POLA KOMUNIKASI ORGANISASI DI BALAI

advertisement
POLA KOMUNIKASI ORGANISASI DI BALAI BESAR
METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH II KAMPUNG UTAN
TANGERANG
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam
(S.Sos.I)
Oleh
Dini Noviyanti
NIM : 205051000456
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDATULLAH JAKARTA
2009 M / 1430 H
POLA KOMUNIKASI ORGANISASI DI BALAI BESAR
METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH II KAMPUNG UTAN
TANGERANG
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam
(S.Sos.I)
Oleh
Dini Noviyanti
NIM : 205051000456
Di bawah Bimbingan
Drs. Study Rizal, LK, M.A
NIP. 19640428 199303 1 002
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDATULLAH JAKARTA
2009 M / 1430 H
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “Pola Komunikasi Organisasi di Balai Besar
Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Kampung Utan Tangerang” telah
diujikan dalam sidang munaqosyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 15 September 2009.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam.
Jakarta, 15 September 2009
Sidang Munaqosyah
Ketua Merangkap Anggota
Sekretaris Merangkap Anggota
Drs. Wahidin Saputra, M.A
NIP. 19700903 199603 1 001
Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A
NIP. 19710412 200003 2 001
Anggota,
Penguji I
Penguji II
Drs. M. Luthfi, M.A
NIP. 19671006 199403 1 006
Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A
NIP. 19710412 200003 2 001
Pembimbing,
Drs. Study Rizal, LK, M.A
NIP. 19640428 199303 1 002
ABSTRAK
Dini Novianti
POLA KOMUNIKASI ORGANISASI DI BALAI BESAR METEOROLOGI
DAN GEOFISIKA WILAYAH II KAMPUNG UTAN TANGERANG
Pada skripsi ini, peneliti meneliti tentang pola komunikasi organisasi di
Balai Besar Meteorologi dan Geofisika, pada Bidang Data dan Informasi.
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam pengelolaan organisasi dan
pola komunikasi organisasi salah satu yang terpenting dalam manajemen,
pengembangan sumber daya manusia, komunikasi perusahaan, serta tugas-tugas
lain dalam suatu organisasi.
Penelitian tentang pola komunikasi organisasi di Balai Besar Meteorologi
dan Geofisika (BBMG) Wilayah II Kampung Utan secara umum bertujuan untuk
mengetahui pola komunikasi organisasi yang digunakan di Bidang Data dan
Informasi, dan secara khusus untuk mengetahui komunikasi ke bawah,
komunikasi ke atas, komunikasi horizontal, Bidang Data dan Informasi di BBMG
Wilayah II, serta untuk mengetahui media yang digunakan oleh BBMG Wilayah
II dalam pelayanan jasa memberikan Informasi kepada masyarakat. Bidang Data
memiliki peran yang besar dalam mewujudkan visi BBMG yaitu “Terwujudnya
BBMG yang tanggap dan mampu memberikan pelayanan meteorologi,
klimatologi, kualitas udara dan geofisika yang handal guna mendukung
keselamatan dan keberhasilan pembangunan nasional serta berperan aktif
ditingkat internasional”.
Pada skripsi ini, penulis menggunakan metode kualitatif, yaitu
memaparkan data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara terhadap
Kepala Bidang Data dan Informasi, Kepala Subbidang Manajemen Data, Kepala
Subbidang Pelayanan Jasa, Pokja Archiving Data Meteorologi, dan Pokja
Climatological Early Warning system (CEWS). Sedangkan penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penulis ikut terjun langsung
kelapangan, BBMG Wilayah II untuk memperoleh data- data yang diperlukan.
Pola komunikasi Organisasi Bidang Data dan Informasi adalah
Komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal.
Komunikasi terjalin dengan baik, dilihat dari frekuensi pertemuan yang hampir
setiap hari dan dengan tatap muka langsung, surat ataupun telepon yang
dilakukan secara timbal balik atau dua arah. Media yang digunakan oleh BBMG
Wilayah II untuk memberikan pelayanan jasa informasi yaitu melalui website,
telepon, fax, email, menggunakan media cetak, seperti brosur dan koran, ataupun
dengan datang langsung ke BBMG Wilayah II.
KATA PENGANTAR
Bimillahirrahmanirrahiim
Puji syukur penulis haturkan kepada Zat Allah SWT, atas limpahan
karunia dan atas Ridho-Nya penulis dapat menempuh jenjang pendidikan sampai
saat ini hingga dapat menyelesaikan karya ilmiah guna mencapai gelar Sarjana
Sosial Islam (S.Sos.I).
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan menuju alam
berperadaban, dari kegelapan menuju cahaya.
Dengan rahmat Allah SWT, penelitian dan penulisan skripsi ini dapat
tewujud dengan lancar. Semoga karya yang kecil ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan khususnya bagi penulis. Penelitian dan penulisan ini, tidak akan
berjalan lancar tanpa dukungan, motivasi, dan bantuan semua pihak. Penulis
berterima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi dan Para Pembantu Dekan:
Dr. H. Arief Subhan, MA; Drs. Mahmud Jalal, MA; dan Drs. Study
Rizal, LK, MA sebagai dosen pembimbing.
2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam: Drs.
Wahidin Saputra, MA., dan Umi Musyarofah, MA.
3. Ketua Koodinator dan Sekretaris Koordinator Teknis Program Non
Reguler Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Dra. Hj. Asriati jamil,
M. Hum dan Dra. Hj. Musyfirah nurlaily, MA.
4. Kedua orang tua ku, yaitu Ayahanda Djalaluddin dan Ibunda Nani
Suryatin yang telah mencurahkan kasih sayang serta dukungan baik
moril serta materil. Tidak lupa untuk adik- adik ku tercinta, Maulida
Oktafani, Wahyu Achmad Fadiel dan Hikmatunnisa Fadila yang
dengan ketulusan hati memberikan dorongan do’a kepada penulis.
5. Para Pegawai Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah
Kampung Utan Suhatno, SE., Siti Zubaidah, S.Si., Drs. H. Abdul
Qohir, Erna Ernansyih Elsye, S.Sos, S.Si., Drs. Udin Nasikhudin dan
Z. Sri Handayani Terimakasih atas segala informasi yang telah
diberikan kepada penulis.
6. Mas Mora, untuk semangat, bantuan, doa, dan semua kebaikan yang
pernah diberikan...i always remember.
7. My the best ”Nana”, Ratna Dewi Guna atas kerjasama dan semangat.
8. Teman- teman Fakultas Dakwah dan Komunikasi angkatan 2005,
khususnya Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Ekstensi Yudith,
Noni, Nisa, Bu Dwi, Mba Tanih, Mba Yuni, Nurul.
9. Teman- teman KKS 2008 di Pamijahan, Bogor, Ade, Dado, Yoko,
Adit, Zikri, Ikhsan, Ririn, Ferdi, dan Bedul, Teguh, Akbar, Taufik,
Hari (Chirenk), Arifin, Agan.
10. Sahabat- sahabat ku yang menjadi tempat curhat di saat senang
maupun susah, Arie, Mey, Buchenk (Budi), dan Lucky.
11. Para Dosen, karyawan, Staf Tata usaha Fakultas Dakwah dan
Komunikasi, Perpustakaan Fakutas Dakwah dan Komunikasi, dan
Perpustakaan Utama.
Akhirnya penulis berdoa kepada Allah SWT untuk orang- orang yang
begitu ikhlas membantu dalam pnulisan skripsi ini agar diberikan kasih sayangNya yang sempurna. Semoga Allah SWT semakin menambahkan karunia-Nya
kepada kita semua.
Jakarta, 14 Agustus 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN PEMBIMBING .............................................................................
i
PENGESAHAN PANITIA UJIAN...........................................................................
ii
SURAT PERNYATAAN...........................................................................................
iii
ABSTRAK ...............................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR ..............................................................................................
v
DAFTAR ISI ............................................................................................................
viii
DAFTAR BAGAN ..................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL......................................................................................................
xii
LAMPIRAN ............................................................................................................
xiii
BAB I
BAB II
: PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ........................................................................
1
B.
Pembatasan dan Perumusan Masalah .............................
5
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian ...........................................
6
D.
Tinjauan Pustaka .....................................................................
7
E.
Metodologi Penelitian ...........................................................
8
F.
Sistematika Penulisan .............................................................
11
: KERANGKA TEORITIS
A.
Komunikasi Organisasi ...........................................................
13
1. Pengertian Komunikasi Organisasi..................................
13
2. Macam-Macam Pola Komunikasi Organisasi ..............
17
B.
C.
BAB III
Media Komunikasi...................................................................
22
1. Fungsi Media massa...........................................................
23
2. Macam- macam Media massa ......................................
24
Pelayanan Jasa Informasi.....................................................
25
1. Pengertian Jasa ..................................................................
25
2. Karakteristik Jasa.................................................................
26
: BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA (BBMG)
WILAYAH II KAMPUNG UTAN
A.
B.
BAB IV
Profil Balai Besar Meteorologi dan Geofiska (BBMG)
Wilayah II Kampung ...............................................................
29
1. Sejarah Berdiri......................................................................
29
2. Visi dan Misi BBMG.............................................................
31
3. Tugas dan Fungsi BBMG....................................................
32
4. Struktur Organisasi BBMG Wilayah II ...............................
33
5.Stasiun- stasiun dalam wilayah II ......................................
35
Bidang Data dan Informasi...................................................
38
1. Tugas dan Fungsi Bidang Data dan Informasi..............
38
2. Struktur Organisasi Bidang Data dan Informasi............
40
: TEMUAN DAN ANALISIS
A.
B.
Pola Komunikasi Formal.........................................................
42
1. Komunikasi Ke Bawah........................................................
42
2. Komunikasi Ke Atas ............................................................
48
3. Komunikasi Horizontal ........................................................
52
Pola Komunikasi Informal ......................................................
54
C.
BAB V
Sarana Komunikasi .................................................................
55
1. Media Elektronik..................................................................
56
2. Media Cetak ......................................................................
57
PENUTUP
A.
Kesimpulan...............................................................................
59
B.
Saran..........................................................................................
61
Daftar Pustaka ...................................................................................................
62
Lampiran
Daftar Tabel
Halaman
Tabel 01
Stasiun- stasiun yang berada di bawah tanggung jawab
BBMG Wilayah II.........................................................................
35
Daftar Bagan
Halaman
1. Bagan 01
Komunikasi Vertikal (komunikasi ke atas dan komunikasi
ke bawah) dan Komunikasi Horozontal.............................
21
2. Bagan 02
Struktur Organisasi BBMG Wilayah II....................................
34
3. Bagan 03
Struktur Organisasi Bidang Data dan Informasi................
41
4. Bagan 04
Komunikasi Ke Bawah............................................................
47
5. Bagan 05
Komunikasi Ke Atas.................................................................
51
6. Bagan 06
Komunikasi Horizontal ............................................................
53
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan
hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara
umum. Tiada hari tanpa komunikasi, sepanjang detak jantung masih ada.
Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan. Manusia berinteraksi
dengan cara melakukan komunikasi.
Dalam perspektif agama, komunikasi sangatlah penting peranannya dalam
kehidupan bersosialisasi, manusia dituntut agar pandai berkomunikasi. Hal ini
dapat dilihat dalam Al-Qur’an surat Ar-Rahman ayat 4 :
“Telah mengajarnya pandai berkata-kata”
Perlu disadari peran komunikasi sangat diperlukan dalam kehidupan
bersosialisasi, misalnya saja pada dunia perkantoran. Komunikasi merupakan
sarana untuk mengadakan koordinasi antara berbagai subsistem dalam
perkantoran. Kompetensi komunikasi yang baik antar karyawan akan mampu
memperoleh dan mengembangkan tugas yang diembannya, sehingga tingkat
kinerja suatu organisasi (perkantoran) menjadi semakin baik dan sebaliknya
apabila terjadi komunikasi yang buruk akibat tidak terjalinnya hubungan yang
baik, sikap yang otoriter atau acuh, perbedaan pendapat atau konflik yang
berkepanjangan, dan sebagainya, dapat berdampak pada hasil kerja yang tidak
maksimal.1
Fungsi komunikasi tidak hanya sebagai pertukaran informasi dan pesan,
tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar menukar data,
fakta, dan ide. Agar komunikasi berlangsung efektif dan informasi yang
disampaikan oleh seorang pimpinan dapat diterima dan dipahami oleh para
pegawai dengan baik, maka seorang pimpinan perlu menerapkan pola komunikasi
yang baik pula.
Organisasi adalah sarana dimana manajemen mengkoordinasikan sumber
bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan
wewenang
Aktivitas komunikasi diorganisasi atau perkantoran senantiasa disertai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Arus komunikasi dalam konteks komunikasi
organisasi meliputi komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal. Arus
komunikasi vertikal dapat diuraikan menjadi dua, yang pertama adalah downward
communication. Komunikasi ini berlangsung ketika orang-orang yang berada pada
tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya, sedangkan yang
kedua adalah upward communication terjadi ketika bawahan mengirim pesan
kepada atasannya.2 Arus komunikasi selanjutnya adalah komunikasi horizontal,
tindak komunikasi ini berlangsung diantara para karyawan ataupun bagian yang
1
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/ilmu-komunikasi/pengaruh-komunikasiinterpersonal-antar-pegawai-terhadap-kinerja-pegawai-dinas-pariwisata diakses pada tanggal 2111-2008.
2
S. Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, (Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka,
2004), h. 4.5
memiliki kedudukan yang setara.3 Sebagai pusat kekuatan dan dinamisator bagi
organisasi (perusahaan, kesatuan, jawatan dan lain-lain) pemimpin harus selalu
berkomunikasi dengan semua pihak, baik melalui hubungan formal maupun
informal. Suksesnya pelaksanaan tugas pemimpin itu sebagian besar ditentukan
oleh kemahirannya menjalin komunikasi yang tepat dengan semua pihak, secara
horizontal maupun vertikal, ke atas dan ke bawah.
