Kata Pengantar, Abstrak, Abstract, Daftar Isi., Daftar Tabel, Daftar

advertisement
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas kehendak dan ridhoNya kami dapat menyelesaikan laporan penelitian
dan studi ini.
Laporan ini berisi 5 (Lima) Bab yang terdiri dari Bab 1 Pendahuluan, Bab 2
Tinjauan Pustaka, Bab 3 Metodologi Penelitian, Bab 4 Analisis Pergerakan
Barang Short Sea Shipping, dan Bab 5 Kesimpulan dan Saran.
Indonesia merupakan negara kepulauan telah dihubungkan oleh adanya laut
disekitarnya dan menjadi salah satu potensi untuk dikembangkan.
Pengembangan tersebut salah satunya adalah bertujuan untuk memajukan
perekonomian Indonesia terutama dalam kegiatan arus barang yang didasari
pada dokumen MP3EI dan Sistem Logistik Nasional. Untuk itu, perlu
dibuat kajian kegiatan Short Sea Shipping yang bertujuan untuk
menghasilkan suatu strategi dan kebijakan. Dalam hal ini konsultan
bermaksud melakukan studi dan menganalisis pengembangan kegiatan
Short Sea Shipping dalam meningkatkan kelancaran arus barang.
Banyak kendala yang dihadapi dalam rangka penyusunan penelitian dan
studi ini, berkat bantuan berbagai pihak dapat selesai pada waktunya.
Dalam kesempatan ini dengan tulus kami menyampaikan terima kasih
kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, yang telah
mempercayakan kami untuk melakukan penelitian dan “Studi
Pengembangan Short Sea Shipping Dalam Meningkatkan Kelancaran Arus
Barang”. Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
secara langsung maupun tidak langsung telah turut membantu dalam
penyelesaian laporan akhir. Kami harap dengan sedikit pemikiran ini dapat
membantu Badan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Laut,
Kementerian Perhubungan RI demi tercapainya kelancaran arus barang
dengan menggunakan angkutan laut yang efektif dan efisien.
Jakarta, November 2012
Tim Studi
Studi Pengembangan Short Sea Shipping Dalam Meningkatkan
Kelancaran Arus Barang
v
ABSTRAK
Negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan telah dihubungkan
oleh adanya laut disekitarnya dan menjadi salah satu potensi untuk
dikembangkan. Pengembangan tersebut salah satunya adalah untuk
memajukkan perekonomian Indonesia terutama dalam kegiatan arus
barang yang didasari pada dokumen MP3EI dan Sistem Logistik Nasional.
Oleh karena itu, perlu adanya kajian kegiatan Short Sea Shipping yang
bertujuan untuk menghasilkan strategi dan kebijakan sehingga dapat
mendukung kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan pergerakan arus
barang di Pulau Jawa, Pulau Bali dan Nusa Tenggara Barat
Untuk menghasilkan strategi dan kebijakan tersebut diperlukan beberapa
data dan analisis yang dilakukan, yaitu analisis kegiatan logistik dari
masing-masing moda, terutama bagaimana kondisi pergerakan arus
barang di pelabuhan. Analisis perbandingan moda juga dilakukan untuk
melihat bagaimana kondisi pergerakan barang secara finansial dari tarif
per satuan ton moda kapal Ro-Ro, kereta api dan darat (truk) terhadap
jarak tempuh. Dari analisis ini, maka dapat diketahui keefisienan dari
masing-masing moda sehingga dapat disinkronisasikan dengan pemilihan
moda berdasarkan pergerakan barang dengan menggunakan mode share.
Hasil dari mode share tersebut dapat juga menghasilkan perhitungan
secara ekonomis sehingga didapatkan biaya penghematan penggunaan
bahan bakar, biaya perawatan jalan dan biaya emisi karbon.Skema
investasi serta bentuk kerjasama Short Sea Shipping pun menjadi salah
satu pertimbangan dalam strategi kebijakan. Oleh sebab itu, perhitungan
investasi akan diperhitungkan jika dilakukan oleh pemerintah maupun
swasta. Dari analisis-analisis tersebut, strategi dan kebijakan jangka
pendek hingga jangka panjang dapat dihasilkan untuk mendukung kegiatan
Short Sea Shipping dalam rangka meningkatkan arus barang.
