
kecepatan kepadanya. Alkitab tidak menyebutkan talenta orang perkasa lainnya,
namun secara khusus mencatat bahwa “Asael cepat larinya seperti kijang di padang”
(2Sam. 2:18). Menurut sejarahwan Yunani Flavius Josephus dalam Antiquities of the
Jews, menegaskan bahwa Asael bahkan dapat berlari lebih cepat dari kuda.
Maka tidak heran apabila Asael dapat memperoleh jabatan dalam bala tentara
Daud dan memimpin 24.000 pasukan (1Taw. 27:7). Dia adalah pejuang yang
sempurna, yang memiliki kecepatan, kekuatan dan keberanian.
Keluarganya juga tidak mengurangi keberhasilannya. Allah bukan hanya
37
merencanakan Asael sebagai pejuang, tetapi
saudara-saudaranya, Yoab dan Abisai – juga
termasuk di antara ketiga puluh orang perkasa.
Allah menempatkannya di antara para pahlawan
(ref. 2Sam. 2:18).
Ingatlah bahwa Yoab adalah orang pertama
yang menjawab panggilan Daud untuk menyerang
orang Yebus ketika Yerusalem belum menjadi Kota
Daud yang mulia (1Taw. 11:6). Dia adalah seorang
pencetus, seorang pelopor. Abisai juga bukanlah
seorang penakut, karena dia dengan sukarela
masuk ke dalam perkemahan Saul, dan kembali
dengan membawa tombak dan kendi Saul (1Sam.
26:7). Dia adalah seorang pemberani dan lain dari
yang lain. Sangat mungkin mereka berdua juga
membentuk kepribadian adik mereka.
Karena anugerah Allah, Asael merupakan
“kemasan” yang sempurna, dan dikelilingi oleh
“kemasan-kemasan” yang sempurna pula. Dia
adalah orang yang perkasa dalam segala hal.
Namun walaupun Asael kuat dan berbakat, ia
mati dengan tragis, dan ini memberi peringatan
kepada para pekerja kudus hari ini. Mari kita baca
kisahnya dalam 2Samuel 2:19-23:
Asael mengejar Abner dan tidak menyimpang ke
kanan atau ke kiri dalam membuntutinya. Lalu Abner
berpaling ke belakang dan bertanya: “Engkaukah itu
Asael?” Jawabnya: “Ya, aku.” Kemudian berkatalah
Abner kepadanya: “menyimpanglah ke kiri atau ke
kanan, tangkaplah salah seorang dari orang-orang
muda itu dan ambillah sejatanya.” Tetapi Asael tidak
mau berhenti membuntuti Abner. Berkatalah sekali
lagi Abner kepada Asael: “Berhentilah membuntuti
aku. Apa aku harus memukul engkau sampai jatuh?
Bagaimana aku dapat memandang muka Yoab,
abangmu itu?” Tetapi Asael menolak berhenti.
Lalu Abner menusuk ke belakang ke perut Asael
dengan tombaknya, sehingga tombak itu menembus
38
belakangnya; dan rebahlah ia di sana dan mati di
tempat itu juga. Semua orang yang datang ke tempat
Asael rebah dan mati itu, berhenti di sana.
KEJATUHAN
Sebelum peristiwa ini, terjadilah perebutan
kekuasaan atas Kerajaan Israel setelah Raja Saul
wafat. Abner mengambil Isyboset anak Saul dan
menjadikannya raja.
Sementara itu Yoab, Abisai dan Asael – para
pengikut Daud – berpikir sebaliknya. Mereka
menantang Abner dan pengikutnya, yang akhirnya
menimbulkan peperangan yang hebat. Kekalahan
memaksa Abner untuk mundur. Pada saat inilah
Asael yang ingin menuntaskan masalah, mengejar
Abner untuk membunuhnya. Lagi pula, bukankah
sudah seharusnya menumpas pemberontak
sampai ke akar-akarnya?
Sekilas, ketekunan dan ambisinya dapat
dianggap mengagumkan. “Dia tidak menyimpang
ke kanan atau ke kiri ketika membuntutinya”
ini terdengar mirip ketika Tuhan sedang
membangkitkan semangat Yosua, “Hanya, kuatkan
dan teguhkanlah hatimu dengan sungguhsungguh… janganlah menyimpang ke kanan atau
ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun
engkau pergi” (Yos. 1:7).
Tetapi sesungguhnya ada banyak kesalahan
fatal dalam tindakannya ini. Sesungguhnya,
kejatuhan Asael menggambarkan kesalahan yang
mungkin kita lihat dalam pelayanan kita sendiri.
Berkarunia, tetapi Hanya
Mengandalkan Diri Sendiri
Dari cerita di atas kita melihat bahwa Asael
hanya bersandar pada kemampuannya sendiri.