Kepemimpinan organisasi dalam perspektif Islam adalah sesuatu yang
dianggap penting dalam Islam. Demikian juga dengan komunikasi, Islam
mengaku tentang perlunya pemimpin dalam setiap sistem sosial. Berkaitan dengan
ini, Abu Dawud meriwayatkan daripada Abu Said an Abu Hurairah (r.a) bahwa
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila tiga orang keluar bermusafir, maka
hendaklah mereka melantik salah seorag daripada mereka untuk menjadi ketua
atau Amir.” Sistem sosial yang perlukan pemimpinan adalah berbagaibagai,
antaranya adalah keluarga, komuniti, masyarakat, harakah, organisasi, dan
negara.4
Korelasi antara Ilmu Komunikasi dengan organisasi terletak pada
peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam
mencapai tujuan organisasi. Dengan penguasaan komunikasi yang baik pimpinan
organisasi dapat mempunyai nilai tambah, baik dalam kehidupannya secara
umum, maupun dalam mengkontribusikan dirinya di tempat kerja kelak, sehingga
lebih produktif. Komunikasi yang efektif terjadi apabila individu mencapai
3
4
2009
Ibid, h.4.6
http://eprints.utm.my/6301/1/aziziyahkomunikasi.pdf diakses pada tanggal 11 Oktober
pemahaman bersama, merangsang pihak lain melakukan tindakan, dan mendorong
orang untuk berpikir dengan cara baru. Kemampuan untuk berkomunikasi secara
efektif akan menambah produktifitas, baik individu yang bersangkutan maupun
organisasinya, sehingga dapat mengantisipasi masalah, membuat keputusan secara
efektif, mengkoordinasikan arus kerja, mensupervisi orang lain, mengembangkan
hubungan serta dapat mempromosikan program kerja dan jasa organisasi.
Kemampuan
berkomunikasi
secara
efektif
pada
dasarnya
akan
menentukan keberhasilan seseorang, dimanapun ia berada, bukan hanya dalam
dunia organisasi. Tujuan utama dalam mempelajari komunikasi adalah
memperbaiki organisasi. Memperbaiki organisasi biasanya ditafsirkan sebagai
“memperbaiki hal-hal untuk mencapai tujuan manajemen”. Dengan kata lain,
orang mempelajari komunikasi organisasi untuk menjadi menajer yang lebih baik.
Karenanya, penulis memandang studi pola komunikasi organisasi sebagai
landasan kuat bagi pengembangan sumber daya manusia, dan komunikasi
perusahaan, dan tugas-tugas lain yang berorientasi dalam organisasi.
Balai besar Meteorologi dan geofisika (BBMG) Wilayah II Kampung Utan
adalah salah satu instansi pemerintah yang kegiatannya dikoordinasikan kepada
pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data, pengolahan, analisis dan
prakiraan serta riset dan kerjasama di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas
udara dan geofisika.
Peran yang sangat besar pada Balai Besar Meteorologi dan Geofisika
(BBMG) dalam memberikan informasi di bidang meteorologi, klimatologi,
kualitas udara dan geofisika kepada masyarakat luas. Agar semua dapat
dikoordinasikan dengan baik, tentu didalamnya terdapat pola komunikasi antara
pimpinan dan pegawai, maupun antara pegawai dengan pegawai yang sangat baik
pula.
Melihat peran yang besar bagi BBMG sebagai salah satu instansi
pemerintah dalam memberikan informasi di bidang meteorologi, klimatologi,
kualitas udara dan geofisika dan pola komunikasi yang digunakan di dalamnya
pun tak kalah pentingnya, maka penulis tertarik untuk meneliti permasalahanpermasalahan tersebut dalam bentuk skripsi dengan judul, “Pola Komunikasi
Organisasi di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Kampung
Utan Dalam Pelayanan Jasa Informasi” dengan alasan bahwa pola komunikasi
organisasi menjadi salah satu yang terpenting dalam pengembangan sumber daya
manusia, komunikasi perusahaan, serta tugas-tugas lain dalam suatu organisasi
dan peran BBMG dalam memberikan informasi di bidang meteorologi,
klimatologi dan geofisika berhubungan dengan keselamatan dan kelancaran
masyarakat luas dalam menjalankan aktivitasnya.
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada permasalahan pola komunikasi organisasi
Bidang Data dan Informasi pada level Kepala Bidang Data dan Informasi Subbidang Manajemen Data - Subbidang Pelayanan Jasa - Kelompok Kerja
(Pokja) dari Archiving Data Meteorologi dan Pokja Climatological Early Warning
System (CEWS) di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika (BBMG) Wilayah II
Kampung Utan.
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada penelitian skripsi ini adalah
“Bagaimanakah pola komunikasi organisasi di Bidang Data dan Informasi Balai
Besar Meteorologi dan Geofisika (BBMG) Wilayah II Kampung Utan dalam
pelayanan jasa informasi?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui pola
komunikasi organisasi di BBMG Wilayah II Kampung Utan pada Bidang Data
dan Informasi dalam memberikan pelayanan jasa informasi kepada masyarakat.
Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
a. Mengetahui pola komunikasi organisasi pada Bidang Data dan
Informasi di BBMG Wilayah II Kampung Utan.
b. Mengetahui media komunikasi yang digunakan dalam memberikan
informasi kepada masyarakat.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terbagi atas manfaat akademis dan manfaat praktis.
a. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas
khazanah keilmuan, khususnya dalam bidang ilmu komunikasi.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan tidak hanya memiliki manfaat
secara akademis tetapi juga manfaat secara praktis yakni penelitian
ini diharapkan dapat memberikan konstribusi secara praktik
khususnya bagi para praktisi-praktisi dan perilaku organisasi dalam
pola dan tata cara berkomunikasi yang efektif dan se-efisien
mungkin.
D. Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan skripsi ini, telah dilakukan tinjauan pustaka terhadap
skripsi terdahulu yang mempunyai judul atau objek dan subyek penelitian yang
hampir sama dengan yang penulis teliti. Maksud tinjauan kepustakaan ini adalah
agar dapat diketahui bahwa apa yang penulis teliti sekarang tidak sama dengan
penelitian dari skripsi-skripsi terdaulu. Setelah diteliti ternyata ada judul skripsi
yang membahas pola komunikasi orgaanisasi, yaitu :
Pola Komunikasi Organisasi Nurmahmudi Sebagai Wali Kota Depok
Dalam Implementasi Kebijakan Publik oleh Januar Azhari tahun 2008. Dalam
skripsi ini membahas tentang pola komunikasi yang digunakan Nur mahmudi
adalah pola lingkaran. Dimana pola ini memungkinkan semua anggota
berkomunikasi satu dengan yang lainnya hanya melalui sejenis sistem
pengulangan pesan. Selain pola roda yang digunakan untuk memahami pola
komunikasi sebuah organisasi pemerintahan, penting pula untuk dilihat bagaimana
pola aliran arah komunikasi yang terjadi dalam pola komunikasi organisasi yang
begitu dominan justru pola aliran arah komunikasi komunikasi ke bawah, diikuti
dengan komunikasi informal, komunikasi horizontal, komunikasi lintas saluran.
Perbedaan dari skripsi yang penulis teliti ini dengan skripsi terdahulu
adalah lebih cenderung mengarah kepada pola komunikasi organisasi yang
digunakan Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Badan Meteorologi dan
Geofisika Wilayah II Kampung Utan dalam memberikan pelayanan jasa informasi
kepada masyarakat, tempat dan objek penelitian pun berbeda dengan penelitian
tentang pola komunikasi sebelumnya, khususnya pada kajian pola komunikasi
yang tertera di atas.
E. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti berusaha
untuk menggambarkan secara jelas segala yang terjadi di lapangan dan kemudian
dianalisa untuk mendapatkan hasil berdasarkan tujuan penelitian. Pendekatan
kualitatif ini menitik beratkan pada data-data penelitian yang akan dihasilkan
berupa kata-kata melalui pengamatan dan wawancara.5
Adapun tahapan penelitian, yang akan ditempuh adalah sebagai berikut :
1. Waktu dan tempat Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dimulai pada tanggal 23
Juni 2009 - 11 Agustus 2009 dan dilaksanakan langsung di Balai Besar
Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Jl. H.Abdul Gani No.05 Kampung
Bulak Cempaka Putih Ciputat Po. Box: 39/15412 - Tangerang Banten.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Badan Meteorologi dan Geofisika
(BBMG) Wilayah II Kampung Utan, Tangerang yang meliputi Kepala
Bidang Data dan Informasi, Suhatno, SE. dan para pegawai di Bidang
Data dan Informasi, Siti Zubaidah, S.SI. yang menjabat sebagai Kepala
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.
Rhineka Cipta, 1998) , cet. Ke-2, h. 10.
Subbidang Manajemen Data, Drs. H. Abdul Qohir menjabat sebagai
Kepala Subbidang Pelayanan Jasa, Erna Ernansyih Else, S.Sos, S.Si
menjabat sebagai Kepala Kelompok Kerja (Pokja) Archiving Data
Meteorologi, Drs. Udin
Nasikhudin menjabat sebagai Kepala Pokja
Climatological Early Warning System (CEWS). Sedangkan objek
penelitian ini adalah pola komunikasi organisasi yang digunakan Bidang
Data dan Informasi di BBMG Wilayah II Kampung Utan.
3. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data yang digunakan oleh
peneliti dalam penelitian ini adalah :
a. Wawancara (interview) secara langsung dengan orang-orang yang
terlibat sebagai tokoh sentral di BBMG Wilayah II pada Bidang Data
dan Informasi yaitu Kepala Bidang, Bapak Suhatno, SE. dan
pegawainya yaitu Siti Zubaidah, S.SI, Drs. H. Abdul Choir, Erna
Ernansyih Else, S.Sos, S.Si, Drs. Udin Nasikhudin dengan tujuan
untuk mendapatkan keterangan secara jelas berupa pola komunikasi
organisasi di BBMG Wilayah II dalam pelayanan jasa sesuai dengan
tujuan penelitian ini. Sedangkan teknik wawancara yang digunakan
adalah yakni campuran antara wawancara struktur dan tidak
berstruktur.6 Hal ini bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada
narasumber dalam menjawab pertanyaan yang diberikan namun tetap
terarah pada masalah yang diangkat.
6
Rusdin Pohan, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta : Lanarka, 2007), h. 58.
b. Observasi atau pengamatan langsung. Tekhnik observasi atau
pengamatan yang peneliti gunakan adalah bersifat langsung dengan
mengamati objek yang diteliti, yakni bagaimana pola komunikasi
organisasi Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II pada
Bidang Data dan Informasi.
c. Dokumentasi, yaitu proses pengumpulan dan pengambilan data
berdasarkan tulisan-tulisan berbentuk catatan, buku, dokumen ataupun
arsip-arsip milik BBMG Wilayah II ataupun tulisan-tulusan lain yang
memiliki keterkaitan dengan bahasan penelitian ini.
d. Analisis Data, adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.7
4. Pengolahan Data
Pada bagian ini, seluruh data yang didapatkan dari hasil wawancara
yang ditujukan kepada pimpinan dan pegawai pada Bidang Data dan
Informasi di BBMG Wilayah II tersebut dikumpulkan dan disusun
berdasarkan kecocokan dengan rumusan masalah yang telah disusun oleh
peneliti.
5. Analisis Data
Merupakan proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih
mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam penelitian ini, peneliti
mengambil keputusan / kesimpulan-kesimpulan yang benar melalui proses
pengumpulan, penyusunan, penyajian dan penganalisaan data hasil
7
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT.
Rhineka Cipta, 1998) cet. Ke-2, h.78.
penelitian yang berwujud kata-kata. Setelah itu, peneliti berusaha unntuk
menganalisa data dengan menyusun kata-kata kedalam tulisan yang lebih
luas sesuai dengan kerangka teori pola komunikasi organisasi.
F. Sistematika Penulisan
Untuk lebih mudah pembahasan skripsi ini, secara sistematis penulisannya
dibagi menjadi lima bab, yang terdiri dari beberapa sub. Adapun sistematika yang
dimaksud sebagai berikut :
Bab I
Pendahuluan yang membahas latar belakang masalah, pembatasan
dan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan
pustaka, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II
Kerangka Teori yang terdiri dari komunikasi organisasi, pengertian
komunikasi organisasi, macam-macam pola komunikasi organisasi,
media komunikasi, pelayanan jasa, pengertian jasa, karakteristik
jasa.
Bab III
Balai Besar Meteorologi dan Geofisika wilayah II Kampung Utan
yang membahas profil Balai Besar Meteorologi dan Geofisika
wilayah II Kampung Utan yang terdiri dari sejarah berdirinya, visi
dan misi BBMG Wilayah II, tugas dan fungsi BBMG Wilayah II,
struktur organisasi BBMG Wilayah II, stasiun- stasiun dalam
BBMG Wilayah II, Bidang Data dan Informasi, tugas dan fungsi
Bidang Data dan Informasi, struktur organisasi Bidang Data dan
Informasi.
Bab IV
Temuan dan analisis berisi tentang pola komunikasi formal yaitu
komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, komunikasi horizontal,
pola komunikasi informal,sarana komunikasi.
Bab V
Penutup membahas tentang kesimpulan, saran-saran, daftar
pustaka, dan lampiran-lampiran.
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Komunikasi Organisasi
1. Pengertian Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi merupakan serangkaian dari dua kata, yaitu
komunikasi dan organisasi. Untuk lebih jelasnya, dari dua kata tersebut akan
diuraikan dengan penjelasan masing – masing.
Kata komunikasi dalam bahasa Inggris yaitu communication, secara
etimologi komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communicare yang berarti
“partisipasi atau memberitahukan”.8
Menurut Onong Uchjana Effendi istilah komunikasi berasal dari bahasa
Inggris yaitu communication yang berarti “pemberitahuan” atau “pertukaran
pikiran”. Makna hakiki dari communication yang berarti “sama” atau “kesamaan
arti”9
Pendapat hampir sama dikemukakan oleh Astrid S. Susanto yaitu kata
komunikasi berasal dati kata communicare yang di dalam bahasa Latin memiliki
arti “berpartisipasi” atau “memberitahukan”. Kata communis berarti “milik
bersama” atau “berlaku di mana-mana”. 10
Sedangkan secara terminologi menurut Onong Uchjana Effendi :
“komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada
orang lain untuk memberitahukan atau merubah sikap, pendapat dan perilaku,
8
Astrid. S. Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek, (Bandung: Bina Cipta, 1947),
h 67
9
Onong Uchjana Effendi, Spektrum Komunikasi, (Bandung: Bandar Maju, 1992), h. 1.
Astrid. S. Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek 1, (Bandung: Bina Cipta,
1998), h.1.
10
baik secara langsung melalui lisan maupun secara tidak langsung melalui
media”11
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa seseorang yang berkomunikasi
berarti mengharapkan agar orang lain ikut berpartisipasi atau bertindak sesuai
dengan tujuan, harapan dan isi pesan yang disampaikan. Jadi, diantara orang yang
terlibat dalam kegiatan komunikasi harus memiliki kesamaan makna atau arti
pada lambang-lambangyang digunakan untuk berkomunikasi, dan harus bersamasama mengetahui hal-hal yang dikomunikasikan.
