Perbedaan Hasil Belajar Stenografi Dengan Penerapan Model

advertisement
Perbedaan Hasil Belajar Stenografi Dengan Penerapan Model Pembelajaran Word Square
dan Tanpa Model Pembelajaran Word Square pada Siswa Kelas XI ADP SMK N 2 PADANG
Liza Marthasari, Armida. S, Armiati
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Hamka Air Tawar Padang
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan
menerapkan model pembelajaran word square dan tanpa model pembelajaran word square pada kelas XI
ADP di SMK N 2 Padang. Penelitian ini termasuk jenis penelitian quasi eksperimen. Data dikumpulkan dari
hasil tes yang diberikan pada kelas sampel menggunakan analisis uji Z. Hasil penelitian ini menunjukkan
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar stenografi siswa yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran word square dengan siswa yang diajar tanpa menggunakan model pembelajaran word
square. Pembelajaran word square cocok diterapkan dalam proses pembelajaran stenografi khususnya pada
KD membuat catatan dikte dan pada materi mengenal dan menulis huruf stenografi. Disarankan kepada guru,
khususnya guru stenografi dapat mempertimbangkan menggunakan model pembelajaran word square
sebagai salah satu alternative pembelajaran dalam materi mengenal dan menulis huruf stenografi.
Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran word square, tanpa model pembelajaran word square
ABSTRACT
This study aimed to determine whether there are differences with students' learning models implement
word square and without learning model word square on class XI ADP at SMK N 2 Padang. This study
included type of quasi experimental study. Data collected from the test results given in the sample test data
analysis using Z. The results of this study showed a significant difference between the learning outcomes of
students who are taught shorthand using a word learning model square and the students who were taught
without using a word learning model square. Learning word square fit is applied in the learning process
especially KD membuat catatan dikte and material introduce and writing abjad stenografi. It is
recommended to teachers , especially teachers may consider using a shorthand word learning model square
as one alternative learning that with material introduce and writing abjad stenografi.
Keyword: learning result, learning models word square, without learning models word square
Page 1
1. PENDAHULUAN
Untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia Indonesia, dapat dicapai
dengan berbagai usaha salah satunya
adalah melalui jalur pendidikan. Dalam
hal ini tujuan pendidikan nasional adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya. Sekolah merupakan salah
satu pendidikan formal yang mempunyai
peran yang sangat penting untuk
mengembangkan potensi siswa agar
mampu hidup mandiri ditengah-tengah
masyarakat.
Pendidikan pada dasarnya adalah
usaha
sadar
untuk
menumbuh
kembangkan potensi Sumber Daya
Manusia (SDM) peserta didik. Hal ini
sesuai yang dinyatakan Mulyasa
(2004:3) bahwa “kekuatan reformasi
yang hakiki sebenarnya bersumber dari
sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas,
serta
memiliki
visi,
transparansi dan pandangan yang jauh
kedepan dan tidak hanya mementingkan
diri dan kelompoknya”. Oleh karena itu
untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia diperlukan peningkatan
kualitas pendidikan, terutama yang
diperoleh di sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut,
maka dibutuhkan peran aktif dari semua
pihak yang ada dalam pendidikan,
dimulai dari kalangan masyarakat,
peserta lulusan pendidikan, para
pendidik, dan pemerintah.
Mata
pelajaran
stenografi
membutuhkan strategi atau teknik
pembelajaran yang baik, dimana guru
harus mampu mengantarkan siswa agar
dapat trampil dalam menulis huruf
stenografi agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Permasalahan yang
terjadi guru kurang mampu memberikan
pemahaman kepada siswa sehingga
siswa sulit untuk menerima pelajaran.
Seperti guru tidak menyuruh siswa
membuat contoh huruf lebih dari yang
diberikan guru, sedangkan stenografi
pelajaran yang menuntut banyak
dilakukan latihan. Dimana guru juga
tidak memeriksa hasil tulisan yang
dikerjakan siswa sehinnga mereka tidak
tau apakah yang mereka kerjakan salah
atau benar, karna ketidak pahaman siswa
terhadap bentuk-bentuk huruf stenografi
maka siswa malas untuk mengerjakan
tugas yang diberikan.