Ia terus mengejar Abner dengan gigihnya, tanpa
menyimpang ke kanan atau ke kiri, berlari
dengan kecepatan penuh. Ia terlalu sombong
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
dan maju dengan
pada akhirnya mati atau
hanya mengandalkan
jatuh karenanya. Renungkan
Karunia seharusnya
kemampuannya dan
tentang Simson, ataupun
dianggap hanya
kecepatannya; tanpa
Yudas. Jika Tuhan memakai
sebagai alat untuk
perlengkapan perang
kita secara luar biasa di masa
menyelesaikan
apa pun. Kepercayaan
lalu, bersyukurlah! Tetapi
pekerjaan kudus dan
dirinya membawanya
jangan sampai karunia
bukan otoritas yang
pada kematian yang tragis.
atau pengalaman kita itu
hanya akan menyebabkan
Apakah dia berhenti
membuat keangkuhan
kita tersandung pada
sejenak dan meminta
menimbun dalam hati kita.
pelayanan
dan
iman.
nasihat Allah, seperti yang
Pada suatu ketika
Karena Tuhan memimpin
dilakukan Daud dalam
saya bertanya pada
gereja-Nya, bukan
banyak peperangannya
seorang pendeta tentang
manusia.
(ref. 1Sam. 30:7), atau
pengalamannya yang
dengan rendah hati
luar biasa sebagai seorang
mengenali kelemahannya
misionaris di Afrika.
dan mempersenjatai dirinya sebelum berperang,
Bahkan saya pernah mendengar bahwa jemaat
sehingga dia dapat menyelamatkan nyawanya?
Afrika memberi nama anak-anak mereka menurut
Kadang-kadang dalam perkerjaan kudus, kita
namanya. Karena ingin tahu, saya bertanya
melakukan hal yang sama, kita diberikan tugas
padanya bagaimana cara dia menghadapi hal
sesuai dengan talenta kita, sementara kita lupa
ini – saya tahu jika itu adalah saya, saya pasti akan
bahwa apa pun yang ingin kita selesaikan untuk
merasa bangga.
kerajaan Allah, memerlukan berkat dan anugerah- Dia menceritakan saya apa yang dia pelajari
Nya.
melalui seorang rekan sekerja yang telah jatuh
Agar lebih tepat, kita harus melakukan
beberapa tahun sebelumnya. Rekan sekerja ini
apa yang Tuhan ingin kita lakukan dan bukan
sesungguhnya telah dipakai Tuhan, misalnya
sebaliknya, dengan meminta perkenanan Tuhan
banyak orang dimenangkan oleh khotbahnya dan
atas apa yang kita anggap sebagai pekerjaan
bertobat, dan banyak mujizat yang telah dilakukan
yang menguntungkan. Pelayanan, berpusat pada
melalui tangannya. Tetapi, kejatuhannya
tuan, bukan pada diri sendiri. Asael melupakan
dimulai ketika dia lambat-laun mengumpulkan
prinsip ini, dan ia sepenuhnya mengandalkan
pengalaman-pengalaman ini dalam hatinya, pada
kemampuannya sendiri untuk mengejar Abner
akhirnya menganggap semua terjadi karena ia yang
Karunia seharusnya dianggap hanya sebagai
membuatnya.
alat untuk menyelesaikan pekerjaan kudus dan
Sedikit demi sedikit, dia memuja dirinya
bukan otoritas yang hanya akan menyebabkan
sendiri. Hal itu dimulai dengan berpikir bahwa,
kita tersandung pada pelayanan dan iman. Karena “Jika Tuhan memakai saya dengan begitu luar biasa
Tuhan memimpin gereja-Nya, bukan manusia.
di masa lalu, mengapa Dia tidak melakukannya
Banyak tokoh Alkitab yang menyalahgunakan di masa depan?” Lalu, itu berkembang
talenta yang diberikan Allah kepada mereka dan
menjadi rasa berhak – bahwa orang-orang
39
harus mendengarkannya karena Tuhan telah
memakainya. Ini tentu merupakan awal dari suatu
akhir.
Sambil mengumpulkan ingatannya, pendeta
ini membagikan saya kata-kata yang tidak akan
pernah saya lupakan. Setiap kali kita bekerja untuk
Tuhan, bagaimana pun hasilnya, tetapi terutama
dalam keberhasilan, kita harus berkata, “Biarkan
saja.” Lupakanlah, dan teruskan pada apa yang di
depan (ref. Flp. 3:13).
Bagaimana kita dapat berkata apakah kita
hanya percaya pada kemampuan kita sendiri
atau tidak? Ujian dasarnya adalah periksalah
apakah kita berdoa dengan segenap hati sebelum
kita melayani Tuhan. Apakah kita senantiasa
mencari pimpinan Tuhan? Atau apakah kita telah
mengabaikan aspek dasar dari pelayanan karena
keberhasilan masa lalu?
Cara lain adalah dengan memikirkan, apakah
kita sungguh-sungguh mendengarkan nasihat.