Sedangkan kata organisasi dalam bahasa Indonesia atau organization
dalam bahasa Inggris dan dari bahasa latin organizare yang artinya to form as or
into a whole consisting of interdependent or coordinated parts (membentuk
sebagai atau menjadi keseluruhan dari bagian- bagian yang saling bergantung atau
terkoordinasi). Secara harfiah organisasi berarti panduan dari bagian-bagian yang
satu dengan yang lain saling tergantung.12 Menurut Dr. Veithzal Rivai, M.B.A
dalam bukunya Kepemimpinan dan perilaku Organisasi yang dimaksud organisasi
adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang
sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. Organisasi
merupakan suatu unit yang terkoordinasi yang terdiri setidaknya dua orang,
berfungsi mencapai satu sasaran tertentu atau serangkaian sasaran.13 Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia organisasi adalah kesatuan (susunan dsb) yang
11
Onong Uchjana Effendi, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2000), Cet. Ke-4, h.3-4
12
Soleh Soemirat, Komunikasi Organisasional, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2000), h.
1.4
13
Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada , 2004), h. 188
terdiri atas bagian-bagian (orang dsb) dalam perkumpulan untuk tujuan tertentu,
kelompok kerjasama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan
bersama.14
Secara sederhana komunikasi organisasi didefinisikan sebagai komunikasi
yang terjadi di dalam organisasi. Namun beberapa ahli mendefinisikan
komunikasi organisasi sebagai berikut :
• Redding dan Sanborn
Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah
pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang
termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia,
hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari
atasan kepada bawahan, komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan
kepada atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang-orang yang
sama level atau tingkatnya dalam organisasi, menulis dan komunikasi evaluasi
program.15
• Katz dan Kahn
Komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi
dan pemindahan arti di dalam suatu organisasi.16
14
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h.803.
15
Dr. Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta : Sinar Grafika offset, 1989),
h. 65-66.
16
Ibid, h.65-66
• Zelko dan Dance
Zelko dan Dance mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu
sistem yang saling tergantung yang mencakup komunikasi internal dan
komunikasi eksternal.17
• Thayer
Thayer menggunakan tiga sistem komunikasi dalam organisasi, yaitu :
a. Berkenaan dengan kerja organisasi seperti data mengenai tugastugas atau beroperasinya organisasi.
b. Berkenaan dengan pengaturan organisasi seperti perintah-perintah,
aturan-aturan dan petunjuk.
c. Berkenaan dengan pemeliharaan dan pengembangan organisasi.18
• Greenbaunm
Greenbaunm mengatakan bahwa komunikasi organisasi termasuk arus
komunikasi formal dan informal dalam organisasi. Dia membedakan komunikasi
internal dengan eksternal dan memandang peranan komunikasi terutama sekali
sebagai koordinasi pribadi dan tujuan organisasi dan masalah menggiatkan
aktivitas. 19
• R.Wayne Pace dan Don F. Faules
R.Wayne Pace dan Don F. Faules (1998) mengklasifikasikan komunikasi
organisasi menjadi dua, yaitu definisi fungsional dan definisi interpretative.
Definisi fungsional komunikasi organisasi adalah sebagai pertunjukan dan
17
Ibid, h.65-66
Ibid, h.65-66
19
Ibid, h.65-66
18
penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu
organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam
hubungan-hubungan hierarki antara yang satu dengan yang lainnya dan berfungsi
dalam suatu lingkungan. Sedangkan devisi interpretative komunikasi organisasi
cenderung menekankan pada kegiatan penanganan pesan yang terkandung dalam
suatu batas organisasional (organization boundary).20
Dari berbagai definisi komunikasi organisasi di atas, dapat
disimpulkan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan
informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang mencakup dalam bidang ini
adalah komunikasi internal, komunikasi eksternal, hubungan persatuan pengelola,
komunikasi ke bawah atau komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi
ke atas atau komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atau
komunikasi dari orang-orang yang sama tingkatnya dalam organisasi, menulis dan
komunikasi evaluasi program. Karena dengan adanya komunikasi ke bawah, ke
atas, dan horizontal, koordinasi pekerjaan dapat berjalan lancar dan tujuan
organisasi bisa dicapai.
2. Macam-macam Pola Komunikasi Organisasi
Meskipun organisasi formal amat mengandalkan proses berurutan umum
untuk menghimpun dan menyebarkan informasi. Pola khusus aliran informasi
berkembang dari kontak antarpersona dan cara-cara rutin pengiriman dan
penerimaan pesan. Komunikasi organisasi tidak terlepas dari bentuk komunikasi
internal dan eksternal. Betapa pentingnya komunikasi internal dalam membina
20
Abdullah Masmuh, Komunikasi Organisasi dalam Perspektif Teori dan Praktek,
(Malang : Universitas Muhammadiyah Malang, 2008), h. 5.
manusia di dalam organisasi dimana masing-masing individu anggota organisasi
memiliki berbagai kepentingan, tetapi menjadi satu kesatuan dengan adanya
kepentingan bersama. Menurut Drs. Soleh Soemirat, M.S. dalam bukunya
Komunikasi Organisasional bentuk atau pola komunikasi organisasi internal
adalah pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan mereka
dalam suatu perusahaan atau jawatan tersebut, lengkap dengan strukturnya yang
khas (organisasi) dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam
suatu perusahaan atau jawatan yang menyebabkan pekerjaan berlangsung (operasi
dan manajemen) (Brennan, dalam Effendy, 1984:155). 21
1. Pola Komunikasi Formal
Pola komunikasi formal adalah Bila pesan mengalir melalui jalan resmi
yang ditentukan oleh hirarki resmi suatu organisasi atau oleh fungsi pekerjaan
maka pesan itu menurut jaringan komunikasi formal.
a. Komunikasi Vertikal
1)
Komunikasi ke bawah (Downward Communication)
Komunikasi ke bawah dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi
mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritasi
lebih rendah atau dari para atasan kepada bawahannya.
Komunikasi ke bawah digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang
berkenaan dengan tugas-tugas dan pemeliharaan. Pesan tersebut biasanya
berhubungan dengan pengarahan, tujuan, disiplin, perintah, pertanyaan dan
kebijaksanaan umum.
21
Soleh Soemirat, M.S., Komunikasi Organisasional, (Jakarta : Universitas Terbuka,
2000), h. 4.2
Untuk menyampaikan informasi kepada bawahan dapat dilakukan dengan
berbagai metode. Pace (1989) mengemukakan empat klasifikasi metode, yaitu :
metode lisan, tulisan, gambar dan campuran.22
Ada lima jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan kepada
bawahan (Katz & Kahn, 1966) :
1. Informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan
2. Informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan
3. Informasi mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi
4. Informasi mengenai kinerja pegawai
5. Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas (sense of mission).
Para pegawai di seluruh tingkat dalam organisasi merasa perlu diberi
informasi. Manajemen puncak hidup dalam dunia informasi. Kualitas dan
kuantitas informasi harus tinggi agar dapat membuat keputusan yang bermanfaat
dan cermat. Manajemen puncak harus memiliki informasi dari semua unit dalam
organisasi, dan harus memperoleh informasi untuk semua unit. Aliran informasi
dan manajemen puncak yang turun ke tingkat operatif merupakan aktivitas yang
berkesinambungan dan sulit. Pemilihan cara menyediakan informasi yang
mencakup tidak hanya pengeluaran sumber daya langsung Moneter tetapi juga
sumber daya psikis dan emosional.23
2)
Komunikasi ke Atas (Upward Communication)
Komunikasi ke atas dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi
mengalir dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi
22
23
Ibid, h.114
R. Wayne Pace dan Don F. Faules, Komunikasi Organisasi, h. 184-186
(penyelia). Semua pegawai dalam sebuah organisasi, kecuali mungkin mereka
yang menduduki posisi puncak, mungkin berkomunikasi ke atas yaitu, setiap
bawahan dapat mempunyai alasan yang baik atau otoritasnya lebih tinggi. Suatu
permohonan atau komentar yang diarah kepada individu yang otoritasnya lebih
besar, lebih tinggi, atau lebih luas merupakan esensi komunikasi ke atas.
Komunikasi ke atas penting karena beberapa alasan:
1. Aliran informasi ke atas memberikan informasi berharga untuk pembuatan
keputusan oleh mereka yang mengarahkan organisasi dan mengawasi
kegiatan orang-orang lainnya (Sharma, 1979).
2. Komunikasi ke atas memberitahukan kepada penyelia kapan bawahan
mereka siap menerima apa yang dikatakan kepada mereka (Planty &
Machaver, 1952).
3. Komunikasi ke atas memungkinkan, bahkan mendorong omelan dan keluh
kesah muncul ke permukaan sehingga penyelia tahu apa yang mengganggu
mereka yang paling dekat dengan operasi-operasi sebenarnya (Conboy,
1976).
4. Komunikasi ke atas menumbuhkan apresiasi dan loyalitas kepada
organisasi dengan memberi kesempatan kepada pegawai untuk
mengajukan pertanyaan dan menyumbang gagasan serta saran-saran
mengenai operasi organisasi (Planty & Machaver, 1952).
5. Komunikasi ke atas mengizinkan penyelia untuk menentukan apakah
bawahan memahami apa yang diharapkan dari aliran informasi ke bawah
(Planty & Machaver, 1952).
6. Komunikasi ke atas membantu pegawai mengatasi masalah pekerjaan
mereka dan dengan organisasi tersebut (Harriman, 1974)24
b. Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal adalah pertukaran pesan diantara orang-orang yang
sama tingkatan otoritasnya atau yang sama tingkat kedudukannya.
Tujuan Komunikasi horizontal adalah :
a) Untuk koordinasi penugasan pekerjaan
b) Untuk berbagi informasi
24
Ibid, h. 195
c) Untuk pemecahan masalah
d) Untuk menjamin persamaan pengertian25
Bagan 01
Komunikasi Vertikal (komunikasi ke atas dan komunikasi ke bawah) dan Komunikasi Horizontal
2. Pola Komunikasi Informal
Pola Komunikasi informal adalah bila karyawan berkomunikasi dengan
yang lainnya tanpa memperhatikan posisinya dalam organisasi, maka pengarahan
arus informasi bersifat pribadi. Informasi ini mengalir ke atas, kebawah atau
secara horizontal tanpa memperhatikan hubungan posisi, kalaupun ada mungkin
sedikit. Karena komunikasi informal ini muncul dari interaksi di antara orang-
25
h.4.7
Soleh Soemirat, Komunikasi Organisasional, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2000),
orang dan mengalir keseluruh organisasi dengan arah yang tanpa dapat diduga.
Komunikasi ini lebih dikenal dengan desas-desus (grapevine) atau kabar angin.26
Dalam istilah komunikasi, grapevine digambarkan sebagai “metode
penyampaian laporan rahasia dari orang ke orang yang tidak dapat diperoleh
melalui saluran biasa” (Stein, 1967, h. 616). Komunikasi informal cenderung
mengandung laporan rahasia tentang orang-orang dan peristiwa yang tidak
mengalir melalui saluran perusaan yang formal. Informasi yang diperoleh melalui
grapevine lebih memerhatikan apa yang dikatakan atau didengar oleh seseorang
daripada apa yang dikeluarkan oleh pemegang kekuasaan. Paling tidak sumbernya
terlihat rahasia meskipun informasi itu sendiri bukan rahasia.27
B. Media Komunikasi
Salah satu media komunikasi yang paling sering digunakan adalah media
massa. Media massa selalu menjadi salah satu pilihan oleh pmerintah untuk
memberikan inforasi kepada masyarakat. Media massa pun selalu menjadi ajang
perhatian dan rebutan para penyandang modal karena media massa merupakan
lahan bisnis yang sangat menguntungkan, terutama yang berada di Negara maju
dan demokratis. Di sisi lain pemerintah pun sangat berkepentingan terhadap media
massa ini, sehingga sangat beralasan apabila di Negara-negara totaliter media
massa dikuasai pemerintah.
Dalam kegiatan komunikasi organisasi fungsi media massa yang tampak
adalah :
1. sumber informasi organisasi
26
27
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta : Sinar Grafika offset, 1989), h.124
R. Wayne Pace dan Don F. Fules, Komunikasi Organisasi, h. 199-200
2. sebagai fungsi partisipasi
3. fungsi sosialisasi dan pendidikan
4. fungsi mengembangkan budaya organisasi
1. Fungsi Media Massa
Media massa memiliki beberapa fungsi diantara adalah sebagai berikut :
a. Media massa di dalam melakukan fungsi sebagai sumber informasi
selalu menyajikan, menayangkan peristiwa- peristiwa yang terjadi di
berbagai belahan planet bumi.
b.
Fungsi partisipasi merupakan unsur atau tayangan pesan- pesan
komunikasi baik media elektronik maupun media cetak harus mampu
menggugah masyarakat.
c.
Sosialisasi dan pendidikan untuk meningkatkan kualitas masyarakat
dalam menerima dan mempertahankan sistem nilai yang ada.
d.
Mengembangkan budaya organisasi, yaitu untuk membentuk pola
prilaku individu dalam organisasi.
2. Macam-macam Media Massa
a. Koran
Koran atau surat kabar adalah media cetak yang memberikan informasi
berupa tulisan, kalimat, kata-kata dan huruf-huruf yang dicetak di atas
kertas. Menggambarkan kisah tau berita tentang peristiwa yang terjadi.
Koran merupakan media informasi yang mudah dibawa oleh khalayak
smbil bepergian dan dapat dibaca saat santai. Dengan sarana media cetak
inilah lembaga organisasi dapat memberika pelayanan dan penyuluhan.
b. Radio
Radio sebagai media massa elektronik dan sebagai unsur proses
komunikasi dan media massa memiliki ciri dalam penyampaian pesan
menggunakan lisan. Radio juga merupakan sarana publisitas lembagalembaga pemerintah sebagai sarana komunikasi dan sosialisasi kebijakan
program.
c. Internet
Internet bisa dimanfaatkan sebagai media untuk berkomunikasi, baik
melalui e-mail, chatting, dan forum publik. Internet bisa dimanfaatkan
untuk menjadi media publikasi informasi, baik melalui website ataupun
mailing list. Berita-berita terkini pun bisa diakses dengan cepat melalui
website, misalnya dari internet kita dapat memperoleh informasi untuk
kehidupan pribadi, kesehatan, rekreasi, hobby, informasi untuk kehidupan
kerja, dan lain-lain.
C.
