bab i pendahuluan - Bappeda

advertisement
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang
Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala
Daerah Dan Wakil Kepala Daerah mengamanatkan bahwa visi, misi,
dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih,
menjadi dokumen resmi daerah. Berdasarkan ketentuan tersebut,
maka telah ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
No. 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembagunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-2018.
Selanjutnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan
Pembangunan
Nasonal,
mengamanatkan
bahwa
setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diwajibkan menyusun
Rencana Strategis (Renstra) yang merupakan dokumen perencanaan
SKPD untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, tujuan,
strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan
tugas dan fungsi SKPD yang disusun dengan berpedoman pada
RPJMD dan bersifat indikatif.
Berdasarkan ketentuan sebagaimana disebutkan di atas, maka
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai salah
satu SKPD menyusun Renstra Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT Tahun
2013-2018 yang selanjutnya disebut Renstra-PU sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya dengan berpedoman pada RPJMD Provinsi Nusa
Tenggara Timur Tahun 2013-2018.
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
1
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
Renstra-PU merupakan dokumen perencanaan yang penting,
karena dalam masa 5 (lima) tahun kedepan Dinas PU berkewajiban
untuk
mempertanggung-jawabkan
kinerjanya
sesuai
dengan
dokumen perencanaan ini. Selain itu urgensi penyusunan Renstra-PU
adalah :
1.
Menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas PU
selama tahun 2013-2018.
2.
Kontrak kerja antara Gubernur dengan Kepala Dinas PU Provinsi
NTT.
3.
Dasar penilaian kinerja Kepala Dinas PU Provinsi NTT.
4.
Menjadi acuan penyusunan LAKIP Dinas PU.
Renstra-PU dapat pula dipakai sebagai bahan evaluasi yang
penting agar arah pembangunan dapat berjalan lebih sistematis,
komperhensif dan tepat fokus akan masalah-masalah yang mendasar
yang dihadapi oleh Provinsi Nusa Tenggara Timur, khususnya di bidang
Pekerjaan Umum.
Untuk mewujudkan Visi Misi dan arah kebijakan yang tertuang
dalam dokumen
yang
kemudian
Renstra ini perlu didukung dengan strategi umum
diterjemahkan
kedalam
program-program
pembangunan bidang Pekerjaan Umum, yang selanjutnya diuraikan
dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung program tersebut.
Bagan alur keterkaitan renstra dan RPJMD
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
2
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
1.2. LANDASAN HUKUM
Dasar hukum penyusunan Renstra-PU tahun 2013–2018 adalah:
1.
Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958
Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1649);
2.
Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 Tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I
Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1958, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
3.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3833);
4.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(KKN) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
5.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);
6.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan
Negara;
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
3
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
7.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377);
8.
Undang-Undang
Perencanaan
Nomor
25
Tahun
Pembangunan
2004
Nasional
tentang
(Lembaran
Sistem
Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
9.
Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas
Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
10. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
11. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444);
12. Undang-Undang
Pembangunan
Nomor
Jangka
17
Tahun
Panjang
2007
Nasional
tentang
Rencana
Tahun
2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
4
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
13. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4846);
14. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
15. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5059);
16. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5188);
17. Peraturan
Pemerintah
Nomor
30
Tahun
2000
Tentang
Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi;
18. Peraturan
Pemerintah
Nomor
39
Tahun
2001
tentang
52
Tahun
2001
tentang
Penyelenggaraan Dekonsentrasi;
19. Peraturan
Pemerintah
Nomor
Penyelenggaraan Tugas Pembantuan;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
5
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
24. Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan,
Tatacara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 Tentang Usaha
Dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
6
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
26. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2010 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 Tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
27. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 Nomor 001 Seri E Nomor
001, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
Nomor 0011);Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-2018;
28. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 7 Tahun
2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan
Provinsi;
29. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 10 Tahun
2008
tentang
Dinas
Daerah
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur
(Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008
Nomor 010 Seri D Nomor 003);
30. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun
2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-2018;
31. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 36 Tahun
2008 tentang Dinas Daerah Provinsi NTT (Lembaran Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 Nomor 010 Seri D Nomor 003);
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
7
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
32. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 10 Tahun
2008 tentang Unit Pelaksana Teknis Pengelola Sumber Daya Air
(UPT-PSDA) Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT;
33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
35. Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas
Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional Umum di Lingkungan
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT;
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Renstra-PU ini adalah tersedianya dokumen
perencanaan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT Tahun 2013-2018
sesuai Tugas Pokok dan Fungsi berdasarkan Perda No. 10 Tahun 2008.
Sedangkan tujuan penyusunan Renstra-PU ini adalah tersedianya
suatu dokumen yang strategic dan komperhensif yang menjamin
adanya konsistensi perumusan
kondisi atau
sebagai informasi perencanaan
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
masalah
daerah,
arah kebijakan, sebagai arah
8
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
pedoman pengendalian, pembuatan rencana startegi di Bidang
Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan.
1.4. SISTIMATIKA PENULISAN
Renstra-PU tahun 2013-2018 ini disusun dengan sistematika
sebagai berikut:
Bab I.
Pendahuluan yang memuat latar belakang, landasan hukum
penyusunan, maksud dan tujuan, serta sistimatika penulisan.
Bab II.
Gambaran pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT
yang memuat Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi, Sumber
Daya yang dimiliki, Kinerja Pelayanan, Tantangan dan
Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi NTT.
Bab III. Isu-Isu
Strategis
Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi NTT.
Bab IV. Memuat visi, misi, tujuan dan sasaran pelayanan, strategi dan
kebijakan Dinas PU Provinsi NTT.
Bab V. Memuat Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif.
Bab VI. Indikator kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan
Sasaran RPJMD.
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
9
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI NTT
2.1.
TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN
UMUM
2.1.1. Tugas dan Fungsi:
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 10 Tahun 2008
tentang Dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mempunyai
tugas membantu Gubernur melaksanakan sebagian urusan rumah
tangga daerah dalam bidang Pekerjaan Umum.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Dinas Pekerjaan Umum
menyelenggarakan fungsi :
a.
Perumusan kebijakan teknis di bidang pekerjaan umum, penataan
ruang dan perumahan;
b.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang pekerjaan umum, penataan ruang dan perumahan;
c.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan umum,
penataan ruang dan perumahan;
d.
Pembinaan unit pelaksana teknis;
e.
Pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan,
sarana dan prasarana serta rumah tangga;
f.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Uraian tugas jabatan eselon II (Kepala Dinas) dan eselon III
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
10
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
(Sekretaris, Kepala Bidang dan Kepala UPTD PSDA) sesuai Peraturan
Gubernur Nomor 11 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas Jabatan
Struktural dan Jabatan Fungsional Umum di Lingkungan Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur, sebagaimana terlampir
(Lampiran 1).
Mengacu kepada Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 38 Tahun
2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah
Provinsi,
dan
Pemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota, mandat yang diberikan kepada Daerah (Dinas yang
membidangi Urusan Pekerjaan Umum, Urusan Penataan Ruang dan
Urusan Perumahan) dibagi ke dalam 3 (tiga) bidang utama, yaitu: 1)
urusan bidang Pekerjaan Umum, 2) urusan bidang Penataan Ruang
dan 3) urusan Perumahan, yang selanjutnya dibagi lagi ke dalam subsub bidang urusan sesuai dengan lingkup urusan Pemerintah Provinsi
yang secara lengkap adalah sebagai berikut:
1.
Bidang Pekerjaan Umum (10 Sub Bidang)
Sub Bidang Sumber Daya Air
Pengaturan, meliputi: 1) Penetapan kebijakan pengelolaan sumber
daya air provinsi; 2) Penetapan pola pengelolaan sumber daya air
pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota; 3) Penetapan rencana
pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai kabupaten/kota; 4)
Penetapan dan pengelolaan kawasan lindung sumber air pada wilayah
sungai lintas kabupaten/kota; 5) Pembentukan wadah koordinasi
sumber daya air di tingkat provinsi dan/atau pada wilayah sungai lintas
kabupaten/kota; 6)Pembentukan komisi irigasi provinsi dan pengesahan
pembentukan komisi irigasi antar kabupaten/kota.
Pembinaan, meliputi: 1)Penetapan dan pemberian izin atas
penyediaan, peruntukan, penggunaan, dan pengusahaan sumber
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
11
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
daya air pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota; 2) Penetapan
dan pemberian rekomendasi teknis atas penyediaan, pengambilan,
peruntukan, penggunaan dan pengusahaan air tanah pada cekungan
air tanah lintas kabupaten/kota; 3) Menjaga efektivitas, efisiensi,
kualitas, dan ketertiban pelaksanaan pengelolaan sumber daya air
pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota; 4) Pemberian bantuan
teknis dalam pengelolaan sumber daya air kepada kabupaten/kota; 5)
Fasilitasi penyelesaian sengketa antar kabupaten/ kota dalam
pengelolaan sumber daya air; 6) Pemberian izin pembangunan,
pemanfaatan, pengubahan, dan/atau pembongkaran bangunan
dan/atau saluran irigasi pada jaringan irigasi primer dan sekunder
dalam daerah irigasi lintas kabupaten/kota; 7) Pemberdayaan para
pemilik kepentingan dalam pengelolaan sumber daya air tingkat
provinsi dan kabupaten/kota; 8) Pemberdayaan kelembagaan sumber
daya air tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Pembangunan/Pengelolaan, meliputi: 1) Konservasi sumber daya air
pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota; 2) Pendaya-gunaan
sumber daya air pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota; 3)
Pengendalian daya rusak air yang berdampak skala provinsi; 4)
Penyelenggaraan sistem informasi sumber daya air tingkat provinsi; 5)
Pembangunan dan peningkatan sistem irigasi primer dan sekunder
pada daerah irigasi lintas kabupaten/kota; 6) Operasi, pemeliharaan
dan rehabilitasi sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi
yang luasnya 1.000 ha sampai dengan 3.000 ha atau pada daerah
irigasi yang bersifat lintas kabupaten/kota; 7) Operasi, pemeliharaan
dan rehabilitasi pada sungai, danau, waduk dan pantai pada wilayah
sungai lintas kabupaten/kota.
Pengawasan dan Pengendalian, meliputi: Pengawasan pengelolaan
sumber daya air pada wilayah sungai lintas kabupaten/ kota;
Sub Bidang Bina Marga.
Pengaturan jalan provinsi, meliputi: 1) Perumusan kebijakan
penyelenggaraan jalan provinsi berdasarkan kebijakan nasional di
bidang jalan; 2) Penyusunan pedoman operasional penyelenggaraan
jalan provinsi dengan memperhatikan keserasian antar wilayah provinsi;
3) Penetapan fungsi jalan dalam sistem jaringan jalan sekunder dan
jalan kolektor yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
12
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
kabupaten, antar ibukota kabupaten, jalan lokal, dan jalan lingkungan
dalam sistem jaringan jalan primer; 4) Penetapan status jalan provinsi; 5)
Penyusunan perencanaan umum dan pembiayaan jaringan jalan
provinsi.
Pembinaan. 1) Pembinaan jalan provinsi, meliputi: a) Pemberian
bimbingan penyuluhan serta pendidikan dan pelatihan para aparatur
penyelenggara jalan provinsi dan aparatur penyelenggara jalan
kabupaten/kota; b) Pengkajian serta penelitian dan pengembangan
teknologi bidang jalan untuk jalan provinsi; c) Pemberian fasilitasi
penyelesaian sengketa antar kabupaten/kota dalam penyelenggaraan
jalan; 2) Pengembangan teknologi terapan di bidang jalan untuk jalan
kabupaten/desa dan jalan kota.
Pembangunan dan Pengusahaan.
Pembangunan jalan provinsi, meliputi: 1)Pembiayaan pembangunan
jalan provinsi; 2) Perencanaan teknis, pemrograman dan
penganggaran, pengadaan lahan, serta pelaksanaan konstruksi
jalan provinsi; 3) Pengoperasian dan pemeliharaan jalan provinsi; 4)
Pengembangan dan pengelolaan sistem manajemen jalan provinsi.
Pengawasan
jalan
provinsi,
meliputi:
1)
Evaluasi
kinerja
penyelenggaraan jalan provinsi; 2) Pengendalian fungsi dan
manfaat hasil pembangunan jalan provinsi.
Sub Bidang Perkotaan dan Perdesaan
Pengaturan meliputi: 1) Penetapan kebijakan dan strategi wilayah
provinsi dalam pembangunan perkotaan dan perdesaan (mengacu
kebijakan nasional); 2) Penetapan peraturan daerah provinsi mengenai
pengembangan perkotaan dan perdesaan mengacu NSPK nasional.
Pembinaan, meliputi: 1) Fasilitasi peningkatan kapasitas manajemen
pembangunan dan pengelolaan PS perkotaan dan pedesaan tingkat
provinsi; 2) Fasilitasi pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha dalam
pembangunan perkotaan dan perdesaan di wilayah provinsi.
Pembangunan, meliputi: 1) Fasilitasi penyiapan program pembangunan
sarana dan prasarana perkotaan dan perdesaan jangka panjang dan
jangka menengah kota/kabupaten di wilayah; 2) Fasilitasi kerjasama/
kemitraan antara pemerintah/ daerah dalam pengelolaan dan
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
13
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
pembangunan sarana dan prasarana perkotaan dan perdesaan di
lingkungan provinsi; 3) Penyelenggaraan pembangunan PS perkotaan
dan perdesaan lintas kabupaten/ kota di lingkungan wilayah provinsi;
4) Fasilitasi pembentukan lembaga/ badan pengelola pembangunan
perkotaan dan perdesaan lintas kabupaten/kota.
Pengawasan, meliputi: 1) Pengawasan dan pengendalian terhadap
pembangunan dan pengelolaan kawasan perkotaan dan perdesaan
di provinsi; 2) Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan NSPK
Sub Bidang Air Minum
Pengaturan meliputi: 1) Penetapan peraturan daerah provinsi mengenai
kebijakan dan strategi pengembangan air minum lintas kabupaten/
kota di wilayahnya; 2) Penetapan BUMD provinsi sebagai
penyelenggara SPAM lintas kabupaten/ kota; 3) Penetapan peraturan
daerah NSPK pelayanan PS air minum berdasarkan SPM yang disusun
pemerintah; 4) Memberikan izin penyelenggaraan untuk lintas
kabupaten/kota.
Pembinaan, meliputi: 1) Penyelesaian masalah dan permasalahan
yang bersifat lintas kabupaten/kota; 2) Peningkatan kapasitas teknis
dan manajemen pelayanan air minum di lingkungan wilayah provinsi.
Pembangunan, meliputi: 1) Penetapan kebutuhan air baku untuk
kebutuhan pengembangan SPAM di lingkungan wilayah provinsi; 2)
Fasilitasi penyelenggaraan (bantuan teknis) penyelenggaraan
pengembangan SPAM di wilayah provinsi; 3) Penyusunan rencana
induk pengembangan SPAM wilayah pelayanan lintas kabupaten/ kota
setelah berkoordinasi dengan daerah kabupaten/ kota; 4) Penyediaan
PS air minum untuk daerah bencana dan daerah rawan air skala
provinsi; 5) Penanganan bencana alam tingkat provinsi.
