gambaran tingkat nyeri bayi yang dilakukan - E

advertisement
GAMBARAN TINGKAT NYERI BAYI YANG DILAKUKAN
PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL DARAH DI
RUANG PERINATOLOGI RSUD KRATON
KABUPATEN PEKALONGAN DAN
RSUD KABUPATEN BATANG
Skripsi
EKA KHARISMA PUTRI
NIM : 12.0811.S
PROGRAM STUDI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN
PEKALONGAN
2016
Gambaran Tingkat Nyeri Bayi Yang Dilakukan Prosedur
Pengambilan Sampel Darah Di ruang Perinatologi RSUD Kraton
Kabupaten Pekalongan dan RSUD Kabupaten Batang
Eka Kharisma Putri, Susri Utami
Prodi Ners
STIKes Muhammadiyah Pekajangan
ABSTRAK
Nyeri merupakan pengalaman tidak menyenangkan individu yang dirasakan setiap
orang disegala usia. Bayi yang dirawat di ruang perinatologi dalam selama masa
perawatan bayi akan banyak mendapatkan berbagai macam prosedur invasif yang
menyebabkan nyeri. Prosedur umum yang dilakukan dalam perawatan neonatal
salah satunya adalah pengambilan sampel darah, baik pengambilan sampel darah
vena maupun pengambilan sampel darah kapiler.Tujuan penelitian adalah
mendeskripsikan tingkat nyeri bayi yang dilakukan prosedur pengambilan sampel
darah di ruang perinatologi RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan dan RSUD
Kabupaten Batang. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif.Besar
sampel adalah 40 bayi dengan metode pengambilan sampel accidental sampling.
Pengumpulan data menggunakan lembar observasi pengkajian nyeri dari
instrumen Neonatal Infant Pain Scale (NIPS). Hasil penelitian menunjukkan rata
– rata tingkat nyeri bayi yang dilakukan prosedur pengambilan sampel darah
adalah 5.22 (SD= 2.359) menunjukkan nyeri sedang. Saran peneliti yaitu
pengkajian nyeri pada bayi sebaiknya dijadikan prosedur rutin di ruang
perinatologi sehingga tenaga kesehatan dapat menerapkan managemen nyeri yang
tepat pada neonatus.
Kata Kunci
: Nyeri Bayi, Neonatus, Pengambilan Sampel Darah
ABSTRACT
The Description Of Pain Level Who Experience Blood Sampling Examination In
Perinatology Ward Of Kroton General Hospital Pekalongan And Batang General
Hospital
Pain is an unpleasant experience wich is felt by individual in every stase of age. During
hospitalization in perinatology ward, the neonate will experience so many invasive
procedures causing pain. One of the general procedure received by neonates is blood
sampling either venous or capillary. Purpose of this study is to describe pain neonate’s
pain level who experience blood sampling examination in perinatology ward of Kroton
General Hospital Pekalongan and Batang General Hospital. Descriptive statistical
analysis was done with 40 neonates participation using accidental sampling technique.
Neonatal Infant Pain Scale (NIPS) was used to gather the data. Result of this study
showed the mean of neonate’s pain level under going venous blood sampling was 5.22
(SD = 2.359) is moderate pain. the author suggest that pain assessment is better to be
done as the routine procedure in perinatology wards so that the health care providers are
able to implement the right pain management for the neonate.
Keywords: Baby Pain, Neonates,Blood Sampling
(Bobak, Low dermilk & jensen 2005
PENDAHULUAN
Bayi
adalah
anak
dengan
rentang usia 0-12 bulan. Bayi baru
lahir (Neonatus) adalah bayi yang
baru mengalami proses kelahiran dan
berusia 0 – 28 hari (Marmi &
Rahardjo 2012, h.1). Masa neonatus
merupakan masa dimana kehidupan
yang baru di ekstrauteri yaitu adanya
proses
adaptasi
baik
fisiologis
maupun psikologis dan semua sistem
organ
mulai
berfungsi
(Hidayat
2008, h.14). Ada kalanya adaptasi
tersebut terhambat karena dalam
proses nya tersebut dapat disertai
dengan penyakit, kecacatan, infeksi,
penyulit saat persalinan dan bahkan
kelahiran dengan berat lahir rendah
dalam Indriansari, 2011).
Tingkat
kematian
neonatal
menurun lebih dari 30%, dari 32 per
1.000 kelahiran hidup menjadi 22 per
1.000 kelahiran hidup (WHO, 2013).