Kata Kunci: Short Sea Shipping, Arus Barang, Moda, Kapal Ro-Ro, Truk,
Kereta Api, Tarif, Mode Share, Finansial, Ekonomis, Investasi,
Stakeholder, Strategi, Kebijakan
Studi Pengembangan Short Sea Shipping Dalam Meningkatkan
Kelancaran Arus Barang
vi
ABSTRACT
Indonesia is an archipelago country that linked by surrounding oceans,
which has become a potencial aspect to be developed in the country. The
development need to be done in order to promote Indonesia’s economy,
especially on flow of logistics, as written on MP3EI and Sistem Logistik
Nasional (National Logistics System). Therefore, it is necessary to have a
depth study about Short Sea Shipping that aims to produce strategies and
policies. Later, these strategies and policies can be use on development of
logistics flow in Java, Bali, and West Nusa Tenggara.
To generate strategies and policies, some data and analysis that will be
needed to be done is analysis of logistics activities on each modes,
especially on how well the movements of the flow of logistics at the port.
Analysis of comparative modes also need to be performed to see how the
financial movements of logistics on cost per ton unit RORO vessel, train,
and road (truck) to mileage. From this analysis, efficiency of each mode
can be seen so that it can be synchronized with the movement of goods
selection mode by using mode share. The result of mode share also can
generate economical calculation to obtain the cost saving of fuel, cost of
road maintenance an the cost carbon emissions. Investment schemes and
other cooperation form from Short Sea Shipping has become a
consideration in policy strategy. Therefore, the calculation of the
investment will be taken into account if it is be done by the governement or
private. From the analysis, strategies and policies, whether for short term
or long term can be generated to support the activities of Short Sea
Shipping in order to improve the flow of goods.
Key words: Short Sea Shipping, logistics flow, mode, RORO vessel, truck,
train, tariff, mode share, financial, economical, investment, stakeholder,
strategies, policies
Studi Pengembangan Short Sea Shipping Dalam Meningkatkan
Kelancaran Arus Barang
vii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………
v
Abstrak ……………………………………………………………
vi
Abstract …………………………………………………………...
vii
DAFTAR ISI ……………………………………………………...
viii
DAFTAR TABEL ………………………………………………...
x
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………..
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………….
1
A. Latar Belakang ………………………………………
1
B. Maksud dan Tujuan …………………………………
4
C. Dasar Hukum ………………………………………..
4
D. Ruang Lingkup Pekerjaan …………………………..
5
E. Kerangka Studi ……………………………………...
6
F. Lokasi Pekerjaan …………………………………….
6
G. Sistematika Penyajian ……………………………….
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………..
8
A. Konsep Logistik ……………………………………..
8
B. Transportasi …………………………………………
12
C. Short Sea Shipping …………………………………..
17
D. Kebijakan dan Peraturan …………………………….
23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………
40
A. Metodologi Pengumpulan Data ……………………..
40
B. Metode Analisis …………………………………..…
44
C. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan ……………………
46
BAB IV ANALISIS PERGERAKAN BARANG SHORT SEA
SHIPPING ……………………………………………….
Studi Pengembangan Short Sea Shipping Dalam Meningkatkan
Kelancaran Arus Barang
48
viii
A. Pergerakan Barang …………………………………..
48
B. Infrastruktur …………………………………………
63
C. Stakeholder …………………………………….……
100
D. Analisis Biaya Finansial …………………………….
106
E. Analisis Jumlah Pergerakan Barang Untuk Tiap
Moda ………………………………………………..
112
F. Analisis Biaya Ekonomi …………………………….
117
G. Public Private Partnership ………………………….
126
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………
130
A. Kesimpulan …………………………………………
130
B. Saran ………………………………………………..
131
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Studi Pengembangan Short Sea Shipping Dalam Meningkatkan
Kelancaran Arus Barang
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Hubungan Sistranas dan Transportasi Antarmoda/
Multimoda ………………………………………..
14
Tabel 2.2
Peraturan Perundangan dan Kebijakan Lainnya …
24
Tabel 4.1
Komoditi Unggulan Hinterland ………………….
51
Tabel 4.2
Kegiatan Bongkar Pelabuhan Lembar …………...