Pengawasan,
meliputi: 1) Pengawasan terhadap seluruh tahapan
penyelenggaraan pengembang-an SPAM yang berada di wilayah provinsi;
2) Evaluasi kinerja pelayanan air minum di lingkungan wilayah provinsi; 3)
Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan NSPK.
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
14
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
Sub Bidang Air Limbah
Pengaturan meliputi: 1) Penetapan peraturan daerah kebijakan
pengembangan PS air limbah di wilayah provinsi mengacu pada
kebijakan nasional; 2) Pembentukan lembaga tingkat provinsi sebagai
penyelenggara PS air limbah di wilayah provinsi; 3) Penetapan
peraturan daerah NSPK berdasarkan SPM yang ditetapkan oleh
pemerintah; 4) Memberikan izin penyelenggaraan PS air limbah lintas
kabupaten/kota.
Pembinaan, meliputi: 1) Fasilitasi penyelesaian masalah yang bersifat
lintas kabupaten/ kota; 2) Fasilitasi peran serta dunia usaha dan
masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan PS air limbah
kabupaten/
kota;
3)
Fasilitasi
penyelenggaraan
(bantek)
pengembangan PS air limbah lintas kabupaten/ kota.
Pembangunan, meliputi: 1) Fasilitasi pengembangan PS air limbah lintas
kabupaten/ kota di wilayah provinsi; 2) Penyusunan rencana induk
pengembangan PS air limbah lintas kabupaten/ kota; 3) Penanganan
bencana alam tingkat provinsi.
Pengawasan, meliputi: 1) Melakukan pengawasan terhadap
penyelenggaraan PS air limbah di wilayahnya; 2) Evaluasi atas kinerja
pengelolaan PS air limbah di wilayah provinsi lintas kabupaten/kota; 3)
Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan NSPK.
Sub Bidang Persampahan
Pengaturan meliputi: 1) Penetapan peraturan daerah kebijakan
pengembangan PS persampahan lintas kabupaten/kota di wilayah
provinsi mengacu pada kebijakan nasional; 2) Penetapan lembaga
tingkat provinsi penyelenggara pengelolaan persampahan lintas
kabupaten/kota di wilayah provinsi; 3) Penetapan peraturan daerah
NSPK
pengelolaan persampahan mengacu kepada
SPM yang
ditetapkan oleh pemerintah; 4) Memberikan izin penyelenggara
pengelolaan persampahan lintas kabupaten/kota.
Pembinaan, meliputi: 1) Fasilitasi penyelesaian masalah dan
permasalahan antar kabupaten/kota; 2) Peningkatan kapasitas
manajemen dan fasilitasi kerjasama pemda/dunia usaha dan
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
15
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
masyarakat
dalam
penyelenggaraan
pengembangan
PS
persampahan lintas kabupaten/kota; 3) Memberikan bantuan teknis
dan pembinaan lintas kabupaten/kota.
Pembangunan, meliputi: 1) Fasilitasi penyelenggaraan dan pembiayaan
pembangunan PS persampahan secara nasional di wilayah provinsi; 2)
Penyusunan rencana induk pengembangan PS persampahan lintas
kabupaten/kota.
Pengawasan,
meliputi:
1)
Pengawasan
dan
pengendalian
pengembangan persampahan di wilayah provinsi; 2) Evaluasi kinerja
penyelenggaraan yang bersifat lintas kabupaten/kota; 3) Pengawasan
dan pengendalian atas pelaksanaan NSPK.
Sub Bidang Drainase
Pengaturan meliputi: 1) Penetapan peraturan daerah kebijakan dan
strategi provinsi berdasarkan kebijakan dan strategi nasional; 2)
Penetapan peraturan daerah NSPK provinsi berdasarkan SPM yang
ditetapkan oleh pemerintah di wilayah provinsi.
Pembinaan, meliputi: 1) Bantuan teknis pembangunan, pemeliharaan
dan pengelolaan); 2) Peningkatan kapasitas teknik dan manajemen
penyelenggara drainase dan pematusan genangan di wilayah provinsi.
Pembangunan, meliputi: 1) Fasilitasi penyelesaian masalah dan
permasalahan operasionalisasi sistem drainase dan penanggulangan
banjir
lintas
kabupaten/kota;
2)
Fasilitasi
penyelenggaraan
pembangunan dan pemeliharaan PS drainase di wilayah provinsi; 3)
Penyusunan rencana induk PS drainase skala regional/lintas daerah.
Pengawasan,
meliputi:
1)
Evaluasi
di
provinsi
terhadap
penyelenggaraan sistem drainase dan pengendali banjir di wilayah
provinsi; 2) Pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan drainase
dan pengendalian banjir lintas kabupaten/kota; 3) Pengawasan dan
pengendalian atas pelaksanaan NSPK.
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
16
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
Sub Bidang Permukiman
1.
Kawasan Siap Bangun (Kasiba) dan Lingkungan Siap Bangun (Lisiba)
yang berdiri sendiri:
Pengaturan meliputi: 1) Penetapan peraturan daerah kebijakan dan
strategi Kasiba/Lisiba di wilayah provinsi; 2) Penetapan Peraturan
Daerah NSPK Kasiba dan Lisiba di wilayah provinsi.
Pembinaan, meliputi: 1) Fasilitasi peningkatan kapasitas manajemen
dalam pembangunan Kasiba dan Lisiba; 2) Fasilitasi penyelesaian
pembangunan Kasiba/Lisiba antar kab/kota.
Pembangunan, meliputi: 1) Fasilitasi penyeleng-garaan pembangunan
Kasiba/Lisiba lintas kabupaten/kota; 2) Fasilitasi kerjasama swasta,
masyarakat tingkat nasional dalam pembangunan Kasiba/Lisiba lintas
kabupaten/ kota; 3) Penetapan izin lokasi Kasiba/ Lisiba lintas
kabupaten/kota.
Pengawasan, meliputi: 1) Pengawasan pelaksanaan kelayakan
program Kasiba dan Lisiba di provinsi; 2) Evaluasi penyelenggaraan
pembangunan Kasiba dan Lisiba di provinsi; 3) Pengawasan dan
pengendalian atas pelaksanaan NSPK di provinsi.
2.
Permukiman Kumuh/ Nelayan:
Pembinaan, meliputi: Fasilitasi peningkatan kapasitas manajemen
dalam penanganan permukiman kumuh di wilayah provinsi.
Pembangunan, meliputi: 1) Fasilitasi penyelenggaraan penanganan
permukiman kumuh di wilayahnya; 2) Fasilitasi peremajaan/ perbaikan
permukiman kumuh/nelayan.
Pengawasan, meliputi: 1) Monitoring evaluasi pelaksanaan program
penanganan permukiman kumuh di wilayahnya; 2) Pengawasan dan
pengendalian atas pelaksanaan NSPK di provinsi.
3.
Pembangunan Kawasan:
Pembinaan, meliputi: Fasilitasi penyelesaian masalah pembangunan
kawasan di wilayah provinsi.
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
17
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
Pengawasan,
meliputi:
1)
Pengawasan
dan
pengendalian
pembangunan kawasan di wilayah provinsi; 2) Evaluasi pelaksanaan
program pembangunan kawasan di provinsi; 3) Pengawasan dan
pengendalian atas pelaksanaan NSPK di provinsi.
Sub Bidang Bangunan Gedung dan Lingkungan
Pengaturan meliputi: 1) Penetapan peraturan daerah Provinsi,
mengenai bangunan gedung dan lingkungan mengacu pada norma,
standar, prosedur dan kriteria nasional; 2) Penetapan kebijakan dan
strategi wilayah provinsi mengenai bangunan gedung dan lingkungan.
Pembinaan, meliputi: 1) Pemberdayaan kepada pemerintah daerah
dan penyelenggara bangunan gedung dan lingkungannya; 2) Fasilitasi
penyelenggaraan bangunan gedung dan lingkungan.
Pembangunan, meliputi: 1) Penyelenggaraan model bangunan gedung
dan lingkungan; 2) Pembangunan dan pengelolaan bangunan gedung
dan rumah negara yang menjadi aset pemerintah provinsi; 3)
Penetapan status bangunan gedung dan lingkungan yang dilindungi
dan dilestarikan yang berskala provinsi atau lintas kabupaten/kota.
Pengawasan, meliputi: 1) Pengawasan secara regional terhadap
pelaksanaan peraturan perundang-undangan, pedoman dan standar
teknis bangunan gedung dan lingkungannya gedung dan rumah
negara; 2) Pengawasan dan penertiban pelestarian bangunan gedung
dan lingkungan yang dilindungi dan dilestarikan yang berskala provinsi
atau lintas kabupaten/kota.
Sub Bidang Jasa Konstruksi
Pengaturan meliputi: 1) Pelaksanaan kebijakan pembinaan jasa
konstruksi yang telah ditetapkan.
Pemberdayaan, meliputi: 1) Pengembangan sistem informasi jasa
konstruksi dalam wilayah provinsi yang bersangkutan; 2) Penelitian dan
pengembangan jasa konstruksi dalam wilayah provinsi yang
bersangkutan; 3) Pengembangan sumber daya manusia bidang jasa
konstruksi di tingkat provinsi; 4) Peningkatan kemampuan teknologi jasa
konstruksi dalam wilayah provinsi yang bersangkutan; 5) Pelaksanaan
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
18
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
pelatihan, bimbingan teknis dan penyuluhan dalam wilayah provinsi; 6)
Pelaksanaan pemberdayaan terhadap LPJK daerah dan asosiasi di
provinsi yang bersangkutan.
Pengawasan, meliputi: 1) Pengawasan tata lingkungan yang bersifat
lintas kabupaten/ kota; 2) Pengawasan sesuai kewenangannya untuk
terpenuhinya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi; 3)
Pengawasan terhadap LPJK daerah dan asosiasi di provinsi yang
bersangkutan.
2.
Bidang Penataan Ruang (4 Sub Bidang)
Sub Bidang Pengaturan meliputi: 1) Penetapan peraturan daerah bidang
penataan ruang tingkat provinsi; 2) Penetapan pedoman pelaksanaan NSPK
bidang penataan ruang; 3) Penetapan penataan ruang perairan di luar 4
(empat) mil sampai 12 (dua belas) mil dari garis pantai; 4) Penetapan kriteria
penentuan dan perubahan fungsi ruang kawasan lintas kabupaten/ kota
dalam rangka penyusunan tata ruang khususnya untuk menjaga
keseimbangan ekosistem, sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh
pemerintah; 5) Penetapan kawasan strategis provinsi; 6) Pemberian arahan
pengelolaan kawasan andalan sebagai bagian RTRWP.
Sub Bidang Pembinaan, meliputi: 1) Koordinasi penyelenggaraan penataan
ruang wilayah kabupaten/kota; 2) Sosialisasi NSPK bidang penataan ruang;
3) Sosialisasi SPM bidang penataan ruang; 4) Pemberian bimbingan,
supervisi, dan konsultasi pelaksanaan penataan ruang terhadap
kabupaten/kota; 5) Pendidikan dan pelatihan; 6) Penelitian dan
pengembangan; 7) Pengembangan sistem informasi dan komunikasi
penataan ruang provinsi; 8) Penyebarluasan informasi penataan ruang
kepada masyarakat; 9) Pengembangan kesadaran dan tanggungjawab
masyarakat; 10) Koordinasi dan fasilitasi penataan ruang lintas
kabupaten/kota;
11)
Pembinaan
penataan
ruang
untuk
lintas
kabupaten/kota.
Sub Bidang Pembangunan.
Perencanaan Tata Ruang, meliputi: 1) Penyusunan dan penetapan
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP); 2) Penyusunan dan
penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi; 3)
Penetapan rencana detail tata ruang untuk RTRWP.
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
19
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
Pemanfaatan Ruang, meliputi: 1) Penyusunan program dan anggaran
provinsi di bidang penataan ruang, serta fasilitasi dan koordinasi antar
kabupaten/kota; 2) Pemanfaatan kawasan strategis provinsi; 3)
Pemanfaatan kawasan andalan sebagai bagian dari RTRWP; 4)
Pemanfaatan investasi di kawasan strategis provinsi dan kawasan lintas
kabupaten/kota bekerjasama dengan pemerintah daerah, masyarakat
dan dunia usaha; 5) Pemanfaatan SPM di bidang penataan ruang; 6)
Perumusan kebijakan strategis operasionalisasi RTRWP dan Rencana
Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi; 7) Perumusan program sektoral
dalam rangka perwujudan struktur dan pola pemanfaatan ruang
wilayah provinsi dan kawasan strategis provinsi; 8) Pelaksanaan
pembangunan sesuai program pemanfaatan ruang wilayah provinsi
dan kawasan strategis provinsi.
Pengendalian Pemanfaatan Ruang, meliputi: 1) Pengendalian
pemanfaatan ruang wilayah provinsi termasuk lintas lintas
kabupaten/kota; 2) Pengendalian pemanfaatan ruang kawasan
strategis provinsi; 3) Penyusunan peraturan zonasi sebagai pedoman
pengendalian pemanfaatan ruang provinsi; 4) Pemberian izin
pemanfaatan ruang yang sesuai dengan RTRWP; 5) Pembatalan izin
pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan RTRWP; 6)
Pengambilalihan kewenangan pemerintah kabupaten/kota dalam hal
pemerintah kabupaten/kota tidak dapat memenuhi SPM di bidang
penataan ruang; 7) Pemberian pertimbangan atau penyelesaian
permasalahan penataan ruang yang tidak dapat diselesaikan pada
tingkat kabupaten/kota; 8) Fasilitasi penyelesaian perselisihan dalam
pelaksanaan penataan antar kabupaten/kota; 9) Pembentukan
lembaga yang bertugas melaksanakan pengendalian pemanfaatan
ruang tingkat provinsi.
Sub Bidang Pengawasan, meliputi: 1) Pengawasan terhadap pelaksanaan
penataan ruang di wilayah provinsi; 2) Pengawasan terhadap pelaksanaan
penataan ruang di wilayah .
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
20
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
3.
Bidang Perumahan (7 Sub Bidang)
Sub Bidang Pembiayaan:
Pembangunan Baru, meliputi: 1) Penetapan kebijakan, strategi, dan
program provinsi di bidang pembiayaan perumahan; 2) Penyusunan
NSPM provinsi bidang pembiayaan perumahan; 3) Koordinasi
penyelenggaraan dan mendorong terciptanya pengaturan instrumen
pembiayaan dalam rangka penerapan sistem pembiayaan
perumahan; 4) Fasilitasi bantuan teknis bidang pembiayaan perumahan
kepada para pelaku di tingkat provinsi; 5) Pemberdayaan pelaku pasar
dan pasar perumahan di tingkat provinsi; 6) Fasilitasi bantuan
pembiayaan
pembangunan
dan
pemilikan
rumah
serta
penyelenggaraan rumah sewa; 7) Pengendalian penyelenggaraan
bidang pembiayaan perumahan di tingkat provinsi; 8) Melakukan
evaluasi penyelenggaraan bidang pembiayaan perumahan di tingkat
provinsi.