Berdasarkan
observasi
dan
wawancara yang dilakukan pada kelas
XI ADP di SMK N 2 Padang peneliti
menemukan pemasalahan-permasalahan
seperti
ketika
disuruh
untuk
mengerjakan latihan kedepan kelas
hanya beberapa orang saja yang
mengacungkan tangan dan jika diberikan
tugas lebih dari 50%. Beberapa faktor
penyebab permasalahan diatas ada yang
berasal dari siswa dan ada juga yang
berasal dari guru.
Berdasarkan keterangan diatas dapat
disimpulkan bahwa aktivitas siswa
dalam mengikuti pelajaran masih rendah,
sehingga hasil belajar siswa tidak
tercapai secara optimal. Masih banyak
siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimum(KKM) seperti
yang terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1. Nilai rata-rata ulangan
harian I siswa SMK Negeri 2 Padang
Kelas
XI ADP 1
XI ADP 2
XI ADP 3
Jumlah
siswa
24
26
25
Nilai Rata-Rata
UH I
60.03
63.68
69.27
Sumber: guru bidang studi stenografi
Page 2
Pencapaian tingkat hasil belajar
siswa kelas XI ADP masih rendah, hal
ini dibuktikan dengan pencapaian nilai
rata-rata UH I semester yang belum
mencapai KKM yang telah ditetapkan
yakni 75. Masih rendahnya hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Stenografi
khususnya pada standar kompetensi
Membuat dokumen dalam materi
mengenal dan menulis huruf steno kelas
XI ADP SMK N 2 Padang disebabkan
model pembelajaran yang digunakan
kurang bervariasi. Guru melakukan
pembelajaran klasikal, dimana proses
pembelajaran hanya terpusat pada guru
dan cendrung didominasi oleh guru
dimana guru masih menggunakan
model pembelajaran konvensional.
Guru sebagai pendidik terlibat
langsung dalam proses pembelajaran,
perlu untuk melakukan suatu tindakan
yang bertujuan untuk memacu motivasi
belajar siswa sehingga siswa aktif dalam
mengikuti pelajaran khususnya pada
mata pelajaran Stenografi. Guru harus
memilih model pembelajaran yang tepat
untuk
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran, yaitu model pembelajaran
yang dapat membuat siswa aktif dan
merasa bertanggung jawab untuk
menyelesaikan
tugas-tugas
yang
diberikan guru.
Belajar
bukanlah
konsekuensi
otomatis dari penuangan informasi
kedalam
benak
siswa.
Belajar
memerlukan keterlibatan mental dan
kerja siswa sendiri. Penjelasan dan
penerangan
semata
tidak
akan
membuahkan
hasil
belajar
yang
langgeng. Sesuai dengan pendapat
Silberman (2006:9) yang mengatakan
bahwa yang bisa membuahkan hasil
yang langgeng hanyalah kegiatan belajar
aktif. Salah satu model pembelajaran
aktif yang dapat digunakan adalah model
pembelajaran word square.
Penyebab siswa tidak paham dengan
bentuk
huruf
stenografi
yang
dikarenakan oleh beberapa hal yang
diataranya kurangnya contoh dari bentuk
huruf stenografi yang diberikan oleh
guru maka dengan adanya pembelajaran
word square ini akan banyak huruf steno
yang akan dilihatnya, sehingga siswa
paham dengan bentuk dari huruf steno
tersebut.
Stenografi merupakan pelajaran
berupa kerampilan, yang seharusnya
banyak melakukan latihan seperti yang
dikemukakan oleh Sumiati (2007:109)
dalam belajar formal dan belajar
keterampilan, agar dapat meningkatkan
kemampuan hasil belajar dapat dicapai
dengan melalui latihan.
Stenografi merupakan mata pelajaran
yang hanya dipelajari di jenjang sekolah
menengah kejuruan pada jurusan
Administrasi perkantoran yang dimana
pelajaran stenografi tidak dipelajari di
sekolah menengah pertama dan juga
pada sekolah dasar. Sehingga word
square ini bisa diterapkan untuk sekolah
menengah kejuruan khususnya pada
mata pelajaran stenografi, dengan
menerapkan
model
pembelajaran
cooperativ menggunakan word square
yang merupakan model alternative agar
siswa dapat lebih aktif dalam
pembelajaran.