Angka Kematian Bayi merupakan
salah satu indikator derajat kesehatan
masyarakat. Salah satu agenda untuk
pencapaian
Development
MDGs
(Millenium
Goals)
adalah
menurunkan angka kematian anak /
bayi menjadi 5 per 1000 kelahiran
hidup (Profil Kesehatan Provinsi,
2012). Dari pengalaman MDGs 2000
- 2015 ternyata belum berhasil
mencapai
tujuan
yang
telah
disepakati
sehingga
kesepakatan
pembangunan
muncul
pengambilan sampel darah vena,
baru
kanulasi vena periver, kanulasi arteri
untuk melanjutkan MDGs. SDGs
periver,
(Sustainble
Goals)
suprapubik (tap kandung kemih),
yaitu sebuah tujuan berkelanjutan
pungsi lumbal, kateter umbilikal,
dari MDGs yang telah disepakati
kateter vena sentral (Lissauer &
oleh lebih dari 190 negara berisikan
Fanaroff 2008, h. 172).
17
goals
Development
dan
pembangunan
menurunkan
169
salah
angka
sasaran
satunya
kematian
neonatal.
Ruang
kateter
urin,
aspirasi
Nyeri merupakan pengalaman
tidak menyenangkan individu yang
dirasakan universal atau semua orang
disegala usia. Nyeri dapat berasal
perawatan
intensif
dari sejumlah penyebab, antara lain
untuk bayi di rumah sakit adalah
proses penyakit, cidera, prosedur,
ruang
Neonatal
dan intervensi pembedahan. Faktor
Intensive Care Unit (NICU). Selama
faktor yang mempengaruhi nyeri
di ruang perinatologi maupun di
pada bayi antara lain usia, jenis
ruang NICU, bayi / neonatus akan
kelamin, gaya koping, etnik dan nilai
terpisah dari orang tua, hal ini
budaya,
menyebabkan kadar hormon stres
lingkungan dan individu pendukung,
yang dimiliki bayi yang terpisah dari
pengalaman
ibunya dua kali lebih tinggi daripada
ansietas
bayi yang dirawat gabung (Saputra
prematur
2012, h. 37) dan selama masa
hospitalisasi yang lama dan sejumlah
perawatan,
banyak
prosedur invasif yang menimbulkan
invasif.
nyeri sering kali memiliki resiko
Prosedur invasif merupakan hal yang
yang lebih tinggi mengalami memori
penting dalam mendiagnosis dan
nyeri dan mengharuskan bagi bayi
mengobati bayi / neonatus yang
prematur
dihospitalisasi. Prosedur umum yang
untuk dilakukan prosedur invasif
dilakukan dalam perawatan neonatal
harus dalam keadaan tetap hangat
yaitu Pengambilan sampel darah
karena dapat menimbulkan resiko
perinatologi
mendapatkan
bayi
&
akan
prosedur
kapiler darah (stik pada tumit),
tahap
perkembangan,
nyeri
dan
dan
pada
stres.
sebelumnya,
Pada
BBLR
saat
bayi
akibat
pemindahan
komplikasi dan angka kesakitan
mengabaikan dampak negatif yang
meningkat. (Subekti 2008, h. 199).
dapat ditimbulkan dari nyeri tersebut.
Pengkajian nyeri pada neonatus
Dampak nyeri yang terjadi
bagi tenaga kesehatan adalah sebuah
pada
tantangan
dikendalikan
hal
ini
neonatus
dikarenakan
tidak
bayi
apabila
dapat
nyeri
tidak
menyebabkan
dapat
peningkatan morbiditas dan distres
yang
selama prosedur, inaktivitas, tirah
dari
baring yang lama, perkembangan
perubahan kondisi fisiologis dan
nyeri kronis (Kyle & Carman 2015,
perubahan tingkah laku yang menjadi
h.426).
indikator untuk menilai respon nyeri
panjang seperti peningkatan respon
bayi. Tingkah laku yang muncul
fisiologis dan tingkah laku terhadap
biasanya ekspresi wajah, menangis,
nyeri, masalah psikososial, kinerja
pergerakan tubuh, terutama pada
motorik
daerah
temperamen emosi pada masa bayi
mengekspresikan
nyeri
dirasakan
verbal,
secara
yang
menerima
stimulus
Selain itu dampak jangka
buruk,
nyeri. Respon fisiologis yang muncul
dan
biasanya terjadi perubahan pada
peningkatan respon stres hormonal di
frekuensi pernapasan dan denyut
kehidupan dewasa
jantung bayi (Wong 2008, h.303).