Perbaikan, meliputi: 1) Penetapan kebijakan, strategi, dan program
provinsi di bidang pembiayaan perumahan; 2) Penyusunan NSPM
provinsi
bidang
pembiayaan
perumahan;
3)
Koordinasi
penyelenggaraan dan mendorong terciptanya pengaturan instrumen
pembiayaan dalam rangka penerapan sistem pembiayaan
perumahan; 4) Fasilitasi bantuan teknis bidang pembiayaan perumahan
kepada para pelaku di tingkat provinsi; 5) Pemberdayaan pelaku pasar
dan pasar perumahan di tingkat provinsi; 6) Fasilitasi bantuan
pembiayaan perbaikan/ pembangunan rumah swadaya milik; 7)
Pengendalian penyelenggaraan bidang pembiayaan perumahan di
tingkat provinsi; 8) Melakukan evaluasi penyelenggaraan bidang
pembiyaan perumahan di tingkat provinsi.
Sub Bidang Pembinaan Perumahan Formal
Pembangunan Baru, meliputi: 1a) Koordinasi masukan penyusunan dan
penyempurnaan peraturan perundang-undangan bidang perumahan
di Kabupaten/Kota; b) Koordinasi peninjauan kembali (review)
kesesuaian
dengan
peraturan
perundang-undangan
bidang
perumahan di kabupaten/kota dengan peraturan
perundang-
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
21
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
undangan terkait; 2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan strategi
nasional pembangunan dan pengembangan pada skala provinsi; 3)
Koordinasi upaya efisensi pasar dan industri perumahan skala provinsi; 4)
Koordinasi pelaksanaan sosialisasi peraturan
perundang-undangan,
produk NSPM, serta kebijakan dan strategi nasional perumahan skala
provinsi; 5) Koordinasi pelaksanaan bantuan teknis penyelenggaraan
perumahan; 6) Pembinaan terhadap badan usaha pembangunan
perumahan, baik BUMD, koperasi, perorangan maupun swasta, yang
bergerak di bidang usaha industri bahan bangunan, industri komponen
bangunan, konsultan, kontraktor dan pengembang; 7) Penyusunan
pedoman perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan PSU lintas
kabupaten/ kota; 8) Koordinasi pelaksanaan sosialisasi peraturan
perundang-undangan, produk SPM, serta kebijakan dan strategi
nasional perumahan dan provinsi bersangkutan; 9) Koordinasi
pelaksanaan peningkatan kapasitas penyelenggara dan pelaku
pembangunan perumahan; 10) Koordinasi pelaksanaan bantuan teknis
penyelenggaraan perumahan; 11) Pembinaan terhadap badan usaha
pembangunan perumahan, baik BUMD, koperasi, perorangan maupun
swasta, yang bergerak di bidang usaha industri bahan bangunan,
industri komponen bangunan, konsultan, kontraktor dan pengembang
di provinsi; 12) Fasilitasi pelaksanaan tindakan turun tangan dalam
penyelenggaraan pembangunan perumahan dan PSU yang
berdampak lintas kabupaten/kota; 13) Perumusan RPJP dan RPJM
provinsi; 14) Fasilitasi percepatan pembangunan perumahan skala
provinsi; 15) Pelaksanaan pembangunan Rusunawa dan Rusunami
sebagai stimulan di perkotaan, perbatasan internasional, pusat
kegiatan
perdagangan/produksi
dan
fasilitasi
pengelolaan,
pemeliharaan
kepada
kabupaten/kota;
16)
Pelaksanaan
pembangunan prasarana, sarana dan utilitas umum sebagai stimulan di
RSH, Rusun, Rusus dan fasilitasi pengelolaan, pemeliharaan kepada
kabupaten/kota; 17) Pelaksanaan pembangunan rumah contoh (RSH)
sebagai stimulan pada daerah terpencil dan uji coba serta fasilitasi
pengelolaan,
pemeliharaan
kepada
kabupaten/kota;
18)
Pembangunan rumah untuk korban bencana dan khusus lainnya serta
pengelolaan depo dan pendistribusiannya.
Perbaikan, meliputi: 1) Perumusan kebijakan dan strategi pembangunan
dan pengembangan perumahan skala provinsi; 2) Perumusan SPO baku
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
22
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
penanganan pengungsi akibat bencana skala provinsi; 3) Penyusunan
SPM perumahan dan PSU pesisir dan pantai serta pulau kecil, khususnya
di perbatasan antar kabupaten/kota; 4) Koordinasi penetapan sasaran
penerima bantuan perumahan dan pengawasannya; 5) Koordinasi
pengendalian penetapan harga sewa rumah; 6) Koordinasi usulan
pembangunan perumahan untuk penampungan pengungsi lintas
kabupaten/ kota.
Pemanfaatan, meliputi: 1) Koordinasi usulan penerima bantuan
pembangunan dan kelembagaan perumahan di provinsi serta
penyelenggaraan perumahan dengan dana dekonsentrasi; 2)
Koordinasi penetapan penerima bantuan investasi rumah susun untuk
MBR dan rumah khusus, rumah nelayan, perbatasan internasional dan
pulau-pulau kecil; 3) Koordinasi penetapan penerima bantuan PSU; 4)
Fasilitasi pembentukan kelembagaan perumahan skala provinsi; 5)
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional
pengembangan perumahan di provinsi; 6) Koordinasi penyusunan
pedoman pembangunan, penghunian dan pengelolaan perumahan
lintas kabupaten/kota; 7) Pengawasan langsung terhadap penghunian
dan pengelolaan rusun dan rusus penerima bantuan investasi ke
kabupaten/kota.
Sub Bidang Pembinaan Perumahan Swadaya
Pembangunan Baru, meliputi: 1) Perumusan kebijakan dan strategi
provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan,
pendataan
perumahan
dan
peningkatan
kapasitas
pelaku
pembangunan perumahan swadaya; 2) Penyusunan RPJP dan RPJM
provinsi tentang perumahan swadaya; 3) Penyusunan NSPM
pembangunan perumahan swadaya di provinsi; 4) Koordinasi
pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga
pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan
peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 5)
Fasilitasi pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga
pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan
peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 6)
Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan dan strategi
provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan,
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
23
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
pendataan
perumahan
dan
peningkatan
kapasitas
pelaku
pembangunan perumahan swadaya; 7) Sosialisasi kebijakan strategi,
program dan NSPM pembangunan perumahan swadaya di pusat; 8)
Pengkajian kebijakan dan peraturan
daerah provinsi yang terkait
dengan pembangunan perumahan swadaya.
Pemugaran, meliputi: 1) Perumusan kebijakan dan strategi provinsi
tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan
perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan
perumahan swadaya; 2) Penyusunan RPJP dan RPJM provinsi
perumahan swadaya; 3) Penyusunan NSPM pembangunan perumahan
swadaya di provinsi; 4) Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan strategi
provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan,
pendataan
perumahan
dan
peningkatan
kapasitas
pelaku
pembangunan perumahan swadaya; 5) Fasilitasi pelaksanaan
kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung
pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan
kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 6) Pengawasan
dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi
tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan
perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan
perumahan swadaya; 7) Sosialisasi kebijakan strategi, program dan
NSPM pembangunan perumahan swadaya di tingkat provinsi; 8)
Pengkajian kebijakan dan peraturan daerah provinsi yang terkait
dengan pembangunan perumahan swadaya.
Perbaikan, meliputi: 1) Perumusan kebijakan dan strategi provinsi
tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan
perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan
perumahan swadaya; 2) Penyusunan RPJP dan RPJM provinsi
perumahan swadaya; 3) Penyusunan NSPM pembangunan perumahan
swadaya di provinsi; 4) Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan strategi
provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan,
pendataan
perumahan
dan
peningkatan
kapasitas
pelaku
pembangunan perumahan swadaya; 5) Fasilitasi pelaksanaan
kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung
pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan
kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 6) Pengawasan
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
24
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi
tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan
perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan
perumahan swadaya; 7) Sosialisasi kebijakan strategi, program dan
NSPM pembangunan perumahan swadaya di provinsi; 8) Pengkajian
kebijakan dan peraturan daerah provinsi yang terkait dengan
pembangunan perumahan swadaya.
Perluasan, meliputi: 1) Perumusan kebijakan dan strategi provinsi
tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan
perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan
perumahan swadaya; 2) Penyusunan
RPJP
dan
RPJM
provinsi
perumahan swadaya; 3) Penyusunan NSPM pembangunan perumahan
swadaya tingkat provinsi; 4) Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan
strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan
perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku
pembangunan perumahan swadaya; 5) Fasilitasi pelaksanaan
kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung
pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan
kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 6) Pengawasan
dan pengendalian pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi tentang
lembaga pendukung pembangunan perumahan,
pendataan
perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan
perumahan swadaya; 7) Sosialisasi kebijakan strategi, program dan
NSPM pembangunan perumahan swadaya di provinsi; 8) Pengkajian
kebijakan dan peraturan
daerah provinsi yang terkait dengan
pembangunan perumahan swadaya.
Pemeliharaan, meliputi: 1) Perumusan kebijakan dan strategi provinsi
tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan
perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan
perumahan swadaya; 2) Penyusunan RPJP dan RPJM provinsi
perumahan swadaya; 3) Penyusunan NSPM pembangunan perumahan
swadaya di provinsi; 4) Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan strategi
provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan,
pendataan
perumahan
dan
peningkatan
kapasitas
pelaku
pembangunan perumahan swadaya; 5) Fasilitasi pelaksanaan
kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
25
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan
kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 6) Pengawasan
dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi
tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan
perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan
perumahan swadaya; 7) Sosialisasi kebijakan strategi, program dan
NSPM pembangunan perumahan swadaya di provinsi; 8) Pengkajian
kebijakan dan peraturan daerah provinsi yang terkait dengan
pembangunan perumahan swadaya.
Pemanfaatan, meliputi: 1) Perumusan kebijakan dan strategi provinsi
tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan
perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan
perumahan swadaya; 2) Penyusunan RPJP dan RPJM provinsi
perumahan swadaya; 3) Penyusunan NSPM pembangunan perumahan
swadaya di provinsi; 4) Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan strategi
provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan,
pendataan
perumahan
dan
peningkatan
kapasitas
pelaku
pembangunan perumahan swadaya; 5) Fasilitasi pelaksanaan
kebijakan dan strategi provinsi tentang lembaga pendukung
pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan
kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya; 6) Pengawasan
dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi
tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan
perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan
perumahan swadaya; 7) Sosialisasi kebijakan strategi, program dan
NSPM pembangunan perumahan swadaya di provinsi; 8) Pengkajian
kebijakan dan peraturan daerah provinsi yang terkait dengan
pembangunan perumahan swadaya.
Sub Bidang Pengembangan Kawasan.
Sistem Pengembangan Kawasan, meliputi: 1) Penetapan kebijakan dan
strategi provinsi dalam pengembangan kawasan; 2) Penyusunan
Rencana Provinsi dalam Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Permukiman Daerah (RP4D-Provinsi); 3) Pembinaan
teknis penyusunan RP4D di wilayahnya; 4) Fasilitasi dan bantuan teknis
penyusunan RP4D di wilayahnya; 5) Monitoring dan evaluasi
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
26
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
pelaksanaan kebijakan dan strategi pengembangan kawasan dan
RP4D skala provinsi; 6) Pengendalian pelaksanaan kebijakan dan strategi
pengembangan kawasan dan RP4D di wilayahnya.
Kawasan Skala Besar, meliputi: 1) Penetapan kebijakan dan strategi
provinsi dalam penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan
kawasan
skala
besar;
2)
Pembinaan
teknis
pelaksanaan
penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan kawasan skala
besar di wilayahnya; 3) Fasilitasi, bantuan teknis dan bantuan stimulan
pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan
kawasan skala besar di wilayahnya; 4) Monitoring dan evaluasi
pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan kawasan
skala
besar
di
wilayahnya;
5)
Pengendalian
pelaksanaan
penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan kawasan khusus di
wilayahnya.
Kawasan Khusus, meliputi: 1) Penetapan kebijakan dan strategi provinsi
dalam penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan kawasan
khusus; 2) Pembinaan teknis
pelaksanaan penyelenggaraan
pembangunan dan pengelolaan kawasan skala khusus di wilayahnya;
3) Fasilitasi, bantuan teknis dan bantuan stimulan pelaksanaan
penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan kawasan khusus di
wilayahnya; 4) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan
pembangunan dan pengelolaan kawasan khusus di wilayahnya;
Pengendalian pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan dan
pengelolaan kawasan khusus di wilayahnya.
Keterpaduan Prasarana Kawasan, meliputi: 1) Penetapan kebijakan dan
strategi provinsi dalam penyelenggaraan keterpaduan prasarana
kawasan; 2) Pembinaan teknis pelaksanaan penyelenggaraan
keterpaduan prasarana kawasan di wilayahnya; 3) Fasilitasi dan
bantuan teknis pelaksanaan penyelenggaraan keterpaduan prasarana
kawasan di wilayahnya; 4) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan
penyelenggaraan keterpaduan prasarana kawasan di wilayahnya; 5)
Pengendalian pelaksanaan penyelenggaraan keterpaduan prasarana
kawasan di wilayahnya.
Keserasian Kawasan, meliputi: 1) Penetapan kebijakan dan strategi
provinsi dalam penyelenggaraan keserasian kawasan dan lingkungan
hunian berimbang; 2) Pembinaan teknis pelaksanaan penyelenggaraan
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
27
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
keserasian kawasan dan lingkungan hunian berimbang di wilayahnya;
3) Fasilitasi dan bantuan teknis pelaksanaan penyelenggaraan
keserasian kawasan dan lingkungan hunian berimbang di wilayahnya;
4) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan keserasian
kawasan dan lingkungan hunian berimbang di wilayahnya; 5)
Pengendalian pelaksanaan penyelenggaraan keserasian kawasan dan
lingkungan hunian berimbang di wilayahnya.
Sub Bidang Pembinaan Hukum, Peraturan Perundang-undangan dan
Pertanahan untuk Perumahan.
Pembangunan Baru, meliputi: 1) Koordinasi penyusunan dan
penyempurnaan peraturan perundang-undangan bidang perumahan
di tingkat provinsi; 2) Peninjauan kembali (review) kesesuaian peraturan
daerah kabupaten/kota dengan peraturan
perundang-undangan
terkait di bidang perumahan; 3) Sosialisasi peraturan
perundangundangan bidang perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan
kepastian hukum dan perlindungan hukum dalam bermukim di provinsi;
4) Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan
perundang-undangan bidang perumahan di provinsi; 5) Koordinasi
pelaksanaan kebijakan dan penanganan masalah dan sengketa
bidang perumahan di provinsi; 6) Koordinasi fasilitasi penanganan
masalah dan sengketa bidang perumahan di provinsi; 7) Fasilitasi
penyusunan, koordinasi dan sosialisasi NSPM bidang perumahan di
tingkat provinsi; 8) Koordinasi dan sosialiasi NSPM penyediaan lahan
untuk pembangunan perumahan tingkat provinsi lintas kabupaten/kota;
9) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan
perumahan yang sesuai dengan penataan ruang dan penataan
pertanahan lintas kabupaten/kota; 10) Koordinasi pelaksanaan
kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai
dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 11) Fasilitasi
pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan
sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 12)
Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan
provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan
ruang dan penataan pertanahan; 13) Fasilitasi penyelesaian
eksternasitas pembangunan perumahan lintas kabupaten/kota.