Pelayanan Jasa Informasi
1. Pengertian Jasa
Dalam pemasaran, mengenal kata produk, produk mempunyai arti yang
luas, yaitu suatu kesatuan yang ditawarkan pada pasar baik yang berwujud
maupun tidak berwujud. Produk yang berwujud biasa disebut barang (goods) dan
produk yang tidak berwujud biasa disebut jasa (service). Seperti yang
diungkapkan oleh Kotler dan Armstrong (1993:494) jasa adalah setiap kegiatan
atau manfaat yang ditawarkan kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.28 Sedangkan menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan jasa adalah perbuatan
yang baik atau berguna dan bernilai bagi orang lain, Negara , instansi, dsb.;
perbuatan yang memberikan segala sesuatu yang diperlukan orang lain, layanan,
servis; aktifitas, kemudahan, manfaat, dsb. Yang dapat dijualkepada orang lain
(konsumen) yang menggunakan atau menikmatinya.29
Proses produksinya mungkin juga tidak dikaitkan dengan suatu produk
fisik. Sementara itu Robert D. Reid (1989:29) memberikan penjelasan mengenai
jasa adalah sesuatu yang tidak berwujud, tidak seperti produk yang berwujud, jasa
bukan barang fisik, tetapi sesuatu yang menghadirkan kegiatan atau perbuatan.
Kehadirannya ini umumnya dilakukan atas dasar personal sering berhadaphadapan langsung antara individu. Christian Gonroos (1990:27) mencoba
memadukan pengertian jasa sebagai aktivitas dari suatu hakikat yang tidak
berwujud yang berinteraksi antara konsumen dan pemberi jasa dan/sumber daya
fisik atau barang dan/ system yang memberikan jasa, yang memberikan solusi
bagi masalah-masalah konsumen.
28
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?option=com_content&view=article&id=24
5:kualitas-pelayanan-jasa&catid=25:industri&Itemid=15, diakses pada tanggal 13 Juli 2009.
29
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Eidisi Ketiga, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional, Balai Pustaka, Jakarta, 2007, hal. 461
2. Karakteristik Jasa
Dari pengertian tentang jasa, dapat dikatakan bahwa jasa, mempunyai
beberapa karakteristik. Menurut Philip Kotler (1994:466), ada empat karakteristik
utama jasa yaitu :
1. Intangibility (tidak berwujud)
Jasa bersifat intangible, artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium,
didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Bila barang merupakan
suatu objek, alat, material, atau benda; maka jasa justru merupakan perbuatan,
tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau usaha.
2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan)
Kegiatan jasa tidak dapat dipisahkan dari pemberi jasa, baik perorangan
ataupun organisasi serta perangkat mesin/ teknologi.
3. Variability (berubah-ubah/ aneka ragam)
Bahwa kualitas jasa yang diberikan oleh manusia dan mesin/ peralatan
berbeda-
beda,
tergantung
pada
siapa
yang
memberi,
bagaimana,
memberikannya, serta waktu dan tempat jasa tersebut diberikan.
4. Perishability (tidak tahan lama)
Bahwa jasa tidak bisa disimpan untuk kemudian dijual atau digunakan,
sehingga pada dasarnya jasa langsung dikonsumsi pada saat diberi. Daya tahan
suatu jasa tidak akan menjadi masalah jika permintaan selalu ada dan mantap
karena menghasilkan jasa di muka dengan mudah. Bila permintaan turun,
maka masalah yang sulit akan segera muncul.
Sementara itu Lovelock menyatakan bahwa jasa mempunyai tiga
karakteristik utama :
a) More intangible than tangible (cenderung tidak berwujud)
Jasa merupakan perbuatan, penampilan, atau suatu usaha sehingga bila
konsumen membeli jasa maka umumnya jasa tersebut tidak berwujud, tetapi
bila konsumen membeli suatu barang maka pada umumnya barang tersebut
berwujud sehingga dapat dipakai atau ditempatkan disuatu tempat.
b) Simultaneous production and consumption (produksi dan konsumsi serentak)
Jasa diproduksi dan dikonsumsi dalam waktu yang sama artinya penghasil jasa
hadir secara fisik pada saat konsumsi berlangsung.
c) Less standardized and uniform (kurang terstandarisasi dan seragam)
Industri jasa cenderung dibedakan berdasarkan orang (people based) dan
peralatan (equipment based). Hasil jasa orang kurang memiliki standarisasi
dibandingkan dengan hasil jasa yang menggunakan peralatan. Dengan
karakteristik jasa seperti diatas maka bagi konsumen akan menimbulkan
kesulitan yang lebih besar dalam mengevaluasi kualitas jasa (service quality)
dibanding kualitas barang (good quality).30
30
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?option=com_content&view=article&id=24
5:kualitas-pelayanan-jasa&catid=25:industri&Itemid=15, diakses pada tanggal 13 Juli 2009.
BAB III
BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA (BBMG) WILAYAH
II KAMPUNG UTAN
A. PROFIL BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA (BBMG)
WILAYAH II KAMPUNG UTAN
1. Sejarah Berdiri
Kantor Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II didirikan pada
tahun 1980 dengan nama Balai Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Jakarta.,
dimana kegiatan operasionalnya berada di Jl. Arief Rahman Hakim No 3 Jakarta
Pusat bergabung dengan kantor BMG Pusat dan kegitan yang dilakukan hanya
sebatas urasan kepegawaian dan keuangan dengan 17 pegawai.
Balai Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Jakarta berdiri berdasarkan
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 56 / OT/PHB / 1978 tahun 1978
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Meteorologi dan Geofisika
Wilayah, Stasiun Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.
Pada bulan April tahun 1984 kegiatan kantor Meteorologi dan Geofisika
Wilayah II pindah ke Jl. Kp. Bulak Raya No. 5 Cempaka Putih Ciputat Kabupaten
Tangerang dengan berpindahnya lokasi maka kegiatan Balai Wilayah II sebagai
pembina stasiun mulai berfungsi.
Sesuai dengan perkembangan organisasi mengalami perubahan baik
struktur maupun operasional, diantaranya:
1. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 56 / OT/PHB / 1978 tahun
1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Meteorologi dan
Geofisika Wilayah, Stasiun Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
dimana pada salah satu pasal menyebutkan bahwa Kantor Balai
Meteorologi dan Geofisika Wilayah dipimpin oleh seorang kepala balai
(eselon IIIa), 2 orang eselon IVa (Kasubag Tata Usaha dan Kepala Seksi
Bina Program) dan 7 orang eselon Va (Karus Umum, Karus Kepegawaian,
Karus Keuangan, Ksubsie Meteorologi, Kasubsie Klimatologi, Kasubsie
Geofisika dan Kasubsie Komunikasi dan peralatan)
serta 3 kepala
kelompok tenaga pengolah data (met, klim, geof).
2. Berdasarkan KM 80 Tahun 2002 tanggal 2 Oktober 2002 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Meteorologi dan Geofisika Wilayah,
Stasiun Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika dimana kantor BW2
dipimpin oleh seorang Kepala Balai (eselon III a), 3 eselon IVa (Kasubag
Tata Usaha, Kasie Operasional dan Kasie Rencana dan Program) serta
kelompok jabatan fungsional Berdasarkan SK. Ka. BMG No KEP. 002
Tahun 2004 tanggal 1 Maret 2004
tentang Organisasi dan Tata Kerja
Balai Meteorologi dan Geofisika
Wilayah, Stasiun Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika, dimana kantor BW2 dipimpin oleh seorang
Kepala Balai (eselon III a), 3 eselon IVa (Kasubag Tata Usaha, Kasie
Operasional dan Kasie Rencana dan Program) serta kelompok jabatan
fungsionald. Berdasarkan SK. Ka. BMG No. 005 Tahun 2004 tanggal 5
Oktober 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Meteorologi dan
Geofisika Wilayah, Stasiun Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
dengan susunan organisasi sebagai berikut: dipimpin oleh seorang kepala
balai (eselon II b), 3 orang eselon III a (Kabag. TU, Kabid Observasi dan
Kabid. Data dan Informasi) serta 6 orang
eselon
IVa.
(Kasubag
Keuangan dan Perlengkapan, Kasubag Kepegawaian dan Persuratan,
Kasubid Pengumpulan dan Penyebara, Kasubid Insturmentasi dan
Kalibrasi, Kasubid Menejemen Data dan Kasubid Pelayanan Jasa)
Berdasarkan SK. Ka. BMG No. 007 Tahun 2006 tanggal 5 Januari 2006
tentang perubahan SK. Ka. BMG No. 005 Tahun 2004 tanggal . tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Meteorologi dan Geofisika Wilayah,
Stasiun Meteorologi, Klimatologi dan Geofísika.31
2. Visi dan Misi Balai Besar Meteorologi dan Geofisika
BBMG Wilayah II Kampung Utan memiliki visi yaitu :
“Terwujudnya BBMG yang tanggap dan mampu memberikan pelayanan
meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika yang handal guna
mendukung keselamatan dan keberhasilan pembangunan nasional serta berperan
aktif ditingkat internasional”.
BBMG Wilayah II Kampung Utan memiliki misi sebagai berikut :
a) Mengamati dan memahami fenomena meteorologi, klimatologi, kualitas
udara dan geofisika.
b) Menyediakan data dan informasi meteorologi, klimatologi, kualitas udara
dan geofisika yang handal dan terpercaya
31
Profil Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Kampung Utan, h. 1
c) Melaksanakan dan mematuhi kewajiban internasional dalam bidang
meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
d) Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan di bidang meteorologi,
klimatologi, kualitas udara.32
3. Tugas dan Fungsi BBMG Wilayah II
Tugas Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II adalah
melaksanakan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data, pengolahan,
analisa dan prakiraan serta riset dan kerjasama, kalibrasi dan pelayanan
meteorology, klimatologi dan kualitas udara, dan geofisika.
Fungsi Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Besar Meteorologi dan
Geofisika Wilayah II menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut :
1) Koordinasi pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data, pengolahan,
analisa dan prakiraan serta riset dan kerjasama di bidang meteorologi,
klimatologi dan kualitas udara dan geofisika.
2) Penyusunan rencana dan program kegiatan Balai Besar.
3) Pelaksanaan riset dan kerjasama serta pengamatan di bidang meteorologi,
klimatologi dan kualitas udara, dan geofisika.
4) Pengumpulan, pengolahan, analisa dan dan prakiraan wilayah serta
penyebaran data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi dan kualitas
udara dan geofisika.
5) Pemasangan, perawatan, kalibrasi dan perbaikan peralatan meteorologi,
klimatologi dan kualitas udara dan geofisika.
32
Profil Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Kampung Utan
6) Pengeloalaan basis data meteorologi, klimatologi dan kualitas udara dan
geofisika.
7) Evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Balai.
8) Pelaksanaan urusan administrasi dan kerumahtanggaan Balai.33
4. Struktur Organisasi BBMG Wilayah II
BBMG Wilayah II adalah salah satu pembagian wilayah dari Balai Besar
Meteorologi dan Geofisika. Adapun struktur organisasi BBMG wilayah II terdiri
dari seorang kepala yang membawahi Bidang Observasi, Bidang Data Dan
Informasi, dan kelompok jabatan fungsional, serta bagian tata usaha. Secara
keseluruhan struktur organisasi BBMG wilayah II dapat dilihat pada gambar 1
dibawah ini :
Bagan 02
Struktur Organisasi BBMG Wilayah II
33
Profil Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Kampung Utan, h. 2-3
BBMG Wilayah II
KEPALA
BAGIAN TATA
USAHA
SUBBAGIAN
KEUANGAN DAN
PERLENGKAPAN
SUBBAGIAN
PERSURATAN DAN
KEPEGAWAIAN
BIDANG DATA
DAN INFORMASI
BIDANG OBSERVASI
SUBBIDANG
PENGUMPULAN
DAN PENYEBARAN
SUBBIDANG
MANAJEMEN DATA
SUBBIDANG
INSTRUMENTASI
DAN KALIBRASI
SUBBIDANG
PELAYANAN JASA
KELOMPOK
KERJA
Keterangan :
1) BBMG Wilayah II bertanggung jawab kepada BMG pusat
2) BBMG Wilayah II terdiri dari empat bidang, antara lain Bagian Tata
Usaha, Bidang Observasi, Bidang Data dan Informasi, dan Kelompok
Kerja.
3) Bagian Tata Usaha terdiri dari Subbagian Keuangan dan Perlengkapan,
dan Subbagian Persuratan dan Kepegawaian. Masing-masing subbagian
bertanggung jawab kepada bagian Tata Usaha.
4) Bidang Observasi terdiri dari Subbidang Pengumpulan dan Penyebaran,
dan Subbidang Instrumentasi dan Kalibrasi, Masing-masing subbidang
bertanggung jawab kepada Bagian Observasi.
5) Bidang Data dan Informasi terdiri dari Subbidang Manajemen Data, dan
Subbidang Pelayanan Jasa. Masing-masing subbidang bertanggung jawab
kepada Bagian Data dan Informasi.
6) Kelompok Kerja bertanggungjawab kepada kepala BBMG Wilayah II.34
5. Stasiun - stasiun dalam wilayah II
Stasiun- stasiun yang berada di bawah koordinasi Balai Besar Meteorologi dan
Geofisika Wilayah II adalah :35
Tabel 01
Stasiun- stasiun yang berada di bawah tanggung jawab BBMG Wilayah II
No.
1.
Propinsi
Banten
Stasiun
1. Stasiun Meteorologi Serang
2. Stasiun Meteorologi Budiarto Curug
3. Stasiun Meteorologi Soekarno - Hatta
Cengkareng
4. Stasiun Klimatologi Pondok Betung
Tangerang
5. Stasiun Geofisika Tangerang
34
35
Profil Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Kampung Utan, lampiran 1a
Brosur Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Kampung Utan
2.
DKI Jakarta
1. Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung
Priok
2. Stasiun Meteorologi Kemayoran
3. Stasiun Geofisika Jakarta
3.
Jawa Barat
1. Stasiun Meteorologi Citeko
2. Stasiun Meteorologi Jatiwangi
3.
Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor
4. Stasiun Geofisika Bandung
4.
Jawa Tengah
1. Stasiun Meteorologi Cilacap
2. Stasiun Meteorologi Tegal
3. Stasiun Meteorologi A.Yani Semarang
4. Stasiun
Meteorologi
Maritim
Semarang
5. Stasiun Klimatologi Semarang
6. Stasiun Meteorologi Banjarnegara
5.
D.I. Yogyakarta
1. Stasiun Geofisika Yogyakarta
6.
Lampung
1. Stasiun Meteorologi Raden Inten II
Bandar Lampung
2. Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung
Karang
3. Stasiun Klimatologi Masgar Tanjung
Karang
4. Stasiun Geofisika Kotabumi
7.
Sumatera Selatan
1. Stasiun Meteorologi St. M. Baharudin
II Palembang
2. Stasiun
Klimatologi
Kenten
Palembang
8.
Jambi
1. Stasiun Meteorologi St. Thaha Jambi
2. Stasiun Meteorologi Depati Parbo
Kerinci
3. Stasiun Klimatologi Jambi
9.
