Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah mengamanatkan bahwa visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, menjadi dokumen resmi daerah. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka telah ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur No. 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembagunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-2018. Selanjutnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasonal, mengamanatkan bahwa setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diwajibkan menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD yang disusun dengan berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif. Berdasarkan ketentuan sebagaimana disebutkan di atas, maka Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu SKPD menyusun Renstra Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT Tahun 2013-2018 yang selanjutnya disebut Renstra-PU sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman pada RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-2018. RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 1 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat Renstra-PU merupakan dokumen perencanaan yang penting, karena dalam masa 5 (lima) tahun kedepan Dinas PU berkewajiban untuk mempertanggung-jawabkan kinerjanya sesuai dengan dokumen perencanaan ini. Selain itu urgensi penyusunan Renstra-PU adalah : 1. Menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas PU selama tahun 2013-2018. 2. Kontrak kerja antara Gubernur dengan Kepala Dinas PU Provinsi NTT. 3. Dasar penilaian kinerja Kepala Dinas PU Provinsi NTT. 4. Menjadi acuan penyusunan LAKIP Dinas PU. Renstra-PU dapat pula dipakai sebagai bahan evaluasi yang penting agar arah pembangunan dapat berjalan lebih sistematis, komperhensif dan tepat fokus akan masalah-masalah yang mendasar yang dihadapi oleh Provinsi Nusa Tenggara Timur, khususnya di bidang Pekerjaan Umum. Untuk mewujudkan Visi Misi dan arah kebijakan yang tertuang dalam dokumen yang kemudian Renstra ini perlu didukung dengan strategi umum diterjemahkan kedalam program-program pembangunan bidang Pekerjaan Umum, yang selanjutnya diuraikan dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung program tersebut. Bagan alur keterkaitan renstra dan RPJMD RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 2 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat 1.2. LANDASAN HUKUM Dasar hukum penyusunan Renstra-PU tahun 2013–2018 adalah: 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649); 2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 Tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3833); 4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287); 6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara; RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 3 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat 7. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377); 8. Undang-Undang Perencanaan Nomor 25 Tahun Pembangunan 2004 Nasional tentang (Lembaran Sistem Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 9. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 10. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 11. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444); 12. Undang-Undang Pembangunan Nomor Jangka 17 Tahun Panjang 2007 Nasional tentang Rencana Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 4 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat 13. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 14. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 15. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 16. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi; 18. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2001 tentang 52 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Dekonsentrasi; 19. Peraturan Pemerintah Nomor Penyelenggaraan Tugas Pembantuan; 20. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 5 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 21. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 22. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 23. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 24. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 25. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 Tentang Usaha Dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 6 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat 26. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi; 27. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 Nomor 001 Seri E Nomor 001, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 0011);Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-2018; 28. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Provinsi; 29. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 10 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 Nomor 010 Seri D Nomor 003); 30. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-2018; 31. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 36 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Provinsi NTT (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 Nomor 010 Seri D Nomor 003); RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 7 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat 32. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 10 Tahun 2008 tentang Unit Pelaksana Teknis Pengelola Sumber Daya Air (UPT-PSDA) Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT; 33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 35. Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional Umum di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT; 1.3. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud penyusunan Renstra-PU ini adalah tersedianya dokumen perencanaan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT Tahun 2013-2018 sesuai Tugas Pokok dan Fungsi berdasarkan Perda No. 10 Tahun 2008. Sedangkan tujuan penyusunan Renstra-PU ini adalah tersedianya suatu dokumen yang strategic dan komperhensif yang menjamin adanya konsistensi perumusan kondisi atau sebagai informasi perencanaan RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 masalah daerah, arah kebijakan, sebagai arah 8 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat pedoman pengendalian, pembuatan rencana startegi di Bidang Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan. 1.4. SISTIMATIKA PENULISAN Renstra-PU tahun 2013-2018 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan yang memuat latar belakang, landasan hukum penyusunan, maksud dan tujuan, serta sistimatika penulisan. Bab II. Gambaran pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT yang memuat Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi, Sumber Daya yang dimiliki, Kinerja Pelayanan, Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT. Bab III. Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT. Bab IV. Memuat visi, misi, tujuan dan sasaran pelayanan, strategi dan kebijakan Dinas PU Provinsi NTT. Bab V. Memuat Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif. Bab VI. Indikator kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD. RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 9 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI NTT 2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM 2.1.1. Tugas dan Fungsi: Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 10 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang Pekerjaan Umum. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Dinas Pekerjaan Umum menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pekerjaan umum, penataan ruang dan perumahan; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pekerjaan umum, penataan ruang dan perumahan; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan umum, penataan ruang dan perumahan; d. Pembinaan unit pelaksana teknis; e. Pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, sarana dan prasarana serta rumah tangga; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. Uraian tugas jabatan eselon II (Kepala Dinas) dan eselon III RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 10 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat (Sekretaris, Kepala Bidang dan Kepala UPTD PSDA) sesuai Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional Umum di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur, sebagaimana terlampir (Lampiran 1). Mengacu kepada Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, mandat yang diberikan kepada Daerah (Dinas yang membidangi Urusan Pekerjaan Umum, Urusan Penataan Ruang dan Urusan Perumahan) dibagi ke dalam 3 (tiga) bidang utama, yaitu: 1) urusan bidang Pekerjaan Umum, 2) urusan bidang Penataan Ruang dan 3) urusan Perumahan, yang selanjutnya dibagi lagi ke dalam subsub bidang urusan sesuai dengan lingkup urusan Pemerintah Provinsi yang secara lengkap adalah sebagai berikut: 1. Bidang Pekerjaan Umum (10 Sub Bidang) Sub Bidang Sumber Daya Air Pengaturan, meliputi: 1) Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air provinsi; 2) Penetapan pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota; 3) Penetapan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai kabupaten/kota; 4) Penetapan dan pengelolaan kawasan lindung sumber air pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota; 5) Pembentukan wadah koordinasi sumber daya air di tingkat provinsi dan/atau pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota; 6)Pembentukan komisi irigasi provinsi dan pengesahan pembentukan komisi irigasi antar kabupaten/kota. Pembinaan, meliputi: 1)Penetapan dan pemberian izin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan, dan pengusahaan sumber RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 11 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat daya air pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota; 2) Penetapan dan pemberian rekomendasi teknis atas penyediaan, pengambilan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan air tanah pada cekungan air tanah lintas kabupaten/kota; 3) Menjaga efektivitas, efisiensi, kualitas, dan ketertiban pelaksanaan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota; 4) Pemberian bantuan teknis dalam pengelolaan sumber daya air kepada kabupaten/kota; 5) Fasilitasi penyelesaian sengketa antar kabupaten/ kota dalam pengelolaan sumber daya air; 6) Pemberian izin pembangunan, pemanfaatan, pengubahan, dan/atau pembongkaran bangunan dan/atau saluran irigasi pada jaringan irigasi primer dan sekunder dalam daerah irigasi lintas kabupaten/kota; 7) Pemberdayaan para pemilik kepentingan dalam pengelolaan sumber daya air tingkat provinsi dan kabupaten/kota; 8) Pemberdayaan kelembagaan sumber daya air tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Pembangunan/Pengelolaan, meliputi: 1) Konservasi sumber daya air pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota; 2) Pendaya-gunaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota; 3) Pengendalian daya rusak air yang berdampak skala provinsi; 4) Penyelenggaraan sistem informasi sumber daya air tingkat provinsi; 5) Pembangunan dan peningkatan sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi lintas kabupaten/kota; 6) Operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi yang luasnya 1.000 ha sampai dengan 3.000 ha atau pada daerah irigasi yang bersifat lintas kabupaten/kota; 7) Operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi pada sungai, danau, waduk dan pantai pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota. Pengawasan dan Pengendalian, meliputi: Pengawasan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas kabupaten/ kota; Sub Bidang Bina Marga. Pengaturan jalan provinsi, meliputi: 1) Perumusan kebijakan penyelenggaraan jalan provinsi berdasarkan kebijakan nasional di bidang jalan; 2) Penyusunan pedoman operasional penyelenggaraan jalan provinsi dengan memperhatikan keserasian antar wilayah provinsi; 3) Penetapan fungsi jalan dalam sistem jaringan jalan sekunder dan jalan kolektor yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 12 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat kabupaten, antar ibukota kabupaten, jalan lokal, dan jalan lingkungan dalam sistem jaringan jalan primer; 4) Penetapan status jalan provinsi; 5) Penyusunan perencanaan umum dan pembiayaan jaringan jalan provinsi. Pembinaan. 