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
28
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
Pemugaran, meliputi: 1) Koordinasi penyusunan dan penyempurnaan
peraturan perundang-undangan bidang perumahan di tingkat provinsi;
2) Peninjauan kembali (review) kesesuaian peraturan daerah
kabupaten/kota dengan peraturan perundang-undangan terkait di
bidang perumahan; 3) Sosialisasi peraturan perundang-undangan
bidang perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan kepastian
hukum dan perlindungan hukum dalam bermukim di provinsi; 4)
Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan
perundang-undangan bidang perumahan di provinsi; 5) Koordinasi
pelaksanaan kebijakan dan penangangan masalah dan sengketa
bidang perumahan di provinsi; 6) Koordinasi fasilitasi penanganan
masalah dan sengketa bidang perumahan di provinsi; 7) Fasilitasi
penyusunan, koordinasi dan sosialisasi NSPM bidang perumahan di
tingkat provinsi; 8) Koordinasi dan sosialiasi NSPM penyediaan lahan
untuk pembangunan perumahan tingkat provinsi lintas kabupaten/
kota; 9) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang
pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang dan
penataan pertanahan lintas kabupaten/kota; 10) Koordinasi
pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan
yang sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanaha; 11)
Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan
perumahan sesuai dengan penataan ruang dan penataan
pertanahan; 12) Koordinasi pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan
sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 13) Fasilitasi
penyelesaian
eksternalitas
pembangunan
perumahan
lintas
kabupaten/ kota.
Perbaikan, meliputi: 1) Koordinasi penyusunan dan penyempurnaan
peraturan perundang-undangan bidang perumahan di tingkat provinsi;
2) Peninjauan kembali (review) kesesuaian peraturan daerah
kabupaten/ kota dengan peraturan perundang-undangan terkait di
bidang perumahan; 3) Sosialisasi peraturan perundang-undangan
bidang perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan kepastian
hukum dan perlindungan hukum dalam bermukim di provinsi; 4)
Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
29
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
perundang-undangan bidang perumahan di provinsi; 5) Koordinasi
pelaksanaan kebijakan dan penanganan masalah dan sengketa
bidang perumahan di provinsi; 6) Koordinasi fasilitasi penanganan
masalah dan sengketa bidang perumahan di provinsi; 7) Fasilitasi
penyusunan, koordinasi dan sosialisasi NSPM bidang perumahan di
tingkat provinsi; 8) Koordinasi dan sosialisasi NSPM penyediaan lahan
untuk pembangunan perumahan tingkat provinsi lintas kabupaten/kota;
9) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang Pembangunan
perumahan yang sesuai dengan penataan ruang dan penataan
pertanahan lintas kabupaten/kota; 10) Koordinasi pelaksanaan
kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai
dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 11) Fasilitasi
pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan
sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 12)
Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan
provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan
fruang dan penataan pertanahan; 13) Fasilitasi penyelesaian
eksternasitas pembangunan perumahan lintas kabupaten/ kota.
Perluasan, meliputi: 1) Koordinasi penyusunan dan penyempurnaan
peraturan perundang-undangan bidang perumahan di tingkat provinsi;
2) Peninjauan kembali (review) kesesuaian peraturan daerah
kabupaten/kota dengan peraturan perundang-undangan terkait di
bidang perumahan; 3) Sosialisasi peraturan
perundang-undangan
bidang perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan kepastian
hukum dan perlindungan hukum dalam bermukim di provinsi; 4)
Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan
perundang-undangan bidang perumahan di provinsi; 5) Koordinasi
pelaksanaan kebijakan dan penanganan masalah dan sengketa
bidang perumahan di provinsi; 6) Koordinasi fasilitasi penanganan
masalah dan sengketa bidang perumahan di Provinsi; 7) Fasilitasi
penyusunan, koordinasi dan sosialisasi NSPM bidang perumahan di
tingkat provinsi; 8) Koordinasi dan sosialiasi NSPM penyediaan lahan
untuk pembangunan perumahan tingkat provinsi lintas kabupaten/kota;
9) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan
perumahan yang sesuai dengan penataan ruang dan penataan
pertanahan lintas kabupaten/kota; 10) Koordinasi pelaksanaan
kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
30
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 11) Fasilitasi
pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan
sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 12)
Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan
provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan
ruang dan penataan pertanahan; 13) Fasilitasi penyelesaian
eksternalitas pembangunan perumahan lintas kabupaten/kota.
Pemeliharaan, meliputi: 1) Koordinasi penyusunan dan penyempurnaan
peraturan perundang-undangan bidang perumahan di tingkat provinsi;
2) Peninjauan kembali (review) kesesuaian peraturan daerah
kabupaten/ kota dengan peraturan perundang-undangan terkait di
bidang perumahan; 3) Sosialisasi peraturan
perundang-undangan
bidang perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan kepastian
hukum dan perlindungan hukum dalam bermukim di provinsi; 4)
Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan
perundang-undangan bidang perumahan di di provinsi; 5) Koordinasi
pelaksanaan kebijakan dan penangangan masalah dan sengketa
bidang perumahan di provinsi; 6) Koordinasi fasilitasi penanganan
masalah dan sengketa bidang perumahan di provinsi; 7) Fasilitasi
penyusunan, koordinasi dan sosialisasi NSPM bidang perumahan di
tingkat provinsi; 8) Koordinasi dan sosialiasi NSPM penyediaan lahan
untuk pembangunan perumahan tingkat provinsi lintas kabupaten/
kota; 9) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang
pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang dan
penataan pertanahan lintas kabupaten/kota; 10) Koordinasi
pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan
yang sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 11)
Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan
perumahan sesuai dengan penataan ruang dan penataan
pertanahan; 12) Koordinasi pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan
sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 13) Fasilitasi
penyelesaian
eksternasitas
pembangunan
perumahan
lintas
kabupaten/kota.
Pemanfaatan, meliputi: 1) Koordinasi penyusun-an dan penyempurnaan
peraturan perundang-undangan bidang perumahan di tingkat provinsi;
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
31
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
2) Peninjauan kembali (review) kesesuaian peraturan daerah
kabupaten/ kota dengan peraturan perundang-undangan terkait di
bidang perumahan; 3) Sosialisasi peraturan perundang-undangan
bidang perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan kepastian
hukum dan perlindungan hukum dalam bermukim di provinsi; 4)
Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan
perundang-undangan bidang perumahan di provinsi; 5) Koordinasi
pelaksanaan kebijakan dan penanganan masalah dan sengketa
bidang perumahan di provinsi; 6) Koordinasi fasilitasi penanganan
masalah dan sengketa bidang perumahan di provinsi; 7) Fasilitasi
penyusunan, koordinasi dan sosialisasi NSPM bidang perumahan di
tingkat provinsi; 8) Koordinasi dan sosialiasi NSPM penyediaan lahan
untuk pembangunan perumahan tingkat provinsi lintas kabupaten/
kota; 9) Koordinasi pelaksanaan kebijakan Provinsi tentang
pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang dan
penataan pertanahan lintas kabupaten/kota; 10) Koordinasi
pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan
yang sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 11)
Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan
perumahan sesuai dengan penataan ruang dan penataan
pertanahan; 12) Koordinasi pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan
sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan; 13) Fasilitasi
penyelesaian
eksternasitas
pembangunan
perumahan
lintas
kabupaten/kota.
Sub Bidang Pembinaan Teknologi dan Industri
Pembangunan Baru, meliputi: 1) Koordinasi pelaksanaan kebijakan
provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi
dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung
perumahan; 2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang
pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan
bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan;
3) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan
dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi
budaya, serta PSU pendukung perumahan; 4) Pengawasan dan
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
32
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
provinsi
tentang
pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan
bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan.
Pemugaran, meliputi: 1) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi
tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan
bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan;
2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan
dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi
budaya, serta PSU pendukung perumahan; 3) Fasilitasi pelaksanaan
kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil
teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU
pendukung perumahan; 4) Pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan
pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi
budaya, serta PSU pendukung perumahan.
Perbaikan, meliputi: 1) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi
tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan
bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan;
2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan
dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi
budaya, serta PSU pendukung perumahan; 3) Fasilitasi pelaksanaan
kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil
teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU
pendukung perumahan; 4) Pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan
pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi
budaya, serta PSU pendukung perumahan
Pemeliharaan, meliputi: 1) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi
tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan
bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan;
2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan
dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi
budaya, serta PSU pendukung perumahan; 3) Fasilitasi pelaksanaan
kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil
teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU
pendukung perumahan; 4) Pengawasan dan pengendalian
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
33
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan
pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi
budaya, serta PSU pendukung perumahan.
Pemanfaatan, meliputi: 1) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi
tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan
bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan;
2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan
dan pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi
budaya, serta PSU pendukung perumahan; 3) Fasilitasi pelaksanaan
kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil
teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU
pendukung perumahan; 4) Pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan
pemanfaatan hasil teknologi dan bahan bangunan, sosial ekonomi
budaya, serta PSU pendukung perumahan.
Sub Bidang Pengembangan Pelaku Pembangunan Perumahan, Peranserta
Masyarakat dan Sosial Budaya.
Pengembangan Baru, meliputi: 1) Koordinasi pelaksanaan kebijakan
provinsi
tentang
pemberdayaan
para
pelaku
pendukung
pembangunan perumahan; 2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan
provinsi
tentang
pemberdayaan
para
pelaku
pendukung
pembangunan perumahan; 3) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi
tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan
perumahan; 4)Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
kebijakan kabupaten/kota tentang pemberdayaan para pelaku
pendukung pembangunan perumahan; 5) Koordinasi fasilitasi kemitraan
antara pemerintah daerah kabupaten/kota, badan usaha, dan
kelompok masyarakat dalam pembangunan perumahan; 6) Fasilitasi
peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan pemerintah,
swasta dan masyarakat di tingkat provinsi.
Pemugaran, meliputi: 1)Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi
tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan
perumahan; 2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang
pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 3)
Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para
pelaku pendukung pembangunan perumahan; 4) Koordinasi
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
34
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan kabupaten/
kota tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan
perumahan; 5) Koordinasi fasilitasi kemitraan antara pemerintah daerah
kabupaten/kota, badan usaha, dan kelompok masyarakat dalam
pembangunan perumahan; 6) Fasilitasi peningkatan kapasitas pelaku
pembangunan perumahan pemerintah, swasta dan masyarakat di
tingkat provinsi.
Perbaikan, meliputi: 1) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi
tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan
perumahan; 2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang
pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 3)
Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para
pelaku pendukung pembangunan perumahan; 4) Koordinasi
pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan kabupaten/
kota tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan
perumahan; 5) Koordinasi fasilitasi kemitraan antara pemerintah daerah
kabupaten/kota, badan usaha, dan kelompok masyarakat dalam
pembangunan perumahan; 6) Fasilitasi peningkatan kapasitas pelaku
pembangunan perumahan pemerintah, swasta dan masyarakat di
tingkat provinsi.
Perluasan, meliputi: 1) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi
tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan
perumahan; 2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang
pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 3)
Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para
pelaku pendukung pembangunan perumahan; 4) Koordinasi
pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan kabupaten/
kota tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan
perumahan; 5) Koordinasi fasilitasi kemitraan antara pemerintah daerah
kabupaten/kota, badan usaha, dan kelompok masyarakat dalam
pembangunan perumahan; 6) Fasilitasi peningkatan kapasitas pelaku
pembangunan perumahan pemerintah, swasta dan masyarakat di
tingkat provinsi.
Pemeliharaan, meliputi: 1) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi
tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan
perumahan; 2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
35
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 3)
Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para
pelaku pendukung pembangunan perumahan; 4) Koordinasi
pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan kabupaten/
kota tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan
perumahan; 5) Koordinasi fasilitasi kemitraan antara pemerintah daerah
kabupaten/kota, badan usaha, dan kelompok masyarakat dalam
pembangunan perumahan; 6) Fasilitasi peningkatan kapasitas pelaku
pembangunan perumahan pemerintah, swasta dan masyarakat di
tingkat provinsi.
Pemanfaatan, meliputi: 1) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi
tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan
perumahan; 2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang
pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan; 3)
Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para
pelaku pendukung pembangunan perumahan; 4) Koordinasi
pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan kabupaten/
kota tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan
perumahan; 5) Koordinasi fasilitasi kemitraan antara pemerintah daerah
kabupaten/kota, badan usaha, dan kelompok masyarakat dalam
pembangunan perumahan; 6) Fasilitasi peningkatan kapasitas pelaku
pembangunan perumahan pemerintah, swasta dan masyarakat di
tingkat provinsi.
2.1.2. Struktur Organisasi:
Struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT terdiri atas
Kepala Dinas, Sekretariat dan Bidang, Unit Pelaksana Teknis dan
Kelompok Jabatan Fungsional.
Sekretariat terdiri atas Sub Bagian-Sub Bagian dan Bidang terdiri
atas Seksi-Seksi. Sekretariat dan Bidang masing-masing dipimpin oleh
seorang Sekretaris dan Kepala Bidang, yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Sub Bagian dan Seksi
masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan Kepala
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
36
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
Seksi yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris dan Kepala Bidang.
Mengingat wilayah NTT adalah wilayah kepulauan, maka
berdasarkan Perda Provinsi NTT Nomor 36 Tahun 2008 dibentuk 3 (tiga)
Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT untuk
mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas PU yaitu: 1) UPTD
PSDA Wilayah Timor, 2) UPTD PSDA Wilayah Flores dan UPTD PSDA
Wilayah Sumba.
Masing-masing UPTD PSDA terdiri atas Kepala, Sub Bagian dan
Seksi-Seksi. Kepala UPTD PSDA berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas.
Sub Bagian dan Seksi masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala
Sub
Bagian
dan
Kepala
Seksi
yang
berada
di
bawah
dan
bertanggung jawab kepada Kepala UPTD PSDA.
Struktrur
organisasi
Satuan
Kerja
Perangkat
Daerah
Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi NTT sesuai Perda No 10 Tahun 2008 serta
Pergub N0 36 Tahun 2008 sebagai berikut :
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
37
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
38
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
2.2.
SUMBER DAYA
Sumber daya yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa
Tenggara Timur dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup:
2.2.1. Sumber Daya Manusia
PNS Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur
seluruhnya berjumlah 488 orang, dengan profil sebagai berikut:
a.
PNS Berdasarkan Jenis Kelamin:
363
400
350
300
250
200
125
150
100
50
0
LAKI-LAKI
b.
PEREMPUAN
PNS Berdasarkan Golongan:
JENIS KELAMIN
GOLONGAN
JUMLAH
I
II
III
IV
Laki-Laki
15
126
211
11
363
Perempuan
0
53
70
2
125
15
179
281
13
488
JUMLAH
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
39
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
c.
PNS Berdasakan Eselon:
I
ESELON
II
III
IV
Laki-Laki
0
1
7
17
25
Perempuan
0
0
1
3
4
0
1
8
20
29
JENIS KELAMIN
JUMLAH
d.
PNS Berdasakan Tingkat Pendidikan:
TINGKAT PENDIDIKAN
JENIS
KELAMIN
JML
S3
S2
S1
DIV
DIII
DII
SLTA
SLTP
SD
Laki-Laki
1
29
97
15
31
5
161
14
10
363
Perempuan
0
9
54
0
12
0
50
0
0
125
JUMLAH
1
38
151
15
43
5
211
14
10
488
e.