Bengkulu
1. Stasiun
Meteorologi
Fatmawati
Bengkulu
2. Stasiun
Klimatologi
Pulau
Baai
Bengkulu
3. Stasiun
Geofisika
Kepahyang
Bengkulu
10.
Bangka Belitung
1. Stasiun Meteorologi Pangkal Pinang
2. Stasiun Meteorologi Buluh Tumbang
Tanjung Pinang
3. Stasiun Geofisika Tanjung Pandan
11.
Kalimantan Barat
1. Stasiun
Meteorologi
Supadio
Pontianak
2. Stasiun Meteorologi Paloh
3. Stasiun Meteorologi Susilo Sintang
4. Stasiun Meteorologi Nangapinoh
5. Stasiun
Meteorologi
Pangsuma
Putusibau
6. Stasiun Meteorologi Rahadi Usman
Ketapang
7. Stasiun
Meteorologi
Maritim
Pontianak
8. Stasiun Klimatologi Siantan Pontianak
B. BIDANG DATA DAN INFORMASI
1. Tugas dan Fungsi Bidang Data dan Informasi
a. Tugas
Bidang data dan informasi mempunyai tugas melakukan riset, pengolahan,
analisis, dan prakiraan, serta pelayanan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas
udara dan geofisika.
b. Fungsi
Dalam
melaksanakan
tugas
tersebut
bidang
data
dan
informasi
menyelenggarakan fungsi:
1. Pengelolaan data meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika;
2. Pengolahan dan analisis meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan
geofisika;
3. Prakiraan meteorologi, klimatologi;
4. Pelayanan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
Bidang data dan informasi terdiri dari Subbidang Manajemen Data dan
Subidang Pelayanan Jasa.
1. Subbidang Manajemen Data
Subbidang manajemen data mempunyai tugas melakukan pengelolaan data
meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika. Di bawah Subbidang
Manajemen Data terdapat Kelompok Kerja (Pokja) Archiving Data Meteorologi
dan Pokja Archiving Data Geofisika. Tugas Pokok Pokja Archiving Data
Meteorologi adalah menjaga, merawat, mempertahankan, dan memastikan
kelayakan aplikasi konten operasional, pengumpulan data meteorologi dan
klimatologi, pelaksanaan entri dats meteorologi dan klimatologi, pengarsipan/
penyimpanan data meteorologi dan klimatologi serta reporting. Sedangkan tugas
pokok
Pokja
Archiving
Data
Geofisika
adalah
menjaga,
merawat,
mempertahankan, dan memastikan kelayakan aplikasi konten operasional,
pengumpulan data geofisika, pelaksanaan entri data geofisika, pengarsipan/
penyimpanan data geofisika serta reporting.
2. Subbidang pelayanan jasa
Subbidang pelayanan jasa mempunyai tugas melakukan pengolahan,
analisis, dan prakiraan serta pelayanan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas
udara dan geofisika. Di bawah Subbidang Pelayanan Jasa terdiri atas tiga Pokja,
yaitu Pokja MEWS (Meteorological Earlu Warning System), Pokja CEWS
(Climatological Early Warning System),Pokja Ina-TEWS (Tsunami Early
Warning
System).
Tugas
Pokok
dari
Pokja
MEWS
adalah
menjaga
mempertahankan dan memastikan kelayakan operasi aplikasi konten operasional
MEWS, melakukan kegiatan prakiraan cuaca, memberikan informasi cuaca
ekstrim dan peringatan dini cuaca, serta melakukan diseminasi informasi dan
pelayanan data dan informasi meteorologi. Sedangkan tugas pokok dari Pokja
CEWS adalah menjaga, merawat, mempertahankan dan memastikan kelayakan
aplikasi konten operasional, melakukan kegiatan prakiraan iklim, memberikan
informasi iklim ekstrim dan peringatan dini iklim, serta melakukan diseminasi
informasi iklim. Tugas pokok dari Pokja Ina-TEWS menjaga, merawat,
mempertahankan dan memastikan kelayakan operasi aplikasi system seiscomp,
sistem Onyx, system MSDP dan sistem Diseminasi operasional, serta melakukan
Watching Stander, Pre- Archiving data dan pelayanan cepat.36
2. Struktur Organisasi Bidang Data dan Informasi
Berikut adalah struktur organisasi di Bidang Data dan Informasi :
36
Profil Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Kampung Utan, h. 5
Bagan 03
Struktur Organisasi Bidang Data dan Informasi
Kepala Bidang Data dan Informasi
Suhatno, SE
Kepala Subbidang
Pelayanan Jasa
Drs. H. Abdul Qohir
Kepala Subbidang Manajemen
Data
Siti Zubaidah S. Si
KDIP
KDIM
POKJA MEWS
POKJA ARCHIVING DATA METEOROLOGI
Sri Mulyani, S.Si
Marjuki, S.Si
Supriyatno, S.Si
Asyura Herfidiyarty, S.Si
Santi Oktariyandari
Asrofi (TB)
Erna Emansyih E, S.Sos, S.Si
Indri Hapsari, S.Si
Sheila Dewi Ayu K, S.Si
Agustini
Heriyantinah
Abdulgani Irianto
Machdalena
Trimo Langut
POKJA CEWS
Drs. Udin Nasikhudin
Umi Farida, S.Si
Drs. Afendi
Setijaris, SP. (TB)
POKJA Ina-TEWS
Sigit Pramono, S.Si
Edi Kusnandar
Widiyatmoko, S.Si
A Nurrachman, S.Si
Artadi Pria Sakti
Rosa Amelia, S.Si
Budi Mulyana, SH
Samin
Retno Cahya Susanti
Wibowo Yudha Laksana
Rendinis
POKJA ARCHIVING DATA GEOFISIKA
Meini Irianti
Susilowati
Ismi Amalia
Hesti Rahayuningsih
Ririen Chairanie Situmorang
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS
A.
Pola Komunikasi Formal
1.
Komunikasi Ke Bawah
Komunikasi ke bawah dalam bidang data dan informasi ini berarti bahwa
informasi bergerak dari jabatan yang berotoritas lebih tinggi dalam hal ini kepala
bidang data dan informasi, Suhatno SE. yang sudah menjabat selama kurang lebih
empat tahun kepada mereka yang otoritasnya lebih rendah, baik kepada
Subbidang Manajemen Data yaitu Siti Zubaidah, S.Si maupun Subbidang
Pelayanan Jasa, yaitu Drs. H. Abdul Qohir, ataupun Kepala Subbidang dengan
Pokja.
Ketiga sumber informasi sebagai atasan mempunyai peran komunikasi ke
bawah masing- masing dengan bawahannya di BBMG Wilayah II Kampung Utan,
antara lain :
“Saya Hanya memiliki wewenang untuk menginstruksikan apa
yang telah menjadi keputusan Kepala Balai dalam kegiatan- kegiatan yang
berhubungan dengan perintah- perintah dinas, tugas- tugas pokok, Dalam
memberikan instruksi atau informasi dengan tatap muka langsung, melalui
telepon, dengan tulisan berupa surat dinas, atau melalui rapat.”37
Memiliki tugas dan wewenang yang berkaitan dengan tugas- tugas
di bagian data dalam pengolahan data dari stasiun- stasiun yang berada di
bawah tanggung jawab BBMG Wilayah II Kampung Utan, hampir setiap
37
Wawancara Pribadi dengan Kepala Bidang Data, Suhatno , pada tanggal 13 Juli 2009.
hari melakukan komunikasi langsung dengan datang mengecek, ataupun
berkomunikasi melalui telepon atau sms untuk memberikan informasi,
instruksi, berdiskusi, dan perbincangan secara personal, serta diadakan
rapat bila dbutuhkan untuk membicarakan permasalahan yang ada dan
mencari jalan keluarnya. 38
“Memiliki tugas dan wewenang dalam hal menyangkut tugas
pokok dan fungsi, yaitu pelayanan jasa dan memberikan informasi kepada
masyarakat, hampir setiap hari melakukan komunikasi dengan atasan baik
melalui tatap muka langsung, ataupun lewat surat, telepon dan sms. Rapat
dilakukan secara berkala dan sesuai kebutuhan.”39
Komunikasi ke bawah di BBMG Wilayah II Kampung Utan khususnya di
Bidang Data dan Informasi merupakan bagian yang integral di dalam
penyampaian perintah- perintah, informasi, berdiskusi, serta pembicaraan secara
personal, hal ini dapat dilakukan hampir setiap hari dengan tatap muka langsung
maupun melalui telepon, serta sms, ataupun melalui surat dinas dan rapat yang
diadakan diantara staf untuk membicarakan permasalahan yang ada dan dicari
jalan keluarnya bersama- sama.
Komunikasi ke bawah di BBMG wilayah II khususnya di Bidang Data dan
Informasi dapat terjalin dengan baik dan dilakukan secara timbal balik dengan
bawahan. Hal tersebut dapat dilihat dari frekuensi pertemuan yang dilakukan
hampir stiap hari dengan bawahan, baik tatap muka langsung atau pun melalui
telepon atau sms dan sebulan sekali diadakan rapat rutin antara staf, sehingga
38
Wawancara Pribadi dengan Kepala Subbidang Manajemen Data, Siti Zubaidah ,
tanggal 15 Juli 2009.
39
Wawancara Pribadi dengan Kepala Pelayanan Jasa, Abdul Qohir, tanggal 30 Juli 2009.
komunikasi mereka terjalin dengan baik dan memberikan implikasi terhadap
kinerja dari masing-masing pihak dalam menangani berbagai masalah pekerjaan
yang dihadapi. Seperti yang diungkapkan oleh Siti Zubaidah pada saat
wawancara, “...kami mengadakan rapat setiap bulannya, untuk laporan kegiatan,
serta mendengarkan masukan atau saran- saran untuk perbaikan pada masa
kedepannya.”40
Komunikasi ke bawah merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
organisasi, sebab komunikasi yang dilakukan berorientasi menjalankan sistem
koordinasi, informasi, evaluasi, dan koreksi setiap permasalahan serta pengarahan
pekerjaan, komunikasi penyampaian pendapat oleh bawahan dan untuk
mengetahui rasa kepuasan kerja di dalam organisasi.
Hal- hal yang menyangkut tentang memberikan pengarahan dan instruksi
baik melalui media berupa telepon, surat dinas ataupun melalui komunikasi
personal sudah merupakan tugas sebagai Kepala Bidang Data dan Informasi.
Segala kelalaian yang dilakukan bawahanya, kepala bidang harus bertanggung
jawab untuk menegur dan memberikan pengarahan. Kemudian kinerja para
pegawai yang berada di bawah Kepala Bidang harus dievaluasi oleh kepala
bidang, dan kepala bidang melaporkan ke kepala balai. Sesuai dengan yang
diutarakan Suhatno, bahwa
Di BBMG Wilayah II ini ada hirarki laporan rutin bulanan dan
daftar penilaian prestasi pegawai. Dalam daftar penilaian prestasi pegawai
ini ada beberapa hal yang akan dinilai diantaranya yaitu seperti kesetiaan,
prestasi kerja, tanggungjawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa,
40
Wawancara Pribadi dengan Kepala Subbidang Manajemen Data, Siti Zubaidah ,
tanggal 15 Juli 2009.
dan kepemimpinan. Semua itu akan dievaluasi oleh kepala bidang masingmasing lalu akan diinformasikan kepada kepala balai.41
Tugas bidang data dan informasi adalah melakukan riset, pengolahan,
analisis, dan prakiraan serta pelayanan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas
udara dan geofisika dan dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang disebutkan,
bidang data dan informasi menyelenggarakan fungsi:
a. Pengelolaan data meteorologi dan geofisika, klimatologi, kualitas
udara, dan geofisika;
b. Pengolahan dan analisis, meteorologi, klimatologi, kualitas udara,
dan geofisika;
c. Prakiraan meteorologi dan klimatologi;
d. Pelayanan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan
geofisika.
Dari rincian tugas dan fungsi bidang data dan informasi itu adalah untuk
mewujudkan visi dan misi BBMG yaitu BBMG Wilayah II Kampung Utan
memiliki visi yaitu “Terwujudnya BBMG yang tanggap dan mampu memberikan
pelayanan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika yang handal
guna mendukung keselamatan dan keberhasilan pembangunan nasional serta
berperan aktif ditingkat internasional” dan memiliki misi diantaranya mengamati
dan memahami fenomena meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
41
Wawancara Pribadi dengan Kepala Bidang Data, Suhatno , pada tanggal 13 Juli 2009.
dan Menyediakan data dan informasi meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan
geofisika yang handal dan terpercaya.
Dalam mengolah data, Subbidang Manajemen Data pertama
dilakukan pengumpulan data dari stasiun- stasiun yang berada di bawah
tanggungjawab BBMG Wilayah II, lalu data yang terkumpul diinput ke
data base, data mentah dihasilkan oleh Subbidang Manajemen Data, untuk
konsumen yang membutuhkan data 10 tahun yang lalu, atau data-data
lama.42
”Subbidang Pelayanan Jasa, data yang dihasilkan merupakan
informasi prakiraan cuaca, data yang dihasilkan dari satelit.”43
Dengan demikian semua itu sesuai dengan Katz & Kahn, bahwa ada lima
jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan :
6. Informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan
7. Informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan
8. Informasi mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi
9. Informasi mengenai kinerja pegawai
10. Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas (sense of mission).44
Sesuai dengan hal-hal tersebut di atas, komunikasi ke bawah selain
dilakukan untuk penyampaian hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan,
seorang pemimpin juga harus mampu menjalin hubungan personal dengan
bawahanya karena dengan adanya aspek hubungan manusiawi tersebut dapat
42
Wawancara Pribadi dengan Kepala Subbidang Manajemen Data, Siti Zubaidah ,
tanggal 15 Juli 2009.
43
Wawancara Pribadi dengan Kepala Pelayanan Jasa, Abdul Qohir, tanggal 30 Juli 2009.
44
R. Wayne Pace dan Don F. Faules, Komunikasi Organisasi, h. 184
menunjang suasana dan efektifitas lingkungan organisasi sehingga akan tercipta
iklim kerja yang kondusif (membangun).
Komunikasi ke bawah dapat digambarkan dengan bagan, yaitu sebagai berikut:
Bagan 04
Komunikasi Ke Bawah
Keterangan:
A:
Kepala Bidang Data dan Informasi, Suhatno, SE. sebagai atasan
berkomunikasi kepada Kepala Subbidang Pelayanan Jasa, Drs. H. Abdul
Qohir sebagai bawahan.
B:
Kepala Bidang Data dan Informasi berkomunikasi, Suhatno, SE. sebagai
atasan berkomunikasi dengan Kepala Subbidang Manajemen Data, Siti
Zubaidah, S.Si sebagai bawahan.