Dimana
dalam
pembelajaran cooperative ini siswa
bekerja sama dalam kelompok untuk
menyelesaikan materi dan tugas yang
diberikan oleh guru..
Untuk meningkatkan minat belajar
dan keseriusan siswa dalam belajar
digunakan word square. Word square
adalah strategi mengajar dalam bentuk
permainan dengan cara memilih atau
mencari kunci jawaban dalam acakan
huruf berdasarkan pertanyaan yang ada
(Mulyati 1996:6). Dalam pembelajaran
yang menggunakan word square, siswa
Page 3
dituntut untuk dapat mengenal huruf
stenografi siswa secara keseluruhan
karena jika mereka tidak mengerti
bentuk huruf maka mereka tidak akan
bisa mencari kata dalam acaka huruf.
Berdasarkan uraian diatas maka
penulis melakukan penelitian tentang
2. METODE PENELITIAN
a. Jenis Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah
dikemukakan di atas, maka penelitian yang
dilakukan adalah penelitian Quasi Eksperimen.
Penelitian
Quasi
Eksperimen
merupakan
pengembangan dari true eksperimental design,
Sugiyono (2009:114). Penelitian kali ini tidak
melakukan tes di awal pembelajaran terlebih
dahulu karena peneliti hanya membandingkan
hasil belajar antara kedua kelas sampel setelah
diberikan perlakuan.
b. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
kelas XI ADP SMK N 2 Padang. yang terdaftar
pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.
Penentuan kelas sampel dilakukan dengan
menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu
ditetapkan berdasarkan pada pertimbanganpertimbangan tertentu, Sudjana (2007:96). Pada
penelitian ini pengambilan sampel dipilih
berdasarkan kelas yang memiliki nilai rata-rata
yang hampir sama sehingga dapat dikatakan
bahwa kedua sampel memiliki kemampuan yang
hampir sama. Dipilihlah kelas XI ADP 1 sebagai
kelas eksperimen dan kelas XI ADP 2 sebagai
kelas kontrol
c. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data dalam penelitian
ini, penulis memberikan tes kepada dua kelas
sampel.Tes yang diberikan berupa pertanyaanpertanyaan yang sesuai dengan materi yang
diajarkan selama perlakuan berlangsung.
Sebelum memberikan tes kepada kedua
kelas sampel, terlebih dahulu dilakukan langkahlangkah sebagai berikut :
“Perbedaan Aktivitas Dan Hasil Belajar
Stenografi Dengan Penerapan Model
Pembelajaran Word Square Dan Tanpa
Model Pembelajaran Word Square Pada
Siswa Kelas SMK Negeri 2 Padang”
1) Merumuskan kisi-kisi soal, yang disusun
berpedoman pada silabus mata pelajaran
ekonomi dan indikator yang sesuai dengan
standar kompetensi.
2) Menyusun soal tes sesuai dengan kisi-kisi yang
dibuat.
3) Melakukan uji coba soal untuk mengetahui
validitas, reliabilitas, taraf kesukaran soal, dan
daya beda soal.
Berdasarkan hasil uji coba soal yang telah
dilakukan, maka soal sudah memiliki syaratsyarat untuk dapat digunakan sebagai soal
postest.
d. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan yaitu
uji Z. Sebelum melakukan uji hipotesis tersebut,
terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis
yaitu uji normalitas dan uji homogenitas varians.
Untuk menguji normalitas dapat digunakan uji
liellifors. Menurut Irianto (2007: 273) kriteria
terima hipotesis berdistribusi normal adalah jika
Lmax ≤ Ltabel, lain dari itu ditolak. Sedangkan untuk
menguji homogenitas digunakan uji F dengan
kriteria jika harga F hitung kecil sama dari F tabel
berarti kelompok data mempunyai varians yang
homogen, sebaliknya jika harga F yang di dapat
dari hasil perhitungan lebih besar dari F tabel,
berarti kedua kelompok data varians tidak
homogen (Irianto, 2007:276).