JUMLAH
PNS Berdasarkan Pendidikan/Jurusan:
JURUSAN
TINGKAT PENDIDIKAN
JUMLAH
TEKNIK
NON TEKNIK
SD
0
10
10
SLTP
0
14
14
SLTA
52
159
211
D.I/DII
4
1
5
D.III
39
4
43
D.IV
15
0
15
S1
99
52
151
S2
33
5
38
S3
1
0
1
JUMLAH
243
245
488
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
40
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
f.
PNS Berdasarkan Usia:
JENIS KELAMIN
USIA
JUMLAH
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
>56
0
0
0
51 - 55
119
33
152
46 - 50
67
27
94
41 - 45
81
23
104
36 - 40
43
12
55
31 - 35
34
17
51
26 - 30
17
11
28
21 - 25
2
2
4
< 20
0
0
0
363
125
488
JUMLAH
g.
PNS Berdasarkan Agama:
AGAMA
JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
Islam
38
16
54
Protestan
200
79
279
Katolik
124
30
154
Hindu
1
0
1
Budha
0
0
0
363
125
488
JUMLAH
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
41
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
h.
PNS Berdasarkan Unit/ Bidang Kerja:
Jenis Kelamin
Unit/Bidang Kerja
JUMLAH
Laki-Laki
Perempuan
Sekretariat
33
24
57
Bidang SDA-I
117
27
144
Bidang BPBT
37
12
49
Bidang Bina Marga
97
17
114
Bidang Cipta Karya
47
31
78
UPTD Timor
15
6
21
UPTD Flores
12
4
16
UPTD Sumba
5
4
9
363
125
488
JUMLAH
2.2.2.
Asset/Modal
Jenis dan nilai asset/ modal yang dikelola Dinas Pekerjaan
Umum Provinsi NTT sampai dengan tahun 2013 adalah sevagai berikut:
NO
URAIAN
NILAI (Rp)
1.
Tanah
21,779,912,892
2.
Peralatan dan Mesin
18,454,854,850
3.
Gedung dan Bangunan
12,130,174,030
4.
Jalan, Irigasi dan Jaringan
5.
Aset Tetap Lainnya
6.
Konstruksi Dalam Pengerjaan
50,599,120,700
Jumlah Aset Tetap
3,085,720,581,008
2,982,689,468,836
67,049,700
Sumber: Laporan Keuangan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT sampai dengan tahun 2013.
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
42
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
2.3.
Kinerja Pelayanan Dinas PU.
2.3.1. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
Nusa Tenggara Timur Tahun 2009-2013 sebagai berikut :
Bidang Sumber Daya Air:
a.
Meningkatnya prosentase tingkat fungsional daerah irigasi
terhadap lahan potensial dengan Target SPM 70 %, Target
Renstra 62,25 % sedangkan realisasi pencapaian hanya
sebesar 12,13 %
b.
Meningkatnya ketersediaan air baku dan irigasi dengan
Target SPM 100 %, Target Renstra 20,30 % sedangkan
realisasi pencapaian hanya sebesar 2,89 %
Bidang Jalan:
a. Meningkatnya permukaan jalan provinsi dalam kondisi
mantap dengan Target SPM 100%, Target Renstra 69,47 %
sedangkan realisasi pencapaian hanya sebesar 16,34 %
b. Meningkatnya kecepatan rata-rata layanan jalan provinsi
menjadi 50 Km/jam (sama dengan jalan nasional) di NTT
dengan Target SPM 60%, Target Renstra 14,7 % sedangkan
realisasi pencapaian hanya sebesar 14,54 %
Bidang Cipta Karya:
a. Tersedianya
sarana
dan
prasarana
perumahan
permukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah baik
di perkotaan maupun di pedesaan dengan Target SPM 100
%, Target Renstra 100 % sedangkan realisasi pencapaian
sebesar 11,57 %
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
43
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
b. Tercapainya cakupan layanan air minum di kawasan kota
/ desa se – NTT Target SPM 100 %, Target Renstra 60 %
sedangkan realisasi pencapaian sebesar 52,44 %
c. Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan permukiman
Target Renstra 100 % sedangkan realisasi pencapaian
sebesar 60 %
Bidang Bina Program dan Bina Teknik:
a. Tersedianya
data/informasi
dan
terwujudnya
sistim
penanganan tentaninfrastruktur Bidang Pekerjaan Umum,
Penataan Ruang dan Peruahan di Provinsi Nusa Tenggara
Timur dengan Target Renstra 100 % sedangkan realisasi
pencapaian hanya sebesar 18,85 %
b. Meningkatnya kualitas pelayanan dan penyelenggaraan
jasa konstruksi baik administrasi maupun teknis dengan
Target SPM 100 % Target Renstra 100 % sedangkan realisasi
pencapaian hanya sebesar 28,89 %
c. Meningkatnya
pemahaman
dan
pengetahuan
masyarakat dunia usaha (bidang jasa dan konstruksi)
d. Peralatan ke PU an dapat berfungsi secara optimal (alatalat laboratorium)
e. Meningkatnya kualitas dan ketersediaan peralatan dan
laboratorium ke PU an dengan Target Renstra 100 %
sedangkan realisasi pencapaiannya hanya 10,94 %
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
44
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
Sedangkan pelayanan Dinas Pekerjaan Umum yang
belum dilaksanakan karena tidak dialokasikan anggaran
adalah sebagai berikut :
Bidang Sumber Daya Air:
a. Meningkatnya ketersediaan air baku untuk air bersih dan
irigasi melalui pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah
(JIAT)
b. Mengurangi resiko bahaya akibat banjir dan erosi pantai
c. Meningkatnya upaya penyediaan dan pelestarian daerah
tangkapan air
Bidang Bina Marga:
a. Tersedianya data kondisi Jalan dan Jembatan sebagai data
dasar dalam penentuan prioritas penanganan.
Bidang Cipta Karya:
a. Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan permukiman
perkotaan
(Persampahan,
Drainase,
Sanitasi
dan
Air
Limbah
b. Terwujudnya
(termasuk
penyelenggaraan
bangunan
gedung
bangunan gedung negara) yang fungsional
dan tertib administrasi dan teknis, serta terwujudnya
peningkatan
kualitas
lingkungan
(baik
kawasan
permukiman maupun kawasan tradisional dan bersejarah)
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
45
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
Bidang Bina Program dan Bina Teknik:
a. Tersedianya Sistem Informasi Jasa Konstruksi.
b. Tersedianya Tenaga Kerja Konstruksi yang bersertifikat
(Terampil/ Ahli)
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2009-2013, disajikan pada
Lampiran Bab II tabel 2.1 (terlampir)
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
46
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
2.3.2.
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas PU.
Alokasi anggaran pelayanan Dinas Pekerjaan Umum pada
priode 2009 – 2013 rata-rata setiap tahunnya mengalami peningkatan
sebesar 11 Milyar lebih dengan rata-rata realisasi setiap tahunnya 87.01
% sebagaimana grafik berikut :
Grafik Alokasi Anggaran dan Realisasi Priode 2009-2013
Rincian alokasi anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT priode Tahun 2009-2013 disajikan
pada Lampiran Bab II Tabel 2.2 (terlampir)
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
47
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN DINAS
PEKERJAAN UMUM PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
2.4.1. Tantangan.
Ketersediaan infrastruktur yang andal merupakan salah satu
faktor penentu daya tarik suatu kawasan/wilayah, di samping faktor
kualitas lingkungan hidup, image, dan budaya. Sementara itu, kinerja
infrastruktur merupakan faktor kunci dalam menentukan daya saing,
efisiensi pemerintah, dan efisiensi usaha.
Tantangan
pembangunan
infrastruktur
ke
depan
adalah
bagaimana upaya untuk terus meningkatkan ketersediaan infrastruktur
yang berkualitas dan kinerjanya semakin dapat diandalkan agar daya
tarik dan daya saing Indonesia dalam konteks global dapat membaik.
Tantangan penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum dan
permukiman ke depan juga erat terkait dengan pembangunan
berkelanjutan yang menjadi bagian dari 3 (tiga) pilar pembangunan
(ekonomi,
sosial,
dan
lingkungan)
yang
berprinsip
memenuhi
kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan
generasi masa depan.
Selanjutnya
tantangan
pengembangan
pelayanan
Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur kedepan sesuai tugas
pokok dan fungsinya, adalah sebagai berikut:
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
48
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
Bidang Pekerjaan Umum
Sub Bidang Sumber Daya Air
1.
Iklim 8 bulan kering dan
4 bulan basah mempengaruhi
penyediaan air baku untuk mendukung penyediaan air
bersih
belum
dikhawatirkan
dapat
mencukupi
sepenuhnya
dapat
mempengaruhi
target
dan
SPM/
Millennium Development Goals (MDGs) yang menetapkan
bahwa pada tahun 2015 separuh dari jumlah penduduk
Indonesia harus dapat dengan mudah mengakses air untuk
kebutuhan air minum.
2.
Menyeimbangkan jumlah pasokan air dengan jumlah
kebutuhan air di berbagai sektor kehidupan, dengan
melakukan konservasi Sumber Daya Air, agar air yang
berlimpah
di
musim
hujan
dapat
digunakan
untuk
memasok kebutuhan air pada musim kemarau dengan
memperhatikan topografi wilayah yang didominasi bukit
dan gunung dengan kemiringan lahan >40 %.
3.
Mengendalikan alih fungsi lahan pertanian beririgasi untuk
mempertahankan
kecukupan
pangan
dengan
tetap
mengacu pada RTRW.
4.
Melakukan pengelolaan resiko yang diakibatkan oleh daya
rusak air seperti banjir, kekeringan, serta abrasi pantai
dengan tetap memperhatikan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS).
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
49
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
5.
Melakukan upaya dan langkah mitigasi dan adaptasi
bidang
SDA
perubahan
dalam
iklim
menghadapi
mengingat
dampak
wilayah
NTT
negatif
merupakan
daerah rawan bencan dan budaya masyarakat yang
masih berprilaku membakar lahan dalam membuka lahan
baru.
Sub Bidang Jalan
1.
Pemenuhan kebutuhan prasarana jalan yang mendukung
sistem
transportasi
nasional
harus
memenuhi
standar
keselamatan jalan dan berwawasan lingkungan dalam
menunjang pariwisata, koperasi/ sektor riil lainnya dan
sistem logistik.
2.
Meningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha dalam
pembangunan serta operasi dan pemeliharaan prasarana
jalan untuk meningkatkan budaya rasa memiliki terhadap
prasarana jalan yang ada.
3.
Menjaga integrasi nasional melalui sistem jaringan jalan
nasional,
keseimbangan
pembangunan
antarwilayah
terutama percepatan pembangunan daerah tertinggal,
daerah perbatasan, serta mengurangi kesenjangan antar
pulau maupun antara kota dan desa.
4.
Mempertahankan peran dan fungsi prasarana jaringan
jalan
sebagai
pengungkit
dan
pengunci
dalam
pengembangan wilayah di antara berbagai gangguan
bencana alam, maupun kesalahan penggunaan dan
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
50
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
pemanfaatan jalan, disamping juga memenuhi kebutuhan
aksesibilitas kawasan pariwisata dan kantong-kantong
komoditas.
5.
Meningkatkan keterpaduan sistem jaringan transportasi
dan penyelenggaraan secara umum jalan daerah di
tengah-tengah desentralisasi dan otonomi daerah dan
situasi kelembagaan penyelenggaraan jalan yang masih
memerlukan perkuatan terutama dalam memfasilitasi jalan
daerah,
dan
meningkatkan
akuntabilitas
kinerja
penyelenggaraan jalan.
6.
Mengupayakan pengarusutamaan jender dalam proses
pelaksanaan kegiatan sub-bidang jalan, baik dari segi
akses, kontrol, partisipasi, maupun manfaatnya.
Sub Bidang Cipta Karya
1.
Perlunya memfasilitasi penyelenggaraan dan pembiayaan
pembangunan prasarana persampahan di Kabupaten/
Kota sesuai rencana tata ruang wilayah.
2.
Perlunya memfasilitasi penyelenggaraan pembangunan
dan pemeliharaan sarana dan prasarana drainase
di
Kabupaten/ Kota .
3.
Makin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap
aspek kesehatan akan menuntut pelayanan sanitasi dan
air limbah sesuai dengan kriteria kesehatan dan standar
teknis.
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
51
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
4.
Mendorong dan meningkatkan pelayanan Perusahaan
Daerah Air Minum Kabupaten/ Kota.
5.
Mengoptimalkan pengawasan terhadap seluruh tahapan
penyelengaran pengembangan SPAM di kabupaten Kota.
6.
Meningkatkan
kesadaran
masyarakat
agar
dalam
membangun bangunan gedung memperhatikan daya
dukung
lingkungan
terjadinya
banjir,
sehingga
longsor,
dapat
meminimalkan
kekumuhan,
dan
rawan
pemanfaatan
ruang
kriminalitas.
7.
Meningkatkan
pengendalian
khususnya pemanfaatan ruang bagi permukiman.
8.
Mengoptimalkan
agropolitan
program
yang
berbasis
pengembangan
kawasan
pengembangan
tanaman
jagung yang mendukung tekad Pemerintah Provinsi NTT.
9.
Mengupayakan pengarusutamaan jender dalam proses
pelaksanaan
kegiatan
sub-bidang
infrastruktur
permukiman, baik dari segi akses, kontrol, partisipasi,
maupun manfaatnya.
Sub Bidang Jasa Konstruksi
1.
Meningkatnya perhatian pemerintah daerah terhadap
pembinaan jasa konstruksi sebagai tindak lanjut Peraturan
Pemerintah
No.4
Tahun
2010
yang
mengisyaratkan
perlunya pengalokasian APBD untuk pembinaan jasa
konstruksi.
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
52
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
2.
Memperkuat
pasar
konstruksi
dan
meningkatkan
profesionalisme industri konstruksi mengingat NTT sebagai
wilayah yang berbatasan langsung dengan Negara RDTL
dan Australia.
3.
Dari sekitar 115 ribu kontraktor di Indonesia hampir
semuanya
memperebutkan
40%
pangsa
pasar
jasa
konstruksi nasional yang umumnya disediakan Pemerintah
dan Pemerintah Daerah (APBN dan APBD). Dengan sistem
e-procurement tidak ada lagi batasan wilayah.
4.
Mengupayakan pengarusutamaan gender dalam proses
pelaksanaan kegiatan sub-bidang jasa konstruksi, baik dari
segi akses, kontrol, partisipasi, maupun manfaatnya.
Bidang Penataan Ruang
1.
Sosialisasi peraturan perundang-undangan dan Norma,
Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) di bidang penataan
ruang untuk mendukung implementasi penataan ruang di
lapangan.
2.
Meningkatkan pemanfaatan Rencana Tata Ruang secara
optimal dalam mitigasi dan penanggulangan bencana,
peningkatan daya dukung wilayah, dan pengembangan
kawasan.
3.
Meningkatkan
kualitas
struktur
ruang
dan
pola
pemanfaatan ruang serta pengendalian pemanfaatan
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
53
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
ruang terutama melalui dukungan sistem informasi dan
monitoring penataan ruang di Kabupaten/Kota untuk
mengurangi
terjadinya
konflik
pemanfaatan
ruang
antarsektor, antarwilayah, dan antarpelaku.
4.