1) Pembinaan jalan provinsi, meliputi: a) Pemberian bimbingan penyuluhan serta pendidikan dan pelatihan para aparatur penyelenggara jalan provinsi dan aparatur penyelenggara jalan kabupaten/kota; b) Pengkajian serta penelitian dan pengembangan teknologi bidang jalan untuk jalan provinsi; c) Pemberian fasilitasi penyelesaian sengketa antar kabupaten/kota dalam penyelenggaraan jalan; 2) Pengembangan teknologi terapan di bidang jalan untuk jalan kabupaten/desa dan jalan kota. Pembangunan dan Pengusahaan. Pembangunan jalan provinsi, meliputi: 1)Pembiayaan pembangunan jalan provinsi; 2) Perencanaan teknis, pemrograman dan penganggaran, pengadaan lahan, serta pelaksanaan konstruksi jalan provinsi; 3) Pengoperasian dan pemeliharaan jalan provinsi; 4) Pengembangan dan pengelolaan sistem manajemen jalan provinsi. Pengawasan jalan provinsi, meliputi: 1) Evaluasi kinerja penyelenggaraan jalan provinsi; 2) Pengendalian fungsi dan manfaat hasil pembangunan jalan provinsi. Sub Bidang Perkotaan dan Perdesaan Pengaturan meliputi: 1) Penetapan kebijakan dan strategi wilayah provinsi dalam pembangunan perkotaan dan perdesaan (mengacu kebijakan nasional); 2) Penetapan peraturan daerah provinsi mengenai pengembangan perkotaan dan perdesaan mengacu NSPK nasional. Pembinaan, meliputi: 1) Fasilitasi peningkatan kapasitas manajemen pembangunan dan pengelolaan PS perkotaan dan pedesaan tingkat provinsi; 2) Fasilitasi pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha dalam pembangunan perkotaan dan perdesaan di wilayah provinsi. Pembangunan, meliputi: 1) Fasilitasi penyiapan program pembangunan sarana dan prasarana perkotaan dan perdesaan jangka panjang dan jangka menengah kota/kabupaten di wilayah; 2) Fasilitasi kerjasama/ kemitraan antara pemerintah/ daerah dalam pengelolaan dan RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 13 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat pembangunan sarana dan prasarana perkotaan dan perdesaan di lingkungan provinsi; 3) Penyelenggaraan pembangunan PS perkotaan dan perdesaan lintas kabupaten/ kota di lingkungan wilayah provinsi; 4) Fasilitasi pembentukan lembaga/ badan pengelola pembangunan perkotaan dan perdesaan lintas kabupaten/kota. Pengawasan, meliputi: 1) Pengawasan dan pengendalian terhadap pembangunan dan pengelolaan kawasan perkotaan dan perdesaan di provinsi; 2) Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan NSPK Sub Bidang Air Minum Pengaturan meliputi: 1) Penetapan peraturan daerah provinsi mengenai kebijakan dan strategi pengembangan air minum lintas kabupaten/ kota di wilayahnya; 2) Penetapan BUMD provinsi sebagai penyelenggara SPAM lintas kabupaten/ kota; 3) Penetapan peraturan daerah NSPK pelayanan PS air minum berdasarkan SPM yang disusun pemerintah; 4) Memberikan izin penyelenggaraan untuk lintas kabupaten/kota. Pembinaan, meliputi: 1) Penyelesaian masalah dan permasalahan yang bersifat lintas kabupaten/kota; 2) Peningkatan kapasitas teknis dan manajemen pelayanan air minum di lingkungan wilayah provinsi. Pembangunan, meliputi: 1) Penetapan kebutuhan air baku untuk kebutuhan pengembangan SPAM di lingkungan wilayah provinsi; 2) Fasilitasi penyelenggaraan (bantuan teknis) penyelenggaraan pengembangan SPAM di wilayah provinsi; 3) Penyusunan rencana induk pengembangan SPAM wilayah pelayanan lintas kabupaten/ kota setelah berkoordinasi dengan daerah kabupaten/ kota; 4) Penyediaan PS air minum untuk daerah bencana dan daerah rawan air skala provinsi; 5) Penanganan bencana alam tingkat provinsi. Pengawasan, meliputi: 1) Pengawasan terhadap seluruh tahapan penyelenggaraan pengembang-an SPAM yang berada di wilayah provinsi; 2) Evaluasi kinerja pelayanan air minum di lingkungan wilayah provinsi; 3) Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan NSPK. RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 14 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat Sub Bidang Air Limbah Pengaturan meliputi: 1) Penetapan peraturan daerah kebijakan pengembangan PS air limbah di wilayah provinsi mengacu pada kebijakan nasional; 2) Pembentukan lembaga tingkat provinsi sebagai penyelenggara PS air limbah di wilayah provinsi; 3) Penetapan peraturan daerah NSPK berdasarkan SPM yang ditetapkan oleh pemerintah; 4) Memberikan izin penyelenggaraan PS air limbah lintas kabupaten/kota. Pembinaan, meliputi: 1) Fasilitasi penyelesaian masalah yang bersifat lintas kabupaten/ kota; 2) Fasilitasi peran serta dunia usaha dan masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan PS air limbah kabupaten/ kota; 3) Fasilitasi penyelenggaraan (bantek) pengembangan PS air limbah lintas kabupaten/ kota. Pembangunan, meliputi: 1) Fasilitasi pengembangan PS air limbah lintas kabupaten/ kota di wilayah provinsi; 2) Penyusunan rencana induk pengembangan PS air limbah lintas kabupaten/ kota; 3) Penanganan bencana alam tingkat provinsi. Pengawasan, meliputi: 1) Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan PS air limbah di wilayahnya; 2) Evaluasi atas kinerja pengelolaan PS air limbah di wilayah provinsi lintas kabupaten/kota; 3) Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan NSPK. Sub Bidang Persampahan Pengaturan meliputi: 1) Penetapan peraturan daerah kebijakan pengembangan PS persampahan lintas kabupaten/kota di wilayah provinsi mengacu pada kebijakan nasional; 2) Penetapan lembaga tingkat provinsi penyelenggara pengelolaan persampahan lintas kabupaten/kota di wilayah provinsi; 3) Penetapan peraturan daerah NSPK pengelolaan persampahan mengacu kepada SPM yang ditetapkan oleh pemerintah; 4) Memberikan izin penyelenggara pengelolaan persampahan lintas kabupaten/kota. Pembinaan, meliputi: 1) Fasilitasi penyelesaian masalah dan permasalahan antar kabupaten/kota; 2) Peningkatan kapasitas manajemen dan fasilitasi kerjasama pemda/dunia usaha dan RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 15 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan PS persampahan lintas kabupaten/kota; 3) Memberikan bantuan teknis dan pembinaan lintas kabupaten/kota. Pembangunan, meliputi: 1) Fasilitasi penyelenggaraan dan pembiayaan pembangunan PS persampahan secara nasional di wilayah provinsi; 2) Penyusunan rencana induk pengembangan PS persampahan lintas kabupaten/kota. Pengawasan, meliputi: 1) Pengawasan dan pengendalian pengembangan persampahan di wilayah provinsi; 2) Evaluasi kinerja penyelenggaraan yang bersifat lintas kabupaten/kota; 3) Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan NSPK. Sub Bidang Drainase Pengaturan meliputi: 1) Penetapan peraturan daerah kebijakan dan strategi provinsi berdasarkan kebijakan dan strategi nasional; 2) Penetapan peraturan daerah NSPK provinsi berdasarkan SPM yang ditetapkan oleh pemerintah di wilayah provinsi. Pembinaan, meliputi: 1) Bantuan teknis pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan); 2) Peningkatan kapasitas teknik dan manajemen penyelenggara drainase dan pematusan genangan di wilayah provinsi. Pembangunan, meliputi: 1) Fasilitasi penyelesaian masalah dan permasalahan operasionalisasi sistem drainase dan penanggulangan banjir lintas kabupaten/kota; 2) Fasilitasi penyelenggaraan pembangunan dan pemeliharaan PS drainase di wilayah provinsi; 3) Penyusunan rencana induk PS drainase skala regional/lintas daerah. Pengawasan, meliputi: 1) Evaluasi di provinsi terhadap penyelenggaraan sistem drainase dan pengendali banjir di wilayah provinsi; 2) Pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan drainase dan pengendalian banjir lintas kabupaten/kota; 3) Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan NSPK. RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 16 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat Sub Bidang Permukiman 1. Kawasan Siap Bangun (Kasiba) dan Lingkungan Siap Bangun (Lisiba) yang berdiri sendiri: Pengaturan meliputi: 1) Penetapan peraturan daerah kebijakan dan strategi Kasiba/Lisiba di wilayah provinsi; 2) Penetapan Peraturan Daerah NSPK Kasiba dan Lisiba di wilayah provinsi. Pembinaan, meliputi: 1) Fasilitasi peningkatan kapasitas manajemen dalam pembangunan Kasiba dan Lisiba; 2) Fasilitasi penyelesaian pembangunan Kasiba/Lisiba antar kab/kota. Pembangunan, meliputi: 1) Fasilitasi penyeleng-garaan pembangunan Kasiba/Lisiba lintas kabupaten/kota; 2) Fasilitasi kerjasama swasta, masyarakat tingkat nasional dalam pembangunan Kasiba/Lisiba lintas kabupaten/ kota; 3) Penetapan izin lokasi Kasiba/ Lisiba lintas kabupaten/kota. Pengawasan, meliputi: 1) Pengawasan pelaksanaan kelayakan program Kasiba dan Lisiba di provinsi; 2) Evaluasi penyelenggaraan pembangunan Kasiba dan Lisiba di provinsi; 3) Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan NSPK di provinsi. 2. Permukiman Kumuh/ Nelayan: Pembinaan, meliputi: Fasilitasi peningkatan kapasitas manajemen dalam penanganan permukiman kumuh di wilayah provinsi. Pembangunan, meliputi: 1) Fasilitasi penyelenggaraan penanganan permukiman kumuh di wilayahnya; 2) Fasilitasi peremajaan/ perbaikan permukiman kumuh/nelayan. Pengawasan, meliputi: 1) Monitoring evaluasi pelaksanaan program penanganan permukiman kumuh di wilayahnya; 2) Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan NSPK di provinsi. 3. Pembangunan Kawasan: Pembinaan, meliputi: Fasilitasi penyelesaian masalah pembangunan kawasan di wilayah provinsi. RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 17 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat Pengawasan, meliputi: 1) Pengawasan dan pengendalian pembangunan kawasan di wilayah provinsi; 2) Evaluasi pelaksanaan program pembangunan kawasan di provinsi; 3) Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan NSPK di provinsi. Sub Bidang Bangunan Gedung dan Lingkungan Pengaturan meliputi: 1) Penetapan peraturan daerah Provinsi, mengenai bangunan gedung dan lingkungan mengacu pada norma, standar, prosedur dan kriteria nasional; 2) Penetapan kebijakan dan strategi wilayah provinsi mengenai bangunan gedung dan lingkungan. Pembinaan, meliputi: 1) Pemberdayaan kepada pemerintah daerah dan penyelenggara bangunan gedung dan lingkungannya; 2) Fasilitasi penyelenggaraan bangunan gedung dan lingkungan. Pembangunan, meliputi: 1) Penyelenggaraan model bangunan gedung dan lingkungan; 2) Pembangunan dan pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara yang menjadi aset pemerintah provinsi; 3) Penetapan status bangunan gedung dan lingkungan yang dilindungi dan dilestarikan yang berskala provinsi atau lintas kabupaten/kota. Pengawasan, meliputi: 1) Pengawasan secara regional terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan, pedoman dan standar teknis bangunan gedung dan lingkungannya gedung dan rumah negara; 2) Pengawasan dan penertiban pelestarian bangunan gedung dan lingkungan yang dilindungi dan dilestarikan yang berskala provinsi atau lintas kabupaten/kota. Sub Bidang Jasa Konstruksi Pengaturan meliputi: 1) Pelaksanaan kebijakan pembinaan jasa konstruksi yang telah ditetapkan. Pemberdayaan, meliputi: 1) Pengembangan sistem informasi jasa konstruksi dalam wilayah provinsi yang bersangkutan; 2) Penelitian dan pengembangan jasa konstruksi dalam wilayah provinsi yang bersangkutan; 3) Pengembangan sumber daya manusia bidang jasa konstruksi di tingkat provinsi; 4) Peningkatan kemampuan teknologi jasa konstruksi dalam wilayah provinsi yang bersangkutan; 5) Pelaksanaan RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 18 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat pelatihan, bimbingan teknis dan penyuluhan dalam wilayah provinsi; 6) Pelaksanaan pemberdayaan terhadap LPJK daerah dan asosiasi di provinsi yang bersangkutan. Pengawasan, meliputi: 1) Pengawasan tata lingkungan yang bersifat lintas kabupaten/ kota; 2) Pengawasan sesuai kewenangannya untuk terpenuhinya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi; 3) Pengawasan terhadap LPJK daerah dan asosiasi di provinsi yang bersangkutan. 2. Bidang Penataan Ruang (4 Sub Bidang) Sub Bidang Pengaturan meliputi: 1) Penetapan peraturan daerah bidang penataan ruang tingkat provinsi; 2) Penetapan pedoman pelaksanaan NSPK bidang penataan ruang; 3) Penetapan penataan ruang perairan di luar 4 (empat) mil sampai 12 (dua belas) mil dari garis pantai; 4) Penetapan kriteria penentuan dan perubahan fungsi ruang kawasan lintas kabupaten/ kota dalam rangka penyusunan tata ruang khususnya untuk menjaga keseimbangan ekosistem, sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh pemerintah; 5) Penetapan kawasan strategis provinsi; 6) Pemberian arahan pengelolaan kawasan andalan sebagai bagian RTRWP. Sub Bidang Pembinaan, meliputi: 1) Koordinasi penyelenggaraan penataan ruang wilayah kabupaten/kota; 2) Sosialisasi NSPK bidang penataan ruang; 3) Sosialisasi SPM bidang penataan ruang; 4) Pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi pelaksanaan penataan ruang terhadap kabupaten/kota; 5) Pendidikan dan pelatihan; 6) Penelitian dan pengembangan; 7) Pengembangan sistem informasi dan komunikasi penataan ruang provinsi; 8) Penyebarluasan informasi penataan ruang kepada masyarakat; 9) Pengembangan kesadaran dan tanggungjawab masyarakat; 10) Koordinasi dan fasilitasi penataan ruang lintas kabupaten/kota; 11) Pembinaan penataan ruang untuk lintas kabupaten/kota. Sub Bidang Pembangunan. Perencanaan Tata Ruang, meliputi: 1) Penyusunan dan penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP); 2) Penyusunan dan penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi; 3) Penetapan rencana detail tata ruang untuk RTRWP. RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 19 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat Pemanfaatan Ruang, meliputi: 1) Penyusunan program dan anggaran provinsi di bidang penataan ruang, serta fasilitasi dan koordinasi antar kabupaten/kota; 2) Pemanfaatan kawasan strategis provinsi; 3) Pemanfaatan kawasan andalan sebagai bagian dari RTRWP; 4) Pemanfaatan investasi di kawasan strategis provinsi dan kawasan lintas kabupaten/kota bekerjasama dengan pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha; 5) Pemanfaatan SPM di bidang penataan ruang; 6) Perumusan kebijakan strategis operasionalisasi RTRWP dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi; 7) Perumusan program sektoral dalam rangka perwujudan struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah provinsi dan kawasan strategis provinsi; 8) Pelaksanaan pembangunan sesuai program pemanfaatan ruang wilayah provinsi dan kawasan strategis provinsi. Pengendalian Pemanfaatan Ruang, meliputi: 1) Pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi termasuk lintas lintas kabupaten/kota; 2) Pengendalian pemanfaatan ruang kawasan strategis provinsi; 3) Penyusunan peraturan zonasi sebagai pedoman pengendalian pemanfaatan ruang provinsi; 4) Pemberian izin pemanfaatan ruang yang sesuai dengan RTRWP; 5) Pembatalan izin pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan RTRWP; 6) Pengambilalihan