C:
Kepala Subbidang Pelayanan Jasa, Drs. H. Abdul Qohir, sebagai atasan
berkomunikasi kepada Ketua Pokja CEWS, Drs. Udin Nasikhudin, sebagai
bawahan yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Subbidang
Pelayanan Jasa.
D:
Kepala Subbidang Manajemen Data, Siti Zubaidah sebagai atasan
berkomunikasi kepada Ketua Pokja Archiving Data Meteorologi, Erna
Emansyih E, S.Sos, S.Si Sebagai bawahan yang bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Subbidang Manajemen Data.
2.
Komunikasi ke Atas
Suatu saran atau komentar yang diarahkan kepada individu yang
otoritasnya lebih tinggi merupakan pengertian dari komunikasi ke atas. Dalam hal
ini Kepala Subbidang yaitu Siti Zubaidah dan Abdul Qohir sebagai Kepala
Subbidang Pelayanan Jasa, ataupun Pokja Archiving data Meteorologi yang
bertanggung jawab kepada Kepala Subbidang Manajemen Data dan Pokja CEWS
yang bertanggung jawab langsung Kepada Kepala Subbidang Pelayanan Jasa.
“Kepala bidang selalu berkomunikasi dengan bawahannya.
Komunikasi dengan atasan mengenai saran- saran atau masukan- masukan
sering dilakukan, masukan atau saran harus harus tetap di dalam ruang
lingkup fungsi dan tugas pokok bidang data dan informasi. Semua di
tampung oleh Kepala Bidang Data dan Informasi, lalu di cari jalan
keluarnya.”45
“Hubungan terjalin dengan baik, karena kepala bidang terbuka,
kami mengadakan rapat setiap bulannya, untuk laporan kegiatan, serta
mendengarkan masukan atau saran- saran untuk perbaikan pada masa
kedepannya. Kalau pun ada informasi atau instruksi yang memang kurang
jelas, pegawai bisa langsung bertanya ataupun melalui telepon.”46
Antara pokja dan Kepala Subbidang, Pokja bertanggung jawab langsung
kepada masing- masing Kepala Subbidang.
Yang dikomunikasikan itu sistem kerja,eee...misalnyakan kita
inikan di dalam pokja Archiving Meteorologi dan Klimatologi, yang
berhubungan dengan cuaca dan iklim saja, data yang masuk dari 44 stasiun
pengamatan, yaa…data yang sudah ada itu diinput, sehingga menjadi
banyak yang akhirnya bisa diolah menjadi informasi. Selain itu seumpama
kita punya ide- ide dan sebatas kalau kita melayani orang- orang yang
ingin minta data kepada kita misalnya, mahasiswa,eee..kya swasta, instansi
terkait yang menggunakan jasa kita. Misalnya Kepala Subbidang
menginstruksikan untuk sediakan data ini, maka kami akan menyediakan
data yang diperlukan itu dan tentang kinerja- kinerja kita yang berada di
pokja Archiving Meteorologi dan Klimatologi. Bila ada informasi yang
kurang jelas maka langsung bisa bertanya, komunikasi hampir setiap hari
dilakukan, Dengan tatap muka langsung, kita datang ke ruang Kepala
Subbidang ataupun sebaliknya, bisa juga dengan telepon. Laporan kerja
rutin dilakukan setiap awal bulan.47
45
Wawancara Pribadi dengan Kepala Pelayanan Jasa, Abdul Qohir, tanggal 30 Juli 2009.
46
Wawancara Pribadi dengan Kepala Subbidang Manajemen Data, Siti Zubaidah ,
tanggal 15 Juli 2009.
47
Wawancara Pribadi dengan Pokja Archiving Meteorologi dan Klimatologi, Erna
Ernansyih Else, tanggal 4 Agustus 2009.
Kita berkomunikasi dengan atasan, bila ada kesulitan mengenai
laporan- laporan data yang seharusnya ada tetapi ternyata tidak ada,
mengenai staf yang ada misalnya ada yg ijin atau segala macamnya di
CEWS ini. informasi biasanya digunakan dalam pertanian, perkebunan,
dan sektor- sektor lain tentang pembangunan. Rapat tidak selalu sebulan
sekali, namun kadang sebulan bisa dua kali mengadakan rapat, sesuai
kebtuhan. Sedangkan untuk sebulan sekali diadakan seminar bulanan,
dimana seminar bulanan ini untuk membicarakan bisa masalah ilmiah,
ataupun masalah pekerjaan diikuti oleh seluruh staf namun hanya
perwakilan, kalau semua ikut sistem kerja bisa terhambat. Komunikasi ke
atas biasa saya lakukan dengan email untuk laporan data, dengan telepon
ataupun tatap muka langsung.48
Komunikasi dilakukan dengan atasan cukup lancar, hal ini dapat
dilihat dari frekuensi pertemuan yang dilakukan hampir setiap hari. Telah tercipta
komunikasi ke atas yang didasarkan atas komunikasi yang bersifat timbal balik
dan dua arah, karena hal tersebut harus mereka lakukan untuk membicarakan
mengenai hal-hal yang menyangkut pekerjaan, khususnya tugas pokok, berdiskusi
mengenai adanya permasalahan yang muncul serta tentang laporan kerja rutin.
Komunikasi ke atas tidak hanya tentang laporan kerja, tetapi juga infomasi
mengenai saran- saran.
“Saran- saran sering dilakukan karena apa yang kita inginkan
belum tentu tercapai, bisa hanya kepanjangan tangan saja, karena Kepala
Subbidang tidak bisa selalu bisa memutuskan, namun diajukan kepada
atasanya lagi untuk mencari jalan keluar.”49
2009.
48
Wawancara Pribadi dengan Pokja CEWS, Udin Nasikhudin, tanggal 4 Agustus 2009.
49
Wawancara pribadi dengan Pokja CEWS, Drs. Udin Nasikhudin, tanggal 4 Agustus
Dalam suatu organisasi sangat diperlukan keterlibatan anggota di dalam
unit kerjanya masing-masing untuk menjaga kelancaran tugas organisasi yang
diberikan. Sebab apabila terdapat suatu unit kerja yang macet akan mempengaruhi
kepada keseluruhan tugas- tugas organisasi lainnya.
Komunikasi ke bawah dapat digambarkan dengan bagan, yaitu sebagai
berikut:
Bagan 05
Komunikasi Ke Atas
Keterangan :
A:
Kepala Subbidang Pelayanan Jasa, Drs. H. Abdul Qohir sebagai bawahan
berkomunikasi kepada Kepala Bidang Data dan Informasi, Suhatno, SE.
sebagai atasan.
B:
Kepala Subbidang Manajemen Data, Siti Zubaidah, S.Si sebagai bawahan
berkomunikasi dengan Kepala Bidang Data dan Informasi berkomunikasi,
Suhatno, SE. sebagai atasan.
C:
Ketua Pokja CEWS, Drs. Udin Nasikhudin, sebagai bawahan yang
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Subbidang Pelayanan Jasa
berkomunikasi dengan Kepala Subbidang Pelayanan Jasa, Drs. H. Abdul
Qohir, sebagai atasan.
D:
Ketua Pokja Archiving Data Meteorologi, Erna Emansyih E, S.Sos, S.Si
Sebagai bawahan yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Subbidang Manajemen Data berkomunikasi dengan Kepala Subbidang
Manajemen Data, Siti Zubaidah sebagai atasan.
3.
Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal adalah pertukaran pesan diantara orang-orang yang
sama tingkat kedudukannya dalam unit kerja yang sama. Unit kerja meliputi
individu-individu yang ditempatkan pada tingkat otoritas yang sama dalam
organisasi dan mempunyai atasan yang sama. Dalam hal ini yaitu Kepala
Subbidang Manajemen Data dengan Kepala Subbidang Pelayanan Jasa. Masingmasing dalam subbidang itu biasa berkomunikasi untuk mengoordinasi penugasan
kerja, sesuai dengan hasil wawancara dari kedua sumber:
Berkomunikasi dalam hal koordinasi kerja, yaitu data yang
dihasilkan oleh subbidang manajemen data akan diolah, dianalisis , dan
prakiraan pelayanan jasa oleh bidang pelayanan jasa, berbagi informasi,
memecahkan masalah yang ada, menyelesaikan konflik atau berbeda
pendapat, mengadakan musyawarah untuk mencapai keputusan bersama.50
Berkomunikasi Mengenai masalah- masalah data, masalah personil,
dan tugas- tugas pokok. Data yang telah diolah oleh Bagian subbidang
manajemen data, bila ada masyarakat memerlukan data- data lama, maka
informasi yang di hasilkan oleh Subbidang Manajemen Data kita ambil
dan kemudian untuk diinformasikan kepada masyarakat. Komunikasi
tentang koordinasi pekerjaan ini dapat melalui telepon ataupun rapat
diantara staf.51
Dari pernyataan di atas sesuai dengan tujuan komunikasi horizontal
menurut Soleh Soemirat dalam Bukunya Komunikasi Organisasional, yaitu :
e) Untuk koordinasi penugasan pekerjaan
f) Untuk berbagi informasi
g) Untuk pemecahan masalah
h) Untuk menjamin persamaan pengertian52
Komunikasi ke Horizontal dapat digambarkan dengan bagan, yaitu sebagai
berikut:
Bagan 06
Komunikasi Horizontal
50
. Wawancara Pribadi dengan Kepala Subbidang Manajemen Data, Siti Zubaidah ,
tanggal 15 Juli 2009.
51
Wawancara Pribadi dengan Kepala Subbidang Pelayanan Jasa, Abdul Choir, tanggal 30
Juli 2009.
52
h.4.7
Soleh Soemirat, Komunikasi Organisasional, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2000),
Keterangan :
A:
Kepala Subbidang Pelayanan Jasa, Drs. H. Abdul Qohir berkomunikasi
kepada Kepala Subbidang Manajemen Data, Siti Zubaidah, S.Si, ataupun
sebaliknya, dimana posisi atau jabatan mereka sama level.
B:
Ketua Pokja CEWS, Drs. Udin Nasikhudin berkomunikasi dengan Ketua
Pokja Archiving Data Meteorologi, Erna Emansyih Else, S.Sos, S.Si,
ataupun sebaliknya, dimana posisi atau jabatan mereka satu level.
B.
Pola Komunikasi Informal
Bila pegawai berkomunikasi dengan yang lainnya tanpa memperhatikan
posisi atau jabatan mereka dalam organisasi, maka arus informasi bersifat pribadi.
Di dalam Bidang data dan informasi grapevine biasa terjadi. Pada saat jam
kerja atau jam istirahat. Komunikasi informal ini bisa melalui komunikasi
personal, dengan interaksi tatap muka ataupun dengan menggunakan media,
misalnya via telepon. Informasi yang dikomunikasikan bukan tentang pekerjaan,
melainkan diluar pekerjaan, pada saat jam kerja ada diantara mereka yang
mengobrol dengan teman kerjanya mengenai liburan bersama, atau sekedar
bergosip.
“Sering, komunikasi biasa dilakukan saat istirahat jam makan
siang, mengobrol, atau pun melalui telepon, sehabis sholat di
mushollah.”53
Baiknya hal- hal seperti ini lebih mendapat pengawasan lagi dari pihak
atas untuk mengenali keterbatasannya, agar tidak menimbulkan informasiinformasi yang tidak benar karena grapevine biasanya membawa informasi yang
belun tentu kebenaranya. Namun kenyataanya grapevine tetap ada dalam
organisasi.
C.
Sarana Komunikasi
Sarana atau media komunikasi sangat penting sebagai alat
menyampaikan informasi kepada masyarakat. BBMG Wilayah II
menyediakan wadah atau sarana untuk mempermudah masyarakat
mengakses dan mendapatkan informasi mengenai diantaranya :
53
Juli 2009.
Wawancara Pribadi dengan Kepala Subbidang Pelayanan Jasa, Abdul Qohir, tanggal 30
1. meteorologi yang meliputi tentang cuaca terkini, cuaca esok hari,
cuaca perairan hari ini, cuaca perairan esok hari, cuaca daerah wisata,
citra satelit.
2. klimatologi yang meliputi prakiraan distribusi curah hujan bulanan,
prakiraan musim hujan, prakiraan musim kemarau, peta indeks
kekeringan.
3. geofisika yang meliputi gempa terkini , teori seismologi, tsunami, magnet
bumi, tanda waktu , peta seismisitas.
Media Internal
BBMG Wilayah II dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat
tentang meteorologi dan geofisika mereka kerap menggunakan tekhnologi
informasi dan komunikasi (TIK) sesuai dengan perkembangan jaman yang smakin
maju, misalnya membuat situs situs tersendiri atau melalui sms server untuk
mendapatkan informasi tentang cuaca, iklim dan gempa bumi.
Media internal BBMG adalah:
1. media elektronik
Agar memudahkan masyarakat mengakses informasi tentang iklim, cuaca,
atau gempa bumi maka BBMG Wilayah II membuka semacam wadah komunikasi
multimedia yaitu website untuk Subbidang Pelayanan Jasa, atau melalui telepon.
Internet merupakan sarana yang mudah dan dapat diakses oleh semua
kalangan masyarakat tanpa dibatasi waktu dan tempat. Situs-situs yang dapat
diakses oleh masyarkat untuk mendapatkan informasi cuaca, iklim dan gempa
bumi di www.bbmgwil2.bmg.go.id. Seperti yang diutarakan oleh Suhatno, SE.,
“Ada beberapa media yang kami sediakan untuk membantu
masyarakat mendapatkan informasi tentang iklim, cuaca, dan gempa bumi.
Dapat melalui website kami di www.bbmgwil2.bmg.go.id.”54
Dalam website BBMG ini tidak hanya berisi informasi tentang cuaca
tetapi juga memberikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat sehingga bisa
menambah wawasan kepada masyarakat yang belum begitu mengetahui tentang
seputar meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Lalu di dalam website ini juga
tersedia ajang komunikasi pengunjung dengan pihak pengelola situs yang disebut
dengan buku tamu. Dalam buku tamu ini pengunjung bisa menuliskan kesan,
pesan, dan saran guna evaluasi dan perbaikan situs BBMG.
Informasi tentang cuaca harian untuk wilayah Jabodetabek (Jakarta,
Bogor, Tangerang, Bekasi) dapat didengarkan oleh masyarakat melalui radio FM
106.2.55
Selain menggunakan internet dan radio, masyarakat dapat juga
mendapatkan pelayanan informasi melalui telepon, dengan nomor telepon
7402739. Seperti yang diungkapkan oleh Udin Nasikhudin saat wawancara,
“Masyarakat bisa mengikuti dengan website, atau
bisa juga
dengan telepon, dengan nomor 7402739, tapi sebenarnya itu telepon
BBMG, tapi yang melayani nanti pelayanan jasa atau lewat Datin (data
dan Informasi) atau datang langsung.”56
54
Wawancara pribadi dengan Kepala Bidang Data, Suhatno , pada tanggal 13 Juli 2009.