Meningkatkan kepastian hukum dan koordinasi dalam
pengendalian pemanfaatan ruang.
5.
Meningkatkan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat
(termasuk perempuan) dalam penyelenggaraan penataan
ruang.
Bidang Perumahan
1.
Memenuhi backlog perumahan sebagai akibat masih
rendahnya pendapatan masyarakat dengan persentase
penduduk miskin sebesar 20% lebih.
2.
Pembangunan rumah masih terkendala tanah ulayat yang
mendominasi
sebagian
besar
wilayah
NTT
sehingga
berdampak pada kurangnya peran sektor swasta dalam
mendukung ketersediaan rumah.
2.4.2. Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
Nusa Tenggara Timur
1.
Rencana ditetapkannya NTT sebagai Provinsi Kepulauan
2.
Kebijakan
afirmatif
nasional
tentang
percepatan
pembangunan NTT bersama Provinsi Papua dan Papua
Barat
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
54
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
3.
Ditetapkannya NTT sebagai destinasi wisata Nasional
4.
NTT masuk dalam koridor 5 MP3EI
5.
NTT merupakan pintu gerbang Nasional yang berbatasan
langsung dengan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL)
dan Australia sebagai pembangunan segi tiga emas
ekonomi yang didukung konektivitas Internasional KupangDilli-Darwin.
6.
Kebijakan
nasional
bagi
Masyarakat
Berpenghasilan
Rendah (MBR) berupa fasilitas likuiditas pembanguan
perumahan.
7.
Kebijakan nasional berkaitan dengan sertifikasi lahan.
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
55
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
BAB. III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI NTT
3.1
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN
FUNGSI PELAYANAN DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI NTT.
Bidang Sumber Daya Air
1. Belum terpenuhinya kebutuhan air baku dan air irigasi
untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari
dikarenakan faktor geografi topografi dan iklim yang
kurang mendukung, permasalahan lahan, serta
minimnya alokasi dana untuk pembangunan dan
pemeliharaan infrastruktur sumber daya air yang
berdampak pada menurunya fungsi infrastruktur
terbangun
2. Belum terkendalinya daya rusak air yang berakibat pada
terjadinya bencana dikarenakan belum akuratnya data
hidrologi yang berdampak pada kurangnya mitigasi,
kurangnya penegakan hukum berkaitan dengan
pemanfaatan sempadan sungai dan pantai, kurangnya
penanganan normalisasi sungai serta minimnya alokasi
dana
untuk
pembangunan
dan
pemeliharaan
infrastruktur pengendali air.
3. Kurangnya penanganan konservasi pada Daerah Aliran
Sungai yang dikarenakan kurang tersedinya dana dan
koordinasi dengan instansi terkait.
Bidang Bina Marga
1. Terhambatnya upaya wujudnya sistem jaringan jalan
nasional yang dikarenakan regulasi tentang pembagian
kewenangan jalan.
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
56
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
2. Belum terpenuhinya jalan provinsi dalam kondisi mantap
yang dikarenakan keterbatasan anggaran disamping
masih banyaknya permasalahan lahan, wilayah
kepulauan, daerah rawan bencana (banjir dan tanah
longsor) serta SDM badan usaha yang kurang memiliki
kompetensi.
Bidang Cipta Karya
1. Belum tercapainya cakupan layanan air minum karna
keterbatasan anggaran, kepemilikan lahan dan sumber
air, koordinasi antar wilayah pemerintahan dan
penyiapan kompensasi penggunaan lahan, kurangnya
biaya pemeliharaan.
2. Belum terlaksananya layanan rumah layak huni yang
terjangkau disebabkan karena permasalahan lahan, dan
keterbatasan alokasi anggaran
3. Belum tersedianya sistem jaringan drainase skala
kawasan dan kota yang dikarenakan belum seluruh
kabupaten/kota
memiliki
master
plan
drainase,
kurangnya alokasi anggaran.
4. Belum tersedianya Prasarana Tempat pemrosesan Akhir
(TPA) Sampah dikarenakannya permasalahan lahan dan
keterbatasan anggaran.
5. Belum
ditetapkannya
RDTR
karena
belum
terimplementasinya
RTRWP/Kab/Kota,
lemahnya
penegakan hukum serta minimnya sosialisasi.
3.2
TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN
WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH.
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT merupakan salah satu
SKPD yang mengimplementasikan pelaksanaan Misi ke 5
RPJMD 20013-2018 yaitu “Mempercepat Pembangunan
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
57
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
Infrastruktur yang Berbasis Tata Ruang dan Lingkungan
Hidup”
dengan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pelaksanaannya sebagai berikut :
Penghambat :
1. Kondisi geografis dan topografis
2. Kondisi Iklim
3. Permasalahan pembebasan lahan
4. Koordinasi lintas sektoral
5. Keterbatasan alokasi anggaran
6. Pengaturan dalam bentuk regulasi yang belum sesuai
dengan peraturan yang berlaku
7. Komitmen Pemerintah Kabupaten / Kota
mendukung kebijakan pembangunan Provinsi
dalam
Pendorong :
1. Adanya kebijakan afirmatif nasional tentang percepatan
pembangunan NTT bersama Provinsi Papua dan Papua
Barat
2. Telah ditetapkannya Perda tata ruang Provinsi dan Perda
Tata Ruang Kabupaten/kota
3. Ditetapkannya NTT sebagai salah satu destinasi pariwisata
Nasional
4. Ditetapkannya NTT sebagai salah satu jalur MP3EI
5. NTT merupakan pintu gerbang perbatasan antar Negara
yaitu RDTL dan Australia dan pembangunan ekonomi segi
tiga emas Kupang – Dili – Darwin.
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
58
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
3.3
TELAAHAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI NTT TAHUN
2009-2013.
Standar pelayanan Dinas Pekerjaan Umum jika disandingkan
dengan standard pelayanan Kementerian Pekerjaan Umum
pada
prinsipnya
telah
sesuai,
namun
didalam
pelaksanaannya diperkirakan masih trdapat faktor-faktor
yang mempengaruhi antara lain :
Penghambat :
1. Kondisi topografi dan geologi Provinsi NTT yang sangat
berpengaruh dalam upaya penyediaan air baku bagi
kebutuhan masyarakat.
2. Iklim yang kurang mendukung yaitu 4 bulan basah dan 8
bulan kering
3. Memiliki garis pantai yang panjang sehingga potensi
bencana akibat abrasi semakin besar
daerah
kepulauan
sehingga
biaya
4. Merupakan
pergerakan barang/ jasa relatif mahal
5. Belum terbangunya jembatan dibeberapa daerah,
sehingga menyulitkan penanganan kualitas jalan
6. Rendahnya rasa memiliki terhadap prasarana jalan sehingga
berpengaruh pada pemeliharaan jalan yang terbangun
7. Terbatasnya sumber-sumber air bersih bagi masyarakat
terutama pada musim kemarau
8. Terbatasnya alokasi anggran pemerintah daerah dalam
menginterfensi pembangunan infrastruktur.
Pendorong :
1. Adanya kebijakan afirmatif nasional tentang percepatan
pembangunan NTT bersama Provinsi Papua dan Papua
Barat
2. Ditetapkannya target MDGS tahun 2015
3. Telah ditetapkannya Perda tata ruang Provinsi dan Perda
tata ruang Kabupaten/kota
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
59
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
4. Ditetapkannya NTT sebagai salah satu destinasi pariwisata
Nasional dan mendorong terbentuknya Provinsi NTT
sebagai Provinsi Kepulauan
5. Ditetapkannya NTT sebagai salah satu jalur MP3EI
6. NTT merupakan pintu gerbang selatan Indonesia yang
berbatasan langsung dengan Negara RDTL dan Australia
serta pembangunan ekonomi segi tiga emas Kupang –
Dili – Darwin.
3.4
TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS.
Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT harus
sejalan dengan struktur ruang yang telah ditetapkan
pemerintah, dengan analisis sebagai berikut
No
RTRW terkait tugas dan
fungsi Dinas PU
Pengembangan Sistem
Jaringan Jalan
Permasalahan
pelayanan Dinas PU
Belum terbangunya
sistem jaringan jalan
yang menyeluruh
2.
Pengembangan Sistem
Irigasi
Belum terpenuhinya
kebutuhan air irigasi
bagi pertanian
3.
Penyediaan Sistem Air
Bersih
Belum terpenuhinya
kebutuhan air bersih
penduduk sehari-hari
1.
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
Faktor
Penghambat
Anggaran,
pembagian
kewenangan dan
Koordinasi
Anggaran,
Koordinasi dan
kesadaran
masyarakat
Anggaran,
Koordinasi dan
Kepemilikan
sumber air dan
lahan
Pendorong
SPM Kementerian
PU dan RPJMD
SPM Kementerian
PU dan RPJMD
MDGS, SPM
Kementerian PU
dan RPJMD
60
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
Sedangakan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum jika
disandingkan dengan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) yaitu :
No
1.
KLHS terkait tugas dan
fungsi Dinas PU
Pengelolaan air baku dan
air tanah dalam
2.
Pembinaan dan
pembangunan jalan dan
jembatan
3.
Pengembangan
Perumahan dan
Permukiman
3.5
Permasalahan
pelayanan Dinas PU
Kurangnya cakupan
kebutuhan air bersih
penduduk sehari-hari
Belum terbangunya
sistem jaringan jalan
yang menyeluruh
Belum tersedianya
rumah dan kawasan
permukiman yang
layak
Faktor
Penghambat
Lingkungan Hidup
dan anggaran
Lingkungan Hidup,
Sosial, dan
anggaran
Lingkungan Hidup,
alih fungsi lahan
dan anggaran
ISU-ISU STRATEGIS BIDANG PEKERJAAN
PENATAAN RUANG SERTA PERUMAHAN.
Pendorong
MDGS, SPM
Kementerian PU
dan RPJMD
SPM Kementerian
PU dan RPJMD
SPM Kementerian
PU dan RPJMD
UMUM
DAN
3.5.1. Bidang Pekerjaan Umum.
Sub Bidang Sumber Daya Air dan Irigasi.
Isu strategis Sub Bidang Sumber Daya Air dan Irigasi, meliputi:
a.
Kinerja pelayanan jaringan irigasi yang belum optimal,
dimana dari 57.925 ha luas daerah irigasi yang menjadi
kewenangan kewenangan Provinsi NTT, dengan kondisi baik
< 70 % karena adanya kerusakan jaringan irigasi yang antara
lain diakibatkan oleh umur konstruksi, bencana alam,
kurangnya operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, dan
masih rendahnya keterlibatan petani dan stakeholders
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
61
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
lainnya dalam pengelolaan jaringan irigasi.
b.
Garis pantai akan menimbulkan masalah dalam kaitannya
dengan perlindungan sarana dan prasarana sepanjang
pantai dan batas wilayah Negara.
c.
Mengembalikan
fungsi
seluruh
infrastruktur
SDA
yang
mengalami kerusakan karena bencana alam seperti banjir,
tanah longsor, dan gempa bumi
d.
Menyelenggarakan pembinaan yang lebih intensif kepada
pemerintah
pengelolaan
daerah
irigasi,
dan
stakeholders
kemampuan
lainnya
penyediaan
dalam
air
dari
sumber-sumber air dari dampak berkurangnya areal terbuka
hijau dan menurunnya kapasitas wadah-wadah air baik
alamiah maupun buatan dengan cepat.
e.
Melakukan optimalisasi
organisasi pengelola SDA
(Unit
Pelaksana Teknis PSDA Wilayah Timor, Wilayah Sumba dan
Wilayah Flores).
f.
Meningkatkan koordinasi dan ketatalaksanaan penanganan
SDA untuk mengurangi konflik antar pengguna sumber daya
air.
g.
Membangun dan mengelola Sistem Informasi SDA (SISDA)
pada Kabupaten/Kota dan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
NTT serta melengkapi data dan informasi tentang SDA untuk
dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan
serta memperluas akses publik terhadap data dan informasi
SDA.
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
62
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
h.
Mengupayakan pengarusutamaan gender dalam proses
pelaksanaan kegiatan sub bidang SDA, baik dari segi akses,
kontrol, partisipasi, maupun manfaatnya.
i.
Mencari peluang-peluang investasi baru dalam upaya
pengembangan infrastruktur SDA.
Sub Bidang Bina Marga.
Isu strategis Sub Bidang Bina Marga, meliputi:
a.
Jaringan jalan di lintas utama pulau Timor, Flores dan Sumba
masih belum memadai dalam mendukung percepatan
pembangunan
ekonomi
yang
berkualitas
sekaligus
mendukung (MP3EI).
b.
Peningkatan konektivitas intra dan antar pulau masih
terkendala karena sebagian besar Jalan Provinsi, Jalan
Kabupaten/ Kota dan Jalan non status dalam kondisi kurang
mantap;
c.
Aksesibilitas bagi daerah terisolasi dan terpencil, serta
jaringan jalan di kawasan perbatasan dan kawasan khusus
di pulau-pulau terdepan/terluar terutama pintu gerbang
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena belum
sepenuhnya berfungsi untuk mendukung transportasi lintas
pulau dan melayani mobilitas dan aksesibilitas masyarakat
dalam mengembangkan potensi wilayah, meningkatkan
kesejahteraan, dan menjaga pertahanan nasional.
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
63
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
d.
Sebagian ruas-ruas baru yang dibangun belum dapat
berfungsi
secara
optimal
karena
adanya
hambatan
penyediaan tanah dan kekurangan alokasi dana.
e.
Meningkatkan/mempertahankan
tingkat
kenyamanan
prasarana jalan di tengah-tengah keterbatasan alokasi
pendanaan untuk penanganan jaringan jalan.
f.
Meningkatkan koordinasi kelembagaan penyelenggaraan
jalan antara penyelenggaraan jalan nasional, jalan provinsi
dan jalan kabupaten/kota serta penyelenggaraan regulasi,
kelembagaan, pembagian kewenangan, dan perijinan
pemanfaatan ruang jalan (ruang manfaat, ruang milik,
ruang pengawasan jalan, dan kawasan di sepanjang koridor
jaringan jalan).
g.
Menyelaraskan pembangunan prasarana jalan dengan
amanat RTRW Nasional dan RTRW Daerah, yang meliputi
pemantapan jaringan jalan arteri dan kolektor primer.
Sub Bidang Cipta Karya.
Isu strategis Sub Bidang Ke-cipta Karya-an, meliputi:
a.
Sumber air bersih penduduk dari air bersih kemasan,
perpipaan dan sumur, baru mencapai 33,18% dan lainnya
bersumber dari mata air, air sungai, hujan dan mata air
sekitar 66,82%.
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
64
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
b.
Peningkatan kualitas sanitasi lingkungan belum optimal
karena ada sekitar 20.63% yang sebagian besar rumah
tangga belum didukung tempat pembuangan air besar
sendiri;
c.
Masih adanya permukiman kumuh yang mencapai sekitar
0,67% dari total Desa/Kelurahan terutama di perkotaan.
Sub Bidang Jasa Konstruksi
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara
Timur Nomor 10 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Timur, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT (Bidang Bina
Program dan Bina Teknik) menerima mandat antara lain sebagai
pembina jasa konstruksi untuk memenuhi amanat UndangUndang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
Isu strategis sub bidang jasa konstruksi, meliputi:
a.