kewenangan pemerintah kabupaten/kota dalam hal pemerintah kabupaten/kota tidak dapat memenuhi SPM di bidang penataan ruang; 7) Pemberian pertimbangan atau penyelesaian permasalahan penataan ruang yang tidak dapat diselesaikan pada tingkat kabupaten/kota; 8) Fasilitasi penyelesaian perselisihan dalam pelaksanaan penataan antar kabupaten/kota; 9) Pembentukan lembaga yang bertugas melaksanakan pengendalian pemanfaatan ruang tingkat provinsi. Sub Bidang Pengawasan, meliputi: 1) Pengawasan terhadap pelaksanaan penataan ruang di wilayah provinsi; 2) Pengawasan terhadap pelaksanaan penataan ruang di wilayah . RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 20 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat 3. Bidang Perumahan (7 Sub Bidang) Sub Bidang Pembiayaan: Pembangunan Baru, meliputi: 1) Penetapan kebijakan, strategi, dan program provinsi di bidang pembiayaan perumahan; 2) Penyusunan NSPM provinsi bidang pembiayaan perumahan; 3) Koordinasi penyelenggaraan dan mendorong terciptanya pengaturan instrumen pembiayaan dalam rangka penerapan sistem pembiayaan perumahan; 4) Fasilitasi bantuan teknis bidang pembiayaan perumahan kepada para pelaku di tingkat provinsi; 5) Pemberdayaan pelaku pasar dan pasar perumahan di tingkat provinsi; 6) Fasilitasi bantuan pembiayaan pembangunan dan pemilikan rumah serta penyelenggaraan rumah sewa; 7) Pengendalian penyelenggaraan bidang pembiayaan perumahan di tingkat provinsi; 8) Melakukan evaluasi penyelenggaraan bidang pembiayaan perumahan di tingkat provinsi. Perbaikan, meliputi: 1) Penetapan kebijakan, strategi, dan program provinsi di bidang pembiayaan perumahan; 2) Penyusunan NSPM provinsi bidang pembiayaan perumahan; 3) Koordinasi penyelenggaraan dan mendorong terciptanya pengaturan instrumen pembiayaan dalam rangka penerapan sistem pembiayaan perumahan; 4) Fasilitasi bantuan teknis bidang pembiayaan perumahan kepada para pelaku di tingkat provinsi; 5) Pemberdayaan pelaku pasar dan pasar perumahan di tingkat provinsi; 6) Fasilitasi bantuan pembiayaan perbaikan/ pembangunan rumah swadaya milik; 7) Pengendalian penyelenggaraan bidang pembiayaan perumahan di tingkat provinsi; 8) Melakukan evaluasi penyelenggaraan bidang pembiyaan perumahan di tingkat provinsi. Sub Bidang Pembinaan Perumahan Formal Pembangunan Baru, meliputi: 1a) Koordinasi masukan penyusunan dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan bidang perumahan di Kabupaten/Kota; b) Koordinasi peninjauan kembali (review) kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan bidang perumahan di kabupaten/kota dengan peraturan perundang- RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 21 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat undangan terkait; 2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional pembangunan dan pengembangan pada skala provinsi; 3) Koordinasi upaya efisensi pasar dan industri perumahan skala provinsi; 4) Koordinasi pelaksanaan sosialisasi peraturan perundang-undangan, produk NSPM, serta kebijakan dan strategi nasional perumahan skala provinsi; 5) Koordinasi pelaksanaan bantuan teknis penyelenggaraan perumahan; 6) Pembinaan terhadap badan usaha pembangunan perumahan, baik BUMD, koperasi, perorangan maupun swasta, yang bergerak di bidang usaha industri bahan bangunan, industri komponen bangunan, konsultan, kontraktor dan pengembang; 7) Penyusunan pedoman perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan PSU lintas kabupaten/ kota; 8) Koordinasi pelaksanaan sosialisasi peraturan perundang-undangan, produk SPM, serta kebijakan dan strategi nasional perumahan dan provinsi bersangkutan; 9) Koordinasi pelaksanaan peningkatan kapasitas penyelenggara dan pelaku pembangunan perumahan; 10) Koordinasi pelaksanaan bantuan teknis penyelenggaraan perumahan; 11) Pembinaan terhadap badan usaha pembangunan perumahan, baik BUMD, koperasi, perorangan maupun swasta, yang bergerak di bidang usaha industri bahan bangunan, industri komponen bangunan, konsultan, kontraktor dan pengembang di provinsi; 12) Fasilitasi pelaksanaan tindakan turun tangan dalam penyelenggaraan pembangunan perumahan dan PSU yang berdampak lintas kabupaten/kota; 13) Perumusan RPJP dan RPJM provinsi; 14) Fasilitasi percepatan pembangunan perumahan skala provinsi; 15) Pelaksanaan pembangunan Rusunawa dan Rusunami sebagai stimulan di perkotaan, perbatasan internasional, pusat kegiatan perdagangan/produksi dan fasilitasi pengelolaan, pemeliharaan kepada kabupaten/kota; 16) Pelaksanaan pembangunan prasarana, sarana dan utilitas umum sebagai stimulan di RSH, Rusun, Rusus dan fasilitasi pengelolaan, pemeliharaan kepada kabupaten/kota; 17) Pelaksanaan pembangunan rumah contoh (RSH) sebagai stimulan pada daerah terpencil dan uji coba serta fasilitasi pengelolaan, pemeliharaan kepada kabupaten/kota; 18) Pembangunan rumah untuk korban bencana dan khusus lainnya serta pengelolaan depo dan pendistribusiannya. Perbaikan, meliputi: 1) Perumusan kebijakan dan strategi pembangunan dan pengembangan perumahan skala provinsi; 2) Perumusan SPO baku RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 22 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat penanganan pengungsi akibat bencana skala provinsi; 3) Penyusunan SPM perumahan dan PSU pesisir dan pantai serta pulau kecil, khususnya di perbatasan antar kabupaten/kota; 4) Koordinasi penetapan sasaran penerima bantuan perumahan dan pengawasannya; 5) Koordinasi pengendalian penetapan harga sewa rumah; 6) Koordinasi usulan pembangunan perumahan untuk penampungan pengungsi lintas kabupaten/ kota. Pemanfaatan, meliputi: 1) Koordinasi usulan penerima bantuan pembangunan dan kelembagaan perumahan di provinsi serta penyelenggaraan perumahan dengan dana dekonsentrasi; 2) Koordinasi penetapan penerima bantuan investasi rumah susun untuk MBR dan rumah khusus, rumah nelayan, perbatasan internasional dan pulau-pulau kecil; 3) Koordinasi penetapan penerima bantuan PSU; 4) Fasilitasi pembentukan kelembagaan perumahan skala provinsi; 5) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional pengembangan perumahan di provinsi; 6) Koordinasi penyusunan pedoman pembangunan, penghunian dan pengelolaan perumahan lintas kabupaten/kota; 7) Pengawasan langsung terhadap penghunian dan pengelolaan rusun dan rusus penerima bantuan investasi ke kabupaten/kota. Sub Bidang Pembinaan Perumahan Swadaya Pembangunan Baru, meliputi: 1) Perumusan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 2) Penyusunan RPJP dan RPJM provinsi tentang perumahan swadaya; 3) Penyusunan NSPM pembangunan perumahan swadaya di provinsi; 4) Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 5) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 6) Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 23 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 7) Sosialisasi kebijakan strategi, program dan NSPM pembangunan perumahan swadaya di pusat; 8) Pengkajian kebijakan dan peraturan daerah provinsi yang terkait dengan pembangunan perumahan swadaya. Pemugaran, meliputi: 1) Perumusan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 2) Penyusunan RPJP dan RPJM provinsi perumahan swadaya; 3) Penyusunan NSPM pembangunan perumahan swadaya di provinsi; 4) Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 5) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 6) Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 7) Sosialisasi kebijakan strategi, program dan NSPM pembangunan perumahan swadaya di tingkat provinsi; 8) Pengkajian kebijakan dan peraturan daerah provinsi yang terkait dengan pembangunan perumahan swadaya. Perbaikan, meliputi: 1) Perumusan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 2) Penyusunan RPJP dan RPJM provinsi perumahan swadaya; 3) Penyusunan NSPM pembangunan perumahan swadaya di provinsi; 4) Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 5) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 6) Pengawasan RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 24 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat dan pengendalian pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 7) Sosialisasi kebijakan strategi, program dan NSPM pembangunan perumahan swadaya di provinsi; 8) Pengkajian kebijakan dan peraturan daerah provinsi yang terkait dengan pembangunan perumahan swadaya. Perluasan, meliputi: 1) Perumusan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 2) Penyusunan RPJP dan RPJM provinsi perumahan swadaya; 3) Penyusunan NSPM pembangunan perumahan swadaya tingkat provinsi; 4) Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 5) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 6) Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 7) Sosialisasi kebijakan strategi, program dan NSPM pembangunan perumahan swadaya di provinsi; 8) Pengkajian kebijakan dan peraturan daerah provinsi yang terkait dengan pembangunan perumahan swadaya. Pemeliharaan, meliputi: 1) Perumusan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 2) Penyusunan RPJP dan RPJM provinsi perumahan swadaya; 3) Penyusunan NSPM pembangunan perumahan swadaya di provinsi; 4) Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 5) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 25 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 6) Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 7) Sosialisasi kebijakan strategi, program dan NSPM pembangunan perumahan swadaya di provinsi; 8) Pengkajian kebijakan dan peraturan daerah provinsi yang terkait dengan pembangunan perumahan swadaya. Pemanfaatan, meliputi: 1) Perumusan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 2) Penyusunan RPJP dan RPJM provinsi perumahan swadaya; 3) Penyusunan NSPM pembangunan perumahan swadaya di provinsi; 4) Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 5) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 6) Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 7) Sosialisasi kebijakan strategi, program dan NSPM pembangunan perumahan swadaya di provinsi; 8) Pengkajian kebijakan dan peraturan daerah provinsi yang terkait dengan pembangunan perumahan swadaya. Sub Bidang Pengembangan Kawasan. Sistem Pengembangan Kawasan, meliputi: 1) Penetapan kebijakan dan strategi provinsi dalam pengembangan kawasan; 2) Penyusunan Rencana Provinsi dalam Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Daerah (RP4D-Provinsi); 3) Pembinaan teknis penyusunan RP4D di wilayahnya; 4) Fasilitasi dan bantuan teknis penyusunan RP4D di wilayahnya; 5) Monitoring dan evaluasi RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 26 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat pelaksanaan kebijakan dan strategi pengembangan kawasan dan RP4D skala provinsi; 6) Pengendalian pelaksanaan kebijakan dan strategi pengembangan kawasan dan RP4D di wilayahnya. Kawasan Skala Besar, meliputi: 1) Penetapan kebijakan dan strategi provinsi dalam penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan kawasan skala besar; 2) Pembinaan teknis pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan kawasan skala besar di wilayahnya; 3) Fasilitasi, bantuan teknis dan bantuan stimulan pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan kawasan skala besar di wilayahnya; 4) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan kawasan skala besar di wilayahnya; 5) Pengendalian pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan kawasan khusus di wilayahnya. Kawasan Khusus, meliputi: 1) Penetapan kebijakan dan strategi provinsi dalam penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan kawasan khusus; 2) Pembinaan teknis pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan kawasan skala khusus di wilayahnya; 3) Fasilitasi, bantuan teknis dan bantuan stimulan pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan kawasan khusus di wilayahnya; 4) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan kawasan khusus di wilayahnya; Pengendalian pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan kawasan khusus di wilayahnya. Keterpaduan Prasarana Kawasan, meliputi: 1) Penetapan kebijakan dan strategi provinsi dalam penyelenggaraan keterpaduan prasarana kawasan; 2) Pembinaan teknis pelaksanaan penyelenggaraan keterpaduan prasarana kawasan di wilayahnya; 3) Fasilitasi dan bantuan teknis pelaksanaan penyelenggaraan keterpaduan prasarana kawasan di wilayahnya; 4) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan keterpaduan prasarana kawasan di wilayahnya; 5) Pengendalian pelaksanaan penyelenggaraan keterpaduan prasarana kawasan di wilayahnya. Keserasian Kawasan, meliputi: 1) Penetapan kebijakan dan strategi provinsi dalam penyelenggaraan keserasian kawasan dan lingkungan hunian berimbang; 2) Pembinaan teknis pelaksanaan penyelenggaraan RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 27 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat keserasian kawasan dan lingkungan hunian berimbang di wilayahnya; 3) Fasilitasi dan bantuan teknis pelaksanaan penyelenggaraan keserasian kawasan dan lingkungan hunian berimbang di wilayahnya; 4) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan keserasian kawasan dan lingkungan hunian berimbang di wilayahnya; 5) Pengendalian pelaksanaan penyelenggaraan keserasian kawasan dan lingkungan hunian berimbang di wilayahnya. Sub Bidang Pembinaan Hukum, Peraturan Perundang-undangan dan Pertanahan untuk Perumahan. Pembangunan Baru, meliputi: 1) Koordinasi penyusunan dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan bidang perumahan di tingkat provinsi; 2) Peninjauan kembali (review) kesesuaian peraturan daerah kabupaten/kota dengan peraturan perundang-undangan terkait di bidang perumahan; 