Abner, pejuang yang sangat berpengalaman,
memperingatkan Asael untuk memakai
perlengkapan perang. Abner tahu dia dapat dengan
mudah mengalahkan Asael yang tidak terlindung.
Tetapi Asael percaya pada kemampuannya
sendiri dan tidak mendengarkan nasihat apa pun.
Apakah kita sering menolak pendapat dan saran
dari orang lain? Sifat dasar manusia seringkali
menyebabkan kita keras kepala dan menolak untuk
mengubah cara kita atau bahkan mengakui bahwa
kita sebenarnya salah.
“Siapa yang mendengarkan nasihat, ia bijak”
(Ams. 12:15, 21:2). Oleh karena itu, seorang
pekerja Tuhan yang baik harus rendah hati
– dapat diajar dan dibentuk – selalu mencari
hikmat dari Tuhan dan para pekerja lain yang
lebih berpengalaman agar dapat menggunakan
karunianya dengan lebih baik. Ketika diberi
nasihat, dia dengan tenang mau mengevaluasi
40
dirinya sendiri (Rm. 12:3).
Mengejar Seorang Diri
Kita dapat menyimpulkan bahwa Asael mengejar
Abner seorang diri, karena Abner hanya berbicara
dengannya sewaktu mereka bertemu. Sayangnya,
Asael tidak mempunyai teman di sekitarnya
selama dia mengejar Abner, agar mereka dapat
bekerja sama untuk mencapai akhir yang lebih
baik.
Walaupun pertumbuhan rohani seringkali
merupakan sesuatu yang harus kita usahakan
sendiri, namun pelayanan di gereja biasanya
merupakan sesuatu yang harus kita kerjakan
bersama orang lain. Yesus sering mengasingkan
diri ke tempat-tempat sunyi untuk berdoa
sendirian, tetapi dalam pelayanan-Nya, Ia selalu
bersama dengan murid-murid-Nya.
Alkitab juga mengungkapkan prinsip ini, “Berdua
lebih baik dari pada seorang diri… Karena
kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat
temannya” (Pkh. 4:9-12). Prinsip ini bergema
melalui lambang dan kiasan yang banyak
ditemukan dalam Alkitab: banyak ranting dari satu
pokok anggur (Yoh. 15:1-10); banyak anggota dari
satu tubuh (1Kor. 12:12-30); banyak batu hidup
dari satu bait rohani (Ef. 2:19-21; 1Ptr. 2:5); dan
tujuh puluh orang diutus, berdua-dua (Luk. 10:1,
17).
Adalah benar bahwa kadang-kadang Tuhan
mungkin menggerakkan satu orang saja untuk
melakukan pekerjaan-Nya. Kadang-kadang
orang-orang perkasa Daud bertindak sendirian
(2Sam. 23:9). Filipus menginjili sida-sida tanpa
teman (Kis. 8:26-39). Tetapi hal tersebut bukanlah
hal yang ideal. Bahkan ketika Yonatan dengan
berani menantang orang Filistin, dia pergi bersama
bujang yang membawa senjatanya (1Sam. 14).
“Berdua lebih baik dari pada seorang diri” (Pkh.
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
4:9, penekanan ditambahkan).
Mungkin kita merasa daripada tidak ada
sama sekali, masih untung ada diri sendiri yang
mengerjakan. Tetapi, jika memungkinkan, kita
sebaiknya melayani bersama rekan sekerja lain
dalam Kristus, demi diri kita sendiri. Hal ini benar
adanya terutama jika kita tidak mendapat petunjuk
yang jelas dari Tuhan.
“Jikalau tidak ada pimpinan, jatuhlah bangsa,
tetapi jikalau penasihat banyak, keselamatan ada”
(Ams. 11:14). Itulah sebabnya majelis gereja terdiri
dari banyak pekerja, bukan hanya satu. Itulah
sebabnya tim penginjilan dan pembesuk biasanya
diutus berpasangan atau lebih, atau bendahara
gereja mempunyai auditor-auditor, atau penulispenulis majalah Warta Sejati melewati proses
tinjauan ulang, dan seterusnya.
Rekan sekerja membantu kita berpikir dengan
lebih jelas dan lebih berlandaskan Alkitab dalam
pelayanan kita, dan bukan melakukan sesuatu
untuk kemuliaan yang sia-sia, yang berasal dari
keinginan manusiawi kita, atau bahkan berbuat
dosa terhadap Allah. Tanggung jawab dan nasihat
adalah tujuan dari mempunyai rekan sekerja.
Oleh karena itu, kita juga harus lebih berhatihati ketika kita melakukan pelayanan sendirian.
Mungkinkah kita mengajak orang lain yang
berpikiran sama untuk ikut serta (ref. Flp. 2:19,
20)?
Apakah kita adalah pekerja Tuhan yang
mengasingkan diri? Apakah kita satu-satunya
orang yang sedang memperjuangkan hal tertentu?
