GAMBARAN TINGKAT NYERI BAYI YANG DILAKUKAN PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL DARAH DI RUANG PERINATOLOGI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN DAN RSUD KABUPATEN BATANG Skripsi EKA KHARISMA PUTRI NIM : 12.0811.S PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN 2016 Gambaran Tingkat Nyeri Bayi Yang Dilakukan Prosedur Pengambilan Sampel Darah Di ruang Perinatologi RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan dan RSUD Kabupaten Batang Eka Kharisma Putri, Susri Utami Prodi Ners STIKes Muhammadiyah Pekajangan ABSTRAK Nyeri merupakan pengalaman tidak menyenangkan individu yang dirasakan setiap orang disegala usia. Bayi yang dirawat di ruang perinatologi dalam selama masa perawatan bayi akan banyak mendapatkan berbagai macam prosedur invasif yang menyebabkan nyeri. Prosedur umum yang dilakukan dalam perawatan neonatal salah satunya adalah pengambilan sampel darah, baik pengambilan sampel darah vena maupun pengambilan sampel darah kapiler.Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan tingkat nyeri bayi yang dilakukan prosedur pengambilan sampel darah di ruang perinatologi RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan dan RSUD Kabupaten Batang. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif.Besar sampel adalah 40 bayi dengan metode pengambilan sampel accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi pengkajian nyeri dari instrumen Neonatal Infant Pain Scale (NIPS). Hasil penelitian menunjukkan rata – rata tingkat nyeri bayi yang dilakukan prosedur pengambilan sampel darah adalah 5.22 (SD= 2.359) menunjukkan nyeri sedang. Saran peneliti yaitu pengkajian nyeri pada bayi sebaiknya dijadikan prosedur rutin di ruang perinatologi sehingga tenaga kesehatan dapat menerapkan managemen nyeri yang tepat pada neonatus. Kata Kunci : Nyeri Bayi, Neonatus, Pengambilan Sampel Darah ABSTRACT The Description Of Pain Level Who Experience Blood Sampling Examination In Perinatology Ward Of Kroton General Hospital Pekalongan And Batang General Hospital Pain is an unpleasant experience wich is felt by individual in every stase of age. During hospitalization in perinatology ward, the neonate will experience so many invasive procedures causing pain. One of the general procedure received by neonates is blood sampling either venous or capillary. Purpose of this study is to describe pain neonate’s pain level who experience blood sampling examination in perinatology ward of Kroton General Hospital Pekalongan and Batang General Hospital. Descriptive statistical analysis was done with 40 neonates participation using accidental sampling technique. Neonatal Infant Pain Scale (NIPS) was used to gather the data. Result of this study showed the mean of neonate’s pain level under going venous blood sampling was 5.22 (SD = 2.359) is moderate pain. the author suggest that pain assessment is better to be done as the routine procedure in perinatology wards so that the health care providers are able to implement the right pain management for the neonate. Keywords: Baby Pain, Neonates,Blood Sampling (Bobak, Low dermilk & jensen 2005 PENDAHULUAN Bayi adalah anak dengan rentang usia 0-12 bulan. Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan berusia 0 – 28 hari (Marmi & Rahardjo 2012, h.1). Masa neonatus merupakan masa dimana kehidupan yang baru di ekstrauteri yaitu adanya proses adaptasi baik fisiologis maupun psikologis dan semua sistem organ mulai berfungsi (Hidayat 2008, h.14). Ada kalanya adaptasi tersebut terhambat karena dalam proses nya tersebut dapat disertai dengan penyakit, kecacatan, infeksi, penyulit saat persalinan dan bahkan kelahiran dengan berat lahir rendah dalam Indriansari, 2011). Tingkat kematian neonatal menurun lebih dari 30%, dari 32 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 22 per 1.000 kelahiran hidup (WHO, 2013). Angka Kematian Bayi merupakan salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat. Salah satu agenda untuk pencapaian Development MDGs (Millenium Goals) adalah menurunkan angka kematian anak / bayi menjadi 5 per 1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Provinsi, 2012). Dari pengalaman MDGs 2000 - 2015 ternyata belum berhasil mencapai tujuan yang telah disepakati sehingga kesepakatan pembangunan muncul pengambilan sampel darah vena, baru kanulasi vena periver, kanulasi arteri untuk melanjutkan MDGs. SDGs periver, (Sustainble Goals) suprapubik (tap kandung kemih), yaitu sebuah tujuan berkelanjutan pungsi lumbal, kateter umbilikal, dari MDGs yang telah disepakati kateter vena sentral (Lissauer & oleh lebih dari 190 negara berisikan Fanaroff 2008, h. 172). 17 goals Development dan pembangunan menurunkan 169 salah angka sasaran satunya kematian neonatal. Ruang kateter urin, aspirasi Nyeri merupakan pengalaman tidak menyenangkan individu yang dirasakan universal atau semua orang disegala usia. Nyeri dapat berasal perawatan intensif dari sejumlah penyebab, antara lain untuk bayi di rumah sakit adalah proses penyakit, cidera, prosedur, ruang Neonatal dan intervensi pembedahan. Faktor Intensive Care Unit (NICU). Selama faktor yang mempengaruhi nyeri di ruang perinatologi maupun di pada bayi antara lain usia, jenis ruang NICU, bayi / neonatus akan kelamin, gaya koping, etnik dan nilai terpisah dari orang tua, hal ini budaya, menyebabkan kadar hormon stres lingkungan dan individu pendukung, yang dimiliki bayi yang terpisah dari pengalaman ibunya dua kali lebih tinggi daripada ansietas bayi yang dirawat gabung (Saputra prematur 2012, h. 37) dan selama masa hospitalisasi yang lama dan sejumlah perawatan, banyak prosedur invasif yang menimbulkan invasif. nyeri sering kali memiliki resiko Prosedur invasif merupakan hal yang yang lebih tinggi mengalami memori penting dalam mendiagnosis dan nyeri dan mengharuskan bagi bayi mengobati bayi / neonatus yang prematur dihospitalisasi. Prosedur umum yang untuk dilakukan prosedur invasif dilakukan dalam perawatan neonatal harus dalam keadaan tetap hangat yaitu Pengambilan sampel darah karena dapat menimbulkan resiko perinatologi mendapatkan bayi & akan prosedur kapiler darah (stik pada tumit), tahap perkembangan, nyeri dan dan pada stres. sebelumnya, Pada BBLR saat bayi akibat pemindahan komplikasi dan angka kesakitan mengabaikan dampak negatif yang meningkat. (Subekti 2008, h. 199). dapat ditimbulkan dari nyeri tersebut. Pengkajian nyeri pada neonatus Dampak nyeri yang terjadi bagi tenaga kesehatan adalah sebuah pada tantangan dikendalikan hal ini neonatus dikarenakan tidak bayi apabila dapat nyeri tidak menyebabkan dapat peningkatan morbiditas dan distres yang selama prosedur, inaktivitas, tirah