3) Sosialisasi peraturan perundangundangan bidang perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan kepastian hukum dan perlindungan hukum dalam bermukim di provinsi; 4) Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang perumahan di provinsi; 5) Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan penanganan masalah dan sengketa bidang perumahan di provinsi; 6) Koordinasi fasilitasi penanganan masalah dan sengketa bidang perumahan di provinsi; 7) Fasilitasi penyusunan, koordinasi dan sosialisasi NSPM bidang perumahan di tingkat provinsi; 8) Koordinasi dan sosialiasi NSPM penyediaan lahan untuk pembangunan perumahan tingkat provinsi lintas kabupaten/kota; 9) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan lintas kabupaten/kota; 10) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 11) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 12) Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 13) Fasilitasi penyelesaian eksternasitas pembangunan perumahan lintas kabupaten/kota. RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 28 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat Pemugaran, meliputi: 1) Koordinasi penyusunan dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan bidang perumahan di tingkat provinsi; 2) Peninjauan kembali (review) kesesuaian peraturan daerah kabupaten/kota dengan peraturan perundang-undangan terkait di bidang perumahan; 3) Sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan kepastian hukum dan perlindungan hukum dalam bermukim di provinsi; 4) Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang perumahan di provinsi; 5) Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan penangangan masalah dan sengketa bidang perumahan di provinsi; 6) Koordinasi fasilitasi penanganan masalah dan sengketa bidang perumahan di provinsi; 7) Fasilitasi penyusunan, koordinasi dan sosialisasi NSPM bidang perumahan di tingkat provinsi; 8) Koordinasi dan sosialiasi NSPM penyediaan lahan untuk pembangunan perumahan tingkat provinsi lintas kabupaten/ kota; 9) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan lintas kabupaten/kota; 10) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanaha; 11) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 12) Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 13) Fasilitasi penyelesaian eksternalitas pembangunan perumahan lintas kabupaten/ kota. Perbaikan, meliputi: 1) Koordinasi penyusunan dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan bidang perumahan di tingkat provinsi; 2) Peninjauan kembali (review) kesesuaian peraturan daerah kabupaten/ kota dengan peraturan perundang-undangan terkait di bidang perumahan; 3) Sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan kepastian hukum dan perlindungan hukum dalam bermukim di provinsi; 4) Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 29 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat perundang-undangan bidang perumahan di provinsi; 5) Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan penanganan masalah dan sengketa bidang perumahan di provinsi; 6) Koordinasi fasilitasi penanganan masalah dan sengketa bidang perumahan di provinsi; 7) Fasilitasi penyusunan, koordinasi dan sosialisasi NSPM bidang perumahan di tingkat provinsi; 8) Koordinasi dan sosialisasi NSPM penyediaan lahan untuk pembangunan perumahan tingkat provinsi lintas kabupaten/kota; 9) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang Pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan lintas kabupaten/kota; 10) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 11) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 12) Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan fruang dan penataan pertanahan; 13) Fasilitasi penyelesaian eksternasitas pembangunan perumahan lintas kabupaten/ kota. Perluasan, meliputi: 1) Koordinasi penyusunan dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan bidang perumahan di tingkat provinsi; 2) Peninjauan kembali (review) kesesuaian peraturan daerah kabupaten/kota dengan peraturan perundang-undangan terkait di bidang perumahan; 3) Sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan kepastian hukum dan perlindungan hukum dalam bermukim di provinsi; 4) Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang perumahan di provinsi; 5) Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan penanganan masalah dan sengketa bidang perumahan di provinsi; 6) Koordinasi fasilitasi penanganan masalah dan sengketa bidang perumahan di Provinsi; 7) Fasilitasi penyusunan, koordinasi dan sosialisasi NSPM bidang perumahan di tingkat provinsi; 8) Koordinasi dan sosialiasi NSPM penyediaan lahan untuk pembangunan perumahan tingkat provinsi lintas kabupaten/kota; 9) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan lintas kabupaten/kota; 10) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 30 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 11) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 12) Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 13) Fasilitasi penyelesaian eksternalitas pembangunan perumahan lintas kabupaten/kota. Pemeliharaan, meliputi: 1) Koordinasi penyusunan dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan bidang perumahan di tingkat provinsi; 2) Peninjauan kembali (review) kesesuaian peraturan daerah kabupaten/ kota dengan peraturan perundang-undangan terkait di bidang perumahan; 3) Sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan kepastian hukum dan perlindungan hukum dalam bermukim di provinsi; 4) Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang perumahan di di provinsi; 5) Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan penangangan masalah dan sengketa bidang perumahan di provinsi; 6) Koordinasi fasilitasi penanganan masalah dan sengketa bidang perumahan di provinsi; 7) Fasilitasi penyusunan, koordinasi dan sosialisasi NSPM bidang perumahan di tingkat provinsi; 8) Koordinasi dan sosialiasi NSPM penyediaan lahan untuk pembangunan perumahan tingkat provinsi lintas kabupaten/ kota; 9) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan lintas kabupaten/kota; 10) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 11) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 12) Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 13) Fasilitasi penyelesaian eksternasitas pembangunan perumahan lintas kabupaten/kota. Pemanfaatan, meliputi: 1) Koordinasi penyusun-an dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan bidang perumahan di tingkat provinsi; RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 31 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat 2) Peninjauan kembali (review) kesesuaian peraturan daerah kabupaten/ kota dengan peraturan perundang-undangan terkait di bidang perumahan; 3) Sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan kepastian hukum dan perlindungan hukum dalam bermukim di provinsi; 4) Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang perumahan di provinsi; 5) Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan penanganan masalah dan sengketa bidang perumahan di provinsi; 6) Koordinasi fasilitasi penanganan masalah dan sengketa bidang perumahan di provinsi; 7) Fasilitasi penyusunan, koordinasi dan sosialisasi NSPM bidang perumahan di tingkat provinsi; 8) Koordinasi dan sosialiasi NSPM penyediaan lahan untuk pembangunan perumahan tingkat provinsi lintas kabupaten/ kota; 9) Koordinasi pelaksanaan kebijakan Provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan lintas kabupaten/kota; 10) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 11) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 12) Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 13) Fasilitasi penyelesaian eksternasitas pembangunan perumahan lintas kabupaten/kota. Sub Bidang Pembinaan Teknologi dan Industri Pembangunan Baru, meliputi: 1) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan; 2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan; 3) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan; 4) Pengawasan dan RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 32 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. Pemugaran, meliputi: 1) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan; 2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan; 3) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan; 4) Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. Perbaikan, meliputi: 1) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan; 2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan; 3) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan; 4) Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan Pemeliharaan, meliputi: 1) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan; 2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan; 3) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan; 4) Pengawasan dan pengendalian RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 33 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. Pemanfaatan, meliputi: 1) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan; 2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan; 3) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan; 4) Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. Sub Bidang Pengembangan Pelaku Pembangunan Perumahan, Peranserta Masyarakat dan Sosial Budaya. Pengembangan Baru, meliputi: 1) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 3) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 4)Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan kabupaten/kota tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 5) Koordinasi fasilitasi kemitraan antara pemerintah daerah kabupaten/kota, badan usaha, dan kelompok masyarakat dalam pembangunan perumahan; 6) Fasilitasi peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan pemerintah, swasta dan masyarakat di tingkat provinsi. Pemugaran, meliputi: 1)Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 3) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 4) Koordinasi RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 34 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan kabupaten/ kota tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 5) Koordinasi fasilitasi kemitraan antara pemerintah daerah kabupaten/kota, badan usaha, dan kelompok masyarakat dalam pembangunan perumahan; 6) Fasilitasi peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan pemerintah, swasta dan masyarakat di tingkat provinsi. Perbaikan, meliputi: 1) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 3) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 4) Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan kabupaten/ kota tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 5) Koordinasi fasilitasi kemitraan antara pemerintah daerah kabupaten/kota, badan usaha, dan kelompok masyarakat dalam pembangunan perumahan; 6) Fasilitasi peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan pemerintah, swasta dan masyarakat di tingkat provinsi. Perluasan, meliputi: 1) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 3) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 4) Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan kabupaten/ kota tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 5) Koordinasi fasilitasi kemitraan antara pemerintah daerah kabupaten/kota, badan usaha, dan kelompok masyarakat dalam pembangunan perumahan; 6) Fasilitasi peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan pemerintah, swasta dan masyarakat di tingkat provinsi. Pemeliharaan, meliputi: 1) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 35 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 3) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 4) Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan kabupaten/ kota tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 5) Koordinasi fasilitasi kemitraan antara pemerintah daerah kabupaten/kota, badan usaha, dan kelompok masyarakat dalam pembangunan perumahan; 6) Fasilitasi peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan pemerintah, swasta dan masyarakat di tingkat provinsi. Pemanfaatan, meliputi: 1) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 3) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 4) Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan kabupaten/ kota tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 5) Koordinasi fasilitasi kemitraan antara pemerintah daerah kabupaten/kota, badan usaha, dan kelompok masyarakat dalam pembangunan perumahan; 6) Fasilitasi peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan pemerintah, swasta dan masyarakat di tingkat provinsi. 