Kita mungkin telah berada di jalan kejatuhan,
sendirian. Dalam kasus yang lebih jarang, kita
mungkin tidak selalu salah, karena kadangkadang kebenaran tidak populer; mungkin hanya
waktunya saja yang tidak tepat. Namun, hikmat
memanggil kita untuk lebih berhati-hati ketika kita
mendapati diri kita sedang melayani sendirian.
Janganlah kita terperdaya (ref. 1Kor. 10:12).
Maksud yang Baik, Cara yang Salah
Pada prinsipnya, maksud Asael untuk mengakhiri
perebutan kekuasaan di Israel dengan mengejar
Abner, adalah baik. Namun, seperti yang kita lihat,
caranya melayani Raja Daud cukup meragukan.
Bahkan Abner dapat menunjukkan
setidaknya satu kesalahan. Yang kita lihat dalam
kisah itu bahwa Abner tidak menasihati tentang
pengejaran Asael atas dirinya. Yang dia nasihatkan
adalah cara Asael melakukannya, yaitu, “bawalah
perlengkapan perang!”
Demikian juga, masalah tentang kebenaran
dan doktrin tidak dapat dikompromikan –
terutama kebenaran yang berhubungan dengan
keselamatan. Tetapi tentang cara, kita dapat lebih
terbuka dan menerima pendapat orang lain. Kita
harus mau mendengarkan dan menghargai orang
lain yang lebih baik dari kita dan mau memikirkan
kepentingan orang lain lebih dulu daripada
kepentingan kita sendiri (Flp. 2:3, 4).
Yang lebih penting, kadang-kadang cara
yang kita lakukan melanggar kebenaran,
walaupun mungkin kita tidak menyadarinya
pada awalnya. Adalah benar bahwa banyak orang
yang melayani Tuhan dengan maksud baik –
semua orang yang kita kenal berbuat demikian.
Tuhan mengubah hidup mereka, dan mereka
terdorong untuk melayani (2Kor. 5:7). Nurani
mereka jelas, semangat mereka murni. Mereka
ingin menyalurkan talenta dan kemampuan yang
telah Tuhan berikan dengan tujuan yang lebih
terhormat.
Tetapi yang sering terjadi pada orang-orang
yang gagal dalam pelayanannya, adalah karena
kejelasan dan kemurnian mereka menyimpang
dan dilandaskan pada standar yang salah atau
konsep yang keliru. Apa yang dahulu dimulai
41
dengan maksud yang baik, berakar dalam firman
Tuhan, lambat laun berubah menjadi tindakan
yang didasarkan pada hikmat, ambisi dan
kemegahan pribadi. Malah, semua hal ini dapat
bertumbuh tak terkendali sehingga menjadi
kelemahan bagi mereka dalam pelayanan.
Bahkan Raja Daud yang agung – seorang
yang berkenan kepada Allah – gagal dalam hal ini.
Keinginannya untuk membawa tabut perjanjian
ke Yerusalem menunjukkan maksud yang baik
dan kerelaan untuk melayani. Tetapi di mata Allah,
Daud menggunakan cara yang keliru, karena
bertentangan dengan kebenaran Allah.
Semangat tulus Daud untuk melayani
Allah tampak nyata, karena dia secara khusus
menggunakan kereta baru untuk membawa
tabut itu. Kasihnya kepada Allah juga tidak dapat
disangkal. Tetapi dia seharusnya tahu bahwa tabut
perjanjian dibuat untuk dibawa bukan untuk
digotong dengan kereta (ref. 1Taw. 15:15; Bil.
4:5-15, 7:9; 2Sam. 6:1-11). Hal ini mengakibatkan
peristiwa yang tidak menguntungkan, terutama
kematian Uza, karena Allah tidak berkenan.
Untunglah, Daud mengetahui caranya yang
tidak tepat itu dan memperbaiki kesalahannya,
menggotong tabut itu ke Yerusalem tiga bulan
kemudian (2Sam. 6:13).
Contoh-contoh seperti ini banyak kita
temukan di dalam Alkitab (ref. 1Sam. 13:1-14, 15;
2Sam. 6:6-7); 1Raj. 13; Kis. 5:1-11, 9:1-4). Jika Raja
Daud saja dapat jatuh dalam hal ini, bagaimana
dengan kita? Tidak heran jika kita harus selalu
waspada, bukan hanya dalam motivasi kita tetapi
juga cara kita melayani Tuhan. Marilah kita
dengan bijak memeriksanya di hadapan Dia. Mzm.
2:11 berkata, “Beribadahlah kepada TUHAN
dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan
gemetar.” Janganlah kita hanya melayani dengan
jiwa, tetapi dalam Roh dan kebenaran.
42
Tetapi marilah kita mencari
jalan Tuhan. Marilah kita
menjadi orang-orang
perkasa-Nya yang berani
sampai akhir.