55
Data BBMG Wilayah II Kampung Utan.
56
Wawancara Pribadi dengan Pokja CEWS, Udin Nasikhudin, tanggal 4 Agustus 2009.
2. media cetak
Tidak hanya media elektronik seperti internet, radio, atau telepon yang
dimanfaatkan oleh BBMG dalam memberikan informasi kepada masyarakat.
BBMG juga memberikan informasi melalui koran, contohnya adalah Koran
Tangsel Pos, menyediakan brosur-brosur pengetahuan apa itu cuaca, iklim di
Indonesia dan pemanfaatannya, gempa bumi dan tsunami, dan lain- lain. Selain itu
setiap tahunnya BBMG mengeluarkan bulletin- bulletin yang diberikan kepada
pemerintah daerah yang nantinya akan diteruskan untuk diinformasikan kepada
masyarakat. Seperti yang diungkapkan oleh Drs. H. Abdul Qohir,
“Masyarakat Bisa melalui website ataupun media cetak, misalnya
koran”.57
Selain melalui media elektronik ataupun media cetak, pelayanan jasa
kepada masyarakat yaitu dengan diadakannya kunjungan- kunjungan dari sekolahsekolah jika ada yang ingin lebih mengetahui tentang meteorologi, klimatologi
dan geofisika. Dalam sosialisasi bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama
kita aktif memberitahukan bahwa kita ini memberikan sarana pelayanan jasa
informasi mengenai meteorologi, klimatologi dan geofisika, dengan memberikan
surat- surat pemberitahuan ke sekolah- sekolah di daerah sekitar BBMG Wilayah
II, ataupun memang ada masyarakat yang mencari tahu dan membutuhkan
informasi tentang meteorologi, klimatologi dan geofisika bisa datang langsung ke
57
Juli 2009.
Wawancara Pribadi dengan Kepala Subbidang Pelayanan Jasa, Abdul Qohir, tanggal 30
BBMG Wilayah II. Masyarakat biasanya mencari informasi bisa untuk pertanian,
perkebunan, periwisata, dan sektor- sektor lainnya tentang pembangunan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya maka dapat disimpulakan bahwa
pola komunikasi Bidang Data dan Informasi di BBMG Wilayah II Kampung Utan
adalah komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, komunikasi horizontal dan
komunikasi informal. Media Komunikasi yang digunakan untuk pelayanan jasa
informasi adalah melalui website, telepon, radio, fax, email, brosur, dan koran.
Pola komunikasi organisasi tersebut dirinci sebagai berikut :
1. Komunikasi ke bawah pada Bidang Data dan Informasi di BBMG
Wilayah II dilakukan untuk penyampaian- penyampaian informasi
berupa instruksi menyangkut tugas pokok dan fungsi dari masingmasing Subbidang, dengan melalui tatap muka, ataupun dengan media
telepon atau surat dinas. Selain instruksi, informasi mengenai kinerja
pegawai juga disampaikan,dengan diadakannya evaluasi kerja para
pegawai yang rutin dilakukan sebulan sekali, setiap awal bulan.
2. Komunikasi ke atas
pada Bidang Data dan Informasi di BBMG
Wilayah II adalah untuk menyampaikan sistem kerja, ide- ide,
masukan- masukan dari bawahannya. Selain itu juga untuk
menyampaikan
keluhan-
keluran
yang
dirasakan
pegawainya.
Komunikasi ke bawah dilakukan melalui tatap muka, ataupun melalui
mesia, yaitu telepon.
3. Komunikasi horizontal pada Bidang Data dan Informasi di BBMG
Wilayah II dilakukan lebih untuk koordinasi kerja, masalah personil,
dan tugas- tugas pokok. Komunikasi tentang koordinasi pekerjaan ini
dapat melalui telepon ataupun rapat diantara staff.
4. Komunikasi informal pada Bidang Data dan informasi di BBMG
Wilayah II biasa terjadi pada saat jam kerja atau jam istirahat.
Komunikasi informal ini melalui komunikasi personal, dengan
interaksi tatap muka ataupun dengan menggunakan media, misalnya
via telepon. Informasi yang dikomunikasikan bukan tentang pekerjaan,
melainkan diluar pekerjaan.
5. Media komunikasi yang disajikan oleh BBMG Wilayah II dalam
memberikan informasi cukup beragam dan mengikuti perkembangan
jaman. Selain dari media lisan dan tulisan, seperti radio hingga ke
tekhnologi berbasis multimedia (internet) seperti website, media
elektronik seperti telepon dan radio. Selain itu bagi para pelajar TK,
SD yang ingin mengetahui lebih banyak tentang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika bisa datang langsung ke BBMG Wilayah II
Kampung Utan, karena disana memberikan layanan kunjungan bagi
masyarakat.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran yang disampaikan agar
dapat dijadikan bahan pertimbangan serta evaluasi terhadap pola komunikasi
organisasi BBMG Wilayah II dalam memberikan pelayanan jasa informasi :
1. Pola komunikasi organisasi pada Bidang Data dan Informasi bisa
dipertahankan, karena sudah efisien dan lancar, dapat dilihat dari frekuensi
pertemuan yang hampir setiap hari, sehingga tidak ditemukan hambatanhambatan yang cukup berarti.
2. Pertahankan komunikasi yang sudah terjalin dengan baik antara pegawai
agar tetap memiliki rasa kebersamaan dan kekeluaragaan antara pegawai
di BBMG Wilayah II sehingga bisa lebih membuka ruang komunikasi bagi
bawahan dalam menyampaikan masukan atau ide demi kemajuan BBMG
Wilayah II.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. “Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek”. Jakarta:
PT. Rhineka Cipta, 1998.
Astrid. S. Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek 1, (Bandung: Bina
Cipta, 1998), h.1.
Departemen Pendidikan Nasional, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, edisi ketiga.
Jakarta: Balai Pustaka, 2005).
Masmuh, Abdullah. “Komunikasi Organisasi dalam Perspektif Teori dan
Praktek”. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang, 2008.
Muhammad, Arni.” Komunikasi Organisasi. Jakarta : Sinar Grafika offset, 1989.
Pace, R. Wayne dan Faules, Don F. “Komunikasi Organisasi”. Bandung : PT.
Remaja Rosda Karya, 2000.
Pohan, Rusdin. “Metodelogi Penelitian Pendidikan”. Yogyakarta : Lanarka, 2007.
Rivai, Veithzal. “Kepemimpinan dan perilaku Organisasi”. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada , 2004.
Senjaja, S. Djuarsa. “Teori Komunikasi”. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka, 2004.
Soemirat, Soleh. “Komunikasi Organisasional”. Jakarta : Universitas Terbuka,
2000.
Susanto, Astrid. S. “Komunikasi Dalam Teori dan Praktek”. Bandung: Bina Cipta,
1947.
Effendi, Onong Uchjana. “Dinamika Komunikasi”. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, 2000.
Effendi, Onong Uchjana. “Spektrum Komunikasi”. Bandung: Bandar Maju, 1992.
Effendi, Onong Uchjana. “Ilmu Komunikasi” : Teori dan Praktek. Bandung:
Remaja Rosda Karya, 1990.
Referensi lain :
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/ilmu-komunikasi/pengaruh-komunikasiinterpersonal-antar-pegawai-terhadap-kinerja-pegawai-dinas-pariwisata
diakses pada tanggal 21-11-2008.
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?option=com_content&view=article&i
d=245:kualitas-pelayanan-jasa&catid=25:industri&Itemid=15,
diakses
pada tanggal 13 Juli 2009.
HASIL WAWANCARA
Sumber
Jabatan
: Suhatno, SE.
: Kepala Bidang Data dan Informasi
Lokasi
: Kantor
Meteorologi dan
Kepala
Bidang
data
dan
Informasi
Badan
Geofisika Wilayah II Kampung Utan
Peneliti
: Dini Novianti
Tanggal
: 13 Juli 2009
No.
Pertanyaan
Jawaban
1.
Sejauh
mana
peran Peran BBMG Wilayah II dalam upaya
BBMG Wilayah II dalam pencegahan bencana alam adalah
mitigasi bencana alam?
dengan memberikan informasi berupa
data-data perkiraan iklim dan cuaca
ekstrim yang bisa mengakibatkan
bencana alam. Misalkan pada bulan
Desember,
Januari,
Februari
diperkirakan curah hujan meningkat,
maka
diberitahukan
kepada
masyarakat agar waspada akan
terjadi
banjir.
Semua
dilakukan
sebagai upaya pencegahan dini
untuk
mengurangi
korban
jiwa
manusia. Bekerjasama dengan Satuan
Laksana untuk tingkat Kabupaten dan
satuan kordinator pelaksana untuk
tingkat Propinsi.
2.
Hambatan
apa
saja Tidak ada hambatan yang sangat
yang
dialami
ketika berarti dalam hal penyampaian
memberikan
informasi informasi, karena masyarakat dengan
kepada masyarakat?
mudah dapat mengakses informasiinformasi dari kami.
3.
Akses atau media apa
saja yang disediakan
oleh BBMG Wilayah II
dalam
memberikan
pelayanan
jasa
informasi?
Ada beberapa media yang kami
sediakan
untuk
membantu
masyarakat mendapatkan informasi
tentang iklim, cuaca dan gempa
bumi. Dapat melalui website dan
masyarakat bisa datang langsung ke
BBMG Wilayah II.
4.
Bagaimana
Hubungan Hubungan komunikasi
Pegawai dengan Kepala berjalan dengan baik.
Bidang
data
dan
informasi?
5.
Sarana atau media apa
yang digunakan bapak
selaku kepala bidang
dalam
menyampaikan
informasi atau intruksi
kepada pegawai?
6.
Bagaimana
bila
ada Bila ada informasi atau instruksi yang
informasi yang kurang kurang jelas pegawai bisa langsung
jelas?
bertanya kepada saya.
7.
Bagaimana
hubungan Biasa-biasa saja. Sejauh ini kami masih
antara
pegawai
di bisa berkomunikasi dan bekerjasama
BBMG?
dengan baik.
masih
tetap
Dalam memberikan instruksi atau
informasi
dengan
tatap
muka
langsung, melalui telepon, dengan
tulisan berupa surat dinas, atau melalui
rapat.
8.
Pernahkah terjadi konflik Hampir tidak pernah, Karena semua
antara sesama pegawai? bagian dan bidang sudah ada
tugasnya masing-masing.
9.
Apakah bidang data
dan
informasi
berhubungan langsung
dengan kelompok kerja?
Sebenarnya
secara
kedinasan
kelompok kerja itu pelaksanaan
tugasnya di bawah tanggung jawab
kepala
subbidang,
dan
dari
subbidang melaporkan ke kepala
bidang, selanjutnya baru ke kepala
balai.
10.
Bagaimana
kinerja
bidang
data
dan
informasi
dalam
menghasilkan data yang
akurat? Langkah apa
saja yang dilakukan?
Pertama kami mengumpulkan datadata dari stasiun- stasiun yang berada
di bawah tanggungjawab BBMG
Wilayah II, lalu data yang terkumpul
dibukukan atau didokumentasikan,
kemudian diolah menjadi informasi.
11.
Setelah bencana terjadi
langkah
apa
yang
dilakukan oleh bidang
data dan informasi?
Ada
yang
namanya
perifikasi
prakiraan cuaca, yang gunanya
adalah untuk mengukur ketepatan
atau keakuratan cuaca berdasarkan
fakta.
12.
Apakah anda
wewenang
mengeluarkan
kebijakan?
memiliki Tidak, kebijakan itu hanya dikeluarkan
untuk oleh Kepala Balai. Saya hanya memiliki
wewenang untuk menginstruksikan
apa yang telah menjadi keputusan
Kepala
Balai
dalam
kegiatankegiatan yang berhubungan dengan
perintah- perintah dinas, tugas- tugas
pokok.
(Suhatno, SE)
HASIL WAWANCARA
Sumber
: Siti Zubaidah, S.Si.
Jabatan
: Kepala Subbidang Manajemen data
Lokasi
Besar
: Ruang kantor Kepala Subbidang Manajemen Data Balai
Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Kampung Utan
Peneliti
: Dini Novianti
Tanggal
: 15 Juli 2009
No.
Pertanyaan
Jawaban
1.
Bagaimana
pimpinan
bidang data dan informasi
menyampaikan informasi
atau instruksi?
Kebijakan yang turun dari kepala balai
melalui rapat, langsung diinstruksikan
oleh Kepala Bidang kepada Kepala
Subbidang, lalu baru melalui Kepala
Subbidang
diinformasikan
Pokja
(kelompok kerja) pada masing- masing
subbidang.
2.
Sarana media apa yang Kepala bidang biasa menginstruksikan
digunakan kepala bidang langsung kepada kami, namun tidak
dalam
menyampaikan jarang pula melalui telepon.
instruksi
kepada
bawahan?
3.
Hambatan apa saja yang
dialami
saat
menyampaikan informasi?
Tidak ada hambatan, karena kepala
bidang data selalui menyampaikan
instruksi dengan jelas.
4.
Bagaimana
bila
ada Kalau pun ada informasi atau instruksi
informasi
yang kurang yang memang kurang jelas, pegawai
jelas?
bisa langsung bertanya.
5.
Pernahkah terjadi konflik Tidak ada konflik yang begitu serius
dibidang
data
dan yang terjadi, konflik- konflik yang biasa
informasi?
terjadi seperti beda pendapat antara
pegawai satu dengan yang lain,
namun semua bisa dimusyawarahkan,
sehingga tidak ada keputusan sepihak
saja.
6.
Bagaimana
hubungan Hubungan terjalin dengan baik, karena
kepala bidang dengan kepala
bidang
terbuka,
kami
pegawainya?
mengadakan rapat setiap bulannya,
untuk
laporan
kegiatan,
serta
mendengarkan masukan atau saransaran untuk perbaikan pada masa
kedepannya.
7.
Sarana
apa
yang
disediakan
untuk
menginformasikan kepada
masyarakat?
8.
Bagaimana bila
bencana alam?
