Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo PENERAPAN CTL DENGAN METODE JARIMATIKA UNTUK PENYELESAIAN SOAL PERKALIAN DASAR DI SD NEGERI 1 NGERONG Yeni Nur Indah Sari 148620600152/6/A3 S-1 PGSD, FKIP Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ([email protected]) Abstrak Matematika dikenal menakutkan untuk peserta didik karena kesulitannya, demikian pula pada siswa kelas II di SDN Ngerong 1 mengalami kesulitan saat mengerjakan soal cerita dengan materi perkalian dasar. Oleh karena itu, peneliti mencoba menggunakan metode kontekstual untuk mengatasi kesulitan yang di alami oleh siswa, yakni metode jarimatika. Selain mudah, metode ini tidak membutuhkan banyak peralatan atau model kontekstual yang memanfaatkan benda di sekitar misal salah satu anggota tubuh seperti jarinya sendiri, metode ini di tawarkan peneliti agar siswa mudah mengerjakan soal perkalian dasar. Peneliti menggunakan metode jarimatika untuk mempermudah siswa menghitung perkalian, sehingga secara otomatis dapat meningkatkan hasil belajar siswa, ditinjau dari banyaknya persentase kesulitan siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode jarimatika, sebagian besar siswa sudah tidak mengalami kesulitan menghitung perkalian. Kata Kunci : jarimatika, perkalian dasar PENDAHULUAN Mata materi-materi di tingkat sekolah dasar. pelajaran Matematika matematika menjadi pelajaran pokok merupakan suatu hal yang menakutkan karena ilmu matematika selalu terikat dan bagi sebagian besar siswa saat menjalani diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. masa-masa sekolah, namun di sisi lain Karena matematika yang sukar atau sulit untuk dipahami, merupakan mata pelajaran matematika pokok yang harus ada di dalam jenjang tantangan pendidikan apapun. Amir (2016) salah mampu satu memfasilitasi masalah pada pembelajaran sekolah bagi seorang pendidik menjembatani antara pelajaran mata dasar dalam menguasai 1 agar sekaligus pelajaran matematika dengan siswa itu sendiri. matematika adalah rendahnya kompetensi siswa tergolong Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Seperti yang peneliti amati pada SOLUSI PERMASALAHAN siswa kelas II saat melakukan observasi di Di tinjau dari permasalahan yang SD Negeri Ngerong 1, dimana banyak sudah siswa menawarkan yang mengaku kesulitan saat di observasi, metode maka yang peneliti dapat di mengerjakan soal cerita dengan materi terapkan dengan mudah oleh seluruh siswa perkalian dasar. Dan di tinjau dari hasil tanpa harus banyak memerlukan peralatan wawancara khusus, peneliti dengan guru kelas yang terdapat di lingkungan tersebut bahwa sebagian besar siswa masih sekitar dan tidak terkesan rumit. Peneliti belum dapat memecahkan masalah soal mencoba menggunakan teknik lama model cerita materi perkalian dasar. Akibatnya, kontekstual pendekatan CTL (Contextual hanya Teacher sebagian siswa yang dapat mencapai nilai di atas KKM. Dalam kasus ini, Learning) mengaitkan materi dimana guru dapat dengan kehidupan maka peneliti nyata siswa, dengan hanya menggunakan ingin mencari solusi agar anak tertarik salah satu anggota badan yaitu jari-jari pada pelajaran matematika. Maka dengan dikenal dengan metode jarimatika yakni berbagai pertimbangan lingkungan, peneliti jarimatika untuk dan kondisi menghitung memilih metode menggunakan jari. Dan peneliti berharap saat dengan di terapkannya metode ini, siswa diterapkan soal terbantu sederhana mengerjakan soal cerita materi perkalian dapat dasar. memahami dengan baik. ANALISIS PERMASALAHAN otomatis dapat meningkatkan hasil belajar Kesulitan mengerjakan soal adalah sedikit perkalian sekaligus Maka secara siswa. hal yang biasa untuk peserta didik, banyak Kelebihan menggunakan pendekat- faktor yang dapat mempengaruhi, baik itu an CTL adalah (1) pembelajaran menjadi lingkungan, kepribadian, keluarga dan lain lebih sebagainya. Di tinjau dari data yang di metode jarimatika siswa dibimbing untuk peroleh peneliti dari guru kelas II, dari 15 memanfaatkan