Daripada bersandar pada semangat dan
perasaan, kita harus selalu berlatih mencari
kehendak Tuhan. Bukan mencari agar Tuhan
ada di sisi kita tetapi kita ada di sisi-Nya. Bukan
mencari agar keinginan kita terwujud tetapi agar
Kerajaan-Nya datang dan kehendak-Nya terjadi di
bumi seperti di surga.
Sesungguhnya, jika kita berdoa dengan
iman, jika itu kehendak Tuhan dan selama kita
tidak memadamkan-Nya, Roh Kudus akan selalu
membantu dan memimpin kita. Jika kita mencari
Dia, kehendak-Nya akan dinyatakan bahkan
dalam perkara-perkara sulit dan yang awalnya
tampak buram (ref. Kis. 15). Dia akan memimpin
dan menasihati kita dengan cara yang tepat,
menunjukkan kita jalan yang harus kita tempuh
(ref. Kis. 13:2).
SUNGGUH KEMATIAN
YANG MENGENASKAN
Pada akhir peperangan, Abner melarikan diri dan
orang-orang Daud menang. Namun kemenangan
itu sungguh dibayar dengan mahal. Alkitab
secara khusus menyebut tentang kematian
Asael. “Ketika Yoab berhenti memburu Abner
dan menghimpunkan seluruh rakyat, ternyata
sembilan belas orang dari anak buah Daud hilang
termasuk Asael” (2Sam 2:30). Alkitab tidak
mencatat “dua puluh orang hilang,” Asael secara
unik disebut untuk menekankan kejatuhannya
yang tidak terduga dan tragis.
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
Pelayan dan pekerja Tuhan pada hari ini
mempunyai keterkaitan yang erat dengan Asael.
Banyak di antara mereka yang telah dibaptis sejak
lahir, dibesarkan dalam berkat Tuhan, dan berhasil
dalam gereja maupun masyarakat.
Banyak di antara mereka dapat dijabarkan
sebagai orang-orang yang berpendidikan tinggi,
cakap, dan mempunyai semangat yang berapi-api,
baik muda maupun tua. Mereka dikenal karena
nama baik, talenta, dan pengetahuan Alkitab
mereka. Dan jika bukan karena itu semua, mereka
dikenal karena pelayanan mereka yang berbuah
banyak. Mereka seringkali dipilih sebagai guru,
majelis gereja, atau diurapi sebagai diaken dan
pendeta.
Karena anugerah Tuhan, reputasi mereka
mendahului mereka. Karena tangan Tuhan,
otoritas rohani mereka dibangun. Gereja dapat
memakai mereka dalam banyak pelayanan, dan
Tuhan sering bekerja secara luar biasa melalui
mereka. Mereka adalah orang-orang yang gagah
perkasa.
Tetapi sudah terlalu
sering kita mendapati
hari yang menyedihkan,
ketika kita mendengar
salah seorang dari mereka
terjatuh. Banyak orang
diam berdiri di tempat
Asael jatuh dan mati.
Tombak telah menembus
perut seorang pahlawan!
Tentu jantung kita
berhenti juga sejenak,
ketika kita mendengar
seorang pekerja luar biasa,
terjatuh.
Kejatuhan Asael
adalah akibat dari
pelayanan yang lebih
banyak berasal dari diri sendiri daripada pelayanan
untuk Tuhan. Marilah kita belajar dari kesalahan
Asael.
Janganlah kita sampai terkubur oleh karunia
kita. Jangan kita jatuh karena cara yang bodoh.
Tetapi marilah kita mencari jalan Tuhan. Marilah
kita menjadi orang-orang perkasa-Nya yang berani
sampai akhir.
43
Bersyukur Atas Segala
Kasih & KemurahanNya
Meliana Tulus – Sunter, Indonesia
44
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
kesaksian
P
ada awal September 2008, saya mengalami diare yang cukup
parah dan tak kunjung sembuh, bahkan semakin parah selewat
dua minggu. Setiap hari, saya bisa bolak-balik ke belakang
sampai 15 kali. Dan selama itu, saya juga hampir-hampir tidak
bisa tidur. Begitu mata terpejam, tak lama kemudian perut saya
pasti terasa mulas.
Akibatnya saya jadi sangat lelah dan lemas; sudah kurang makan
dan minum, kurang tidur pula. Pada waktu itu, saya merasa putus asa.
Saya sudah berdoa terus-menerus tetapi belum juga ada tanda-tanda
kesembuhan. Setiap hari saya memohon, ”Tuhan, tolonglah supaya
setidaknya aku bisa tidur sebentar. Aku lelah sekali. Tolonglah supaya diare
ini bisa berhenti.” Tapi, doa saya tidak terjawab. Saya juga berdoa agar Tuhan
memberikan hikmat untuk dapat menemukan dokter yang tepat. Akhirnya,
Tuhan menjawab doa saya. Saya menemukan dokter itu.
