94 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan

advertisement
94
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang sudah diuraikan pada bab sebelumnya
maka dapat disimpulkan antara lain:
1. Bentuk perlindungan hukum bagi investor PT. Davomas Abadi
Tbk antara lain melalui:
a. Prinsip Keterbukaan yang diatur dalam Pasal 85-89 UUPM,
Dalam hal ini PT. Davomas Abadi Tbk wajib menyampaikan
laporan baik laporan berkala maupun laporan insidentil
kepada OJK dan mengumumkannya kepada masyarakat.
Keterbukaan di pasar modal selain untuk kepentingan
perlindungan hukum pemodal (investor) tetapi juga dapat
menjadi suatu instrumen yuridis bagi upaya membangun
perusahaan yang sehat dengan pengelolaan yang baik.
mengingat setelah terjadinya forced delisting PT. Davomas
Abadi Tbk masih merupakan perusahaan publik, maka
perseroan masih memiliki kewajiban melakukan prinsip
keterbukaan agar investor mengetahui perkembangan serta
keadaan
perseroan,
namun
berdasarkan
Monitoring
Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan 31 Desember
2014 sejak tahun laporan keuangan 2014 hingga sekarang
PT. Davomas Abadi Tbk belum mengumpulkan laporan
keuangannya. Dalam hal ini PT. Davomas Abadi Tbk terbukti
melanggar prinsip keterbukaan dalam pasar modal dimana hal
tesebut sangat merugikan investor khususnya investor PT.
Davomas Abadi Tbk, sebagai bentuk perlindungan hukum
94
Perlindungan Hukum Bagi Investor dalam Penghapusan Pencatatan (Delisting) Saham pada PT. Davomas Abadi Tbk
Sheila Aulia Harunsyah Gumay
Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2016, telp. 5663232 ext. 8112,8113,8114,8151,8194
95
bagi investor PT. Davomas Abadi Tbk dan untuk memenuhi
Prinsip
Keterbukaan,
maka
dilakukannya
pengumuman
kepada masyarakat tentang adanya rencana delisting baik
oleh PT. Davomas Abadi Tbk selaku emiten maupun oleh
bursa, hal tersebut berdasarkan ketentuan Pasal III.3.2.2
Peraturan No I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting)
dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa, dimana
hal tersebut telah dilakukan oleh bursa berdasarkan No.:
Peng-DEL-00003/BEI.PNG/12-2014 tanggal 17 Desember
2014 perihal Penghapusan Pencatatan Efek PT Davomas
Abadi Tbk.
b. Perlindungan hukum bagi investor PT. Davomas Abadi Tbk
juga diberikan melalui kewajiban PT. Davomas Abadi Tbk
mempunyai
prospektus,
prospektus
dilarang
memuat
keterangan yang tidak benar tentang fakta material atau tidak
memuat keterangan yang benar tentang fakta material yang
diperlukan agar prospektus tidak memberikan gambaran yang
menyesatkan. Berkaitan dengan perlindungan hukum bagi
investor melalui prospektus, PT. Davomas Abadi Tbk tidak
melakukan pelanggaran akan hal ini, hal tersebut berdasarkan
adanya prospektus PT. Davomas Abadi Tbk yang di terbitkan
di Jakarta pada tanggal 5 Desember 1994, yang memuat
keterangan-keterangan
sebagaimana
diatur
Berdasarkan
Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal
78.
c. Kepastian hukum dan penegak hukum yang dilakukan antara
lain oleh OJK berdasarkan Pasal 4 jo Pasal 5 UU OJK dengan
membuka layanan pengaduan atas investor PT. Davomas
Abadi Tbk yang mengalami kerugian khususnya akibat forced
delisting saham DAVO, serta menetapkan sanksi berdasarkan
Monitoring Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan 31
Perlindungan Hukum Bagi Investor dalam Penghapusan Pencatatan (Delisting) Saham pada PT. Davomas Abadi Tbk
Sheila Aulia Harunsyah Gumay
Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2016, telp. 5663232 ext. 8112,8113,8114,8151,8194
96
Desember 2014 sejak tahun laporan keuangan 2014 hingga
sekarang PT. Davomas Abadi Tbk belum mengumpulkan
laporan keuangannya, dimana hal tersebut diatur dalam Pasal
63 huruf e Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang
Pasar Modal, sanksi denda maksimal Rp. 500.000.000,namun sanksi denda belum dapat dihitung karena hingga saat
skripsi
ini
diulis
PT.
Davomas
Abadi
Tbk
belum
menyampaikan laporan keuangannya kepada OJK. Selain itu
penegakan hukum juga dilakukan oleh BEI sebagaimana
diamanatkan dalam Pasal 7 ayat (1) jo ayat (2) UUPM,
berkaitan dengan peranan bursa efek sebagaimana yang
diamanatkan oleh undang-undang, haruslah bersifat produktif
dalam memantau jalannya perdagangan. Berkaitan dengan
delisting saham PT. Davomas Abadi Tbk yang dilakukan oleh
BEI
merujuk
pada
Peraturan
BEJ
No.