dari baring yang lama, perkembangan perubahan kondisi fisiologis dan nyeri kronis (Kyle & Carman 2015, perubahan tingkah laku yang menjadi h.426). indikator untuk menilai respon nyeri panjang seperti peningkatan respon bayi. Tingkah laku yang muncul fisiologis dan tingkah laku terhadap biasanya ekspresi wajah, menangis, nyeri, masalah psikososial, kinerja pergerakan tubuh, terutama pada motorik daerah temperamen emosi pada masa bayi mengekspresikan nyeri dirasakan verbal, secara yang menerima stimulus Selain itu dampak jangka buruk, nyeri. Respon fisiologis yang muncul dan biasanya terjadi perubahan pada peningkatan respon stres hormonal di frekuensi pernapasan dan denyut kehidupan dewasa jantung bayi (Wong 2008, h.303). 2008, Ada beberapa cara yang sering menerus terhadap nyeri juga dapat digunakan dalam pengukuran skala mempengaruhi nyeri neonatus diantaranya Face terutama sebagai respon terhadap Legs Activity Cry Consolability kontak dengan manusia (Wong 2008, (FLACC), Nilai nyeri pasca operasi, h.305). Skala Nyeri Bayi Neonatus (NIPS), Alat Pengkaji Nyeri (PAT), Skala Peringkat Nyeri (PRS), CRIES, Profil Nyeri Bayi Prematur (PIPP) (Wong 2008, h.306). Nyeri pada neonatus / bayi sering kali diabaikan oleh petugas kesehatan, mereka masa kanak perubahan h.308). Tujuan Mengidentifikasi – kanak, kelak (Wong Pajanan terus – perkembangan, Penelitian : karakteristik responden berdasarkan umur, usia gestasi, jenis kelamin dan berat badan bayi dan Mendeskripsikan tingkat nyeri bayi yang dilakukan prosedur pengambilan sampel darah di ruang perinatologi RSUD Kraton yang dilakukan Kabupaten Pekalongan dan RSUD pengambilan Kabupaten Batang. perinatologi prosedur darah di RSUD ruang Kraton Kabupaten Pekalongan dan RSUD METODE Kabupaten Batang pada tanggal 14 Desain penelitian ini menggunakan juli 2016 - 29 Juli 2016 dan yang metode deskkriptif. telah Accidental sebanyak 40 bayi. Analisa data yang penelitian Menggunakan teknik memenuhi kriteria inklusi Sampling yaitu siapa saja yang digunakan menggunakan secara kebetulan / insidental bertemu univariat dan dengan peneliti dapat digunakan menggunakan analisis data dengan sebagai sampel, bila dipandang orang tabulasi silang antara karakteristik itu sesuai sebagai sumber data. responden dengan tingkat nyeri bayi. peneliti Sampel penelitian ini adalah bayi HASIL PENELITIAN DAN Darah Pengambilan PEMBAHASAN Sampel A. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Demografi Darah Vena 28 70 12 30 Pengmbilan Responden Sampel Karakteristik Freku Presenta Darah demografi ensi se(%) Kapiler (n) Umur Responden 1hari 18 45 RSUD 2hari 16 40 Kraton Kab. 3hari 6 15 <37 minggu 16 40 ≥37 minggu 24 60 Pekalongan 9 22.5 RSUD Kab. Batang 31 77.5 Usia Gestasi Jenis Jenis Pengambilan Kelamin 18 45 Sampel Laki-laki 22 55 analisa juga Perempuan banyak didapatkan dibanding Berat Badan jenis kelamin laki-laki dengan <2500 gram 15 37,5 >50% berat badan dalam batas ≥2500 gram 25 62,5 normal. Hasil penelitian ini menunjukkan rata - rata nyeri bayi yang dilakukan prosedur 2. Tingkat nyeri bayi pengambilan sampel darah Frekuen Persenta si (n) se (%) Tidak Nyeri 5 12.5 minggu mengalami nyeri berat, Nyeri Ringan 2 5 hal ini dikarenakan sistem saraf Nyeri Sedang 6 15 pusat telah berkembang baik Nyeri Berat 27 67.5 pada usia kehamilan 24 minggu. Total 40 100 Struktur