2008,
Ada beberapa cara yang sering
menerus terhadap nyeri juga dapat
digunakan dalam pengukuran skala
mempengaruhi
nyeri neonatus diantaranya Face
terutama sebagai respon terhadap
Legs Activity Cry Consolability
kontak dengan manusia (Wong 2008,
(FLACC), Nilai nyeri pasca operasi,
h.305).
Skala Nyeri Bayi Neonatus (NIPS),
Alat Pengkaji Nyeri (PAT), Skala
Peringkat
Nyeri
(PRS),
CRIES,
Profil Nyeri Bayi Prematur (PIPP)
(Wong 2008, h.306). Nyeri pada
neonatus / bayi sering kali diabaikan
oleh
petugas
kesehatan,
mereka
masa
kanak
perubahan
h.308).
Tujuan
Mengidentifikasi
–
kanak,
kelak (Wong
Pajanan
terus
–
perkembangan,
Penelitian
:
karakteristik
responden berdasarkan umur, usia
gestasi, jenis kelamin dan berat
badan bayi dan Mendeskripsikan
tingkat nyeri bayi yang dilakukan
prosedur pengambilan sampel darah
di ruang perinatologi RSUD Kraton
yang
dilakukan
Kabupaten Pekalongan dan RSUD
pengambilan
Kabupaten Batang.
perinatologi
prosedur
darah
di
RSUD
ruang
Kraton
Kabupaten Pekalongan dan RSUD
METODE
Kabupaten Batang pada tanggal 14
Desain penelitian ini menggunakan
juli 2016 - 29 Juli 2016 dan yang
metode
deskkriptif.
telah
Accidental
sebanyak 40 bayi. Analisa data yang
penelitian
Menggunakan
teknik
memenuhi
kriteria
inklusi
Sampling yaitu siapa saja yang
digunakan
menggunakan
secara kebetulan / insidental bertemu
univariat
dan
dengan peneliti dapat digunakan
menggunakan analisis data dengan
sebagai sampel, bila dipandang orang
tabulasi silang antara karakteristik
itu sesuai sebagai sumber data.
responden dengan tingkat nyeri bayi.
peneliti
Sampel penelitian ini adalah bayi
HASIL
PENELITIAN
DAN
Darah
Pengambilan
PEMBAHASAN
Sampel
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Demografi
Darah Vena
28
70
12
30
Pengmbilan
Responden
Sampel
Karakteristik
Freku
Presenta
Darah
demografi
ensi
se(%)
Kapiler
(n)
Umur
Responden
1hari
18
45
RSUD
2hari
16
40
Kraton Kab.
3hari
6
15
<37 minggu
16
40
≥37 minggu
24
60
Pekalongan
9
22.5
RSUD Kab.
Batang
31
77.5
Usia Gestasi
Jenis
Jenis
Pengambilan
Kelamin
18
45
Sampel
Laki-laki
22
55
analisa
juga
Perempuan
banyak
didapatkan dibanding
Berat Badan
jenis kelamin laki-laki dengan
<2500 gram
15
37,5
>50% berat badan dalam batas
≥2500 gram
25
62,5
normal.
Hasil
penelitian
ini
menunjukkan rata - rata nyeri
bayi yang dilakukan prosedur
2. Tingkat nyeri bayi
pengambilan
sampel
darah
Frekuen
Persenta
si (n)
se (%)
Tidak Nyeri
5
12.5
minggu mengalami nyeri berat,
Nyeri Ringan
2
5
hal ini dikarenakan sistem saraf
Nyeri Sedang
6
15
pusat telah berkembang baik
Nyeri Berat
27
67.5
pada usia kehamilan 24 minggu.
Total
40
100
Struktur
perifer
belakang
yang
Tingkat Nyeri
adalah 5,22 (nyeri sedang),
Bayi yang berumur < 37
tulang
mentransmisi
informasi nyeri telah ada dan
B. Pembahasan
berfungsi
Hasil
menunjukkan
responden
dan
antara
trimester
penelitian
pertama
dan
kedua,
aksis
karakteristik
hipofisis
–
adrenal
juga
besar
terbentuk sempurna pada saat ini
responden didapatkan di RSUD
dan reaksi fight or fight tampak
Kabupaten Batang berjumlah 31
sebagai
bayi dan di RSUD Kabupaten
pelepasan katekolamin sebagai
Pekalongan berjumlah 9 bayi
respon terhadap stress.
dengan
sebagian
prosedur
invasif
respon
Hasil
terhadap
penelitian
terbanyak pengambilan sampel
menunjukkan
darah vena. Rata – rata bayi
kelamin
berumur 1 hari, dengan usia
banyak mengalami nyeri berat
gestasi rata – rata 37 minggu
dibandingkan dengan bayi yang
dengan rata – rata berat badan
berjenis
kelamin
lahir
Jenis
Faktor
yang
lebih
nyeri salah satunya adalah usia
2823.75
kelamin
gram.
perempuan
bahwa
jenis
perempuan
lebih
laki-
laki.
mempengaruhi
dan jenis kelamin (Kyle &
dalam Wong 2009, h. 302).