2.1.2. Struktur Organisasi: Struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT terdiri atas Kepala Dinas, Sekretariat dan Bidang, Unit Pelaksana Teknis dan Kelompok Jabatan Fungsional. Sekretariat terdiri atas Sub Bagian-Sub Bagian dan Bidang terdiri atas Seksi-Seksi. Sekretariat dan Bidang masing-masing dipimpin oleh seorang Sekretaris dan Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Sub Bagian dan Seksi masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan Kepala RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 36 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris dan Kepala Bidang. Mengingat wilayah NTT adalah wilayah kepulauan, maka berdasarkan Perda Provinsi NTT Nomor 36 Tahun 2008 dibentuk 3 (tiga) Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT untuk mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas PU yaitu: 1) UPTD PSDA Wilayah Timor, 2) UPTD PSDA Wilayah Flores dan UPTD PSDA Wilayah Sumba. Masing-masing UPTD PSDA terdiri atas Kepala, Sub Bagian dan Seksi-Seksi. Kepala UPTD PSDA berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Sub Bagian dan Seksi masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPTD PSDA. Struktrur organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT sesuai Perda No 10 Tahun 2008 serta Pergub N0 36 Tahun 2008 sebagai berikut : RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 37 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 38 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat 2.2. SUMBER DAYA Sumber daya yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup: 2.2.1. Sumber Daya Manusia PNS Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur seluruhnya berjumlah 488 orang, dengan profil sebagai berikut: a. PNS Berdasarkan Jenis Kelamin: 363 400 350 300 250 200 125 150 100 50 0 LAKI-LAKI b. PEREMPUAN PNS Berdasarkan Golongan: JENIS KELAMIN GOLONGAN JUMLAH I II III IV Laki-Laki 15 126 211 11 363 Perempuan 0 53 70 2 125 15 179 281 13 488 JUMLAH RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 39 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat c. PNS Berdasakan Eselon: I ESELON II III IV Laki-Laki 0 1 7 17 25 Perempuan 0 0 1 3 4 0 1 8 20 29 JENIS KELAMIN JUMLAH d. PNS Berdasakan Tingkat Pendidikan: TINGKAT PENDIDIKAN JENIS KELAMIN JML S3 S2 S1 DIV DIII DII SLTA SLTP SD Laki-Laki 1 29 97 15 31 5 161 14 10 363 Perempuan 0 9 54 0 12 0 50 0 0 125 JUMLAH 1 38 151 15 43 5 211 14 10 488 e. JUMLAH PNS Berdasarkan Pendidikan/Jurusan: JURUSAN TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH TEKNIK NON TEKNIK SD 0 10 10 SLTP 0 14 14 SLTA 52 159 211 D.I/DII 4 1 5 D.III 39 4 43 D.IV 15 0 15 S1 99 52 151 S2 33 5 38 S3 1 0 1 JUMLAH 243 245 488 RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 40 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat f. PNS Berdasarkan Usia: JENIS KELAMIN USIA JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN >56 0 0 0 51 - 55 119 33 152 46 - 50 67 27 94 41 - 45 81 23 104 36 - 40 43 12 55 31 - 35 34 17 51 26 - 30 17 11 28 21 - 25 2 2 4 < 20 0 0 0 363 125 488 JUMLAH g. PNS Berdasarkan Agama: AGAMA JENIS KELAMIN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH Islam 38 16 54 Protestan 200 79 279 Katolik 124 30 154 Hindu 1 0 1 Budha 0 0 0 363 125 488 JUMLAH RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 41 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat h. PNS Berdasarkan Unit/ Bidang Kerja: Jenis Kelamin Unit/Bidang Kerja JUMLAH Laki-Laki Perempuan Sekretariat 33 24 57 Bidang SDA-I 117 27 144 Bidang BPBT 37 12 49 Bidang Bina Marga 97 17 114 Bidang Cipta Karya 47 31 78 UPTD Timor 15 6 21 UPTD Flores 12 4 16 UPTD Sumba 5 4 9 363 125 488 JUMLAH 2.2.2. Asset/Modal Jenis dan nilai asset/ modal yang dikelola Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT sampai dengan tahun 2013 adalah sevagai berikut: NO URAIAN NILAI (Rp) 1. Tanah 21,779,912,892 2. Peralatan dan Mesin 18,454,854,850 3. Gedung dan Bangunan 12,130,174,030 4. Jalan, Irigasi dan Jaringan 5. Aset Tetap Lainnya 6. Konstruksi Dalam Pengerjaan 50,599,120,700 Jumlah Aset Tetap 3,085,720,581,008 2,982,689,468,836 67,049,700 Sumber: Laporan Keuangan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT sampai dengan tahun 2013. RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 42 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat 2.3. Kinerja Pelayanan Dinas PU. 2.3.1. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2009-2013 sebagai berikut : Bidang Sumber Daya Air: a. Meningkatnya prosentase tingkat fungsional daerah irigasi terhadap lahan potensial dengan Target SPM 70 %, Target Renstra 62,25 % sedangkan realisasi pencapaian hanya sebesar 12,13 % b. Meningkatnya ketersediaan air baku dan irigasi dengan Target SPM 100 %, Target Renstra 20,30 % sedangkan realisasi pencapaian hanya sebesar 2,89 % Bidang Jalan: a. Meningkatnya permukaan jalan provinsi dalam kondisi mantap dengan Target SPM 100%, Target Renstra 69,47 % sedangkan realisasi pencapaian hanya sebesar 16,34 % b. Meningkatnya kecepatan rata-rata layanan jalan provinsi menjadi 50 Km/jam (sama dengan jalan nasional) di NTT dengan Target SPM 60%, Target Renstra 14,7 % sedangkan realisasi pencapaian hanya sebesar 14,54 % Bidang Cipta Karya: a. Tersedianya sarana dan prasarana perumahan permukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah baik di perkotaan maupun di pedesaan dengan Target SPM 100 %, Target Renstra 100 % sedangkan realisasi pencapaian sebesar 11,57 % RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 43 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat b. Tercapainya cakupan layanan air minum di kawasan kota / desa se – NTT Target SPM 100 %, Target Renstra 60 % sedangkan realisasi pencapaian sebesar 52,44 % c. Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan permukiman Target Renstra 100 % sedangkan realisasi pencapaian sebesar 60 % Bidang Bina Program dan Bina Teknik: a. Tersedianya data/informasi dan terwujudnya sistim penanganan tentaninfrastruktur Bidang Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Peruahan di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan Target Renstra 100 % sedangkan realisasi pencapaian hanya sebesar 18,85 % b. Meningkatnya kualitas pelayanan dan penyelenggaraan jasa konstruksi baik administrasi maupun teknis dengan Target SPM 100 % Target Renstra 100 % sedangkan realisasi pencapaian hanya sebesar 28,89 % c. Meningkatnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat dunia usaha (bidang jasa dan konstruksi) d. Peralatan ke PU an dapat berfungsi secara optimal (alatalat laboratorium) e. Meningkatnya kualitas dan ketersediaan peralatan dan laboratorium ke PU an dengan Target Renstra 100 % sedangkan realisasi pencapaiannya hanya 10,94 % RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 44 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat Sedangkan pelayanan Dinas Pekerjaan Umum yang belum dilaksanakan karena tidak dialokasikan anggaran adalah sebagai berikut : Bidang Sumber Daya Air: a. Meningkatnya ketersediaan air baku untuk air bersih dan irigasi melalui pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) b. Mengurangi resiko bahaya akibat banjir dan erosi pantai c. Meningkatnya upaya penyediaan dan pelestarian daerah tangkapan air Bidang Bina Marga: a. Tersedianya data kondisi Jalan dan Jembatan sebagai data dasar dalam penentuan prioritas penanganan. Bidang Cipta Karya: a. Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan permukiman perkotaan (Persampahan, Drainase, Sanitasi dan Air Limbah b. Terwujudnya (termasuk penyelenggaraan bangunan gedung bangunan gedung negara) yang fungsional dan tertib administrasi dan teknis, serta terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan (baik kawasan permukiman maupun kawasan tradisional dan bersejarah) RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 45 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat Bidang Bina Program dan Bina Teknik: a. Tersedianya Sistem Informasi Jasa Konstruksi. b. Tersedianya Tenaga Kerja Konstruksi yang bersertifikat (Terampil/ Ahli) Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2009-2013, disajikan pada Lampiran Bab II tabel 2.1 (terlampir) RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 46 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat 2.3.2. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas PU. Alokasi anggaran pelayanan Dinas Pekerjaan Umum pada priode 2009 – 2013 rata-rata setiap tahunnya mengalami peningkatan sebesar 11 Milyar lebih dengan rata-rata realisasi setiap tahunnya 87.01 % sebagaimana grafik berikut : Grafik Alokasi Anggaran dan Realisasi Priode 2009-2013 Rincian alokasi anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT priode Tahun 2009-2013 disajikan pada Lampiran Bab II Tabel 2.2 (terlampir) RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 47 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat 2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 2.4.1. Tantangan. Ketersediaan infrastruktur yang andal merupakan salah satu faktor penentu daya tarik suatu kawasan/wilayah, di samping faktor kualitas lingkungan hidup, image, dan budaya. Sementara itu, kinerja infrastruktur merupakan faktor kunci dalam menentukan daya saing, efisiensi pemerintah, dan efisiensi usaha. Tantangan pembangunan infrastruktur ke depan adalah bagaimana upaya untuk terus meningkatkan ketersediaan infrastruktur yang berkualitas dan kinerjanya semakin dapat diandalkan agar daya tarik dan daya saing Indonesia dalam konteks global dapat membaik. Tantangan penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman ke depan juga erat terkait dengan pembangunan berkelanjutan yang menjadi bagian dari 3 (tiga) pilar pembangunan (ekonomi, sosial, dan lingkungan) yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Selanjutnya tantangan pengembangan pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur kedepan sesuai tugas pokok dan fungsinya, adalah sebagai berikut: RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 48 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat Bidang Pekerjaan Umum Sub Bidang Sumber Daya Air 1. Iklim 8 bulan kering dan 4 bulan basah mempengaruhi penyediaan air baku untuk mendukung penyediaan air bersih belum dikhawatirkan dapat mencukupi sepenuhnya dapat mempengaruhi target dan SPM/ Millennium Development Goals (MDGs) yang menetapkan bahwa pada tahun 2015 separuh dari jumlah penduduk Indonesia harus dapat dengan mudah mengakses air untuk kebutuhan air minum. 2. Menyeimbangkan jumlah pasokan air dengan jumlah kebutuhan air di berbagai sektor kehidupan, dengan melakukan konservasi Sumber Daya Air, agar air yang berlimpah di musim hujan dapat digunakan untuk memasok kebutuhan air pada musim kemarau dengan memperhatikan topografi wilayah yang didominasi bukit dan gunung dengan kemiringan lahan >40 %. 3. Mengendalikan alih fungsi lahan pertanian beririgasi untuk mempertahankan kecukupan pangan dengan tetap mengacu pada RTRW. 4. Melakukan pengelolaan resiko yang diakibatkan oleh daya rusak air seperti banjir, kekeringan, serta abrasi pantai dengan tetap memperhatikan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 49 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat 5. Melakukan upaya dan langkah mitigasi dan adaptasi bidang SDA perubahan dalam iklim menghadapi mengingat dampak wilayah NTT negatif merupakan daerah rawan bencan dan budaya masyarakat yang masih berprilaku membakar lahan dalam membuka lahan baru. Sub Bidang Jalan 1. Pemenuhan kebutuhan prasarana jalan yang mendukung sistem transportasi nasional harus memenuhi standar keselamatan jalan dan berwawasan lingkungan dalam menunjang pariwisata, koperasi/ sektor riil lainnya dan sistem logistik. 2. Meningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembangunan serta operasi dan pemeliharaan prasarana jalan untuk meningkatkan budaya rasa memiliki terhadap prasarana jalan yang ada. 3. Menjaga integrasi nasional melalui sistem jaringan jalan nasional, keseimbangan pembangunan antarwilayah terutama percepatan pembangunan daerah tertinggal, daerah perbatasan, serta mengurangi kesenjangan antar pulau maupun antara kota dan desa. 4. Mempertahankan peran dan fungsi prasarana jaringan jalan sebagai pengungkit dan pengunci dalam pengembangan wilayah di antara berbagai gangguan bencana alam, maupun kesalahan penggunaan dan RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 50 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat pemanfaatan jalan, disamping juga memenuhi kebutuhan aksesibilitas kawasan pariwisata dan kantong-kantong komoditas. 5. Meningkatkan keterpaduan sistem jaringan transportasi dan penyelenggaraan secara umum jalan daerah di tengah-tengah desentralisasi dan otonomi daerah dan situasi kelembagaan penyelenggaraan jalan yang masih memerlukan perkuatan terutama dalam memfasilitasi jalan daerah, dan meningkatkan akuntabilitas kinerja penyelenggaraan jalan. 6. Mengupayakan pengarusutamaan jender dalam proses pelaksanaan kegiatan sub-bidang jalan, baik dari segi akses, kontrol, partisipasi, maupun manfaatnya. Sub Bidang Cipta Karya 1. Perlunya memfasilitasi penyelenggaraan dan pembiayaan pembangunan prasarana persampahan di Kabupaten/ Kota sesuai rencana tata ruang wilayah. 2. Perlunya memfasilitasi penyelenggaraan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana drainase di Kabupaten/ Kota . 3. Makin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap aspek kesehatan akan menuntut pelayanan sanitasi dan air limbah sesuai dengan kriteria kesehatan dan standar teknis. RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 51 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat 4. Mendorong dan meningkatkan pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten/ Kota. 5. Mengoptimalkan pengawasan terhadap seluruh tahapan penyelengaran pengembangan SPAM di kabupaten Kota. 6. Meningkatkan kesadaran masyarakat agar dalam membangun bangunan gedung memperhatikan daya dukung lingkungan terjadinya banjir, sehingga longsor, dapat meminimalkan kekumuhan, dan rawan pemanfaatan ruang kriminalitas. 7. Meningkatkan pengendalian khususnya pemanfaatan ruang bagi permukiman. 