Tetapi, setelah diare berhenti, tiba-tiba saja pinggang saya terasa sangat
sakit dan saya mengalami susah buang air kecil. Mengira penyebabnya
adalah banyaknya antibiotik yang saya telan tanpa dibarengi banyak minum
air, saya pun berusaha minum air putih sebanyak-banyaknya. Tetapi, tidak
ada pengaruhnya. Karena air yang masuk lebih banyak dibandingkan
yang keluar, perut saya menjadi buncit dan pinggang saya bertambah sakit
sehingga untuk berjalan saja sulit. Sekali lagi saya harus ke dokter.
Beberapa hari kemudian kondisi saya tidak juga membaik. Saya pun
berobat ke dokter lain. Dokter itu mengatakan bahwa kantung kemih saya
penuh. Obat pelancar kencing yang diberikannya memang manjur, tetapi
herannya, perut saya masih juga buncit dan pinggang saya masih sakit.
Setiap hari, sakitnya semakin terasa sampai akhirnya saya tidak bisa lagi
berbaring. Saya harus selalu duduk dalam posisi tegak, bahkan pada waktu
tidur. Sungguh menderita! Saya tidak tahu harus berobat ke mana lagi.
Saya hanya bisa terus-menerus berdoa, tetapi tidak ada jalan keluar. Sudah
kira-kira satu bulan lamanya saya nyaris tidak tidur. Bisa tidur selama 2
45
sampai 3 jam per hari saja sudah baik. Saya merasa
sangat lelah, ingin sekali bisa tidur nyenyak selama
beberapa jam.
Suatu hari, ada yang menyarankan supaya
saya pergi ke dokter spesialis urologi. Ketika USG,
tampak bahwa kantung kemih saya penuh, yang
sungguh mengherankan karena saya merasa bisa
buang air kecil secara normal. Dokter menjelaskan
bahwa ini terjadi karena tidak semua urine keluar
ketika saya buang air kecil. Sebagian urine yang
tertinggal di dalam inilah yang membuat perut
saya buncit dan pinggang saya terasa sakit terutama
saat berbaring. Untuk mengeluarkannya, harus
dipasang kateter.
Ketika akan memasang kateter, dokter dari
bagian UGD memberitahukan bahwa rahim
saya turun. Dokter menduga penyebab kesulitan
buang air kecil adalah tertutupnya saluran kencing
oleh rahim yang turun. Solusinya, rahim saya
harus diangkat atau dinaikkan. Pada saat itu saya
masih kesakitan sehingga masalah tentang rahim
dikesampingkan dulu.
Setelah memakai kateter, mulanya memang
terasa enak. Perut tidak lagi buncit dan pinggang
terasa lebih enak. Tetapi, semakin lama, pinggang
saya sakit lagi. Saya melihat urine saya bercampur
dengan darah. Mungkin karena ginjal saya terlalu
lama terendam urine, terjadilah infeksi.
Malam itu pinggang saya terasa lebih sakit
daripada sebelumnya, sehingga dalam kesakitan
saya berseru kepada Tuhan, ”Tuhan, sepertinya
aku sudah tidak tahan lagi. Tuhan, tolong berilah
aku kekuatan untuk menanggung semua ini.
Tambahkanlah imanku!” Saya merasa begitu
lemah dan putus asa. Tetapi, tiba-tiba saya merasa
ingin mendengarkan khotbah. Saya tahu bahwa
pada jam tersebut ada acara khotbah di radio.
Ketika menyalakan radio, saya mendapati tema
khotbah yang dibawakan saat itu persis seperti
46
yang saya butuhkan. Inti khotbahnya adalah,
dalam keadaan apa pun kita harus bertahan
sampai akhir. Ini sungguh menguatkan saya! Saya
merasa seolah-olah khotbah itu memang ditujukan
untuk diri saya dan merupakan jawaban Tuhan
atas seruan saya sebelumnya. Mendengar khotbah
itu, jiwa saya menjadi dipulihkan. Sejak saat itu,
saya mendapatkan kekuatan dan iman yang baru.
Setelah beberapa hari, akhirnya kondisi saya
membaik sehingga sekarang perhatian dipusatkan
pada rahim saya. Setelah berunding dengan
keluarga, diputuskan untuk menjalani operasi
pengangkatan rahim. Tetapi, dokter keberatan
untuk melakukan operasi mengingat kondisi saya
yang lemah dan kadar HB jauh di bawah batas
normal sehingga risiko operasi menjadi lebih besar.
Pada kondisi ini, saya berdoa agar Tuhan saja yang
memutuskan langkah apa yang harus saya ambil.
Saya menyerahkan semuanya kepada Tuhan
karena Dia lebih tahu apa yang terbaik untuk diri
saya. Singkat cerita, sehari sebelum operasi, hasil
pemeriksaan terakhir menunjukkan kadar HB
saya sudah naik dan kondisi saya sudah lebih sehat.
Puji Tuhan! Operasi juga berjalan lancar.