Carman 2015, h.429). Penelitian
Pandangan tradisional ini telah
yang dilakukan oleh Devi (2010)
ditolak oleh banyak riset yang
menyatakan
menunjukkan
kelamin
bahwa
tidak
jenis
bahwa
bayi
berkorelasi
kurang bulan maupun cukup
terhadap respon nyeri pada bayi
bulan mempersepsi dan bereaksi
yang
dengan
terhadap nyeri dengan cara yang
menggunakan instrumen NIPS.
hampir sama dengan anak dan
Dalam
diukur
penelitian
mengkorelasikan
ini
tidak
dewasa.
Dalam
antara
jenis
Mediani
ditemukan
penelitian
bahwa
kelamin dengan tingkat nyeri
aktifitas perilaku anak selama
namun didapatkan bahwa jenis
prosedur tindakan pemasangan
kelamin
lebih
infus menunjukkan bahwa anak
banyak mengalami nyeri berat
mengalami nyeri terutama untuk
dibandingkan dengan bayi yang
kelompok anak infant, Balita
berjenis kelamin laki- laki.
dan anak usia sekolah.
perempuan
Hasil penelitian ini bayi
Hasil
penelitian
prematur maupun bayi cukup
menunjukkan
bulan memberikan respon yang
bayi
tidak jauh berbeda, dilihat dari
ekspresi
hasil jumlah bayi prematur 15
menunjukkan
bayi (37,5%) mengalami nyeri
menegangkan otot wajah dan
berat dan bayi cukup bulan 12
alis berkerut, bayi yang lebih
bayi (30%) mengalami nyeri
muda
berat. Perawat telah terbukti
wajah dengan menutup mata dan
mempercayai keyakinan yang
mulut terbuka, sedangkan bayi
sama dan memberikan tingkat
yang lebih tua menunjukkan
intensitas
nyeri
yang
secara
ekspresi wajah seperti marah
bermakna
lebih
tinggi
pada
dengan mata terbuka. Sedikit
cukup
bulan
(aterm)
bayi
sebagian
besar
memberikan
respon
wajah
yang
nyeri
menunjukkan
yang
tidak
dengan
ekspresi
menangis,
dibandingkan neonatus kurang
sebagian besar merengek dan
bulan (preterm) (Franck 1987
mengangis hebat, pada bayi
yang
lebih
muda
tangisan
melengking dan keras begitu
kesimpulan
juga
tua.
berdasarkan karakteristik responden
Sebagian besar bayi rewel dan
dapat diambil kesimpulan 18 bayi
tidak
yang
(45 %) berumur 1 hari, 22 bayi
menangis
(55%) berjenis kelamin perempuan
hebat mengalami perubahan pola
dan rata – rata usia gestasi responden
napas yang tidak teratur dan
yaitu 37,12 minggu, dan rata – rata
lebih
biasanya.
berat badan responden 2823.75 gram.
bayi
Selanjutrnya tingkat nyeri bayi yang
dan
dilakukan pengambilan sampel darah
mencoba
27 bayi (35%) mengalami nyeri
bayi
yang
tenang,
merengek
lebih
bayi
sampai
cepat
dari
sebagian
besar
menggerakkan
tangannya,
kaki
mereka
menjauhkan
stimulus
yang
nyeri
dan
menyebabkan
sebagai
bahwa
berat. Rata - rata nyeri 40 bayi yang
dilakukan
prosedur
pengambilan
menunjukkan reflek penolakan
sampel darah adalah 5,22 (nyeri
pada
sedang).
area
pengambilan
Sesuai
yang
dilakukan
sampel
dengan
teori
darah.