e. Uji Hipotesis
Rumus untuk menguji hipotesis yaitu:
H0 : µA = µB
H1 : µA ≠ µB
Keterangan:
µA = rata-rata kelas eksperimen
µB = rata-rata kelas kontrol
Untuk menerima atau menolak hipotesis
nol (Ho) pada tingkat signifikan α = 0,05
Page 4
digunakan tabel Z dengan kriteria pengujian
hipotesis sebagai berikut :
1) Jika –Ztab ≤ Zhit < Ztab maka Ho diterima
2) Jika –Ztab > Zhit ≥ Ztab maka Ho ditolak
3. HASIL PENELITIAN
a. Deskripsi Data Penelitian
Setelah
proses
penelitian
selesai
dilaksanakan maka diperoleh hasil belajar siswa
berupa nilai ulangan harian. Berikut nilai ulangan
harian siswa kedua kelas sampel:
Tabel 2. Distribusi frekuensi perbandingan hasil
belajar stenografi siswa kelas eksperimen dan
kelas kontrol SMK Negeri 2 Padang
Kelompok
No
Interval
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
100-94
93-87
86-80
79-73
72-66
65-59
58-52
Jumlah
Rata-rata
Median
Modus
Standar deviasi
Maksimum
Minumum
Kelas
eksperimen
Fi
%
6
25,00
5
20,83
7
29,17
2
8,33
3
12,50
1
4,17
0
0,00
24
84,83
82
Kelas control
Fi
2
6
5
4
5
3
1
26
%
7,69
23,07
19,23
15,38
19,23
11,53
3,84
78.30
76
84
10,61
100
76
11,43
96
64
56
Sumber: Data Olahan 2012
Dari tabel 2 di atas dapat dilihat terdapat
perbedaan pada hasil belajar Ekonomi antara siswa
kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat rata-rata
post test kelas eksperimen adalah 84,83 dengan
nilai terendah 64, nilai tertinggi 100 dan nilai yang
sering muncul diperoleh siswa adalah 84. Nilai
tengah (median) adalah 82, artinya terdapat 50%
dari jumlah siswa yang memperoleh nilai ≤ 82 dan
sisanya ≥ 82. Penyimpangan nilai terhadap ratarata hitung atau standar deviasi yaitu 10,61. Jadi
terjadi peningkatan pada tingkat ketuntasan siswa
yaitu 80% dari KKM yang telah ditetapkan yaitu
75.
Pada kelas kontrol nilai rata-rata post test
adalah 78,30 dengan nilai terendah 56, nilai
tertinggi 96 dan nilai yang sering muncul
diperoleh siswa adalah 76. Nilai tengah (median)
adalah 76, artinya terdapat 50% dari jumlah siswa
yang memperoleh nilai ≤ 76 dan sisanya ≥ 76.
Penyimpangan nilai terhadap rata-rata hitung atau
standar deviasi yaitu 11,43. Jadi terjadi
peningkatan pada tingkat ketuntasan siswa yaitu
60% dari KKM yang telah ditetapkan yaitu 75.
Berdasarkan perhitungan nilai post test
kelas eksperimen dan kelas kontrol, terdapat
perbedaan hasil belajar dimana nilai rata-rata kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas
kontrol. Hal ini disebabkan karena kelas
eksperimen diberikan perlakuan (treatment)
dengan menggunakan model pembelajaran word
square dibandingkan dengan kelas kontrol yang
tanpa menggunakan model pembelajaran word
square.
b. Analisis Data Penelitian
Untuk menarik kesimpulan hasil penelitian
maka dilakukan uji hipotesis setelah dilakukan uji
prasyarat terlebih dahulu yaitu uji normalitas dan
uji homogenitas.
Untuk uji normalitas pada kelas
eksperimen diperoleh nilai Lhit = 0,0736 dan Ltab =
0,1764 sedangkan pada kelas kontrol diperoleh
nilai Lhit = 0,0793 dan Ltab = 0,1706 maka pada
kedua kelas sampel Lhit<Ltab yang artinya kedua
kelas sampel berdistribusi normal.
Sedangkan untuk uji homogenitas pada
diperoleh Fhit =1,1609 dan Ftab = 1,985 sehingga
Fhit < Ftab yang berarti varians kedua kelas sampel
adalah homogen.