Media memang sangat berperan
untuk
mempermudah
masyarakat
mengakses semua informasi yang kami
berikan. Sarana bisa melalui website,
Koran, atau siaran melalui radio, dari
pusat pun menyediakan sms server.
terjadi Kami
sebelum
bencana
akan
memberikan early warning, dimana
early warning ini untuk mencegah
jatuhnya korban jiwa. Misalnya bila
ada
gempa
kami
akan
menginformasikan akan terjadi gempa
susulan, walaupun gempa susulan
biasanya
berskala
kecil
namun
menimbulkan bahaya yang lebih
besar. Karena rumah- rumah yang
terkena
gempa
pertama
akan
mengalami keretakan, dan bila gempa
susulan datang bisa beerdampak
merubuhkan rumah tersebut. Jadi akan
diinformasikan kepada pemda- pemda
setempat, kemudian dari pemda akan
diinformasikan kepada mmasyarkat.
9.
Apa yang anda
komunikasikan dengan
Pokja?
Yang berkaitan dengan tugas- tugas di
bagian data dalam pengolahan data
dari stasiun- stasiun yang berada di
bawah
tanggung
jawab
BBMG
Wilayah II Kampung Utan, hampir
setiap hari melakukan komunikasi
langsung dengan datang mengecek,
ataupun berkomunikasi melalui telepon
atau sms untuk memberikan informasi,
instruksi, berdiskusi, dan perbincangan
secara personal, serta diadakan rapat
bila dbutuhkan untuk membicarakan
permasalahan yang ada dan mencari
jalan keluarnya.
10.
Dalam berkomunikasi
dengan Kepala
Subbidang Pelayanan
jasa, apa yang
dkomunikasikan?
Berkomunikasi dalam hal koordinasi
kerja, yaitu data yang dihasilkan oleh
subbidang manajemen data akan
diolah, dianalisis , dan prakiraan
pelayanan
jasa
oleh
bidang
pelayanan jasa, berbagi informasi,
memecahkan masalah yang ada,
menyelesaikan konflik atau berbeda
pendapat, mengadakan musyawarah
untuk mencapai keputusan bersama.
11.
Dalam Subbidang
Manajemen data, data
apa yang dihasilkan?
Dalam mengolah data, Subbidang
Manajemen Data pertama dilakukan
pengumpulan data dari stasiun- stasiun
yang
berada
di
bawah
tanggungjawab BBMG Wilayah II, lalu
data yang terkumpul diinput ke data
base, data mentah dihasilkan oleh
Subbidang Manajemen Data, untuk
konsumen yang membutuhkan data 10
tahun yang lalu, atau data-data lama
(Siti Zubaidah, S.Si)
HASIL WAWANCARA
Sumber
: Drs. H. Abdul Qohir
Jabatan
: Kepala Subbidang Pelayanan Jasa
Lokasi
Besar
: Ruang kantor Kepala Subbidang Pelayanan Jasa Balai
Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Kampung Utan
Peneliti
: Dini Novianti
Tanggal
: 30 Juli 2009
No.
Pertanyaan
Jawaban
1.
Bagaimana
komunikasi Lancar, beliau selalu memberikan
anda
dengan
Kepala instruksi dengan jelas.
Bidang Data dan Informasi?
2.
Apa
saja
yang Biasanya
mengenai
perintahdiinformasikan
atau perintah dinas, perintah pekerjaan
diinstruksikan oleh atasan?
menyangkut tentang tugas- tugas
pokok.
3.
Media apa yang digunakan Dalam
menyampaikan
instruksi
untuk
berkomunikasi biasanya melalui nota dinas, telepon,
dengan atasan?
ataupun tatap muka langsung. Rapat
bersifat berkala, bila ada masalah
yang
penting
dan
tergantung
kebutuhan.
4.
Bagaimana
jika
ada Langsung di tanyakan apa yang
infomasi atau instruksi yang kurang jelas dengan beliau.
kurang jelas?
5.
Bagaimana
komunikasi Lancar, dan berjalan dengan baik.
anda
dengan
Kepala
Subbidang
Manajemen
data?
6.
Apa saja biasanya yang
dikomunikasikan
dengan
Kepala
Subbidang
Manajemen Data?
Berkomunikasi Mengenai masalahmasalah data, masalah personil, dan
tugas- tugas pokok. Data yang telah
diolah
oleh
Bagian
subbidang
manajemen
data,
bila
ada
masyarakat memerlukan data- data
lama, maka informasi yang di
hasilkan oleh Subbidang Manajemen
Data kita ambil dan kemudian untuk
diinformasikan kepada masyarakat.
Komunikasi
tentang
koordinasi
pekerjaan ini dapat melalui telepon
ataupun rapat diantara staf.
7.
Apakah
yang
komunikasikan
bawahan anda?
8.
Sudah berapa lama bapak Kurang lebih 2 tahun.
menjabat
sebagai
Subbidang
Pelayanan
Jasa?
9.
Bila
tentang
komunikasi Sering, komunikasi biasa dilakukan
informal sering dilakukan?
saat istirahat jam makan siang,
mengobrol, atau pun melalui telepon,
sehabis sholat di mushollah.
10.
Bagaimana
bila
ada Semua harus melalui jalur birokrasi,
masyarakat
yang pertama masyarakat harus melalui
membutuhkan informasi?
Kepala BBMG Wilayah II, lalu baru ke
pelayanan jasa.
anda Dalam hal menyangkut tugas pokok
dengan dan fungsi, yaitu pelayanan jasa dan
memberikan
informasi
kepada
masyarakat, hampir setiap hari
melakukan
komunikasi
dengan
atasan baik melalui tatap muka
langsung, ataupun lewat surat,
telepon dan sms. Rapat dilakukan
secara
berkala
dan
sesuai
kebutuhan.
11.
Apakah ada hambatan- Ada namun tidak terlalu penting,
hambatan
dalam perbedaan pendapat namun tidak
melakukan komunikasi?
terlalu berpengaruh karena tidak ada
yang prinsip.
12.
Bagaimana
komunikasi Kepala bidang selalu berkomunikasi
anda dengan atasan?
dengan bawahannya. Komunikasi
dengan atasan mengenai saransaran atau masukan- masukan sering
dilakukan, masukan atau saran harus
tetap di dalam ruang lingkup fungsi
dan tugas pokok bidang data dan
informasi. Semua di tampung oleh
Kepala Bidang Data dan Informasi,
lalu di cari jalan keluarnya.
13.
Media apa yang digunakan Masyarakat Bisa
untuk
memberikan ataupun media
pelayanan jasa kepada koran.
masyarakat?
14.
Data berupa apa yang Dalam Subbidang Pelayanan Jasa,
dihasilakan oleh Subbidang data yang dihasilkan merupakan
Pelayanan Jasa?
informasi prakiraan cuaca, data yang
dihasilkan dari satelit.
melalui website
cetak, misalnya
(Drs. H. Abdul Qohir)
HASIL WAWANCARA
Sumber
: Erna Ernansyih Else, S.Sos, S.Si
Jabatan
: Kepala Pokja Archiving Data Meteorologi
Lokasi
: Ruang kantor Archiving Data Meteorologi Balai Besar
Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Kampung Utan
Peneliti
: Dini Novianti
Tanggal
: 4 Agustus 2009
No.
Pertanyaan
Jawaban
1.
Bagaimana
Lancar.
komunikasi
anda
dengan
Kepala
Subbidang
Manajemen Data?
2.
Apa
saja
yang
dikomunikasikan
dengan
Kepala
Manajemen Data?
Yang dikomunikasikan itu sistem kerja.
Eee…misalnyakan kita inikan di dalam pokja
Archiving Data Meteorologi dan Klimatologi,
yang berhubungan dengan cuaca dan iklim
saja, data yang masuk dari 44 stasiun
pengamatan, yaa…nah data yang sudah
ada itu kita input, sehingga menjadi banyak
yang akhirnya bisa diolah menjadi hasilan
informasi. Selain itu seumpama kita punya
ide- ide dan sebatas kalau kita melayani
orang- orang yang ingin minta data kepada
kita
misalnya,
mahasiswa,ee…swasta,
instansi terkait yang menggunakan jasa kita.
Misalnya
Kepala
Subbidang
menginstruksikan
untuk mempersiapkan
data ini, maka kami akan menyediakan
data yang diperlukan itu dan tentang
kinerja- kinerja kita yang berada di pokja
Archiving Meteorologi dan Klimatologi.
3.
Untuk evaluasi kinerja Biasa dilakukan Sebulan sekali. Jadi kita
biasa dilakukan?
inikan masing- masing itu menyimpan data,
saya yang bertanggung jawab di sini, kita
ambil, apa yang mereka lakukan selama ini,
saya
rangkum
sebulan
sekali,saya
berhubungan dengan Kepala Subbidang
setiap awal bulan.
4.
Bagaimana
hubungan
anda
dengan Subbidang
Pelayanan Jasa?
5.
Bagaimana
Kita input data, misalnya kita masukan data,
komunikasi dengan data yang kita kumpulkan, bila suatu saat
sesama level di Pokja ada pengguna jasa minta, bisa langsung
Archiving
Data disediakan. Ngga mungkinkan kita nyariMeteorologi
dan nyari dkomputer masing- masing? Jadi
Klimatologi?
Masing- masing kerja di computer, apa yang
mereka kerjaan saya tarik, kita namakan
Bank data kecil,misalnya flashdisk, bila suatu
saat pengguna jasa ada yang minta kita
buka bank datanya.
6.
Bila ada Masyarakat
yang ingin mencari
informasi
apakah
langsung ke anda?
Berhubungan
bila
mereka
membuat
prakiraan, mereka mencari mencari data di
sini. Misalnya prakiraan cuaca ringan,
hubungannya yaa data, karena data
adalah itukan ujung tombak dari prakiraan.
Tidak, pertama kitakan punya, apa yaa
namanya
yaa??
urutanurutannya
sekretariat dulu, sekretariat lapor ke Kepala
Balai, lalu baru ke Kepala bidangnya,baru
ke kepala subbidangnya, trakhir nanti kita
yang membuat.
7.
Selain sistem kerja
dan ide- ide apalagi
yang
biasanya
dikomunikasikan
dengan atasan?
Kadang- kadang kita inikan ga selamanya
kerja enak, cape,yaa…kita terus terang.
Apa yang kita rasa, kita jujur. Atau si A
bagaimana, si B bagaimana. Lalu kita
kumpul, cari bagaimana solusinya.
8.
Media apa
digunakan
atasan?
yang Dengan tatap muka, kita datang ke ruang
oleh Kepala Subbidang. Bisa juga dengan
telepon.
9.
Media apa
digunakan
memberikan
pelayanan?
yang Bisa pakai email, fax, telepon atau datang
untuk sendiri juga bisa.
(Erna Ernansyih Else, S.Sos, S.Si)
HASIL WAWANCARA
Sumber
: Drs. Udin Nasikhudin
Jabatan
: Kepala Pokja CEWS (Climatological Early Warning System)
Lokasi
: Ruang kantor CEWS Balai Besar Meteorologi dan Geofisika
Wilayah II Kampung Utan
Peneliti
: Dini Novianti
Tanggal
: 4 Agustus 2009
No.
Pertanyaan
Jawaban
1.
Apa
saja
yang Kita berkomunikasi dengan atasan, bila
dikomunikasikan
anda ada kesulitan mengenai laporandengan
Kepala laporan, ada data- data yang
Subbidang Data?
seharusnya ada tetapi ternyata tidak
ada, mengenai staf di CEWS ini yang
ada misalnya, ada yg ijin atau segala
macamnya.
2.
Apa
dikomunikasikan
dengan anda?
3.
Masyarakat
biasanya Gunanya banyak, bisa untuk pertanian,
meminta
informasi
itu bisa untuk perkebunan, bisa untuk
untuk apa saja?
eee…pariwisata, pertambangan dan
sektorsektor
lainnya
untuk
pembangunan.
yang Kalau atasan berkomunikasi biasanaya
atasan Ketika ada tugas- tugas yang perlu
diselesaikan sama Pokja ECWS ini, saya
yang bertanggung jawablah.
4.
Media
apa
digunakan
berkomunikasi
atasan?
yang Untuk
pengiriman
laporan
untuk menggunakan email, telepon
dengan tatap muka.
saya
juga,
5.
Selain tentang pekerjaan,
apalagi
yang
dikomunikasikan dengan
atasan?
Yaa..saran itu sebenarnya sering kita
lakukan mengingat apa yang kita
inginkan belum tentu tercapai, nah ini
bisa saja kepanjangan tangan saja,
karena Kepala Subbidang tidak bisa
selalu
bisa
memutuskan,
namun
diajukan kepada atasanya lagi untuk
mencari jalan keluar. Seperti masalah
CEWS inikan baru, ada hal- hal yang
sebenarnya menjadi fungsi dari CEWS,
tapi karena kurangnya data, terus lagi
sarana dan prasarana kita tidak bisa
melaksanakan
tugas
itu,
kita
sampaikan.
6.
Media apa saja yang
disediakan
oleh
pelayanan jasa dalam
memberikan
informasi
kepada masyarakat?
Masyarakat bisa mengikuti dengan
website, atau
bisa juga dengan
telepon, dengan nomor 7402739, tapi
sebenarnya itu telepon BBMG, tapi
yang melayani nanti pelayanan jasa
atau lewat Datin (data dan Informasi)
atau datang langsung.
7.
Pelayanan
kunjungan
itu
dilakukan rutin?
untuk Karena sosialisasi itu bisa dua arah ya,
biasa artinya kita bisa aktif memberitahukan
bahwa kita ini mempunyai tugas dan
fungsi
sebagai
pemberi informasi
tentang meteorologi, klimatologi dan
geofisika atau kadang- kadang dari
pihak masyarakat mencari kita untuk
kesediaanya untuk datang atau dia
yang datang. Sosialisasi itu pernah
dilakukan dengan memberikan surat ke
sekolah- sekolah yang berada disekitar
BBMG Wilayah II.
8.
Bagaimana
rapat
apa
diadakan?
dengan Sering rapat itu, kadang sebulan bisa
sering dua kali. Setiap bulannya ada yang
namanya
seminar
bulanan,
rutin
diadakan
sebulan
sekali.
Bisa
membicarakan
tentang
masalah
pekerjaan, masalah ilmiah. Yang diikuti
oleh seluruh staf, pokja- pokja juga di
undang, namun tidak semua pegawai,
tentunya tidak semua pegawai, karena
jika semua pekerjaan bisa terhambat
ya, jadi perwakilan saja.
9.
Bagaimana
komunikasi
dengan
Pokja
dalam
Subbidang
Manajemen
Data?
10.
Pelayanan
menyediakan
berupa apa?
Biasanya untuk kepentingan bersama.
Misalnya kita perlu data, data yang
tentunya didapatkan dari Pokja lain,
yaa…kita minta.
jasa Pelayanan jasa itu bentuknya ada
informasi prakiraan,yaa..data olahanlah, dan
analisa.
(Drs. Udin Nasikhudin)
Download