61
Tabel 4.3
Kegiatan Muat Pelabuhan Lembar ……………….
62
Tabel 4.4
Fasilitas Infrastruktur Pelabuhan Tanjung Priok ...
65
Tabel 4.5
Dermaga Pelabuhan Tanjung Priok ……………...
66
Tabel 4.6
Fasilitas Pandu Kapal Pelabuhan Tanjung Priok ...
67
Tabel 4.7
Fasilitas Bongkar Muat Pelabuhan Tanjung Priok
68
Tabel 4.8
Fasilitas Infrastruktur Pelabuhan Tanjung Emas ...
69
Tabel 4.9
Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas ……………...
70
Tabel 4.10
Inventaris Peralatan Pelabuhan Tanjung Emas …..
71
Tabel 4.11
Kinerja Bongkar Muat Pelabuhan Tanjung Emas ..
71
Tabel 4.12
Kinerja Fasilitas Pelabuhan Tanjung Emas ……...
71
Tabel 4.13
Fasilitas Infrastruktur Pelabuhan Tanjung Perak ..
73
Tabel 4.14
Dermaga Pelabuhan Tanjung Perak ……………..
74
Tabel 4.15
Peralatan Bongkar Muat Pelabuhan Tanjung
Perak ……………………………………………..
75
Tabel 4.16
Kinerja Pelayanan Kapal ………………………..
76
Tabel 4.17
Kinerja Bongkar Muat Pelabuhan Tanjung Perak
76
Tabel 4.18
Kinerja Fasilitas Pelabuhan Tanjung Perak ……
76
Tabel 4.19
Fasilitas Infrastruktur Pelabuhan Tanjung Perak ..
77
Tabel 4.20
Dermaga Pelabuhan Benoa ………………………
78
Tabel 4.21
Inventaris Peralatan Pelabuhan Benoa …………..
79
Tabel 4.22
Kinerja Pelayanan Kapal Pelabuhan Benoa …….
80
Tabel 4.23
Kinerja Bongkar Muat Pelabuhan Benoa ……….
80
Studi Pengembangan Short Sea Shipping Dalam Meningkatkan
Kelancaran Arus Barang
x
Tabel 4.24
Fasilitas Infrastruktur Pelabuhan Lembar ……….
81
Tabel 4.25
Dermaga Pelabuhan Lembar …………………….
82
Tabel 4.26
Investaris Peralatan Pelabuhan Lembar …………
83
Tabel 4.27
Kinerja Pelayanan Kapal Pelabuhan Lembar ……
83
Tabel 4.28
Kinerja Bongkar Muat Pelabuhan Lembar ………
83
Tabel 4.29
Kinerja Fasilitas Pelabuhan Lembar ……………..
84
Tabel 4.30
Kondisi Jalan Nasional Tahun 2005-2009 ……….
85
Tabel 4.31
Kondisi Jalan di Jakarta, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat tahun 2011
86
Tabel 4.32
Daftar Tarif Jalan Tol di Pulau Jawa …………….
89
Tabel 4.33
Kinerja Angkutan Penyeberangan di Indonesia …
90
Tabel 4.34
Peran Strategis Pelabuhan Penyeberangan di
Pulau Jawa dan Kepulauan Nusa Tenggara ……...
91
Tarif Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk dan
Lembar-Padang Bai untuk Berbagai Golongan
Kendaraan ………………………………………..
97
Tabel 4.36
Jumlah Rel Kereta Api Tahun 2007 ……………..
98
Tabel 4.37
Volume Jasa Angkutan Barang Kereta Api dalam
TON ……………………………………………...
99
Pemetaan Peranan Partisipan dalam Transportasi
Multimoda ……………………………………….
100
Tabel 4.39
Analisis Stakeholders Pergerakan Arus Barang …
103
Tabel 4.40
Penjelasan Struktur Biaya Kapal RO-RO………...
106
Tabel 4.41
Komponen Biaya Angkutan Darat Truk Eksisting
107
Tabel 4.42
Biaya Akses Angkutan Darat Truk ……………..
108
Tabel 4.43
Biaya di atas Angkutan Darat Truk …………….
109
Tabel 4.44
Biaya Akses Angkutan Kereta Api ……………..