Dari hasil perhitungan kedua uji prasyarat
tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa kedua
sampel pada penelitian ini berdistribusi normal
dan memiliki varians yang homogen.
c. Uji Hipotesis
Dari uji hipotesis nilai ulangan harian yang
dilakukan, diperoleh nilai Zhit=2,089 dan Ztab=
Page 5
1,96 sehingga Zhit>Ztab maka H0 ditolak. Hal ini
berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
antara hasil belajar siswa antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol
d. Pembahasan
Berdasarkan analisis data yang telah
dilakukan kepada siswa kelas XI ADP 1
sebagai kelas eksperimen dan kelas XI ADP 2
sebagai kelas, peneliti melakukan atau
memberikan perlakuan yang berbeda pada
kedua
kelas
sampel
dalam
proses
pembelajaran, yang mana kelas eksperimen
diajar dengan model pembelajar word square
dan kelas kontrol diajar dengan tanpa
menggunakan model pembelajaran word
square.
Pembelajaran
dengan
menggunakan
permainan akan menarik perhatian siswa
karena menyenangkan, menurut Latuheru
(1988:10) permainan adalah suatu bentuk
kegiatan dimana peserta yang terlibat
didalamnya atau pemain-pemainya bertindak
sesuai dengan aturan-aturan yang telah
ditetapkan untuk mencapai suatu tujuan
menurut
pandangan
ahli
psikologis
perkembangan penggunaan permaianan sangat
bermanfaat bagi perkembangan kognitif dan
kreativitas permainan dapat menimbulkan
kegiatan belajar yang menarik. Word square
merupakan salah satu alternative yang kiranya
dapat
digunakan
untuk
meningkatkan
semangat belajar siswa, karena word square
telah dikenal oleh sebagian siswa sebagai suatu
bentuk permainan yang menarik, menurut
Anonimous (dalam Mulyati 1996:6) word
square adalah suatu penyajian alternative
strategi mengajar yang berbentuk permainan
dengan cara memilih atau menemukan kunci
jawaban dalam acakan huruf berdasarkan
pertanyaan yang ada dan kata yang dicari
dipilih dari acakan huruf yang tersedia bisa
mendatar, menurun dan diagonal. Permainan
ini dibuat dalam bentuk lembar kerja.
Pembelajaran menggunakan word square
mempunyai
beberapa
kelebihan
yaitu
mendorong pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran dan juga melatih disiplin. Selain
itu juga terjadi hubungan kerjasama yang
menguntungkan dalam kelompok yang
melahirkan semangat belajar.
Siswa
yang
diajar
menggunakan
pembelajaran aktif model pembelajaran word
square
lebih
tinggi
hasil
belajarnya
dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan
tanpa menggunakan model pembelajaran word
square terlihat dari hasil belajar pada test
terakhir siswa kelas eksperimen dengan ratarata nilai84,83 dan siswa kelas kontrol dengan
nilai rata-rata 78,31 ini berarti terdapat
perbedaan hasil belajar siswa dari segi metode
yang digunakan, dalam hal ini pembelajaran
yang menggunakan model pembelajaran word
square lebih baik dari pada pembelajaran tanpa
menggunakan model pembelajaran word
square.
Salah satu yang mempengaruhi hasil
belajar siswa adalah faktor ekstern diantaranya
kemampuan guru untuk memilih metode dan
strategi yang akan digunakan dalam kegiatan
belajar mengaja. Sebagaimana pendapat
Slameto (2003:96) bahwa variasi metode
mengajar akan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Dalam proses belajar mengajar
tidak semua peserta didik mudah menangkap
apa yang disampaikan guru dengan baik,
sehingga guru harus mampu menggunakan
metode pembelajaran sehingga siswa mau
untuk ikut terlibat dengan materi yang akan
disampaikan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh Yulia
(2005) yang menemukan bahwa, penerapan
pembelajaran kooperativ dengan menggunakan
word square, dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa dalam mata pelajaran IPS
ekonomi dikelas VIII 6 SMP N 18 Padang.
penelitian ini juga sejalan dengan, penelitian
yang dilakukan
Yenni
(2005)
yang
mengemukakan hasil penelitiannya bahwa
pembelajaran kooperatif dengan menggunakan
Page 6
word square dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa dikelas IX 4 SMP N 3 Padang
Oleh sebab itu hasil penelitian ini
diharapkan akan memberikan jalan keluar dari
permasalaahn rendahnya hasil belajar siswa
pada mata pelajaran stenografi bila biasanya
guru mata pelajaran hanya menggunakan
metode yang tidak bervariasi, maka mulai
sekarang
memahami
metode-metode
pembelajaran yang lain. Salah satunya adalah
model pembelajaran word square.
