BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Penggorengan Penggorengan adalah alat memasak makanan dengan menggunakan minyak. Nama lainnya adalah wajan, kuali dlsb. Menggoreng adalah cara memasak makanan dengan menggunakan minyak, atau lemak (margarin, shortening, mentega) sebagai medium penghantar panas. Lemak sama dengan minyak, dan hanya berbeda wujud karena perbedaan titik lebur. Tempe, tahu, makanan laut, daging ayam, dan kerupuk adalah beberapa jenis makanan yang antara lain dimatangkan dengan cara digoreng. Gambar II.1 Mekanik penggoreng kentang Orang Mesir kuno sudah memasak makanan dengan cara menggoreng sekitar 2500 SM. Sewaktu menggoreng, makanan menjadi matang sekaligus gula yang dikandung makanan mengalami karamelisasi. Bila diteruskan, makanan akan mengalami karbonisasi (gosong). Ada beberapa jenis teknik menggoreng yang berbeda dalam bentuk wajan (penggorengan) dan jumlah lemak atau minyak yang dipakai. Menumis bumbu atau sayuran hanya memerlukan lemak atau minyak dalam jumlah sedikit. Kedalaman wajan untuk menggoreng berbeda-beda menurut jumlah minyak dan jenis makanan yang dimasak. Wajan berpermukaan datar biasanya dipakai untuk menumis atau menggoreng telur. II.2. Pisau Perajang Pisau perajang merupakan salah satu bagian utama dari perancangan dan implementasi alat perajang dan penggorengan kentang otomatis berbasis mikrokontroler. Jenis material yang digunakan untuk membuat pisau perajang adalah plat stainless steel dengan bagian sisi perajang dibuat tajam.. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil rajangan dengan ukuran ketipisan yang seragam. Pisau perajang dapat dilepas dengan mudah dari cakram dudukan, kemudian diasah. Jika pisau sudah kembali tajam maka siap dipasang kembali dan pisau siap digunakan. Gambar II.2 Mekanik perajang kentang menggunakan motor power window II.3. Motor DC Motor DC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan sumber tegangan DC. Motor DC atau motor arus searah sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung dan tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas. II.4. Mikrokontroler ATMega8535 Mikrokontroler adalah suatu keping IC dimana terdapat mikroprosesor dan memori program (ROM) serta memori serbaguna (RAM), bahkan ada beberapa jenis mikrokontroler yang memiliki fasilitas ADC, PPL, EEPROM dalam suatu kemasan. Penggunaan mikrokontroler dalam bidang kontrol sangat luas dan popular. Ada beberapa vendor yang membuat mikrokontroler diantaranya Intel, Microchip, Winbond, Atmel, Philips, Xemics dan lain-lain buatan Atmel. Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit, di mana semua intruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar intruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus clock, berbeda dengan intruksi MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock. AVR berteknologi RISC (Complex Instruction Set Computing), sedangkan seri umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega, dan AT86RFxx. (Lingga Wardhana, 2006 : 1). Gambar II.1 Mikrokontroler ATMega8535 Sumber : (Sistem Komputer, 2014) II.4.1. Arsitektur ATMega8535 Gambar II.3 Blok Diagram Fungsional ATMega8535 Sumber : (Lingga Wardhana, 2006) Dalam gambar tersebut dapat dilihat bahwa ATMega8535 memiliki bagian sebagai berikut: 1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D. 2. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran. 3. Tiga buah Timer dengan kemampuan pembandingan. 4. CPU yang terdiri atas 32 buah register. 5. Watchdog Timer dengan osilator internal. 6. SRAM sebesar 512 byte. 7. Memory Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write. 8. Unit interupsi internal dan eksternal. 9. Port antarmuka SPI. 10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi. 11. Antarmuka komparator serial. 12. Port USART untuk komunikasi serial. II.4.2. Fitur ATMega8535 Kapabilitas detail dari ATMega8535 adalah sebagai berikut: 1. Sitem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz 2. Kapabilitas memori flash 8 kb, SRAM sebesar 512 byte, dan EEPROM sebesar 512 byte. 3. ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel. 4. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps. 5. Enam pilihan mode sleep menghemat penggunaan daya listrik. II.2.3. Konfigurasi Pin ATMega8535 Konfigurasi pin ATMega8535 dapat dilihat pada Gambar II.3. Dari gambar tersebut dapat dijelaskan secara fungsional konfigurasi pin ATMega8535 sebagai berikut (Lingga Wardhana. 2006 : 3) : 1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya. 2. GND merupakan pin Ground. 3. Port A(PA0..PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC. 4. Port B(PB0..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu Timer / Counter, komparator analog, dan SPI. 5. Port C(PC0..PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI, komparator analog dan Timer Oscilator. 6. Port D(PD0..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu komporator analog, interupsi ekternal, dan komunikasi serial. 7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler. 8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock ekternal. 