perifer belakang yang Tingkat Nyeri adalah 5,22 (nyeri sedang), Bayi yang berumur < 37 tulang mentransmisi informasi nyeri telah ada dan B. Pembahasan berfungsi Hasil menunjukkan responden dan antara trimester penelitian pertama dan kedua, aksis karakteristik hipofisis – adrenal juga besar terbentuk sempurna pada saat ini responden didapatkan di RSUD dan reaksi fight or fight tampak Kabupaten Batang berjumlah 31 sebagai bayi dan di RSUD Kabupaten pelepasan katekolamin sebagai Pekalongan berjumlah 9 bayi respon terhadap stress. dengan sebagian prosedur invasif respon Hasil terhadap penelitian terbanyak pengambilan sampel menunjukkan darah vena. Rata – rata bayi kelamin berumur 1 hari, dengan usia banyak mengalami nyeri berat gestasi rata – rata 37 minggu dibandingkan dengan bayi yang dengan rata – rata berat badan berjenis kelamin lahir Jenis Faktor yang lebih nyeri salah satunya adalah usia 2823.75 kelamin gram. perempuan bahwa jenis perempuan lebih laki- laki. mempengaruhi dan jenis kelamin (Kyle & dalam Wong 2009, h. 302). Carman 2015, h.429). Penelitian Pandangan tradisional ini telah yang dilakukan oleh Devi (2010) ditolak oleh banyak riset yang menyatakan menunjukkan kelamin bahwa tidak jenis bahwa bayi berkorelasi kurang bulan maupun cukup terhadap respon nyeri pada bayi bulan mempersepsi dan bereaksi yang dengan terhadap nyeri dengan cara yang menggunakan instrumen NIPS. hampir sama dengan anak dan Dalam diukur penelitian mengkorelasikan ini tidak dewasa. Dalam antara jenis Mediani ditemukan penelitian bahwa kelamin dengan tingkat nyeri aktifitas perilaku anak selama namun didapatkan bahwa jenis prosedur tindakan pemasangan kelamin lebih infus menunjukkan bahwa anak banyak mengalami nyeri berat mengalami nyeri terutama untuk dibandingkan dengan bayi yang kelompok anak infant, Balita berjenis kelamin laki- laki. dan anak usia sekolah. perempuan Hasil penelitian ini bayi Hasil penelitian prematur maupun bayi cukup menunjukkan bulan memberikan respon yang bayi tidak jauh berbeda, dilihat dari ekspresi hasil jumlah bayi prematur 15 menunjukkan bayi (37,5%) mengalami nyeri menegangkan otot wajah dan berat dan bayi cukup bulan 12 alis berkerut, bayi yang lebih bayi (30%) mengalami nyeri muda berat. Perawat telah terbukti wajah dengan menutup mata dan mempercayai keyakinan yang mulut terbuka, sedangkan bayi sama dan memberikan tingkat yang lebih tua menunjukkan intensitas nyeri yang secara ekspresi wajah seperti marah bermakna lebih tinggi pada dengan mata terbuka. Sedikit cukup bulan (aterm) bayi sebagian besar memberikan respon wajah yang nyeri menunjukkan yang tidak dengan ekspresi menangis, dibandingkan neonatus kurang sebagian besar merengek dan bulan (preterm) (Franck 1987 mengangis hebat, pada bayi yang lebih muda tangisan melengking dan keras begitu kesimpulan juga tua. berdasarkan karakteristik responden Sebagian besar bayi rewel dan dapat diambil kesimpulan 18 bayi tidak yang (45 %) berumur 1 hari, 22 bayi menangis (55%) berjenis kelamin perempuan hebat mengalami perubahan pola dan rata – rata usia gestasi responden napas yang tidak teratur dan yaitu 37,12 minggu, dan rata – rata lebih biasanya. berat badan responden 2823.75 gram. bayi Selanjutrnya tingkat nyeri bayi yang dan dilakukan pengambilan sampel darah mencoba 27 bayi (35%) mengalami nyeri bayi yang