anggota tubuh mereka (jari siswa tangan) untuk mengoperasikan perkalian yang dapat memperoleh nilai menyenangkan dan nyata, Maka siswa dapat dalam memenuhi KKM adalah 7 orang siswa dan dasar. yang belum dapat memenuhi KKM adalah mengoperasikan 8 orang siswa. dalam kehidupan sehari-hari menggunakan perkalian mudah sederhana jarinya. (2) pendekatan kontekstual adalah 2 Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo pembelajaran yang menekankan aktifitas kelas (PTK) adalah tepat, Karena dalam siswa secara fisik atau nyata. (3) siswa tujuan penelitian dapat melakukan tindakan yang dapat mudah menghitung, memecahkan masalah, untuk mengatasi kesulitan membuat dan menghitung perkalian. yakni PTK (1997), tujuan PTK atau meningkatkan relevansi pendidikan serta pengelolaan pendidikan. disimpulkan menggunakan dan efisiensi Jadi yang dilakukan dalam tindakan, pengamatan, dan yang terakhir adalah tahap refleksi. Dan penelitian ini dilakukan dalam 1 siklus dan dalam 1 mutu pertemuan. dalam bahwasannya teknik mengoperasikan hitung tahap-tahap tersebut adalah perencanaan, proses pembelajaran di sekolah, agar dapat meningkatkan mudah penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, penelitian tindakan kelas (PTK) memperbaiki lebih perkalian sederhana. Penelitian ini di desain menggunakan Menurut Suyanto peneliti berupaya menjadi memahami serta METODE PENELITIAN teknik siswa ini, Peneliti dapat menggunakan instrumen tes hasil belajar, rubrik penskoran dan dengan interaksi siswa untuk mengumpulkan data penelitian tindakan dalam penelitian ini. Tabel 1. Indikator keberhasilan penyelesaian soal perkalian sederhana menggunakan metode jarimatika. Tingkat [8] Sangat baik [6] Baik [4] Cukup [2] Kurang Kriteria Umum Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap konsep Menggunakan strategi yang sesuai Perhitungannya benar Melebihi pemecahan masalah yang diinginkan Menunjukkan pemahaman terhadap konsep Menggunakan strategi yang sesuai Perhitungannya sebagian besar benar Memenuhi pemecahan masalah yang diinginkan Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian besar konsep Tidak menggunakan strategi yang sesuai Perhitungannya sebagian besar benar Memenuhi sebagian besar pemecahan masalah yang diinginkan Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman terhadap konsep Tidak menggunakan strategi yang sesuai Perhitungan tidak benar Tidak memenuhi pemecahan masalah yang diinginkan 3 Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Tabel 2. Rubrik skor Tingkat Sangat baik Baik Cukup Kurang Skor 8 6 4 2 HASIL DAN PEMBAHASAN Peneliti dengan melakukan pembelajaran matematika saat ini. Setelah penelitian ini memperoleh masalah yang dialami siswa, menggunakan metode jarimatika peneliti merancang metode jarimatika dan pendekatan CTL (contextual teaching dengan pendekatan CTL (contextual learning). Materi yang di ambil adalah teaching learning) materi perkalian dasar di kelas II yang di soal ambil dari SKKD yang berlaku. Proses merupakan materi yang diajarkan saat ini tindakan yang dilakukan peneliti dilakukan dan merupakan salah satu kesulitan yang dengan 1 siklus dan dilakukan dalam 1 menghambat prestasi belajar siswa. pertemuan. Hasil penelitian yang sudah dilakukan di analisis dan materi untuk perkalian menyelesaikan dasar yang Pada hari Senin tanggal 05 Juni 2017 dijabarkan peneliti menerapkan metode jarimatika sebagai berikut: dengan pendekatan CTL untuk membantu a. Perencanaan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal Perencanaan tindakan dilakukan secara perkalian dasar. Pada saat yang sama, bertahap dan meliputi beberapa instrumen peneliti memperoleh data aktivitas dan penelitian yaitu wawancara dan observasi interaksi hasil oleh teman sejawat. Setelah dilakukannya belajar observasi siswa, rubrik terhadap penskoran, interaksi siswa, siswa yang tindakan, siswa diberikan soal perkalian pembuatan rencana program pembelajaran dasar menurut materi dan SKKD yang