9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC. 10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC. Gambar II.4 Pin ATMega8535 Sumber : (Lingga Wardhana, 2006) II.5 Sensor Suhu IC LM35 Sensor suhu IC LM 35 merupkan chip IC produksi Natioanal Semiconductor yang berfungsi untuk mengetahui temperature suatu objek atau ruangan dalam bentuk besaran elektrik, atau dapat juga di definisikan sebagai komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah perubahan temperature yang diterima dalam perubahan besaran elektrik. Sensor suhu IC LM35 dapat mengubah perubahan temperature menjadi perubahan tegangan pada bagian outputnya. Sensor suhu IC LM35 membutuhkan sumber tegangan DC +5 volt dan konsumsi arus DC sebesar 60 µA dalam beroperasi. Bentuk fisik sensor suhu LM 35 merupakan chip IC dengan kemasan yang berfariasi, pada umumnya kemasan sensor suhu LM35 adalah kemasan TO-92 seperti terlihat pada gambar dibawah. Gambar II.5 Bentuk Fisik Modul Sensor Suhu IC LM35 Sumber: http://elektronika-dasar.web.id/sensor-suhu-ic-lm35 Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa sensor suhu IC LM35 pada dasarnya memiliki 3 pin yang berfungsi sebagai sumber supply tegangan DC +5 volt, sebagai pin output hasil penginderaan dalam bentuk perubahan tegangan DC pada Vout dan pin untuk Ground. Karakteristik Sensor suhu IC LM35 adalah : Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC seperti terlihat pada gambar 2.2. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC. Sensor suhu IC LM35 memiliki keakuratan tinggi dan mudah dalam perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, sensor suhu LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kontrol khusus serta tidak memerlukan seting tambahan karena output dari sensor suhu LM35 memiliki karakter yang linier dengan perubahan 10mV/°C. Sensor suhu LM35 memiliki jangkauan pengukuran -55ºC hingga +150ºC dengan akurasi ±0.5ºC. Tegangan output sensor suhu IC LM35 dapat diformulasikan sebagai berikut : Vout LM35 = Temperature º x 10 mV II.6. LCD 16 x 2 LCD (Liquid Crystal Display) merupakan suatu jenis media tampilan yang menggunakan crystal cair sebagai penampil utama. LCD adalah salah satu perangkat penampil yang sekarang ini mulai banyak digunakan. LCD memanfaatkan silikon atau galium dalam bentuk kristal cair sebagai pemendar cahaya. Pada layar LCD, setiap matrik adalah susunan dua dimensi piksel yang dibagi dalam baris dan kolom. Dengan demikian setiap pertemuan baris dan kolom adalah sebuah LED terdapat sebuah bidang latar (backplane), yang merupakan lempengan kaca bagian belakang dengan sisi dalam yang ditutupi oleh lapisan elektroda transparan. Dalam keadaan normal, cairan yang digunakan memiliki warna cerah. Daerah-daerah tertentu pada cairan akan berubah warnanya menjadi hitam ketika tegangan diterapkan antara bidang latar dan pola olektroda yang terdapat pada sisi dalam lempeng kaca bagian depan. Bentuk fisik LCD 16x2 dapat dilihat pada gambar II.5 Gambar II.6. Bentuk Fisik LCD 16x2 Sumber : (https://bekoy.files.wordpress.com/2012/02/lcd162b-yhy.jpg) LCD yang digunakan adalah jenis LCD yang menampilkan data dengan 2 baris tampilan pada display. Keuntungan dari LCD ini adalah (Afrie Setiawan. 2011 : 24) : 1. Dapat menampilkan karakter ASCII, sehingga dapat memudahkan dalam pembuatan program tampilan. 2. Mudah dihubungkan dangan port I/O karena hanya menggunakan 8 bit data dan 3 bit kontrol. 3. Ukuran modul yang proporsional. 4. Daya yang digunakan relatif sangat kecil. II.7. Bahasa Pemrograman II.7.1 CODEVISION AVR Software CodeVisionAVR adalah salah satu software yang dapat gunakan untuk belajar memprogram mikrokontroler AVR. CodeVisionAVR adalah merupakan software IDE (integrated development environment), karena dalam software tersebut telah dilengkapi dengan text (source code) editor dan compiler. Dalam program CodeVision AVR terdapat beberapa kemudahan, untuk membuat program software ATMega8535, seperti program simulasi yang sangat berguna untuk melihat, semulasi hasil yang telah kita buat, sebelum program tersebut kita download ke IC atau ke mikrokontroler. Ketika program CodeVision AVR dijalankan dangan mengklik icon CodeVision AVR, maka jendela akan tampil seperti berikut : Gambar II.7. CODEVISION-AVR Sumber : http://tutorialcodevisionavr.blogspot.co.id/ / CodeVision-AVR adalah salah satu tool untuk pengembangan/pembuatan program untuk kemudian ditanamkan dan dijalankan pada mikrokontroler terutama mikrokontroler AVR. II.8. Komunikasi Data II.8.1. USBasp Programmer USBasp Programmer adalah suatu perangkat yang digunakan untuk menuliskan program (men-download) pada Microcontroller ATMEL AVR. Dengan menggunakan perangkat ini kita dapat mengisikan file *.hex yang telah di Compile (diciptakan) oleh software seperti Code Vision AVR. Banyak kelebihan yang kita dapatkan dengan menggunakan perangkat ini, diantaranya : 1. Kecepatan mengisi program yaitu 5 kBytes/s. 2. Tidak menggunakan kontroler tambahan seperti SMD khusus. 3. Fasilitas SCK digunakan untuk men-download target dengan (kecepatan rendah kurang dari 1,5MHz). 4. Tidak memerlukan supply tambahan dan dapat digunakan untuk men-supply power dari Mikrokontroler. 5. Dapat digunakan untuk berbagai platform seperti Linux, Mac OS, Windows XP, Windows Vista, Windows 7,dan Windows 8. Gambar II.8. USBasp Downloader Sumber : http://www.usbasp.com