109
Tabel 4.45
Biaya di atas Angkutan Kereta Api …………….
110
Tabel 4.46
Zona Pergerakan Pulau Jawa, Bali dan Nusa
Tenggara Barat untuk Kajian Short Sea shipping
112
Proyeksi Pergerakan Barang Berdasarkan Data
OD 2011 ………………………………………..
118
Tabel 4.35
Tabel 4.38
Tabel 4.47
Studi Pengembangan Short Sea Shipping Dalam Meningkatkan
Kelancaran Arus Barang
xi
Tabel 4.48
Proyeksi Pergerakan Barang Berdasarkan Data
OD 2011 ketika Kebijakan SSS
diimplementasikan ……………………………….
119
Tabel 4.49
Biaya Penghematan BBM ………………………
120
Tabel 4.50
Total Pergerakan Moda Eksisting 2011 ………..
121
Tabel 4.51
Hasil Perhitungan Hemat Biaya emisi Karbon …
123
Tabel 4.52
Hasil Perhitungan Pengeluaran Biaya Perawatan
Jalan Total Pantura ……………………………..
124
Hasil Perhitungan hemat biaya perawatan jalan
2013-2015 ……………………………………….
124
Hasil Perhitungan Kebutuhan Dermaga 1
Pelabuhan ………………………………………..
125
Hasil Perhitungan Investasi Kebutuhan Dermaga
di 5 Pelabuhan ……………………………………
125
Hasil Perhitungan Investasi kebutuhan Truckbank
dan Pembelian Kapal …………………………….
125
Tabel 4.57
Hasil Perhitungan Analisis Ekonomi ……………
125
Tabel 4.58
Komponen Struktur Perhitungan Investasi ………
127
Tabel 4.59
Kriteria Investasi Kapal RORO 100 Truck (20ft)...
127
Tabel 4.60
Kriteria Investasi Kapal RORO 100 Truck (20ft)
oleh Swasta …........................................................
128
Tabel 4.61
Tabel Bentuk Usaha Kerjasama ………………….
128
Tabel 5.1
Strategi dan Kebijakan Short Sea Shipping ……...
132
Tabel 4.53
Tabel 4.54
Tabel 4.55
Tabel 4.56
Studi Pengembangan Short Sea Shipping Dalam Meningkatkan
Kelancaran Arus Barang
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1
Wilayah Indonesia ……………………………….
1
Gambar 1.2
Wilayah Depan dan Wilayah Dalam …………….
3
Gambar 1.3
Kerangka Studi …………………………………...
6
Gambar 1.4
Pulau Jawa ………………………………………..
6
Gambar 1.5
Pulau Bali-Nusa Tenggara Barat …………………
7
Gambar 2.1
Transportasi Multimoda ………………………….
21
Gambar 2.2
Konektivitas Pusat Ekonomi ……………………..
27
Gambar 2.3
Rencana Induk Koridor Indonesia ……………….
28
Gambar 3.1
Kerangka Berpikir Pengembangan Angkutan Laut
SSS Nasional ……………………………………..
45
Gambar 4.1
Potensi Di Sekitar Hinterland Jawa Barat ………
49
Gambar 4.2
Sebaran Kawasan Industri Jabotabek dan
Jababeka …………………………………………
50
Pergerakan Barang berdasarkan Kemasan di
Pelabuhan Tanjung Priok ………………………...
52
Proyeksi Pergerakan Barang berdasarkan
Kemasan di Pelabuhan Tanjung Priok …………..
52
Pergerakan Barang berdasarkan Kemasan ……….
di Pelabuhan Tanjung Emas …………………….
54
Proyeksi Pergerakan Barang berdasarkan
Kemasan di Pelabuhan Tanjung Emas ………….
55
Gambar 4.7
Potensi Di Sekitar Hinterland Jawa Timur ………
57
Gambar 4.8
Daerah Kawasan Industri di Kota Surabaya ……
58
Gambar 4.9
Pergerakan Barang berdasarkan Kemasan di
Pelabuhan Tanjung Perak ………………………..
58
Proyeksi Pergerakan Barang berdasarkan
Kemasan di Pelabuhan Tanjung Perak ………….