Masih terdapatnya berbagai kendala dalam
pelaksanaan penelitian ini diakui karena
peneliti masih tergolong pemula dan juga
kendala lain yang penulis temui pada saat
melakukan
eksperimen
yaitu
sulit
mempersiapkan kondisi yang tepat untuk
melakukan kegiatan. Oleh sebab itu masih ada
hal-hal yang perlu diperbaiki dimasa
mendatang agar pelaksaan metode ini dapat
dilakukan secara optimal.
4. PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
peneliti lakukan dengan penerapan pembelajaran
dengan model pembelajaran word square pada
kelas XI ADP 1 SMK N 2 Padang dapat diambil
kesimpulan “Terdapat perbedaan yang signifikan
antara hasil belajar siswa yang belajar dengan
menggunakan metode pembelajaran model
pembelajaran word square dengan siswa yang
diajar dengan tanpa menggunakan model
pembelajaran word square terlihat dari nilai ratarata kelas eksperimen 84,83 dan nilai rata-rata
pada kelas kontrol 78,83.”
b. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dan
untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran stenografi di SMK Negeri 2
Padang maka dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Untuk Sekolah
Dapat melakukan sosialisasi model
pembelajaran word square kepada guru SMK
N 2 Padang sebagai salah satu alternatif
pembelajaran yang dapat digunakan, karena
berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, dapat meningkatkan hasil belajar.
2. Untuk Guru
a. Untuk guru SMK Negeri 2 Padang,
khususnya guru stenografi dapat
menggunakan model pembelajaran
word square sebagai salah satu
alternative pembelajaran yang dapat
digunakan, karena dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi
mengenal
dan
menulis
huruf
stenografi.
b. Sebelum
pelaksanaan
model
pembelajaran word square dilakukan,
guru hendaknya telah menyiapkan
lembar kerja word square yang akan
dibagikan dan dipasang didepan kelas,
dan
memanfaatkan
waktu
pembelajaran secara optimal.
3. Untuk siswa
a) Dalam pembelajaran dengan model
pembelajaran word square, siswa
diharapkan dapat ikut berpartisipasi
dengan aktif, karena dalam model
pembelajaran ini keaktifan siswa
sangat dituntut.
b) Siswa diharapkan dapat memiliki
kesadaran dan rasa tanggung jawab
yang tinggi untuk belajar agar proses
pembelajaran yang diharapkan dapat
berjalan dengan lancar.
c) Siswa diharapkan tidak hanya
mengandalkan
informasi
yang
diberikan guru tetapi siswa juga
harus giat mencari informasi lain
mengenai materi pelajaran dari
berbagai sumber.
4. Untuk Peneliti selanjutnya
Waktu penelitiannya lebih panjang
sehingga mendapatkan hasil yang lebih
maksimal lagi sesuai dengan yang
diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
67
Page 7
Mulyasa. 2004. Manajemen berbasis sekolah.
Bandung: Remaja Rosda Karya
Mulyati, Sri. 1996. Pengaruh Penggunaan Latihan
Dengan Wordsquare Terhadap Hasil
Belajar Siswa Dalam Pelajaran Biologi
Kelas 1 SMP N 4 Bukittinggi. Skripsi.
UNP
Rahmi, Yulia Upaya Meningkatkan Aktivitas
Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ips
Ekonomi Melalui Pembelajaran
Kooperatif Dengan Menggunakan Word
Square Dikelas VIII 6 SMP N 18 Padang.
Skripsi. Padang: UNP
Silberman, Melvin L. 2006. Active Learning 101
Cara Belajar Aktif. Bandung:Nuansa
Nusa Media
Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjiono, A. 2009. Pengantar evaluasi
pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Sumiati, Asra. 2007. Metode Pembelajaran.
Bandung: CV. Wacana Karya
Yenni. Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar
Siswa Dalam Mata Pelajaran Biologi
Melalui Pembelajaran Kooperatif Dengan
Menggunakan Word Square Dikelas IX
SMP N 3 Padang. Skripsi. Padang: UNP
Page 8
Download