Jumlah SDM Konstruksi NTT masih harus ditingkatkan untuk
dapat bersaing di tingkat regional maupun nasional.
Pemerintah
perlu
memfasilitasi
peningkatkan
kapasitas
Sumber Daya Manusia (SDM) jasa konstruksi menuju tenaga
ahli bidang konstruksi.
b.
Sumber
Daya
Manusia
(SDM)
jasa
konstruksi
masih
menghadapi permasalahan pada proses sertifikasi yang
masih kurang obyektif dan mahal, sehingga langsung atau
tidak langsung menyebabkan tenaga ahli dan tenaga
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
65
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
terampil bidang konstruksi masih jauh dari cukup.
c.
Meningkatkan kualitas prasarana dan sarana pelatihan
mengacu pada kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi
(kondisi prasarana dan sarana pelatihan saat ini sangat jauh
tertinggal dibandingkan dengan daerah-daerah lain di
Indonesia).
d.
Meningkatkan kualitas sertifikasi dan pelatihan tenaga kerja
konstruksi.
e.
Penerapan konsep green construction yang merupakan
proses konstruksi yang menggunakan bahan bangunan
yang tepat, efisien, dan ramah lingkungan di bidang
pembangunan
konstruksi
dalam
rangka
merespon
pemanasan global.
f.
Lemahnya penguasaan teknologi dan akses permodalan
Badan Usaha Jasa Konstruksi.
g.
Pasar
jasa
konstruksi
daerah
masih
terdistorsi
akibat
ketidakseimbangan antara supply dan demand. Oleh
karena
itu
perlu upaya pembinaan
perusahaan
jasa
konstruksi melalui penerapan kualifikasi atau persyaratan
dalam pendirian badan usaha jasa konstruksi.
h.
Otonomi daerah sebagai instrumen desentralisasi akan
menjadi pendorong perdagangan sektor konstruksi nasional
menjadi berkembang akibat kebijakan penanaman modal
langsung ke daerah.
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
66
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
Sub Bidang Pengembangan Kapasitas dan Evaluasi Kinerja
(Sekretariat dan Bidang Bina Program dan Bina Teknik).
Isu strategis sub bidang Pengembangan Kapasitas dan
Evaluasi Kinerja, meliputi:
a.
Kualitas dan produktivitas SDM belum cukup memadai,
sehingga
diperlukan
peningkatan
pengetahuan
dan
keterampilan pegawai yang dijiwai semangat kewirausahaan
untuk menjadi basis bagi pelayanan publik yang berorientasi
pada kepuasan pelanggan/ pengguna.
b.
Penempatan personil pada Dinas PU yang proporsinya
kurang lebih sama antara PNS dengan latar belakang
pendidikan teknis dan non teknis (teknis 243 orang dan non
teknis 245), sehingga diperlukan pembenahan kembali
dengan proporsi PNS dengan latar belakang pendidikan
teknis dan non teknis setidaknya berbanding 75% : 25%.
c.
Kapasitas institusi Dinas PU memiliki keterbatasan, seperti
struktur
yang
belum
sepenuhnya
efektif
dan
belum
mengakomodir jangkauan wilayah pelayanan (wilayah
kepulauan), sehingga diperlukan langkah-langkah reformasi
birokrasi
yang
strategis
dan
terintegrasi
serta
pengembangan 3 (tiga) UPTD PSDA menjadi UPTD Dinas dan
penambahan 1( satu) UPT Perbengkelan.
d.
Tertib
administrasi
sesuai
dengan
perkembangan
pembangunan dan daya kritis masyarakat yang terus
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
67
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
berkembang belum sepenuhnya efektif, sehingga diperlukan
langkah-langkah reformasi birokrasi yang strategis dan
terintegrasi.
e.
Pengelolaan masih sangat birokratik belum inovatif, masih
bersifat
manajemen
sehingga
terkesan
proyek
hanya
belum
manajemen
mengelola
supply
aset,
belum
mengelola demand. Diperlukan reformasi birokrasi sehingga
praktik penyelenggaraan ke-PU-an ke depan tidak lagi
diwarnai oleh sistem yang birokratis, kurang fleksibel, dengan
kapasitas inovasi dan kreativitas yang masih terbatas.
f.
Pengelolaan aset infrastruktur nasional (pusat dan daerah)
bidang ke-PU-an belum cukup baik, sehingga perlu ada
strategi pengamanan fisik dan dokumen aset yang baik.
g.
Diperlukan reformasi peraturan perundang-undangan untuk
mendukung penyelenggaraan pelayanan ke-PU-an.
h.
Diperlukan penyusunan produk-produk kajian yang sifatnya
early warning/pemecahan masalah yang mendesak dan
produk-produk yang sifatnya permintaan pimpinan Dinas.
i.
Diperlukan sinkronisasi dan koordinasi yang lebih baik dalam
perencanaan, implementasi dan evaluasi program dan
kegiatan.
j.
Diperlukan
koordinasi
internal
yang
kuat
antar
fungsi
manajemen, antar bidang, antar sub-bidang serta antar
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
68
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
pemerintah
pusat
Kabupaten
dan
dan
pemerintah
Kota)
dalam
daerah
rangka
(Provinsi,
menentukan
keberlangsungan pengelolaan infrastruktur dan pemenuhan
kebutuhan masyarakat terhadap infrastruktur melalui prinsipprinsip good governance.
k.
Kegiatan
pengelolaan
infrastruktur
masih
terkonsentrasi
pada aspek pembangunan, belum memperhatikan aspek
pemanfaatan dan pengembangan aset.
l.
Koordinasi dan kerjasama antara Pemerintah Pusat dengan
Pemerintah Daerah ke depan akan semakin penting dalam
menentukan keberlangsungan pengelolaan infrastruktur dan
pemenuhan kebutuhan masyarakat akan infrastruktur di
daerah.
3.5.2. Bidang Penataan Ruang
Isu strategis Bidang Penataan Ruang, meliputi:
b.
Meningkatkan kemampuan aparat perencana maupun
pelaksana pengendali dan pengawas pemanfaatan ruang,
baik di tingkat provinsi maupun di kabupaten/kota, untuk
menjamin pelaksanaan RTR yang semakin berkualitas serta
dalam
rangka
pengendalian
dan
pengawasan
pemanfaatan ruang yang efektif.
c.
Menyelenggarakan
upaya-upaya
memadai
guna
meningkatkan
terhadap
kegiatan
penataan
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
sosialisasi
dukungan
ruang,
yang
lebih
masyarakat
baik
dalam
69
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
perencanaan, pemanfaatan maupun pengendalian dan
pengawasan pemanfaatan ruang.
d.
Menyelaraskan pola penyusunan RTRW di daerah dalam
rangka
menjaga
keserasian antar
daerah dan
antar
tingkatan RTRW.
3.5.3. Bidang Perumahan.
Isu strategis Bidang Prumahan, meliputi:
1) Angka backlog perumahan sebesar 60 ribu unit sebagai
akibat masih rendahnya pendapatan masyarakat dengan
persentase penduduk miskin sebesar 20% lebih.
2) Penataan permukiman di wilayah perbatasan.
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
70
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. VISI DAN MISI DINAS PEKERJAAN UMUM
Visi:
Pembangunan infrastrukur pekerjaan umum, penataan ruang
dan perumahan diselenggarakan dalam rangka mencapai visi Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi NTT Tahun 2013-2018, yaitu:
”Tersedianya infrastruktur pekerjaan umum berbasis penataan ruang
yang
andal
dalam
mendukung
pengembangan
wilayah
dan
permukiman, agar terwujud masyarakat Nusa Tenggara Timur yang
berkualitas, sejahtera dan demokratis”.
Misi:
1.
Mewujudkan pengelolaan sumber daya air (SDA), dalam
mendukung ketahanan pangan dan ketersediaan air baku
melalui konservasi SDA, pendayagunaan SDA dan pengendalian
daya rusak air.
2.
Mewujudkan
sistem
jaringan
jalan
untuk
meningkatkan
aksesibilitas dan mobilitas barang dan jasa dalam menunjang
pertumbuhan ekonomi.
3.
Mengembangkan permukiman yang berkualitas dan produktif.
4.
Melaksanakan pembinaan bangunan gedung yang memenuhi
standar keselamatan dan keamanan bangunan
5.
Meningkatkan ketersediaan perumahan rakyat yang layak huni.
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
71
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
6.
Melaksanakan penataan ruang wilayah provinsi yang aman,
nyaman, produktif dan berkelanjutan
7.
Memberdayakan masyarakat dalam pembangunan bidang
pekerjaan umum
8.
Menciptakan iklim usaha jasa konstruksi yang kondusif dan
kompetitif.
9.
Meningkatkan kualitas tenaga kerja konstruksi yang profesional
dan memadai
10. Mengoptimalkan
peranan
lembaga
pengembangan
jasa
konstruksi daerah (LPJKD) dalam meningkatkan kualitas dan
kuantitas penyedia jasa.
11. Melakukan penyusunan program, evaluasi dan pengendalian
yang berorientasi pada prioritas dan keseimbangan wilayah
12. Meningkatkan keandalan bangunan melalui uji mutu dengan
memanfaatkan teknologi sesuai norma, standar, pedoman dan
manual
13. Meningkatkan pengelolaan peralatan dan perbengkelan
14. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan sumber daya
manusia aparatur
15. Melakukan
tindakan
perbaikan
infrastruktur
dalam
rangka
tanggap darurat bencana
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
72
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
4.2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH
Mengacu pada Visi Dinas Pekerjaan Umum yang telah
ditetapkan, yaitu “Tersedianya Infrastruktur Pekerjaan Umum Berbasis
Penataan Ruang Yang Andal Dalam Mendukung Pengembangan
Wilayah Dan Permukiman, Agar Terwujud Masyarakat NTT Yang
Berkualitas, Sejahtera Dan Demokratis”, serta 15 misi yang telah
ditargetkan maka ditetapkan Tujuan dan Sasaran Pelayanan Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013 – 2018
sebagaimana terlihat pada Tabel 4.1 di bawah ini
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
73
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT
VISI
TERSEDIANYA INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM BERBASIS PENATAAN RUANG DALAM
MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH DAN PERMUKIMAN YANG ANDAL, AGAR
TERWUJUD MASYARAKAT NTT YANG BERKUALITAS, SEJAHTERA DAN DEMOKRATIS
TARGET KINERJA SASARAN
PADA TAHUN KETUJUAN
SASARAN
1
2
3
4
5
(1)
(2)
(3)
(4)
(5) (6) (7) (8)
(9)
I. Mewujudkan Pengelolaan Sumber Daya Air, Dalam Mendukung Ketahanan Pangan
dan Ketersediaan Air Baku Melalui Konservasi SDA, Pendayagunaan SDA dan
Pengendalian Daya Rusak Air
1. Mendukung Meningkatnya
Tersedianya air baku 0.37 0.98 1.5 2.03 2.70
Ketahanan
Konservasi Sumber untuk memenuhi
%
% %
%
%
Pangan dan Daya Air
kebutuhan pokok
Ketersediaan
sehari-hari
Air Baku
(kebutuhan
2700
embung kecil)
Meningkatnya
Tersedianya air
3% 3% 3%
3% 3%
Pendayagunaan
irigasi untuk
Sumber Daya Air
pertanian rakyat
pada sistem irigasi
yang sudah ada
(Jmlh D.I. 42)
Menurunnya
Berkurangnya daya 20% 20% 20% 20% 20%
tingkat kerusakan rusak air
pada
bantaran dan
bantaran
dan
tanggul sungai
tanggul
sungai
(Kewenangan
Provinsi 15 DAS)
NO
.
INDIKATOR
SASARAN
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
74
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
NO.
(1)
II.
1.
III.
1.
IV.
1.
TARGET KINERJA SASARAN PADA
TAHUN KETUJUAN
SASARAN
1
2
3
4
5
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Mewujudkan Sistem Jaringan Jalan untuk Meningkatkan Aksesibilitas dan Mobilitas
Barang dan Jasa Dalam Menunjang Pertumbuhan Ekonomi
Meningkatnya Meningkatkan
Tersedianya jalan 10 % 10 % 15 % 15 % 15 %
aksebilitas dan persentase jalan dan Jembatan
mobilitas
dan jembatan
dalam kondisi
barang dan
dalam kondisi
mantap
jasa
mantap
Mengembangkan Permukiman Yang Berkualitas dan Produktif
Meningkatnya Meningkatkan
Tersedianya
1%
1%
1%
1% 1%
permukiman
cakupan
akses air bersih
yang
pelayanan air
untuk memenuhi
berkualitas
bersih bagi
kebutuhan pokok
dan produktif masyarakat
minimum 60
Ltr/Org/Hr
4.54 % 4.54 % 4.54% 4.54%
Teredianya
Meningkatkan
sistem
sistem
penanganan
pengelolaan
sampah kawasan sampah
perkotaan
diperkotaan
Tersedianya jalan 0.3 % 0.3 % 0.3 % 0.3 % 0.3%
Meningkatkan
lingkungan
pelayanan
kawasan
jalanan
perkotaan dan
lingkungan
perdesaan
Melaksanakan pembinaan bangunan gedung yang memenuhi standar keselamatan dan
keamanan bangunan
Terciptanya
Tersedianya
100% 100% 100% 100
Pembinaan
bangunan
pedoman harga
%
bangunan
gedung yang
standar
gedung negara
memenuhi
bangunan
yang
persyaratan
gedung negara di
memenuhi
keselamatan,
Kabupaten/ Kota
standar
kenyamanan,
Setiap Tahunnya
keselamatan
kemudahan,
dan keamanan
efektif dan
bangunan
efesien
INDIKATOR
SASARAN
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
75
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
TARGET KINERJA SASARAN PADA
TAHUN KENO.
TUJUAN
SASARAN
1
2
3
4
5
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
V. Meningkatkan Ketersediaan Perumahan Rakyat yang Layak Huni
1. Meningkatnya Meningkatnya Peningkatan
0.25
0.25
0.25
0.25 0.25
Ketersedian
Jumlah Rumah Cakupan Rumah
%
%
%
%
%
Layak Huni
Perumahan
Layak Huni
Rakyat yang
Bagi MBR
Layak Huni
VI. Melaksanakan Penataan Ruang Wilayah Provinsi Yang Aman, Nyaman, Produktif, dan
Berkelanjutan
1. Melaksanakan
Terciptanya
Tersusun dan
2
2
2
2
2
Penataan
Ruang Wilayah terimplementasika
Ruang Wilayah Provinsi Sesuai nnya Perda RDTR
RTRW yang
Provinsi
di Kabupaten/ Kota
Telah
Ditetapkan
VII. Memberdayakan Masyarakat dalam Pembangunan Bidang Pekerjaan Umum
1. Pemberdayaan Meningkatkan Terciptanya
%
%
%
%
%
partisipasi
kesadaran dan
Masyarakat
dalam
masyarakat
keterlibatan
Pembangunan dalam
masyarakat dalam
pembangunan pembangunan
infrastruktur
bidang cipta
karya
keciptakaryaan di
Kab/ Kota
VIII. Menciptakan Iklim Usaha Jasa Konstruksi yang Kondusif dan Kompetitif
18,18 % 18,18% 18,18% 22,72 22,72
1. Peningkatan
Meningkatkan Meningkatnya
%(5
Kualitas Usaha Profesionalisme Jumlah Penerbitan (4Kab (4Kab (4Kab %(5
/Kota) /Kota) /Kota) Kab
Kab
Jasa Konstruksi Badan Usaha
IUJK yang sesuai
/Kota)
/Kota)
aturan
Konstruksi
IX. Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja Konstruksi yang Profesional dan Memadai
1. Peningkatan
Meningkatkan Tersedianya
3%
4%
5%
6%
7%
Kemampuan
Kuntitas dan
Penanggungjawab
dan
Kualitas Tenaga Teknik Badan
Profesionalisme Kerja Kontruksi Usaha Kecil
Tenaga Kerja
yang Memiliki
Konstruksi
Sertifikat
INDIKATOR
SASARAN
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
76
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
TARGET KINERJA SASARAN PADA
TAHUN KENO.