berlaku. yang sudah diajarkan. b. Pelaksanaan c. Pengamatan Pelaksanaan dimulai didokumentasikan dengan menggunakan Diperoleh dari metode hasil jarimatika wawancara melakukan wawancara dengan wali kelas terhadap guru kelas sebelum dilakukannya pada hari Senin tanggal 21 Mei 2017 untuk tindakan, bahwa dari 15 siswa kelas II mengetahui dan menemukan masalah apa yang tidak dapat mengoperasikan hitung yang perkalian dialami oleh siswa dalam 4 dasar sebanyak 0,75% Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo No. Tingkat keberhasilan siswa 1. Tidak dapat menyelesaikan soal Sebagian besar dapat menyelesaikan soal Dapat menyelesaikan soal dengan baik dan benar 2. 3. selanjutnya Sebelum penerapan metode jarimatika 0,75% Setelah penerapan metode jarimatika 0,45% 1,05% 0,6% Tabel 2. Persentase penyelesaian soal perkalian dasar dengan metode jarimatika Berdasarkan tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tindakan yang dilakukan dan hasil yang diharapkan sudah sesuai dengan indikator 0,45% 1,2% keberhasilan Menunjukkan yakni: pemahaman (1) terhadap konsep, (2) Menggunakan strategi yang yang sebagian besar dapat sesuai, (3) Perhitungannya benar, dan (4) mengerjakan dengan benar sekitar 1,05% Melebihi siswa dan sisanya sebanyak 0,45% dapat diinginkan. menyelesaikan soal perkalian dasar dengan SIMPULAN baik dan benar. pemecahan masalah yang Dari hasil penelitian dan tindakan Dari penjabaran sebelum dilakukannya yang telah dilakukan dan diterapkan diatas, tindakan diatas, maka di peroleh data maka dapat disimpulkan bahwa metode setelah dilakukan tindakan menyelesaikan jarimatika soal perkalian dasar dengan menggunakan pendekatan metode jarimatika yakni sebanyak 0,45% learning) siswa dan matematika yaitu operasi hitung perkalian soal dasar dirasa sangat cocok, karena dapat perkalian dasar, 0,6% siswa sebagian besar memudahkan siswa dalam menyelesaikan sudah dapat mengerjakan soal dan benar, soal perkalian dasar, dan secara otomatis dan sudah dapat meningkatkan hasil belajar siswa, memahami konsep metode jarimatika dan selain itu pembelajaran secara kontekstual dapat menyelesaikan soal perkalian dasar adalah pembelajaran yang menyenangkan dengan baik dan benar. serta dapat mengasah pola pikir siswa agar d. Refleksi lebih kritis, logis dan kreatif. masih kesalahan mengalami dalam sebanyak kesulitan mengerjakan 1,2% siswa yang dengan CTL untuk menggunakan (contextual materi teaching pembelajaran Pada tindakan siklus telah Hal ini dapat dibuktikan dengan dilakukan di atas, hasil belajar siswa hasil observasi yang menunjukkan bahwa mengalami kenaikan dan kesulitan siswa setelah menurun, seperti yang dapat dilihat dalam siswa dapat menyelesaikan soal perkalian tabel sebagai berikut : 5 diterapkan metode jarimatika, Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dasar lebih baik dan benar dibandingkan harus sebelum diterapkannya metode jarimatika. didiknya memantau pemahaman agar ada tidak peserta siswa yang tertinggal atau belum memahami materi. SARAN serta Karena Dari penelitian dan simpulan sudah yang pembahasan dijabarkan DAFTAR PUSTAKA Amir, M. F., & Kurniawan, M. I. (2016). Penerapan Pengajaran Terbalik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD UMSIDA pada Materi Pertidaksamaan Linier. Siswa lebih aktif untuk berinteraksi dengan teman maupun guru dan lebih mengenai jika konsep dan belum materi paham yang Amir, M. F. (2015). Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Dasar. diajarkan. Siswa tidak mudah putus asa dalam mencari pemecahan selanjutnya sebelumnya. saran sebagai berikut : bertanya matematika selalu terkait dengan materi matematika diatas, maka penelitian dapat diberikan berani materi atau penyelesaian soal. Siswa tidak bergantung terhadap teman (mencontoh) Suyanto, S., & Sumarno, M. (1997). Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). hasil pekerjaan teman. Guru lebih kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan. Selain itu, guru 6