8. Mengoptimalkan agropolitan program yang berbasis pengembangan kawasan pengembangan tanaman jagung yang mendukung tekad Pemerintah Provinsi NTT. 9. Mengupayakan pengarusutamaan jender dalam proses pelaksanaan kegiatan sub-bidang infrastruktur permukiman, baik dari segi akses, kontrol, partisipasi, maupun manfaatnya. Sub Bidang Jasa Konstruksi 1. Meningkatnya perhatian pemerintah daerah terhadap pembinaan jasa konstruksi sebagai tindak lanjut Peraturan Pemerintah No.4 Tahun 2010 yang mengisyaratkan perlunya pengalokasian APBD untuk pembinaan jasa konstruksi. RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 52 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat 2. Memperkuat pasar konstruksi dan meningkatkan profesionalisme industri konstruksi mengingat NTT sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan Negara RDTL dan Australia. 3. Dari sekitar 115 ribu kontraktor di Indonesia hampir semuanya memperebutkan 40% pangsa pasar jasa konstruksi nasional yang umumnya disediakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah (APBN dan APBD). Dengan sistem e-procurement tidak ada lagi batasan wilayah. 4. Mengupayakan pengarusutamaan gender dalam proses pelaksanaan kegiatan sub-bidang jasa konstruksi, baik dari segi akses, kontrol, partisipasi, maupun manfaatnya. Bidang Penataan Ruang 1. Sosialisasi peraturan perundang-undangan dan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) di bidang penataan ruang untuk mendukung implementasi penataan ruang di lapangan. 2. Meningkatkan pemanfaatan Rencana Tata Ruang secara optimal dalam mitigasi dan penanggulangan bencana, peningkatan daya dukung wilayah, dan pengembangan kawasan. 3. Meningkatkan kualitas struktur ruang dan pola pemanfaatan ruang serta pengendalian pemanfaatan RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 53 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat ruang terutama melalui dukungan sistem informasi dan monitoring penataan ruang di Kabupaten/Kota untuk mengurangi terjadinya konflik pemanfaatan ruang antarsektor, antarwilayah, dan antarpelaku. 4. Meningkatkan kepastian hukum dan koordinasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang. 5. Meningkatkan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat (termasuk perempuan) dalam penyelenggaraan penataan ruang. Bidang Perumahan 1. Memenuhi backlog perumahan sebagai akibat masih rendahnya pendapatan masyarakat dengan persentase penduduk miskin sebesar 20% lebih. 2. Pembangunan rumah masih terkendala tanah ulayat yang mendominasi sebagian besar wilayah NTT sehingga berdampak pada kurangnya peran sektor swasta dalam mendukung ketersediaan rumah. 2.4.2. Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur 1. Rencana ditetapkannya NTT sebagai Provinsi Kepulauan 2. Kebijakan afirmatif nasional tentang percepatan pembangunan NTT bersama Provinsi Papua dan Papua Barat RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 54 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat 3. Ditetapkannya NTT sebagai destinasi wisata Nasional 4. NTT masuk dalam koridor 5 MP3EI 5. NTT merupakan pintu gerbang Nasional yang berbatasan langsung dengan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) dan Australia sebagai pembangunan segi tiga emas ekonomi yang didukung konektivitas Internasional KupangDilli-Darwin. 6. Kebijakan nasional bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) berupa fasilitas likuiditas pembanguan perumahan. 7. Kebijakan nasional berkaitan dengan sertifikasi lahan. RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 55 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat BAB. III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI NTT 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI NTT. Bidang Sumber Daya Air 1. Belum terpenuhinya kebutuhan air baku dan air irigasi untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari dikarenakan faktor geografi topografi dan iklim yang kurang mendukung, permasalahan lahan, serta minimnya alokasi dana untuk pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur sumber daya air yang berdampak pada menurunya fungsi infrastruktur terbangun 2. Belum terkendalinya daya rusak air yang berakibat pada terjadinya bencana dikarenakan belum akuratnya data hidrologi yang berdampak pada kurangnya mitigasi, kurangnya penegakan hukum berkaitan dengan pemanfaatan sempadan sungai dan pantai, kurangnya penanganan normalisasi sungai serta minimnya alokasi dana untuk pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur pengendali air. 3. Kurangnya penanganan konservasi pada Daerah Aliran Sungai yang dikarenakan kurang tersedinya dana dan koordinasi dengan instansi terkait. Bidang Bina Marga 1. Terhambatnya upaya wujudnya sistem jaringan jalan nasional yang dikarenakan regulasi tentang pembagian kewenangan jalan. RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 56 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat 2. Belum terpenuhinya jalan provinsi dalam kondisi mantap yang dikarenakan keterbatasan anggaran disamping masih banyaknya permasalahan lahan, wilayah kepulauan, daerah rawan bencana (banjir dan tanah longsor) serta SDM badan usaha yang kurang memiliki kompetensi. Bidang Cipta Karya 1. Belum tercapainya cakupan layanan air minum karna keterbatasan anggaran, kepemilikan lahan dan sumber air, koordinasi antar wilayah pemerintahan dan penyiapan kompensasi penggunaan lahan, kurangnya biaya pemeliharaan. 2. Belum terlaksananya layanan rumah layak huni yang terjangkau disebabkan karena permasalahan lahan, dan keterbatasan alokasi anggaran 3. Belum tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan kota yang dikarenakan belum seluruh kabupaten/kota memiliki master plan drainase, kurangnya alokasi anggaran. 4. Belum tersedianya Prasarana Tempat pemrosesan Akhir (TPA) Sampah dikarenakannya permasalahan lahan dan keterbatasan anggaran. 5. Belum ditetapkannya RDTR karena belum terimplementasinya RTRWP/Kab/Kota, lemahnya penegakan hukum serta minimnya sosialisasi. 3.2 TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH. Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT merupakan salah satu SKPD yang mengimplementasikan pelaksanaan Misi ke 5 RPJMD 20013-2018 yaitu “Mempercepat Pembangunan RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 57 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat Infrastruktur yang Berbasis Tata Ruang dan Lingkungan Hidup” dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaannya sebagai berikut : Penghambat : 1. Kondisi geografis dan topografis 2. Kondisi Iklim 3. Permasalahan pembebasan lahan 4. Koordinasi lintas sektoral 5. Keterbatasan alokasi anggaran 6. Pengaturan dalam bentuk regulasi yang belum sesuai dengan peraturan yang berlaku 7. Komitmen Pemerintah Kabupaten / Kota mendukung kebijakan pembangunan Provinsi dalam Pendorong : 1. Adanya kebijakan afirmatif nasional tentang percepatan pembangunan NTT bersama Provinsi Papua dan Papua Barat 2. Telah ditetapkannya Perda tata ruang Provinsi dan Perda Tata Ruang Kabupaten/kota 3. Ditetapkannya NTT sebagai salah satu destinasi pariwisata Nasional 4. Ditetapkannya NTT sebagai salah satu jalur MP3EI 5. NTT merupakan pintu gerbang perbatasan antar Negara yaitu RDTL dan Australia dan pembangunan ekonomi segi tiga emas Kupang – Dili – Darwin. RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 58 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat 3.3 TELAAHAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI NTT TAHUN 2009-2013. Standar pelayanan Dinas Pekerjaan Umum jika disandingkan dengan standard pelayanan Kementerian Pekerjaan Umum pada prinsipnya telah sesuai, namun didalam pelaksanaannya diperkirakan masih trdapat faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain : Penghambat : 1. Kondisi topografi dan geologi Provinsi NTT yang sangat berpengaruh dalam upaya penyediaan air baku bagi kebutuhan masyarakat. 2. Iklim yang kurang mendukung yaitu 4 bulan basah dan 8 bulan kering 3. Memiliki garis pantai yang panjang sehingga potensi bencana akibat abrasi semakin besar daerah kepulauan sehingga biaya 4. Merupakan pergerakan barang/ jasa relatif mahal 5. Belum terbangunya jembatan dibeberapa daerah, sehingga menyulitkan penanganan kualitas jalan 6. Rendahnya rasa memiliki terhadap prasarana jalan sehingga berpengaruh pada pemeliharaan jalan yang terbangun 7. Terbatasnya sumber-sumber air bersih bagi masyarakat terutama pada musim kemarau 8. Terbatasnya alokasi anggran pemerintah daerah dalam menginterfensi pembangunan infrastruktur. Pendorong : 1. Adanya kebijakan afirmatif nasional tentang percepatan pembangunan NTT bersama Provinsi Papua dan Papua Barat 2. Ditetapkannya target MDGS tahun 2015 3. Telah ditetapkannya Perda tata ruang Provinsi dan Perda tata ruang Kabupaten/kota RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 59 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat 4. Ditetapkannya NTT sebagai salah satu destinasi pariwisata Nasional dan mendorong terbentuknya Provinsi NTT sebagai Provinsi Kepulauan 5. Ditetapkannya NTT sebagai salah satu jalur MP3EI 6. NTT merupakan pintu gerbang selatan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Negara RDTL dan Australia serta pembangunan ekonomi segi tiga emas Kupang – Dili – Darwin. 3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS. Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT harus sejalan dengan struktur ruang yang telah ditetapkan pemerintah, dengan analisis sebagai berikut No RTRW terkait tugas dan fungsi Dinas PU Pengembangan Sistem Jaringan Jalan Permasalahan pelayanan Dinas PU Belum terbangunya sistem jaringan jalan yang menyeluruh 2. Pengembangan Sistem Irigasi Belum terpenuhinya kebutuhan air irigasi bagi pertanian 3. Penyediaan Sistem Air Bersih Belum terpenuhinya kebutuhan air bersih penduduk sehari-hari 1. RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 Faktor Penghambat Anggaran, pembagian kewenangan dan Koordinasi Anggaran, Koordinasi dan kesadaran masyarakat Anggaran, Koordinasi dan Kepemilikan sumber air dan lahan Pendorong SPM Kementerian PU dan RPJMD SPM Kementerian PU dan RPJMD MDGS, SPM Kementerian PU dan RPJMD 60 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat Sedangakan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum jika disandingkan dengan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yaitu : No 1. KLHS terkait tugas dan fungsi Dinas PU Pengelolaan air baku dan air tanah dalam 2. Pembinaan dan pembangunan jalan dan jembatan 3. Pengembangan Perumahan dan Permukiman 3.5 Permasalahan pelayanan Dinas PU Kurangnya cakupan kebutuhan air bersih penduduk sehari-hari Belum terbangunya sistem jaringan jalan yang menyeluruh Belum tersedianya rumah dan kawasan permukiman yang layak Faktor Penghambat Lingkungan Hidup dan anggaran Lingkungan Hidup, Sosial, dan anggaran Lingkungan Hidup, alih fungsi lahan dan anggaran ISU-ISU STRATEGIS BIDANG PEKERJAAN PENATAAN RUANG SERTA PERUMAHAN. Pendorong MDGS, SPM Kementerian PU dan RPJMD SPM Kementerian PU dan RPJMD SPM Kementerian PU dan RPJMD UMUM DAN 3.5.1. Bidang Pekerjaan Umum. Sub Bidang Sumber Daya Air dan Irigasi. Isu strategis Sub Bidang Sumber Daya Air dan Irigasi, meliputi: a. Kinerja pelayanan jaringan irigasi yang belum optimal, dimana dari 57.925 ha luas daerah irigasi yang menjadi kewenangan kewenangan Provinsi NTT, dengan kondisi baik < 70 % karena adanya kerusakan jaringan irigasi yang antara lain diakibatkan oleh umur konstruksi, bencana alam, kurangnya operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, dan masih rendahnya keterlibatan petani dan stakeholders RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 61 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat lainnya dalam pengelolaan jaringan irigasi. b. Garis pantai akan menimbulkan masalah dalam kaitannya dengan perlindungan sarana dan prasarana sepanjang pantai dan batas wilayah Negara. c. Mengembalikan fungsi seluruh infrastruktur SDA yang mengalami kerusakan karena bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan gempa bumi d. Menyelenggarakan pembinaan yang lebih intensif kepada pemerintah pengelolaan daerah irigasi, dan stakeholders kemampuan lainnya penyediaan dalam air dari sumber-sumber air dari dampak berkurangnya areal terbuka hijau dan menurunnya kapasitas wadah-wadah air baik alamiah maupun buatan dengan cepat. e. Melakukan optimalisasi organisasi pengelola SDA (Unit Pelaksana Teknis PSDA Wilayah Timor, Wilayah Sumba dan Wilayah Flores). f. Meningkatkan koordinasi dan ketatalaksanaan penanganan SDA untuk mengurangi konflik antar pengguna sumber daya air. g. Membangun dan mengelola Sistem Informasi SDA (SISDA) pada Kabupaten/Kota dan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT serta melengkapi data dan informasi tentang SDA untuk dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan serta memperluas akses publik terhadap data dan informasi SDA. RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 62 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat h. Mengupayakan pengarusutamaan gender dalam proses pelaksanaan kegiatan sub bidang SDA, baik dari segi akses, kontrol, partisipasi, maupun manfaatnya. i. Mencari peluang-peluang investasi baru dalam upaya pengembangan infrastruktur SDA. Sub Bidang Bina Marga. Isu strategis Sub Bidang Bina Marga, meliputi: a. Jaringan jalan di lintas utama pulau Timor, Flores dan Sumba masih belum memadai dalam mendukung percepatan pembangunan ekonomi yang berkualitas sekaligus mendukung (MP3EI). b. Peningkatan konektivitas intra dan antar pulau masih terkendala karena sebagian besar Jalan Provinsi, Jalan Kabupaten/ Kota dan Jalan non status dalam kondisi kurang mantap; c. Aksesibilitas bagi daerah terisolasi dan terpencil, serta jaringan jalan di kawasan perbatasan dan kawasan khusus di pulau-pulau terdepan/terluar terutama pintu gerbang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena belum sepenuhnya berfungsi untuk mendukung transportasi lintas pulau dan melayani mobilitas