Saran :
bahwa
1. Bagi Profesi Keperawatan
sebuah respon normal dan reaksi
Perawat
terhadap
mengobservasi
stimulus
yang
disarankan
untuk
tingkat
nyeri
menyebabkan nyeri akut adalah
bayi sehingga dapat dilakukan
penarikan spontan dari bayi
managemen nyeri yang tepat
(Dixon & Crawford 2013, h.
sesuai
319).
untuk mengurangi dampak nyeri
dengan
tingkat
nyeri
pada bayi.
SIMPULAN DAN SARAN
Hasil penelitian dengan judul
2. Bagi Institusi Kesehatan
Rumah
sakit
sebaiknya
“Gambaran Tingkat Nyeri Bayi Yang
memotivasi
Dilakukan
menerapkan pengkajian nyeri
Prosedur
Pengambilan
perawat
Sampel Darah Di RSUD Kraton
sesuai
Kabupaten Pekalongan dan RSUD
prosedur (SOP) dan sebagai
Kabupaten Batang” dapat diambil
standar
untuk
operasional
dasar
untuk
meningkatkan
jejaringnya.
Direktorat
asuhan keperawatan pada bayi
Jenderal
Pelayanan
ketika dilakukan pengambilan
Medik
sampel
Kesehatan RI
darah
harus
memperhatikan kondisi bayi.
Devi,
SK
Bina
Departemen
2012,
‘Efektivitas
Pemberian Kombinasi Non
3. Bagi Peneliti Lain Peneliti lain
yang
sejenis
melakukan
penelitian
sebaiknya
meneliti
tentang bagaiman managemen
nyeri yang tepat untuk bayi
sesuai dengan tingkat nyeri.
Nutritive Sucking (NNS) dan
Sukrosa
Nyeri
Terhadap
Neonatus
Dilakukan
Respon
Setelah
Tindakan
Pemasangan Infus Di RSUD
Kota Padang Panjang, Tesis
Mkep, Universitas Indonesia.
ACKNOWLEDGEMENT
AND
REFERENCES
Gray, L, et al 2000. ‘Skin to Skin
Contact
Is
Analgesic
in
Betz, CL & Linda AS 2009. Buku
Healthy
Newborns,
Saku Keperawatan Pediatrik, edisi
Pediatrics. vol. 105, no. 1,
5. EGC. Jakarta.
hh.1-6.
Dinkes, RI. 2014. Profil Kesehatan
Herliana, L, Dessie, W, Sutanto,
Provinsi Jawa Tengah Tahun
PH 2011. ‘Penurunan Respon
2014. Semarang.
Nyeri Akut Pada Bayi Yang
Dixon, M & Crawford, D. 2012.
Pediatric
Intensive
Care
Nursing. John Wiley. United
Kingdom
Depkes,
RI.
Melalui
Developmental
Care’. Jurnal Keperawatan
Indonesia, vol. 14, no. 3, hh.
199-206.
2009.
Pedoman
Pelayanan Kesehatan Bayi
Berat Lahir Rendah dengan
Perawatan Metoda Kanguru
di
Dilakukan Prosedur Invasif
rumah
sakit
dan
Hidayat, A 2008. Ilmu Kesehatan
Anak. Surabaya : Salemba
Medika.
Indriansari, A.. 2011. ‘Pengaruh
Developmental
(www.depkes.go.id/resource
Care
s/download/general/H
Terhadap Fungsi Fisiologis
asil%20Riskesdas%20
dan Perilaku Tidur Terjaga
2013.pdf)
Bayi Berat Lahir Rendah di
RSUP Fatmawati Jakarta’.
Tesis
Mkep
Universitas
Indonesia
Kemenkes 2012. Profil Kesehatan
Indonesia
Tahun
2012.
Jakarta.
Kenner, C & McGrath J 2010.
Developmental
of
Newborn and Infants. edk 2.
Neonatal
Association
Neonatal
Nurses.
of
United
State.
Kyle, T & Susan, C 2015. Buku
(www.depkes.go.id/.../profil
Ajar Keperawatan Pediatri.
-kesehatan-
vol.2.
indonesia/profil-
Jakarta.
kesehatan-
2012.pdf)
edisi ke 2.
EGC.
Lissauer, T & Avroy A 2008. At a
indonesiadiunduh
pada 08 Maret 2016.
2013.
Care
Profil
Glance Neonatologi. editor
Safitri,
Penerjemah
:
Umami, V. PT Gelora Aksara
Pratama. Erlangga.
Kesehatan Indonesia Tahun
2013. Jakarta.
A.
2013.
Neonatologi.
Selayang
edisi
2.