Saya bersyukur bahwa sejak malam Tuhan
menguatkan saya itu, saya bisa menghadapi segala
sesuatu dengan tenang. Ketika akan menjalani
operasi pun, saya sama sekali tidak merasa takut
atau khawatir. Saya tahu bahwa Tuhan selalu
menyertai saya. Kekuatan dari Tuhan sungguh luar
biasa!
Sampai saat itu saya masih memakai kateter
sehingga tidak mengalami masalah dengan
buang air kecil. Setelah kateter dilepas selama
beberapa hari, baru saya tahu bahwa saya belum
sembuh total, karena sakit yang dulu mulai terasa
lagi. Dari hasil USG, diketahui bahwa ginjal
kanan saya mengalami pembengkakan dan
penyumbatan di salurannya, tetapi tidak jelas apa
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
yang menyumbatnya. Untuk itu, dilakukanlah
rontgen, yang sayangnya juga tidak memberikan
hasil karena cairan yang disuntikkan terhalang
oleh tulang panggul saya. Jalan keluarnya ialah
memasukkan alat endoskopi. Karena biaya sewa
alat ini mahal, maka sambil memasukkan alat ini,
dokter akan langsung melakukan tindakan. Kalau
sumbatannya berupa batu, maka akan langsung
dilaser dan masalah selesai. Tetapi, kalau sumbatan
itu karena tulang (ada kelainan pada struktur
tulang saya karena menderita polio), maka harus
dipasang selang (by-pass) yang harus diganti setiap
6 bulan sekali, seumur hidup!
Untuk memastikan benar tidaknya diagnosa
itu, saya mencari pendapat dokter-dokter lain.
Hasilnya kurang lebih sama. Saat itu, saya merasa
Iblis benar-benar tidak mau melepaskan saya.
Dia terus mendesak agar saya jatuh. Karena itu,
saya terus berdoa memohon pertolongan Tuhan.
Saya sudah melewati banyak hal dan saya tidak
mau berhenti sampai di sini. Saya harus bertahan
sampai akhir!
Akhirnya, ada seorang dokter yang berkata
belum pernah ada orang yang saluran ginjalnya
tersumbat karena tulang. Karena itulah saya
setuju untuk memasukkan alat endoskopi. Tetapi
tak disangka, ketika operasi dilakukan, ternyata
memang tulanglah penyumbatnya. Tindakan
alternatif by-pass pun dilakukan, meskti dokter
tidak bisa menjamin keberhasilannya, harus
melihat keadaan setelah selang dilepas dua bulan
lagi.
Mendengar ini, saya hanya bisa berserah
kepada Tuhan. Saya bersyukur bahwa sekarang
saya sudah lebih bisa menerima keadaan.
Selama dua bulan menunggu, saya lebih banyak
mensyukuri betapa Tuhan sudah banyak
menolong dan menemani saya selama masa-masa
sulit dan penderitaan saya. Saya tahu, jika tanpa
Tuhan, saya bahkan tidak dapat sampai pada
keadaan saya sekarang ini. Walaupun belum pulih
sepenuhnya, saya bisa merasakan betapa Tuhan
mengasihi saya dan mengatur segalanya untuk
kebaikan saya. Saya tidak lagi terlalu memikirkan
apakah saya bisa sembuh seperti sediakala
atau tidak. Memang, saya tetap berharap bisa
sembuh total, tetapi itu bukan lagi menjadi hal
yang terpenting. Sekarang yang terpenting bagi
saya adalah bahwa Tuhan selalu ada bersama
saya. Dia tahu semua masalah saya dan saya bisa
menghadapi semuanya, karena bersama Tuhan
kita bisa menanggung segala perkara.
Saya juga bersyukur atas kebaikan, perhatian,
dan bantuan saudara-saudari seiman yang tidak
jemu-jemunya membesuk dan mendoakan saya.
Semuanya itu sangat menghibur dan menguatkan
saya. Saya merasa bahwa dalam menanggung
kesusahan ini, saya tidak sendirian. Banyak orang
yang turut merasakan dan peduli pada saya.
Kiranya Tuhan membalas segala kebaikan mereka.
Tuhan bukan hanya bekerja untuk
kesembuhan diri saya, Dia juga mengatur
keperluan saya yang lain. Misalnya dalam hal
pekerjaan. Karena penyakit ini, sudah lima bulan
saya tidak bisa masuk kerja. Tuhan sungguh telah
menggerakkan hati atasan dan rekan kerja saya.
Semula atasan saya mengizinkan saya bekerja di
rumah selama dua bulan, tetapi karena sakit saya
lebih lama dari itu, maka saya meminta supaya
kebijakan itu diperpanjang dan ternyata diizinkan.
Dan ketika saya berencana untuk masuk kerja pada
bulan Januari, atasan saya malah menyarankan
agar saya istirahat satu bulan lagi. Selain itu, saya
juga dianjurkan untuk sementara waktu bekerja
di kantor Kelapa Gading saja supaya lebih dekat
dengan rumah. Saya yakin semua ini adalah berkat
pengaturan Tuhan. Tuhanlah yang membuat
atasan dan rekan kerja saya dapat memaklumi
47
kondisi saya dan mau memberikan kemudahan
kepada saya.
