Disampaikan Oleh : Dr.Ir.Harsuko Riniwati,MP SUMBER : POKJA PUG PENDIDIKAN PROVINSI JATIM PERBEDAAN JENIS KELAMIN - GENDER JENIS KELAMIN (SEX) Perbedaan biologis laki-laki dan perempuan Berikut fungsi reproduksinya •Ciptaan Tuhan •Bersifat kodrat •Tidak dapat berubah •Tidak dapat ditukar •Tidak berbeda menurut ruang dan waktu Perempuan : Menstruasi, Hamil, Melahirkan & Menyusui. Laki-laki : Membuahi (spermatozoa) GENDER Pembedaan peran, fungsi, dan tanggungjawab laki-laki dan perempuan hasil konstruksi sosial budaya •Buatan manusia • Bersifat sosial budaya • Dapat berubah •Dapat dilakukan laki-laki & perempuan sesuai dg kebutuhan, kesempatan dan komitmen •Berbeda menurut ruang dan waktu Gender dan pemaknaannya Gender sebagai Alat analisis Gender sebagai istilah konseptual Gender sebagai fenomena sosial Gender sebagai Masalah sosial Gender sebagai gerakan sosial Gender sebagai Kesadaran sosial Gender: Istilah Konseptual Gender selalu menimbulkan penolakan dan perdebatan karena dipandang sebagai ‘istilah asing’: Bandingkan dengan istilah: Ekonomi? Demokrasi? Politik? Gender: Fenomena Sosial-budaya Klasifikasi dualistis yang didasarkan pada perbedaan jenis kelamin Laki-laki & perempuan Memunculkan citra dan sifat, pembagian peran, nilai dari peran dan posisi sosial tertentu Gender: Kesadaran sosial KASADARAN: Perbedaan sifat, peran dan posisi laki-laki &perempuan Merupakan konstruksi sosial bukan takdir Tuhan Produk sejarah adaptasi dg lingkungan dan teknologi Gender Sebagai Alat Analisis Sebuah instrumen untuk menganalisis data dan informasi secara sistematis tentang laki-laki dan perempuan untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan kedudukan, fungsi, peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan serta faktorfaktor yang mempengaruhinya Gender Sebagai Gerakan Sosial Digunakan sebagai upaya kongkrit untuk mengatasi dan merubah kesenjangan status, peran dan tanggung jawab serta pemenfaatan sumber daya antara laki-laki dan perempuan yang berdampak pada diskriminasi terhadap perempuan dan ketertinggalannya dalam kehidupan. Disebut pula dengan feminisme: sebuah kesadaran bahwa perempuan mengalami ketertindasan dan berusaha untuk menolong perempuan agar mendapatkan hak-hak dasarnya. Gender Sebagai Masalah Sosial Adanya kesadaran bahwa perbedaan citra/sifat, peran dan posisi menimbulkan ketidaksetaraan akses salah satu jenis kelamin untuk mendapatkan manfaat dari proses aktifitas dan hak-hak dasar. Ketidakadilan tersebut disebabkan adanya perilaku yang diskriminasi gender DAMPAK: TERJADI KETIDAK-ADILAN GENDER (Disebut demikian apabila salah satu jenis kelamin berada dalam keadaan tertinggal dibandingkan jenis kelamin lain). MANIFESTASI: Stereotipi Subordinasi Marjinalisasi Beban ganda/berlebih Kekerasan Stereotipi /stigmatisasi dan pelabelan negatif Himpunan pandanganpandangan, anggapan, atau kepercayaan negatif terhadap salah satu jenis kelamin. Pandanganpandangan stigmatik dan negatif yang merendahkan memiliki dampak yang merugikan. Subordinasi/Perendahan Posisi sosial yang asismetris dengan adanya pihak yang superior dan inferior. Subordinasi ini merupakan kelanjutan dari pandangan yang stereotipi yang merendahkan. Subordinasi melandasi pola relasi atau pola hubungan sosial yang hirarkhis dimana salah satu pihak memandang dirinya lebih dari mereka yang direndahkan Marginalisasi atau peminggiran Proses penyingkiran kepentingan, hak-hak, kebutuhan, serta aspirasi berdasarkan jenis kelamin yang berlangsung secara sistematis dalam memperoleh manfaat dari kesejahteraan hidup dan pembangunan. Sebagaimana stereotipi, marginalisasi dapat terjadi secara sengaja atau ‘dianggap’ sebagai sesuatu yang wajar Diskriminasi atau Penindasan Proses pembedaan dan penindasan terhadap perempuan di berbagai bidang dengan berbagai cara sehingga kepentingan, hak-hak, kebutuhan, serta aspirasi berdasarkan jenis kelamin tidak terakomodasi yang berlangsung melalui pemaksaan. Diskriminasi bisa terjadi secara terbuka, ataupun secara terselubung Beban kerja berlipat/berlebihan/over burdan yaitu memaksakan dan membiarkan salah satu jenis kelamin menanggung beban aktifitas berlebihan. (film impossible dream) Kekerasan berbasis gender yaitu serangan atau kekerasan yg dilakukan, baik terhadap laki-laki maupun perempuan berdasarkan pandangan gendernya. Kekerasan berbasis gender disebabkan pandangan bias yang menempatkan salah satu jenis kelamin superior dan lebih berkuasa. Umumnya, kekerasan berbasis gender lebih banyak terjadi pada perempuan dari pada pada laki-laki. Hal tersebut didasarkan pada persepsi dominan bahwa perempuan adalah mahluk lemah. Masalah2 Gender Fenomena Jenis Kelamin Struktur dan Relasi Gender Laki-laki Masalah Perempuan Lakilaki Publik Domestik ? ? Produksi Reproduksi Perempu an ? ? BAGAIMANA SOLUSINYA??? SOLUSI Jika terjadi hambatan biologis/kodrati Difasilitasi Menghormati takdir Tuhan Jika terjadi hambatan kultural/budaya Dinegosiasikan Antar laki-laki & perempuan dlm konteks sosial Kesetaraan Gender /Gender Equality : Kesetaraan Gender adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan nasional, dan kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan. INDIKATOR KESETARAAN GENDER Memperoleh akses yang sama atas hak-hak dasar; Berpartisipasi yang sama dalam proses pencapaian hak-hak dasar dan sumber daya pembangunan, termasuk proses pengambilan keputusan Memiliki kontrol yang sama atas sumber daya pembangunan; dan Memperoleh manfaat yang sama dalam kehidupan KEADILAN GENDER/ Gender Equity Suatu proses yang seimbang antara laki-laki dan perempuan dalam mencapai hak-hak dasar dalam lingkup keluarga, masyarakat, negara dan . dunia internasional. Kesamaan pemenuhan hak-hak dasar akan meningkatkan kualitas dan martabat kemanusiaan laki-laki perempuan secara adil وماأهاهنن إال الئم كرمي إال النساء اكرم ما ّ Tidaklah (disebut) orang yang memuliakan perempuan kecuali orang yang mulia dan tidak pula (disebut) orang yang hina kecuali orang yang menghina perempuan