tenang, merengek lebih bayi sampai cepat dari sebagian besar menggerakkan tangannya, kaki mereka menjauhkan stimulus yang nyeri dan menyebabkan sebagai bahwa berat. Rata - rata nyeri 40 bayi yang dilakukan prosedur pengambilan menunjukkan reflek penolakan sampel darah adalah 5,22 (nyeri pada sedang). area pengambilan Sesuai yang dilakukan sampel dengan teori darah. Saran : bahwa 1. Bagi Profesi Keperawatan sebuah respon normal dan reaksi Perawat terhadap mengobservasi stimulus yang disarankan untuk tingkat nyeri menyebabkan nyeri akut adalah bayi sehingga dapat dilakukan penarikan spontan dari bayi managemen nyeri yang tepat (Dixon & Crawford 2013, h. sesuai 319). untuk mengurangi dampak nyeri dengan tingkat nyeri pada bayi. SIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian dengan judul 2. Bagi Institusi Kesehatan Rumah sakit sebaiknya “Gambaran Tingkat Nyeri Bayi Yang memotivasi Dilakukan menerapkan pengkajian nyeri Prosedur Pengambilan perawat Sampel Darah Di RSUD Kraton sesuai Kabupaten Pekalongan dan RSUD prosedur (SOP) dan sebagai Kabupaten Batang” dapat diambil standar untuk operasional dasar untuk meningkatkan jejaringnya. Direktorat asuhan keperawatan pada bayi Jenderal Pelayanan ketika dilakukan pengambilan Medik sampel Kesehatan RI darah harus memperhatikan kondisi bayi. Devi, SK Bina Departemen 2012, ‘Efektivitas Pemberian Kombinasi Non 3. Bagi Peneliti Lain Peneliti lain yang sejenis melakukan penelitian sebaiknya meneliti tentang bagaiman managemen nyeri yang tepat untuk bayi sesuai dengan tingkat nyeri. Nutritive Sucking (NNS) dan Sukrosa Nyeri Terhadap Neonatus Dilakukan Respon Setelah Tindakan Pemasangan Infus Di RSUD Kota Padang Panjang, Tesis Mkep, Universitas Indonesia. ACKNOWLEDGEMENT AND REFERENCES Gray, L, et al 2000. ‘Skin to Skin Contact Is Analgesic in Betz, CL & Linda AS 2009. Buku Healthy Newborns, Saku Keperawatan Pediatrik, edisi Pediatrics. vol. 105, no. 1, 5. EGC. Jakarta. hh.1-6. Dinkes, RI. 2014. Profil Kesehatan Herliana, L, Dessie, W, Sutanto, Provinsi Jawa Tengah Tahun PH 2011. ‘Penurunan Respon 2014. Semarang. Nyeri Akut Pada Bayi Yang Dixon, M & Crawford, D. 2012. Pediatric Intensive Care Nursing. John Wiley. United Kingdom Depkes, RI. Melalui Developmental Care’. Jurnal Keperawatan Indonesia, vol. 14, no. 3, hh. 199-206. 2009. Pedoman Pelayanan Kesehatan Bayi Berat Lahir Rendah dengan Perawatan Metoda Kanguru di Dilakukan Prosedur Invasif rumah sakit dan Hidayat, A 2008. Ilmu Kesehatan Anak. Surabaya : Salemba Medika. Indriansari, A.. 2011. ‘Pengaruh Developmental (www.depkes.go.id/resource Care s/download/general/H Terhadap Fungsi Fisiologis asil%20Riskesdas%20 dan Perilaku Tidur Terjaga 2013.pdf) Bayi Berat Lahir Rendah di RSUP Fatmawati Jakarta’. Tesis Mkep Universitas Indonesia Kemenkes 2012. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Jakarta. Kenner, C & McGrath J 2010. Developmental of Newborn and Infants. edk 2. Neonatal Association Neonatal Nurses. of United State. Kyle, T & Susan, C 2015. Buku (www.depkes.go.id/.../profil Ajar Keperawatan Pediatri. -kesehatan- vol.2. indonesia/profil- Jakarta. kesehatan- 2012.pdf) edisi ke 2. EGC. Lissauer, T & Avroy A 2008. At a indonesiadiunduh pada 08 Maret 2016. 2013. Care Profil Glance Neonatologi. editor Safitri, Penerjemah : Umami, V. PT Gelora Aksara Pratama. Erlangga. Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta. A. 2013. Neonatologi. Selayang edisi 2. (www.depkes.go.id/.../profil- editor kesehatan-indonesia/profil- Penerjemah: Maria R, PT. kesehatan- Indeks. Jakarta Barat. indonesia- 2013.pdf) diunduh pada 08 Maret 2016. 2013. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013. Jakarta. Tim ke Indeks. Lowdermilk, Shannon & Kitty 2013. Keperawatan Maternitas. vol. 2. ed 8. penerjemah: Sidartha, F, et al. Salemba Medika. Jakarta. Lubis, M Triani, ‘Penggunaan E, 2006, Analgesia NonFarmakologis Saat Tindakan Invasif Minor Pada Neonatus’. Sari Pediatri. vol. 8. No.2. hh. 108-110. reliability of neonatal infant scale as multidimentional behavioral pain tool’. Nitte university of journal of helath science 2630. Margaretha, SL 2006. ‘Metoda Kanguru pada TIM, Jakarta. Mediani, dkk. 2005. Respon Nyeri Infant Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah’. Sari Pedriati, vol. 8. No. 3. Marlinda dkk, 2014. ‘Tingkat Nyeri Neonatus Yang Diberikan Imunisasi Di Puskesmas Skala Kesehatan. Sumedang. Asuhan ThesisMKep. Universitas Padjajaran. Mubarak, WI, Nurul, C 2008. Buku Ajar Kebutuhan Rahardjo, Dasar Manusia teori & aplikasi dalam praktik. EGC. Jakarta. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam. 2008. Konsep dan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. edk, Jakarta : Salemba Medika. 2009. Konsep Penerapan dan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. vol.5. No.2. & yang Mengalami Hospitalisasi Saat Banjar Baru Tahun 2013’ Marmi Anak Penerapan hh. 181-187. Jurnal dan Pemasangan Infus di RSUD Malarvizhi, et al. 2012. ‘Interrater pain Badan Lahir Rendah (BBLR). K 2012. Neonatal, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Maryunani, A. 2013. Buku Saku Asuhan Bayi dengan Berat edk, Jakarta : Salemba Medika. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290/ MENKES/PER/III/2008 Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran Somashekhar, M, et al 2012. Menteri Kesehatan Republik ‘Kangaroo Mother Care in Indonesia. Reducing Pain in Preterm Proverwati, A & Ismawati. 2010. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Nuha Medika, Yogyakarta. Perspektif Keperawatan. Jakarta: Sagung Seto. L. 2014. Pengantar Balita. Pamulang Tangerang Selatan : Binapura Aksara. Saryono & Anggriyana TW 2010. Catatan Kuliah Kebutuhan Dasar Manusia (KDM). Nuha Medika. Jakarta. 2007. Konsep Penulisan Dan Riset Keperawatan. edk 3. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sitinjak, M Prick. Indian J Pediatr. vol. 1. No. 80. hh. 6-10. Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir : Panduan Untuk Dokter, Perawat & Bidan. Jakarta : EGC. Asuhan Neonatus, Bayi dan Setiadi. Heel Subekti, N. 2007. Buku Saku Rustina, Y. 2015. Bayi Prematur: Saputra, Neonatus on 2010.‘Efektifitas Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&. Bandung : Alfabeta. WHO 2013, World Health Statistics. Word Health Organization (http://www.who.int/gho/pu blications/world_health_stat istics/2013/en/) diunduh pada 03 maret 2016 Metode Kanguru Mengurangi Rasa Nyeri Pada Penyuntikan Wong, DL et al, 2008. Buku Ajar Intra Muskular Pada Bayi Keperawatan Baru Lahir RS. St. Elisabeth vol.1. ed 6. editor Egi KY, et Medan. Karya Tulis Ilmiah, al, EGC. Jakarta. Universitas Sumatera Utara. Pediatrik.,