TUJUAN
SASARAN
1
2
3
4
5
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
X. Mengoptimalkan Peran Lembaga Pegembengan Jasa Konstruksi Daerah (LPJKD) dalam
Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Penyedia Jasa
1. Terciptanya
Meningkatnya
Tersedinya
22,73 22,73 22,73 22,73 22,73
struktur usaha Kinerja Lembaga Informasi
Jasa
%
%
%
%
%
yang
kokoh, dalam
Konstruksi
yang
berdaya saing Pengembangan Terkini Kab/ Kota
tinggi dengan Jasa Konstruksi
hasil pekerjaan NTT
konstruksi yang
berkualitas
INDIKATOR
SASARAN
XI.
Melakukan Penyusunan Program, Evaluasi dan Pengendalian yang Berorentasi pada
Prioritas dan Keseimbangan Wilayah
Meningkatkan Terlaksananya
Tersedianya Data
20 % 20 % 20 % 20 % 20 %
kualitas
Penyusunan
dan Informasi
penyusunan
Program serta
Kebutuhan
Program /
Evaluasi dan
Pembangunan
Kegiatan
Pengendalian
Infrastruktur Bidang
Bidang PU dan Program /
Ke-Puan di
Penataan
Kegiatan Bidang Kab/Kota
Ruang serta
PU dan
peningkatan
Penataan Ruang
kualitas
pengendalian
bagi
terwujudnya
pembangunan
XII. Meningkatkan Keandalan Konstruksi Melalui Uji Mutu dengan Memanfaatkan Teknologi
sesuai Norma, Standar, Pedoman dan Manual
Optimalisasi
Terlaksananya
Tersertifikasinya
3%
3%
3%
3%
3%
dan
Pelayanan Jasa pengujian dan
Pengujian dan laboratorium
Terakreditasinya
Laboratorium
Laboratorium sesuai standar
dan peraturan
pengujian
yang berlaku
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
77
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
NO.
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR
SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA
TAHUN KE1
2
3
4
5
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(1)
(2)
(3)
(4)
XIII. Meningkatkan Pengelolaan Peralatan dan Perbengkelan
1. Meningkatnya Optimalisasi
Tersedianya
20 % 20 % 30 % 30 %
Pengelolaan
Produktifitas
Peralatan
Peralatan dan
Perbengkelan
Peralatan
Perbengkelan Perbengkelan
dalam Kondisi Siap
Pakai (Kondisi Baik
& Rusak Ringan 10
Unit)
XIV. Meningkatkan Kemampuan dan Keterampilan Sumber Daya Manusia Aparatur
1. Meningkatnya Peningkatan
Tersedianya
4,1 % 4,1 % 4,1 % 4,1 %
Kemampuan
Kompetensi
Aparatur yang
dan
Aparatur sesuai Memiliki
Keterampilan
Bidang Tugasnya Kompetensi Sesuai
SDM Aparatur
Bidang Tugas
XV. Melakukan Tidakan Perbaikan Infrastruktur dalam rangka Tanggap Darurat Bencana
1. Memperbaiki
Mengembalikan Tersedianya
21,47 21,47 28,57 28,57
Infrastruktur
Fungsi Dasar
Kembali
%
%
%
%
dalam Rangka Infrastruktur
Aksesbilitas
Tanggap
yang Rusak
Pergerakan
Darurat
Akibat Bencana Barang/Jasa yang
Bencana
Rusak Akibat
Bencana
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
78
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
4.3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah Pelayanan
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013
– 2018, ditetapkan strategi dan kebijakan sebagaimana tercantum
pada Tabel 4.3. berikut.
TABEL 4.3.
Strategi dan Kebijakan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun 2013 - 2018
STRATEGI
KEBIJAKAN
Mewujudkan Pengelolaan Sumber Daya Air, Dalam Mendukung Ketahanan
Pangan dan Ketersediaan Air Baku Melalui Konservasi SDA, Pendayagunaan
SDA dan Pengendalian Daya Rusak Air
1.
Membangun
serta Pembangunan Embung Kecil
mengoptimalkan
bangunan
penampung air
Rehabilitasi/ Pemeliharaan Embung
Kecil
2.
Membangun/ meningkatkan serta Pembangunan/ Peningkatan Jaringan
mengoptimalkan bangunan irigasi Irigasi
Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jaringan
Irigasi
3.
Pengaman bantaran dan tanggul Rehabilitasi/ Pemeliharaan Bantaran dan
sungai
Tanggul Sungai
Pengelolaan data stasiun curah hujan
serta peralatan pemantau banjir
Mewujudkan Sistem Jaringan Jalan untuk Meningkatkan Aksesibilitas dan
Mobilitas Barang dan Jasa Dalam Menunjang Pertumbuhan Ekonomi
1.
2.
3.
Meningkatnya kualitas Jalan dan
Jembatan
Menjaga kapasitas layanan Jalan
dan Jembatan
Identifikasi prioritas penanganan
Jaringan Jalan dan Jembatan
Pembangunan / Peningkatan Jalan dan
Jembatan
Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan
Jembatan
Pendataan dan Perencanaan Ruas
Jalan Kewenangan Pemerintah Provinsi
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
79
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
STRATEGI
KEBIJAKAN
Mengembangkan Permukiman Yang Berkualitas Dan Produktif
1.
2.
3.
Menyediakan cakupan layanan
air minum bagi permukiman
Menyediakan
sarana
dan
prasarana persampahan
Menyediakan jalan lingkungan
permukiman
Pembangunan Sistem Jaringan Air
Minum
Pembangunan sarana dan prasarana
persampahan
Pembangunan
jalan
lingkungan
permukiman
Melaksanakan Pembinaan Bangunan Gedung Yang Memenuhi Standar
Keselamatan dan Keamanan Bangunan
1.
Melakukan
pembinaan
bagi 1. Pembinaan
teknis
terhadap
penyelenggara
pembangunan
perencanaan
dan
pelaksanaan
gedung Negara maupun gedung
pembangunan gedung
lainnya
2. Penyediaan
standar
harga
bangunan gedung
Meningkatkan Ketersediaan Perumahan Rakyat Yang Layak Huni
1.
Mengidentifikasi
kebutuhan Pembangunan rumah layak huni
rumah tidak layak huni
2.
Melakukan sosialisasi
terkait Sosialisasi regulasi SCHEM pembiayaan
regulasi SCHEM pembiayaan perumahan
perumahan
Melaksanakan Penataan Ruang Wilayah Provinsi Yang Aman, Nyaman,
Produktif Dan Berkelanjutan
1.
Mengidentifikasi
strategis provinsi
2.
Menentukan
skala
prioritas Sosialisasi dan Sinkronisasi Program
penyusunan tata ruang kawasan pembangunan infrastruktur
berbasis
strategis provinsi
tata ruang
Melakukan sosialisasi tata ruang
kawasan strategis provinsi
3.
kawasan Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang
Kawasan Strategis provinsi
Memberdayakan Masyarakat Dalam Pembangunan Bidang Pekerjaan Umum
1.
Melakukan sosialisasi mengenai Peran masyarakat dalam Pembangunan
norma, standar, prosedur dan infrastruktur keciptakaryaan
manual bidang keciptakaryaan
kepada masyarakat
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
80
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
STRATEGI
2.
KEBIJAKAN
Melakukan
pelatihan
dalam Pelatihan dalam
pembangunan dan pemeliharaan pemeliharaan
infrastruktur keciptakaryaan
keciptakaryaan
pembangunan dan
infrastruktur
Menciptakan Iklim Usaha Jasa Konstruksi Yang Kondusif dan Kompetitif
1.
2.
3.
Menciptakan regulasi Perijinan
Sosialisasi dan desiminasi peraturan
perundang – undangan jasa konstruksi
Menyamakan Persepsi tentang Pemberdayaan Jasa Konstruksi (Badan
peran, tugas dan tanggungjawab Usaha, Orang Perorangan dan Instansi
Pemerintah)
Meningkatkan pemahaman akan Membina Kemitraan antara pengguna
bidang jasa konstruksi
dan penyedia jasa konstruksi
Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja Konstruksi Yang Profesional dan
Memadai
1.
Peningkatan Kompetensi Kualitas 1.
Tenaga Kerja Konstruksi
Bimtek dan sertifikasi pengadaan
barang / jasa pemerintah
2.
Pelatihan dan sertifikasi pelaksana
Pekerjaan Konstruksi
Pelatihan pengawasan terhadap
penyelenggaraan
Pekerjaan
Konstruksi
Pelatihan perencanaan Pekerjaan
Konstruksi
3.
4.
Mengoptimalkan Peranan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Dalam
Meningkatkan Kualitas Dan
Kuantitas Penyedia Jasa
1.
Mendorong
peningkatan Mengembangkan
sistem
informasi
pertumbuhan jasa konstruksi pelaksanaan jasa konstruksi (SIKI dan
yang sehat dan memadai melalui SIPJAKI)
penguatan aparatur Unit Sertifikat
Badan Usaha (USBU) LPJK
2.
Meningkatnya kualitas pelayanan Memberikan akreditasi kepada asosiasi
dan
penyelenggaran
jasa profesi dan institute pendidikan dan
konstruksi
pelatihan jasa konstruksi
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
81
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
STRATEGI
KEBIJAKAN
Melakukan Penyusunan Program, Evaluasi Dan Pengendalian Yang
Berorientasi Pada Prioritas Dan Keseimbangan Wilayah
1.
Pendataan
Kebutuhan
infrastruktur
Umum
dan
identifikasi Penyediaan
pembangunan Kebutuhan
Bidang Pekerjaan infrastruktur
Data
dan
Informasi
pembangunan
bidang
2.
Sinkronisasi
Rencana
dan Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan
Capaian
Pembangunan sinkronisasi
Infrastruktur antara Pusat dan
Daerah maupun lintas sektoral
3.
Evaluasi pelaksanaan program / Monitoring
kegiatan
kegiatan
4.
Pengendalian
program / kegiatan
Pelaksanaan
program
/
pelaksanaan Koordinasi
pelaksanaan
program/kegiatan dalam lingkup Dinas
PU
Meningkatkan Keandalan Bangunan Melalui Uji Mutu dengan Memanfaatkan
Teknologi Sesuai Norma, Standar, Pedoman dan Manual
1.
Perancangan dan pengendalian Sertifikasi dan akreditasi laboratorium
kualitas infrastruktur PU yang pengujian
tepat waktu dan tepat aturan
2.
Pemeliharaan sarana prasarana Pemeliharaan Fasilitas Sarana dan
laboratorium dan penyediaan Prasarana Laboratorium dan Pengadaan
peralatan laboratorium pengujian / Pemeliharaan peralatan dan bahan
pengujian
Meningkatkan Pengelolaan Peralatan Dan Perbengkelan
1.
Pemeliharaan rutin Sarana dan Rehabilitasi dan Pemeliharaan Rutin
prasarana peralatan berat Dinas Gedung Bengkel / Workshop Dinas
Pekerjaan Umum
Pekerjaan Umum Provinsi NTT
2.
Pemeliharaan / Rekondisi alat Rehabilitasi dan Pemeliharaan Rutin /
berat Dinas Pekerjaan Umum
Berkala Alat Berat
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
82
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
STRATEGI
KEBIJAKAN
Meningkatkan Kemampuan dan Ketrampilan Sumber Daya Manusia Aparatur
1.
Peningkatan kompetensi SDM 1. Pelatihan pengelolaan keuangan
melalui pelatihan dan sertikasi
daerah
2. Pelatihan
teknisi
laboratorium
pengujian
3. Pelatihan Sistem Informasi Berbasis
Elektronik
4. Pelatihan bagi teknisi peralatan
Melakukan Tindakan Perbaikan Infrastruktur Dalam Rangka Tanggap Darurat
Bencana
1.
Melakukan tindakan cepat tepat Pelaksanaan
kegiatan
penanganan
dan sesuai prosedur pada saat tanggap darurat bencana
terjadi bencana
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
83
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
BAB V
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok
sasaran, dan pendanaan indikatif Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT
untuk periode Tahun 2014 – 2018 sebagaimana ditampilkan dalam
Lampiran Tabel 5.1
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
84
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT yang
mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD untuk periode Tahun 2014 –
2018 sebagaimana ditampilkan pada table berikut :
Tabel 6.1
Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Indikator
NO
(1)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kondisi
Kinerja pada awal
periode RPJMD
(2)
Tersedianya air baku untuk
memenuhi kebutuhan pokok
minimal sehari-hari
Tersedianya air irigasi untuk
pertanian
rakyat
pada
sistem jaringan irigasi yang
telah ada
Tersedianya jalan dan
jembatan yang mantap
untuk
menghubungkan
pusat-pusat kegiatan dalam
kabupaten/ kota
Tersedianya akses air bersih
untuk memenuhi kebutuhan
pokok
minimum
60
Ltr/Org/Hr
Tersedianya
jalan
lingkungan
kawasan
perkotaan dan perdesaan
Peningkatan
Cakupan
Rumah Layak Huni
Meningkatnya
Jumlah
Penerbitan
IUJK yang
sesuai aturan
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode RPJMD
2014
2015
2016
2017
2018
(3)
20% dari kebutuhan
2700 embung kecil
(4)
0.37
(5)
0.98
(6)
1.50
(7)
2.03
(8)
2.70
(9)
Jaringan Irigasi
dalam kondisi baik
<70%
10.95
11.50
12.07
12.87
13.70
Jaringan Irigasi
dalam kondisi
baik >70%
Peningkatan jalan
provinsi 1.314 km
dengan presentasi
35% baik
10%
10%
15%
15%
15%
100%
Cakupan Pelayanan
Air Bersih 50,34 %
1%
1%
1%
1%
1%
60%
Pelayanan Jln
Lingkungan
Desa/Kel 20 %
60%
0,3 %
(10 Km)
0,3 %
(10 Km)
0,3 %
(10 Km)
0,3 %
(10 Km)
0,3 %
(10 Km)
-
0,25 %
(150 Unit)
0,25 %
(150 Unit)
0,25 %
(150 Unit)
0,25 %
(150 Unit)
Pelayanan Jln
Lingkungan
Desa/Kel 70 %
80%
18,18 %
(4
Kab/Kota)
18,18 %
(4
Kab/Kota)
18,18 %
(4
Kab/Kota)
22,72 %
(5
Kab/Kota)
22,72% (5 Kab/ Kota
yang memiliki Perda
IUJK sesuai
Ketentuan)
-
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
100 %
(22
Kab/ Kota)
85
Download