(www.depkes.go.id/.../profil-
editor
kesehatan-indonesia/profil-
Penerjemah: Maria R, PT.
kesehatan-
Indeks. Jakarta Barat.
indonesia-
2013.pdf) diunduh pada 08
Maret 2016.
2013. Riset Kesehatan
Dasar tahun 2013. Jakarta.
Tim
ke
Indeks.
Lowdermilk, Shannon & Kitty
2013.
Keperawatan
Maternitas. vol. 2. ed 8.
penerjemah: Sidartha, F, et al.
Salemba Medika. Jakarta.
Lubis,
M
Triani,
‘Penggunaan
E,
2006,
Analgesia
NonFarmakologis
Saat
Tindakan Invasif Minor Pada
Neonatus’. Sari Pediatri. vol.
8. No.2. hh. 108-110.
reliability of neonatal infant
scale
as
multidimentional behavioral
pain tool’. Nitte university of
journal of helath science 2630.
Margaretha, SL 2006. ‘Metoda
Kanguru
pada
TIM, Jakarta.
Mediani, dkk. 2005. Respon Nyeri
Infant
Perawatan
Bayi Berat Lahir Rendah’.
Sari Pedriati, vol. 8. No. 3.
Marlinda dkk, 2014. ‘Tingkat Nyeri
Neonatus
Yang
Diberikan
Imunisasi
Di
Puskesmas
Skala
Kesehatan.
Sumedang.
Asuhan
ThesisMKep.
Universitas Padjajaran.
Mubarak, WI, Nurul, C 2008. Buku
Ajar
Kebutuhan
Rahardjo,
Dasar
Manusia teori & aplikasi
dalam praktik. EGC. Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta
: Rineka Cipta.
Nursalam.
2008.
Konsep
dan
Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan.
edk,
Jakarta
:
Salemba
Medika.
2009.
Konsep
Penerapan
dan
Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan.
vol.5. No.2.
&
yang
Mengalami Hospitalisasi Saat
Banjar Baru Tahun 2013’
Marmi
Anak
Penerapan
hh. 181-187.
Jurnal
dan
Pemasangan Infus di RSUD
Malarvizhi, et al. 2012. ‘Interrater
pain
Badan Lahir Rendah (BBLR).
K 2012.
Neonatal,
Bayi,
Balita, dan Anak Prasekolah.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Maryunani, A. 2013. Buku Saku
Asuhan Bayi dengan Berat
edk,
Jakarta
:
Salemba
Medika.
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik Indonesia Nomor
290/ MENKES/PER/III/2008
Tentang
Persetujuan
Tindakan
Kedokteran
Somashekhar,
M,
et
al 2012.
Menteri Kesehatan Republik
‘Kangaroo Mother Care in
Indonesia.
Reducing Pain in Preterm
Proverwati, A & Ismawati. 2010.
Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR),
Nuha
Medika,
Yogyakarta.
Perspektif
Keperawatan.
Jakarta: Sagung Seto.
L.
2014.
Pengantar
Balita. Pamulang Tangerang
Selatan : Binapura Aksara.
Saryono & Anggriyana TW 2010.
Catatan Kuliah Kebutuhan
Dasar Manusia (KDM). Nuha
Medika. Jakarta.
2007.
Konsep
Penulisan
Dan
Riset
Keperawatan.
edk
3.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sitinjak,
M
Prick.
Indian J Pediatr. vol. 1. No.
80. hh. 6-10.
Manajemen
Masalah
Bayi
Baru Lahir : Panduan Untuk
Dokter, Perawat & Bidan.
Jakarta : EGC.
Asuhan Neonatus, Bayi dan
Setiadi.
Heel
Subekti, N. 2007. Buku Saku
Rustina, Y. 2015. Bayi Prematur:
Saputra,
Neonatus on
2010.‘Efektifitas
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk
Penelitian.
Bandung
:
Alfabeta.
2011.
Metode
Penelitian
Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&. Bandung
: Alfabeta.
WHO
2013,
World
Health
Statistics. Word Health Organization
(http://www.who.int/gho/pu
blications/world_health_stat
istics/2013/en/)
diunduh
pada 03 maret 2016
Metode Kanguru Mengurangi
Rasa Nyeri Pada Penyuntikan
Wong, DL et al, 2008. Buku Ajar
Intra Muskular Pada Bayi
Keperawatan
Baru Lahir RS. St. Elisabeth
vol.1. ed 6. editor Egi KY, et
Medan. Karya Tulis Ilmiah,
al, EGC. Jakarta.
Universitas Sumatera Utara.
Pediatrik.,
Download