dan aksesibilitas masyarakat dalam mengembangkan potensi wilayah, meningkatkan kesejahteraan, dan menjaga pertahanan nasional. RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 63 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat d. Sebagian ruas-ruas baru yang dibangun belum dapat berfungsi secara optimal karena adanya hambatan penyediaan tanah dan kekurangan alokasi dana. e. Meningkatkan/mempertahankan tingkat kenyamanan prasarana jalan di tengah-tengah keterbatasan alokasi pendanaan untuk penanganan jaringan jalan. f. Meningkatkan koordinasi kelembagaan penyelenggaraan jalan antara penyelenggaraan jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kabupaten/kota serta penyelenggaraan regulasi, kelembagaan, pembagian kewenangan, dan perijinan pemanfaatan ruang jalan (ruang manfaat, ruang milik, ruang pengawasan jalan, dan kawasan di sepanjang koridor jaringan jalan). g. Menyelaraskan pembangunan prasarana jalan dengan amanat RTRW Nasional dan RTRW Daerah, yang meliputi pemantapan jaringan jalan arteri dan kolektor primer. Sub Bidang Cipta Karya. Isu strategis Sub Bidang Ke-cipta Karya-an, meliputi: a. Sumber air bersih penduduk dari air bersih kemasan, perpipaan dan sumur, baru mencapai 33,18% dan lainnya bersumber dari mata air, air sungai, hujan dan mata air sekitar 66,82%. RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 64 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat b. Peningkatan kualitas sanitasi lingkungan belum optimal karena ada sekitar 20.63% yang sebagian besar rumah tangga belum didukung tempat pembuangan air besar sendiri; c. Masih adanya permukiman kumuh yang mencapai sekitar 0,67% dari total Desa/Kelurahan terutama di perkotaan. Sub Bidang Jasa Konstruksi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 10 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT (Bidang Bina Program dan Bina Teknik) menerima mandat antara lain sebagai pembina jasa konstruksi untuk memenuhi amanat UndangUndang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi. Isu strategis sub bidang jasa konstruksi, meliputi: a. Jumlah SDM Konstruksi NTT masih harus ditingkatkan untuk dapat bersaing di tingkat regional maupun nasional. Pemerintah perlu memfasilitasi peningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) jasa konstruksi menuju tenaga ahli bidang konstruksi. b. Sumber Daya Manusia (SDM) jasa konstruksi masih menghadapi permasalahan pada proses sertifikasi yang masih kurang obyektif dan mahal, sehingga langsung atau tidak langsung menyebabkan tenaga ahli dan tenaga RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 65 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat terampil bidang konstruksi masih jauh dari cukup. c. Meningkatkan kualitas prasarana dan sarana pelatihan mengacu pada kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi (kondisi prasarana dan sarana pelatihan saat ini sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia). d. Meningkatkan kualitas sertifikasi dan pelatihan tenaga kerja konstruksi. e. Penerapan konsep green construction yang merupakan proses konstruksi yang menggunakan bahan bangunan yang tepat, efisien, dan ramah lingkungan di bidang pembangunan konstruksi dalam rangka merespon pemanasan global. f. Lemahnya penguasaan teknologi dan akses permodalan Badan Usaha Jasa Konstruksi. g. Pasar jasa konstruksi daerah masih terdistorsi akibat ketidakseimbangan antara supply dan demand. Oleh karena itu perlu upaya pembinaan perusahaan jasa konstruksi melalui penerapan kualifikasi atau persyaratan dalam pendirian badan usaha jasa konstruksi. h. Otonomi daerah sebagai instrumen desentralisasi akan menjadi pendorong perdagangan sektor konstruksi nasional menjadi berkembang akibat kebijakan penanaman modal langsung ke daerah. RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 66 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat Sub Bidang Pengembangan Kapasitas dan Evaluasi Kinerja (Sekretariat dan Bidang Bina Program dan Bina Teknik). Isu strategis sub bidang Pengembangan Kapasitas dan Evaluasi Kinerja, meliputi: a. Kualitas dan produktivitas SDM belum cukup memadai, sehingga diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan pegawai yang dijiwai semangat kewirausahaan untuk menjadi basis bagi pelayanan publik yang berorientasi pada kepuasan pelanggan/ pengguna. b. Penempatan personil pada Dinas PU yang proporsinya kurang lebih sama antara PNS dengan latar belakang pendidikan teknis dan non teknis (teknis 243 orang dan non teknis 245), sehingga diperlukan pembenahan kembali dengan proporsi PNS dengan latar belakang pendidikan teknis dan non teknis setidaknya berbanding 75% : 25%. c. Kapasitas institusi Dinas PU memiliki keterbatasan, seperti struktur yang belum sepenuhnya efektif dan belum mengakomodir jangkauan wilayah pelayanan (wilayah kepulauan), sehingga diperlukan langkah-langkah reformasi birokrasi yang strategis dan terintegrasi serta pengembangan 3 (tiga) UPTD PSDA menjadi UPTD Dinas dan penambahan 1( satu) UPT Perbengkelan. d. Tertib administrasi sesuai dengan perkembangan pembangunan dan daya kritis masyarakat yang terus RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 67 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat berkembang belum sepenuhnya efektif, sehingga diperlukan langkah-langkah reformasi birokrasi yang strategis dan terintegrasi. e. Pengelolaan masih sangat birokratik belum inovatif, masih bersifat manajemen sehingga terkesan proyek hanya belum manajemen mengelola supply aset, belum mengelola demand. Diperlukan reformasi birokrasi sehingga praktik penyelenggaraan ke-PU-an ke depan tidak lagi diwarnai oleh sistem yang birokratis, kurang fleksibel, dengan kapasitas inovasi dan kreativitas yang masih terbatas. f. Pengelolaan aset infrastruktur nasional (pusat dan daerah) bidang ke-PU-an belum cukup baik, sehingga perlu ada strategi pengamanan fisik dan dokumen aset yang baik. g. Diperlukan reformasi peraturan perundang-undangan untuk mendukung penyelenggaraan pelayanan ke-PU-an. h. Diperlukan penyusunan produk-produk kajian yang sifatnya early warning/pemecahan masalah yang mendesak dan produk-produk yang sifatnya permintaan pimpinan Dinas. i. Diperlukan sinkronisasi dan koordinasi yang lebih baik dalam perencanaan, implementasi dan evaluasi program dan kegiatan. j. Diperlukan koordinasi internal yang kuat antar fungsi manajemen, antar bidang, antar sub-bidang serta antar RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 68 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat pemerintah pusat Kabupaten dan dan pemerintah Kota) dalam daerah rangka (Provinsi, menentukan keberlangsungan pengelolaan infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap infrastruktur melalui prinsipprinsip good governance. k. Kegiatan pengelolaan infrastruktur masih terkonsentrasi pada aspek pembangunan, belum memperhatikan aspek pemanfaatan dan pengembangan aset. l. Koordinasi dan kerjasama antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah ke depan akan semakin penting dalam menentukan keberlangsungan pengelolaan infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan infrastruktur di daerah. 3.5.2. Bidang Penataan Ruang Isu strategis Bidang Penataan Ruang, meliputi: b. Meningkatkan kemampuan aparat perencana maupun pelaksana pengendali dan pengawas pemanfaatan ruang, baik di tingkat provinsi maupun di kabupaten/kota, untuk menjamin pelaksanaan RTR yang semakin berkualitas serta dalam rangka pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang yang efektif. c. Menyelenggarakan upaya-upaya memadai guna meningkatkan terhadap kegiatan penataan RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 sosialisasi dukungan ruang, yang lebih masyarakat baik dalam 69 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat perencanaan, pemanfaatan maupun pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang. d. Menyelaraskan pola penyusunan RTRW di daerah dalam rangka menjaga keserasian antar daerah dan antar tingkatan RTRW. 3.5.3. Bidang Perumahan. Isu strategis Bidang Prumahan, meliputi: 1) Angka backlog perumahan sebesar 60 ribu unit sebagai akibat masih rendahnya pendapatan masyarakat dengan persentase penduduk miskin sebesar 20% lebih. 2) Penataan permukiman di wilayah perbatasan. RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 70 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. VISI DAN MISI DINAS PEKERJAAN UMUM Visi: Pembangunan infrastrukur pekerjaan umum, penataan ruang dan perumahan diselenggarakan dalam rangka mencapai visi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT Tahun 2013-2018, yaitu: ”Tersedianya infrastruktur pekerjaan umum berbasis penataan ruang yang andal dalam mendukung pengembangan wilayah dan permukiman, agar terwujud masyarakat Nusa Tenggara Timur yang berkualitas, sejahtera dan demokratis”. Misi: 1. Mewujudkan pengelolaan sumber daya air (SDA), dalam mendukung ketahanan pangan dan ketersediaan air baku melalui konservasi SDA, pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak air. 2. Mewujudkan sistem jaringan jalan untuk meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas barang dan jasa dalam menunjang pertumbuhan ekonomi. 3. Mengembangkan permukiman yang berkualitas dan produktif. 4. Melaksanakan pembinaan bangunan gedung yang memenuhi standar keselamatan dan keamanan bangunan 5. Meningkatkan ketersediaan perumahan rakyat yang layak huni. RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 71 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat 6. Melaksanakan penataan ruang wilayah provinsi yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan 7. Memberdayakan masyarakat dalam pembangunan bidang pekerjaan umum 8. Menciptakan iklim usaha jasa konstruksi yang kondusif dan kompetitif. 9. Meningkatkan kualitas tenaga kerja konstruksi yang profesional dan memadai 10. Mengoptimalkan peranan lembaga pengembangan jasa konstruksi daerah (LPJKD) dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas penyedia jasa. 11. Melakukan penyusunan program, evaluasi dan pengendalian yang berorientasi pada prioritas dan keseimbangan wilayah 12. Meningkatkan keandalan bangunan melalui uji mutu dengan memanfaatkan teknologi sesuai norma, standar, pedoman dan manual 13. Meningkatkan pengelolaan peralatan dan perbengkelan 14. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan sumber daya manusia aparatur 15. Melakukan tindakan perbaikan infrastruktur dalam rangka tanggap darurat bencana RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 72 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat 4.2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH Mengacu pada Visi Dinas Pekerjaan Umum yang telah ditetapkan, yaitu “Tersedianya Infrastruktur Pekerjaan Umum Berbasis Penataan Ruang Yang Andal Dalam Mendukung Pengembangan Wilayah Dan Permukiman, Agar Terwujud Masyarakat NTT Yang Berkualitas, Sejahtera Dan Demokratis”, serta 15 misi yang telah ditargetkan maka ditetapkan Tujuan dan Sasaran Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013 – 2018 sebagaimana terlihat pada Tabel 4.1 di bawah ini RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 73 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT VISI TERSEDIANYA INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM BERBASIS PENATAAN RUANG DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH DAN PERMUKIMAN YANG ANDAL, AGAR TERWUJUD MASYARAKAT NTT YANG BERKUALITAS, SEJAHTERA DAN DEMOKRATIS TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KETUJUAN SASARAN 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) I. Mewujudkan Pengelolaan Sumber Daya Air, Dalam Mendukung Ketahanan Pangan dan Ketersediaan Air Baku Melalui Konservasi SDA, Pendayagunaan SDA dan Pengendalian Daya Rusak Air 1. Mendukung Meningkatnya Tersedianya air baku 0.37 0.98 1.5 2.03 2.70 Ketahanan Konservasi Sumber untuk memenuhi % % % % % Pangan dan Daya Air kebutuhan pokok Ketersediaan sehari-hari Air Baku (kebutuhan 2700 embung kecil) Meningkatnya Tersedianya air 3% 3% 3% 3% 3% Pendayagunaan irigasi untuk Sumber Daya Air pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada (Jmlh D.I. 42) Menurunnya Berkurangnya daya 20% 20% 20% 20% 20% tingkat kerusakan rusak air pada bantaran dan bantaran dan tanggul sungai tanggul sungai (Kewenangan Provinsi 15 DAS) NO . INDIKATOR SASARAN RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 74 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat NO. (1) II. 1. III. 1. IV. 1. TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KETUJUAN SASARAN 1 2 3 4 5 (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Mewujudkan Sistem Jaringan Jalan untuk Meningkatkan Aksesibilitas dan Mobilitas Barang dan Jasa Dalam Menunjang Pertumbuhan Ekonomi Meningkatnya Meningkatkan Tersedianya jalan 10 % 10 % 15 % 15 % 15 % aksebilitas dan persentase jalan dan Jembatan mobilitas dan jembatan dalam kondisi barang dan dalam kondisi mantap jasa mantap Mengembangkan Permukiman Yang Berkualitas dan Produktif Meningkatnya Meningkatkan Tersedianya 1% 1% 1% 1% 1% permukiman cakupan akses air bersih yang pelayanan air untuk memenuhi berkualitas bersih bagi kebutuhan pokok dan produktif masyarakat minimum 60 Ltr/Org/Hr 4.54 % 4.54 % 4.54% 4.54% Teredianya Meningkatkan sistem sistem penanganan pengelolaan sampah kawasan sampah perkotaan diperkotaan Tersedianya jalan 0.3 % 0.3 % 0.3 % 0.3 % 0.3% Meningkatkan lingkungan pelayanan kawasan jalanan perkotaan dan lingkungan perdesaan Melaksanakan pembinaan bangunan gedung yang memenuhi standar keselamatan dan keamanan bangunan Terciptanya Tersedianya 100% 100% 100% 100 Pembinaan bangunan pedoman harga % bangunan gedung yang standar gedung negara memenuhi bangunan yang persyaratan gedung negara di memenuhi keselamatan, Kabupaten/ Kota standar kenyamanan, Setiap Tahunnya keselamatan kemudahan, dan keamanan efektif dan bangunan efesien INDIKATOR SASARAN RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 75 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KENO. TUJUAN SASARAN 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) V. Meningkatkan Ketersediaan Perumahan Rakyat yang Layak Huni 1. Meningkatnya Meningkatnya Peningkatan 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 Ketersedian Jumlah Rumah Cakupan Rumah % % % % % Layak Huni Perumahan Layak Huni Rakyat yang Bagi MBR Layak Huni VI. Melaksanakan Penataan Ruang Wilayah Provinsi Yang Aman, Nyaman, Produktif, dan Berkelanjutan 1. Melaksanakan Terciptanya Tersusun dan 2 2 2 2 2 Penataan Ruang Wilayah terimplementasika Ruang Wilayah Provinsi Sesuai nnya Perda RDTR RTRW yang Provinsi di Kabupaten/ Kota Telah Ditetapkan VII. Memberdayakan Masyarakat dalam Pembangunan Bidang Pekerjaan Umum 1. Pemberdayaan Meningkatkan Terciptanya % % % % % partisipasi kesadaran dan Masyarakat dalam masyarakat keterlibatan Pembangunan dalam masyarakat dalam pembangunan pembangunan infrastruktur bidang cipta karya keciptakaryaan di Kab/ Kota VIII. Menciptakan Iklim Usaha Jasa Konstruksi yang Kondusif dan Kompetitif 18,18 % 18,18% 18,18% 22,72 22,72 1. Peningkatan Meningkatkan Meningkatnya %(5 Kualitas Usaha Profesionalisme Jumlah Penerbitan (4Kab (4Kab (4Kab %(5 /Kota) /Kota) /Kota) Kab Kab Jasa Konstruksi Badan Usaha IUJK yang sesuai /Kota) /Kota) aturan Konstruksi IX. Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja Konstruksi yang Profesional dan Memadai 1. Peningkatan Meningkatkan Tersedianya 3% 4% 5% 6% 7% Kemampuan Kuntitas dan Penanggungjawab dan Kualitas Tenaga Teknik Badan Profesionalisme Kerja Kontruksi Usaha Kecil Tenaga Kerja yang Memiliki Konstruksi Sertifikat INDIKATOR SASARAN RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 76 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KENO. TUJUAN SASARAN 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) X. Mengoptimalkan Peran Lembaga Pegembengan Jasa Konstruksi Daerah (LPJKD) dalam Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Penyedia Jasa 1. Terciptanya Meningkatnya Tersedinya 22,73 22,73 22,73 22,73 22,73 struktur usaha Kinerja Lembaga Informasi Jasa % % % % % yang kokoh, dalam Konstruksi yang berdaya saing Pengembangan Terkini Kab/ Kota tinggi dengan Jasa Konstruksi hasil pekerjaan NTT konstruksi yang berkualitas INDIKATOR SASARAN XI. Melakukan Penyusunan Program, Evaluasi dan Pengendalian yang Berorentasi pada Prioritas dan Keseimbangan Wilayah Meningkatkan Terlaksananya Tersedianya Data 20 % 20 % 20 % 20 % 20 % kualitas Penyusunan dan Informasi penyusunan Program serta Kebutuhan Program / Evaluasi dan Pembangunan Kegiatan Pengendalian Infrastruktur Bidang Bidang PU dan Program / Ke-Puan di Penataan Kegiatan Bidang Kab/Kota Ruang serta PU dan peningkatan Penataan Ruang kualitas pengendalian bagi terwujudnya pembangunan XII. Meningkatkan Keandalan Konstruksi Melalui Uji Mutu dengan Memanfaatkan Teknologi sesuai Norma, Standar, Pedoman dan Manual Optimalisasi Terlaksananya Tersertifikasinya 3% 3% 3% 3% 3% dan Pelayanan Jasa pengujian dan Pengujian dan laboratorium Terakreditasinya Laboratorium Laboratorium sesuai standar dan peraturan pengujian yang berlaku RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 77 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE1 2 3 4 5 (5) (6) (7) (8) (9) (1) (2) (3) (4) XIII. Meningkatkan Pengelolaan Peralatan dan Perbengkelan 1. Meningkatnya Optimalisasi Tersedianya 20 % 20 % 30 % 30 % Pengelolaan Produktifitas Peralatan Peralatan dan Perbengkelan Peralatan Perbengkelan Perbengkelan dalam Kondisi Siap Pakai (Kondisi Baik & Rusak Ringan 10 Unit) XIV. Meningkatkan Kemampuan dan Keterampilan Sumber Daya Manusia Aparatur 1. Meningkatnya Peningkatan Tersedianya 4,1 % 4,1 % 4,1 % 4,1 % Kemampuan Kompetensi Aparatur yang dan Aparatur sesuai Memiliki Keterampilan Bidang Tugasnya Kompetensi Sesuai SDM Aparatur Bidang Tugas XV. Melakukan Tidakan Perbaikan Infrastruktur dalam rangka Tanggap Darurat Bencana 1. Memperbaiki Mengembalikan Tersedianya 21,47 21,47 28,57 28,57 Infrastruktur Fungsi Dasar Kembali % % % % dalam Rangka Infrastruktur Aksesbilitas Tanggap yang Rusak Pergerakan Darurat Akibat Bencana Barang/Jasa yang Bencana Rusak Akibat Bencana RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 78 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat 4.3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013 – 2018, ditetapkan strategi dan kebijakan sebagaimana tercantum pada Tabel 4.3. berikut. TABEL 4.3. Strategi dan Kebijakan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013 - 2018 STRATEGI KEBIJAKAN Mewujudkan Pengelolaan Sumber Daya Air, Dalam Mendukung Ketahanan Pangan dan Ketersediaan Air Baku Melalui Konservasi SDA, Pendayagunaan SDA dan Pengendalian Daya Rusak Air 1. Membangun serta Pembangunan Embung Kecil mengoptimalkan bangunan penampung air Rehabilitasi/ Pemeliharaan Embung Kecil 2. Membangun/ meningkatkan serta Pembangunan/ Peningkatan Jaringan mengoptimalkan bangunan irigasi Irigasi Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jaringan Irigasi 3. Pengaman bantaran dan tanggul Rehabilitasi/ Pemeliharaan Bantaran dan sungai Tanggul Sungai Pengelolaan data stasiun curah hujan serta peralatan pemantau banjir Mewujudkan Sistem Jaringan Jalan untuk Meningkatkan Aksesibilitas dan Mobilitas Barang dan Jasa Dalam Menunjang Pertumbuhan Ekonomi 1. 2. 3. Meningkatnya kualitas Jalan dan Jembatan Menjaga kapasitas layanan Jalan dan Jembatan Identifikasi prioritas penanganan Jaringan Jalan dan Jembatan Pembangunan / Peningkatan Jalan dan Jembatan Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Pendataan dan Perencanaan Ruas Jalan Kewenangan Pemerintah Provinsi RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 79 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat STRATEGI KEBIJAKAN Mengembangkan Permukiman Yang Berkualitas Dan Produktif 1. 2. 3. Menyediakan cakupan layanan air minum bagi permukiman Menyediakan sarana dan prasarana persampahan Menyediakan jalan lingkungan permukiman Pembangunan Sistem Jaringan Air Minum Pembangunan sarana dan prasarana persampahan Pembangunan jalan lingkungan permukiman Melaksanakan Pembinaan Bangunan Gedung Yang Memenuhi Standar Keselamatan dan Keamanan Bangunan 1. Melakukan pembinaan bagi 1. Pembinaan teknis terhadap penyelenggara pembangunan perencanaan dan pelaksanaan gedung Negara maupun gedung pembangunan gedung lainnya 2. Penyediaan standar harga bangunan gedung Meningkatkan Ketersediaan Perumahan Rakyat Yang Layak Huni 1. Mengidentifikasi kebutuhan Pembangunan rumah layak huni rumah tidak layak huni 2. Melakukan sosialisasi terkait Sosialisasi regulasi SCHEM pembiayaan regulasi SCHEM pembiayaan perumahan perumahan Melaksanakan Penataan Ruang Wilayah Provinsi Yang Aman, Nyaman, Produktif Dan Berkelanjutan 1. Mengidentifikasi strategis provinsi 2. Menentukan skala prioritas Sosialisasi dan Sinkronisasi Program penyusunan tata ruang kawasan pembangunan infrastruktur berbasis strategis provinsi tata ruang Melakukan sosialisasi tata ruang kawasan strategis provinsi 3. kawasan Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Strategis provinsi Memberdayakan Masyarakat Dalam Pembangunan Bidang Pekerjaan Umum 1. Melakukan sosialisasi mengenai Peran masyarakat dalam Pembangunan norma, standar, prosedur dan infrastruktur keciptakaryaan manual bidang keciptakaryaan kepada masyarakat RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 80 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat STRATEGI 2. KEBIJAKAN Melakukan pelatihan dalam Pelatihan dalam pembangunan dan pemeliharaan pemeliharaan infrastruktur keciptakaryaan keciptakaryaan pembangunan dan infrastruktur Menciptakan Iklim Usaha Jasa Konstruksi Yang Kondusif dan Kompetitif 1. 2. 3. Menciptakan regulasi Perijinan Sosialisasi dan desiminasi peraturan perundang – undangan jasa konstruksi Menyamakan Persepsi tentang Pemberdayaan Jasa Konstruksi (Badan peran, tugas dan tanggungjawab Usaha, Orang Perorangan dan Instansi Pemerintah) Meningkatkan pemahaman akan Membina Kemitraan antara pengguna bidang jasa konstruksi dan penyedia jasa konstruksi Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja Konstruksi Yang Profesional dan Memadai 1. Peningkatan Kompetensi Kualitas 1. Tenaga Kerja Konstruksi Bimtek dan sertifikasi pengadaan barang / jasa pemerintah 2. Pelatihan dan sertifikasi pelaksana Pekerjaan Konstruksi Pelatihan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pekerjaan Konstruksi Pelatihan perencanaan Pekerjaan Konstruksi 3. 4. Mengoptimalkan Peranan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Dalam Meningkatkan Kualitas Dan Kuantitas Penyedia Jasa 1. Mendorong peningkatan Mengembangkan sistem informasi pertumbuhan jasa konstruksi pelaksanaan jasa konstruksi (SIKI dan yang sehat dan memadai melalui SIPJAKI) penguatan aparatur Unit Sertifikat Badan Usaha (USBU) LPJK 2. Meningkatnya kualitas pelayanan Memberikan akreditasi kepada asosiasi dan penyelenggaran jasa profesi dan institute pendidikan dan konstruksi pelatihan jasa konstruksi RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 81 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat STRATEGI KEBIJAKAN Melakukan Penyusunan Program, Evaluasi Dan Pengendalian Yang Berorientasi Pada Prioritas Dan Keseimbangan Wilayah 1. Pendataan Kebutuhan infrastruktur Umum dan identifikasi Penyediaan pembangunan Kebutuhan Bidang Pekerjaan infrastruktur Data dan Informasi pembangunan bidang 2. Sinkronisasi Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Capaian Pembangunan sinkronisasi Infrastruktur antara Pusat dan Daerah maupun lintas sektoral 3. Evaluasi pelaksanaan program / Monitoring kegiatan kegiatan 4. Pengendalian program / kegiatan Pelaksanaan program / pelaksanaan Koordinasi pelaksanaan program/kegiatan dalam lingkup Dinas PU Meningkatkan Keandalan Bangunan Melalui Uji Mutu dengan Memanfaatkan Teknologi Sesuai Norma, Standar, Pedoman dan Manual 1. Perancangan dan pengendalian Sertifikasi dan akreditasi laboratorium kualitas infrastruktur PU yang pengujian tepat waktu dan tepat aturan 2. Pemeliharaan sarana prasarana Pemeliharaan Fasilitas Sarana dan laboratorium dan penyediaan Prasarana Laboratorium dan Pengadaan peralatan laboratorium pengujian / Pemeliharaan peralatan dan bahan pengujian Meningkatkan Pengelolaan Peralatan Dan Perbengkelan 1. Pemeliharaan rutin Sarana dan Rehabilitasi dan Pemeliharaan Rutin prasarana peralatan berat Dinas Gedung Bengkel / Workshop Dinas Pekerjaan Umum Pekerjaan Umum Provinsi NTT 2. Pemeliharaan / Rekondisi alat Rehabilitasi dan Pemeliharaan Rutin / berat Dinas Pekerjaan Umum Berkala Alat Berat RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 82 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat STRATEGI KEBIJAKAN Meningkatkan Kemampuan dan Ketrampilan Sumber Daya Manusia Aparatur 1. Peningkatan kompetensi SDM 1. Pelatihan pengelolaan keuangan melalui pelatihan dan sertikasi daerah 2. Pelatihan teknisi laboratorium pengujian 3. Pelatihan Sistem Informasi Berbasis Elektronik 4. Pelatihan bagi teknisi peralatan Melakukan Tindakan Perbaikan Infrastruktur Dalam Rangka Tanggap Darurat Bencana 1. Melakukan tindakan cepat tepat Pelaksanaan kegiatan penanganan dan sesuai prosedur pada saat tanggap darurat bencana terjadi bencana RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 83 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat BAB V INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT untuk periode Tahun 2014 – 2018 sebagaimana ditampilkan dalam Lampiran Tabel 5.1 RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 84 Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator kinerja Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD untuk periode Tahun 2014 – 2018 sebagaimana ditampilkan pada table berikut : Tabel 6.1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Indikator NO (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (2) Tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari Tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem jaringan irigasi yang telah ada Tersedianya jalan dan jembatan yang mantap untuk menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam kabupaten/ kota Tersedianya akses air bersih untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum 60 Ltr/Org/Hr Tersedianya jalan lingkungan kawasan perkotaan dan perdesaan Peningkatan Cakupan Rumah Layak Huni Meningkatnya Jumlah Penerbitan IUJK yang sesuai aturan Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 2014 2015 2016 2017 2018 (3) 20% dari kebutuhan 2700 embung kecil (4) 0.37 (5) 0.98 (6) 1.50 (7) 2.03 (8) 2.70 (9) Jaringan Irigasi dalam kondisi baik <70% 10.95 11.50 12.07 12.87 13.70 Jaringan Irigasi dalam kondisi baik >70% Peningkatan jalan provinsi 1.314 km dengan presentasi 35% baik 10% 10% 15% 15% 15% 100% Cakupan Pelayanan Air Bersih 50,34 % 1% 1% 1% 1% 1% 60% Pelayanan Jln Lingkungan Desa/Kel 20 % 60% 0,3 % (10 Km) 0,3 % (10 Km) 0,3 % (10 Km) 0,3 % (10 Km) 0,3 % (10 Km) - 0,25 % (150 Unit) 0,25 % (150 Unit) 0,25 % (150 Unit) 0,25 % (150 Unit) Pelayanan Jln Lingkungan Desa/Kel 70 % 80% 18,18 % (4 Kab/Kota) 18,18 % (4 Kab/Kota) 18,18 % (4 Kab/Kota) 22,72 % (5 Kab/Kota) 22,72% (5 Kab/ Kota yang memiliki Perda IUJK sesuai Ketentuan) - RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018 100 % (22 Kab/ Kota) 85