Pada tanggal 5 Januari, selang saya dilepas.
Puji Tuhan, sampai hari ini saya dapat buang air
kecil dengan lancar. Pinggang saya kadang-kadang
masih sakit sedikit, tetapi saya sangat berterima
kasih kepada Tuhan. Walaupun melalui proses
yang panjang dan menyakitkan, puji Tuhan,
akhirnya saya bisa menghadapi semua ini. Saya
pernah mendengar seorang pendeta berkata,
”Kalau kita tidak pernah mengalami kesusahan
atau penderitaan, bagaimana mungkin kita dapat
melihat mujizat dan kemuliaan Tuhan?” Itulah
juga yang dirasakan oleh Paulus, sehingga dia rela
menderita karena tahu bahwa dalam kelemahanlah
kuasa Tuhan menjadi sempurna.
Saat ini, banyak di antara kita yang mengalami
penyakit dan masalah yang berat. Tetapi, yakinlah
bahwa Tuhan selalu ada bersama kita. Asalkan kita
bersandar kepada-Nya, kita pasti dapat mengatasi
semuanya, bahkan hal yang menurut kita paling
sulit. Jangan pernah meragukan kuasa-Nya! Jika
kita beriman sepenuhnya, kita tidak akan pernah
dikecewakan-Nya. Iblis memang selalu ingin
mencobai agar kita jatuh ke dalam perangkapnya.
Dan dia tidak akan tinggal diam! Oleh karena itu,
saya harus terus berjaga-jaga dan bersandar kepada
Tuhan jika tidak ingin jatuh.
Kiranya kesaksian ini dapat menguatkan iman
dan memberikan penghiburan kepada SaudaraSaudari sekalian, terutama yang sedang mengalami
pencobaan berat. Di atas segala masalah kita,
masih ada Tuhan yang mengasihi dan peduli
kepada kita. Segala kemuliaan hanya bagi nama
Tuhan.
48
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
LAPORAN
PERSEMBAHAN
WARTA SEJATI 62
Terima kasih atas dukungan dari
Saudara-i. Kami percaya, bahwa dalam
persekutuan dengan Tuhan jerih
payah kita tidak sia-sia (1Kor. 15:58b).
Bagi Saudara-i yang tergerak untuk
mendukung dana bagi pengembangan
majalah Warta Sejati, dapat
menyalurkan dananya ke:
Bank Central Asia (BCA)
KCP Hasyim Ashari - Jakarta
a/n: Literatur Gereja Yesus Sejati
a/c : 263.3000.583
dan kirimkan data persembahannya
melalui amplop yang kami sertakan.
Kasih setia dan damai sejaktera Tuhan
menyertai Saudara-i.
April 2009
02-Apr-09
04-Apr-09
27-Apr-09
27-Apr-09
30-Apr-09
GYS Jkt------------------------------------------------------------- 20,000
BR & Ibu Kardi - Bjm------------------------------------------ 300,000
NN-SMG------------------------------------------------------1,000,000
TFW PP-5------------------------------------------------------- 426,030NN - GYS JKT--------------------------------------------------- 40,000
Mei 2009
01-Mei-09
01-Mei-09
05-Mei-09
08-Mei-09
08-Mei-09
22-Mei-09
25-Mei-09
25-Mei-09
28-Mei-09
29-Mei-09
Eny Dyah P------------------------------------------------------- 40,000
Tjhi Mei Ling--------------------------------------------------- 200,000
Anwar Soehendro------------------- ------------------------ 1,000,000
Airin Susiana---------------------------------------------------- 150,000
NN - GYS JKT-------------------------------------------------- 150,000
Maureen Meiselina---------------------------------------------- 50,000
WS-TFW--------------------------------------------------------- 341,264
Gemilang-Bandar Lampung-------------------------- ------- 100,000
Inggrid Suhana-------------------------------------------------- 100,000
Eny Dyah P-------------------------------------------------------- 40,000
Juni 2009
01-Jun-09 GYS SMG------------------------------------------------------- 550,000
10-Jun-09 Lili Esrie L/Joh------------------------------------------------- 500,000
14-Jun-09 NN-BCA Wisma 46------------------- ----------------------- 300,000
18-Jun-09 NN-BCA Mayestik---------------------------------------------- 25,000
19-Jun-09 Anwar Soehendro-------------------------------------------- 1,000,000
23-Jun-09 Nigie------------------------------------------------------------ 1,200,000
25-Jun-09 TFW-------------------------------------------------------------- 495,020
26-Jun-09 NN-MLG------------------------------------------------- ------- 20,000
perhatian:
Saudara/i diharapkan untuk tidak
mengirimkan dana melalui amplop pos untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
MAJALAH INI TIDAK
DIPERJUALBELIKAN
49
50
warta sejati 62 : satu tubuh kristus
Download