60
Pergerakan Barang berdasarkan Kemasan di
Pelabuhan Benoa ………………………………..
60
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar 4.6
Gambar 4.10
Gambar 4.11
Studi Pengembangan Short Sea Shipping Dalam Meningkatkan
Kelancaran Arus Barang
xiii
Gambar 4.12
Proyeksi
Pergerakan
Barang
berdasarkan
Kemasan di Pelabuhan Benoa ………………….
61
Pergerakan Barang berdasarkan Kemasan di
Pelabuhan Lembar ………………………………
62
Proyeksi
Pergerakan
Barang
berdasarkan
Kemasan di Pelabuhan Lembar …………………
63
Gambar 4.15
Layout Eksisting Pelabuhan Tanjung Priok ……...
67
Gambar 4.16
Layout Pelabuhan Tanjung Emas ……………….
70
Gambar 4.17
Layout Pelabuhan Tanjung Perak ………………
74
Gambar 4.18
Layout Pelabuhan Benoa ……………………….
79
Gambar 4.19
Layout Pelabuhan Lembar ………………………
82
Gambar 4.20
Jalur Pantai Utara Pulau Jawa …………………..
87
Gambar 4.21
Jalan Tol Eksisting dan Rencana di Pulau Jawa …
88
Gambar 4.22
Kapal Ferry dan Dermaga di Pelabuhan Ketapang
92
Gambar 4.23
Layout Pelabuhan Ketapang ……………………
92
Gambar 4.24
Kapal RORO dan Suasana Penyeberangan di
Pelabuhan Gilimanuk …………………………….
94
Gambar 4.25
Layout Pelabuhan Gilimanuk ……………………
94
Gambar 4.26
Suasana Penyeberangan dan Kantor ASDP di
Padang Bai ……………………………………….
95
Gambar 4.27
Layout Pelabuhan Padang Bai ………………….
95
Gambar 4.28
Pintu
Masuk
dan
Dermaga
Pelabuhan
Penyeberangan Lembar ………………………….
Gambar 4.13
Gambar 4.14
96
Gambar 4.29
Layout Pelabuhan Lembar ………………………
96
Gambar 4.30
Peta Jaringan Kereta di Pulau Jawa Tahun 2010 ..
98
Gambar 4.31
Grafik Perbandingan Moda ………………………
111
Gambar 4.32
Peta Jaringan Jalan di Pulau Jawa , Bali dan Nusa
Tenggara Barat …………………………………..
114
Pembebanan Pergerakan Barang dan Penumpang
di Jaringan Pulau Jawa …………………………..
114
Peta Model Pergerakan Barang di Pulau Jawa
tanpa SSS ………………………………………...
115
Gambar 4.33
Gambar 4.34
Studi Pengembangan Short Sea Shipping Dalam Meningkatkan
Kelancaran Arus Barang
xiv
Gambar 4.35
Peta Model Pergerakan Barang di Pulau Jawa
dengan SSS ………………………………………
116
Perbandingan Moda Dengan Adanya Short Sea
Shipping sesuai Tahun Rencana ……………….
116
Prediksi Potensi Demand Oleh Untuk MasingMasing Rute Rencana Short Ssea Shipping …….
117
Gambar 4.38
Skema Kerjasama untuk Kapal Ro-Ro …………
129
Gambar 5.1
Grafik Perbandingan Moda ……………………..
130
Gambar 4.36
Gambar 4.37
Studi Pengembangan Short Sea Shipping Dalam Meningkatkan
Kelancaran Arus Barang
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1
Tabel Investasi Kapal Roro Oleh Pemerintah
135
LAMPIRAN 2
Tabel Investasi Kapal Roro Oleh Swasta .......
138
LAMPIRAN 3
Tabel Struktur Biaya Moda Truk ...................
141
LAMPIRAN 4
Tabel Struktur Biaya Moda Kapal .................
142
LAMPIRAN 5
Tabel Struktur Biaya Moda Kereta ...............
143
LAMPIRAN 6
Tabel Perhitungan Emisi Karbon ..................
145
LAMPIRAN 7
Tabel Perhitungan Biaya Perawatan Jalan ....
146
Studi Pengembangan Short Sea Shipping Dalam Meningkatkan
Kelancaran Arus Barang
xvi
Download