LITERASI INFORMASI DI ERA DIGITAL Oleh : Utami Wisnu Wardhani, Literasi informasi pada jaman dahulu sering dikaitkan dengan membaca dan menulis. Sebenarnya apakah definisi dari literasi informasi itu? Apakah ketrampilan literasi informasi dibutuhkan pada era digital ini? Literasi informasi adalah kemampuan untuk tahu kapan ada kebutuhan informasi, untuk dapat mengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi, dan secara efektif menggunakan informasi tersebut untuk isu atau masalah yang dihadapi. Menurut American Library Association (ALA), literasi informasi merupakan serangkaian kemampuan yang dibutuhkan seseorang untuk menyadari kapan informasi dibutuhkan dan kemampuan untuk menempatkan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang dibutuhkan secara efektif Lasa HS (2009 : 190) mendefinisikan bahwa literasi informasi disebut juga melek informasi, yakni kesadaran akan kebutuhan informasi seseorang, mengidentifikasi, pengaksesan secara efektif efisien, mengevaluasi, dan menggabungkan informasi secara legal ke dalam pengetahuan dan mengkomunikasikan informasi itu. Dengan kesadaran ini akan mendukung perkembangan proses pembelajaran sepanjang hayat / long life education. Manfaat Literasi Informasi bagi masyarakat luas adalah untuk mempermudah dalam menemukan informasi sesuai kebutuhan dan menggunakan informasi tersebut secara efektif. Pada era digital ini literasi sangat diperlukan oleh masyarakat untuk mencari informasi,namun dengan ledakan informasi yang begitu besar di era digital ini memiliki dampak positif juga negatif untuk masyarakat atau pencari informasi. Dampak negatifnya antara lain dengan banyaknya informasi yang tersedia sehingga pencari informasi kebingungan dalam memilah informasi yang benar atau yang salah. Maka dari itu dibutuhkan pengetahuan tentang literasi informasi, perpustakaan dalam hal ini memberikan layanan pendidikan pemakai kepada pemustaka untuk mempermudah dalam proses pencarian informasi. Literasi informasi dapat memberikan hubungan penting antara masyarakat informasi dan pembelajaran masyarakat. Keterampilan literasi informasi membantu orang untuk belajar dan belajar ulang, untuk melatih berbagai perubahan-perubahan hidup yang begitu cepat untuk merubah dunia dan mengharuskan mereka untuk beradaptasi dan fleksibel dengan kecepatan dan kompetensi. Menurut Association of College and Research Libraries dalam Prasetyawan (2014 : 161) Orang yang memiliki kemampuan literasi informasi adalah mereka memiliki kemampuan untuk : - Menentukan informasi yang dibutuhkan - Mengakses kebutuhan informasinya secara efektif dan efisien - Mengevaluasi informasi dan sumber-sumber yang di dapatkannya secara kritis - Menggabungkan informasi yang dipilihnya menjadi sebuah landasan pengetahuan - Menggunakan informasi secara efektif untuk mencapai tujuan tertentu - Mengetahui isu-isu ekonomi, hukum, dan sosial seputar penggunaan informasi, serta meggunakannya informasi secara etis dan legal. Menurut Renford and Hendrickson Pendidikan pengguna adalah “ .....encompass all activities designed to teach the user about library resources and research techniques” Pendidikan pengguna adalah cara suatu kegiatan pengajaran dengan menggunakan berbagai sumber perpustakaan dan cara-cara penelitian. Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dalam Ferry Adityo Putro (2013 “Pendidikan pemakai adalah usaha bimbingan atau petunjuk jeada pemakai tentang cara pemanfaatan koleksi bahan pustaka yang disediakan secara efektif dan efisien.” Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan pemakai adalah serangkaian kegiatan kegiatan yang berisi aktivitas belajar mengenai pengenalan dan tata cara memanfaatkan perpustakaan kepada pengguna maupun calon pengguna di perpustakaan. Dalam pendidikan pemakai pemustaka juga diajarkan dalam mencari informasi secara efektif,efsien dan akurat. Pendidikan pemakai merupakan tugas pustakawan untuk mendukung pembelajaran dan penelitian sehingga tercipta masyarakat yang paham literasi informasi. Untuk menciptakan masyarakat yang paham akan literasi informasi perlu adanya pembinaan literasi, yaitu proses berkelanjutan untuk membantu individu agar minat bacanya tumbuh dan berkembang. Dalam hal ini Perpustakaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan beberapa upaya atau kegiatan pembinaan literasi informasi antara lain: 1. Melakukan kegitan story telling; 2. Melakukan pembinaan dan pemakaian perpustakaan; 3. Melakukakan kegiatan lomba-lomba yang dapat menumbuhkan minat baca, seperti lomba bercerita, lomba penulisan cerpen, karya ilmiah dan menulis puisi, lomba bercerita bahasa daerah dan penulisan cerita daerah. Perpustakaan berharap dengan adanya kegiatan pembinaan literasi informasi dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya literasi informasi dalam kehidupan bermasyarakat. Karena kehidupan manusia merupakan proses pembelajaran berkelanjutan atau pendidikan sepanjang hayat. Cropley menyatakan bahwa pendidikan sepanjang hayat meliputi: “Keyakinan yang seharusnya dimiliki untuk memberantas hambatan dalam pembelajaran, belajar bisa dilakukan diluar sistem pendidikan, pendidikan bisa dilakukan di rumah, di organisasi dan masyarakat, tempat kerja, berbagai media, serta melalui teman-teman yang kita kenal”. Kemampuan untuk terus belajar sepanjang hayat seseorang adalah alat survival atau bertahan hidup yang merupakan kunci dalam dunia perubahan. Ada sejumlah berkembang informasi dan dalam beberapa bidang studi mengalami perubahan sangat cepat. Hal ini juga kemungkinan bahwa banyak orang dewasa memasuki dunia kerja sekarang akan memiliki setidaknya lima perubahan pendidikan sebelum mereka pensiun dan akan perlu untuk akses dan menguasai bidang pengetahuan baru untuk dapat melakukan pekerjaannya dengan baik. Permen menyatakan bahwa : “.. Literasi informasi tidak hanya respon terhadap tuntutan masyarakat informasi, tapi set penting dari prestasi intelektual yang dapat membantu dalam realisasi dari ‘masyarakat belajar’. Pustakawan merupakan agen literasi informasi, diharapkan melalui pustakawan tercipta masyarakat melek informasi. Perpustakaan merupakan sumber informasi dan pemustaka dapat memanfaatkan sumber-sumber informasi untuk pembelajaran, pengambilan keputusan sampai penyelesaian masalah dengan memanfatkaan perpustakaan sebagai sumber informasi. Literasi informasi adalah seperangkat keterampilan yang memungkinkan orang belajar secara formal maupun informal dalam mencari informasi secara akurat, efektif dan efisien untuk memudahkan kehidupan manusia. Keterampilan literasi informasi dapat ditularkan melalui sistem pendidikan dan melalui perpustakaan umum dalam peran mereka sebagai agen untuk belajar sepanjang hayat. Dengan keterampilan literasi informasi diharapkan tercipta masyarakat yang inovatif, mengetahui secara akurat informasi yang dibutuhkan, menggunakan informasi secara efektif dan mampu mengikuti perkembangan informasi. DAFTAR PUSTAKA: - digilib.isi-ska.ac.id journal.unhas.ac.id Lasa HS. 2009. Kamus Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.