I-I
tentang
Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
(Relisting) Saham di Bursa, oleh karena itu BEI dalam hal
forced delisting saham DAVO melakukan pengumuman akan
di lakukannya delisting saham DAVO selain itu perlindungan
hukum diberikan melalui pencabutan penghentian sementara
perdagangan efek hanya di pasar negosiasi selama 20 hari
berdasarkan
Pasal
III.3.2.4
Peraturan
No
I-I
tentang
Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
(Relisting) Saham di Bursa sebagaimana hal tersebut
dilakukan oleh BEI sejak hari Kamis tanggal 18 Desember
2014 sampai dengan hari Selasa tanggal 20 Januari 2015,
dalam kasus PT. Davomas Abadi Tbk bursa tidak mewajibkan
buy-back saham, hal tersebut berbeda dengan ketentuan
voluntary delisting, di mana adanya kewajiban buy-back
saham dalam voluntary delisting.
Perlindungan Hukum Bagi Investor dalam Penghapusan Pencatatan (Delisting) Saham pada PT. Davomas Abadi Tbk
Sheila Aulia Harunsyah Gumay
Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2016, telp. 5663232 ext. 8112,8113,8114,8151,8194
97
2. Upaya hukum yang dapat ditempuh oleh investor PT. Davomas
Abadi Tbk yang merasa dirugikan dengan terjadinya forced
delisting saham DAVO antara lain adalah dengan melakukan
pelaporan kepada Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Pasal 30
UU OJK, selain itu juga dapat meminta PT. Davomas Abadi Tbk
untuk membeli kembali saham yang mereka miliki melalui RUPS
sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 37 jo Pasal 38 jo
Pasal 79 ayat (2) UUPT dan juga dapat menuntut ganti rugi
kepada PT. Davomas Abadi Tbk baik sendiri-sendiri maupun
bersama-sama berdasarkan Pasal 111 UUPM, namun hingga
saat skripsi ini ditulis berdasarkan wawancara yang dilakukan
penulis kepada ibu Risca selaku Kepala Sub Bagian Pengawasan
Sektor Industri di OJK, belum ada investor PT. Davomas Abadi
Tbk yang melakukan pelaporan kepada OJK.
3. Akibat hukum dari forced delisting PT. Davomas Abadi Tbk antara
lain adalah Bursa Efek Indonesia menghapus nama perseroan
dari daftar perusahaan tercatat yang mencatatkan sahamnya di
BEI. Dengan dicabutnya status PT. Davomas Abadi Tbk sebagai
perusahaan tercatat (delisting), maka investor PT. Davomas Abadi
Tbk tidak bisa lagi memperjual belikan saham DAVO di Bursa
Efek Indonesia, bagi investor PT. Davomas Abadi Tbk yang ingin
melakukan transaksi jual-beli saham yang dimilikinya bisa melalui
OTC. Setelah terjadinya delisting saham DAVO maka status PT.
Davomas Abadi Tbk masih merupakan perusahaan publik, maka
hal tersebut mengakibatkan PT. Davomas Abadi Tbk tetap
memiliki kewajiban sebagai perusahaan publik.
Perlindungan Hukum Bagi Investor dalam Penghapusan Pencatatan (Delisting) Saham pada PT. Davomas Abadi Tbk
Sheila Aulia Harunsyah Gumay
Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2016, telp. 5663232 ext. 8112,8113,8114,8151,8194
98
B. Saran
Terkait dengan analisis yang telah dilakukan, maka adapun
beberapa saran yang dapat diberikan, antara lain:
1. Perlindungan hukum bagi investor masih dirasa kurang, hal ini
dapat dilihat dari sanksi yang rendah terhadap PT. Davomas
Abadi Tbk yaitu denda maksimal Rp. 500.000.000,- (lima ratus
juta rupiah) berdasarkan Pasal 63 huruf e Peraturan Pemerintah
Republik
Indonesia
Nomor
45
Tahun
1995
tentang
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, perlunya
peningkatan sanksi kepada emiten yang melakukan pelanggaran
dalam pasar modal karena sanksi yang ada masih di rasa kurang
dengan nominal sanksi yang cukup rendah untuk kategori emiten,
hal tersebut merupakan salah satu cara untuk memberikan efek
jera kepada emiten untuk melakukan pelanggaran
2. Ketegasan penegakan hukum dari OJK masih dirasa kurang untuk
melindungi investor dalam hal menuntut kejelasan dari pihak PT.
Davomas Abadi Tbk berkaitan pengenaan sanksi yang baru di
kenakan pada saat PT. Davomas Abadi Tbk menyerahkan
laporan keuangannya. Investigasi OJK untuk melindungi investor
harus semakin digencarkan kepada PT. Davomas Abadi Tbk yang
tidak menunjukkan itikad baik atau mengalami permasalahan
dalam hal prinsip keterbukaan demi melindungi investor, oleh
karena itu Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia
harus lebih bekerja sama dalam pencegahan kerugian investor
akibat forced delisting.
3. Setelah terjadinya delisting saham DAVO oleh Bursa Efek
Indonesia, PT. Davomas Abadi Tbk sebaiknya melakukan
pembelian kembali (buy back) saham milik investornya untuk
mengurangi kerugian yang di derita oleh investor PT. Davomas
Abadi Tbk, pembelian kembali saham dilakukan sesuai dengan
ketentuan Pasal 37 jo Pasal 38 jo Pasal 79 ayat (2) UUPT.
Perlindungan Hukum Bagi Investor dalam Penghapusan Pencatatan (Delisting) Saham pada PT. Davomas Abadi Tbk
Sheila Aulia Harunsyah Gumay
Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2016, telp. 5663232 ext. 8112,8113,8114,8151,8194
Download